Beranda / Romansa / Terjebak di antara Hugo bersaudara / Part 35 | New news about Kim

Share

Part 35 | New news about Kim

Penulis: Mrs.Juno
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-09 16:50:44

"Berhenti di sana, Nona Stewart!" panggil suara berat dan kasar dari belakangnya yang seketika membuat bulu halus di sekitar tengkuk Ara berdiri serta tubuhnya menegang mendengar suara yang dihafalnya itu.

"Arabelle masuklah sepertinya dia bukan orang baik," ujar Christian yang melihat pada pria besar berjanggut dari kejauhan mendekat ke arah mereka.

"Tidak, Chris. Bisakah kau saja yang masuk dan beri aku waktu untuk bicara padanya sebentar," pinta Ara menatap Christian penuh permohonan.

"Kau yakin?" tanya Christian tampak cemas terlihat dari keningnya yang mengerut.

Ara mengangguk cepat dan kembali memelas. "Please, Chris. Aku …."

"Baiklah, kulakukan untuk menghargai privasimu, tapi jika mereka melakukan hal yang mengancam keselamatanmu, aku akan keluar dan ...."

"Ya, lakukan apa pun jika mereka berlaku kasar padaku," sela Ara dengan cepat saat dirasa suara pria bertubuh besar itu sudah semakin dekat.

Lantas Christian terpaksa melangkah tepat saat pria berbadan tegap itu berada di de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 36 | Close to you

    Christian dan Arabelle akhirnya kembali kei dalam rumah, setelah Ara tak sanggup menjelaskan apa yang dialaminya pada Christian. Dirinya masuk ke rumah begitu saja dan menangis meluapkan emosi. Entah rasa kesal, marah pada adiknya juga takut akan kehilangan rumah peninggalan sang ayah dan yang pasti perasaan malu terhadap Christian karena mengetahui semua kesulitannya.Namun, pria itu tetap diam dan tak berkata apa pun membiarkan Ara menenangkan dirinya. Sejenak Christian memberikan bahunya untuk Arabelle meluapkan emosinya."Sudah lebih baik?" tanya Christian membantu Ara meletakan gelas minumnya.Wanita itu mengangguk dan menatap Christian sekilas dengan seulas senyum tipis lalu tertunduk sambil mengusap sisa air matanya."Maaf membuatmu harus mengetahui semua ini. Aku sangat malu juga marah pada adik tiriku dan takut jika sampai ...." Ara menjeda ucapannya dan menatap sekeliling rumahnya sehingga matanya kembali berlapis air bening.Christian mengeluarkan sapu tangannya dan memberi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 37 | Finding Kim

    Christian melambaikan tangannya usai makan siang mereka yang terlambat lalu mengantar Ara kembali pulang dan bergegas menuju penthouse di mana putranya sudah tiba di sana lebih dulu setelah berpetualang dengan Leon.Hari sudah hampir senja ketika Ara kembali ke rumah dan ia berniat membersihkan diri. Namun, saat melewati sofa ruang tamu dan dapur terbuka miliknya. Dia kembali mengingat ciumannya dengan Christian saat melihat sudut-sudut tersebut dirinya mulai tersenyum sendiri masih tak percaya bahwa dirinya dan Christian hampir melakukan hubungan intim jika saja ia terlarut begitu saja akan buaian Christian."Oh, aku mulai gila! Jangan bodoh, Ara. Kau harus bisa menahan diri dan jangan terlalu mudah terbuai!" tegasnya meyakinkan diri untuk tak terlihat mudah. Ia kembali melirik meja pantry lalu membayangkan wajah menawan Christian. "Hah ..., tapi dia memang tampan." Ara kembali mengeluhkan keadaan sulitnya menghadapi Christian lalu dengan lunglai Ara memaksakan langkah malasnya dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 38 | Curious

    Jayden masuk ke mobil tepat di balik kemudi lalu menoleh ke belakang sambil menarik tirai pembatas. "Pakaianmu di kursi belakang, ganti pakaianmu lalu pindah ke sampingku untuk bicara," ujar Jayden."Hei, sebenarnya ada apa?" tanya Kim sangat penasaran.Namun, Ara sibuk mengikat rambut dan memasang jaring pada kepalanya agar mudah memasangkan wig berwarna pirang gelombang khas Eve lalu ia menutup semua tirai jendela termasuk tirai pembatas dengan Jayden. Ara dengan cekatan membuka kacamata lalu mengganti pakaiannya mengabaikan pertanyaan Kim."Arabelle, jawab aku. Sebenarnya ada apa dengan kalian dan kenapa kau harus berdandan dalam keadaan seperti ini?""Semua karenamu, Kim. Jadi bisa kau tutup dulu mulutmu dan dengarkan apa yang akan kami bahas setelah aku selesai?" pinta Ara mulai membuka pakaian dan mengenakan tanktop berbahan satin berwarna hitam yang dilengkapi dengan blazer senada, sedangkan bagian bawahnya ia hanya mengenakan celana hitam panjang dengan aksesoris semacam perma

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 39 | I'm Done!

