Share

Bab 28

Penulis: Cahaya Asa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-24 11:00:27

Rencana Melisa berjalan dengan mulus. Wanita itu sukses menimbulkan kesalahpahaman antara Kiara dan Samudra. Melisa yakin, setelah ini pernikahan Kiara dan samudra pasti akan hancur. Wanita itu sudah tak sabar melihat Samudra kembali menyandang status lajang setelah berpisah dari Kiara.

"Kamu harus berterima kasih sama aku, Sam. Aku udah bantu kamu menyingkirkan perempuan itu!" ujar Melisa sembari mengusap wajah samudra yang saat ini terlelap di sampingnya.

Senyum licik terukir di wajah cantik model itu. Dengan jemari lentiknya, ia susuri wajah tampan Samudra. Jantung wanita itu berdegup kencang membayangkan lelaki yang tengah terlelap itu menjadi miliknya.

Rasanya sudah tak sabar ingin melihat kehancuran Kiara. Sungguh Melisa sangat benci wanita itu. Sekian tahun ia menunggu hati Samudra luluh, tapi justru wanita berhijab itu yang dinikahi.

"Perempuan itu nggak pantas bersanding sama kamu, Sam. Cuma aku yang pantas jadi pendamping kamu."

Melisa benar-benar sudah gila. Wanita itu ta
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Eny Rozaini
nunggu kelanjutan
goodnovel comment avatar
fatma
egoisnya sam sam...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 29

    Mata Kiara kembali dibuat sembab. Wanita itu menangis selama berhari-hari setelah ia meminta cerai dari Samudra. Karena Samudra menolak untuk menceraikan Kiara, alhasil Kiara pun saat ini masih bertahan di rumah Samudra dengan status sebagai istri. Tepatnya istri yang terdzolimi. Tidak dihargai tapi tidak juga dilepas."Sampai kapan aku harus bertahan?" Pertengkarannya dengan samudra kali ini benar-benar menghancurkan Kiara. Prinsipnya untuk menikah hanya sekali seumur hidup rasanya sangat berat. Lelaki yang sudah berjanji di hadapan Allah untuk mengambil alih tanggung jawab ayahnya, ternyata bertanggung jawab soal finansial saja. Bukankah pernikahan tidak cukup hanya dicukupi kebutuhan ekonominya saja? Ada yang tak kalah penting dari hal itu yakni nafkah batin berupa kasih sayang, penghargaan, ketenangan, perlindungan, dan perlakuan menyenangkan.Kiara masih menganggap Samudra mempunyai hubungan terlarang dengan Melisa, sementara Samudra sendiri tidak berusaha menjelaskan kesalahpah

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 30

    "Bu Kiara?" Arsel menyapa Kiara dengan senyum sumringah. Sama seperti Kiara yang terkejut, pria itu juga tak pernah membayangkan bisa bertemu dengan Kiara setelah Kiara berhenti mengajar. Bahkan mereka juga loss contact karena tak ada yang perlu untuk dibahas di luar masalah sekolah.Melihat ada pria dewasa yang memanggil nama mamanya membuat Cantika penasaran. Secara naluriah gadis kecil itu merasa terancam. Lalu melambaikan tangan pada Kiara sebagai kode agar mamanya membungkuk."Itu siapa, Ma?" bisik Cantika pada Kiara.Kiara tersenyum. Lalu ikut berisik. "Ini teman Mama," sahut Kiara."Apa kabar, Bu Kiara?" tanya Arsel dengan ramah pada Kiara.Pria itu melangkah maju untuk memangkas jarak di antara mereka sehingga lebih leluasa untuk berbicara."Kabar saya baik, Pak Alhamdulillah. Kabar bapak gimana?" Seperti biasa Kiara selalu bersikap santun pada mantan atasannya tersebut. Selama menjadi guru, Arsel selalu mendukung setiap keputusan Kiara yang memang membantu. Meskipun belum be

