Beranda / Romansa / Terjebak Pesona Tuan Muda (Jace&Jovie) / Bab 35. Rasa Cemas dan Serangan Panik

Share

Bab 35. Rasa Cemas dan Serangan Panik

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-22 17:58:35
“Nona Montgomery, ada Tuan Sherwood yang menunggumu di lobby,” ucap resepsionis melalui interkom yang menghubungkan langsung pada ruangan Jovie.

Kening wanita itu mengerut dalam. Semua perkataannya di rumah sakit waktu itu, nyatanya tidak pernah didengarkan oleh Jace. Well, mungkin saja didengarkan, tapi tidak untuk dilakukan. Pria itu benar-benar akan melakukan hal sesuka hatinya.

“Baiklah, sebentar lagi aku akan turun. Terima kasih.”

Jovie meletakkan gagang interkom dengan dengkusan kasar dari hidungnya. Dadanya berdebar kencang. Jovie mulai kesal pada dirinya sendiri karena tiba-tiba menjadi gugup karena kedatangan pria berengsek itu. Berkali-kali dia mengancam hatinya sendiri untuk tidak menunjukkan eskpresi selain dingin dan angkuh.

Suara ketukan high heels dari langkah kaki Jovie terdengar berirama. Kaki jenjangnya melangkah pasti saat keluar dari lift. Sosok yang dia kenal telah berdiri di sana, menunggunya.

“How’s your day, Jovie? Semuanya lancar dan baik-baik saja?” tanya Jace
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Pesona Tuan Muda (Jace&Jovie)    Bab 36. Menyusul Jovie

    “Semuanya sudah aman, kan?” tanya Corey setelah membantu Jovie mengangkat kopernya dari bagasi mobil. “Paspor sudah?”Jovie terkekeh melihat sikap Corey. Awalnya, dia ragu apakah Corey akan memberikan izin cuti padanya di tengah situasi hotel yang sedang hectic. Namun ternyata, Corey justru langsung menyuruhnya untuk mengurus visa saat dia mengatakan ingin berlibur ke Jerman, tepat satu bulan yang lalu.“Tenang saja, Corey. Semua sudah aman di dalam tasku.” Jovie menunjuk tas kecil di pinggang. “Kau bisa kembali sekarang. Dua jam lagi kau ada pertemuan dengan klien yang akan membahas investasi hotel di Hawaii, kan?”Corey mengangguk. Kedua tangannya terbentang, memeluk Jovie singkat sebelum berakhir dengan mengacak rambut sahabatnya itu. “Kabari kalau sudah landing di Frankfurt, dan segera kabari juga kalau kau mendapat masalah di sana.”Jovie mencebik. “Astaga, Corey, aku bukan anak kecil. Aku bisa mengurus diriku sendiri.”Corey tertawa. Kejadian bulan lalu saat Jovie mengalami sera

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26
  • Terjebak Pesona Tuan Muda (Jace&Jovie)    Bab 37. Menyusul Jovie

    Tidak sulit untuk menemukan kedai dengan review bintang lima yang Jovie dapatkan dari internet. Terletak di kawasan Altstadt—kota tua yang menjadi tempat berkumpulnya banyak pertokoan, kedai, dan restoran. Map yang membantunya semenjak keluar dari hotel tadi telah menunjukkan titik lokasi yang dituju.Tidak begitu besar, tapi interiornya sangat menggambarkan Eropa pada keseluruhan. Setelah memesan makan siangnya, Jovie memutuskan untuk duduk di meja teras, lalu lalang orang yang melintas di jalanan Altstadt menarik perhatiannya.Sambil menyandarkan tubuhnya, Jovie mengingat kapan terakhir kali dia merasakan bebas seperti ini. Dia bahkan tidak berhasil mengingatnya. Hidup Jovie benar-benar terlalu disibukkan dengan pekerjaan. Oleh karena itu, selagi dia di sini, sebisa mungkin dia ingin menikmati liburan tanpa memikirkan hal yang membuatnya lelah.Seorang pelayan kedai membawa nampan berisi pesanan Jovie. Senyum manis dari wanita itu tersungging, bersamaan dengan ucapan terima kasih. S

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26
  • Terjebak Pesona Tuan Muda (Jace&Jovie)    Bab 38. Menjauh Dariku!

