Share

Chapter 19 | Rencana Balas Dendam

Author: Els Arrow
last update Last Updated: 2023-06-04 23:22:34

Apartemen Bella.

Wanita itu terduduk di depan kaca dengan penampilan berantakan. Rambutnya acak-acakan, riasannya juga tidak karuan, dan ada bekas air mata yang sudah mengering di pipinya.

Ia tidak hanya menahan sakit karena Clara menyeretnya keluar, wanita itu juga sakit hati dengan sifat Naresh yang hanya diam saja tanpa membantunya. Benar-benar wanita tidak tahu diri! Bisa-bisanya ia mengharapkan Naresh akan melindunginya dari amukan istri sah.

Ceklek! Pintu terbuka.

"Bell," sapa Sean yang baru saja datang.

"Kamu dari mana saja, Sean?! Aku sudah menelepon dari tadi tapi kamu nggak kunjung datang."

"Maaf, Bell. Aku tadi ada banyak pekerjaan," jawabnya.

Sean berjalan mendekati Bella, lelaki itu mengecup singkat pipi kekasihnya. Tangannya juga mengelus lembut rambut wanita itu yang masih berantakan.

"Kepalamu masih pusing?"

Bella mengangguk.

"Kenapa nggak tidur saja? Kok malah duduk di depan kaca, Sayang?"

"Aku ingin mengingat betapa berantakannya aku, Sean. Suatu saat aku akan buat
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 20 | Kesalahpahaman Naresh

    Clara terduduk di ranjang dengan tangan memegang album foto pernikahannya dengan Naresh. Netranya berembun, ternyata suaminya tidak sama sekali menampilkan senyumnya saat itu. Kenapa saat itu dia tidak menyadari?Beberapa kali Clara menghela napas, dirinya memang tidak terlalu peka. Mungkin saja jika sebelum menikah mereka menjalin pendekatan, rasanya tidak akan sesulit ini. Tugasnya bukan hanya membuat Naresh jatuh cinta, tetapi memikirkan bagaimana caranya agar suami tampannya itu bisa terlepas dari Bella."Aku tanya siapa, ya, kalau masalah ini? Nggak mungkin aku akan tanya mama. Kalau aku cari tahu sendiri, kayaknya bakal butuh waktu lama." gumamnya bingung.Pikirannya terus bergelut, hingga nama Kenzie melintas di pikirannya. Apa Clara harus menemuinya untuk menanyakan ini? Namun siapa lagi kalau bukan Kenzie. Akhirnya Clara turun setelah menyambar ponselnya, wanita cantik itu akan menemui Kenzie di kantor. Tidak mungkin dia akan mengajak bertemu di luar rumah, ia takut kalau sua

    Last Updated : 2023-06-05
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 21 | [21++] Kepedihan Clara

    "Ternyata tubuhmu mulus juga, Cla. Nggak rugi aku nikahin kamu," ucap Naresh dengan seringai senyum yang menyeramkan.Clara berusaha menutupi bagian atas tubuhnya dengan kedua tangan. Matanya sudah berembun, titik airnya hampir jatuh dan menangis melihat sisi lain suaminya."Sudah ada berapa laki-laki yang menjamahnya, Cla?!""Jaga bicaramu, Mas! Dan jangan lupakan kata-katamu dulu, kamu nggak akan nyentuh aku!"Lelaki itu malah tergelak-gelak. Tangannya meraih sisi rok yang di kenakan Clara dan menyobeknya paksa. Hingga paha mulus wanita cantik itu terpampang jelas di depan mata Naresh. Telapak tangannya mengelus lembut di sana, dengan pandangan tajam yang masih menatap lurus pada iris coklat istrinya. "Aku punya hak untuk mencabut atau tetep membiarkan keputusanku, Cla! Kamu nggak ada hak buat mengaturnya!""MAS!""Jangan berteriak atau aku akan benar-benar melakukannya, Cla!"Clara menganga, yang benar saja Naresh melarangnya berteriak? Tangan lelaki itu sudah hampir menjangkau pa

