Share

Perusahaan Siapa

last update Last Updated: 2024-01-05 07:14:06

“Na.”

Nana yang hendak menaiki berhenti melangkah ketika mendengar suara Rihana memanggil.

“Ya, Ma.”

Nana menghampiri Rihana yang duduk di ruang keluarga.

“Duduklah.” Rihana menepuk pelan sofa yang ada di sampingnya.

“Ada apa, Ma?” tanya Nana sambil menatap Rihana.

“Apa Sabtu besok kamu bisa menyempatkan pergi bersama mama?” tanya Rihana sambil mengusap rambut Nana.

“Sabtu?” tanya Nana memastikan lantas mendapat jawaban sebuah anggukan dari Rihana.

“Bisa, Ma.” Nana mengiakan ajak sang mama.

“Baguslah. Mama pikir kamu akan sibuk jadi tidak bisa pergi. Sabtu besok mama mau mengajakmu sesekali keluar bersama, kita juga sudah lama ga keluar bareng,” ujar Rihana sambil terus mengulas senyum ke putri angkatnya itu.

Nana mengangguk sambil memulas senyum mendengar ucapan Rihana.

“Ya sudah, sana istirahat. Besok kamu harus ke kantor, kan?” Rihana mengusap pelan pipi Nana, kemudian meminta putrinya itu buru-buru beristirahat.

Nana pun beranjak dari ruangan itu, lantas menaiki anak tangga menuju
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
hahahaha baru sadar dia kalau itu perusahaan suaminya
goodnovel comment avatar
wardah
Sashi terkejut dikerjain suaminya ...
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
lsnjutttt m .
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Setuju Bekerja

    “Selamat bergabung di perusahaan ini. Kami senang Anda bersedia menjaga kesehatan karyawan perusahaan kami.”Bagian HRD baru saja mengecek berkas Sashi, lantas menyambut wanita itu sebagai dokter perusahaan.“Saya juga senang bisa bergabung di perusahaan ini,” balas Sashi sopan sambil sedikit membungkukan badan.Kepala HRD sebenarnya agak sungkan karena Sashi adalah istri pemilik perusahaan, tapi demi profesionalisme dalam bekerja, dia harus menganggap Sashi pekerja biasa.“Saya akan bekerja sungguh-sungguh merawat dan mengobati karyawan yang sakit juga membutuhkan,” ucap Sashi lagi.Di luar ruangan, Nanda berdiri sambil melipat kedua tangan di depan dada. Dia bak bodyguard yang sedang menunggu tuannya menyelesaikan urusan.Lukas pun ikutan bingung, kenapa Nanda harus menunggu di sana, hingga mengundang curiga para staff yang melihat mereka.“Anda tak mau ke ruang kerja dulu, Pak?” tanya Lukas hati-hati.“Aku hanya ingin memastikan Sashi tak berubah pikiran,” jawab Nanda.Setelah meng

    Last Updated : 2024-01-05
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Kenapa Jadian?

    “Kamu gila?”Bumi begitu syok hingga menatap tak percaya ke Ansel yang pacaran dengan Aruna.“Kenapa kamu mengataiku gila? Apa salahnya kalau kami jadian?” Ansel malah keheranan dengan sikap Bumi.Bumi ingin membalas ucapan Ansel, tapi urung karena Aruna sudah sampai di hadapan mereka.“Ans.” Aruna langsung menyapa Ansel dan mengabaikan Bumi.Bumi benar-benar tak habis pikir, kenapa Aruna bisa bersama Ansel.“Aku tadi belum sempat sarapan karena terburu-buru. Bisa temani aku ke kantin sebentar?” tanya Aruna sambil menatap Ansel.“Tentu, ayo!” Ansel mengiakan permintaan Aruna.“Runa, tunggu!” Bumi ingin meminta penjelasan. Dia menahan lengan Aruna.Aruna melirik tak senang ke tangan Bumi yang memegang lengannya, hingga membuat Bumi langsung melepas.“Kenapa kalian jadian? Maksudku, sejak kapan?” tanya Bumi.Aruna menaikkan satu sudut alis mendengar pertanyaan Bumi. Dia bahkan menatap Ansel, sebelum kemudian memandang Bumi lagi.“Kenapa? Sudah jelas karena aku menyukai Ansel. Untuk seja