    Kedua mata Jovie memejam erat, menahan rasa kesal yang mulai meledak. Tangannya mengepal kencang, sebelum akhirnya menjatuhkan diri pada kasur sambil menggeram kasar. Beberapa kali terlihat berguling-guling, kemudian duduk lagi dengan tatapan mata tajam yang mengarah ke pintu.“Corey!” tuduhnya.Secepatnya dia mengambil ponsel yang masih berada di tas. Tak ada tersangka lain selain Corey. Hanya temannya itu yang menjadi satu-satunya orang yang tahu di mana keberadaannya sekarang.Sambungan jarak jauh telah tersambung, satu kata pertama yang diucapkan oleh Jovie adalah :“Corey, What have you done?!”“Hei, kenapa kau tiba-tiba marah? Apa yang telah kulakukan?” “Jangan berpura-pura tidak tahu, Corey! Kenapa kau memberi tahu Jace tentang keberadaanku saat ini?!”Corey terdengar terkekeh. “Nikmati saja liburanmu, Jovie. Anggaplah aku membawakan kejutan untukmu.”“Kejutaan with this shit? Oh, come on, Corey! Kau bahkan ingin sekali menghajarnya. Kenapa sekarang jadi bersekongkol dengannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28
  • Terjebak Pesona Tuan Muda (Jace&Jovie)    Bab 39. Kejujuran Jace

    Jace masih setia mengikuti Jovie, bahkan sampai hari beranjak malam. Suhu udara di puncak musim gugur menjadi semakin dingin. Jace mulai khawatir dengan Jovie yang terlihat beberapa kali mengusap kedua tangannya untuk menghalau dingin.Jace kembali mendekat, berjalan di sebelah Jovie yang masih dengan keputusannya untuk tidak menghiraukan keberadaan Jace. Di sudut mata Jace, dia melihat ada sebuah bar yang berjarak tiga toko dari tempatnya sekarang.“Jovie, kau butuh menghangatkan badan, kan? Ayo kita masuk ke bar di depan untuk minum wine,” ajak Jace.Jovie menggelengkan kepalanya. “Masuk saja kalau kau mau, tidak perlu repot-repot mengajakku.”Jace menghela napasnya. Dia harus mengakui bahwa pendirian Jovie sangatlah kuat. Namun kali ini, dia harus berinisiatif untuk mendapatkan waktu yang tepat agar bisa mengajak Jovie berbicara lebih lama, dan mendalam.Tanpa menghiraukan penolakan Jovie, Jace telah menarik tangan wanita itu dan membawanya masuk ke dalam bar. Jovie tersentak, beru

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28
  • Terjebak Pesona Tuan Muda (Jace&Jovie)    Bab 40. Kejutan Manis untuk Jovie

    Jovie terduduk di tepi ranjang, memandang Jace yang sedang menatapnya dalam. Sentuhan yang tadi sempat dirasakan olehnya, kini membuat hatinya menjadi bimbang. Bolehkah dia merasakannya lagi? jujur dari dalam hatinya, dia juga menginginkan Jace. Namun kenapa saat ini dia menjadi bimbang?Seakan tahu dengan apa yang dipikirkan oleh Jovie, Jace semakin mendekat, merengkuh tubuh wanita itu dan memeluknya erat. “Aku benar-benar mencintaimu, Jovie.”Ciuman kembali membungkam bibir Jovie, tak memberi kesempatan pada wanita itu untuk membalas pernyataan cinta yang baru saja dilontarkan oleh Jace. Pada akhirnya, Jovie menyerah. Dia kembali jatuh pada pelukan Jace, dan memutuskan untuk membuka hatinya lagi, memberi kesempatan kedua.Keduanya terjatuh di ranjang. Tubuh Jovie berada di bawah, tertindih oleh Jace yang menatapnya liar. Kerinduan yang mendalam, membuatnya menjadi tak tertahankan.Dalam sekejap, tubuh mereka telah polos, tak tampak sehelai benang pun. Jace mulai memainkan permainann

