Share

Kok baunya aneh?

Penulis: CH. Blue Lilac
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-11 15:03:04

Saat tiba di meja makan, aroma masakan buatan Nilam langsung menggoda indra penciuman keduanya. Bahkan Qila yang sudah duluan berada di meja makan, tampak tak sabar ingin segera menyantap makanan itu.

"Silahkan di nikmati Pak, Bu. Saya mau ke belakang dulu buat beresin dapur." Itulah yang dikatakan oleh Nilam sebelum pamit dari hadapan majikannya.

"Makasih ya Nilam," balas Elisha di penuhi tawa bahagia.

Begitu Nilam masuk ke dapur, perempuan 20 tahun berbody seksi itu tidak langsung berbenah. Ia justru memperhatikan geral-gerik Elisha yang sedang mengambilkan nasi dan lauk untuk Jean. Ia dapat melihat bagaimana reaksi manis tuannya saat menerima makanan dari sang istri. Suasana di meja makan itu terasa hangat dan membuat semua orang menjadi iri. Termasuk Nilam.

Ia ingin sekali mengambil alih posisi Elisha. Menjadi istri sempurna yang disayang suami dan anaknya. Punya banyak uang pula.

<
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
bener tuh kata saka...selidiki donk Jean...biar tau kelakuan istrimu kayak apa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Jean dan Otak Nakalnya (21+)

    Sebenarnya lokasi restoran milik Saka berada di area mall ternama di wilayah itu. Jadi saat keluar dari sana, Jean bisa sekalian cuci mata. Banyak toko yang ia lewati, dari mulai elektronik hingga aksesoris.Namun ada satu toko yang sangat menarik perhatiannya. Yaitu toko pakaian dalam. Yup— toko yang menjual banyak baju dalaman dari bra hingga bawahan, baju tidur hingga lingerie dengan berbagai model tersebut cukup membuatnya tertarik.Tanpa sadar, pria itu masuk ke dalam. Ia memperhatikan beberapa jenis lingerie yang menurutnya sangat cocok dipakai untuk Nilam. Yah, dengan bodohnya ia malah memikirkan untuk membeli dalam untuk si pembantu, dan bukan untuk istrinya.Ada banyak jenis lingerie. Tapi yang menarik perhatian Jean adalah jenis korset dan buister. Jenis Lingerie yang menutupi area payudara hingga atas pusar. Yang akan membuat payudara Nilam kian membesar serta menonjolkan lekuk pinggang yang akan semakin menawan. "Pasti cocok banget Ni

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Gosip Perselingkuhan

    "Udah jelas lah aku harus ngapain."Ibu kandung Qila itu menggigit lidahnya. Ia tidak tahan ingin menampar Dita karena terus mendesaknya seperti ini. "Oh, kamu mau lapor ke Mas Jean?""Hm. Itu emang yang aku rencanakan.""Kamu pikir Mas Jean percaya sama kamu?""Mungkin enggak. Maka dari itu aku akan mengumpulkan bukti yang banyak. Supaya suami kamu tau, jika istrinya punya affair sama bos sendiri." Dita menyeringai puas saat melihat wajah khawatir Elisha. Perempuan itu jadi semakin percaya jika ada sesuatu di antara teman baiknya ini dengan sang Bos."Kenapa wajah kamu pucat Sha? Kamu takut ketahuan ya?" cibir Dita lagi. Kamu pasti khawatir kan kalau suami kamu tau apa yang terjadi?"Elisha menggelengkan kepalanya. Ia tidak menyangka jika sahabat baiknya sendiri yang akan menusuknya dari belakang."Terserah kamu mau ngelakuin apapun. Aku nggak peduli. Karena apa yang kamu katakan itu semua nggak bener. Dan sekalipun kam

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Antara Suami dan Selingkuhan (21+)

    "Umphhh...." Elisha menggeliat. Cumbuan di bibirnya membuat ia merasa nikmat. Dan kali ini pelakunya ada Jean. Suaminya sendiri.Jean membingkai pipi Elisha, berciuman adalah satu hal yang membuat pria itu kian bergairah. Apalagi sudah berminggu-minggu lamanya ia harus 'puasa'."Ahh!" Elisha mendesah ketika suaminya mulai memasukkan jarinya ke dalam celananya. Tentu saja, tujuan pria itu adalah lubang hangat sang istri."M-maass.. Santai aja. Aku nggak akan kabur kok," gumam Elisha sambil menatap mata suaminya.Jean hanya menyeringai. "Cuma waspada aja Sha. Takut bos kamu tiba-tiba telfon."Elisha merangkul leher suaminya. Sesekali ia meremas rambut Jean saat jari sang suami menyentuh titik sensitifnya. "Aku masukin ya?"Perempuan itu mengangguk ketika sang suami meminta ijin kepadanya. Beda sekali dengan Dikta yang kasar dan tak sabaran."Uhm..." Elisha menganggukkan kepalanya. Dan seperti dapat lampu hijau, Jean pun la

