Share

Bab 15. Janji yang Tak Ditepati Lagi

“Kita ke rumah sakit saja, ya.” Untuk kesekian kalinya Jace meminta Jovie untuk bersedia pergi ke rumah sakit. Rasa khawatir pria tampan itu sangat terlihat jelas. Dia marah pada dirinya yang tak berhasil menangkap penabrak Jovie.

Jovie dengan cepat menggeleng. Dia bahkan harus mengatakan tidak berkali-kali dan membiarkan Jace mengekor padanya sampai masuk ke dalam ruang kerjanya.

“Bekas memarnya terlalu besar, aku khawatir ada tulang yang retak, atau pendarahan di dalam, atau—”

“Aku baik-baik saja, Jace,” potong Jovie meyakinkan agar Jace tidak khawatir. “Hanya perlu dikompres es saja. Imajinasimu terlalu berlebihan. Memarnya akan segera hilang.”

Jace tak melepaskan pandangannya pada memar di lengan Jovie yang mulai terlihat keunguan. “Tapi rasanya pasti sakit, kan? Setidaknya kau akan mendapat obat penahan nyeri kalau ke rumah sakit.”

Jovie tertawa mendengar kekhawatiran Jace yang menurutnya berlebihan. “Kau pernah dengar kalau obat penahan nyeri bisa dibeli bebas di apotek?”

Jace m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status