Share

Kenapa Kamu Ngelakuin Ini?

Penulis: CH. Blue Lilac
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-28 20:36:13

Enggak-enggak! Sebenarnya bukan itu yang mau Nilam katakan. Cuma karena gengsinya yang setinggi Burj Kalifah, jadi malah kalimat tersebut yang tadi yang keluar dari bibirnya.

"Udah ya Pak. Saya mau fokus makan dulu! Jangan diajak ngomong terus, mienya makin lembek soalnya."

Jean menatap perempuan itu dengan ekspresi wajah yang sukar dimengerti. Dia sendiri bingung harus membalas ucapan Nilam seperti apa. Sebenarnya dia sangat bingung dengan karakter Nilam. Kadang perempuan itu bisa bersikap sangat manja dan begitu polos, tapi di saat tertentu Nilam juga bisa menjadi sangat savage dan tidak terduga.

***

Jika pagi Jean dan Nilam sedikit tegang karena kejadian semalam, berbeda dengan Dikta yang justru merasa sangat sebaliknya. CEO itu tampak menikmati kopi sembari menghirup segarnya udara di Pulau Bali. Tak ada sedikit pun perasaan bersalah di benak CEO muda itu, setelah apa yang dia lakukan pada Elisha malam kemarin.

Bahkan ia rela keluar k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kemarahan Elisha

    "Setelah sampai di Jakarta, aku bakal kirim surat pengunduran diri. Aku mau resign jadi sekertaris bapak."Dikta menatap tajam ke arah Elisha. Ia sudutkan perempuan itu ke dinding sambil berkata, "Ingat kan kontrak kita? Seenaknya saja kamu bilang ingin resign!""Aku udah nggak tahan lagi ama sikap kamu yang egois. Aku capek jadi sekertaris kamu! Aku capek jadi teman ranjang kamu, Pak!" balas Elisha tak mau kalah."Aku nggak akan ngelepasin kamu!" Dikta membalas ucapan Nilam dengan tegas. "Aku nggak mau kamu resign dari pergi dari sisiku."Elisha menatap sinis ke arah Dikta, pun sebaliknya. "Jangan gila kamu Pak!""Menurut kamu aku gila?""Kamu emang udah nggak waras Pak.""Iya bener. Aku emang udah gila! Aku gila karena suka sama kamu! Aku udah nggak waras karena jatuh cinta sama wanita yang sudah bersuami. Aku akui itu Sha."Suasana hening seketika ketika CEO berwajah rupawan itu mengucapkan kalimatnya barusan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Ingin Berhenti Kerja

    "Iya Pak. Aku yakin dengan keputusanku.""Kalau gitu, kamu juga udah siap sama konsekuensi-nya kan?"Elisha menoleh ke arah Dikta, dia bingung apa yang dimaksud konsekuensi oleh pria itu. "Maksud kamu apa?"Dikta tidak memberikan jawaban apapun dan hanya mengeluarkan ponselnya. Senyum seringainya membuat Elisha semakin was-was saja."Kalau kamu kekeh untuk resign, aku bakal kirim foto-foto kebersamaan kita ke Jean."Deg!Elisha tersentak kaget. Dia tidak menyangka jika Dikta akan melakukan hal keji itu padanya. "Kamu beneran nggak waras ya?""Pilihannya hanya ada dua Elisha, jika aku tidak bisa bersama kamu, maka Jean juga tidak. Biar kita sama-sama han—"Plak!Tamparan keras Elisha membuat Dikta tak sempat melanjutkan ucapannya. "Licik banget kamu!""Karena kelicikanku inilah, aku bisa punya perusahaan sebesar ini sekarang."Elisha benar-benar sudah tidak bisa berkata apapun lagi. Dia tidak menyangka jika Dikta akan berbuat seperti ini kepadanya."Kamu benar gila!" umpat Elisha denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Jean Masih Marah

    Di mobil, Nilam dan Jean sama sekali tak berniat untuk saling berbicara satu sama lain, bukan karena marahan tapi memang tidak ada yang dibicarakan. Walupun, sebenarnya Nilam memang sedikit dongkol karena harus berganti pakaian yang lebih tertutup seperti sekarang."Kalau kamu kelihatan lebih cantik dan cute kalau pakai hoodie kayak gitu. Daripada pakaian yang sebelumnya, bikin yang lihat ngelus dada."Nilam yang sedang memandangi jalanan di depannya reflek mencebikkan bibirnya. Kurang setuju dengan apa yang dikatakan Jean barusan. "Tapi saya mau kelihatan seksi Pak. Bukan kelihatan kayak orang pilek kayak gini."Jean tertawa kencang. Ucapan random Nilam selalu saja berhasil membuatnya tertawa. "Justru baju kayak gitu yang nggak bikin kamu masuk angin, Nilam.""Iya. Tapi ini nggak keren. Pasti nanti teman saya bakal ketawa kalau lihat penampilan saya yang kayak gini, bayanginnya aja udah bikin saya males Pak.""Padahal kamu beneran cute l