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Terjebak Pesona Tuan Muda (Jace&Jovie)    Bab 41. Kembali Bersama

    Liburan yang menyenangkan, dan juga mengharukan bagi seorang Jovie. Siapa sangka, dia yang berniat untuk memudahkan move on dari Jace dengan cara liburan, justru saat ini malah saling menggenggam dan berjalan menuju ke apartemennya bersama.Saat keduanya telah berada di dalam apartemen, Jace meletakkan koper Jovie di dalam kamar sebelum dia duduk di sofa, menarik tangan Jovie sampai wanita itu duduk di pangkuannya.“Kenapa kau memandangku seperti itu, Jace?” Jovie salah tingkah melihat tatapan Jace yang terlihat dalam padanya.Kedua tangan Jace melingkar di pinggang Jovie, semakin membuat tubuh wanita itu menjadi tak berjarak. “Salahkan dirimu karena selalu terlihat cantik di mataku.”Jovie terkekeh, kedua tangannya mengalung di leher Jace. “Aku penasaran dari mana kau belajar untuk merayu seperti itu. Apakah kau memiliki sertifikasi untuk itu?”Tak menjawab, Jace justru membenamkan kepalanya pada dada Jovie. Tangannya semakin erat di pinggang Jovie. “Sayang, bisakah kau tinggal di pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Terjebak Pesona Tuan Muda (Jace&Jovie)    Bab 42. Hentikan Sekarang Juga, Corey!

    Kabar tentang Jace yang telah terlihat di Blue Corner membuat Cassy bergegas untuk menemui pria tersebut. Semua penolakan yang akhir-akhir ini dilakukan oleh Jace padanya, rupanya tidak membuat wanita itu menyerah, justru semakin membuatnya tertantang untuk merebut kembali Jace ke dalam pelukannya.Cassy baru saja mendapat informasi dari bartender kalau saat ini Jace sedang berada di ruangan pribadinya yang berada di lantai tiga. Tak membuang waktu, dia langsung menuju ke sana, dan sedikit mengendap saat telah dekat pada pintu masuk ruangan. Tangannya menarik gagang pintu, berusaha tidak mengeluarkan derit.Cassy menghela napas saat melihat Jace sedang memunggungi posisinya, terlihat fokus dengan beberapa berkas di atas meja kerja. Seringai dalam terlihat di wajah wanita itu, didukung dengan sorot matanya yang terlihat tajam, seakan ingin menyergap sosok tegap di depannya.“Jace, aku merindukanmu.”Cassy memeluk Jace dari belakang, tanpa memedulikan gestur tak nyaman yang ditegaskan o

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-01
  • Terjebak Pesona Tuan Muda (Jace&Jovie)    Bab 43. Menginap Saja di Sini

    Jika tak salah mengingat, sudah dua bulan berlalu sejak Jovie kembali bersama dengan Jace. Selama itu pula, Jace benar-benar membuktikan bahwa dirinya adalah sosok kekasih yang sangat baik bagi Jovie. Hampir setiap hari Jace akan menjemput Jovie—asalkan tak ada jadwal yang benar-benar tidak bisa ditinggalkan.Seperti saat ini, Jace telah memberi kabar sebelumnya kalau dia akan sibuk karena harus menghadiri meeting bersama para pemegang saham, dan kemungkinan akab berlangsung sampai malam. Oleh karena itu, hari ini Jovie pulang sendiri menggunakan taksi.Tidak ada rencana khusus bagi Jovie untuk malam ini. Dia hanya akan mandi, kemudian memesan makan malam, dan beristirahat sampai pagi.Tunggu. Bukankah itu Jace?Jovie merekahkan senyum, bersamaan dengan tangan Jace yang melambai, berdiri di depan apartemen Jovie sambil membawa buket bunga.“Hai, Honey,” sapa Jace. “Something beautiful for the most beautiful woman in the world.”Jovie menerima buket bunga, lalu menatap Jace sambil ters