    "Yes?" jawab Leon pada keduanya walau tatapannya jelas hanya tertuju pada sosok elegan nan bersinar di balik tubuh Jayden. "Well, finally i found you, Eve," imbuhnya mempertegas keinginannya."Hm, Leon mungkin kau bisa membiarkannya mengurus masalah adiknya. Kim baru saja-""Kurasa Kim pun harus menyelesaikan urusannya dengan Nick dan sebaiknya kau periksa mereka." Leon menyela tanpa sedikit pun mengalihkan tatapannya pada Eve.Jayden tak langsung menyetujui usulan Leon, tetapi menatap Eve lebih dulu yang mengangguk dan membiarkan Jayden mengiyakan usul Leon."Aku akan melihat mereka sebentar. Jika tak ada masalah serius, aku akan tinggalkan mereka dengan Jay. Kau bisa menungguku di sini?" pinta Eve pada Leon."Tentu, aku bahkan menunggu tiga hari untuk nomor yang tak bisa dihubungi," balas Leon menyindir dan kini beralih menatap Jayden.Melihat gelagat keduanya yang tampak hendak beradu kekuatan lantas Eve lebih dulu menyeret Jayden untuk masuk meninggalkan Leon agar menunggunya sele

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 40 | "Finally i found you, Eve."

    "Eve kau bercanda?" Jayden berbalik dan menatap Eve tak percaya."Tidak, ini perjanjian kita bahkan perjanjianmu dengan Kim juga hanya sebagai model penggantimu. Aku tak mau tahu perihal Paul yang merengek menginginkanku. Kau harus bisa mengurusnya. Sama seperti kau menuduhku dan Leon melakukan sesuatu!" tandas Eve benar-benar memasuki lift, tetapi masih sempat menahan pintunya. "Oh, ya. Aku akan pulang sendiri jadi kau tak perlu repot mengantarku kembali lalu pakaianku di mobilmu bisa kau titipkan pada Kim di sini," ujar Eve menutup pintu lift."Eve, really hanya begini saja!" teriak Jayden walau tahu tak akan terdengar oleh Eve yang berada di dalam lift sambil mengatur napasnya meredakan emosi dalam diri."Jayden berengsek ada apa dengannya? Bisa-bisanya dia menuduhku begitu," keluh Eve memijat pelipis. Tujuannya menyuruh Jayden datang ialah untuk membantunya bukan membuatnya semakin pusing dengan masalah yang ada. "Hah, aku bisa gila jika seperti ini! Entah menjadi Eve atau Ara ked

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 41 | "Oh, Damn! She's dangerous when she's drunk."

    Panggilan pada ponsel Eve tertera nomor dengan nama Leonard muncul dalam beberapa detik."Sudah selesai sekarang kau bisa sedikit tenang," ujar Eve pada Leon yang menutup panggilan teleponnya."Ya, setidaknya ini mengurangi kekesalanku pada Jayden," ujar Leon."Aku sungguh minta maaf untuk Jay. Dia hanya lupa mengabariku agar mengambil nomor baru yang sudah dibeli," tutur Eve sedikit menyesal."Bukan masalah seandainya dia berkata jujur. Lagipula semua sudah berlalu dan ini hanya masalah komunikasi jadi mari kita lupakan," tutur Leon mengangkat gelas minumannya untuk mendapat sambutan cheers dari Eve.Keduanya kini sudah berada di sebuah bar tempat minum mewah yang cukup nyaman dan aman karena tak akan ada orang lain yang mengenali Eve sebagai Ara. Bahkan Leon bertaruh sekali pun ada yang mengenalnya. Mereka tak akan histeris untuk meminta foto. Jelas saja begitu karena kalangan elit yang mengunjungi bar langganannya juga sang kakak tak ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 42 | My Secret Place

