Share

Chapter 63 | Tidak Ada yang Gratis

Penulis: Els Arrow
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-19 23:54:10

"Loh, Naresh. Kamu dari mana, Sayang? Clara mana?" tanya Anne lambut.

"Aku nggak tahu, Mah."

Wanita paruh baya itu tak ayal mengernyit bingung, tetapi beberapa saat kemudian dari arah luar muncul lah menantunya itu dengan langkah lemas dan wajah pucat.

"Clara," lirih Anne dan langsung melirik ke arah putranya yang hanya cuek.

Anne bisa langsung menebak kalau anak dan menantunya pasti baru saja berselisih paham.

"Kamu dari mana, Cla? Kamu 'kan masih lemas."

"Aku habis cari angin, mah." jawabnya singkat.

"Sendirian?"

Clara melirik singkat kepada suaminya yang tengah asyik bermain ponsel seakan tidak peduli dengan kehadirannya. Dengan cepat wanita cantik itu kembali melihat mertuanya dan lekas menganggukkan kepala.

Mereka lantas duduk di kursi tunggu sembari menunggu Dokter menangani kenzie. Tanpa ada yang tahu, bahwa sedari tadi tidak sedetikpun Clara memalingkan pandangannya dari Naresh. Ah, rupanya wanita cantik sangat menyesal.

Menit berlalu...

Dokter sudah keluar dari ruangan dengan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 64 | Sikap Aneh Kenzie

    Beberapa hari kemudian.Naresh semakin mendiamkan Clara, ia hanya akan membuka suaranya jika di tanya, dan selebihnya keheningan lah yang Naresh tampakkan. Bahkan lelaki itu tidak lagi mau memakan masakan yang telah di siapkan oleh istrinya. Ia hanya akan memakan makanan yang telah di siapkan oleh Bibi, hal itu tak ayal membuat Clara bersedih.Namun, rasanya jauh berbeda di bandingkan saat awal pernikahan mereka, ini adalah kesalahannya. Oh, sungguh ini adalah situasi yang amat sulit bagi Clara."Mas, lima belas menit lagi ada meeting," ucapnya yang hanya di angguki singkat oleh Naresh.Jika boleh memilih, wanita cantik itu akan lebih memilih Naresh berbicara kasar dan meluapkan segala kekesalannya padanya, bukan malah mendiamkannya seperti ini. Bagi Clara, ini seribu kali lipat sakitnya di bandingkan bentakan paling keras yang pernah di lontarkan suaminya."Nanti siang mau makan di mana, Mas?""Aku sudah ada janji dengan asistenku.""Oh, ya sudah kalau begitu."Hening! Naresh tidak l

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-20
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 65 | Ketakutan Clara

    Saat ini Naresh sedang bersama pengacaranya melakukan pemindahan kuasa atas saham yang di miliki Kenzie. Cukup lama, karena memang ada banyak yang harus di persiapkan."Terima kasih, Pak," ucap Naresh."Sama-sama, Pak Naresh. Ini juga sudah menjadi tugas saya."Naresh mengangguk, setelahnya mereka semua melanjutkan acara dengan makan siang. Lelaki tampan itu sama sekali tidak melihat ponselnya, ia sengaja menyetel ponselnya dengan mode hening.Tanpa dirinya tahu bahwa kini istrinya tengah dalam keadaan ketakutan yang mencekam. Ah, entah apa yang akan Naresh lakukan nantinya jika tahu sepupunya berbuat kurang ajar kepada istrinya."Setelah ini kita jadi melihat proyek di luar kota, Bos?" tanya Delon, asisten pribadi kepercayaan Naresh."Iya," jawabnya singkat.Setelah menyelesaikan makan siang, Naresh beserta asistennya bergegas memasuki mobil. Namun, Delon sontak menghentikan langkah kakinya ketika merasakan ponselnya berdering kencang."Saya izin mengangkat telepon, Bos.""Iya," jawa

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-20
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 66 | Jangan Takutkan Apapun

    Clara membuka jendela dan menuju balkon saat mendengar deru mobil memasuki halaman kediaman utama, sejurus kemudian bibirnya melengkungkan senyuman ketika mendapati mobil milik suaminya sudah terparkir di bawah sana.Sementara Naresh langsung melangkah lebar memasuki rumah bersama Delon, pandangan matanya menatap tajam kepada Kenzie yang masih berdiri mondar mandir di depan pintu kamar Clara."Kenapa lagi pria bodoh itu?" gumamnya sembari terus melangkah menaiki tangga.Naresh melayangkan tatapan tajam saat dirinya sudah berhadapan langsung dengan sang sepupu yang di bencinya itu. Gegas saja tangannya menyeret kasar lengan kekar Kenzie agar menjauh dari sana "Kau sudah seperti orang gila saja mondar-mandir di depan kamar istriku, Ken!"Namun, Kenzie malah melepas gelak tawanya."Istri? Dia bukan istrimu. Kau saja tidak ada perasaan dengannya, Naresh!" Kenzie masih tertawa hingga dia tidak sadar Naresh sudah mengepalkan tangannya.Bugh!Bugh!Lelaki yang baru saja sembuh itu harus kem