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-01

Bab terbaru

  • Terjebak Pesona Tuan Muda (Jace&Jovie)    Extra Chapter Lima – ENDING SCENE

    “Jovie, Kiddos! Bisakah kalian berkumpul di ruang santai sebentar?!” teriak Jace, sepulang dari kantor, di awal liburan musim panas yang telah dinantikan oleh keluarganya.Judith dan Jonan bahkan sampai hampir begadang semalaman karena merayakan hari bebasnya untuk libur selama musim panas. Jika saja Jovie tidak mengomel dan menghentikan paksa kegiatan mereka, sudah dipastikan bahwa mereka berdua tidak akan beranjak dari ruang bermainnya.Tak lama kemudian, Jovie yang sepertinya baru saja selesai mandi, berjalan tergopoh dengan wajah bingung. Rambutnya bahkan masih setengah basah, tidak sempat berlama-lama dikeringkan dengan hair dryer karena teriakan dari Jace. Sementara Judith dan Jonan, mereka berlari dengan tatapan antusias, bercampur dengan sedikit takut. Mungkin saja, hari ini mereka akan dimarahi oleh Jace karena semalam tidak segera tidur.“Ada apa, Jace? Apa ada masalah?” tanya Jovie waspada.Jace tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Hal itu membuat Judith dan Jonan sedi

  • Terjebak Pesona Tuan Muda (Jace&Jovie)    Extra Chapter Empat

    Keluarga bahagia Jovie telah beberapa bulan ini tinggal di mansion. Sekarang, Judith dan Jonan telah memiliki halaman yang luas untuk bermain. Kamar mereka pun telah masing-masing. Selain itu, Jace juga memperkerjakan beberapa pelayan dan pengasuh pribadi untuk kedua anaknya.Hal itu membuat Jovie menjadi lebih banyak waktu bersantai. Seperti saat ini, ketika dia menemani Jace yang sedang berenang. Wanita itu duduk di kursi malas di pinggir kolam renang, bersantai sambil membaca novel.Setelah beberapa kali putaran bolak-balik, Jace naik dari kolam, menuju ke istrinya yang telah memandangnya sambil tersenyum.“Di mana anak-anak?” tanya Jace.“Sedang tidur bersama pengasuh. Dari pagi mereka membuat para pengasuh kewalahan karena harus menuruti keinginan mereka untuk camping dadakan di halaman depan,” jawab Jovie.Jace tertawa, membayangkan bagaimana sibuknya mengurus dua anak yang sangat aktif itu. “Kurasa mereka tidak akan bangun sampai sore nanti.”Jovie mengangguk setuju. “Tampaknya

  • Terjebak Pesona Tuan Muda (Jace&Jovie)    Extra Chapter Tiga

    “Hei, Honey. Bisa minta tolong panggilkan Judith dan Jonan untuk makan? Dari tadi mereka terlihat sibuk di kamarnya. Makan siang sebentar lagi akan selesai,” ucap Jovie tanpa mengalihkan pandangannya dari wajan yang berdesis berisik karena potongan daging yang baru saja dia masukkan.“Sure,” ucap Jace.Hari minggu yang cerah, tidak ada jadwal yang mengharuskan mereka untuk pergi. Dari pagi Judith dan Jonan telah sibuk, entah apa yang sedang mereka lakukan. Sementara Jace menikmati waktu santai dengan melihat film dan sesekali bermain game di ponsel.Semenjak berkeluarga, dia benar-benar membuat hari minggu sebagai hari bebas kerja. Entah itu urusan pekerjaan kantor, ataupun urusan di klub. Dia hanya ingin fokus pada keluarga kecilnya.Jace mengetuk pintu kamar si kecil yang masih sharing bedroom. Saat pintu dibuka, Judith dan Jonan melonjak kaget, sambil berusaha menyembunyikan sesuatu di balik tubuh kecil mereka.Jace menyipitkan kedua matanya, kemudian menutup pintu dan mendekat pad

