Beranda / Lain / Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter / BAB 1: Akhir Hidup Kimberly

Share

Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter
Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter
Penulis: Asayake

BAB 1: Akhir Hidup Kimberly

Penulis: Asayake
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Keramaian malam terlihat indah untuk di pandang, langit yang gelap itu menjadi sedikit berkilauan dan terasa dingin. Salju pertama turun di malam hari menyambut natal.

Pohon-pohon natal sudah berdiri di setiap sudut jalanan.

Orang-orang bersuka cita berkeliaran di luar, dinginnya malam tidak menghalangi kebahagiaan mereka.

Namun, hal itu tidak berlaku dengan wanita cantik bernama Kimberly Feodora.

Jangankan untuk menikmati salju pertama turun, untuk tersenyumpun dia tidak mampu melakukannya.

Wanita itu duduk termenung di sisi jendela dengan gaun malamnya yang cantik, sebotol anggur di tangannya sudah hampir habis dia tegak.

Tubuh Kimberly tampak kurus kering tidak begitu sehat dan sangat lemah.

Wajah cantik Kimberly terlihat merah sembab karena tidak berhenti menangis dan juga mabuk sepanjang waktu.

Kimberly menatap kosong salju-salju yang turun berjatuhan di ikuti oleh setetes air mata yang membasahi pipinya. Salju-salju itu tidak seindah tahun lalu.

Kimberly kembali menengak anggurnya seakan minuman itu adalah obat penghilang rasa sakit yang menderanya empat bulan terakhir ini.

Kimberly adalah seorang model kelas dunia yang terbiasa dengan kehidupan yang gemerlap penuh kemewahan dan kesenangan. Kimberly hidup mendapatkan banyak cinta, semua orang memuja dirinya karena kecantikan dan prestasinya.

Kimberly memiliki uang berlimpah, popularitas yang tinggi, apapun yang di lakukannya selalu memiliki efek besar kepada orang lain.

Semua orang mencintai Kimberly karena keberaniannya yang bicara secara terang-terangan dalam mengkritik sesuatu. Mereka menganggap Kimberly pemberani dan pahlawan di masa modern.

Namun, semakin banyak orang yang mencintai Kimberly, semakin banyak pula yang membencinya karena keangkuhan dan kebiasaan Kimberly yang berbicara kasar.

Dunia Kimberly yang gemerlap penuh kesenangan dan kemewahan itu hancur dalam waktu semalam.

Karena sebuah insiden, semua orang membenci Kimberly dan menganggap dirinya sebagai kriminal. Bahkan orang-orang yang dulu mencintainya, kini mereka menganggap Kimberly tidak lebih dari seonggok sampah.

Semua itu bermula ketika Kimberly berpisah dengan kekasihnya setelah dua tahun menjalin hubungan.

Satu minggu setelah Kimberly putus dengan kekasihnya, tiba-tiba sahabatnya yang selama ini sangat dekat dengan Kimberly mengumumkan akan menikah dengan mantan kekasihnya Kimberly.

Tidak hanya sampai di sana, Rachel yang Kimberly anggap sebagai sahabatnya yang berharga itu, ternyata sudah hamil selama satu minggu.

Rupanya, kekasih Kimberly memutuskan dirinya tepat ketika Rachel memberitahu bahwa dia hamil anaknya kekasih Kimberly.

Kimberly merasa terpukul dan sangat marah karena baru menyadari bahwa sesungguhnya sahabatnya itu telah menghianati dirinya dan menjadi penyebab putusnya Kimberly dengan kekasihnya.

Kimberly memutuskan untuk bertemu dengan Rachel di sebuah pesta, mereka bertengkar hebat di sebuah ruangan. Beberapa menit setelah pertengkaran itu selesai terjadi, Rachel di temukan meninggal di jalanan karena jatuh dari lantai lima.

Kimberly yang menjadi satu-satunya orang terakhir yang bertemu dengan Rachel akhirnya menjadi satu-satunya orang yang paling di curigai banyak orang termasuk kepolisian.

