Share

Chapter 68 | [21++]

Author: Els Arrow
last update Last Updated: 2023-06-24 14:22:27

"Tidak bisa kah kau menyebutkan namaku saja, heh?! Jangan sebut nama Naresh terus!"

Deg!

Bella sontak membuka matanya lebar-lebar, sedetik kemudian ia terperanjat saat mendapati Victor sudah menggerayangi dadanya. Oh, benar-benar sialan! Ia mengharapkan Naresh, tetapi malah Victor yang datang.

Tunggu! Bukankah Victor sempat menolak untuk membantu Bella? kenapa sekarang pria yang ahli dalam bidang sadap-menyadap itu malah mendatangi Bella?

"Tidak usah terkejut, Bell. Kau itu budak seks ku, sudah sewajarnya aku bebas mendatangimu kapan saja, dan kau harus siap," ucap Victor dengan kekehan kecil.

"Hentikan gerakan tanganmu, Victor! Sebentar lagi Naresh akan sampai. Lagi pula, bukankah aku sudah pernah melayani kamu?"

"Kau lupa perjanjian kita saat kau memintaku menghilangkan bukti kejahatanmu, Bell?"

Hening! Bella tidak menjawab. Tubuhnya mendadak panas saat Victor mulai melepas kaitan kain penyangga dadanya. Ia ingin menolak, tetapi tubuhnya merespon di luar kendali.

"Aaahh..." Bella m
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Els Arrow
halo, kak. baik akan mimin up secepatnya, ya. makasih sudah mampir...
goodnovel comment avatar
Faisal Gondrong
cpt update lah min... lama x min.. ku banting lama2 hp ni min
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 69 | Ketahuan

    "Eum, kamar mandi di dalam rusak. Lebih baik kamu masuk di kamar mandi dapur saja, Sayang," ucap Bella memberi alasan.Naresh mengangguk, setelahnya tanpa membuang waktu lelaki itu lantas menuju dapur dan masuk ke salah satu kamar mandi di sana. Sementara Bella memilih masuk ke dalam kamar untuk menemui Victor.Ceklek!Matanya membelalak lebar saat mendapati hacker tampan itu tengah bersantai di sofa kamarnya. "Kamu ngapain di sini? Bukannya pintunya aku kunci?" ucap Bella terdengar lirih."Bukan masalah rumit bagiku," jawab Victor dengan santainya.Wajah tak berdosa itu hanya terkekeh melihat Bella yang sudah menjambak rambutnya dengan frustasi."Terserah! Pokoknya kamu jangan keluar, aku nggak mau Naresh tahu kamu ada di sini!"Victor hanya mengedikkan bahunya, ia malas membuka suara bahkan sampai Bella sudah menutup pintu. Wanita itu benar-benar di uji dengan Victor yang seolah mempermainkan nyawanya. Bella masih berdiri di depan pintu dengan meremas jemarinya, perasaan cemasnya

    Last Updated : 2023-06-24
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 70 | Hancur

    Naresh langsung bangkit dan membenarkan letak celananya. Ia benar-benar terkejut, bagaimana mungkin indra pendengarannya tidak menangkap bunyi mobil memasuki gerbang? Atau karena blow-job yang di berikan Bella sudah menghipnotisnya?Detak jantungnya berderu kian cepat, apalagi saat Clara beberapa kali menolak panggilan teleponnya. Suasana sudah hampir gelap, begitu pula hatinya yang memikirkan pasti sang istri tengah marah saat ini."Argh!" Naresh beberapa kali memukul stir dengan perasaan kesal. Ia sudah berjanji akan menjaga jarak dengan Bella, tetapi hari ini dia juga yang mengingkari janji tersebut. Demi apapun! Naresh sangat menyesalinya."Ah, itu dia mobilnya!" pekiknya saat mendapati mobil dengan plat nomor yang sangat ia kenali berjarak beberapa meter di depannya.Dengan cepat Naresh menyalip dan menghentikan mobilnya di depan mobil yang di tumpangi sang istri. Jemarinya lantas melepas tautan seat belt dan lantas keluar.Tok! Tok! Tok!"Buka pintu belakang, Pak!" perintahnya

