Beranda / Romansa / Terjerat Cinta CEO Dingin / Bab 203: Kabar yang Begitu Mengejutkan

Share

Bab 203: Kabar yang Begitu Mengejutkan

Penulis: Salwa Maulidya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-25 23:37:34

“Kalian bicaralah bertiga,” ucap Dania, suaranya lembut namun penuh ketegasan, seperti angin yang berbisik di antara pepohonan, memaksa semua yang mendengarnya untuk mendengarkan.

Ia berdiri perlahan, menatap sang suami dengan penuh kasih yang tak terucapkan, seolah menyalurkan kekuatan dalam diam.

“Aku keluar sebentar. Kalian harus bicara,” lanjutnya, sebelum membungkukkan tubuhnya untuk mencium kening Mark dengan lembut.

Sentuhan bibirnya terasa seperti mantra pelindung, meninggalkan kehangatan yang meresap hingga ke dalam hati Mark, seolah ingin berkata bahwa apa pun yang akan terjadi, ia akan selalu ada untuknya.

Amy dan Sean tetap berdiri di tempat mereka, seperti patung-patung hidup yang terperangkap di antara waktu dan keraguan.

Sementara itu, Mark hanya bisa menatap mereka dengan ekspresi penuh tanda tanya, kebingungan yang membayangi wajahnya seperti kabut yang menutupi cahaya pagi.

“Ada apa?” tanyanya pelan, suaranya nyaris berbisik, namun cukup untuk memecah keheningan yang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Voni Oktavia93
Alex pasti dalang penukaran bayi ini
goodnovel comment avatar
yesi rahmawati
Sean dan Amy yg begitu baik sama Mark sampai Mark sudah menyayangi mereka sejak belum tahu fakta sebenarnya
goodnovel comment avatar
aniek mardiana
bener benerr ............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjerat Cinta CEO Dingin   Bab 204: Akan selalu Menyayangi Mark

    “Hasilnya sudah keluar, dan Mark juga sudah tahu.” Suara Sean terdengar berat namun tegas saat ia menyerahkan amplop berisi hasil tes DNA kepada Sarah, yang baru saja tiba di rumah sakit untuk menjenguk Mark.Di bawah cahaya neon yang dingin, amplop itu tampak seperti beban tak kasatmata, sarat dengan kenyataan yang telah lama terkubur dalam rahasia.Tangan Sarah gemetar saat meraih selembar kertas di dalamnya. Jemarinya terasa seperti tersentuh api dingin, menggenggam bukti yang akan mengubah segala hal.Napasnya tersendat ketika matanya membaca deretan angka yang tidak terbantahkan.“Jadi benar,” bisiknya, suaranya serak dan hampir tenggelam dalam keheningan ruangan, “Mark adalah anak kalian?”Tatapannya yang buram oleh air mata mengarah kepada Sean, mencari konfirmasi terakhir. Pria itu mengangguk perlahan, sorot matanya penuh penyesalan dan kelegaan yang bercampur menjadi satu.“Ya,” jawabnya lirih, seolah tiap kata memiliki bobot berton-ton. “Mark adalah anak kandungku dengan Amy

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Terjerat Cinta CEO Dingin   Bab 205: Mengubah Strategi

    “CCTV-nya sudah sangat buruk kualitasnya,” suara Bernard terdengar berat, seolah setiap kata membawa beban yang menyesakkan. “Tapi, timku berhasil memperbaikinya. Anakmu dibunuh oleh Alex.”Mata Sean membola, terperangah mendengar kenyataan pahit yang mengguncang fondasi hatinya. Napasnya tertahan, seakan ruangan itu mendadak kehilangan udara.Ia menatap layar kecil di depannya, rekaman hitam putih dengan resolusi rendah yang perlahan memperlihatkan adegan yang tak pernah ia bayangkan.Di sana, Alex muncul, mengenakan seragam perawat dengan senyuman yang begitu dingin hingga menggigilkan tulang.Ia memasuki kamar bayi dengan langkah tenang namun penuh tujuan. Tangan besarnya meraih bantal dari keranjang bayi yang kosong, lalu dengan gerakan mengerikan, ia membekap wajah mungil seorang bayi.“Dia salah sasaran,” suara Bernard terdengar lagi, memecah keheningan mencekam. “Yang ingin dia bunuh adalah anaknya sendiri. Tapi, malah membunuh anakmu. Karena itulah, sejak saat itu dia selalu m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Terjerat Cinta CEO Dingin   Bab 206: Trauma di Hati Dania dan Mark

