Share

Balas Budi

Sepanjang perjalan, Akira merasa tidak tenang. Dia belum tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Clarissa. Hanya saja kecemasan dalam suara sahabatnya itu tergambar nyata. Akira begitu peduli pada Clarissa sama seperti Clarissa peduli padanya. Dia tidak akan lupa bagaimana kebaikan yang pernah dilakukan Clarissa terutama ketika ia sedang dalam kesulitan.

Albert sempat mempertanyakan keinginan Akira untuk pergi ke rumah sahabatnya itu sebab Akira sedang tidak begitu sehat. Tapi kecemasan gadis itu terlalu besar dan tidak bisa dikalahkan dengan bujukan Albert. Dia tetap bersi keras untuk pergi menemui Clarissa. Setelah menempuh perjalanan sekitar dua puluh menit, akhirnya mereka sampai di sana.

Akira mengetuk pintu dengan panik. Sebuah pelukan langsung menyambutnya saat pintu terbuka. Clarissa menangis dalam dekapan Akira.

“Kenapa kamu menangis, Cla? Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Akira melihat wajah kusut Clarissa.

“Aku tidak tahu harus menjelaskannya seperti apa, Ra. Semua berubah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status