    Last Updated : 2023-06-25
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 71 | Muntah di Pagi Hari

    Pagi hari.Clara bangun dan merasakan pusing di kepalanya lantaran terlalu banyak menangis, matanya juga sembab, bahkan hidungnya pilek. Ah, sungguh mengenaskan. "Kenapa banyak sekali cobaan pernikahanku? Atau karena aku hanya akan menikah selama satu tahun, makanya cobaannya banyak banget? Lalu, apa benar yang di katakan Kenzie dulu kalau Naresh sulit berubah? Aku bingung banget," ucapnya bermonolog.Wanita cantik itu memilih beranjak dan menuju dapur. Kondisinya akan semakin parah kalau hanya berdiam diri saja, lebih baik ia memutuskan memasak sarapan.Jemari lentiknya membuka kulkas guna mencari bahan masakan yang bisa di olah. Namun, entah kenapa lambungnya seakan naik ke kerongkongan.Huek!Huek!Clara langsung menuju wastafel untuk membuang isi perutnya. Beberapa kali ia menarik napas dalam hingga di rasa perutnya sudah mendingan. "Aku kok tiba-tiba mual lihat roti gandum? Padahal 'kan aku suka banget sarapan roti gandum," gumamnya.Wanita cantik itu kembali membuka kulkas, mat

    Last Updated : 2023-06-25
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 72 | Merawat Clara [21++]

    Naresh sudah kembali dengan menenteng goodie bag besar berisi banyak makanan dan buah-buahan. Dengan telaten lelaki itu menatanya di piring dan lantas membawanya ke kamar Clara, tetapi ternyata istri cantiknya itu masih betah berjalan-jalan di alam mimpi.Naresh mendaratkan ciuman hangatnya di kening Clara, ia sedikit tertegun saat menyadari suhu tubuh sang istri sedikit panas. Hingga beberapa saat kemudian tubuh itu menggeliat dan kelopak matanya perlahan terbuka."M-Mas...""Aku bawa banyak makanan sama buah, sekalian tadi beli Vitamin dan juga susu. Ayo bangun dulu, masih pusing apa nggak?""Sedikit," jawabnya singkat.Clara bangkit dan menyandarkan tubuhnya pada bantal yang telah di tata Naresh. Mulutnya terbuka dan menurut saat suaminya terus menyuapi dengan bubur hangat, roti, dan buah-buahan. Tidak ada penolakan hingga semua makanan habis di lahapnya."Lapar? Tadi katanya nggak mau makan?""Kasihan saja sama kamu kalau nggak aku makan."Naresh melepas gelak tawanya."Nggak usah

    Last Updated : 2023-06-25
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 73 | Tibu Muslihat Bella

    Naresh masih tidak bergeming, lelaki itu memandang wajah lelap istrinya dengan pandangan bingung. Ia teringat bagaimana kekecewaan istrinya tempo hari, ia juga teringat bagaimana Clara yang hampir putus asa dalam pernikahan ini."Kalau aku tetap menemui Bella? Apa Clara akan semakin marah? Namun, kalau aku tidak ke sana, bagaimana dengan Bella?"Naresh mengutak-atik ponsel guna menghubungi Delon, ia akan meminta pria itu memastikan keadaan Bella. Namun, alam seolah tidak menghendaki, panggilan telponnya tidak kunjung di angkat oleh sang asisten."Argh! Sialan! Mau nggak mau aku harus ke sana, aku harus memastikan sendiri keadaan Bella. Semoga Clara mau mengerti."Naresh mengecup dalam kening wanita yang sangat ia cintai itu. Ada perasaan ragu mengusik hatinya, tetapi pikirannya tidak bisa teralih dari Bella. Mungkin benar, Naresh belum bisa sepenuhnya melupakan Bella.***Di sisi lain, Bella tengah mempersiapkan banyak kamera di ruangannya. Ia sengaja mengaturnya untuk merekam aksinya