    Last Updated : 2023-06-05
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 22 | Hampir Ketahuan

    Clara masih memejamkan matanya di bawah guyuran air. Air matanya yang bercampur itu pilu luruh membentuk genangan di bawah kakinya. Semua dukanya ia luapkan, bersama sesak yang kian meradang karena bayangan Naresh melecehkannya begitu jelas tergambar.Tangannya menggosok paksa area yang di jamah suaminya, meninggalkan bercak merah yang terasa perih saat terkena tetesan air. Wanita cantik itu tidak peduli dengan luka merah di kulit putihnya, ini tidak lebih sakit dari apa yang barusan ia terima.Sekitar satu jam akhirnya Clara menyudahi aktivitasnya, ia merasakan tubuhnya dingin dan agak menggigil. Dirinya keluar dari ruangan itu dan lantas meninggalkan kantor, tujuannya saat ini adalah rumah. Ia ingin membaringkan tubuhnya di kamar.***Sore hari."Bi, aku mau keluar dulu. Mungkin pulang larut malam, Bibi masak buat Clara saja.""Baik, Mas Naresh. Oh, iya ... Non Clara belum turun dari tadi siang."Naresh mendongakkan kepala melihat pada arah tangga, lelaki itu mengembuskan napas gusa

    Last Updated : 2023-06-05
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 23 | Clara Sakit

    Pagi hari.Semalam Naresh sempat mampir ke sebuah club untuk menghilangkan stresnya. Entah kenapa di dalam otaknya penuh dengan bayangan akan rasa bersalah kepada Clara. Lelaki itu sekuat mungkin mengelak, namun bayangan itu malah semakin jelas.Hingga dini hari, Naresh baru pulang ke rumahnya. Ia menatap pada tangga, dan lampu di lantai sudah mati seluruhnya. Akhirnya dia memilih masuk kamar dan akan berbicara dengan Clara besok.Namun, bahkan sampai pagi ini istrinya itu tidak juga turun untuk sarapan. Naresh sebenarnya ingin naik, tapi ia ragu."Bi, coba panggil Clara. Suruh dia turun buat sarapan. Nggak mungkin 'kan jam segini dia masih tidur?""Sebenarnya dari semalam Non Clara belum mengisi perutnya, Mas Naresh. Bibi sudah ketuk-ketuk pintu bolak-balik tapi nggak di respon. Bibi juga taruh makanannya di meja dekat pintu, tapi sampai tadi padi makanan itu masih utuh. Bibi panggil-panggil juga nggak di sahut sama Non Clara," jelas Bibi.Sontak saja Naresh menegang kaku. Tanpa menj

    Last Updated : 2023-06-05
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 24 | Peringatan Anne - Niat Lain Naresh

    "Mama..," gumam Clara saat melihat sang Mama mertua berjalan ke arahnya.Anne mengecup dalam kening Clara, tangannya membelai lembut rambut menantunya itu. Pandangan teduhnya seakan tidak tega melihat sang menantu kesayangannya terbaring lemah."Jangan banyak bergerak dulu, ya, Sayang. Fokus dulu sama kesehatan kamu, selama beberapa hari ini Mama akan tinggal di rumah kalian untuk menjaga kamu, Cla. Atau kamu saja yang pindah ke rumah Mama?""Mah, Cla--" ucap Naresh terjeda saat Anne langsung memotongnya."Diam, Naresh! Mama sedang berbicara dengan Clara dan tidak membutuhkan pendapatmu."Naresh mendengus kesal. Kemudian Anne mengalihkan lagi pandangannya kepada Clara."Gimana, Sayang?""Aku tetap di rumah Mas Naresh saja, Mah. Takutnya nanti Mas Naresh kesepian," jawabnya lirih."Benar?""Iya, Mama. Kami masih pengantin baru, nggak mungkin kalau aku tinggal di rumah Mama," ucap Clara dengan tertawa pelan meskipun dirinya masih hancur.Anne mengangguk. Ia tahu Clara sedang menutupi bi