Semua orang percaya Kimberly yang membunuh sahabatnya itu di karenakan dendam dan cemburu atas penghianatan sahabatanya itu.

Penyebab kematian Rachel tidak ada orang yang di curigai selain Kimberly.

Bahkan, Sean, mantan kekasih Kimberly pun ikut menuduh Kimberly sebagai tersangka pembuhunan yang terjadi.

Karena kasus itu, satu persatu dunia Kimberly yang sempurna runtuh menjadi seperti puing-puing yang berserakan.

Kasus dan tuduhan yang menjerat Kimbery langsung mencorengkan nama dirinya dan semua pekerjaannya.

Banyak kontrak pekerjaan yang di batalkan membuat perusahaan harus membayar banyak kerugian.

Kimberly yang semula menjadi brand ambassador beberapa perhiasan, pakaian dan make up terkenal, secara tiba-tiba perusahaan besar itu langsung memutuskan kontrak memblacklist Kimberly dari dunia model. Tidak hanya sampai di sana, Kimberly di blacklist dari semua media.

Kasus persidangan yang berjalan cepat akhirnya membuat hakim memutuskan Kimberly tidak bersalah karena tidak ada bukti apapun yang bisa menguatkan bahwa Kimberly pelakunya.

Meski Kimberly terlepas dari tuntutan, kebencian semua orang semakin bertambah kepadanya. Orang-orang menuduh Kimberly menggoda dan menyogok hakim yang menangani kasusnya untuk membebaskannya.

Semua orang merasa kebebasan Kimberly sangat tidak adil dengan kepergian Rachel.

Orang-orang merasa tidak puas jika Kimberly tidak menderita dan malah bebas menjalani kehidupannya setelah kepergian Rachel.

Orang-orang enggan membuka mata dan menerima semua hasil penyelidikan yang terjadi, mereka juga menutup telinga menolak penjelasan apapun dari Kimberly. Mereka tidak memberikan Kimberly kesempatan untuk menjalani hidupnya dengan tenang meski dia bukanlah pelaku pembunuhan sahabatnya.

Kimberly sudah merelakan dunianya yang sempurna terenggut, namun semua itu seakan tidak cukup untuk menebus kesalahan yang tidak pernah sedikitpun dia perbuat.

Kimberly mengusap air matanya beberapa kali dan melawan sesak yang menyakitkan di hatinya, wanita itu melihat beberapa tumpukan dokumen yang berserakan.

Dokumen-dokumen itu berisi tentang pemutusan kontrak Kimberly dengan angensynya yang dulu menjadikan dirinya sebagai anak emas perusahaan.

Tangan kurus kering Kimberly menjangkau buku tabungan dan melihat deretan angka yang dulu begitu banyak kini hilang tidak tersisa. Uang Kimberly sudah mulai habis karena menyewa pengacara dan tidak menerima pekerjaan satupun.

Kini dia harus menerima banyak tagihan tunggakan apartement dan yang lainnya.

Seharusnya Kimberly hidup dengan tenang meski sudah tidak bekerja, dia memiliki tabungan dalam jumlah yang besar.

Tetapi, uang jutaan dollar milik Kimberly yang dia simpan, kini uangnya di bawa kabur oleh managernya sendiri.

Tidak ada satupun orang-orang yang dulu menjadi temannya mengulurkan tangan untuknya, mereka menjauhi Kimberly dan mengkhianati Kimberly.

Kimberly merasa sangat sedih dan putus asa, dia sudah menemui dokter untuk menangani gangguan kecemasannya yang semakin memburuk, namun semua itu tidak memiliki dampak apapun karena Kimberly di bayang-bayangi kebencian semua orang dan kehidupan susah di kelilingi lilitan hutang.

Tidak ada tempat untuk Kimberly pergi, bahkan dia tidak mengetahui siapa orang tuanya karena dia tumbuh di panti asuhan.