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 31

    "Kiara!"Samudra tiba di rumah terlebih dahulu sebelum Kiara dan Cantika pulang. Kiara cukup terkejut, saat melihat suaminya berdiri di halaman rumah dan menyapanya yang baru saja sampai. Tak biasanya lelaki itu menunjukkan perhatian dengan menunggunya pulang."Papa sudah di rumah?" sapa Cantika dengan wajah sumringah pada sang ayah. Biasanya Samudra pulang dari kantor menjelang maghrib atau bahkan malam saat Cantika sudah tidur kalau ada lembur. "Cantik masuk dulu, ya? Papa mau bicara sama Mama!" pinta Samudra pada Cantika.Cantika menatap sang mama dan papa bergantian. Ada rasa enggan meninggalkan mamanya bersama sang papa saja karena khawatir papanya akan memarahi Kiara lagi seperti sebelumnya. Meski masih kecil tapi perasaan Cantika sangat peka. Dia juga tahu kalau Samudra sering membuat Kiara menangis dan dia tak ingin itu terjadi lagi."Sayang, kamu dengerin apa kata Papa, kan?" ulang Samudra. Dengan tatapan tak rela akhirnya gadis kecil itu melepas genggaman tangannya pada K

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 32

    "Lepasin aku, Mas! Kamu mau ngapain?" Kiara meronta dan berusaha melepaskan diri.Sayangnya, Samudra sudah tak bisa dihentikan. Tanpa memikirkan perasaan Kiara, pria itu merenggut kesucian Kiara dengan cara paksa dan kasar.Malam pertama yang seharusnya menjadi malam membahagiakan bagi pasangan suami istri, justru menjadi malam bencana bagi Kiara. Samudra sudah merenggut harta berharga milik Kiara dan menginjak harga diri Kiara sebagai wanita."Keterlaluan kamu, Mas! Aku benci sama kamu!"Kiara terbaring lemas di ranjang dengan wajah sembab. Wanita itu kembali menangis sepanjang malam karena ulah Samudra. Kali ini, Samudra benar-benar sudah kelewat batas. Harga dirinya sebagai seorang wanita sudah diinjak-injak oleh suaminya sendiri. Lelaki yang seharusnya menjadi pengayom dan pelindung justru merusaknya dengan cara yang tidak manusiawi.Walaupun Samudra berhak untuk melakukannya, tapi tidak seharusnya dilakukan dengan cara brutal seperti itu. Ibadah yang indah, justru menjadi neraka

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 33

    Samudra membuka pintu dan melihat kamarnya yang kosong. Pria itu baru saja pulang dari kantor setelah bekerja seharian. Ada yang berbeda dengan kamarnya. Aura dingin dan beku menyelimuti kamar tersebut.Samudra pikir, ia bisa melihat wajah Kiara sebentar setelah ia pulang. Namun, begitu ia membuka kamar, pria itu tidak melihat siapa pun di sana. Tidak ada Kiara yang selalu menyambutnya pulang dan menyiapkan air putih seperti biasanya. Tidak ada Kiara yang dengan senang hati melepaskan jas dan sepatunya lalu mengambilkan baju ganti setelah menyiapkan air untuk mandi. Selama ini Samudra merasa apa yang dilakukan oleh Kiara bukanlah hal spesial. Namun sejak Kiara mogok bicara dengannya semua kebiasan-it7 pun sudah tak pernah ia dapatkan lagi. Pelayanan penuh perhatian itu sirna bersama lenyapnya senyum di bibir Kiara. "Kiara ke mana? Kenapa sekarang dia berubah?"Beberapa hari sebelumnya, Samudra selalu tidur di ruang kerjanya untuk menghindar dari Kiara. Namun, beber

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 34

    "Kiara, tolong cariin kaos kakiku!" perintah Samudra pada Kiara. Ini adalah pertama kalinya seumur hidup pria itu memerintah dengan menggunakan kata "tolong" di awal kalimat. Bagai sosok dingin dan arogan seperti Samudra dengan kekuasaan yang dia miliki sebagai pemimpin perusahan besar, meminta tolong bukanlah karakternya. Namun demi bisa mendapatkan perhatian Kiara lagi dia sampai rela melakukannya.Bukannya menjawab, Kiara justru pergi, kemudian memanggil asisten rumah tangga untuk melakukan apa yang diperintahkan Samudra. Tak berselang lama bibik masuk dan bertanya, "ada yang bisa saya bantu, Tuan?""Aku nyuruh dia, kenapa dia malah ganti nyuruh orang lain?" geram Samudra.Namun karena tak ingin moodnya hancur di pagi hari, akhirnya Samudra meminta bibik untuk mencarikan semua keperluannya seperti halnya dulu sebelum menikah dengan Kiara. Tentu saja bibik tahu semua letak barang-barang pribadi Samudra karena dia pernah melayaninya.Setelah rapi, Samudra turun menuju ruang makan. D