    Last Updated : 2023-06-26
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 74 | [21++] Titik Terendah Clara

    Bella mulai melepas semua kain yang melekat pada tubuh atletis kekasihnya, wanita itu menatap penuh nafsu pada sang kekasih yang sudah hampir kehilangan kendali atas tubuhnya sendiri."Katakan dengan keras kalau kau mencintaiku, Sayang," bisiknya tepat di telinga Naresh."Aku mencintaimu, Bella. Hanya kamu, nggak ada wanita lain. Aku menginginkan kamu, bukan yang lain. Aku sangat mencintai kamu, Bella," ucap Naresh dengan suara lantang.Wanita itu lantas mengulas senyum puas. Bagaimana tidak? Ia akan menggunakan ini sebagai senjata mengusir Clara dari kehidupan Naresh. Kedua insan itu mulai bergulat, berbagi peluh nikmat seakan melayang ke langit ke tujuh. Beberapa kali suara desahan lolos dari mulut keduanya, bahkan Naresh seperti orang kelaparan yang mendapatkan seonggok daging segar di bawah kungkungannya."Aaahh ... Pelan-pelan, Sayang," ujar Bella yang merasakan Naresh langsung memasukkan 'miliknya' tanpa pemanasan terlebih dahulu."Maaf, tubuhmu sangat candu. Sampai aku nggak b

    Last Updated : 2023-06-26
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 75 | Kondisi Clara

    Naresh bangun dalam keadaan pusing yang teramat sangat di kepalanya. Netranya berusaha bergerak mencari jam, ternyata waktu menunjukkan pukul dua dini hari. "Eugh..," lenguhnya saat berusaha bangkit. Kepalanya menoleh, tampak Bella juga masih memejamkan mata di sisinya. Gegas lelaki itu memutuskan beranjak menuju kamar mandi dan membasuh diri. Kilas bayangan kejadian memutar-mutar di otaknya, yang mana itu semakin membuatnya bingung."Kenapa aku nggak terlalu ingat?" gumamnya sambil membersihkan tubuh.Naresh terus berusaha mengingat semua kejadian, hingga tiba-tiba matanya melotot, dan ia sontak menghentikan gerakan tangannya."Clara..," gumamnya.Lelaki itu langsung mempercepat ritual mandinya, kemudian ia lantas keluar dari apartemen tersebut setelah mengenakan kemeja dan juga celananya. Naresh memfokuskan pandangan pada jalanan lenggang di depannya, pikirannya kacau karena meninggalkan Clara dalam waktu yang lama.Setelah menempuh hampir satu jam perjalanan, mobil yang di tumpan

    Last Updated : 2023-06-27
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 76 | Naresh Mulai Menyadari

    Dunianya serasa terhenti, melihat tubuh pucat yang terbujur di atas ranjang dengan banyak alat medis di seluruh tubuhnya. Kenapa matanya tetap terpejam? Bukankah Dokter bilang keadaannya tidak apa-apa? Kenapa wajahnya masih pucat? Bukankah kata Dokter dia tidak kehilangan banyak darah?Sungguh! Naresh tidak bisa berhenti menyalahkan dirinya atas apa yang menimpa Clara dan calon anaknya, andai siang itu ia tidak pergi ke tempat Bella, mungkin tidak akan seperti ini. Yeah, beberapa saat lalu Pak Yanto mengantarkan ponsel milik Clara yang tertinggal, dan di situlah Naresh baru tahu akar permasalahannya."Mungkin kali ini kamu nggak akan memaafkan aku, Cla," gumamnya menatap tubuh lemah di hadapannya dengan sendu.Naresh menoleh saat merasakan ada yang memegang bahunya, ternyata sang Mama tengah berdiri di sampingnya."Kita doakan yang terbaik untuk Clara dan janinnya, Dokter sudah berusaha, dan kita harus optimis.""Tapi kenapa Clara nggak bangun-bangun, Mah? Bukannya lukanya nggak parah