Kimberly terisak menangis mengambil botol anggur yang sudah hampir habis, wanita itu berteriak melemparkan botol anggurnya ke dinding. Tubuhnya yang lemah itu bergerak dengan langkah terseok-seok.

“Bajingan, manusia-manusia biadab! Kalian menghakimiku lebih dari Tuhan.” Tangis Kimberly membuka pintu kaca di depannya.

Air mata berlinangan membasahi wajah Kimberly yang kini memiliki banyak cekungan karena kehilangan banyak berat badan, sorot matanya yang di penuhi air mata itu sangat tajam di penuhi oleh kemarahan dan kesedihan.

Angin berhembus terasa sangat dingin menusuk, salju-salju berjatuhan mengenai permukaan kulitnya.

Kaki telanjang Kimberly melangkah terseok-seok merasakan dinginnya permukaan lantai balkon apartementnya yang di hinggapi beberapa tetes salju.

Kimberly melangkah dengan lemah mendekati pagar dan melihat semua hal yang bisa di lihatnya.

“Apa yang kalian mau? Mengapa aku harus membayar perbuatan yang tidak aku lakukan? Jika dia mati dengan cara mengerikan, itu adalah karmanya karena sudah menjadi penghianat. Mengapa aku yang menjadi korban harus menerima kebencian ini? Mengapa?.” Jerit Kimberly dengan frustasi.

Kimberly kembali menangis dalam kesendirian, sangat berat untuknya melewati hari-harinya yang berat dalam kesendirian.

Kimberly menyerah dan tidak mampu lagi melewati hari esok, juga hari-hari seterusnya.

Tangan Kimberly gemetar memegang pagar besi, wanita itu naik ke atas dan berdiri di luar pagar, matanya yang basah oleh air mata terlihat di penuhi penderitaan dan kesedihan.

Kimberly menatap ironis jalanan yang ada di bawahnya terlihat indah dan bercahaya, sementara langit tengah gelap dan kedinginan seperti keadaan hatinya sekarang.

“Hanya aku dan Tuhan yang tahu kebenarannya. Jika kalian tetap menghakimiku untuk menebus dosa yang tidak aku lakukan, lebih baik aku mati, aku tidak sudi melewati ini semua. Aku tidak peduli jika di masa depan aku reinkarnasi menjadi keong sekalipun, aku hanya ingin hidup bebas tanpa menanggung dosa yang tidak aku lakukan.”

Bibir Kimberly gemetar, napasnya tersendat-sendat dengan air mata yang tidak berhenti berjatuhan membasahi wajahnya yang cantik itu.

“Selamat tinggal” bisik Kimberly dengan suara seraknya.

Perlahan Kimberly melepaskan pegangannya pada pagar dan menjatuhkan dirinya dari lantai tujuh belas.

Tubuh Kimberly melayang jatuh dengan gaun indah yang di kenakan, gaun itu terlihat berkibar tersapu angin bersama dengan salju-salju yang berjatuhan berada di antara tubuhnya yang jatuh ke bawah.

Kimberly menutup matanya dan menempatkan tangannya di dada, tidak berapa lama tubuh indahnya itu terjatuh ke sebuah atap mobil membuat semua orang yang berada di sekitarnya langsung berteriak.

Tubuh Kimberly hancur, perlahan darah keluar menodai tubuh dan gaun cantiknya.

Perlahan Kimberly menghembuskan napas terakhirnya melepaskan kehidupannya dan rasa sakit yang selama ini melukainya.

To Be Continue..