  • Terjebak Pesona Tuan Muda (Jace&Jovie)    Extra Chapter Dua

    “This is for you, Mom,” ucap Judith, memberikan sebuah surat pada Jovie yang akan dibawa ke ruang operasi oleh perawat.Hari ini adalah jadwal operasi kelahiran anak kedua dari Jovie dan Jace. sementara Judith yang baru datang bersama dengan orang tua Jace, terlihat sangat antusias untuk menyambut kehadiran adiknya.“Apa ini, Sayang?” tanya Jovie, dengan nada lembut yang selalu dia ucapkan pada anaknya.Judith tersenyum, menampilkan gigi kelincinya yang lucu. “Untuk Mom agar semangat. Aku akan menunggu Mom dan adik bayi di sini.”Jovie tersenyum, sambil membuka lipatan kertas berwarna pink muda itu.*Mommy yang paling cantik, semangat ya. Judith tunggu adik bayi lahir. I love you, Mommy!*Senyum haru terukir di wajah Jovie. Dia kemudian merengkuh Judith, dan memeluknya erat. “Terima kasih, Sayang. I love you too.” Ucapnya, kemudian mencium kedua pipi Judith dan kening putrnya tersebut.Orang tua Jace mendekat, memeluk Jovie bergantian dan mengatakan untuk tidak khawatir. Jovie mengang

  • Terjebak Pesona Tuan Muda (Jace&Jovie)    Extra Chapter Satu

    Kepulan asap tipis membumbung tinggi dari cangkir berisi kopi yang sedang dipegang oleh Jovie. Rutinitas pagi yang selalu dia lakukan di pagi hari. Menikmati morning coffe time di kursi balkon, sembari menunggu suami dan anaknya bangun untuk sarapan.Satu tangan menelusup lembut melalui belakang lehernya, mengalung dan menggantung di depan dadanya. Detik berikutnya, kecupan pagi mendarat di pipi dari Jace yang tidak pernah dia lewatkan selama lebih dari empat tahun pernikahan mereka.“Good morning, Nyonya Sherwood. Apakah tidurmu semalam nyenyak?” tanya Jace, bermanja di pundak Jovie.Jovie meletakkan cangkirnya di atas meja, lalu menarik Jace untuk berada di depannya. Pria tampan itu pindah, berjongkok dengan satu lutut sambil menatap penuh cinta pada Jovie. Meskipun pernikahan mereka telah berlangsung lama, tapi tidak memudar sedikit pun rasa cinta Jace pada istrinya tersebut. Bahkan, setiap hari bertambah lebih besar.“Tentu saja, Tuan. Kau membuatku tidur dengan sangat nyenyak,” u

  • Terjebak Pesona Tuan Muda (Jace&Jovie)    Bab 50. Perfect Ending

    “Bisakah sore ini aku ke tempatmu?” tanya Jace, dengan raut wajah serius dengan ponsel menempel di telinganya. Sementara sorot kedua matanya tetap fokus pada laporan penjualan yang tertera di layar monitor.“Oh, great! Aku akan ke sana sekarang. See you soon!”Jace menghela napas, kemudian berdiri dan menyambar kunci mobil yang tergeletak di dekat gagang telpon interkom ruang kerjanya. Langkahnya bergegas cepat, seakan sedang mengejar hal penting yang tidak boleh sampai dilewatkan.Tak lama kemudian, Jace telah sampai di halaman sebuah mansion. Helaan napas kembali terdengar, mengawali raut gelisahnya yang semakin terlihat. Meskipun begitu, kakinya terlihat tegas saat mulai memasuki pintu masuk mansion.“Kalian sudah berada di sini semua?!” Jace tak percaya melihat Zayn dan Andre yang telah duduk santai di sofa ruang santai.Kedua rekannya itu melambai singkat, tanpa beranjak dari posisi duduknya masing-masing. Dari arah dapur, Vintari menyapa Jace sambil membawa satu nampan penuh ber