    "Stevan, kau masih di sini rupanya." Suara lembut Dania membelah keheningan malam, mengalir bak alunan melodi yang membelai telinga. Langkahnya yang ringan membawa dirinya mendekati sosok muda yang tengah duduk dengan tatapan sendu di samping tempat tidur Clara. Remaja dua belas tahun itu menoleh perlahan, sorot matanya memantulkan kilau hangat dari lampu temaram yang menggantung di langit-langit kamar. Ia menatap Dania dengan keheningan yang hanya mampu dimiliki oleh seseorang yang memahami arti kediaman. "Ya," gumamnya, suaranya terdengar seperti bisikan angin lembut yang menyusup di sela-sela malam. "Aku masih di sini. Kebetulan aku libur sekolah, jadi aku bisa menemani Clara sementara Bibi menemani Uncle Mark di rumah sakit." Dania mengangguk pelan, senyumnya mengembang seperti cahaya fajar yang menyapa pagi. "Begitu rupanya," balasnya, suaranya mengalun penuh ketenangan. Namun, kilat misteri terselip di sorot matanya yang dalam, seperti lautan yang menyimpan rahasia di dasarn

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Terjerat Cinta CEO Dingin   Bab 207: Manusia Setengah Iblis

    Berita itu mengguncang seluruh penjuru kota, seperti petir yang menggelegar di siang bolong.‘Kasus pembunuhan yang telah terkubur dalam waktu selama tiga puluh satu tahun kini menyeruak ke permukaan, membuka luka lama yang seharusnya telah membeku.‘Bayi yang tak berdosa itu—jiwa kecil yang seharusnya mendapatkan cinta dan perlindungan—justru menjadi korban ambisi dingin dan keegoisan seorang ayah.‘Alex, dengan hati yang membatu, mengorbankan darah dagingnya sendiri demi kebebasan dari ikatan pernikahan dengan Sarah.‘Namun, siapa yang menduga, takdir bermain dengan cara yang kejam namun penuh ironi. Bayi itu, yang selama ini diyakini sebagai putra dari Sean Devandra, ternyata adalah buah hati Alex yang nyawanya nyaris terenggut di awal kehidupannya.Pertukaran nasib yang terjadi di keranjang bayi tiga dekade lalu kini menjadi inti dari sebuah pengungkapan besar.‘Esok hari, Alex akan menghadapi pengadilan, membawa dosa-dosa lamanya untuk dipertanggungjawabkan.‘Komplotannya, yang h

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Terjerat Cinta CEO Dingin   Bab 208: Sidang Putusan Kedua

    Ruang sidang dipenuhi dengan keheningan tegang, seolah setiap sudutnya menyimpan napas tertahan para hadirin yang menanti keputusan hakim.Setelah mendengar seluruh laporan dari ibu kandung korban—mantan istri dari tersangka, Alex Romanov—dan menyimak barang bukti yang tak terbantahkan, hakim akhirnya berbicara dengan nada yang tajam namun penuh otoritas.“Pengadilan memutuskan, Alex Romanov dinyatakan bersalah atas pembunuhan yang dilakukannya. Sebagai hukuman yang setimpal, majelis hakim menjatuhkan hukuman mati kepada terdakwa.”Ketukan palu yang menggema di ruangan itu terasa seperti bunyi akhir dari sebuah era kelam. Dua kali palu diketuk, namun dampaknya terasa ribuan kali lipat, menghancurkan setiap upaya Alex untuk menyangkal dosa-dosanya.Wajah Alex memerah seperti bara api, matanya yang penuh amarah menatap tajam ke arah Sean, yang berdiri tenang di ujung ruang sidang.“Kurang ajar!” pekik Alex dengan suara yang memecah keheningan, penuh dengan kebencian yang membakar.Ia me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Terjerat Cinta CEO Dingin   Bab 209: Yonas Menghubungi Dania

