Beranda / Romansa / Terjerat Cinta Majikan Seksi / Bab 4 Mereka Terlihat Serasi

Share

Bab 4 Mereka Terlihat Serasi

Penulis: VILNOCTE
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-19 18:17:57

Suasana sore itu terasa santai dan penuh tawa di sekitar kolam renang. Di tepi kolam, Ariana duduk bersandar nyaman di kursinya bersama Diego dan Andrew, menikmati suasana tenang sambil menyaksikan aksi Jorge dan Diego yang sedang sibuk mengurus taman.

Jorge terlihat mendekati Diego, dan tanpa aba-aba, ia mengarahkan selang air langsung ke tubuh sahabatnya.

Air menyembur deras, membasahi baju Diego dalam sekejap. "Hei, Jorge! Berhenti!" Diego protes, lalu tertawa lepas.

Ariana dan Sergio yang melihat aksi kocak itu, ikut tertawa. Setelah beberapa hari bersama dan semakin akrab dengan Sergio dan Ariana, kedua pria itu tak lagi merasa sungkan untuk bercanda seperti ini.

Diego lalu meraih ujung bajunya, menariknya hingga terlepas, memperlihatkan tubuhnya yang atletis dan berotot di bawah sinar matahari.

“Andrew, lihat tingkah mereka, hahaha,” ucap Sergio sambil terkekeh.

Andrew, yang berdiri di samping Sergio, tersenyum kaku, lalu menghela napas dan berujar dengan sedikit ragu, “Maafkan mereka, Tuan. Saya akan mendisiplinkan—”

“Ah, tidak perlu,” potong Sergio, sambil melambaikan tangan, menahan Andrew yang hendak beranjak. “Biarkan saja mereka seperti itu, hahaha. Rumah ini terasa lebih hidup dengan tingkah mereka.”

Pria itu menoleh ke arah istrinya,.“Iya kan, Ariana?” tanyanya dengan nada menggoda. Namun entah mengapa, Ariana justru menundukkan wajahnya.

 “I-Iya…” balasnya dengan nada kikuk. Siapapun bisa melihat ada sedikit semburat merah yang muncul di pipinya.

Bahkan, Diego sendiri ikut merasa tersipu ketika menyadari wajah Nyonya majikannya yang terlihat semakin cantik ketika wajahnya merona. Tak ingin ada yang sadar dengan ekspresinya, sekaligus ingin berganti pakaian, Diego pun bergegas menuju mes karyawan. Namun, Diego dikejutkan oleh Sergio yang tiba-tiba memanggilnya.

“Hei, Diego! Kemari sebentar!” panggilnya, membuat Diego menghentikan langkahnya.

Diego segera berbalik, mendekati Sergio dengan langkah cepat. Bajunya yang basah tergenggam erat di tangan kanannya, masih meneteskan air.

“Iya, Tuan?” tanya Diego dengan sopan begitu ia tiba di depan Sergio.

Diego bisa melihat bagaimana Tuan majikannya itu tersenyum tipis, sembari melirik ke istrinya sekilas, lalu kembali menatap Diego.

“Aku dengar dari Jorge, kamu sangat terampil dalam hal memijat,” ucap Sergio.

Diego tersentak kecil, wajahnya menampakkan ekspresi bingung. "Ah, saya bisa memijat, Tuan, tapi tidak bisa dibilang terampil… Jorge saja yang suka membesar-besarkan,” sahutnya, sedikit salah tingkah sambil menggaruk tengkuknya dengan tangan bebas.

"Terampil atau tidak, yang bisa menentukannya adalah orang yang kamu pijat,” balas Sergio, sambil menatap Diego yang semakin bingung.

Diego tersadar, jika majikannya itu memberikan sinyal ke arah Andrew, karena tak lama, Andrew pergi, lalu kembali dengan botol kaca transparan berisi minyak urut herbal di tangannya. Aroma rempahnya yang khas tercium samar, bercampur dengan aroma bunga lavender.

Diego memandang botol itu dengan bingung saat Andrew menyerahkannya. “Tuan, ini….” Diego mengangkat botol tersebut dengan ragu, menatap Sergio dengan ekspresi tak yakin.