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Pembantu Super Manja

    "Nilam?"Suara baritone Jean itu membuat Nilam reflek membuka matanya. Ia melihat ke arah sang tuan dengan pandangan sedikit samar."Ba— Bapak?""Nggak usah bangun Nilam! Aku ke sini cuma ngecek keadaan kamu kok." Jean mendekati Nilam yang berusaha bangun untuknya, ia dengan sigap langsung membantu perempuan 20 tahun itu untuk kembali istirahat."Bapak kenapa di sini?" tanya Nilam terbata."Aku ke sini mau ngasih bubur sama vitamin," balas Jean sambil duduk di sebelah sang pembantu."Kok repot-repot sih Pak?""Nggak kok. Masa ada orang sakit dicuekin. Gimana pun juga kamu kan udah banyak bantu keluarga saya.""Saya jadi nggak enak Pak," ucap Nilam lirih."Kamu belum makan kan? Jadi gimana kalau kamu makan buburnya dulu? Mumpung masih anget."Nilam menganggukkan kepalanya. Ia berusaha bangun meskipun dengan bantuan Jean. "Hati-hati Nilam!" ucapnya."Mau aku suapin nggak?"Perta

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Jean Mulai Berani (21+)

    "Hmm..." Jantung Jean berdebar tak karuan. Ternyata apa yang dikatakan Saka itu 100% benar. Ternyata perawan baunya beda. Bahkan menciumnya aromanya saja sudah membuat ujung Jean Junior basah."Ahhh... Nilam... Padahal cuma gini aja, tapi kamu bikin aku hampir gila." Jean berulang kali menelan ludah. Otaknya terus memerintahkannya untuk melakukan lebih dari ini."Ugh, Nilam... Hmm..." Jean sudah seperti orang mesum saja. Mengendus pusat Nilam sampai menggosok-gosokkan hidungnya di sana. Bahkan sesekali memberikan jilatan di paha putih mulus Nilam."Seandainya aku bisa melihat milik kamu secara langsung. Seandainya aku bisa masukin milikku ke lubang perawan kamu, pasti aku bakal jadi orang yang paling beruntung di dunia.""Ughh... Nilam... Lama-lama kamu bisa bikin aku gila," gumam Jean yang mulai panas dingin karena butuh pelampiasan. "Please Nilam... kasih tau dong aku harus gimana? Langsung ke tempat Elisha atau main sama kamu aja?"Jea

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Sakitnya keterlaluan

    "Kamu dari mana mas?"Jean seperti lupa caranya bernafas saat Elisha muncul di hadapannya tepat saat ia membuka pintu kamar. "E- Elisha, ini aku dari dapur buat minum."Pria tampan dengan kaos oblong itu menunjukkan gelas berisi air putih."Ow... Kirain kamu ke mana tadi."Jean meringis. Dalam hati dia merasa lega karena disaat genting seperti tadi, ia masih punya ide untuk mengambil air. Jaga-jaga kalau istrinya bangun dan bertanya aneh-aneh padanya."Kirain kamu abis ke mana tadi. Soalnya aku cari-cari nggak ada."Jean mengulum senyum sambil merangkul lengan Elisha. "Emang aku mau ke mana Sha. Paling kalau nggak di ke dapur, ya ke teras, atau kalau nggak ke kamar Qila buat ngecek dia," ucapnya mencoba rileks. Padahal dalam hati dia sudah gugup bukan kepalang."Iya juga sih Mas.""Ya udah yuk, kita tidur lagi aja! Masih malem banget lho ini. Kan besok kamu harus kerja," Jean menuntun istrinya untuk kembali ke t

