Share

Seperti Mimpi

Alih-alih membicarakan di Ruang Tamu, Kakek menyuruh Riehla ke Ruang Kerja-nya. Di dalam ruangan yang cukup luas itu hanya ada Kakek dan Riehla yang duduk saling berhadapan.

"Ada hal penting yang mau Kakek sampaikan." Dengan wajah serius.

"Sebelum itu, boleh Riehla katakan sesuatu? Riehla juga memiliki hal penting yang perlu Kakek tahu."

"Katakan saja."

"Sebenarnya Zena itu anak Riehla dan Ellio. Maaf Riehla sudah menyembunyikannya selama ini."

Kakek nampak tenang-tenang saja. "Ellio sudah memberitahu Kakek. Kakek senang kalau ternyata Zena adalah cicit Kakek. Terima kasih sudah mau jujur."

Riehla menggelengkan kepala. "Kakek gak perlu berterima kasih." Mengetahui Ellio mau pun Kakek yang tidak marah akan apa yang ia lakukan, Riehla merasa semakin bersalah.

Pria lansia itu terlihat membuka salah satu meja kerja. Mengambil sesuatu. Meletakkan dua buah foto di atas meja tepat di hadapan Riehla.

Riehla lihat ada sesosok Ayah-nya di kedua foto bersama Kakek. Foto yang terlihat diambil saa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status