    Last Updated : 2024-01-05
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Pemeriksaan Luar

    Nanda memasang muka masam melihat Sashi sedang memeriksa staff laki-laki. Lani sendiri tidak tahu kalau Sashi adalah istri Nanda. Dia merasa sedikit aneh saat Nanda terus menatap dengan wajah kesal. “Tekanan darahnya sedikit rendah. Meski pekerjaan banyak, usahakan tetap istirahat malam yang cukup. Saya akan merekomendasikan vitamin juga tambah darah,” ujar Sashi setelah selesai memeriksa. “Terima kasih banyak, Dok.” Staff itu tersenyum ramah ke Sashi. Sashi hanya mengangguk lantas meminta Lani memberikan vitamin yang disebutkannya. Sashi melihat Nanda, tapi pria itu sudah berwajah masam. Dia pun memilih tak menatap lagi, meski sudah mempunyai firasat buruk akan hal itu. Staff tadi pamit setelah mendapatkan vitamin, hingga terkejut saat melihat lirikan tajam dari Nanda. “Anda punya keluhan, Pak?” tanya Lani sopan ke Nanda. Nanda ingin menjawab pertanyaan Lani, tapi lebih dulu terkejut mendengar suara Bastian yang memanggilnya. Nanda menoleh, hingga melihat Bastian yang sedang

    Last Updated : 2024-01-06
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Dia Suamiku

    “Dok.” “Ya.” Sashi menoleh ketika Lani yang memanggilnya. Dia sedang membereskan meja karena sudah waktunya pulang. “Dari tadi saya penasaran, tapi mau tanya agak takut,” ujar Lani. Sashi mengulas senyum, hingga kemudian membalas, “Tanya saja, tidak apa.” Lani mendekat ke Sashi. Dia berdiri di depan meja, siap untuk bertanya. “Dokter kelihatan sangat akrab sekali dengan Pak Nanda dan adik-adiknya. Memangnya kenal?” tanya Lani memberanikan diri setelah menahan tak bertanya seharian. Sashi langsung mengulum bibir mendengar pertanyaan Lani, hingga menoleh ke pintu sebelum kembali menatap Lani. Lani sendiri sangat penasaran, kenapa Sashi terlihat begitu misterius. “Jika aku cerita, kamu bisa merahasiakannya dulu?” tanya Sashi balik. Lani penuh semangat menganggukan kepala, lantas membuat gerakan mengunci mulut. “Nanda suamiku, tentunya Bas dan Nana adik iparku,” ujar Sashi memberitahu. Lani sangat terkejut mendengar ucapan Sashi. Dia sampai menutup mulut dengan telapak tangan.

    Last Updated : 2024-01-06
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Punya Mantan?

    “Nanti jangan bilang ke Mama kalau aku pingsan,” ucap Nana sambil menoleh Bastian. Nana dan Bastian pulang bersama, mobil mereka kini sudah sampai di depan garasi. “Kenapa?” tanya Bastian keheranan. “Aku hanya tidak ingin Mama cemas, apalagi aku janji mau menemaninya pergi dan dia sudah senang. Kalau tahu aku sakit atau dalam kondisi kurang baik, dia pasti sedih.” Nana bicara sambil menatap nanar. Nana sangat peduli akan kebahagiaan Rihana, membuatnya tak tega jika harus membuat wanita itu cemas. “Baiklah, aku tidak akan bicara ke Mama soal kondisimu,” ujar Bastian menuruti permintaan Nana. Nana mengangguk lega, lantas keduanya pun turun dari mobil. Saat keduanya baru saja turun dari mobil, ternyata Rihana sudah berada di teras. “Ma.” Nana langsung menyapa sambil berjalan mendekat ke Rihana. Rihana memulas senyum melihat Nana. Dia lantas mengusap kedua pipi Nana penuh kasih sayang. “Kok pulangnya sore banget?” tanya Rihana. “Iya, tadi ada beberapa pekerjaan yang harus seles