    Last Updated : 2023-06-06
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 25 | Tidak Sadar Diri

    Keesokan harinya.Pagi tadi, Clara sudah pulang ke rumah setelah Dokter memberikan izin. Wanita cantik itu hanya pulang bersama suaminya. Awalnya memang Anne menawarkan untuk ikut, namun Naresh menolak. Lelaki itu mengatakan bahwa kondisi Clara sudah baik-baik saja dan dia akan menjaga istrinya itu dengan sepenuh hati.Tentu itu hanya kebohongan belaka. Naresh menolak Mamanya lantaran ia punya maksud dan tujuan lain. Kalau sang Mama, Anne, ikut ke rumahnya pasti ia tidak akan bebas. Lelaki itu juga tidak bisa leluasa membawa Bella ke rumah.Huh, ada Clara saja Bella sudah babak belur di buatnya. Bagaimana kalau ada sang Mama? Bisa-bisa wajah tampannya juga ikut di buat babak belur."Kamu mau tidur 'kan? Mau aku temani apa nggak?" tanya Naresh pada Clara yang sudah merebahkan diri di ranjang."Kamu keluar saja, Mas. Aku mau tidur sendiri."Naresh mengangguk, "nanti kalau butuh sesuatu kamu telepon saja, nggak perlu turun."Clara hanya menimpalinya dengan anggukan singkat, wanita cantik

    Last Updated : 2023-06-06
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 26 | Menemani Clara - TRAUMA

    Satu minggu telah berlalu, kondisi Clara juga sudah lebih baik dari sebelumnya. Namun tidak dapat di pungkiri masih ada ketakutan yang membekas saat ia berdekatan dengan Naresh. Banyak kegiatan positif yang ia lakukan guna menghilangkan bayangan mengerikan itu, dan hari ini bertepatan dengan jadwalnya ke psikiater.Naresh sudah bersiap di mobil. Sebenarnya Clara bisa merasakan perubahan Naresh selama satu minggu ke belakang ini. Suaminya itu menjadi lebih lembut dan tidak terlalu memaksakan kehendaknya."Sudah siap?" tanya Naresh saat Clara baru saja duduk di sampingnya.Wanita itu hanya menimpalinya dengan anggukan. "Jangan khawatirkan apapun, aku akan menemanimu, Cla. Kalau perlu aku nanti akan ikut masuk.""Kalau Dokter bilang aku harus menjauhi penyebab stres, berarti kita harus berjauhan.""Tidak! Aku akan meminta Dokter menyarankan hal lain. Pokoknya kamu nggak boleh menjauhiku, Cla.""Dasar gila," gumam Clara, lirih.Sementara Naresh hanya mengedikkan bahunya cuek, lelaki itu

    Last Updated : 2023-06-06
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 27 | Dukungan Anne

    Pagi ini Naresh di kejutkan dengan kedatangan Mamanya, apalagi saat Anne datang dengan Kenzie, semakin menambah jantungnya yang berdetak kencang. Rencananya mengunjungi Bella sontak saja batal, ingin membuat alasan pekerjaan pun rasanya percuma jika sang Mama ada di sini."Loh, Mama sudah datang? Kok cepet banget?" ucap Clara yang baru saja turun dari lantai atas. Naresh semakin bingung di buatnya. Jadi Clara juga tahu? Berarti di sini hanya dirinya yang nampak seperti orang bingung yang tidak tahu apa-apa? Ah, benar-benar situasi yang menyebalkan bagi Naresh."Gimana kondisi kamu, Sayang? Kamu nggak lupa minum obatnya 'kan?"Clara mengulas senyum lebar, "semuanya aman, Mah. Aku juga nggak lupa, kok. Ayo langsung ke ruang makan saja, Mah, Ken, pasti kalian belum sarapan 'kan?" "Sebenarnya aku tadi sudah mau sarapan di tempat Tante Anne, Cla. Namun sayang sekali Tante sangat merindukan menantunya, jadi kita langsung kemari tanpa sempat sarapan," tutur Kenzie.Anne sontak meninju leng

