Share

S2 : Jadi Yang Kedua

last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-12 14:06:00

Langit menatap Bintang yang sudah tidur pulas. Dia mengusap lembut kening dan pipi istrinya itu, melihat senyum manis di wajah Bintang yang tidur, membuat perasaan Langit begitu tenang.

Langit baru saja mengingat ucapan sang mimi siang tadi. Andai Joya tidak mengajaknya bicara terlebih dulu, mungkin saat ini Langit tidak bisa tidur dan masih bertengkar karena syok mengetahui Bintang hamil.

“El.” Bintang terbagun dan melihat suaminya yang masih duduk dan belum tidur.

“Hm, ada apa?” Langit membelai rambut Bintang dengan lembut.

“Kenapa tidak tidur?” tanya Bintang sedikit mendongak untuk bisa memandang istrinya.

Langit membaringkan tubuh di samping Bintang, setelah mendengar pertanyaan istrinya itu. Dia lantas berbaring miring saling berhadapan dengan Bintang.

“Baru selesai mengecek beberapa berkas yang tadi belum selesai,” jawab Langit sambil memeluk Bintang.

Bintang masih memperhatikan suaminya, hingga kemudian menenggelamkan wajah saat Langit memeluknya.

“El.”

“Hm ….”

“Kamu benar-bena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Voni Oktavia93
bintang mesum sekarang kamu ya............
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
Alhamdulillah El mau berbesar hati nurun kan ego nya ... yg penting buat bintang bahagia dan jgn stres biar sakit nya klu bisa hilang dengan sendirinya karna pikiran tenang
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Hahahaha ....bintang salah faham deh dikira langit mo jengukin bayik taunya mo lihat foto USG hahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Sangat Indah

    Bintang dan Langit benar-benar ke rumah sakit lagi. Tentu saja karena Langit yang ingin melihat calon bayi mereka. Hal ini membuat Bintang sangat bahagia saat Langit menerima kehamilannya.Langit menoleh ke kanan dan kiri, melihat beberapa pasang suami-istri yang menunggu giliran dipanggil.“Ternyata banyak yang hamil,” ucap Langit malah keheranan sambil memandangi satu per satu.Bintang tertawa kecil mendengar ucapan suaminya. Dia lantas menautkan jemari mereka, menatap suaminya dengan penuh kebahagiaan.“Kamu menggemaskan sekali,” ucap Bintang yang merasa kalau suaminya lucu karena keheranan.“Apanya menggemaskan?” tanya Langit keheranan, bahkan mata sampai menyipit memandang istrinya.Bintang melebarkan senyum, kemudian mencubit hidung suaminya.“Kamulah, masa suami orang,” seloroh Bintang menjawab pertanyaan Langit.Tentu saja sikap Bintang dan Langit mengundang perhatian beberapa pasang suami-istri yang ada di sana. Mungkin berpikir jika keduanya pengantin baru dan masih mesra-me

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-13
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Tidak Menyukainya

    “Kenapa aku merasa kalau sekretarismu tidak menyukaiku?” Bintang merasa sensitif setelah Lani tidak membalas sapaannya sama sekali.Langit menoleh dan mengerutkan dahi mendengar ucapan Bintang. Dia menarik tangan istrinya itu agar lebih dekat dengannya yang duduk di kursi, memegang telapak tangan Bintang sambil mengulas senyum.“Sejak kapan kamu peduli pada pandangan orang tentangmu?” tanya Langit keheranan karena Bintang mengeluh soal sikap Lani.Bintang sedikit menunduk untuk bisa menatap Langit.“Ya, aku peduli karena dia setiap hari berinteraksi denganmu. Sebagai sekretaris, aku rasa penampilannya berlebihan, terlalu minim dan ….” Bintang sengaja menjeda ucapannya sambil memutar bola mata malas.Langit ingin membalas ucapan Bintang, tapi urung karena mendengar suara ketukan pintu.Lani masuk membawa berkas yang diminta Langit, berjalan mendekat dengan ekspresi wajah malas.“Ini berkas yang Anda minta, Pak.” Lani meletakkan berkas itu di meja.“Ya,” balas Langit tanpa senyum, atau