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 35

    "Ibu!" Kiara berlari memeluk ibunya begitu ia dan samudra tiba di rumah. Ayah Kiara sudah pulang dari rumah sakit dan saat ini pria paruh baya itu tengah menjalani masa pemulihan di rumah.Kiara benar-benar senang bisa berkunjung ke rumah kedua orang tuanya tanpa harus sembunyi-sembunyi. Tidak hanya sekedar mampir, Samudra bahkan mengajak Kiara untuk menginap."Kenapa kamu nggak kasih kabar dulu kalau mau pulang?" tanya sang Ibu pada Kiara."Kia mau kasih kejutan buat Ibu sama Ayah," timpal Kiara."Gimana kabar kalian berdua? Kalian sehat, kan?" tanya Ayah pada Samudra dan Kiara."Kami berdua sehat. Maaf saya baru bisa menjenguk Ayah sekarang," sahut Samudra langsung menimpali sebelum Kiara membuka suara."Terima kasih banyak sudah meluangkan waktu untuk menjenguk Ayah, Nak Sam. Kamu pasti sibuk sama pekerjaan kamu di kantor," ujar Ayah Kiara pada Samudra."Saya pasti akan meluangkan waktu untuk Ayah dan Ibu."Samudra sudah melakukan hal sejauh ini untuk Kiara, tapi sepertinya masih b

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 36

    Semua usaha Samudra untuk membujuk Kiara tidak ada yang membuahkan hasil. Samudra harus menelan kecewa setelah ia mengajak istrinya berkunjung ke rumah mertua. Samudra pikir, ia bisa memenangkan hati Kiara, tapi sayangnya pria itu sudah tidak mempunyai kesempatan sedikitpun untuk memperbaiki hubungan dengan sang istri.Sampai saat ini, hubungan keduanya masih sama dinginnya seperti sebelumnya. Hingga satu bulan lebih berlalu, Kiara masih menunjukkan sikap yang sama. Hanya Samudra yang terus berusaha untuk mendapatkan perhatiannya meski hasilnya tetap nihil.Sebagai orang tua, Melinda sudah tak tahan lagi melihat hubungan putra dengan menantunya. Ibu mana yang rela membiarkan rumah tangga anaknya hancur. Sehingga Melinda berpikir untuk berbicara dengan menantu kesayangan pada akhirnya."Kiara, kamu nggak sibuk, kan? Mau minum teh bareng Mama?" tawar Melinda pada Kiara yang saat ini tengah melamun sendirian di dalam kamar.Wanita paruh baya itu berdiri di depan pintu yang kebetulan tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05

Bab terbaru

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 95

    Pagi ini ada yang berbeda dengan Kiara. Jika biasanya sepagi ini ia sibuk menyiapkan putrinya untuk berangkat sekolah dengan membuatkan bekal makan yang lezat dengan bentuk yang unik, kali ini wanita itu meminta bibik untuk menggantikan tugasnya. Bukan karena sudah tak mau lagi menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga. Hanya saja semenjak sang suami memberinya tugas di kantor untuk menjadi seorang CFO, dia tak memiliki banyak waktu luang di rumah. Selain bekerja, Kiara diwajibkan untuk belajar secara privat agar bisa menjalankan tugasnya. Beruntung Kiara termasuk seorang pembelajar dan pengingat yang baik. Sehingga dia tidak kesulitan salam memahami setiap materi yang diberikan.Dan saat ini, Kiara sudah siap dengan gamis warna mocca dipadu blazer hitamnya. Tampak anggun dan berkelas meskipun memakai pakaian syar'i. Di depan cermin, Kiara berdiri mengamati pantulan tubuhnya yang tampak berbeda. Samudra tersenyum menatap sang istri penuh cinta. Perlahan pria itu mendekat lalu meling

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 94

    "Kenapa aku harus ikut? Apa Mas nggak takut keberadaanku justru mengganggu pekerjaan Mas?" Tak mudah tersenyum penuh makna. Sudah ada kejutan yang ia siapkan di kantor untuk menyambut kedatangan sang istri. Melihat suaminya hanya senyum-senyum wanita itu tak tahan lalu mencubit lengan sang suami. "Mas, aku serius bertanya. Kenapa malah senyum-senyum nggak jelas?" Ingin rasanya Kiara menjitak kepala suaminya adik iya tak takut dosa. Sungguh saat ini ia merasa suaminya begitu misterius. Tidak lebih tepatnya sejak dua hari yang lalu. Setelah mobil terparkir sempurna pasangan suami istri itu keluar dan berjalan dengan elegan menuju kantor yang begitu menjulang. Anehnya Kiara merasa kondisi kantor terasa tidak biasa. Dalam hati ia bertanya kenapa jam segini masih sangat sepi bahkan tidak ada seorangpun yang terlibat di lobi. Belum hilang rasa penasaran Kiara tiba-tiba dia mendengar derap langkah yang saling bersahutan dari balik lift yang tiba-tiba terbuka. Kiara menutup mulutnya den