    Last Updated : 2024-01-06
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Dia Idola

    “Tapi apa? Kenapa kamu tidak melanjutkan ucapanmu?” tanya Nanda yang sudah terlanjur penasaran.Sashi hanya tersenyum melihat Nanda yang penasaran. Dia lantas menjawab, “Tapi bohong. Bukan mantan, hanya teman dekat. Sayangnya umurnya tak panjang, dia meninggal karena kecelakaan.”Setelah mengatakan itu, Sashi merangkul lengan Nanda untuk mengajak suaminya itu melanjutkan langkah.Nanda terkejut mendengar ucapan Sashi. Dia berjalan sambil menatap istrinya itu.“Kamu masih memikirkannya?” tanya Nanda masih saja penasaran.“Tentu saja, ya meski kadang lupa,” jawab Sashi tanpa menatap suaminya.Nanda diam mendengar jawaban Sashi. Melanjutkan langkah dengan ekspresi wajah yang tak bisa dideskripsikan.“Sudah jangan dibahas lagi. Itu hanya masa lalu, misal ingat pun hanya untuk mengenang, apalagi dia selalu baik kepadaku. Dia tahu aku suka melukis, dia juga merahasiakan hobiku itu dari teman lain,” ujar Sashi yang tak ingin Nanda terus penasaran.Nanda akhirnya hanya mengangguk, lantas mene

    Last Updated : 2024-01-07
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Mencemaskan Nana

    “Sibuk tidak? Boleh aku masuk?”Suara ketukan pintu terdengar dengan suara yang sangat dikenali. Sashi menoleh ke pintu, dia melihat Nana yang berdiri di sana.“Nana, masuklah!” Sashi langsung mempersilakan.Nana memulas senyum, lantas berjalan masuk menghampiri Sashi.“Ada apa? Kamu merasa tak enak badan lagi? Kalau masih sakit, seharusnya ambil cuti,” ujar Sashi yang mencemaskan kondisi adik iparnya itu.“Sebenarnya masih agak pusing, juga ditambah rasanya mual saat mau makan,” jawab Nana.Sashi menatap iba melihat Nana yang tak seperti awal mereka kenal. Sebelumnya Nana begitu ceria, wajahnya cerah dan sangat segar, tapi akhir-akhir ini semenjak masalah yang terjadi di rumah, Nana jadi murung dan kurang sehat.“Coba berbaring, biar aku periksa,” kata Sashi sambil berdiri.Nana mengangguk, lantas berjalan ke ranjang yang tersedia.Sashi menarik tirai pembatas agar tidak terlihat dari luar. Dia kemudian mulai memeriksa adik iparnya itu.“Bagian mana yang kamu rasa sangat sakit?” tany

    Last Updated : 2024-01-07
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Hanya Antisipasi

    [Mommy mengirimkan makan siang untukmu. Sebenarnya mau meminta tolong Pak Andi, tapi ternyata Aruna yang ingin mengantar. Makan yang banyak, ya. Biar kamu selalu sehat.]Sashi terkejut membaca pesan dari sang mommy. Dia hanya tak menyangka Aruna tiba-tiba mau mengantar makanan untuknya.“Kenapa tiba-tiba? Tidak ada masalah lagi, kan?”Sashi mendadak cemas, takut jika sampai Aruna datang dengan dalih mengantar makanan, padahal sebenarnya memiliki maksud lain.Sashi memejamkan mata sekilas, lantas menggelengkan kepala.“Tidak, kamu tidak boleh berpikiran negatif.”Sashi berusaha berpikir positif agar bisa mengatur emosinya dengan baik.Saat Sashi baru saja meyakinkan jika Aruna mau mengantar makanan karena kebetulan, ponselnya berdering karena ada pesan dari Nanda.[Mau makan siang bersama?]Sashi tersenyum membaca pesan dari suaminya itu. Dia pun buru-buru membalas pesan itu.[Mommy mengirim makanan, tapi masih dalam perjalanan. Nanti kalau sudah sampai, bagaimana kalau dimakan bersama