    Tiga bulan kemudian…Langit kelabu menaungi pemakaman Alex, seolah alam turut berkabung atas akhir perjalanan hidupnya yang getir. Hembusan angin dingin menyapu dedaunan kering yang berserakan, menciptakan irama kesepian di tengah keheningan pekuburan.Mark berdiri tegak di sisi pusara, wajahnya kaku seperti pahatan marmer, namun di balik matanya yang kosong tersimpan gelombang emosi yang tak terucap. Di sisinya, Dania memeluk dirinya sendiri, seakan mencoba melindungi hati yang rawan dari duka yang tak kasat mata."Akhir yang mengenaskan," ucap Dania dengan nada berbisik, suaranya serupa helai sutra yang terseret angin. Ia melirik Mark yang tetap terpaku, seolah akar dari pepohonan tua di sekitarnya telah merambat dan menahannya di tempat.Mark menarik napas panjang, udara terasa berat saat ia menghirupnya. "Dia sudah menyusul anaknya yang telah dia bunuh, Sayang. Mungkin ini adalah doa seorang bayi tak berdosa, yang hidupnya direnggut oleh tangan ayahnya sendiri," jawabnya, suaranya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Terjerat Cinta CEO Dingin   Bab 210: Bertemu dengan Yonas

    Yonas, pria yang selama ini hanya menjadi bayangan samar dalam pikiran Mark, kini berdiri di hadapannya dengan tatapan penuh beban.Fakta bahwa Yonas adalah ayah kandung Dania—ayah mertuanya sendiri—terasa seperti angin dingin yang merayap, membawa kepingan masa lalu yang sulit diterima.Mark, dengan wajah dinginnya yang seolah tak dapat ditembus oleh emosi apa pun, memandang Yonas dengan sorot mata tajam, seolah mampu membaca isi hati pria itu dalam sekejap."Aku tahu, maksudmu menghubungi Dania itu apa," ucapnya, suaranya seperti bilah es yang tajam, memotong keheningan di antara mereka.Seperti biasanya, sikap dingin Mark adalah tameng yang ia gunakan untuk menjauhkan diri dari mereka yang dianggapnya sebagai ancaman—boomerang dalam hidupnya. Dan Yonas, dengan masa lalunya yang penuh keterkaitan dengan Alex, berada tepat di garis bidik Mark."Maafkan aku, Mark, Dania," ujar Yonas, suaranya bergetar seperti ranting yang melawan angin kencang."Aku baru menghubungimu karena aku bingu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Terjerat Cinta CEO Dingin   Bab 211: Rapat Pemegang Saham

    "Rapat pemegang saham akan dimulai. Terima kasih telah hadir di acara pertemuan penting ini," ucapnya, suaranya menggema hingga ke sudut aula yang paling jauh.Aula megah itu diselimuti oleh gemerlap lampu kristal yang memantulkan cahaya keemasan, menciptakan suasana yang mengesankan namun penuh ketegangan.Ratusan kursi telah terisi oleh para pemegang saham, investor, serta media yang menunggu dengan napas tertahan. Suara pengisi acara yang formal namun tegas memecah kesunyian.Kerumunan itu seakan menjadi lautan manusia yang tak sabar menanti momen besar. Kamera-kamera berlomba mengabadikan setiap gerakan, setiap kata, setiap ekspresi wajah yang mencerminkan ambisi, kegelisahan, dan harapan."Seperti yang telah kita ketahui," lanjut pembicara dengan intonasi yang penuh wibawa, "selama lima bulan terakhir, saham Kv’s Group terus mengalami peningkatan yang signifikan. Kerja sama strategis dengan beberapa perusahaan besar telah membawa dampak positif. Nilai saham perusahaan dalam satu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta CEO Dingin   END~