“Istriku sepertinya tidak enak badan,” ucap Sergio ringan, “tolong pijat punggungnya.”

Ariana, yang sejak tadi menunduk untuk menyembunyikan rona wajahnya, mendadak terkejut. Ia menoleh cepat ke arah suaminya, kedua matanya membulat.

“Sa-sayang, kenapa jadi aku?” protes Ariana.

Diego ikut terkejut saat tiba-tiba, Tuan majikannya itu bangkit dari kursinya. Ia menghentikan gerakan Ariana yang hendak berdiri bersamanya, menepuk lembut pundaknya untuk memintanya tetap duduk.

“Selama tiga hari ini, kamu sibuk mengurusku tanpa henti,” ujar Sergio pada Ariana. Diego sendiri tersadar, ucapan dari Sergio terdengar lembut, tapi dengan nada seolah sedang menggoda istrinya sendiri.

“Tubuhmu pasti lelah. Sekarang biar Diego memberikan pijat refleksi untukmu, sebagai gantinya.”

“Ta-tapi!” ujar Ariana mencoba menyanggah, sambil mengulurkan tangan, berusaha meraih lengan suaminya.

Diego benar-benar merasa bingung. Mengapa tiba-tiba majikannya itu meminta dirinya untuk melakukan sesuatu yang bisa dikatakan aneh. Oleh karena itu, Diego memilih diam. Entah apa yang sedang keduanya bicarakan, tapi ia bisa mendengar Nyonya majikannya menghela napas kecil, mendengus pelan.

Di sisi lain, sang Tuan majikannya justru berusaha menahan tawa, menyadari Diego yang berdiri memegang botol minyak herbal dengan tangan yang tampak sedikit bergetar. Apalagi, Diego pun sadar, darah mulai mengalir naik ke wajahnya. Pasti, majikannya bisa melihat itu dengan jelas.

"Diego," ujar Sergio dengan nada menggoda, "aku percayakan istriku yang cantik ini padamu. Jangan berbuat yang macam-macam, ya?"

Diego tersentak, matanya melebar sedikit. Ia langsung menjawab dengan suara sedikit panik, “A-aku tidak akan berani, Tuan!”

“Hahaha! Aku hanya bercanda, kamu tidak perlu panik seperti itu,” ucap Sergio yang lalu melangkah pergi bersama Andrew meninggalkan Ariana dan Diego.

Entah apa yang ada dalam pikiran Tuan Sergio, tapi mengapa dia sebegitu percaya pada Diego untuk meninggalkan dirinya dengan istrinya sendiri? Sergio bahkan ikut membawa Jorge pergi!

Deg!

Diego kini benar-benar merasa panik, dia hanya bisa menelan ludah yang terasa berat di tenggorokannya, saat dia sadar, istri sang majikan yang cantik bak Dewi Yunani itu, mulai berbaring memunggunginya. Bahkan, wanita itu dengan beraninya mulai membuka pakaiannya di depan Diego, menampilkan punggungnya yang mulus dan menggoda.

 

Bab terkait

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 5 Tangis yang tiba-tiba

    “Mulus sekali,” batin Diego, instingnya sebagai lelaki normal terbangun dengan jantungnya berdetak cepat."Kalau begitu aku mulai, Nyonya," ucapnya pelan, suaranya terdengar ragu dan sedikit tercekat.Ariana mengangguk pelan. "Iya, silakan," jawabnya, suaranya hampir tak terdengar.Pipi wanita itu memanas. Ia tersipu malu, berusaha menjaga ketenangannya. “Kenapa aku bisa gugup begini? Ini hanya pijatan. Tapi, jantungku... ya ampun, kenapa berdebar seperti ini?” Ucapnya Dalam hati.Dalam pikirannya terbayang kembali bentuk tubuh Diego yang atletis dan berotot, yang ia lihat tadi. Dan pria itu sekarang sedang menyentuh punggungnya secara langsung.Diego pun mulai menggerakkan tangannya dengan hati-hati, berusaha menemukan kekuatan yang tepat."Apa segini cukup, Nyonya?" tanya Diego, khawatir pijatannya justru menyakiti majikannya."Iya, cukup nyaman," jawab Ariana, berusaha menenangkan dirinya. Jantungnya berdetak semakin cepat, merasakan sentuhan tangan Diego. Ia menutup mata, berusaha