    Last Updated : 2024-01-07

Latest chapter

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Akhir

    “Dia tampan sekali. Pipinya juga menggemaskan.” Rihana langsung menggendong cucu keduanya itu. Rihana, Bintang, dan para suami datang ke sana setelah satu minggu Sashi melahirkan. Mereka begitu bahagia mengetahui Sashi melahirkan dengan lancar. “Aku mau menggendongnya,” kata Bintang mengambil Archie dari gendongan Rihana. Sashi dan Nanda menatap para orang tua yang sangat bahagia. Mereka begitu bahagia melihat semuanya berkumpul di sana. “Siapa namanya?” tanya Bintang sambil menimang bayi Archie. “Archie Abimand Mahendra. Nanda ingin nama keluarga tersemat di namanya,” jawab Sashi. “Nama yang bagus,” puji Rihana sambil mengelus pipi Archie menggunakan telunjuk, membuat bayi mungil itu menggeliat geli. Bintang menatap cucu pertamanya itu. Melihat Archie yang sangat menggemaskan, membuat Bintang malah sedih. “Apa kamu akan balik ke Indonesia?” tanya Bintang sambil menatap Sashi. Semua orang pun terkejut hingga menatap Bintang, kemudian ke Sashi secara bergantian. Sashi bingung

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bayi Tampan

    Sashi baru saja keluar dari kamar mandi. Dia tiba-tiba merasakan perutnya sakit, membuat Sashi langsung berpegangan pada kusen pintu. “Agh, kenapa sakit?” Sashi memegangi perutnya yang besar. Kehamilan Sashi baru memasuki usia sembilan bulan. Dia menjalani hari dalam masa kehamilan dengan baik meski Nanda tak selalu ada di sampingnya. Pagi itu dia baru saja mencuci wajah, tapi perutnya tiba-tiba terasa mulas bahkan panas juga pinggangnya pegal. “Apa kamu mau keluar sekarang?” Sashi menahan sakit sambil mengusap perutnya. Sashi mengalami kontraksi, membuatnya tak sanggup berjalan hingga memilih langsung duduk di ranjang. Dia berulang kali mengatur napas karena kontraksi yang terjadi. “Anda sudah bangun?” Suara perawat pribadi yang selama beberapa bulan ini merawat dan menjaga Sashi masuk kamar. Dia terkejut karena melihat Sashi kesakitan. “Anda baik-baik saja?” tanya wanita itu langsung berlari menghampiri Sashi. “Sepertinya bayinya mau lahir,” jawab Sashi sambil menahan sakit

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bumi & Winnie

    “Kenapa kamu ke sini lagi?” Bumi melotot ke Winnie yang kembali datang ke kafenya. Dia sepertinya sedikit tak senang dengan Winnie yang sangat cerewet. “Apa? Aku mau jajan, kenapa kamu galak sekali? Ingat, Om. Tidak boleh galak-galak, nanti cepat tua,” balas Winnie tak takut sama sekali meski Bumi memasang wajah garang. “Kalau mau beli makanan atau minuman di sini, take away jangan makan di sini,” ucap Bumi karena sebelumnya Winnie begitu cerewet bertanya soal seseorang yang menemuinya waktu itu. Padahal jika dipikir, Winnie tak ada hubungan dengan Bumi, tapi kenapa gadis itu bertanya seolah sedang menginterogasi. Selama beberapa bulan ini, Winnie memang sering datang ke kafe Bumi meski tidak tiap hari. Bukannya senang mendapat pelanggan tetap, Bumi malah kesal karena sikap Winnie cerewet dan penasaran dengan apa pun yang dilihat di kafe itu.Baru saja Winnie ingin membalas ucapan Bumi. Tiba-tiba beberapa anak berseragam masuk ke kafe dan langsung menatap Winnie. “Eh, kamu di sin

