Share

Menjadi Masalah

last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-18 08:06:28

“Apa kalian bisa menjelaskan apa maksud kalian ini?”

Bintang begitu murka melihat surat perjanjian itu.

Awalnya pagi ini Bintang mendatangi kamar Sashi karena rindu sang putri. Dia juga secara tak sengaja membuka kotak yang berisi barang-barang kenangan milik putrinya itu, untuk sekadar mengobati rindu, tapi siapa sangka hal itu malah membuat Bintang melihat surat perjanjian yang tergeletak di bagian paling bawah kotak.

“Mom, aku bisa menjelaskan,” ucap Sashi mencoba menguatkan hati untuk menghadapi kekecewaan sang mommy.

Nanda membantu Sashi berdiri, mereka benar-benar merasa bersalah karena surat perjanjian itu diketahui orang tua Sashi.

“Bagaimana bisa kalian melakukan ini?” Langit membuang kertas yang dipegangnya itu.

Langit pun tak menyangka jika putrinya akan melakukan itu. Mempermainkan status pernikahan demi keuntungan satu sama lain. Dia sangat syok saat melihat istrinya datang sambil menangis dengan membawa surat perjanjian bodoh itu.

“Dad, tolong dengarkan aku,” pinta Sashi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
masuk ke area konflik ini.....semoga segera selesai masalah mereka berdua......
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
yuhuuuuu........
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
hadirrrrrrrrr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Berpisah Sementara

    Sashi ikut masuk di ruang pemeriksaan karena mengenal dokter yang biasa menangani sang mommy. Dia pun mencoba memastikan kondisi sang mommy baik-baik saja.Langit berada di luar pemeriksaan bersama Aruna, di sana ada Nanda juga.“Untuk apa kamu ikut ke sini? Setelah apa yang sudah kamu lakukan, sekarang kamu masih bisa berdiri di sini dengan tenang.” Langit menatap tajam ke Nanda. Dia masih tidak bisa menerima fakta soal surat perjanjian pernikahan itu.Nanda hanya diam mendengar ucapan sang mertua. Dia tidak mungkin membalas Langit yang akan mengakibatkan perdebatan di antara mereka.“Pa, bahas nanti saja, ya. Sekarang fokus ke Mama,” ucap Aruna mencoba meredakan emosi sang papa. Apalagi mereka sekarang berada di UGD, jangan sampai mereka diusir karena membuat keributan.Langit terlihat kesal hingga berdiri menjauh dari Nanda. Aruna menoleh kakak iparnya itu, lantas memilih mengikuti sang papa.Tak lama kemudian, dokter yang menangani penyakit Bintang keluar dan menjelaskan kondisi w

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Anggap jadi Psikolog

    Clara pergi ke bengkel yang membawa mobilnya. Di sana ternyata sudah ada Zidan yang juga sedang membetulkan mobil bagian depan yang penyok karena menabrak bagian belakang mobil Clara.“Kamu sudah datang. Mobilmu sedang dicek seberapa parah kerusakan dan perkiraan perbaikannya,” ujar Zidan begitu Clara menghampirinya.Clara memandang pria itu, lantas mengeluarkan sesuatu dari tas.“Ini uang tabunganku. Tidak tahu apa cukup untuk memperbaiki mobilmu yang rusak. Meski mobilku paling parah, tapi aku yang salah,” ucap Clara sambil menyodorkan amplop cokelat ke Zidan.Zidan terkejut melihat apa yang disodorkan Clara. Dia memandang amplop itu, lantas memandang Clara yang sedikit menunduk berharap dirinya mengambil uang itu.“Tidak usah, aku masih bisa klaim asuransi. Kamu mau membuat laporan soal kecelakan ini saja aku sudah bersyukur, jika dianggap kecelakaan tunggal, aku tidak akan bisa klaim asuransi,” ujar Zidan sambil mendorong amplop itu ke arah Clara.Clara sangat terkejut mendengar a

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Sama Saja

    “Kenapa kamu tega berbuat begini?” tanya Bintang saat sudah sadar.Bintang menatap Sashi yang hanya diam menunduk.“Jika kalian menikah hanya karena sebuah kontrak, pisah saja! Untuk apa mempertahankan pernikahan yang sejak awal sudah kamu permainkan!” tandas Langit begitu tegas.Sashi sangat terkejut mendengar ucapan Langit, hingga menatap pria itu sambil menggelengkan kepala.“Memang awalnya kami menikah karena kontrak, Dad. Tapi sekarang tidak, kami benar-benar saling mencintai. Tolong mengertilah, Dad.” Sashi menatap penuh harap ke ayahnya.“Mom, tolong percaya kepadaku,” pinta Sashi ke Bintang karena sang ayah mengabaikan ucapannya.Aruna sendiri merasa kasihan ke sang kakak yang sedang disalahkan. Semua takkan terjadi jika dia tak egois. Aruna ingin buka suara untuk membantu kakaknya bicara, tapi sebelum itu pintu kamar inap terbuka, terlihat sang kakek bersama nenek dan juga keluarga lain masuk.“Opa!” Sashi langsung berlari ke sang opa untuk meminta perlindungan. Dia tahu kala

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Kalian Melakukan Apa?