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 93

    Pagi-pagi sekali di kediaman Samudra sudah terjadi keributan lantaran Cantika masih ngambek karena belum bisa melihat papa dan mamanya. Gadis kecil itu terus membuat ulah sampai pengasuh yang biasa membantunya kewalahan."Gak mau! Cantik nggak mau mandi kalau nggak sama mama!" teriak gadis kecil itu sambil melempar bantal serta bonekanya hingga berserakan di lantai. "Oma bohong! Katanya mama akan pulang tapi kenapa sampai sekarang belum datang juga?" Suara Cantika makin melemah karena kelelahan. Melinda menghela nafas panjang menyaksikan cucu kesayangan tampak begitu rapuh menunggu kehadiran menantunya, Kiara. Sebenarnya bisa saja wanita paruh baya itu langsung menghubungi Mama sambung Cantika tapi dia tidak melakukannya karena ada niat berselubung. Mumpung ada kesempatan mereka bisa keluar berduaan maka tak ingin menyia-nyiakan. Dia sangat yakin Kiara akan bertahan jika sudah hamil.Walaupun saat ini gadis yang dinikahi secara dadakan oleh putra semata wayangnya itu sudah memaafkan

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 92

    Aroma masakan menguar hingga memenuhi rongga hidung wanita cantik yang masih terbaring di atas kasur. Kedua matanya perlahan membuka seiring dengan perutnya yang berbunyi. Kiara menoleh ke kanan dan sebuah senyum menyambutnya. Samudra menatap sang istri dengan mata berbinar. Posisinya yang menghadap Sanga istri dengan tangan menyangga kepala dan siku sebagai tumpuan. Kiara mengerjap-ngerjapkan matanya. Mendadak bayangan peristiwa beberapa jam lalu berputar bak film di benaknya membuat pipi putihnya memerah karena malu. Terlebih saat ini sang suami tengah menatapnya begitu intens. "Ma-mas?" ucapnya terbata-bata.Samudra tersenyum lalu menyelipkan helaian rambut sang istri ke belakang telinga. "Nyenyak sekali boboknya. Sampai-sampai aku mengira tengah bersama putri tidur," ujar lelaki itu. Kiara memukul dada bidang suaminya dengan pukulan yang lebih terasa seperti elusan bagi Samudra. Setelah beberapa menit menggoda sang istri, Lelaki berhidung mancung itu membuka selimut hingga tub

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 91

    "Kita butuh waktu berdua untuk membuatkan adik Cantika. Kalau di rumah terus, adik pesanan Cantika nggak akan pernah terbentuk," bisik Samudra membuat wajah Kiara memanas. Lelaki itu tersenyum nakal ketika sudah memasuki suit room yang begitu mewah. Dengan menggunakan satu kaki, ia mendorong pintu hingga tertutup dan terkunci otomatis. Sedangkan tangan pria itu tak mau lepas dari pinggang ramping sang istri. Tatapan mereka saling beradu dengan deru nafas saling berlomba. Kiara tahu bagaimana cara meredam api cemburu yang sempat membakar dada lelaki yang telah menghalalkannya itu akibat kehadiran pria bernama Aldo. Meski dengan wajah malu-malu, tapi wanita berhijab itu tahu tugasnya untuk membuat sang suami meleleh. Detik berikutnya hanya ledakan kembang api yang begitu indah mendominasi perasaan pasangan suami istri tersebut. Entah kapan Samudra menyiapkan semua ini. Yang jelas dari dekorasi kamar hotel ini dengan banyaknya kelopak bunga mawar, lilin aroma terapi, musik klasik yang

