Share

Bau Ancaman

Sore harinya, mereka bertiga kembali ke kediaman. Turun dari kereta kuda, menatap ke arah meja taman yang sedang ditempati tiga gadis muda cantik. Mereka asyik bercengkrama, berseru riang mendengar pembahasan yang terdengar menyenangkan. Bayang-bayang masa lalu yang sebelumnya kelam tanpa dilupakan dari ingatan mereka.

Lain dengan dua tuan muda yang kini berdiri di kedua sisi Celia. Pikiran mereka sedang dibebani rasa bersalah.

Tiga gadis cantik itu menyadari kedatangan penghuni lain kediaman ini. Masing-masing pasang mata yang diciptakan begitu indah spontan terarah pada siapa yang berdiri di sana. Bibir ranum yang sebelumnya tersenyum kini semakin melebar, memperlihatkan deretan gigi putih dan lesung pipi di kedua sisi.

"Celia-chan! Ah ternyata tanpamu rasanya begitu kurang," Nonoa berseru setelah ia berlari antusias lalu memeluknya. 

"Bagaimana, apa kau menikmatinya Celia-san?" Tanoa bertanya penasaran.

"Ah, begitulah. Ayolah, apa kalian ti

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status