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bahagia itu Sederhana

    “Kamu benar-benar tidak apa-apa jika aku balik ke indo?” tanya Nanda sambil membelai rambut Sashi dengan lembut. Nanda sudah beberapa hari di sana. Dia harus kembali ke Indonesia untuk mengurus pekerjaan, tapi Nanda juga masih berat jika harus meninggalkan Sashi. “Iya, tidak apa-apa. Lagian aku juga baik-baik saja, bahkan tidak mengalami morning sickness. Jadi kamu jangan cemas,” jawab Sashi. Sebenarnya bukan masalah takut Sashi sakit atau mengalami kendala saat menjaga kesehatan. Dia hanya tak bisa jauh dari istrinya yang sedang hamil, Nanda seperti perlu terus berada di sisi istrinya itu. Saat keduanya masih berbincang, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Nanda pun memilih membuka pintu, hingga melihat pelayan rumah berdiri di hadapannya. “Ada apa?” tanya Nanda. “Nyonya besar datang bersama yang lain, Tuan.” Pelayan itu menyampaikan kedatangan Rihana. “Mama datang? Baiklah, aku akan segera turun,” kata Nanda lantas kembali masuk menghampiri Sashi. “Ada apa?” t

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Sama Saja

    “Kamu benar-benar tidak apa?” tanya Sashi saat melihat Nanda sedang berganti pakaian.Nanda menoleh saat mendengar pertanyaan Sashi. Dia lantas mendekat ke Sashi yang duduk di ranjang.“Apanya tidak apa, hm?” tanya balik Nanda lantas duduk di samping Sashi.Sashi sepertinya masih takut jika Nanda belum bisa menerima jika dirinya hamil, meski tadi sudah berkata tidak apa-apa.“Kamu tidak apa-apa kalai aku hamil?” tanya Sashi memastikan.Nanda memulas senyum mendengar pertanyaan Sashi. Dia lantas mengusap lembut rambut istrinya itu.“Tentu saja tidak apa-apa. Aku malah bahagia karena akhirnya kamu bisa hamil. Mungkin dulu aku belum siap karena takut kamu sakit, tapi sekarang berbeda karena yang terpenting bagiku sekarang kamu bahagia,” jawab Nanda sambil tersenyum begitu tulus dan penuh kasih sayang.Sashi menautkan jemari mereka, lantas menyandarkan kepala di pundak Nanda.“Aku janji akan selalu sehat dan menjaga bayi kita dengan baik,” ucap Sashi agar Nanda tak perlu cemas.Nanda ters

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bahagia

    Nanda masuk ke ruang USG, hingga melihat Sashi yang berbaring dan kini sedang diperiksa.“Bagaimana kondisi istri saya?” tanya Nanda saat sudah masuk ke ruangan itu.Sashi terkejut hingga tatapannya tertuju ke Nanda yang baru saja datang.“Kamu datang.” Sashi terlihat senang melihat Nanda di sana.Nanda mendekat dengan ekspresi wajah cemas, lantas memandang ke monitor yang baru saja diperhatikan oleh dokter.“Sebenarnya istri saya kenapa, Dok?” tanya Nanda.Dokter itu tersenyum sambil meletakkan alat USG, hingga kemudian menjawab, “Selamat, istri Anda hamil.”Nanda tertegun tak percaya mendengar ucapan selamat dari dokter itu. Dia sampai memandang Sashi dengan rasa tak percaya.Sashi sendiri hanya tersenyum karena tadi sudah memberitahu kalau dirinya hamil, kini usia kandungan Sashi pun baru enam minggu.“Hamil? Serius hamil? Bukan penyakit?” tanya Nanda memastikan dengan sedikit rasa tidak percaya.Sashi meraih tangan Nanda yang dekat dengannya, lantas menautkan jemari mereka.“Iya,

