Share

45

Balara tidak tahu harus berbuat apa.

Yang sejak lima belas menit lalu dirinya lakukan hanyalah mengamati keadaan sekitar yang kian ramai, riuh dan sesak. Beberapa pasang mata—terutama perempuan—pun mulai melirik nakal dan sesekali ada yang menghampiri.

Namun Balara tidak memberikan tanggapan apa pun selain menatapi tubuh perempuan yang terkulai di sisinya.

Pingsan.

Begitu saja Balara simpulkan.

Namanya Ratu—itu Bala dapatkan dari salah satu bartender yang sudah menganal dirinya mau pun Ratu.

“Ke hotel saja lah. Gas”

Randi namanya. Memang sejujur dan secepals-ceplos itu. Namun ada benarnya juga. Karena Bala mulai tergiur dengan saran yang Randi berikan.

“Main aman. Anak orang.” Randi sodorkan dua sekaligus—yang membuat Bala mendengus—karet bundar berbau harum yang khas. Dan lebih sial lagi, Bala menerimanya sehingga membuat wajah Randi kian semringah saja.

“Kebanyakan mikir lo mah.” Sekali lagi Randi memerintah. “Cepetan! Noh banyak yang nyuri ke arah ini cewek. Kagak rugi lo?!”

Bala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status