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Peran Ayah

    "Pa! Abis dari sini kita beli es krim ya?" "Kamu mau es krim apa sayang?" "Vanilla terus di atasnya ada oreo ya Pa." "Hm... Gimana ya?" "Ayo dong Pa! Boleh ya! Boleh ya! Kan aku udah nemenin Papa ke bengkel." "Hehehe, iya sayang... iya... Pulang dari sini kita beli es krim ya." "Yaii, makasih Papa. Aku sayang banget ama Papa." "Sama-sama putri Papa yang paling cantik." Hhhh... Jean langsung menoleh ke arah perempuan di sebelahnya ketika mendengar relakan nafas Nilam yang cukup keras barusan. "Apa apa?" tanya Jean pada perempuan yang sedang bertopang dagu tersebut. "Aku iri ama anak itu Pak," tunjuk Nilam ke arah seorang bocah perempuan seumuran Qila yang sedang dipeluk dengan penuh kasih sayang oleh Papanya. "Kenapa? Kamu mau dibeliin es krim juga?" tanya Jean setengah bercanda. "Ck," Nilam

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Jangan Marah Dulu

    Berbeda dengan Nilam dan Jean justru nge-date di bengkel. Elisha dan Dikta sendiri dalam perjalanan menuju ke Jakarta. Keduanya duduk berdampingan di pesawat. Selama hampir satu jam perjalanan kedua orang itu sama sekali tidak banyak bicara. Terlebih lagi Elisha, dia sibuk melamun sambil sesekali menyeka air matanya karena nasib buruk yang sedang menimpa dirinya.Elisha begitu frustasi. Bagaimana tidak, dalam sehari ia harus mengalami banyak tekanan dari sana sini. Pertama, masalah dengan Jean yang sedang marah kepadanya. Keduanya, ungkapan cinta Dikta yang membuatnya syok beberapa saat yang lalu. Dan tweakhir, ancaman sang CEO yang membuatnya batal resign dari perusahaan tersebut.Jujur saja, memikirkan semua itu membuat otaknya panas.Dikta yang menyadari jika sekretarisnya itu masih marah padanya, sengaja mengarahkan tangan kanannya di atas paha Elisha dan mengelusnya dengan lembut. Tapi tentu tindakannya itu langsung ditepis begitu saja oleh Elisha. Se

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Maafin Aku, Mas

    "Mas! Tolong jangan marah dulu! Aku bisa jelasin semuanya.""Memangnya apa yang mau kamu katakan Sha? Dari pesan yang kamu kirim itu aja udah menjelaskan semuanya, kalau kamu lebih mementingkan bos kamu itu daripada acara penting kita.""Enggak Mas. Enggak kayak gitu ceritanya..." desah Elisha sambil menahan tangisnya. "I- itu cuma salah paham aja.""Coba jelasin!" titah Jean pada akhirnya.Namun sayangnya, bukannya langsung memberikan alasan yang terjadi sebenarnya, Elisha malah diam saja dan hanya bisa menggigit bibir bawahnya dengan resah.Mana mungkin Elisha mengatakan pada Jean jika ini semua ulah si Bos yang merasa cemburu karena mereka berdua akan makan malam romantis. Mana mungkin Elisha memberitahu Jean, jika hari itu Dikta sengaja mencampurkan obat tidur pada minumannya agar dia tidak sadarkan diri."Kok kamu diem? Lagi nyusun kalimat yang tepat ya?" tukas Jean dengan wajah tidak bersahabat. Sungguh dia muak dengan ulah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Apa Gak Curiga