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Sakit Lagi

    Satu tahun berlalu. Sashi masih setia menemani Aruna di luar negeri, Nanda sendiri datang setiap seminggu sekali, lantas tinggal beberapa hari sebelum kembali ke Indonesia.Sashi sendiri mulai lega karena akhirnya Aruna bisa menyesuaikan diri dan kini sudah memiliki beberapa teman di kampus barunya.“Bagaimana kuliahmu hari ini?” tanya Sashi saat melihat Aruna baru saja pulang.“Menyenangkan,” jawab Aruna sambil melebarkan senyum.“Mommy tadi telepon, tanya apa kamu masih suka murung-murungan, kujawab tidak karena kamu sudah baik-baik saja,” ucap Sashi.Aruna tersenyum tipis mendengar ucapan Sashi. Meski dia terlihat baik-baik saja, tapi tetap saja sudah satu tahun belum bisa melupakan Ansel.“Jika nanti sudah lulus, aku ingin kerja di sini saja. Di sini lebih enak, meski pergaulan di sini berbeda dengan di Indonesia, tapi aku sudah berusaha menjaga batasan,” ujar Aruna.Sashi sangat terkejut mendengar ucapan Aruna. Dia lantas membalas, “Apa kamu tidak ingin meneruskan perusahaan Dadd

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Meringankan Beban

    “Bagaimana dengan Runa?” tanya Nanda saat menemui Sashi di kamar. Mereka sudah ada di sana sebulan. Aruna sendiri belum keluar dari rumah sama sekali sejak sebulan ini. “Masih sama. Hanya di kamar, duduk di teras, atau jalan-jalan,” jawab Sashi yang sedih mengetahui Aruna tak seperti dulu dan lebih banyak murungnya. Nanda menghela napas, mereka sudah berusaha membuat Aruna bersemangat, soal Aruna mau bangkit atau tidak, semua harus dari diri sendirinya. “Kalian tidak apa-apa jika aku tinggal? Aku tidak tega melihatmu sedih melihat Aruna seperti itu,” ucap Nanda sambil mengusap rambut Sashi. Nanda masih harus bolak-balik mengurus pekerjaan, sehingga dia pun tidak bisa setiap saat ada di sana. “Kamu tenang saja, aku baik-baik saja di sini. Soal Runa, aku akan berusaha mengajaknya jalan-jalan mencari suasana baru. Dia juga seharusnya sudah mulai mengurus perpindahan kuliahnya, tapi dia belum bersemangat,” balas Sashi. Sashi mencoba memahami posisi suaminya yang tak bisa terus berad

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Penyebab Aruna Pergi

    Aruna memandangi kamar yang akan ditinggalkannya. Dia sudah memantapkan hati untuk pergi karena benar-benar tak bisa melupakan Ansel begitu saja jika masih di kota itu. Baginya Ansel adalah cinta pertama yang tak bisa dilupakan. Meski dulu awalnya dia menyukai Bumi, tapi kenyataannya Ansellah yang menduduki hatinya pertama kali. “Kamu sudah siap?” tanya Sashi yang menghampiri Aruna di kamar. Aruna menatap Sashi, lantas menganggukkan kepala. Dia mengambil tas dan jaketnya, lantas menarik koper yang ada di dekat ranjang. Setelah mengurus visa tinggal terbatas dan pasport, akhirnya Aruna akan pergi ke Amerika untuk belajar sekalian menenangkan diri. Namun, tentunya Aruna akan pergi bersama keluarga, lalu nantinya akan tinggal bersama Sashi dan Nanda sesuai kesepakatan, meski Nanda akan bolak-balik karena urusan pekerjaan. Bintang menatap Aruna yang baru saja menuruni anak tangga bersama Sashi. Bintang tak kuasa melihat kedua putrinya akan pergi dan tinggal jauh darinya. Sopir yang

DMCA.com Protection Status