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 6 Selamat Jalan Tuan Sergio

    Suasana duka menyelimuti kediaman mewah Sergio Ortiz, seolah-olah awan kelabu telah menutupi kemewahan yang selama ini tercermin dari setiap sudut bangunan. Semua pekerja berduka, mata mereka merah karena menangisi kepergian yang begitu tiba-tiba dari orang yang mereka hormati dan cintai, Sergio Ortiz.Di tengah kesedihan yang mendalam, dua figur terlihat paling terpukul oleh berita duka ini, Diego dan Ariana. Diego, yang semalam masih berbagi tawa dengan Sergio, duduk terpaku, matanya memandang kosong ke depan, seolah-olah berusaha mencerna kenyataan pahit yang menimpa. Sementara itu, Ariana, yang masih terbungkus dalam kesedihan, terus menangis tanpa henti. Andrew, dengan setia, menemani dan mengawal wanita cantik itu. Gaun hitam yang dikenakan Ariana semakin menambah kesan duka yang mendalam, warna yang merepresentasikan kehilangan yang tak tergantikan.Suara sirene mobil ambulans memecah kesunyian, tanda bahwa saatnya telah tiba untuk melepas kepergian Sergio Ortiz. Jenazahnya de

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 1 Kenyataan Pahit

    Diego Martin duduk dengan tenang di sebuah kafe kecil diMadrid, di tangannya, diamemegang sebuah kotak kecil yang dibungkus dengan kertas berwarna emas.Senyumnya mengembang saat dia menatap kotak itu, kotak berisikan cincin yang dia beli dengan hasil jerihpayahnya selama bekerja. Cincin yangakan menjadi simbol dari cinta dan komitmennya kepada Valentina—kekasihnya. Pria berparastampan itu berniat melamar Valentina.Wanita cantik yang telahmenjalin hubungan dengannya selama satu tahun terakhir, tanpa memedulikanstatusnya sebagai tukang bersih-bersih. Menurut Diego, Valentina adalah wanita langka—wanita cantik yang memiliki senyuman yang begituindah dan hati yang luas.Suasana di kafe itu ramai, suara tawa dan percakapan mengisiudara. Namun, pikiran Diego sepenuhnya terfokus pada momen yang akan datang.Pintu kafe terbuka, dan hatinya berdegup kencang saat melihat sosok yangdinantikannya. Valentina muncul di ambang pintu, dengan senyum ceria diwajahnya, memancarkan cahaya

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 2 Terhipnotis

    “Diego! Bagaimana dengan lamaran—” Jorge, teman seapartemennya menyapa dengan semangat kalatersadar Diego telah kembali. Terlebih karena pria itu tahu bahwa hari ini,Diego akan melamar Valentina. Tetapi, kalimatnya terhenti saat melihat wajahDiego. Pria itu terdiam, mendapati Diego yang basah kuyup karenaterkena hujan, dengan wajah yang tak bisa bersandiwara. “Hah... kamu sebaiknya mandi dan ganti pakaian. Setelah itu,langsung istirahat. Biar kamu lupa, besok ada job baru untuk kamu,” ucap Jorge.Melihat sosok sang sahabat yang melangkah pelan menuju kamar mandi, dia takperlu bertanya lagi dan langsung sadar jika lamaran Diego tidak berjalan baik. Setelah mandi, Diego segera ke kamar tidurnya, bergantipakaian, dan langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Semua yang terjaditerasa seperti mimpi buruk yang tak kunjung berakhir. Dia ingin melupakansemuanya, tetapi bayangan Valentina terus menghantuinya. Tangannya terus menggenggam kotak cincin yang harusnyamenjadi peng