    Semua berjalan normal keesokan harinya. Bahkan hari ini Elisha sengaja membolos kerja karena ingin metime dengan keluarganya. Untung saja Dikta mengijinkan dirinya untuk libur hari ini walaupun harus melewati perdebatan sana sini. Bahkan dia memutuskan untuk pergi belanja karena ingin memasak makanan spesial untuk anak dan suaminya."Hai Jeng Lisha! Apa kabar?"Elisha sedang memilih sayuran yang hendak ia beli pagi itu, ketika salah seorang ibu menegurnya."Eh— ibu Ningsih. Kabar saya baik banget kok, Bu.""Wah, alhamdulillah kalo sehat. Seneng saya dengernya."Elisha tersenyum tipis. Sementara mata dan tangannya masih sibuk memilah bahan makanan apa yang harus dibeli hari ini."Kok tumben sih belanja sendiri? Biasanya kan yang belanja si Nilam?" Tetangga Elisha yang kebetulan datang bersama Bu Ningsih ikut buka suara."Si Nilam, ada di rumah kok Bu. Saya nyuruh dia nyuci tadi," jawab Elisha apa adanya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Elisha Cemburu?

    Setibanya di rumah, Elisha langsung masuk ke dapur. Di sana ia mendapati Nilam yang baru selesai mengeluarkan pakaian-pakaian yang sudah di cuci dari dalam mesin."Udah selesai nyucinya Nilam?"Mendengar suara Elisha, si empunya nama pun menoleh ke arah sumber suara. "Iya Bu, baru aja selesai."Elisha menghampiri Nilam, niatnya sih ingin mengecek apakah baju-baju miliknya memang sudah dicuci semua. Tapi— matanya justru tidak sengaja melihat pemandangan yang membuatnya curiga."Nilam?""Iya?""Itu— leher kamu kenapa ya? Kok merah-merah gitu?"Nilam tersentak kaget. Ia langsung memegangi bekas cupang di lehernya yang bisa-bisanya lupa ia tutup dengan foundation."I- ini, gatal Bu," jawab Nilam sekenanya. Dia tidak punya jawaban lain soalnya."Gatal?" Elisha memicingkan pandangannya. "Emang ada gatal yang bentuknya kayak cupang gitu?"Nilam mengerutkan keningnya. "Cupang? Cupang itu apa ya, Bu?" S

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02

Bab terbaru

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Permintaan Maaf dan Salam Terakhir

    Sebulan kemudian, Jean memberanikan diri untuk mendatangi Bu Mala dan sekaligus menjenguk Nilam. Dia tidak yakin akan disambut baik oleh Bu Mala, tapi setidaknya dia harus datang untuk menyampaikan sesuatu.Dan kini, keduanya duduk di bangku depan ruangan Nilam. Mereka duduk bersebelahan dan mengobrol di sana. Saling bertanya kabar. Saling mengucapkan maaf, dan beberapa hal penting lainnya."Aku tau ini pasti berat sekali buat kamu kan?" Itulah kira-kira yang Bu Mala ucapkan pertama kali setelah mendengar gagasan Jean mengenai hal apa yang selanjutnya akan dia lakukan."Saya pikir, ini yang terbaik buat kita semua Tante. Buat, Nilam, Qila, dan saya." Jean menatap lawan bicaranya tanpa ragu sedikitpun. "Lagi pula saya sedikit khawatir tidak bisa menjalankan amanat yang tante berikan."Bu Mala menghela nafas panjang. Dia tau Jean mungkin masih sakit hati dengan perkataannya dulu. Tapi apa yang dia ucapkan itu berdasarkan fakta, walau terasa sangat m

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Semakin Kritis

    "Di mana Elisha sekarang?""Aku ga tau.""Berapa lama kamu bakal nyembunyiin keberadaannya? Kamu ga takut bakal di hukum berat karena nyembunyiin dia?!"Dikta melihat beberapa penyidik yang duduk di depannya. Hampir semalaman dia berada disebuah ruangan interogasi guna menyelidiki di mana keberadaan Elisha, si pelaku utama."Mau ditanya berapa kali pun, jawabannya tetap sama. Aku ga tau di mana Elisha."Braak!Suara gebrakan meja yang cukup keras tak membuat nyali Dikta menciut. Dia sudah sering menghadapi orang-orang seperti mereka. Segala tekanan selama menjabat jadi CEO hampir mirip dengan kondisinya sekarang."Padahal semua bukti itu sudah jelas. Tapi kenapa kamu keras kepala sekali?" tukas polisi berpakaian preman tersebut. "Bahkan di mobil itu ada sidik jari Elisha di sana."Dikta berusaha untuk tetap memasang raut tenangnya. Dia tidak mau goyah walaupun semua tuduhan itu tepat tertuju padanya."A

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Mama di mana Pa?