    Nanda memilih mengantar Rihana pulang bersama yang lain karena Sashi belum memberikan kabar. Dia tidak berani mendatangi kamar inap Bintang, sebab tak ingin memicu masalah lain.“Kamu tidak apa-apa?” tanya Rihana saat Nanda baru saja turun dari mobil.Nanda menoleh sang mama, hingga kemudian menjawab, “Aku baik-baik saja.”Rihana dan yang lain tak tahu jika Clara tak pulang, hanya Nanda yang tahu tapi sengaja tak memberitahu yang lain karena takut semua orang cemas.Saat orang-orang hendak masuk rumah. Sebuah mobil memasuki halaman rumah Rihana, membuat atensi semua orang tertuju ke mobil yang tak mereka kenal itu.“Siapa?” tanya Rihana ke Melvin.“Entah, aku juga tidak tahu,” jawab Melvin sambil mengamati mobil yang baru saja datang.Nanda memperhatikan mobil itu, hingga melihat Zidan yang keluar dari mobil. Tentu saja hal itu membuat Nanda sangat terkejut, kenapa Zidan datang ke sana.Zidan tersenyum sambil mengangguk saat semua orang memperhatikan dirinya. Dia kemudian menoleh Clar

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bingung dengan Perasaan

    “Ma.”Rihana menoleh saat mendengar suara Nanda memanggil.“Mama mau menemui Clara?” tanya Nanda karena melihat ke mana arah sang mama hendak pergi.Rihana mengembuskan napas kasar, hingga kemudian menjawab, “Ya, sepertinya mama perlu bicara dengannya.”“Boleh aku yang bicara dulu kepadanya?” tanya Nanda.Rihana mengangguk-angguk menjawab pertanyaan Nanda. Dia mempersilakan putranya itu untuk bicara dengan Clara lebih dulu, sedangkan dia menunggu di luar.Nanda pun izin pergi ke kamar Clara. Saat sampai di depan kamar adiknya itu, Nanda mengetuk pintu sebelum masuk. Dia juga membuka lebar pintu kamar agar tak mengundang fitnah.Saat masuk ke kamar adiknya itu. Nanda melihat Clara yang duduk sambil memeluk boneka kesayangannya.Clara tahu jika Nanda masuk, tapi dia sengaja memalingkan wajah.Nanda duduk di tepian ranjang, menghadap ke Clara yang tak mau memandangnya.“Sudah makan?” tanya Nanda dengan lembut.Clara tak menjawab pertanyaan kakaknya itu. Dia memilih tetap diam.Nanda mena

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Tugas Meyakinkan

    Nanda berjalan dengan cepat di koridor rumah sakit. Dia segera mendatangi tempat itu setelah mendapat panggilan dari Sashi yang memintanya datang.Saat hampir sampai di kamar inap Bintang, Nanda memperlambat langkah saat melihat Sashi yang ada di depan kamar.Sashi menoleh dan melihat Nanda. Dia memandang pria itu yang kini sedang berjalan ke arahnya.“Apa ada masalah?” tanya Nanda sambil langsung mengusap rambut Sashi.Sashi menggandeng tangan pria itu, lantas menjawab, “Aku sudah berusaha menjelaskan, kini tugasmu meyakinkan mereka.”“Mama sudah baik-baik saja? Aku takut jika sampai terjadi sesuatu lagi dengannya,” ujar Nanda yang mencemaskan kondisi mertuanya.“Iya, dia sudah baik. Ada Opa dan Oma juga di dalam. Apa pun yang mereka tanyakan, jawab jujur saja,” balas Sashi.Nanda mengangguk mendengar ucapan Sashi, mereka pun akhirnya masuk kamar inap bersama.Di dalam, sudah ada Bintang dan yang lain menunggu keduanya. Bintang hanya bersikap biasa, sedangkan Langit masih terlihat ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Sepupu Buaya

