Share

Arti Sebuah Keluarga

"Kamu sudah bangun?"

Suara Mas Ryan terdengar tepat di depan wajahku, tapi entah kenapa ketika aku akan membuka lebar mataku seperti ada yang menahannya. Pening yang kurasakan di kepalaku semakin kuat, sehingga aku tetap bertahan pada posisi berbaringku.

"Jangan dipaksakan jika masih ngantuk tidurlah, mas akan tetap di sini menjagamu," ujar Mas Ryan yang melihatku sudah bisa membuka mata dan ingin segera bangkit.

"Mas, kepala Nisya terasa sakit?" keluhku sambil memegangnya.

"Kamu demam tinggi semalam, apa sakit banget? Kita ke rumah sakit, ya," ajak Mas Ryan yang langsung kutolak dengan gelengan pelan.

"Apa yang sudah terjadi? Dan ini kita di mana, Mas?" Aku melihat sekeliling ruangan ini yang nampak asing bagiku.

"Kamu tidak ingat?"

Sekali lagi aku menggeleng sambil mengingat-ingat apa yang sudah terlewatkan karena terakhir yang kuingat hanya saat aku berbincang dengan Sena, juga menanggapi ocehan Wira sel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status