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 3 Insiden di Kolam Renang

    Tawa Ariana lepas, mendengar jawaban Diego. “Yang aku tanyanamamu,” ujar Ariana.Diego tersentak kaget, tersadar dari lamunannya. Sadar akantindakannya, Diego dengan cepat menundukkan pandangannya. “Na... namaku Diego, Nyonya,” jawab Diego terbata-bata,suaranya hampir tak terdengar. Ariana yang masih tertawa kembali duduk di kursitaman, suara tawa sang majikan membuat Diego semakin salah tingkah.“Ah... sialan, kenapa aku bisa bertingkah bodoh sepertiini,” gumam Diego dalam hati, merasa malu dengan dirinya sendiri.Tangan Ariana meraih selembar kertas di meja. “Ini kontrakkerjamu, kamu bisa membacanya dulu, lalu tanda tangan jika kamu setuju denganpoin-poin yang tertera di sini,” ucapnya sambil menyodorkan kertas itu keDiego.Diego melangkah pelan, menerima kertas itu. Begitu membacatulisan di dalamnya, ekspresi terkejut menghiasi wajahnya.“Maaf... Nyonya, apa gaji saya tidak salah?” tanyanya,matanya terbelalak melihat nominal angka gajinya yang empat kali lebih besardari

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 6 Selamat Jalan Tuan Sergio

    Suasana duka menyelimuti kediaman mewah Sergio Ortiz, seolah-olah awan kelabu telah menutupi kemewahan yang selama ini tercermin dari setiap sudut bangunan. Semua pekerja berduka, mata mereka merah karena menangisi kepergian yang begitu tiba-tiba dari orang yang mereka hormati dan cintai, Sergio Ortiz.Di tengah kesedihan yang mendalam, dua figur terlihat paling terpukul oleh berita duka ini, Diego dan Ariana. Diego, yang semalam masih berbagi tawa dengan Sergio, duduk terpaku, matanya memandang kosong ke depan, seolah-olah berusaha mencerna kenyataan pahit yang menimpa. Sementara itu, Ariana, yang masih terbungkus dalam kesedihan, terus menangis tanpa henti. Andrew, dengan setia, menemani dan mengawal wanita cantik itu. Gaun hitam yang dikenakan Ariana semakin menambah kesan duka yang mendalam, warna yang merepresentasikan kehilangan yang tak tergantikan.Suara sirene mobil ambulans memecah kesunyian, tanda bahwa saatnya telah tiba untuk melepas kepergian Sergio Ortiz. Jenazahnya de

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 5 Tangis yang tiba-tiba

    “Mulus sekali,” batin Diego, instingnya sebagai lelaki normal terbangun dengan jantungnya berdetak cepat."Kalau begitu aku mulai, Nyonya," ucapnya pelan, suaranya terdengar ragu dan sedikit tercekat.Ariana mengangguk pelan. "Iya, silakan," jawabnya, suaranya hampir tak terdengar.Pipi wanita itu memanas. Ia tersipu malu, berusaha menjaga ketenangannya. “Kenapa aku bisa gugup begini? Ini hanya pijatan. Tapi, jantungku... ya ampun, kenapa berdebar seperti ini?” Ucapnya Dalam hati.Dalam pikirannya terbayang kembali bentuk tubuh Diego yang atletis dan berotot, yang ia lihat tadi. Dan pria itu sekarang sedang menyentuh punggungnya secara langsung.Diego pun mulai menggerakkan tangannya dengan hati-hati, berusaha menemukan kekuatan yang tepat."Apa segini cukup, Nyonya?" tanya Diego, khawatir pijatannya justru menyakiti majikannya."Iya, cukup nyaman," jawab Ariana, berusaha menenangkan dirinya. Jantungnya berdetak semakin cepat, merasakan sentuhan tangan Diego. Ia menutup mata, berusaha

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 4 Mereka Terlihat Serasi

    Suasana sore itu terasa santai dan penuh tawa di sekitarkolam renang. Di tepi kolam, Ariana duduk bersandar nyaman di kursinya bersamaDiego dan Andrew, menikmati suasana tenang sambil menyaksikan aksi Jorge danDiego yang sedang sibuk mengurus taman.Jorge terlihat mendekati Diego, dan tanpa aba-aba, iamengarahkan selang air langsung ke tubuh sahabatnya.Air menyembur deras, membasahi baju Diego dalam sekejap."Hei, Jorge! Berhenti!" Diego protes, lalu tertawa lepas.Ariana dan Sergio yang melihat aksi kocak itu, ikut tertawa.Setelah beberapa hari bersama dan semakin akrab dengan Sergio dan Ariana, keduapria itu tak lagi merasa sungkan untuk bercanda seperti ini.Diego lalu meraih ujung bajunya, menariknya hingga terlepas,memperlihatkan tubuhnya yang atletis dan berotot di bawah sinar matahari.“Andrew, lihat tingkah mereka, hahaha,” ucap Sergio sambilterkekeh.Andrew, yang berdiri di samping Sergio, tersenyum kaku, lalumenghela napas dan berujar dengan sedikit ragu, “Maafkan