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-23
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 67 | Kekhawatiran Bella

    "Maaf kalau kemarin aku mendiamkan kamu, Cla," ucap Naresh seraya mengelap jejak saliva di dagu Clara."Aku yang seharusnya minta maaf, Mas. Aku nggak nurut sama kamu, sampai akhirnya kayak gini.""Aku nggak akan nyuruh sesuatu kalau nggak ada gunanya, tapi kamu memang bandel. Kamu istri pembangkang yang suka sekali menguji kesabaranku, dan kamu juga wanita bodoh yang suka cari masalah. Tapi, nggak papa, semuanya karena aku mencintai kamu, Cla."Clara mengulas senyumnya, hatinya terenyuh mendengar kata-kata lembut yang melelehkan hatinya."Mulai sekarang aku nggak akan jadi pembangkang.""Yeah, kamu memang harus jadi penurut. Beruntung kamu pintar langsung ke rumah Mama.""Karena di sini banyak orang, kalau di rumah kamu cuma ada Bibi. Aku pikir dia nggak akan berani kalau di sini, ternyata tetep nekat.""Sudah tahu 'kan maksudku memintamu untuk menjauhi Kenzie?""Iya, Mas. Entah kenapa dia jadi seperti itu, dia bukan Kenzie yang aku kenal dulu.""Itu karena kamu selalu membukakan cel

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-23
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 68 | [21++]

    "Tidak bisa kah kau menyebutkan namaku saja, heh?! Jangan sebut nama Naresh terus!"Deg!Bella sontak membuka matanya lebar-lebar, sedetik kemudian ia terperanjat saat mendapati Victor sudah menggerayangi dadanya. Oh, benar-benar sialan! Ia mengharapkan Naresh, tetapi malah Victor yang datang.Tunggu! Bukankah Victor sempat menolak untuk membantu Bella? kenapa sekarang pria yang ahli dalam bidang sadap-menyadap itu malah mendatangi Bella? "Tidak usah terkejut, Bell. Kau itu budak seks ku, sudah sewajarnya aku bebas mendatangimu kapan saja, dan kau harus siap," ucap Victor dengan kekehan kecil."Hentikan gerakan tanganmu, Victor! Sebentar lagi Naresh akan sampai. Lagi pula, bukankah aku sudah pernah melayani kamu?""Kau lupa perjanjian kita saat kau memintaku menghilangkan bukti kejahatanmu, Bell?"Hening! Bella tidak menjawab. Tubuhnya mendadak panas saat Victor mulai melepas kaitan kain penyangga dadanya. Ia ingin menolak, tetapi tubuhnya merespon di luar kendali."Aaahh..." Bella m

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-24
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 69 | Ketahuan

    "Eum, kamar mandi di dalam rusak. Lebih baik kamu masuk di kamar mandi dapur saja, Sayang," ucap Bella memberi alasan.Naresh mengangguk, setelahnya tanpa membuang waktu lelaki itu lantas menuju dapur dan masuk ke salah satu kamar mandi di sana. Sementara Bella memilih masuk ke dalam kamar untuk menemui Victor.Ceklek!Matanya membelalak lebar saat mendapati hacker tampan itu tengah bersantai di sofa kamarnya. "Kamu ngapain di sini? Bukannya pintunya aku kunci?" ucap Bella terdengar lirih."Bukan masalah rumit bagiku," jawab Victor dengan santainya.Wajah tak berdosa itu hanya terkekeh melihat Bella yang sudah menjambak rambutnya dengan frustasi."Terserah! Pokoknya kamu jangan keluar, aku nggak mau Naresh tahu kamu ada di sini!"Victor hanya mengedikkan bahunya, ia malas membuka suara bahkan sampai Bella sudah menutup pintu. Wanita itu benar-benar di uji dengan Victor yang seolah mempermainkan nyawanya. Bella masih berdiri di depan pintu dengan meremas jemarinya, perasaan cemasnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-24
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 70 | Hancur