Komen (1)
goodnovel comment avatar
baiq juita
kalau mau jujur, sebenarnya cerita bunuh diri ini adalah pembodohan publik, mengajarkan anak muda jika bunuh diri akan mendapatkan kehidupan lagi yg lebih baik, janagan jangan banyak orang jepang terutama anak muda yg bunuh diri berharap hidup lagi dengan nama lain, serrrremnmnm.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 2: Kehidupan ke Dua

    “Nona, bangunlah!” Suara isakan tangis seorang wanita terdengar. “Tuan, cepatlah kemari! Tubuh Nona Winter bergerak.” Teriakan keras seseorang terdengar.Suara keributan mulai terdengar mengusik pendengaran Kimberly, orang-orang berbicara dengan berisik membicarakan dokter yang harus segera mereka panggil.“Winter, sayangku. Nak, bangunlah.” Suara berat seorang pria terdengar kuat di telinga Kimberly, tubuhnya ikut sedikit terguncang. “Winter, ayah mohon, bangunlah Nak.”Kening Kimberly mengerut samar, matanya sangat berat untuk di buka. Terdengar banyak orang yang memanggil nama Winter, namun mereka mengguncang tangan Kimberly dan memijat kakinya.Ada yang aneh..Kimberly membuka matanya seketika, dia terdiam dengan napas yang bergerak cepat seperti baru kembali mendapatkan pasokan udara.Pandangan Kimberly mengedar melihat ke sekitar yang terdapat orang-orang asing tengah menangis penuh

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 3: Kebenaran

    Kimberly keluar dari kamar mandi dan pergi ke kamarnya menuju meja belajar, Kimberly terduduk di kursi belajar dengan susah payah dan segera menyalakan komputer. Tangannya bergerak cepat di atas keyboard mengetikan namanya di situs pencarian.Tidak membutuhkan waktu lama, nama Kimberly Feodora langsung bermunculan dengan berbagai berita yang menyangkut dirinya.Tangan Kimberly gemetar hebat, matanya terbelalak melihat photo-photo pemakaman dirinya yang tersebar di seluruh situs internet.Kimberly berkedip bersama air matanya yang berjatuhan melihat berita yang menayangkan kondisi tubuhnya yang cantik itu meninggal secara menyedihkan, hingga acara pemakaman yang tertutup dan hanya di jumpai segelintir orang.Kepergiannya tampaknya tidak begitu di pedulikan.Kimberly menggulirkan mouse di tangannya melihat berita lain tentang dirinya.Kimberly menghapus air matanya, dadanya terasa sesak dan nyeri melihat makam dirinya yang kini di hiasi banyak

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 4: Dunia Winter

    “Paula, jangan!” Winter yang lugu dan lembut itu menarik tangan sahabatnya meminta untuk tidak melakukan sesuatu. Seseorang yang merekam hanya tertawa kecil.“Tidak apa-apa Winter, jangan malu” jawab Paula menyemangati.“Tapi Paula...” Winter menggeleng tetap pada keyakinannya yang tidak mau melakukan apapun.“Ayolah Winter, aku tahu kau menyukai Hendery sejak dua tahun yang lalu. Memangnya kenapa jika kau mengungkapkan perasaanmu kepadanya? Lihat dia, dia sangat cocok denganmu, aku juga sudah mendengar dari Mico bahwa Hendery juga beberapa kali bertanya tentangmu.”“Itu mustahil Paula” Winter berucap dengan sedih. “Mana mungkin pria setampan dan sepopuler dia menanyakan aku.”Hendery adalah seorang pria yang sangat populer, dia sangat tampan dan pandai berolahraga, Winter menyukainya sejak dia masuk ke sekolah. Namun, tidak hanya Winter yang tertarik kepada Hendery, hampir sel

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 5: Selamat Tinggal Kimberly

    Kimberly membuka matanya perlahan dan mengeliat dengan kesusahan, cuaca pagi ini sangat cerah membuat Kimberly terbangung lebih cepat karena tidak nyaman. Cukup lama Kimberly terdiam, pikirannya berkelana memikirkan apa yang sudah terjadi hari kemarin. Tangan Kimberly perlahan terangkat untuk memastikan bahwa apa yang terjadi hari kemarin masih terjadi kepada dirinya sekarang. Kimberly menahan napasnya dengan berat melihat tangannya masih sama besarnya dengan kemarin malam, itu artinya saat ini jiwanya masih terperangkap di dalam tubuh Winter Benjamin. “Aku masih ada di tubuh Winter,” gumam Kimberly napas yang sesak di landa rasa lega bercampur kesedihan. Kimberly menarik napasnya dalam-dalam mencari ketenangan yang masih tersisa di dalam dirinya untuk menjalani situasi yang kini dia hadapi. Perlahan Kimberly terbangun dan melihat seisi ruangan kamar yang berantakan, dengan susah payah Kimberly bergeser dan turun dari ranjang, Kimberly segera pergi ke