    Last Updated : 2023-06-06

Latest chapter

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 114 | Ikhlas — End

    Paris, Prancis."Aku tidak bisa menunggu lagi, Ray. Aku harus pulang!""Kondisimu sudah stabil?""Bahkan aku sudah merasa sehat dari satu minggu yang lalu."Seorang lelaki berbadan besar itu tak ayal terkekeh mendengar jawaban sahabatnya tersebut. Akhirnya ia memutuskan mengantarkan sahabatnya ke Bandara pagi ini."Jangan lupa hubungi aku kalau kau sudah sampai, Naresh," ucapnya."Aku akan langsung menghubungimu. Terima kasih atas bantuannya," jawab Naresh seraya memeluk erat tubuh besar Raymond.Yeah! Setelah kejadian kebakaran itu Naresh mengalami luka bakar lumayan parah dan juga benturan yang membuatnya tidak sadarkan diri. Sedangkan Raymond juga mengalami luka bakar, tetapi masih tergolong ringan. Itulah yang membuat Raymond berinisiatif membawa sahabatnya ke Prancis.Naresh mengalami koma selama satu Minggu, lelaki tampan itu meraih kesadarannya pada Minggu kedua, dan itu bertepatan saat Clara meninggalkan Italia. Makanya Raymond masih menahan sahabatnya.Namun, Raymond tetap me

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 113 | Rindu Menyiksa

    Clara menuju ruang meeting bersama dengan Anne, kedua wanita berbeda usia itu sepakat untuk melantik petinggi perusahaan yang baru. Sebenarnya ini adalah tugas Naresh, tetapi lagi-lagi Clara yang harus melakukannya.Beberapa kali wanita cantik itu tampak menghela napas. Bohong kalau ia tidak rapuh. Justru saat ini hatinya sudah hancur berkeping-keping, dan kepingannya pula yang menusuknya hingga berdarah-darah."Kamu baik-baik saja, Cla?" tanya Kenzie yang turut hadir dalam rapat ini."Iya," jawab Clara, singkat."Kalau dulu, mungkin aku akan mengatakan kamu harus mengikhlaskan Naresh dan mulailah menata hidup baru denganku. Namun, sekarang ... aku ingin mengatakan kamu harus kuat. Jika kamu percaya Naresh akan kembali, maka tidak ada yang mustahil. Semesta pasti mendengar doamu, Cla. Dan setiap doa pasti dikabulkan. Jika bukan sekarang, berarti nanti."Clara mengulas senyum tipis. Lelaki yang sempat membuatnya trauma ini sudah berubah menjadi lebih baik. Bahkan beberapa minggu lalu K

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 112 | Fakta Tentang Clara

    Clara menyembunyikan alat tes kehamilannya di dalam tas, kemudian ia lekas keluar kamar guna mencari Hilda. Beruntung pengawalnya itu masih duduk di ruang tamu. "Hilda ...."Wanita itu terperanjat saat melihat Nona-nya sedang berlari menuruni tangga. "Hati-hati, Nona!" ucapnya dan langsung menghampiri Clara."Kenapa wajahmu?" tanya Clara."Saya khawatir kalau Nona jatuh.""Ah, kamu ini. Sudah, ayo antarkan aku ke rumah sakit."Hilda membelalakkan mata."Nona sakit?!" tanyanya dengan nada serius."Ish! Apaan, sih?! Sudahlah nggak usah banyak tanya. Lebih baik kamu cepat siapkan mobil, mumpung Mama lagi tidur.""Baik, Nona," sahutnya dan lantas berlari menuju parkiran.Clara yang melihatnya tak ayal tersenyum, meskipun hanya senyuman tipis. Karena wanita cantik tentu juga memikirkan kondisi janinnya. Kasihan kalau ikut stres.•Beberapa menit kemudian, Clara sudah sampai di rumah sakit. Ia langsung menuju Dokter Kandungan tanpa ditemani oleh Hilda. Sengaja, karena wanita cantik itu be