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 3 Insiden di Kolam Renang

    Tawa Ariana lepas, mendengar jawaban Diego. “Yang aku tanyanamamu,” ujar Ariana.Diego tersentak kaget, tersadar dari lamunannya. Sadar akantindakannya, Diego dengan cepat menundukkan pandangannya. “Na... namaku Diego, Nyonya,” jawab Diego terbata-bata,suaranya hampir tak terdengar. Ariana yang masih tertawa kembali duduk di kursitaman, suara tawa sang majikan membuat Diego semakin salah tingkah.“Ah... sialan, kenapa aku bisa bertingkah bodoh sepertiini,” gumam Diego dalam hati, merasa malu dengan dirinya sendiri.Tangan Ariana meraih selembar kertas di meja. “Ini kontrakkerjamu, kamu bisa membacanya dulu, lalu tanda tangan jika kamu setuju denganpoin-poin yang tertera di sini,” ucapnya sambil menyodorkan kertas itu keDiego.Diego melangkah pelan, menerima kertas itu. Begitu membacatulisan di dalamnya, ekspresi terkejut menghiasi wajahnya.“Maaf... Nyonya, apa gaji saya tidak salah?” tanyanya,matanya terbelalak melihat nominal angka gajinya yang empat kali lebih besardari

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 2 Terhipnotis

    “Diego! Bagaimana dengan lamaran—” Jorge, teman seapartemennya menyapa dengan semangat kalatersadar Diego telah kembali. Terlebih karena pria itu tahu bahwa hari ini,Diego akan melamar Valentina. Tetapi, kalimatnya terhenti saat melihat wajahDiego. Pria itu terdiam, mendapati Diego yang basah kuyup karenaterkena hujan, dengan wajah yang tak bisa bersandiwara. “Hah... kamu sebaiknya mandi dan ganti pakaian. Setelah itu,langsung istirahat. Biar kamu lupa, besok ada job baru untuk kamu,” ucap Jorge.Melihat sosok sang sahabat yang melangkah pelan menuju kamar mandi, dia takperlu bertanya lagi dan langsung sadar jika lamaran Diego tidak berjalan baik. Setelah mandi, Diego segera ke kamar tidurnya, bergantipakaian, dan langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Semua yang terjaditerasa seperti mimpi buruk yang tak kunjung berakhir. Dia ingin melupakansemuanya, tetapi bayangan Valentina terus menghantuinya. Tangannya terus menggenggam kotak cincin yang harusnyamenjadi peng

  • Terjerat Cinta Majikan Seksi   Bab 1 Kenyataan Pahit

    Diego Martin duduk dengan tenang di sebuah kafe kecil diMadrid, di tangannya, diamemegang sebuah kotak kecil yang dibungkus dengan kertas berwarna emas.Senyumnya mengembang saat dia menatap kotak itu, kotak berisikan cincin yang dia beli dengan hasil jerihpayahnya selama bekerja. Cincin yangakan menjadi simbol dari cinta dan komitmennya kepada Valentina—kekasihnya. Pria berparastampan itu berniat melamar Valentina.Wanita cantik yang telahmenjalin hubungan dengannya selama satu tahun terakhir, tanpa memedulikanstatusnya sebagai tukang bersih-bersih. Menurut Diego, Valentina adalah wanita langka—wanita cantik yang memiliki senyuman yang begituindah dan hati yang luas.Suasana di kafe itu ramai, suara tawa dan percakapan mengisiudara. Namun, pikiran Diego sepenuhnya terfokus pada momen yang akan datang.Pintu kafe terbuka, dan hatinya berdegup kencang saat melihat sosok yangdinantikannya. Valentina muncul di ambang pintu, dengan senyum ceria diwajahnya, memancarkan cahaya

DMCA.com Protection Status