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 6: Perkara Rokok

    Tangan Winter sedikit membasah karena gugup, dia sangat ingin menggebrak meja dan mengomel berkata jujur jika berat badannya sangat mengganggu. Namun kini Winter harus menahan makian dan umpatannya dengan berpura-pura menjadi anak baik seperti Winter yang sesungguhnya. Winter menggaruk pipinya yang tidak gatal. “Semalam aku berpikir keras mengenai bentuk tubuhku. Aku merasa sangat kesulitan sepanjang waktu dengan tubuhku, aku tidak bisa berjalan dengan cepat, aku juga tidak bisa memakai pakaian indah seperti gadis lain, aku kesulitan melakukan banyak hal, aku juga merasa cepat lelah saat melakukan sesuatu, aku jga khawatir dengan kesehatan tubuhku jika aku semakin gemuk. Aku berpikir sebaiknya aku memulai hariku yang baru, aku akan mulai melakukan diet untuk menurunkan berat badanku.” Benjamin dan Vincent saling memandang dengan wajah pucat pasi. “Aku ingin bertemu dokter gizi untuk melakukan diet dengan tepat,” kata Winter lagi. Vincent menekan batang

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 7: Bermulut Kasar

    “Aku, anak kepala sekolah tempat kau sekolah,” jawab pria itu dengan senyuman jahatnya.Alih-alih kaget dan takut dengan jawaban pria asing di depannya itu, Winter hanya menggerakan sebelah alisnya tampak meremehkan dan tidak peduli. Winter memalingkan wajahnya dan bersedekap melihat lurus ke depan.Winter merasa sedikit setres dan membutuhkan sedikit penenang dengan sebatang rokok, namun dia tidak bisa mendapatkannya karena masih di bawah umur. Neydish adalah negara yang paling banyak aturan, untuk sebungkus rokok saja, seseorang harus memberikan kartu identitasnya untuk memastikan bahwa dia sudah legal mendapatkan rokok.Kebungkaman Winter membuat Marius melihat ke sisi dan memperhatikan Winter yang sedikit berbeda dengan yang terakhir kali dia lihat setengah tahun yang lalu di sebuah pesta.Setengah tahun yang lalu mereka pernah bertemu dan berkenalan karena ibunya Marius yang bekerja sebagai kepala sekolah mengenal baik ayah Winter.

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 8: Keputusan Winter

    “Mengenai Paula” Winter mengalihkan pembicaraanya seketika “Apakah Kakak menyukai dia?.”“Aku hanya menyukaimu,” jawab Vincent secepatnya.“Bukan itu maksudku.” Winter memelankan laju treadmill, seluruh tubuhnya terasa basah dan panas, kakiya benar-benar sangat tersiksa kesakitan menahan beban tubuh yang terlalu besar saat berjalan.Winter mengambil air dan menegaknya beberapa kali karena haus.Kondisi tubuh Winter yang memiliki ukuran lambung besar membuat dia terus menerus merasakan perasakan lapar palsu, Winter mensiasatinya dengan minum air putih lebih banyak agar merasa kenyang.Winter hanya akan makan dua kali sehari apapun yang terjadi, dia tidak akan mengkonsumsi apapun lagi menjelang malam selain air putih.“Apakah Kakak menyukai pertemananku dengan Paula?” Winter memperjelas pertanyaannya.Vincent mengerut bingung, selama ini dia selalu memantau pertumbuhan Wi