    Antara sadar dan tidak Eve tak percaya dirinya melakukan kegilaan itu. Dia mencium Leon. Ya! Dia yang memulainya dan entah kenapa kini Eve enggan melepasnya.Aku sudah gila! Ya, aku sangat gila melakukan ini dan menikmatinya. Hah, kenapa aku menyukai ini, apa karena rasa minuman yang tersisa di mulutnya? Eve terus membatin ditengah pagutan yang berlangsung.Bukan dia kehilangan kesadaran, ia sadar dan ia menikmati itu. Mengecap rasa manis diiringi aroma minuman yang memabukkan membuatnya kehilangan akal sehat. Kekalutan karena memikirkan peliknya masalah yang datang seakan dilupakannya. Dia hanya ingin sedikit bersenang-senang menjadikan karakter Eve hidup sebagai sosok menantang dan berani melakukan hal yang selama ini ditakutkan dari sosok Arabelle. Bukan karena ia memiliki kepribadian lain, tetapi dirinya hanya menghayati peran Eve. Seolah mengembalikan masa bahagia yang telah lama terkubur semenjak kehidupan indahnya terenggut.Aku tak tahu apak

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 43 | Caught up in these damn desires

    Leon tersenyum dan memakaikan asal mantelnya pada Eve yang mengucap terima kasih. "Hanya beberapa orang yang mungkin menginginkan ketenangan dan butuh mengeluarkan kekecewaannya melalui teriakan," jawab Leon tersenyum.Eve terkekeh dan menggeleng tak percaya. "Kau akan dianggap gila jika orang mendengar teriakanmu, Leon," ujarnya.Leon duduk tanpa merasa segan ia tak peduli dengan tanah kering yang diinjaknya akan mengotori celananya. Lalu Eve mengikuti jejaknya karena yakin tak mampu berdiri terlalu lama akibat pusing masih terasa berdenyut."Kau bisa mencobanya ikuti aku," tawar Leon.Lalu pria itu berteriak kencang mengeluarkan suara bariton dari dalam hingga rasanya begitu melegakan. Eve tercengang dan kesadarannya kini hampir sepenuhnya kembali."See, tak ada kendaraan yang lewat di sini dan sekalipun ada yang mendengar semua orang di bawah sana tak akan bisa melihat kita. Masih tak ingin mencobanya?" bujuk Leon membuat Eve ters

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10

Bab terbaru

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 115 | The Wedding | Epilogue

    Hamparan ladang perkebunan berumput luas di Woodstock kini tampak indah dengan lampu hias bergantung dari pohon ke pohon yang lain. Tenda-tenda berwarna putih membuat suasana kian teduh. Konsep Outdoor wedding venue menjadi pilihan bagi Leonard dan Arabelle. Beberapa meja panjang tertata lengkap dengan deretan kursi yang dilapisi kain putih lalu diikat menggunakan kain tile berwarna gading membentuk pinta disetiap sandarannya.Gaun indah yang dikenakan Arabelle begitu pas melekat di tubuh ramping dengan perut yang sedikit membuncit, membuatnya tampil menggemaskan di mata Leonard. Pria itu tak sedetik pun melepaskan rengkuhan tangannya pada pinggang Arabelle dan sesekali mengusap perut wanitanya dengan lembut. Leonard tak kalah menawan saat mengenakan kemeja putih yang dilapisi rompi dan jas hitam serta dasi kupu-kupu. Meskipun terlihat seperti setelan klasik, tetapi Leonard tetap memukau mengingat ketampanannya sudah tercipta sejak lahir. Semua gaun dan setelan jas adalah desain terb

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 114 | One day is enough! (The End)

    “Kau membuatku penasaran, Leon. Sebenarnya apa yang tengah kau lakukan?”“Menunggu posisi yang tepat beberapa detik lagi.” Leonard mengangkat sebuah benda melingkar ke hadapan Arabelle memposisikannya tepat dengan matahari yang mengisi kekosongan dari lingkaran silver tersebut. “Now, open your eyes.” Leonard melepaskan tangannya sebagai penutup mata untuk Arabelle. Seketika netra abu Arabelle menatap takjub sesuatu yang ada di depannya. Sebuah cincin bermata satu tampak bercahaya memenuhi lingkaran matahari yang membuat tampilan cincin tersebut begitu bersinar terang. Arabelle bergeming dan tak percaya dengan apa yang dilihatnya ini. “Leon, w-what this is?” tanyanya tak yakin pemikirannya salah, tetapi ia tetap ingin menanyakan kebenarannya. “A ring for you, Sweetheart.” Leonard mengubah posisi menjadi berhadapan. Setelah itu Leonard terkekeh mengingat niatnya sebelum hari ini. “Sesungguhnya sudah kusiapkan ini saat kita bermalam di pantai ketika syuting terakhir kita, tetapi huja