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Reaksi

    Langit dan Bintang menoleh. Mereka melihat siapa yang memanggil. Bahkan orang yang memanggil kini sudah tersenyum hangat ke arah keduanya. "Bintang juga di sini?" tanya Kenzo saat melihat menantunya di perusahaan itu. Bintang tidak pernah ke sana, ini adalah pertama kalinya bagi Bintang mendatangi perusahaan suaminya. Kenzo dan Joya baru saja keluar dari lift yang berbeda dengan Langit dan Bintang, membuat mereka langsung menyapa begitu melihat anak dan menantunya itu. "Iya, Pi. Tadi kami dari rumah sakit, terus mampir sebentar karena ada pekerjaan yang harus aku selesaikan," jawab Langit menjelaskan. Joya menatap Bintang dan Langit bergantian, sedikit cemas jika keduanya ke rumah sakit bukan untuk membahas soal kehamilan Bintang, tapi ada hal lainnya. "Kalian mau makan siang bersama? Mimi dan Papi mau makan di kantin hari ini," ajak Joya. Dia sekalian ingin memastikan apakah hubungan Langit dan Bintang baik-baik saja. Langit menoleh Bintang, melihat istrinya menganggukkan kepal

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-15
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Jangan Beritahu

    Langit terkejut mendengar suara benda terjatuh. Dia berlari ke dapur, hingga di sana melihat Bintang yang hendak berjongkok mengambil baskom di lantai.“Biar aku bereskan, Mi.” Bintang ingin mengambil baskom tadi, tapi dicegah oleh Annetha.“Biar mami saja.” Annetha mengambil baskom, kemudian meminta pembantu untuk membersihkan lantai.Bintang menatap sendu ke Annetha, berpikir jika sang mami pasti syok dan tidak suka akan kehamilannya.Langit sendiri melihat istrinya sedih, tapi tidak mendekat karena sadar jika Bintang mungkin butuh waktu bicara dengan Annetha.“Mami marah?” tanya Bintang menatap sendu ke Annetha.Annetha terkejut mendengar pertanyaan Bintang, menoleh dan melihat bola mata putrinya yang berkaca-kaca. Dia malah terlihat bingung, apalagi saat melihat Bintang yang seperti ingin menangis. Annetha pun mendekat kemudian tersenyum ke Bintang.“Kenapa mami harus marah, hm?” Annetha menatap penuh kasih sayang, lantas mengusap rambut Bintang dengan lembut.“Kalau tidak marah,

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-16
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Ketahuan

    Annetha dan Bintang kembali ke meja makan setelah bicara. Bintang membawa dua piring cake untuk dirinya dan Langit.“Tadi kamu mau bicara apa?” tanya Arlan mengingat jika Bintang sempat menjeda ucapannya.Bintang terkejut karena langsung ditodong pertanyaan. Dia melirik Annetha, sebelum kemudian menatap Arlan.“Itu, aku mau izin untuk berhenti bekerja,” jawab Bintang. Dia benar-benar tidak jadi menyampaikan tentang kehamilannya.Langit menatap Bintang, bertanya-tanya kenapa Bintang tidak jadi bicara soal kehamilan itu.Arlan agak terkejut mendengar ucapan Bintang, hingga menatap sang putri yang terlihat serius.“Kenapa kamu mau berhenti?” tanya Arlan penasaran.Bintang mengulum bibir karena bingung harus menjawab apa, bahkan memandang ke Annetha dan Langit secara bergantian.“Kamu sakit?” tanya Arlan kemudian.Bintang menggelengkan kepala sambil mengulum senyum, kemudian menjawab, “Tidak, Pi. Aku hanya mau fokus pada kesehatan saja. Lagi pula dulu bersikukuh ingin kerja karena aku bos

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-17
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Sama-sama Cemas

    “Bin, tenang.” Langit berusaha menenangkan Bintang yang panik dan menangis.Arlan harus dibawa ke rumah sakit karena kondisinya tidak stabil. Baik Annetha maupun yang tentu saja panik dan syok karena Arlan sampai seperti itu.“Bagaimana kalau terjadi sesuatu dengan Papi? Ini salahku, El.” Bintang menyalahkan diri sendiri atas kejadian yang menimpa sang papi.Langit memeluk erat Bintang. Mereka duduk di kursi selasar panjang. Bintang menangis sesenggukan karena sudah membuat penyakit Arlan kambuh.“Bukan salahmu. Papi hanya syok, Bin. Jangan menyalahkan dirimu sendiri,” ujar Langit mencoba menenangkan Bintang.Meski begitu, Bintang masih saja syok dan sedih, hingga pandangannya mulai kabur dan kepalanya pusing.Langit menyadari lengan Bintang yang terlihat muncul ruam. Dia pun langsung melepas pelukan dan menatap istrinya.“Bin, penyakitmu kambuh?” Langit panik. Dia buru-buru mencari obat Bintang yang biasa dibawa di tas.Langit meminta Bintang minum obat, agar penyakit Bintang tidak s