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 9: Sekolah

    Kepala Winter mendongkak menatap gerbang sekolah yang sangat besar terbuka lebar, beberapa bus sekolah berjajaran baru datang dan mengantar anak-anak sekolah.Hiro menghentikan mobilnya dan segera berlari keluar membukakan pintu untuk Winter.Winter menelan salivanya dengan kesulitan, Winter terlihat sedikit panik karena baru ingat bahwa dia tidak tahu di mana kelasnya berada.“Nona, Anda tidak apa-apa?” Tanya Hiro yang memperhatikan Winter masih duduk di kursinya terlihat kebingungan.“Tidak apa-apa.”Winter segera keluar dan memasang ekspresi sedatar mungkin menyembunyikan kepanikannya. Anak-anak sekolah yang semula sibuk sendiri perlahan berhenti berjalan dan terlihat kaget karena Winter sudah kembali ke sekolah dengan penampilan yang sedikit berbeda.Winter terlihat lebih mencolok karena Winter mewarnai rambutnya menjadi terlihat lebih terang, rambut itu tidak lagi di kepang, Winter membiarkan rambutnya terg

Bab terbaru

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 230: END

    Dua tahun kemudian.. Kota Den Haag Sebuah gedung hotel tampak sibuk dan ramai malam ini karena ada pesta besar yang sedang merayakan ulang tahun hotel Lessy yang berpusat di kota Neydish. Di dalam sebuah ruangan besar orang-orang berkumpul, mereka terlihat anggun dan tenang, saling berbicara satu sama lainnya menikmati pesta yang sedang berlangsung. Seorang wanita bergaun putih memainkan cello opera di tengah pesta, wanita itu memainkan musik Romeo & Julliet Love Theme. Para tamu undangan yang berdiri dan sibuk bicara di buat terkesima mendengarkan alunan musik yang begitu dalam menghiasi malam pesta. Mereka berbalik melihat sepenuhnya ke arah orang-orang yang bermain musik dan sejenak menghentikan pembicaraan mereka. Di antara banyak orang yang melihat musik, seorang pria berdiri di depan jendela, pria itu sibuk dengan kesendiriannya, memandangi langit malam yang begitu gelap. Alunan musik dalam pendengarannya membawa dia dalam sebuah ingatan indah ketika dia belajar menari di

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 229: Harapan Baru

    Sebuah photo terbingkai di pajangkan di atas meja belajar, Winter menopang dagunya melihat photo dirinya saat pelulusan sekolah di hadiri Benjamin dan Vincent. Tidak terasa, tiga bulan telah berlalu sejak kematian Marius dan kepergian Marvelo, kini Winter bisa duduk santai di meja belajarnya, tidak tahu apa yan harus dia lakukan karena semua tujuan hidupnya yang dia cari sudah berada dalam genggaman, yaitu kebahagiaan dan balas dendamnya yang sudah di tuntaskan. Setiap akhir pekan Winter akan mengunjungi makam Kimberly dan Marius, sudah dua kali juga Winter bertemu Jenita akhir-akhir ini. Keadaan Jenita terlihat lebih baik dari sebelumnya, Jenita bersama Levon membangun lebih luas panti asuhan tempat tumbuhnya Kimberly. Keduanya tampak mulai menikmati masa-masa tua mereka, Felix menjaga mereka dengan baik sebagaimana keinginan Marius. Sejak hukuman Paula di tetapkan, kini Winter tidak lagi bertemu dengannya. Untuk Marvelo, sejak kepergiannya ke Belanda, dia tidak memberikan kabar