    Naresh langsung bangkit dan membenarkan letak celananya. Ia benar-benar terkejut, bagaimana mungkin indra pendengarannya tidak menangkap bunyi mobil memasuki gerbang? Atau karena blow-job yang di berikan Bella sudah menghipnotisnya?Detak jantungnya berderu kian cepat, apalagi saat Clara beberapa kali menolak panggilan teleponnya. Suasana sudah hampir gelap, begitu pula hatinya yang memikirkan pasti sang istri tengah marah saat ini."Argh!" Naresh beberapa kali memukul stir dengan perasaan kesal. Ia sudah berjanji akan menjaga jarak dengan Bella, tetapi hari ini dia juga yang mengingkari janji tersebut. Demi apapun! Naresh sangat menyesalinya."Ah, itu dia mobilnya!" pekiknya saat mendapati mobil dengan plat nomor yang sangat ia kenali berjarak beberapa meter di depannya.Dengan cepat Naresh menyalip dan menghentikan mobilnya di depan mobil yang di tumpangi sang istri. Jemarinya lantas melepas tautan seat belt dan lantas keluar.Tok! Tok! Tok!"Buka pintu belakang, Pak!" perintahnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-25
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 71 | Muntah di Pagi Hari

    Pagi hari.Clara bangun dan merasakan pusing di kepalanya lantaran terlalu banyak menangis, matanya juga sembab, bahkan hidungnya pilek. Ah, sungguh mengenaskan. "Kenapa banyak sekali cobaan pernikahanku? Atau karena aku hanya akan menikah selama satu tahun, makanya cobaannya banyak banget? Lalu, apa benar yang di katakan Kenzie dulu kalau Naresh sulit berubah? Aku bingung banget," ucapnya bermonolog.Wanita cantik itu memilih beranjak dan menuju dapur. Kondisinya akan semakin parah kalau hanya berdiam diri saja, lebih baik ia memutuskan memasak sarapan.Jemari lentiknya membuka kulkas guna mencari bahan masakan yang bisa di olah. Namun, entah kenapa lambungnya seakan naik ke kerongkongan.Huek!Huek!Clara langsung menuju wastafel untuk membuang isi perutnya. Beberapa kali ia menarik napas dalam hingga di rasa perutnya sudah mendingan. "Aku kok tiba-tiba mual lihat roti gandum? Padahal 'kan aku suka banget sarapan roti gandum," gumamnya.Wanita cantik itu kembali membuka kulkas, mat

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-25

Bab terbaru

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 114 | Ikhlas — End

    Paris, Prancis."Aku tidak bisa menunggu lagi, Ray. Aku harus pulang!""Kondisimu sudah stabil?""Bahkan aku sudah merasa sehat dari satu minggu yang lalu."Seorang lelaki berbadan besar itu tak ayal terkekeh mendengar jawaban sahabatnya tersebut. Akhirnya ia memutuskan mengantarkan sahabatnya ke Bandara pagi ini."Jangan lupa hubungi aku kalau kau sudah sampai, Naresh," ucapnya."Aku akan langsung menghubungimu. Terima kasih atas bantuannya," jawab Naresh seraya memeluk erat tubuh besar Raymond.Yeah! Setelah kejadian kebakaran itu Naresh mengalami luka bakar lumayan parah dan juga benturan yang membuatnya tidak sadarkan diri. Sedangkan Raymond juga mengalami luka bakar, tetapi masih tergolong ringan. Itulah yang membuat Raymond berinisiatif membawa sahabatnya ke Prancis.Naresh mengalami koma selama satu Minggu, lelaki tampan itu meraih kesadarannya pada Minggu kedua, dan itu bertepatan saat Clara meninggalkan Italia. Makanya Raymond masih menahan sahabatnya.Namun, Raymond tetap me

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 113 | Rindu Menyiksa

    Clara menuju ruang meeting bersama dengan Anne, kedua wanita berbeda usia itu sepakat untuk melantik petinggi perusahaan yang baru. Sebenarnya ini adalah tugas Naresh, tetapi lagi-lagi Clara yang harus melakukannya.Beberapa kali wanita cantik itu tampak menghela napas. Bohong kalau ia tidak rapuh. Justru saat ini hatinya sudah hancur berkeping-keping, dan kepingannya pula yang menusuknya hingga berdarah-darah."Kamu baik-baik saja, Cla?" tanya Kenzie yang turut hadir dalam rapat ini."Iya," jawab Clara, singkat."Kalau dulu, mungkin aku akan mengatakan kamu harus mengikhlaskan Naresh dan mulailah menata hidup baru denganku. Namun, sekarang ... aku ingin mengatakan kamu harus kuat. Jika kamu percaya Naresh akan kembali, maka tidak ada yang mustahil. Semesta pasti mendengar doamu, Cla. Dan setiap doa pasti dikabulkan. Jika bukan sekarang, berarti nanti."Clara mengulas senyum tipis. Lelaki yang sempat membuatnya trauma ini sudah berubah menjadi lebih baik. Bahkan beberapa minggu lalu K