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-18
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Tidak Pernah Setuju

    Bintang masuk kamar Arlan dengan takut. Dia merasa bersalah akan semua yang terjadi ke sang papi pagi ini.Annetha, Orion, dan Cheryl menoleh ke Bintang, membuat wanita itu seperti seorang tersangka yang sedang mendapat tatapan mengintimidasi.“Mi, kita keluar dulu,” Orion mengajak Annetha untuk meninggalkan Bintang bersama Arlan.Annetha mengangguk, kemudian pergi bersama putranya. Hingga saat berhadapan dengan Bintang, Annetha menghentikan langkah kemudian mengusap lengan putrinya itu.“Bicara pelan-pelan, jangan buat papimu syok lagi,” ucap Annetha memberi pesan.Bintang hanya mengangguk. Orion, Cheryl, dan Annetha keluar terlebih dahulu. Langit masih di sana memandang punggung sang istri, sebelum kemudian ikut keluar.Bintang memandang Arlan yang berbaring dengan beberapa alat penunjang hidup yang terpasang di tubuh, alat untuk memantau kondisi jantung sang papi.“Bin.” Arlan menatap Bintang yang mendekat dengan ragu.Bintang buru-buru mendekat, kemudian berdiri di samping ranjang

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Jadi Kedua Dst

    “Bagaimana perasaanmu sekarang?” tanya Langit sambil menatap Bintang.Bintang menghela napas panjang, lantas menoleh sang suami yang menunggu jawabannya.“Sangat lega,” jawab Bintang sambil menoleh Langit.Bintang keluar dari ruangan Arlan setelah selesai bicara, membiarkan sang mami dan adiknya masuk untuk melihat kondisi Arlan.“Baguslah. Jangan banyak pikiran dan kambuh-kambuh lagi,” ucap Langit. Dia dengan iseng menyentuhkan kening mereka.Bintang memejamkan mata sambil tersenyum kecil mndengar ucapan suaminya.Baik Bintang maupun yang lain merasakan kelegaan yang sangat luar biasa. Arlan hanya dirawat dua hari karena kondisinya yang berangsur membaik. Bintang pun terus menjaga sang papi, tidak ingin melewatkan kesempatan untuk merawat saat sang papi sakit.“Kamu tidak perlu terus menjaga papi, Bin.” Arlan cemas ke Bintang yang sedang hamil, tapi selama 24 jam berada di rumah sakit menjaganya.Kini saat Arlan sudah diperbolehkan pulang. Bintang pun masih menjaga membuat pria itu m

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   Bonus Chapter 5~Akhir

    Langit dan yang lain hari itu menunggu cemas di depan ruang operasi. Hari ini Bintang menjalani operasi cesar sesuai dengan yang dijadwalkan dokter, setelah melakukan beberapa tes dan memastikan kondisi Bintang siap untuk melahirkan. “Duduklah, El. Operasinya pasti berjalan lancar,” kata Joya yang pusing melihat putranya mondar-mandir tidak jelas sejak tadi. Annetha, Arlan, Kenzo, juga Sashi juga menatap Langit yang tidak bisa tenang. “Mana bisa tenang, Mi.” Langit sangat mengkhawatirkan kondisi Bintang. Meski Bintang dalam kondisi sehat, tapi tetap saja Langit cemas. Joya membuang napas kasar, berdiri lantas menarik tangan Langit dan mengajaknya duduk bersaam. “Yang perlu kita lakukan sekarang itu doa, El. Bukan mondar-mandir yang bikin pusing!” sembur Joya sambil menahan Langit agar tidak mondar-mandir lagi. Langit menatap Joya sendu, kecemasan terlihat jelas dari tatapan mata pria itu. “Kita banyak doa saja, El. Semoga semuanya lancar. Kamu dengar sendiri kata dokter, selama

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   Bonus Chapter 4

    “Benarkah? Ya Tuhan, mami benar-benar bersyukur dan bahagia.”Annetha langsung memeluk Bintang mengetahui jika putrinya hamil. Dulu memang takut, tapi Annetha pun memilih pasrah seperti putrinya, agar mendapatkan jalan yang terbaik.Bintang dan Langit pergi ke rumah Annetha setelah dokter mengizinkan Bintang pulang, setelah memastikan kondisi Bintang membaik. Keduanya sengaja datang ke sana karena ingin menyampaikan kabar kehamilan Bintang, meski Bintang sendiri tidak yakin jika sang papi akan menerimanya. Namun, yang jelas Bintang tidak ingin kejadian dulu terulang.“Mami tidak marah?” tanya Bintang dengan ekspresi takut di wajah pucatnya.Annetha melepas pelukan, lantas menatap Bintang sambil menangkup kedua pipi putrinya itu.“Tentu saja tidak, kenapa mami harus marah? Mami malah sangat bahagia akhirnya keinginanmu terkabul,” ucap Annetha penuh rasa syukur.Sashi berada di pangkuan Langit, mendengarkan percakapan antara orang tua, apalagi Bintang menangis dalam pelukan Annetha.“Mo