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 228: Lembaran Baru

    Satu bulan setelah kepergian Marius, kini Winter kembali harus melanjutkan kehidupannya seperti biasa, sedikit demi sedikit gadis itu berusaha menyembuhkan hatinya dan kembali menemukan kekuatannya lagi. Winter harus berjuang lebih kuat karena Marvelo juga sudah menghilang dari sisinya, tidak ada lagi seseorang yang bisa menjadi teman penghapus kesedihannya. Jiwa Kimberly sempat berpikir, melepaskan Marvelo akan membuat perasaan dia lebih baik karena tidak lagi membuat Marvelo tersiksa karena memendam perasaannya. Rupanya tidak semudah itu, karena jiwa Kimberly merasakan kekosongan besar di dalam hatinya. Ternyata, Marvelo memiliki tempat yang begitu spesial dia dalam hati Winter Benjamin. Meski kini mereka berpisah jauh, kini Winter hanya bisa mendo’akan yang terbaik untuk Marvelo. Hari ini adalah hari persidangan pertama Paula, persidangan akan di adakan secara terbuka sehingga siapapun dapat menyaksikannya. Winter sudah siap untuk menghadirinya. Winter berdiri di depan jende

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 227: Vincent Tahu

    Marvelo menarik kopernya melewati beberapa orang yang ada di depannya, sekilas pria itu melihat ke belakang, Marvelo tersenyum hangat melihat Charlie dan Lessy melambaikan tangan mereka mengantar kepergian Marvelo. Marvelo kembali melangkah, pria itu tetap tersenyum menyembunyikan suatu perasaan yang mengganjal di hatinya. Kepergian Marvelo terasa tidak begitu menyenangkan karena dia meninggalkan Winter dalam keadaan sedang terluka. Tidak ada maksud untuk dia meninggalkan Winter sendirian, namun keadaan yang memaksa Marvelo harus mengambil keputusan ini. Meski Marvelo ingin menemaninya dan membantu gadis itu bangkit dari kesedihannya, namun Marvelo juga tidak berani terus mendekat karena dia harus segera melenyapkan perasaannya. Marvelo tidak ingin menjadi pria lemah yang hidup tanpa tujuan dan tidak berani mengambil keputusan karena sebuah keraguan. Marvelo harus melangkah ke depan. Andaipun suatu hari nanti dia masih tidak bisa melupakan Winter dan masih memiliki kesempatan un

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 226: Kepergian Marvelo

    Payung yang meneduhi Winter menghilang, Nai pergi ke belakang dan berdiri dengan para pengawal lainnya. Sementara Winter, gadis itu masih tetap berdiri di tempatnya melihat makam dirinya dan Marius yang berdampingan berada di tempat yang jauh dari pemakaman yang lainnya. “Aku akan merindukanmu Marius, sama seperti saat kau merindukanku ketika aku hilang. Namun aku juga akan bangkit Marius, seperti apa yang kau inginkan, aku akan bahagia dan menjalani kehidupanku dengan baik. Terima kasih telah menjadikanku cinta pertama dan terakhirmu, aku merasa begitu terhormat.” Winter membungkuk,meletakan bunga yang sejak tadi tidak lepas dari pelukannya. “Aku tidak akan melupakanmu Marius, aku mencintaimu.” Matahari yang turun mulai kehilangan cahayanya, pohon-pohon besar yang berdiri menjulang mengelilingi area pemakaman mulai menghalangi sore terakhir hari ini. Angin berhembus lebih kuat menggerakan rumput-rumput dan bunga liar di sekitarnya. Winter tercekat kaget, samar dia melihat bayang

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 225: Merelakan Marius

    Marvelo terduduk di kursinya melihat keluar jendela, memperhatikan Irina yang kini tengah makan siang bersama Lessy dan juga Charlie. Marvelo menghela napasnya dengan berat, dua hari ini terakhir ini dia sempat di buat galau karena mendengar pengakuan Winter, rupanya gadis itu sudah tahu mengenai perasaannya, sayangnya Winter tidak ingin mendengarkan pengakuan cinta Marvelo. Marvelo sedikit marah dan kecewa, jika saja Winter tidak terlalu menggodanya dan menunjukan sikap seperti seseorang yang suka kepadanya, mungkin Marvelo tidak akan menaruh harapan yang banyak dan berpikir bahwa gadis itu memiliki perasaan juga kepadanya. Marvelo malu karena ternyata dia terlalu terbawa perasaan dengan kebaikan yang Winter berikan kepadanya. Ini sangat menyakitkan, mengecewakan dan membuat Marvelo beberapa kali harus duduk termenung memikirkan bagaimana cara mengatasi patah hatinya. Kini, tidak ada lagi alasan yang bisa menahan Marvelo berlama-lama di Neydish, Marvelo akan segera pergi. Di am