    Last Updated : 2023-06-27

Latest chapter

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 114 | Ikhlas — End

    Paris, Prancis."Aku tidak bisa menunggu lagi, Ray. Aku harus pulang!""Kondisimu sudah stabil?""Bahkan aku sudah merasa sehat dari satu minggu yang lalu."Seorang lelaki berbadan besar itu tak ayal terkekeh mendengar jawaban sahabatnya tersebut. Akhirnya ia memutuskan mengantarkan sahabatnya ke Bandara pagi ini."Jangan lupa hubungi aku kalau kau sudah sampai, Naresh," ucapnya."Aku akan langsung menghubungimu. Terima kasih atas bantuannya," jawab Naresh seraya memeluk erat tubuh besar Raymond.Yeah! Setelah kejadian kebakaran itu Naresh mengalami luka bakar lumayan parah dan juga benturan yang membuatnya tidak sadarkan diri. Sedangkan Raymond juga mengalami luka bakar, tetapi masih tergolong ringan. Itulah yang membuat Raymond berinisiatif membawa sahabatnya ke Prancis.Naresh mengalami koma selama satu Minggu, lelaki tampan itu meraih kesadarannya pada Minggu kedua, dan itu bertepatan saat Clara meninggalkan Italia. Makanya Raymond masih menahan sahabatnya.Namun, Raymond tetap me

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 113 | Rindu Menyiksa

    Clara menuju ruang meeting bersama dengan Anne, kedua wanita berbeda usia itu sepakat untuk melantik petinggi perusahaan yang baru. Sebenarnya ini adalah tugas Naresh, tetapi lagi-lagi Clara yang harus melakukannya.Beberapa kali wanita cantik itu tampak menghela napas. Bohong kalau ia tidak rapuh. Justru saat ini hatinya sudah hancur berkeping-keping, dan kepingannya pula yang menusuknya hingga berdarah-darah."Kamu baik-baik saja, Cla?" tanya Kenzie yang turut hadir dalam rapat ini."Iya," jawab Clara, singkat."Kalau dulu, mungkin aku akan mengatakan kamu harus mengikhlaskan Naresh dan mulailah menata hidup baru denganku. Namun, sekarang ... aku ingin mengatakan kamu harus kuat. Jika kamu percaya Naresh akan kembali, maka tidak ada yang mustahil. Semesta pasti mendengar doamu, Cla. Dan setiap doa pasti dikabulkan. Jika bukan sekarang, berarti nanti."Clara mengulas senyum tipis. Lelaki yang sempat membuatnya trauma ini sudah berubah menjadi lebih baik. Bahkan beberapa minggu lalu K

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 112 | Fakta Tentang Clara

    Clara menyembunyikan alat tes kehamilannya di dalam tas, kemudian ia lekas keluar kamar guna mencari Hilda. Beruntung pengawalnya itu masih duduk di ruang tamu. "Hilda ...."Wanita itu terperanjat saat melihat Nona-nya sedang berlari menuruni tangga. "Hati-hati, Nona!" ucapnya dan langsung menghampiri Clara."Kenapa wajahmu?" tanya Clara."Saya khawatir kalau Nona jatuh.""Ah, kamu ini. Sudah, ayo antarkan aku ke rumah sakit."Hilda membelalakkan mata."Nona sakit?!" tanyanya dengan nada serius."Ish! Apaan, sih?! Sudahlah nggak usah banyak tanya. Lebih baik kamu cepat siapkan mobil, mumpung Mama lagi tidur.""Baik, Nona," sahutnya dan lantas berlari menuju parkiran.Clara yang melihatnya tak ayal tersenyum, meskipun hanya senyuman tipis. Karena wanita cantik tentu juga memikirkan kondisi janinnya. Kasihan kalau ikut stres.•Beberapa menit kemudian, Clara sudah sampai di rumah sakit. Ia langsung menuju Dokter Kandungan tanpa ditemani oleh Hilda. Sengaja, karena wanita cantik itu be