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   Bonus Chapter 3

    Sashi duduk di bangku depan gedung sekolah, menunggu Bintang yang tidak kunjung datang. “Apa Mommy lupa?” Sashi menghela napas kasar sampai kedua pundak naik-turun. Guru Sashi sudah menghubungi Bintang, tapi tidak ada jawaban karena tas Bintang tertinggal di klinik beserta ponselnya, membuat Sashi akhirnya menunggu karena yakin jika Bintang akan menjemputnya. Sashi masih setia di sana. Duduk sambil mengayunkan kedua kaki maju mundur. Hingga seorang anak laki-laki menghampirinya. “Kamu belum dijemput?” Sashi mendongak, menatap anak laki-laki kakak kelasnya yang duduk di kelas enam. “Iya, Mommy belum jemput,” jawab Sashi masih memandang anak laki-laki itu. Anak laki-laki itu mengedarkan pandangan, kemudian ikut duduk di samping Sashi. “Mamaku juga belum jemput, sepertinya jemput kedua adikku yang les lebih dulu,” ucap anak laki-laki itu sambil mengedarkan pandangannya. Sashi mengangguk-angguk mendengar ucapan anak laki-laki itu, tidak buruk duduk bersama menunggu jemputan masing

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   Bonus Chapter 2

    Langit berlarian menuju ke klinik untuk melihat kondisi Bintang, sesampainya di klinik melihat Bintang yang terbaring dengan wajah pucat dan lemas meski sudah sadar.“Bin.” Langit mendekat dan langsung membelai wajah istrinya itu.“Bagaimana kondisinya?” tanya Langit ke dokter jaga di klinik karena Bintang terlihat masih meringis menahan sakit.“Tekanan darahnya sangat rendah, kemungkinan kelelahan. Tapi untuk mengetahui kondisi pasti penyebabnya, mungkin bisa dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lepngkap, Pak.” Dokter klinik hanya mengecek kondisi Bintang berdasarkan keluhan saja.Langit tidak banyak bicara. Dia pun meraup tubuh Bintang ke gendongan dan membawa keluar dari klinik. Kondisi Bintang yang tidak biasa, tentu saja membuat Langit cemas. Dia harus membawa Bintang ke rumah sakit untuk pemeriksaan menyeluruh.“El, ada apa?” Joya dan Kenzo yang kebetulan baru saja keluar lift di lobi, terkejut melihat Langit menggendong Bintang.“Kondisi Bintang buruk, Mi. Aku mau

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   Bonus Chapter 1

    Dua tahun kemudian. “Mommy! Daddy! Sashi telat sekolah!” Suara melengking dari luar kamar terdengar sampai dalam. Bintang dan Langit yang masih tidur pulas pun terkejut karena suara Sashi juga ketukan pintu beberapa kali. Bintang terduduk dengan mata masih tertutup. Dia pun mengucek mata, mencoba membuka kelopak mata lebar agar bisa melihat jarum jam di dinding. “Ya Tuhan!” Bintang sangat terkejut karena waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi. “El, bangun! Kita kesiangan!” Bintang memukul lengan suaminya, meminta agar Langit segera bangun. Biasanya jam segini Bintang sudah bangun memasak dan menyiapkan perlengkapan sekolah Sashi, tapi pagi ini dia malah kesiangan bangun. Ini semua gara-gara suaminya yang mengajak begadang semalaman. Meminta jatah tidak ada habisnya, membuat Bintang kelelahan luar biasa, lantas terbangun kesiangan. “Bentar, Bin. Lima menit lagi.” Langit malah menarik selimut masih sambil memejamkan mata. Enggan bangun karena masih sangat mengantuk. “El, Sashi