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 113 | He is our baby

    “Leonard?” Arabelle mendekati sosok yang dirindukannya itu. Dirinya tampak tak percaya hingga mendekat sampai ke hadapan pria itu dan meraih rahang berbulu halus Leonard. “Apa itu sungguh kau?” “Ya, Arabelle ini sungguh aku. Akhirnya aku menemukanmu, bukan?” Leonard menatap dalam netra abu Arabelle. Tak lama tatapannya turun tertuju pada perut Arabelle yang sudah terlihat sedikit membuncit dari sebelumnya tampak begitu rata. Sontak arah tatapan Leonard membuat Arabelle tersadar. Mendadak dirinya melepaskan tangannya dari rahang Leonard dan berbalik hendak menjauh. Akan tetapi, tubuhnya malah terhuyung mundur hingga punggungnya menatap dada bidang Leonard. Pelukan pun tak dapat terhindari, Leonard mendekap tubuh Arabelle dengan erat dan meletakkan kepala di bahu wanita itu seraya mengendus serta menghirup aroma tubuh Arabelle dalam-dalam. Seakan tengah melepaskan rasa rindunya selama tiga bulan lebih. “Leonard …. Aku—” “I know, Arabelle. Please, forgive me. I know it’s too late to

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 112 | Leon's arrival

    Arabelle melangkahkan kaki di atas hamparan rumput dengan pemandangan pepohonan yang mengelilingi danau. Dress putih sederhana berkibar dari tubuhnya searah angin berembus, seirama dengan rambutnya yang berterbangan. Sore hari cuaca di tempatnya itu cukup tenang dan menyejukan. Hal itu membuat wanita berbadan dua tersebut tampak menikmati waktu bersama calon buah hatinya. Arabelle duduk di atas rumput dan menatap ke sekeliling. Pandangan matanya menjurus ke bukit yang terdapat deretan pohon berdaun jingga tampak luas menyejukan mata lalu ia berbaring melihat langit cerah bertumpuk awan putih membentuk abstrak. Ia kembali mengingat kali terakhir dirinya bersama sosok pria yang kini begitu dirindukan.Setelah mengingat kejadian sebelum dirinya berakhir di sana. Dirinya hanya ingin memastikan bahwa janin yang ada di dalam kandungannya adalah benar calon anak Leonard. Arabelle tak ingin keliru mengakui semua itu, tetapi kelak kenyataannya tak ada yang tahu. Arabelle berusaha menekan per

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 111 | Pregnant

    Malam sebelum hari H launching parfum. Akibat mengkhawatirkan keadaan Arabelle malam itu, Chloe akhirnya memutuskan menginap, menemani sahabatnya mencurahkan segala pengalamannya bersama Leon hingga sampai di titik ini. Membuat Chloe mengerti kenapa Arabelle tetap berusaha untuk mendapatkan maaf pada pria itu. Keduanya pun terlelap hingga larut malam. Namun, pada keesokan paginya Arabelle mengalami mual dan muntah ketika terbangun dari tidurnya. “Hoekkk, hoeeek!” “Ara, ada apa denganmu? Apa kau sakit?!” pekik Chloe terperanjat dari tidurnya langsung bergegas menuju toilet di mana Arabelle tengah berusaha memuntahkan sesuatu. Arabelle menggeleng seraya membasuh mulutnya dengan air dan mengelapnya menggunakan tisu. Wajahnya sedikit pucat dan kepalanya terasa pusing saat menatap pantulan diri di depan cermin. Chloe mengusap punggung Arabelle, masih memasang wajah bantalnya yang mendadak panik.“Entahlah, Chloe. Mungkin karena terkena hujan semalam.” Arabelle menatap Chloe dari pantul