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 111 | Kehidupan Baru

    Keadaan berubah gaduh saat beberapa Polisi kembali masuk ke dalam restoran, sementara Clara sudah tidak sadarkan diri. Namun, Hilda dengan sigap memberitahukan kepada teman-temannya untuk segera mencari jawaban atas cincin itu.Clara membuka mata dan mendapati bahwa dirinya sedang terbaring di kamar hotel. Perlahan wanita cantik itu berusaha menegakkan tubuhnya, sesekali netranya menelisik ke sekeliling."Hilda ...!"Hening! Sama sekali tidak ada jawaban."Hilda ...!" Clara kembali berteriak lebih lantang.Sekejap kemudian pengawal wanitanya itu masuk kamar dengan napas terengah-engah dan langsung menuju ke dekatnya."Ada apa, Nona? Ada sesuatu yang Anda butuhkan?""Bagaimana pencariannya? Apa ada titik terang?!" tanyanya dengan raut penuh harap."Maaf, Nona. Mereka mengatakan belum mendapatkan apa-apa," jawabnya dengan kepala menunduk."Apa?! Dari tadi masih belum mendapatkan apa-apa?! Sebenarnya kalian bisa bekerja tidak?!"Hilda semakin dalam menundukkan kepalanya. Sementara Clara

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 110 | Barang Bukti

    Clara terbangun dengan kepala yang masih terasa pusing, bola mata coklatnya mengedar ke sekeliling, dan hanya menemukan Hilda yang duduk di samping ranjangnya. Wanita cantik itu menekan sisi pelipis dengan sebelah tangan, sekejap kemudian tangisnya kembali meledak saat teringat Naresh."Nona, apa ada yang sakit? Sebentar, saya akan panggilkan Dokter.""Aku mau suamiku, Hilda."Deg!Hilda yang tadinya hendak beranjak, langsung mendudukkan dirinya di kursi, tangannya menggenggam erat lengan Clara."Para bodyguard dan kepolisian sudah mencari Tuan Naresh dan Tuan Raymond, tapi kebanyakan korban tidak dikenali, Nona. Saat ini mereka sedang menunggu hasil DNA, dan semoga saja Tuan Naresh tidak termasuk salah satu korban. Semoga Tuan Naresh selamat," ucap Hilda berusaha menenangkan."Tapi kemana perginya suamiku kalau dia masih selamat, Hilda?!""Nona, besok kita akan mencari tahu. Ini masih gelap, dan mereka berjanji subuh nanti hasil DNA korban sudah keluar. Jika tidak ada yang cocok den

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 109 | Insiden

    Matahari tepat berada di atas kepala, Clara melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, dan jarumnya menunjukkan pukul setengah dua belas. Pesawat yang ia dan Naresh tumpangi baru saja mendarat di Bandara.Naresh dan Clara langsung menuju mobil yang menjemputnya, keduanya langsung dibawa ke sebuah hotel yang terletak di kawasan ellite pusat kota. Hotel bintang lima ini berdiri menjulang di tengah-tengah hiruk pikuk dan gemerlapnya Ibu kota Italia.Yeah! Negara itu menjadi tujuan bulan madu mereka. Clara sudah membayangkan akan mengunjungi banyak tempat wisata dan tempat bersejarah. Ia juga ingin mencoba banyak restoran pasta bersama suaminya."Mau istirahat sekarang?" tanya Naresh.Clara menggeleng. Ia lantas menghempaskan tubuhnya ke kasur empuk berwarna putih itu dan memejamkan matanya sejenak."Aku nggak capek, kok, Mas. Lagian aku tadi udah tidur di pesawat.""Yakin? Atau kamu mau bercinta?" Naresh langsung mengungkung tubuh mungil itu, hal itu tak ayal membuat Clara ter