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 224: Kepergian

    Winter tertunduk mengenggam tangan Marius, gadis itu bernapas dengan tersenggal tidak mampu menutupi apapun lagi yang selama ini dia rahasiakan. Winter meletakan bunga itu tangan Marius agar pria itu menggenggamnya. Rahasia yang begitu sulit untuk Winter beritahu mengenai siapa dia sebenarnya kini akhirnya meledak mendorong Winter lebih berani berkata jujur. “Dulu, saat masih kecil, tepat di hari kasih sayang, kita menjual bunga mawar di jalanan hingga malam hari agar aku kita bisa membeli sepatu baru karena sepatu lamaku harus di pakai adik-adikku. Aku masih ingat, saat itu tiba-tiba saja kau berlari pergi mengambil sebuah simpul kain berwarna biru yang mengikat beberapa cangkang kado, kau menutup mataku dan memaksaku untuk pergi dari tempat itu. Kau bilang kau akan memberiku kejutan. Sebenarnya aku tahu, alasan kenapa saat itu kau terburu-buru membawaku. Di dekat toko kita berjualan, ada ayahku yang tengah makan malam bersama isteri dan anaknya, mereka terlihat bahagia, kau membaw

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 223: Hari yang Kelabu

    Levon dan Jenita yang tertidur di sofa langsung di buat terbangun begitu merasakan pergerakan orang yang lewat. Mereka melihat ke penjuru ruangan, memperhatikan kedatangan dua dokter dan satu perawat memasuki ruangan tempat Marius berada, para ahli medis itu mereka langsung menuju ranjang dan melakukan suatu tindakan yang terlihat darurat karena Marius semakin kesulitan bernapas. Perlahan Levon bangkit, dari balik kaca Levon melihat para pekerja medis yang terlihat sangat berusaha membantu Marius agar kembali stabil. Wajah Levon tampak pucat di penuhi oleh kekhawatiran, padahal dua jam yang lalu keadaan Marius terlihat membaik bahkan Marius sempat berbicara dengan akrab bersamanya dan juga Jenita, namun ternyata kini keadaan dia kembali memburuk. Jenita meminta Levon terduduk lemah, rapalan do’a dan harapan tidak pernah putus, namun suara kesakitan Marius yang teramat dalam begitu menyiksa pendengaran Jenita dan Levon. “Masa depanku sudah gelap semenjak melihat Marius kembali ter

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 222: Berdamai dalam Luka

    Levon duduk dengan tegak di samping Marius, pria itu kembali datang dengan cepat dan memilih mengesampingkan semua pekerjaannya yang selama ini selalu menjadi prioritasnya. Sejak Marius terbangun kembali, tidak ada pembicaraan yang berarti terjadi di antara mereka. Levon sendiri sadar, terlalu banyak kesalahan yang telah dia buat hingga tidak dapat lagi di jabarkan dengan kata-kata. Kini Levon sedang berusaha membuka kasus di balik penyerangan yang di alami puteranya, namun yang menjadi masalahnya adalah Shanom dan Sean tiba-tiba menghilang sejak beberapa hari yang lalu. Perginya mereka secara bersamaan semakin menguatkan kecurigaan Levon jika keduanya memang dalang dari semua masalah yang terjadi. Jika Marius semakin tidak berdaya dengan keadaan tubuhnya, hal ini akan menciptakan guncangan hebat untuk perusahaan dan Sean akan terpilih sebagai peminpin selanjutkan ketika Levon pensiun di karenakan Sean lebih berpengalaman. Hak Marius tidak mungkin juga di ambil Jenita begitu saja

DMCA.com Protection Status