    "Papa... Mana Mama?" Jean sedang menyiapkan sarapan untuk putrinya ketika gadis itu muncul dan berjalan menghampirinya di dapur. "Mama belum pulang ya Pa?"Duda tampan dengan celemek warna maroon di perutnya itu mendekati Qila yang baru bangun tidur dan memegangi bahunya. "Mama ada urusan penting sayang," jawab Jean lembut. "Jadi belum bisa pulang dalam waktu dekat.""Tapi urusan apa Pa? Kenapa sampai ada polisi juga?" tanya Qila lagi. Dia terlalu mengkhawatirkan sang mama sampai tidak menyadari jika papanya sendiri dalam kondisi penuh memar karena pertengkarann dengan Dikta."Mama harus pergi ke luar kota. Dan Papa sendiri juga ga tau kapan mama balik. Jadi— kamu sabar aja ya."Qila mulai terisak. Ia sedih sekali karena sang mama pergi tanpa pamit padanya. "Hiks... Hiks...""Sayang..." Jean memeluk Qila dan mengusap punggung kecil bocah 8 tahun tersebut. "Kamu jangan sedih. Kan, ada Papa di sini.""Qila maunya sama Mama, Pa. Qil

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Tertangkap

    "Tunggu dulu, Dikta!" Jean menyergap pundak Dikta yang baru keluar dari mobilnya. "Kita harus bicara."Dikta menepis tangan Jean dari bahunya. Pria itu menoleh ke arah tamunya dengan wajah garang. "Gue capek. Gue mau istirahat.""Gue cuma mau waktu lo lima menit aja.""Lo nggak denger gue ngomong apa? Gue capek!" tekan Dikta di akhir kalimatnya. Dikta berbalik dan bersiap untuk pergi.Tapi belum sempat ia melangkah menjauh, Jean kembali buka suara. "Di mana Elisha. Elo kan yang bantuin dia kabur?"Dikta terkesiap. Tapi dia berusaha rileks dan bersikap santai. Seolah tidak terjadi apa-apa."Gue nggak tau.""Jangan bohong kamu!" tukas Jean dengan tegas. "Pihak kepolisian bilang kalau Elisha melarikan diri saat digiring ke kantor polisi. Dan gue yakin, orang yang bantuin dia lolos itu elo.""Cih! Emang dia siapa gue? Kenapa gue harus bantuin dia? Kurang kerjaan.""Dikta! Gue tau lo yang nolong Elisha. Dan

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Berusaha Kabur

    Serangan terakhir Dikta di perutnya membuat Elisha kembali batuk darah. Wanita itu tidak bisa melakukan perlawanan apapun kecuali meratapi nasibnya.Bayang-bayang senyum cerah Qila di meja makan tadi, membuat air matanya menetes perlahan.Qila... Maafin Mama Nak... Maafin Mama karena udah terlalu rakus sebagai manusia. Maafin Mama karena nggak bisa jagain kamu lebih lama..."Mati lo Sha! Sana pergi aja ke neraka! Itu tempat yang lebih cocok buat lo dibandingkan mendekam di penjara."Mas... Jean... Maafin aku Mas... Aku— bukan istri yang baik selama ini. Aku wanita egois. A-aku ibu yang bodoh, Mas.Mas Jean... A-aku percaya... aku percaya kamu bisa jaga Qila dengan baik sampai dia dewasa. A-aku tau Qila bakal bahagia jika tumbuh bersama Papa yang baik seperti kamu, Mas.Nafas Elisha kian melemah. Matanya terpejam erat sementara kepalanya kian berat.Nilam... Maafin aku... Maafin aku Nilam. Maaf aku udah terlalu jahat sama

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Elisha Babak Belur

    "Kali ini lo bakal habis di tangan gue, Sha. Gue udah muak banget ama tingkah laku, lo!"Siapa yang tidak gemetaran ketika ada seseorang berkata seperti itu dengan wajah mengancam. Ekspresi wajah Dikta sudah seperti malaikat pencabut nyawa. Yang seakan sudah siap menghabisi nyawanya."K- kamu ngomong apa sih? Kamu cuma gertak aja kan?" Sambil mundur ke belakang, Elisha coba bertanya demikian. Jantungnya sudah berdegup kencang ditambah sorot mata tajam Dikta yang seolah serius dengan ucapannya.Dikta menyeringai. Wajah ketakutan Elisha membuat darahnya berdesir penuh semangat. Adrenalinenya seperti terpacu melihat keringat dingin membasahi wajah wanita itu."Kenapa? Lo takut sekarang?" desis Dikta. "Mana nyali lo tadi, hah? Mana gertakan lo tadi, Sha? Kenapa sekarang lo menciut gini?"Elisha tak bisa berbicara. Ia hanya menelan ludah beberapa kali ketika Dikta mencengkram wajahnya dengan satu tangan. Dan jujur, itu membuat rahangnya sakit."Jangan macam-macam Dikta!""Kenapa? Sekarang

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Selamat, tapi...

