Share

Pembebasan Bersyarat

Semua orang yang berada dalam ruangan itu sudah dewasa, tentu langsung paham dengan apa yang telah terjadi. Ketika mereka keluar, Nader dan Noura masih terlihat normal. Namun, saat kembali masuk, keduanya sudah tampak berbeda.

Noura dengan bibir merah sedikit membengkak, memilih untuk diam dan menundukkan kepalanya.

Sementara Nader lebih parah akibat bibir yang terluka, tapi belum ada konfirmasi apapun dari mulutnya.

"Apa yang kalian lakukan?" Malini masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Selama bersama dengan Nader, kesempatan untuk merasakan ciuman Nader belum pernah dia dapatkan. "Jadi ini alasan kenapa kamu menyuruh kami semua keluar? Agar kalian lebih leluasa untuk bermesraan?"

"Ini tidak bisa didiamkan," Rona ikut mengompori. "Aku akan adukan ini pada ibu."

"Berhenti berpikiran yang bukan-bukan. Apa yang kalian lihat tidak seperti yang kalian pikirkan," Nader tidak bisa mengelak untuk tidak mengakui, maka dia memberi alasan seadanya. "Ini hanya sebuah ketidaksengajaan.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status