    Satu tahun kemudian ….Clara berdiri di depan jendela apartemen milik Stevan. Lalu pria itu menghampirinya dan memeluk wanita itu dari belakang dan mencium pipinya dengan lembut.“Hi, Stev.”“Hm. Kau tahu? Apa yang sudah ayahmu bicarakan tadi di ruang meeting?” ucap Stevan dengan suara beratnya.“Apa?” tanyanya ingin tahu.Stevan menghela napasnya dengan panjang. “Dia menagih cucu padaku.”Clara yang mendengarnya sontak tertawa. Ia kemudian membalikan badanya dan menatap Stevan.“Lalu, apa jawabanmu?” tanyanya kemudian.Stevan mengendikan bahunya. Ia lalu mengambil sesuatu di dalam saku celananya dan membukanya.Sontak Clara menutup mulutnya dengan mata membola melihatnya. “Stevan ….”“Clara. Kita sudah melewati perjalanan yang cukup panjang. Aku telah mencintaimu sejak kau masih remaja, aku telah menyayangimu sejak kau lahir ke dunia. Aku tahu, kau adalah takdir yang telah Tuhan tentukan untukku.“Meski us

  • Terjerat Cinta CEO Dingin   Permintaan Clara

    Tiba-tiba, suara dentingan terdengar. Begitu cepat. Tanpa Emma sadari. Mike menendang meja. Meja menjadi miring lalu membuat pisau di tangan Emma terpental.Tring! Pisau menjauh dari Emma. Stevan bergerak dalam hitungan detik.Ia meraih lengan Emma, memelintirnya ke belakang, membuat wanita itu berteriak kesakitan.Clara tersungkur ke lantai saat Stevan berhasil menjatuhkan Emma.Napasnya memburu. "Mmmh ..." mulut itu terikat. Clara tak bisa bicara apapun.“Permainanmu selesai,” desisnya.Emma menatapnya, matanya dipenuhi amarah dan kepedihan.“Tapi aku mencintaimu …”Stevan memejamkan mata sejenak, lalu menarik napas dalam-dalam.“Tidak, Emma.” Ia menatapnya tajam. “Ini bukan cinta, tapi obsesi. Aku tidak pernah mencintaimu dan kau salah mengartikan semuanya. Bahkan kau pun tahu sejak dulu pun aku hanya mencintai Clara.”“Sekali lagi kutegas

  • Terjerat Cinta CEO Dingin   Ancaman Gila

    Emma menyimpan pisaunya kembali, tetapi sorot matanya tetap menakutkan. Clara menelan ludah dengan susah payah, merasakan jantungnya berdegup begitu keras seakan ingin menerobos keluar dari dadanya.Keringat dingin mengalir di pelipisnya, membasahi kulitnya yang sudah pucat.Emma berjalan ke pintu dengan langkah santai, seolah semua ini hanya permainan baginya. Namun, sebelum keluar, ia berhenti dan berbalik."Oh, dan satu hal lagi, Clara …"Clara menahan napas, tubuhnya menegang. Tenggorokannya terasa kering, seolah ada simpul yang mengikatnya erat dari dalam."Aku ingin dia melihatmu dalam keadaan paling menyedihkan sebelum akhirnya aku menghilangkanmu dari dunia ini."Senyuman Emma penuh kepuasan, seperti seorang seniman yang baru saja menyempurnakan mahakaryanya yang keji.Kemudian, dengan gerakan lambat yang disengaja, ia mendorong pintu gudang hingga tertutup dengan suara berderak, menggema di ruang kosong yang dingin.