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Happy Ending

    Bintang melipat kedua tangan di depan dada, menatap suaminya yang baru saja selesai menjalani operasi kecil dan menatap dengan ekspresi wajah kesal. Langit melirik Aldo, dalam tatapan matanya seolah ingin melempar kalimat ‘Aku akan memotong gajimu, lihat saja dasar pengkhianat!’, sungguh Langit tidak menyangka saat keluar dari ruang operasi langsung melihat Bintang. “Tidak usah melirik Aldo, urusanmu denganku, El!” Bintang tahu ke mana arah pandangan suaminya, hingga langsung menegur pria itu. Langit menatap Bintang, terlihat bersalah dan takut melihat tatapan istrinya itu. “Keluarlah, Al. Tenang saja, aku yang akan menjamin karirmu,” ucap Bintang memberikan jaminan ke sekretaris suaminya, sebab dia memaksa Aldo untuk bicara jujur. “Baik, Bu.” Aldo pun secepat kilat kabur dari ruangan itu, tidak ingin terlibat masalah antar suami-istri yang sudah menciptakan ketegangan sejak beberapa menit lalu. Langit benar-benar tak berkutik, diam karena merasa salah. Dia melihat Bintang menar

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Ketahuan

    “Saya masih tidak habis pikir dengan Anda, Pak.”Aldo menatap Langit dengan rasa heran. Otak cerdasnya mendadak tidak bisa menangkap maksud dari apa yang sedang dilakukan bosnya.“Kamu tidak perlu berpikir apa pun,” balas Langit santai.Aldo ingin membalas ucapan Langit, tapi atasannya kembali bicara.“Pokoknya kalau istriku menghubungi, jangan dijawab!” titah Langit yang memang baru saja berganti pakaian.Tepat saat mengatakan itu, ponsel Langit yang dibawa Aldo bergetar karena memang dibuat mode silent, hanya bergetar saat ada panggilan atau pesan.Aldo melirik dan melihat nama Bintang terpampang di layar. Langit tidak menyadari kalau ponselnya berdering. Dia sedang mengikat tali baju khusus yang diberikan perawat, sebelum perawat memasang infus.“Bagaimana kalau terus menghubungi?” tanya Aldo sambil menggeser tombol hijau di ponsel Langit. Dia memegang ponsel Langit di samping tubuh, posisi layar menghadap ke belakang, sehingga Langit tidak menyadari jika ada panggilan masuk.“Ya,

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Hadiah Untuk Sashi

    Sudah dua minggu semenjak Bintang berbaikan dengan Arlan. Bahkan Bintang sekarang sering mengajak Sashi ke rumah orang tuanya atas permintaan Annetha.Seperti hari itu. Bintang pergi ke rumah Arlan sebab sang papi bilang sedang ambil cuti karena kondisinya yang kurang sehat, sehingga Bintang tanpa pikir panjang memilih langsung datang untuk melihat kondisi Arlan.“Sudah diperiksa dan minum obat?” tanya Bintang begitu bertemu dengan Arlan yang sedang duduk di ruang keluarga bersama Annetha.Annetha dan Arlan pun terkejut karena Bintang tampak begitu panik.“Papi tidak kenapa-napa, hanya kecapean hingga membuat kondisi tubuh papi sedikit drop,” jawab Arlan sambil mengulas senyum.Tatapan pria itu tertuju ke Sashi yang berdiri di samping Bintang, lantas mengulurkan tangan sebagai isyarat agar gadis kecil itu mendekat.“Opa punya hadiah untukmu,” kata Arlan yang kemudian berdiri.Sashi mendongak menoleh Bintang, sedangkan Bintang langsung mengangguk melihat Sashi yang seolah meminta perse

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Ultimatum

    Langit menarik napas dalam-dalam, lantas mengembuskan perlahan tanpa suara. Dia duduk sambil meremas kedua lutut, sedikit menunduk menurunkan pandangan agar tidak dikira sedang menantang.Arlan sendiri menatap Langit, mengajak pria itu bicara di ruang kerja tapi sudah duduk selama hampir lima belas menit belum berkata sepatah kata pun. Tatapan matanya pun membuat lawan bicaranya hanya diam menunduk.Arlan menghela napas kasar, hingga kemudian akhirnya bicara.“Aku memang memberi restu lagi, tapi bukan berarti akan menerima atau melupakan kejadian sebelumnya dengan mudah. Apa yang aku lakukan semata-mata hanya untuk Bintang. Bagiku dia yang akan jadi prioritas utamaku, memang aku ingin memisahkan kalian, tapi karena itu akan menyakiti hati putriku, membuatku memilih mengalah dengan keputusannya.”Arlan bicara dengan suara yang tidak terlalu lantang, tapi terkesan begitu menekan.Langit sendiri tidak membalas ucapan Arlan, hanya mengangkat wajah dan menatap pria itu yang sedang bicara a

DMCA.com Protection Status