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 90

    Sepanjang perjalanan dari mall menuju ke rumah Samudra tidak buka suara. Tiara sendiri hanya bisa takut-takut pada suaminya. Wanita berhijab itu tahu kalau saat ini sang suami sedang menahan emosi. Tapi dia tidak berani untuk mengatakan sesuatu sampai pria itu sendiri yang mengajaknya berbicara. Tepat saat mobil berhenti di lampu merah Samudra menoleh ke samping kiri lalu kedua matanya menatap dalam sang istri. "Sejauh mana hubunganmu dengan Aldo dulu?" Pertanyaan Samudra membuat hati Kiara tergelitik. Bagaimana tidak Tiara tidak pernah menjalin hubungan dengan lelaki manapun sebelum menikah karena dia memiliki prinsip pacaran setelah menikah. Itulah sebabnya dulu meskipun Aldo adalah pria populer di kampusnya dan digilai oleh para mahasiswi dia sendiri tidak tertarik untuk mengenal lebih dekat walaupun pria tersebut berusaha untuk mendekatinya. Kiara menatap suaminya dengan tatapan lembut lalu telapak tangannya diletakkan di atas punggung telapak tangan sang suami yang sedang ber

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 89

    "Kamu bilang apa barusan?""Gak ada! Aku cuma bilang lanjutkan sampai para jomblo kejer-kejer lihat tingkah kalian berdua yang norak!" Sontak tawa Kiara dan Samudera berderai. Yeni yang semula kesal mendadak terkesima dengan ketampanan Samudra yang meningkat berkali-kali lipat ketika tertawa. "Busyet, ada malaikat tak bersayap," batinnya memuji. "Tuhan, masih adakah stock pria seperti dia," batin Yeni lagi. Namun detik berikutnya iawngucap istigfar karena sudah memuji bahkan menginginkan orang yang dibencinya. Di saat situasi masih belum terkendali, tiba-tiba datang seorang pria. "Maaf, apa saya boleh bergabung?""Maaf apa saya boleh bergabung?"Sontak tiga orang dewasa yang sedang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing itu menoleh. Ketiganya menatap pria yang berdiri dengan pakaian casual itu dengan ekspresi berbeda-beda. Yeni dengan senyumnya yang mengembang sempurna, Kiara dengan ekspresi tak tergambarkan, sedangkan Samudra dengan wajah datar seperti biasanya. "Aldo!" Yeni be

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 88

    "Sayang, apa susah selesai?" Samudra sengaja merangkul pundak sang istri untuk menunjukkan kepemilikannya. "Eh, Ma-mas Sam su-sudah dari tadi di sini?" Mendadak Kiara gagap."Ya lumayan. Sejak temanmu mengatakan ada pria bernama Aldo masih mencintaimu."Sontak dua wanita itu membuka mulutnya karena ucapan Samudra yang terang-terangan.Samudra mengabaikan pertanyaan sang istri lalu memilih untuk duduk di samping wanita yang ia cinta itu. Dengan satu wajah datar yaitu menatap Yeni sekilas lalu kembali menatap sang istri dengan senyum menawannya. "Sudah selesai makannya, sayang?"Meskipun Samudra bertanya dengan bibir tersenyum tapi kilatan cemburu di matanya membuat Kiara senam jantung. Wanita berhijab itu duduk dengan gelisah karena ia tahu persis bagaimana suaminya kalau sedang cemburu. Kedua bola mata Tiara melirik Yeni yang menatap dirinya dan suaminya bergantian. Tidak seperti sebelumnya Yeni tampak tidak suka dengan kedatangan Samudra. Wanita itu merekam semua perkataan ibunya

  • Terjebak Pernikahan dengan Duda Dingin   Bab 87

    Kiara melangkah dengan elegan menuju tempat janjian dengan teman lamanya, Yeni. Sementara Samudra berbelok arah menuju ruang manager karena memang tujuannya datang kemari untuk bertemu dengan manager. "Kiara, sini!" Yeni melambaikan tangan dengan antusias melihat kehadiran Kiara. Meskipun mereka sudah lama tidak bertemu, tapi Yeni masih bisa mengenali Kiara. Memang penampilan Kiara sekarang jauh lebih berkelas dan elegan dibanding dulu saat kuliah yang sederhana. Namun cara berjalan dan postur tubuhnya tidak berubah sama sekali sehingga Yeni bisa langsung mengenali meskipun jarak mereka cukup jauh. Kiara mengulas senyum sambil terus melangkah maju. Tidak ada suara ketukan sepatu yang bikin berisik karena Kiara berjalan dengan sangat tenang. Tidak tergesa-gesa dan tidak juga terlalu lambat. "Assalamualaikum my sister!" Kiara tersenyum melihat antusiasme Yeni. Wanita yang dulu sangat tomboi itu kini tampak lebih anggun meski sikapnya yang heboh tetap tidak berubah. Iya langsung ber

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status