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Godaan Pembantu

    "Ni— Nilam?" Jean seolah lupa bagaimana cara berkedip saat melihat pemandangan 'indah' di depannya. Di mana sedang tidur di ranjangnya dengan kaos yang tersingkap hingga perut serta celana pendek 20 centi di atas paha. Perut rata nan mulus. Paha sintal dan putih. Jadi pemandangan yang membuat liur Jean hampir menetes. "Ya Tuhan... Godaan apa ini?" Bukannya memalingkan muka, Jean terus memandangi tubuh sintal itu. Kalau bisa, ia ingin segera menjatuhkan nampannya dan melompat ke atas tubuh Nilam sekarang juga. Tapi kan, itu mustahil. "Nilam... Nilaaaam..." Ia berusaha fokus. Dia tidak mau hawa nafsu menguasainya. Jadi dia ingin langsung membangunkan Nilam lalu keluar dari kamar ini. "Nilaaaam... Aku bawain makan malam sama obat nih. Ayo bangun dulu Lam!" titahnya sambil meletakkan nampan itu di atas meja kecil. "Nilam... Ayo bangun dulu!" Jean mendekati perempuan ca

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Takut Disuntik

    Saat di perjalanan menuju ke sekolah Qila, Jean hanya fokus bercanda dengan Qila. Sementara Nilam duduk di kursi belakang sambil menyandarkan kepalanya di bangku. Naik mobil di saat kepalanya sedang sakit membuatnya semakin pusing."Nilam!"Gadis cantik dengan hoodie oversize itu membuka matanya dan melihat ke arah sang majikan. "Iya Pak?""Kamu nggak pindah ke depan aja?"Nilam menatap lesu ke arah Jean sebelum berucap, "Pak, sebenarnya saya mau ngomong sesuatu.""Mau ngomong apa?" tanya Jean sedikit was-was. Bagaimana tidak, dia takut Nilam membahas masalah semalam."Ehm... Bisa nggak kita ke apotek aja? Saya nggak mau ke klinik Pak," pinta Nilam dengan nada canggung.Jean menautkan alisnya. "Lho? Kenapa? Kan kamu lagi sakit?"Nilam menggigit bibir bawahnya, ekspresi wajahnya juga terlihat sangat memelas. "Bukannya apa Pak, saya takut sama jarum suntik."Jawaban Nilam itu membuat Jean tertawa. "Kamu takut disuntik?""I- iya...""Ya ampun Nilam, kirain kamu nolak ke klinik gara-gara

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15

Bab terbaru

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Selalu Waspada

    "Hai Nilam."Si empunya nama semakin kebingungan. Terlebih ketika lelaki itu mengetahui siapa namanya."K- kamu siapa ya?" tanya Nilam pada cowok berhoodie hitam, memakai masker, dan celana panjang warna senada. Dari suaranya, memang terdengar tidak asing. Tapi wajahnya— wajah itu tidak pernah ia lihat sebelumnya.Penampilan misterius seperti itu tentu saja membuat Nilam menjadi sedikit was-was sehingga mundur beberapa langkah."Kamu lupa ama aku?""Hn?"Gimana dia bisa tau siapa cowok di depannya, jika penampilan orang itu aja sangat mencurigakan."Aku beneran ga inget."Cowok itu menurunkan maskernya. Membuat wajahnya terlihat jelas sekarang.Tapi— lagi-lagi Nilam hanya bisa menggelengkan kepalanya karena tidak bisa mengingat wajahmu udah di depannya.Bahkan meskipun pemuda itu sudah memperlihatkan wajahnya, tapi Nilam masih belum mengingat apapun."Nilam..."Saat pemuda itu akan mengatakan sesuatu, terdengar suara teriakan Jean dari kejauhan."Kalau gitu aku permisi dulu ya. Semog

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Kamar Kedap Suara

    "Nanti, di kamar ini, kita bakal produksi baby Je-Ni." Sambil mengecupi pelipis Nilam, Jean mengungkap apa yang dia pikirkan."B-baby Jeni?" Nilam mengerutkan keningnya."Iya, Jean Nilam junior maksudnya."Pipi Nilam kian memanas. Ia hampir meledak karena kata-kata pria itu."Karena sebelah langsung kamarnya Qila, jadi aku sengaja bikin ruangan ini kedap suara. Biar nanti pas kamu jerit keenakan ga kedengeran Qila," goda Jean makin menjadi-jadi.Nilam langsung berbalik. Ia menatap Jean dan langsung menjewer kupingnya sampai duda ganteng itu kesakitan."Jangan mancing-mancing ya!""Mancing gimana? Aku bicara sesuai fakta.""Fakta apanya! Kamu ngomongnya ngaco, Pak!" tukas Nilam dengan nada tegas.Jean meringis. Ia mengusap pipi Nilam lembut, sementara matanya tak pernah lepas dari wajah ayu sang kekasih. "Apa kamu perlu bukti?"Nilam makin syok."Kalau mau bukti, aku bisa kok nunjukin itu sekarang." Jean semakin intens menggoda perempuan itu.Nilam mendelik. Ia dorong wajah Jean hingga