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 110 | Christian effect

    “Mom, apa kau bercanda?” tanya Christian begitu melihat kertas hasil DNA-nya dengan Arabelle yang menyatakan ketidakcocokan. Awalnya Christian tak mengerti dan tak mengingat kapan mereka memeriksakan DNA. Namun, dirinya diingatkan perihal pendonoran darah dua minggu lalu.“Maafkan Mommy, Chris. Seharusnya tak aku setujui rencana mereka. Namun, Arabelle yang memintaku langsung dan Mom merasa ini adalah saat tepat untuk membantu kalian. Mom sungguh tak memihak siapa pun di antara kau dan Leon.” “W-what?” tanya Christian malah tak fokus lantaran pikirannya malah kembali saat bertemu perawat manis dan lucu di sana. Katherine menunjuk hasil tes DNA yang masih dipegang oleh putra sulungnya. “Oh, ya!” Christian kembali pada hasil tes tersebut “It’s okay. Ini kabar baik, bukan? Jadi Leon akan memiliki anak dengan Arabelle?” tanyanya setelah melihat lembar hasil DNA milik Leon. Golongan darah ayah Christian dan Leon yakni AB, hal itulah yang dengan mudahnya membedakan hasil DNA Leonard ya

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 109 | The Nurse

    Leonard dan Nick tiba di rumah sakit yang dikirimkan oleh Kimber. Mereka segera memasuki IGD dan langsung menemukan Chloe juga Kim sedang menunggu di depan tirai yang tertutup. “Hai, Baby,” sapa Nick pada Kim. Wanita hamil itu langsung melerai pelukannya pada Chloe dan berhambur memeluk Nick usai saling mengecup. Leonard menghampiri Chloe dan menanyakan keadaan Jayden. “Chloe, bagaimana dengan Jay? Apa parah?” “Dia masih ditangani dan belum sadarkan diri. Kepalanya mengeluarkan banyak darah saat aku tiba. Dokter spesialis bilang dia butuh darah B negatif dalam jumlah banyak. Persediaan di rumah sakit ini dirasa tak cukup. Aku tak tahu harus mencari kemana, darahku dan Kim A.” Chloe menjawab dengan nada bergetar menahan tangis. Tampak jelas kecemasan tersirat di wajahnya. Leonard mengusap bahu Chloe agar wanita itu sedikit tenang. “Hei, it’s okay. Jay tak selemah yang kau pikirkan. Dan, sangat kebetulan darahku B negatif. Aku bersedia membantunya, “Sungguh?” tanya Chloe tak percay

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 108 | Where is she?

    Leonard kembali dengan perasaan kesal dan dongkol. Berpikir dengan menemui Christian ia akan mendapatkan titik terang, tetapi malah membuatnya semakin merasa bersalah pada sang kakak. Dia tahu dirinya sudah sangat keterlaluan dengan menuduh Christian menyembunyikan Arabelle. Namun, kepalanya sudah hampir pecah untuk mencari celah demi menemukan wanitanya. Malam yang sunyi dan terasa sepi itu membuat Leonard memutuskan untuk kembali ke apartemen. Berusaha menghindari masalah baru adalah pilihan terbaik. Diakuinya selama tiga bulan terakhir, emosinya begitu mudah meluap. Kembali ke apartemennya bukan berarti dirinya menyerah. Ia hanya berusaha untuk tenang agar bisa memikirkan cara lain untuk menemukan Arabelle. Setibanya Leonard di apartemennya, dia langsung melemparkan tubuhnya ke atas sofa seraya mengusap wajah penatnya dan memijat pelan pelipis kepala yang terasa pusing. Hal yang ingin dilakukannya adalah mengguyur tubuh dengan air dingin, berharap bisa menjernihkan seluruh pikira

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 107 | Leon accuses Chris

    Sudah tiga bulan lamanya Leonard mondar mandir apartemen dan rumah Arabelle, tetapi tak mendapati keberadaan wanita itu. Sebelumnya selama satu bulan dia sudah membiarkan Arabelle tak menghubunginya. Namun, hanya itu waktu yang mampu dia tahan untuk tak bertemu dengan wanita yang dia cintai. Firasatnya semakin tak tenang ketika tak mendapati keberadaan Arabelle di mana pun. Dirinya sudah sempat menanyakannya pada Kim, Nick juga Jayden yang diperkirakan mengetahui keberadaan wanita itu melalui Chloe. Namun, tetap tak menemukan titik terang. Keberadaan Arabelle seakan hilang ditelan bumi. Leonard cukup frustrasi dan berniat menanyakannya pada Christian. Pikirannya buntu hingga mengira Christianlah yang membantu Arabelle pergi bersembunyi darinya. Lantas, di sinilah Leonard sekarang. Sesampainya ia di kediaman Christian, waktu sudah cukup malam dan Leon baru saja pulang usai berkeliling mencari Arabelle. Sialnya, hari ini pun hasilnya nihil sehingga membuat otaknya semakin kacau dan

DMCA.com Protection Status