    "Hm?" Nana mengerutkan keningnya. "Maksudnya?""Tante nyuruh Jean putus sama Nilam, Na," aku Bu Mala. "Tante pikir, Jean itu cuma pembawa sial dan nggak bisa tegas ama masa lalunya. Makanya Tante minta dia buat jauhin Nilam."Nana menjilat bibir bawahnya. Sekarang dia paham kenapa Jean pamit dan menyuruhnya untuk menjaga Nilam selama dia pergi."Emang kurang ajar banget si Elisha sama Dikta. Mereka itu beneran kayak ular berbisa." Bu Mala terlihat mengumpat kesal karena kelakuan dua orang itu."Rasanya Tante pengen temuin mereka terus ngelabrak Elisha. Mereka bikin Tante emosi," umpat Bu Mala."Itu nggak perlu kok, Tante.""Hem?""Jean lagi bekerja buat bongkar semua kebusukan mantan istrinya itu."Bu Mala kian lesu ketika mendengar ucapan Nana. "Yang bener kamu?""Iya, Tante. Terakhir kali aku dapat info kalau pelaku penabrakan Nilam udah ketangkep. Dan ternyata pelakunya itu orang suruhan Elisha." Nana memang tau semuanya. Jean menganggap Nana sebagai orang yang bisa dia andalkan. K

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Menunggu Diselamatkan

    Di mobil polisi, Elisha terus menerus memantau keadaan. Ia menunggu bantuan Dikta datang untuk menolongnya bebas dari tuduhan. Tapi setelah 30 menit ia meninggalkan SPBU, ia tidak melihat tanda kemunculan dikta di sekitarnya.'Apa Dikta bohong ya?''Jangan-jangan dia nggak mau nolongin aku?'Pikiran Elisha mulai kacau. Dia begitu kesal karena sang Bos sudah tega mengabaikan dirinya.'Lihat aja si Dikta. Kalau sampai malam ini dia nggak muncul, aku jamin semua rahasia miliknya akan terbongkar secepatnya.' Wanita 29 tahun itu sudah menyiapkan begitu banyak ancang-ancang untuk menyerang bosnya. Dia tidak rela kalau harus mendekam di tahanan seorang diri.'Aku harus bagaimana? Dikta— beneran nggak bisa diandalkan.''Sumpah ya! Aku bakal bilang ke pihak berwajib kalo dia juga turut andil atas kecelakaan Nilam. Biarin aja dia tau rasa.'Disaat Elisha sedang menyusun rencana, tiba-tiba terdengar suara decitan yang cukup nyaring. Disusul dengan suara brak yang keras tak jauh di depan sana.Ke

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Tak Berkutik

    Elisha di giring ke mobil polisi. Dia di paksa masuk ke dalam dengan tangan di borgol ke depan. Wanita itu tidak banyak bicara dan terus menunduk. Otaknya terus bekerja memikirkan cara untuk bisa menelfon Dikta. Sementara hatinya harus kuat dengan tidak menengok ke arah Qila yang memanggil namanya.'Aku harus cari cara supaya bisa telfon Dikta. Aku nggak mau masuk penjara. Aku nggak mau mendekam di sana.'Perempuan itu menatap jalanan di depannya. Ia benar-benar tak bisa berkutik karena diapit oleh dua petugas kepolisian. 'Seenggaknya, kalau aku emang harus jadi tersangka, Dikta harus bantuin aku cari pengacara terbaik. Pokoknya aku harus bebas.'Selama 30 menit perjalanan, Elisha tidak banyak berbicara. Dia sibuk berpikir untuk meloloskan diri. Sampai akhirnya..."Pak!""Kenapa?""P-perut saya sakit banget. Kita boleh nggak mampir ke toilet dulu?""Toilet? Enggak-enggak! Pasti itu alasan kamu aja kan supaya bisa cari cela buat kabur?"Elisha masih berusaha tenang meskipun rencananya

DMCA.com Protection Status