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Hadiah Buat Kamu

    Hari ini, Nilam benar-benar tak tahu akan dibawa ke mana oleh Jean. Pria itu hanya mengatakan bahwa ia ingin menunjukkan sesuatu yang istimewa. Dari raut wajahnya, Jean tampak begitu bersemangat, seakan-akan telah menunggu momen ini sejak lama. Mobil mereka akhirnya berhenti di depan sebuah gedung pencakar langit di pusat kota. Bangunan apartemen mewah itu menjulang tinggi, mencerminkan kemegahan dan eksklusivitas. Fasade bangunan yang berlapis kaca tampak berkilauan, memantulkan sinar matahari pagi yang cerah. "Selamat datang," ucap Jean dengan senyum penuh arti. Nilam menatapnya dengan bingung sekaligus penasaran. "Kita ke sini ngapain, Pak?" Jean tak langsung menjawab. Ia justru menggandeng tangan Nilam, membawanya masuk ke dalam lobi yang sangat luas dan elegan. Lantai marmernya mengilap, langit-langit tinggi dengan lampu kristal yang menggantung menambah kesan mewah. Resepsionis menyambut mereka dengan ramah, sementara beberapa penghuni yang terlihat lewat berpakaian rapi

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Saling Mengenang

    Nilam sudah siap sejak pagi, dia duduk di ruang tamu dengan kaki bersilang, mengenakan gaun selutut krem dengan motif bunga yang membuatnya terlihat santai namun tetap rapi. Rambutnya yang sebahu dibiarkan terurai, membuat wajahnya terlihat lebih lembut. Pandangannya sesekali mengarah ke layar ponsel, namun ia menahan diri untuk tidak menghubungi Jean.Sesuai janji pria itu semalam, mereka akan pergi ke suatu tempat—meski Jean tak menyebutkan di mana. Nilam sebenarnya penasaran, tapi di sisi lain ia juga menikmati sensasi kejutan yang pria itu siapkan.Suara langkah kaki terdengar mendekat. Ibunya, Bu Mala, muncul dari arah dapur dengan secangkir teh di tangan. Wanita paruh baya itu mengenakan daster batik favoritnya, rambutnya disanggul seadanya. Ia lalu duduk di sebelah Nilam dengan santai.“Masih belum datang ya si Jean?” tanyanya, menyesap teh melati yang aromanya begitu khas. “Belum, Ma. Kayaknya masih di jalan.” “Coba chat aja?” Nilam menggeleng. “Nggak deh. Takutnya dia l

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Calon Istriku

    "Memang ada yang berani masuk ke sini tanpa ketuk pintu dulu?" Ia semakin mendekat, nyaris membuat bibir mereka bersentuhan.Nilam menelan ludah. Dalam jarak seperti ini, ia dapat merasakan helaan nafas sang kekasih.Hanya ada dirinya dan Jean dalam ruangan ini, terperangkap dalam jarak yang begitu dekat hingga ia bisa merasakan hembusan napas pria itu. Jean masih menatapnya dalam, matanya seperti ingin menelusuri setiap inci ekspresi di wajahnya. Bibirnya melengkung dalam senyum samar, penuh godaan."Kamu kalau diem gini jadi makin gemesin," bisiknya lembut, suara rendahnya bergetar di udara di antara mereka.Jantung Nilam berdetak begitu kencang, ia bisa merasakannya hingga ke ujung jari. "Pak Jean..." desis Nilam lirih, tapi tubuhnya tetap diam di tempat. Jean tersenyum semakin lebar, seolah membaca gelagat bahwa gadis di hadapannya tidak benar-benar ingin menjauh. "Apa sayang?""Posisi kita terlalu de—"Tanpa memberikan kesempatan bagi Nilam untuk menyelesaikan ucapannya, Jean