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 111 | Kehidupan Baru

    Keadaan berubah gaduh saat beberapa Polisi kembali masuk ke dalam restoran, sementara Clara sudah tidak sadarkan diri. Namun, Hilda dengan sigap memberitahukan kepada teman-temannya untuk segera mencari jawaban atas cincin itu.Clara membuka mata dan mendapati bahwa dirinya sedang terbaring di kamar hotel. Perlahan wanita cantik itu berusaha menegakkan tubuhnya, sesekali netranya menelisik ke sekeliling."Hilda ...!"Hening! Sama sekali tidak ada jawaban."Hilda ...!" Clara kembali berteriak lebih lantang.Sekejap kemudian pengawal wanitanya itu masuk kamar dengan napas terengah-engah dan langsung menuju ke dekatnya."Ada apa, Nona? Ada sesuatu yang Anda butuhkan?""Bagaimana pencariannya? Apa ada titik terang?!" tanyanya dengan raut penuh harap."Maaf, Nona. Mereka mengatakan belum mendapatkan apa-apa," jawabnya dengan kepala menunduk."Apa?! Dari tadi masih belum mendapatkan apa-apa?! Sebenarnya kalian bisa bekerja tidak?!"Hilda semakin dalam menundukkan kepalanya. Sementara Clara

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 110 | Barang Bukti

    Clara terbangun dengan kepala yang masih terasa pusing, bola mata coklatnya mengedar ke sekeliling, dan hanya menemukan Hilda yang duduk di samping ranjangnya. Wanita cantik itu menekan sisi pelipis dengan sebelah tangan, sekejap kemudian tangisnya kembali meledak saat teringat Naresh."Nona, apa ada yang sakit? Sebentar, saya akan panggilkan Dokter.""Aku mau suamiku, Hilda."Deg!Hilda yang tadinya hendak beranjak, langsung mendudukkan dirinya di kursi, tangannya menggenggam erat lengan Clara."Para bodyguard dan kepolisian sudah mencari Tuan Naresh dan Tuan Raymond, tapi kebanyakan korban tidak dikenali, Nona. Saat ini mereka sedang menunggu hasil DNA, dan semoga saja Tuan Naresh tidak termasuk salah satu korban. Semoga Tuan Naresh selamat," ucap Hilda berusaha menenangkan."Tapi kemana perginya suamiku kalau dia masih selamat, Hilda?!""Nona, besok kita akan mencari tahu. Ini masih gelap, dan mereka berjanji subuh nanti hasil DNA korban sudah keluar. Jika tidak ada yang cocok den

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 109 | Insiden

    Matahari tepat berada di atas kepala, Clara melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, dan jarumnya menunjukkan pukul setengah dua belas. Pesawat yang ia dan Naresh tumpangi baru saja mendarat di Bandara.Naresh dan Clara langsung menuju mobil yang menjemputnya, keduanya langsung dibawa ke sebuah hotel yang terletak di kawasan ellite pusat kota. Hotel bintang lima ini berdiri menjulang di tengah-tengah hiruk pikuk dan gemerlapnya Ibu kota Italia.Yeah! Negara itu menjadi tujuan bulan madu mereka. Clara sudah membayangkan akan mengunjungi banyak tempat wisata dan tempat bersejarah. Ia juga ingin mencoba banyak restoran pasta bersama suaminya."Mau istirahat sekarang?" tanya Naresh.Clara menggeleng. Ia lantas menghempaskan tubuhnya ke kasur empuk berwarna putih itu dan memejamkan matanya sejenak."Aku nggak capek, kok, Mas. Lagian aku tadi udah tidur di pesawat.""Yakin? Atau kamu mau bercinta?" Naresh langsung mengungkung tubuh mungil itu, hal itu tak ayal membuat Clara ter