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 108 | Pergi Bulan Madu Kedua

    Matahari sudah tenggelam sepenuhnya di ujung barat, Naresh dan Clara baru saja keluar dari kamar lantaran pelayan yang memanggilnya atas perintah Anne. Ternyata wanita paruh baya itu sudah bersiap di meja makan."Mama ternyata sudah menunggu kita, Mas," ucap Clara saat hendak menuruni tangga."Memang sudah jamnya makan malam 'kan? Wajar kalau Mama menunggu kita.""Ih! Dasar nggak peka. Aku tuh nggak enak sama Mama," ucap Clara dengan berbisik."Kenapa memangnya?""Harusnya kita duluan yang hadir di meja makan, bukan malah Mama yang menunggu. Ini semua gara-gara kamu!"Naresh menoleh dengan pandangan tidak terima. Bisa-bisanya dirinya malah disalahkan."Kok malah aku?""Iya, lah. Kamu dari tadi nahan aku buat keluar, dan akhirnya kita telat 'kan? Sudahlah, aku mau turun duluan."Naresh masih melongo melihat Clara yang meninggalkannya seorang diri di sini. Lelaki itu menatap punggung istrinya yang semakin jauh dengan pandangan penuh tanda tanya.Memangnya apa salahnya? Bukankah Clara ta

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 107 | [21++]

    "Eugh ..."Clara melenguh sambil mengerjapkan kelopak matanya. Wanita cantik itu merasakan sesuatu yang berbeda pada area sensitifnya, sebuah sentuhan yang membuatnya sontak bergairah. Benar saja. Saat ia membuka lebar kelopak matanya, suami tampannya itu tengah bermain-main di puncak dadanya. Layaknya bayi yang kelaparan, lelaki tampan itu menyusu dengan begitu lahap."M-Mas ...""Kenapa, Cla?" tanya Naresh dengan masih terus menyusu di sana."Kamu nggak tidur?"Naresh menggeleng. Mulutnya masih penuh dengan buah kenyal itu, sementara tangan sebelahnya asyik memelintir buah stroberi ranum pada buah satunya."Aaaahh ...."Desahan itu tak dapat terelakkan. Clara sungguh menikmatinya, apalagi saat merasakan celana dalamnya lembab. Iris coklat itu menoleh ke arah meja, keningnya mengerut saat mendapati masih jam satu siang. Berarti dirinya hanya tidur tiga puluh menit."Mas, a-aku masih ngantuk," ujar Clara."Tidur saja, Cla. Kenapa malah bangan kalau masih ngantuk?""Aku mau pipis, mak

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 106 | Keputusan Clara - Sensasi Baru

    Clara meraup bibir merah alami milik Naresh. Menyesapnya dan sesekali memberikan gigitan manjanya di bibir kenyal itu. Naresh yang terhenyak tentu saja kelabakan, apalagi saat Clara memasukkan lidah hangatnya, dan menyapu seluruh rongga mulut lekaki itu."Aku juga mencintaimu, Mas. Sangat mencintaimu. Aaahh ... kita akan memulainya lagi. Yeah, kau dan aku. Kita akan memulai lagi dari awal," ucap Clara saat baru saja melapas pagutannya."I-Itu artinya?""Kita tidak akan bercerai, karena kita saling mencinta. Bukankah tugas dua orang yang saling mencintai adalah saling menjaga? Kita juga saling menyayangi 'kan, Mas? Itu artinya kita harus bersama-sama melewati badai ini. Kita juga akan membuat Naresh junior dan Clara junior lagi," ujar Clara dengan suara lirih.Naresh sontak tergelak mendengarnya, tidak terasa air matanya juga menetes. Seluruh beban yang menghimpit dadanya beberapa saat lalu telah terangkat. Semua ketakutan akan perpisahan yang menghantuinya beberapa saat lalu juga tela

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status