  • Terjerat Cinta CEO Dingin   Sudah Dalam Perjalanan

    "Hahaha, lelaki lemah. Kau mau apa? Menangisi wanitamu? Kau memang pantas ku buang sebagai rekanku. Aku tidak suka lelaki lemah sepertimu." Emma merasa menang. Desain tawanya begitu liar."Clara? Ini berbahaya, Emma. Kendalikan dirimu!""Mike, aku ... Aku hanya mengajaknya bermain. Kau tahu, dia selalu menghalangi jalanku. Aku hanya ingin memberinya pelajaran." Suara Emma santai tanpa rasa bersalah sama sekali."Emma, jangan lakukan ini!" suara Mike meninggi, tangannya mengepal. "Kau sudah cukup membuat kekacauan!""Oh, Mike, kau selalu terlalu baik l… atau terlalu bodoh? Aku ingin melihat sampai sejauh mana kau dan Stevan bisa melindungi wanita ini. Sekarang dia ada di tanganku. Jika kau ingin menolongnya, ajak Stevan dan temui aku."“Apa yang kau lakukan pada Clara?” Mike menggertakkan giginya.Tawa Emma terdengar lebih keras. "Ah, kau akan melihatnya sendiri. Aku akan mengirim lokasi. Tapi jangan terlambat… atau

  • Terjerat Cinta CEO Dingin   Hanya Ingin Berbagi Kebahagiaan

    Beberapa detik kemudian, ponselnya bergetar."Seperti yang kau minta. Semuanya akan berjalan lancar."Emma tersenyum puas. Ia meletakkan ponsel itu kembali dan merapikan rambutnya di depan cermin."Malam ini akan menjadi malam yang panjang," bisiknya.Ia meraih mantel, mengenakannya dengan gerakan anggun, lalu mengambil kunci mobilnya dari meja. Satu tarikan napas panjang, satu langkah menuju pintu.Ia keluar dari kamar, menutup pintu dengan tenang.Ponselnya ia tekan. Bukan ponsel yang biasa ia gunakan. Ponsel lain dan nomor ponsel yang baru, telah ia siapkan kemarin."Nona Clara. Apa anda putri dari Tuan Mark? Papa Anda mengalami kecelakaan lalu lintas, saya menolongnya dan tuan Mark sekarang ada di Alvarado hospital medicare center. Tolong datang segera, karena saya harus mengejar jadwal penerbangan saya.""APAA?! ba-baiklah saya segera datang. Terima kasih Nona telah menolong Daddy." Hiks."Apakah Daddy baik-baik saj

  • Terjerat Cinta CEO Dingin   Pastikan Semuanya Siap

    Ia memiringkan kepala, tatapannya terpaku pada sosok Stevan di kejauhan. Mata hitamnya membesar, membulat seakan ia baru saja melihat sesuatu yang indah.Jantungnya berdetak lebih cepat. Pipinya merona."Ah, Stevan …" gumamnya, suaranya terdengar seperti seorang gadis jatuh cinta. "Kau masih tampan sekali. Bahkan dari kejauhan sekalipun!"Ia menempelkan telapak tangan ke pipinya sendiri, memejamkan mata, membayangkan sesuatu.Pernikahan mereka. Stevan di altar, mengenakan jas putih. Ia di sisinya, mengenakan gaun yang memesona. Semua orang tersenyum bahagia.Ya … itulah yang seharusnya terjadi setelah ini.Emma membuka matanya, ekspresinya berubah. Rahangnya mengeras, napasnya semakin cepat."Tapi sebelum aku menjemputmu, sayang …"Tangannya menyelip masuk ke dalam tas kecilnya. Jemarinya bergerak lincah, mencari sesuatu.Lalu, sesuatu berkilau di bawah lampu. Pisau kecil dengan ukiran indah di gagan