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 112 | Fakta Tentang Clara

    Clara menyembunyikan alat tes kehamilannya di dalam tas, kemudian ia lekas keluar kamar guna mencari Hilda. Beruntung pengawalnya itu masih duduk di ruang tamu. "Hilda ...."Wanita itu terperanjat saat melihat Nona-nya sedang berlari menuruni tangga. "Hati-hati, Nona!" ucapnya dan langsung menghampiri Clara."Kenapa wajahmu?" tanya Clara."Saya khawatir kalau Nona jatuh.""Ah, kamu ini. Sudah, ayo antarkan aku ke rumah sakit."Hilda membelalakkan mata."Nona sakit?!" tanyanya dengan nada serius."Ish! Apaan, sih?! Sudahlah nggak usah banyak tanya. Lebih baik kamu cepat siapkan mobil, mumpung Mama lagi tidur.""Baik, Nona," sahutnya dan lantas berlari menuju parkiran.Clara yang melihatnya tak ayal tersenyum, meskipun hanya senyuman tipis. Karena wanita cantik tentu juga memikirkan kondisi janinnya. Kasihan kalau ikut stres.•Beberapa menit kemudian, Clara sudah sampai di rumah sakit. Ia langsung menuju Dokter Kandungan tanpa ditemani oleh Hilda. Sengaja, karena wanita cantik itu be

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 111 | Kehidupan Baru

    Keadaan berubah gaduh saat beberapa Polisi kembali masuk ke dalam restoran, sementara Clara sudah tidak sadarkan diri. Namun, Hilda dengan sigap memberitahukan kepada teman-temannya untuk segera mencari jawaban atas cincin itu.Clara membuka mata dan mendapati bahwa dirinya sedang terbaring di kamar hotel. Perlahan wanita cantik itu berusaha menegakkan tubuhnya, sesekali netranya menelisik ke sekeliling."Hilda ...!"Hening! Sama sekali tidak ada jawaban."Hilda ...!" Clara kembali berteriak lebih lantang.Sekejap kemudian pengawal wanitanya itu masuk kamar dengan napas terengah-engah dan langsung menuju ke dekatnya."Ada apa, Nona? Ada sesuatu yang Anda butuhkan?""Bagaimana pencariannya? Apa ada titik terang?!" tanyanya dengan raut penuh harap."Maaf, Nona. Mereka mengatakan belum mendapatkan apa-apa," jawabnya dengan kepala menunduk."Apa?! Dari tadi masih belum mendapatkan apa-apa?! Sebenarnya kalian bisa bekerja tidak?!"Hilda semakin dalam menundukkan kepalanya. Sementara Clara

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 110 | Barang Bukti

    Clara terbangun dengan kepala yang masih terasa pusing, bola mata coklatnya mengedar ke sekeliling, dan hanya menemukan Hilda yang duduk di samping ranjangnya. Wanita cantik itu menekan sisi pelipis dengan sebelah tangan, sekejap kemudian tangisnya kembali meledak saat teringat Naresh."Nona, apa ada yang sakit? Sebentar, saya akan panggilkan Dokter.""Aku mau suamiku, Hilda."Deg!Hilda yang tadinya hendak beranjak, langsung mendudukkan dirinya di kursi, tangannya menggenggam erat lengan Clara."Para bodyguard dan kepolisian sudah mencari Tuan Naresh dan Tuan Raymond, tapi kebanyakan korban tidak dikenali, Nona. Saat ini mereka sedang menunggu hasil DNA, dan semoga saja Tuan Naresh tidak termasuk salah satu korban. Semoga Tuan Naresh selamat," ucap Hilda berusaha menenangkan."Tapi kemana perginya suamiku kalau dia masih selamat, Hilda?!""Nona, besok kita akan mencari tahu. Ini masih gelap, dan mereka berjanji subuh nanti hasil DNA korban sudah keluar. Jika tidak ada yang cocok den