  • Terjebak Pesona Tuan Muda (Jace&Jovie)    Bab 49. Semuanya Telah Berakhir

    “Kita akan kembali ke Amerika, kan?” Jace kembali mencoba untuk membujuk Jovie agar mau kembali pulang bersamanya.Jovie tak langsung menjawab. Dia hanya menoleh sebentar, kemudian kembali mencari baju di gantungan lemari. “Jika kau kembali menanyakan hal yang sama berulang kali, aku akan membatalkannya dan melanjutkan kontrak di sini selama beberapa tahun ke depan.”Mendengar itu, membuat Jace langsung melempar majalah yang tadi dia bolak-balik tanpa berniat untuk membacanya. Secepatnya, dia berdiri di belakang Jovie, kemudian memeluknya dari belakang.“Jangan, aku tidak bisa jauh lagi dari kalian,” ucap Jace sambil mengelus perut Jovie lembut.‘Tapi,” ujar Jovie. “Aku harus pergi ke suatu tempat dulu hari ini.”“Ke mana?” tanya Jace.Jovie tersenyum. “Ke acara penting dari orang yang sangat kusayangi.”Jace memicingkan kedua matanya. “Orang yang kau sayang? Ada orang lain lagi selain diriku?”Jovie terkekeh sambil mengangguk. “Kau nanti akan tahu. Bersiap-siaplah, jam enam sore kita

  • Terjebak Pesona Tuan Muda (Jace&Jovie)    Bab 48. Jangan Ganggu Lagi!

    Sepanjang perjalanan Jace untuk menemui Jovie, dia mendapatkan tekanan yang cukup menghantam sisi egonya untuk berkompetisi sebagai seorang pria. Ada pertanyaan yang muncul tentang, mungkinkah Corey menyukai Jovie?Perkataan Corey sebelum dia menutup telpon terakhirnya dengan Jace, membuatnya merasa harus lebih dulu untuk kembali meyakinkan pada Jovie bahwa semua masalah yang terjadi di antara mereka adalah salah paham.Tujuan awal Jace setelah keluar sampai di Seoul adalah Luxio Hotel. Kamar Predisen Suite telah di-booking tanpa sepengetahuan dari Jovie. Setelah memastikan bahwa barang-barangnya telah aman berada di kamar, dia kembali turun ke lobby untuk menunggu Jovie pulang kerja.Sementara itu, Jovie yang tidak menaruh curiga sedikit pun, malam ini turun dengan tenang setelah memastikan semua pekerjaannya selesai. Baby bump di perutnya mulai terlihat. Sesekali dia mengusap perutnya setiap kali dia merindukan Jace. Bahkan hari ini pun dia masih memikirkannya.Berkali-kali Jovie me

  • Terjebak Pesona Tuan Muda (Jace&Jovie)    Bab 47. Berubah Pikiran

    Situasi yang tercipta di ruangan kerja Corey tidak bisa dibilang baik-baik saja. suasana tegang mendominasi, mencekam, berusaha saling mengatur emosi untuk tidak meledak.“Sekali lagi aku tidak akan memberi tahu di mana Jovie saat ini berada.” Suara Corey sedingin es, tidak ada niatan sedikit pun untuk membocorkannya lagi.Namun Jace juga tidak menyerah begitu saja. Dia terus dalam pendiriannya untuk mencari tahu di mana Jovie saat ini berada. “Corey, please! Ada hal yang harus kuperbaiki dengannya!”Shit!Corey tidak bisa menahan amarahnya lagi. Kata-kata Jace dari tadi terdengar seperti gonggongan yang hanya menyakitkan telinganya. Cukup satu kali dia memberikan jalan untuk pria itu memperbaiki kesalahan. Nyatanya? Justru semakin membuat Jovie terpuruk sampai di titik saat ini.“Berengsek!” Corey melayangkan tinjunya pada wajah Jace.Jace ambruk, terjatuh ke belakang karena tidak siap dengan pukulan Corey yang tiba-tiba. Meskipun begitu, dia tidak berusaha membalas. Sejatinya, dia j

DMCA.com Protection Status