  • Terjerat Cinta CEO Dingin   Jaga Clara

    Bodyguard pertama yang mencoba melawan. Namun, Randy dengan cepat menghindar dan menghantamkan pukulan yang kuat.Pria itu jatuh ke lantai mengerang. Tidak bisa bergerak. Bodyguard kedua mencoba menahan Randy. Tapi tidak berhasil.Seperti seorang pria yang sedang berjuang untuk menyelamatkan nyawa anaknya, Randy mengamuk, membabi buta, tidak memberi ampun.Mike tergeletak di tanah. Wajahnya penuh dengan cairan merah pekat. Dan tubuhnya semakin tak berdaya.Di sebelahnya, Randy berjongkok, memeriksa keadaan anaknya. Mike masih bernapas, meskipun dengan susah payah."Mike bertahanlah." Randy berteriak, mengguncang bahu.Mike berharap ada reaksi. Tetapi Mike tidak bergerak. Cairan merah pekat itu mengalir deras dari luka-lukanya. Dan tubuhnya terasa dingin.Emma yang masih berdiri di kejauhan, karena perkelahian bodyguardnya, menyaksikan semua amukan Randy dengan tatapan penuh kebencian."Kau akan mati, Mike. Tidak ada yang bisa m

  • Terjerat Cinta CEO Dingin   Semakin Menggila

    Sementara itu, di dalam mobil, Emma duduk dengan gelisah. Matanya menatap tajam ke depan, namun pikirannya jauh melayang.Botol wine di tangan kanannya hampir kosong, dan dagunya basah oleh sisa-sisa cairan yang tumpah.Ia tampak marah, kecewa, dan sangat kesal. Rasa sakit yang menggerogoti dirinya akibat kehadiran Clara begitu menyakitkan."Stevan…!" gumamnya dengan geram, suara hatinya penuh kebencian. "Kenapa dia harus ada di sana? Apa dia pikir aku tidak tahu apa yang sedang terjadi?"Emma meneguk wine lagi, tanpa peduli dengan keadaan dirinya yang semakin kacau. Ia merasakan ketidakmampuan untuk mengendalikan situasi ini."Kau pikir bisa menghindar, Stevan? Tidak. Aku akan pastikan Clara tahu siapa yang sebenarnya dia hadapi. Tidak ada yang akan bisa menghalangi rencanaku!"Tangannya yang gemetar memegang kemudi, namun di dalam dirinya, ada dorongan tak terhentikan untuk melanjutkan permainan berbahaya ini.Ia tahu bahwa j

  • Terjerat Cinta CEO Dingin   Cemas yang Berlebih

    Clara merapatkan mantelnya ketika angin malam menyelinap melalui serat kainnya. Ia baru saja keluar dari perpustakaan kampus setelah menyelesaikan tugas yang tertunda.Tatapan itu. Perasaan diawasi kembali lagi. Bahkan kali ini orang itu mengikutinya.Awalnya, ia mengira hanya kebetulan. Mungkin efek dari kurang tidur, atau mungkin hanya pikirannya yang terlalu waspada sejak Stevan memperingatkannya soal Mike.Tapi semakin hari, semakin sering ia merasakan kehadiran tak kasat mata yang seolah mengikuti setiap gerakannya.Ia menoleh ke belakang.Jalanan kampus hampir sepi. Hanya ada beberapa mahasiswa yang berjalan jauh di depannya.Lampu jalan menerangi trotoar dengan temaram, menciptakan bayangan panjang yang bergerak setiap kali angin menggoyangkan dahan pepohonan.Tidak ada siapa pun di sana.Clara meneguk ludah, mencoba menenangkan dirinya.“Hanya perasaanmu saja,” gumamnya pelan.Namun, saat ia kembali melangkah, bulu kuduknya meremang. Ada suara langkah kaki di belakangnya—terde

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status