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 108 | Pergi Bulan Madu Kedua

    Matahari sudah tenggelam sepenuhnya di ujung barat, Naresh dan Clara baru saja keluar dari kamar lantaran pelayan yang memanggilnya atas perintah Anne. Ternyata wanita paruh baya itu sudah bersiap di meja makan."Mama ternyata sudah menunggu kita, Mas," ucap Clara saat hendak menuruni tangga."Memang sudah jamnya makan malam 'kan? Wajar kalau Mama menunggu kita.""Ih! Dasar nggak peka. Aku tuh nggak enak sama Mama," ucap Clara dengan berbisik."Kenapa memangnya?""Harusnya kita duluan yang hadir di meja makan, bukan malah Mama yang menunggu. Ini semua gara-gara kamu!"Naresh menoleh dengan pandangan tidak terima. Bisa-bisanya dirinya malah disalahkan."Kok malah aku?""Iya, lah. Kamu dari tadi nahan aku buat keluar, dan akhirnya kita telat 'kan? Sudahlah, aku mau turun duluan."Naresh masih melongo melihat Clara yang meninggalkannya seorang diri di sini. Lelaki itu menatap punggung istrinya yang semakin jauh dengan pandangan penuh tanda tanya.Memangnya apa salahnya? Bukankah Clara ta

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 107 | [21++]

    "Eugh ..."Clara melenguh sambil mengerjapkan kelopak matanya. Wanita cantik itu merasakan sesuatu yang berbeda pada area sensitifnya, sebuah sentuhan yang membuatnya sontak bergairah. Benar saja. Saat ia membuka lebar kelopak matanya, suami tampannya itu tengah bermain-main di puncak dadanya. Layaknya bayi yang kelaparan, lelaki tampan itu menyusu dengan begitu lahap."M-Mas ...""Kenapa, Cla?" tanya Naresh dengan masih terus menyusu di sana."Kamu nggak tidur?"Naresh menggeleng. Mulutnya masih penuh dengan buah kenyal itu, sementara tangan sebelahnya asyik memelintir buah stroberi ranum pada buah satunya."Aaaahh ...."Desahan itu tak dapat terelakkan. Clara sungguh menikmatinya, apalagi saat merasakan celana dalamnya lembab. Iris coklat itu menoleh ke arah meja, keningnya mengerut saat mendapati masih jam satu siang. Berarti dirinya hanya tidur tiga puluh menit."Mas, a-aku masih ngantuk," ujar Clara."Tidur saja, Cla. Kenapa malah bangan kalau masih ngantuk?""Aku mau pipis, mak

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 106 | Keputusan Clara - Sensasi Baru

    Clara meraup bibir merah alami milik Naresh. Menyesapnya dan sesekali memberikan gigitan manjanya di bibir kenyal itu. Naresh yang terhenyak tentu saja kelabakan, apalagi saat Clara memasukkan lidah hangatnya, dan menyapu seluruh rongga mulut lekaki itu."Aku juga mencintaimu, Mas. Sangat mencintaimu. Aaahh ... kita akan memulainya lagi. Yeah, kau dan aku. Kita akan memulai lagi dari awal," ucap Clara saat baru saja melapas pagutannya."I-Itu artinya?""Kita tidak akan bercerai, karena kita saling mencinta. Bukankah tugas dua orang yang saling mencintai adalah saling menjaga? Kita juga saling menyayangi 'kan, Mas? Itu artinya kita harus bersama-sama melewati badai ini. Kita juga akan membuat Naresh junior dan Clara junior lagi," ujar Clara dengan suara lirih.Naresh sontak tergelak mendengarnya, tidak terasa air matanya juga menetes. Seluruh beban yang menghimpit dadanya beberapa saat lalu telah terangkat. Semua ketakutan akan perpisahan yang menghantuinya beberapa saat lalu juga tela

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status