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Ada Yang Aneh

    Setelah seminggu penuh istirahat di rumah, akhirnya hari ini Nilam kembali ke kantor. Meski tubuhnya sudah lebih segar, perasaannya masih sedikit berat. Ada rasa cemas yang belum sepenuhnya hilang. Lebih tepatnya perasaan bersalah pada teman-temannya karena acara kantor mereka jadi gagal.Saat melangkah masuk ke gedung kantor, Nilam menghela napas dalam-dalam. Rasanya seperti sudah lama sekali ia tidak berada di sini. Ia hanya khawatir dengan reaksi teman-temannya nanti.Namun, baru beberapa langkah memasuki lobi, suara familiar langsung menyambutnya."Mba Nilam!"Gadis itu melihat Talita dan Rina yang sedang berlari ke arahnya. Talita terlihat begitu antusias, sementara Rina—meskipun ekspresinya tidak seheboh Talita—jelas-jelas tampak lega melihat Nilam. "Kamu udah sehat, Mba?" Talita langsung memeluk Nilam erat, nyaris membuatnya kehilangan keseimbangan. "Aku khawatir banget sama kamu Mba.""Kalau aku udah masuk kerja, berarti aku udah sehat," balas Nilam yang tak kuasa menahan s

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Awal Permainan

    "Itulah yang sedang kami dalami." Polisi itu menatap Jean dengan ekspresi serius. "Kami sudah meminta teknisi villa untuk memeriksa apakah ini hanya kerusakan teknis atau sabotase. Jika ini disengaja, maka pelaku bisa saja seseorang yang memahami sistem keamanan di villa ini." Jean bersandar ke kursinya, pikirannya berpacu cepat. Ini bukan kebetulan. Seseorang sudah merencanakan ini dengan sangat matang. Matanya beralih ke Nilam yang masih terbaring di ranjang. Gadis itu tampak lemah, tapi sorot matanya menyiratkan ketakutan yang mendalam. CCTV mati. Tidak ada saksi. Tidak ada petunjuk. Jean menekan pelipisnya, mencoba meredam emosi yang berkecamuk. Fakta bahwa CCTV di villa mati pada saat kejadian membuatnya semakin curiga. Ini bukan kebetulan. Seseorang sudah merencanakan semua ini. "Apa kalian sudah memeriksa staf villa? Atau tamu lain yang mungkin mencurigakan?" tanya Jean dengan nada mendesak. Polisi yang duduk di depannya menghela napas pelan. "Kami sudah memint

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Penyelidikan

    "Nilam, bangun! Aku mohon..."Lima detik terasa seperti selamanya. Tiba-tiba, tubuh Nilam tersentak. Gadis itu terbatuk keras, air keluar dari mulutnya. Jean langsung membantunya duduk, menepuk punggungnya perlahan. "Nilam! Dengar aku! Kamu bisa lihat aku?" Dengan napas tersengal, mata Nilam terbuka perlahan. Pupilnya bergerak, mencoba untuk fokus. Pandangannya buram, tapi perlahan mulai menangkap sosok Jean di hadapannya. Bibirnya sedikit bergetar sebelum akhirnya ia berbisik lirih, "P- Pak Jean…?" Jean merasa lega, tapi juga marah. Ia menggenggam bahu Nilam dengan erat. "Apa yang terjadi? Siapa yang melakukan ini padamu?!" Namun, sebelum Nilam bisa menjawab, tubuhnya kembali melemas. Kelopak matanya menutup lagi. "Nilam!!" Jean mengguncangnya pelan, tapi tidak ada reaksi. Gadis itu kembali pingsan. Jean mendongak, mendengar suara langkah tergesa di luar kamar mandi. Beberapa waktu kemudian, Talita muncul bersama seorang penjaga villa yang tampak panik.***Klinik kec

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Bahaya Mengancam

    Jean duduk di depan meja kayu di kamarnya, laptop terbuka di depannya, tapi pikirannya sama sekali tidak fokus pada dokumen yang sedang ia kerjakan. Sesekali, ia menghela napas panjang, matanya melirik ke layar ponsel di samping laptopnya. Jam sudah menunjukkan pukul 01.20 pagi. ‘Apa Nilam sudah tidur?’ pikirnya. Dua jam lalu perempuan itu mengirim pesan akan segera tidur. Tapi entah kenapa dia tidak dapat mempercayai perkataan kekasihnya tersebut. Dia tau betul seperti apa sifat Nilam.Ia menggerakkan kursinya, bersandar ke belakang dengan tangan yang terlipat di dada. Rasa tak nyaman mulai merayapi pikirannya. Sejak kejadian di api unggun tadi, ia masih kesal sekaligus cemas. Ia tahu Nilam keras kepala, tapi gadis itu seharusnya lebih berhati-hati dengan kesehatannya sendiri. Jean akhirnya meraih ponselnya, berniat mengirim pesan singkat. ["Kamu beneran udah tidur?"]Dibiarkannya pesan itu terkirim. Namun, beberapa detik berlalu tanpa ada balasan. Jean menunggu, menatap laya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status