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 109 | Insiden

    Matahari tepat berada di atas kepala, Clara melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, dan jarumnya menunjukkan pukul setengah dua belas. Pesawat yang ia dan Naresh tumpangi baru saja mendarat di Bandara.Naresh dan Clara langsung menuju mobil yang menjemputnya, keduanya langsung dibawa ke sebuah hotel yang terletak di kawasan ellite pusat kota. Hotel bintang lima ini berdiri menjulang di tengah-tengah hiruk pikuk dan gemerlapnya Ibu kota Italia.Yeah! Negara itu menjadi tujuan bulan madu mereka. Clara sudah membayangkan akan mengunjungi banyak tempat wisata dan tempat bersejarah. Ia juga ingin mencoba banyak restoran pasta bersama suaminya."Mau istirahat sekarang?" tanya Naresh.Clara menggeleng. Ia lantas menghempaskan tubuhnya ke kasur empuk berwarna putih itu dan memejamkan matanya sejenak."Aku nggak capek, kok, Mas. Lagian aku tadi udah tidur di pesawat.""Yakin? Atau kamu mau bercinta?" Naresh langsung mengungkung tubuh mungil itu, hal itu tak ayal membuat Clara ter

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 108 | Pergi Bulan Madu Kedua

    Matahari sudah tenggelam sepenuhnya di ujung barat, Naresh dan Clara baru saja keluar dari kamar lantaran pelayan yang memanggilnya atas perintah Anne. Ternyata wanita paruh baya itu sudah bersiap di meja makan."Mama ternyata sudah menunggu kita, Mas," ucap Clara saat hendak menuruni tangga."Memang sudah jamnya makan malam 'kan? Wajar kalau Mama menunggu kita.""Ih! Dasar nggak peka. Aku tuh nggak enak sama Mama," ucap Clara dengan berbisik."Kenapa memangnya?""Harusnya kita duluan yang hadir di meja makan, bukan malah Mama yang menunggu. Ini semua gara-gara kamu!"Naresh menoleh dengan pandangan tidak terima. Bisa-bisanya dirinya malah disalahkan."Kok malah aku?""Iya, lah. Kamu dari tadi nahan aku buat keluar, dan akhirnya kita telat 'kan? Sudahlah, aku mau turun duluan."Naresh masih melongo melihat Clara yang meninggalkannya seorang diri di sini. Lelaki itu menatap punggung istrinya yang semakin jauh dengan pandangan penuh tanda tanya.Memangnya apa salahnya? Bukankah Clara ta

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 107 | [21++]

    "Eugh ..."Clara melenguh sambil mengerjapkan kelopak matanya. Wanita cantik itu merasakan sesuatu yang berbeda pada area sensitifnya, sebuah sentuhan yang membuatnya sontak bergairah. Benar saja. Saat ia membuka lebar kelopak matanya, suami tampannya itu tengah bermain-main di puncak dadanya. Layaknya bayi yang kelaparan, lelaki tampan itu menyusu dengan begitu lahap."M-Mas ...""Kenapa, Cla?" tanya Naresh dengan masih terus menyusu di sana."Kamu nggak tidur?"Naresh menggeleng. Mulutnya masih penuh dengan buah kenyal itu, sementara tangan sebelahnya asyik memelintir buah stroberi ranum pada buah satunya."Aaaahh ...."Desahan itu tak dapat terelakkan. Clara sungguh menikmatinya, apalagi saat merasakan celana dalamnya lembab. Iris coklat itu menoleh ke arah meja, keningnya mengerut saat mendapati masih jam satu siang. Berarti dirinya hanya tidur tiga puluh menit."Mas, a-aku masih ngantuk," ujar Clara."Tidur saja, Cla. Kenapa malah bangan kalau masih ngantuk?""Aku mau pipis, mak

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 106 | Keputusan Clara - Sensasi Baru

    Clara meraup bibir merah alami milik Naresh. Menyesapnya dan sesekali memberikan gigitan manjanya di bibir kenyal itu. Naresh yang terhenyak tentu saja kelabakan, apalagi saat Clara memasukkan lidah hangatnya, dan menyapu seluruh rongga mulut lekaki itu."Aku juga mencintaimu, Mas. Sangat mencintaimu. Aaahh ... kita akan memulainya lagi. Yeah, kau dan aku. Kita akan memulai lagi dari awal," ucap Clara saat baru saja melapas pagutannya."I-Itu artinya?""Kita tidak akan bercerai, karena kita saling mencinta. Bukankah tugas dua orang yang saling mencintai adalah saling menjaga? Kita juga saling menyayangi 'kan, Mas? Itu artinya kita harus bersama-sama melewati badai ini. Kita juga akan membuat Naresh junior dan Clara junior lagi," ujar Clara dengan suara lirih.Naresh sontak tergelak mendengarnya, tidak terasa air matanya juga menetes. Seluruh beban yang menghimpit dadanya beberapa saat lalu telah terangkat. Semua ketakutan akan perpisahan yang menghantuinya beberapa saat lalu juga tela

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status