    “Jadi, kamu sekarang bersama Ansel?”Hanzel sangat terkejut mendengar ucapan Aruna yang mengatakan jika tak lagi ingin mengejar Bumi.Saat semua orang tegang di kamar inap, Hanzel dan Aruna malah memilih pergi ke kafe.“Ya, karena dia lebih menyukaiku ketimbang aku,” jawab Aruna kemudian menyedot jus yang dipesannya.“Jadi kamu sudah tidak mengharapkan Bumi lagi? Padahal sebelumnya sangat berusaha mendapatkannya,” ujar Hanzel keheranan.Aruna memandang Hanzel, kemudian membuang napas kasar dari mulut.“Sudah dibilang percuma mengharapkan kepala batu seperti Bumi. Sesuai namanya, dia sudah dipeluk,” balas Aruna mulai sebal karena Hanzel membahas Bumi.Meski dia mencoba menerima Ansel, tapi Aruna juga tak memungkiri masih memiliki rasa ke Bumi. Namun, meski begitu Aruna tetap berusaha menenggelamkan rasa itu agar dirinya bisa menjalin hubungan dengan baik bersama Ansel.“Baiklah, baiklah. Ansel juga baik. Kulihat dia juga tidak banyak gaya dan tidak banyak mantan,” ucap Hanzel dengan sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Hal Privasi

    “Janji apa? Kenapa harus pulang? Mommy masih dirawat.”Sashi kebingungan karena Nanda tidak menjawab, tapi malah mengajaknya pulang.“Kamu harus menepati janji dulu, baru kita ke rumah sakit lagi. Aku tidak mungkin menagih di sana karena ini privasi,” ucap Nanda sambil menggandeng tangan Sashi masuk rumah.Sashi kebingungan dengan maksud Nanda. Hal privasi apa yang mengharuskan bicara di rumah.“Tunggu! Kamu mau ngajak apa, sih?” Tiba-tiba saja Sashi berpikiran negatif dengan apa yang akan dilakukan Nanda.Nanda tak menjawab pertanyaan Sashi. Dia mengajak istrinya masuk kamar, membuat Sashi semakin berpikiran ke mana-mana.“Bagaimana bisa kamu berpikiran seperti ini saat Mommy dirawat,” ucap Sashi menatap heran ke Nanda.Nanda mengerutkan alis mendengar ucapan Sashi, hingga kemudian membalas, “Memangnya aku berpikiran apa?”Sashi menatap bingung ke Nanda. Hingga suaminya itu memintanya duduk di tepian ranjang, membuat pikiran Sashi semakin ke mana-mana.“Kamu ini, bagaimana bisa minta

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-21

Bab terbaru

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Akhir

    “Dia tampan sekali. Pipinya juga menggemaskan.” Rihana langsung menggendong cucu keduanya itu. Rihana, Bintang, dan para suami datang ke sana setelah satu minggu Sashi melahirkan. Mereka begitu bahagia mengetahui Sashi melahirkan dengan lancar. “Aku mau menggendongnya,” kata Bintang mengambil Archie dari gendongan Rihana. Sashi dan Nanda menatap para orang tua yang sangat bahagia. Mereka begitu bahagia melihat semuanya berkumpul di sana. “Siapa namanya?” tanya Bintang sambil menimang bayi Archie. “Archie Abimand Mahendra. Nanda ingin nama keluarga tersemat di namanya,” jawab Sashi. “Nama yang bagus,” puji Rihana sambil mengelus pipi Archie menggunakan telunjuk, membuat bayi mungil itu menggeliat geli. Bintang menatap cucu pertamanya itu. Melihat Archie yang sangat menggemaskan, membuat Bintang malah sedih. “Apa kamu akan balik ke Indonesia?” tanya Bintang sambil menatap Sashi. Semua orang pun terkejut hingga menatap Bintang, kemudian ke Sashi secara bergantian. Sashi bingung

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bayi Tampan

    Sashi baru saja keluar dari kamar mandi. Dia tiba-tiba merasakan perutnya sakit, membuat Sashi langsung berpegangan pada kusen pintu. “Agh, kenapa sakit?” Sashi memegangi perutnya yang besar. Kehamilan Sashi baru memasuki usia sembilan bulan. Dia menjalani hari dalam masa kehamilan dengan baik meski Nanda tak selalu ada di sampingnya. Pagi itu dia baru saja mencuci wajah, tapi perutnya tiba-tiba terasa mulas bahkan panas juga pinggangnya pegal. “Apa kamu mau keluar sekarang?” Sashi menahan sakit sambil mengusap perutnya. Sashi mengalami kontraksi, membuatnya tak sanggup berjalan hingga memilih langsung duduk di ranjang. Dia berulang kali mengatur napas karena kontraksi yang terjadi. “Anda sudah bangun?” Suara perawat pribadi yang selama beberapa bulan ini merawat dan menjaga Sashi masuk kamar. Dia terkejut karena melihat Sashi kesakitan. “Anda baik-baik saja?” tanya wanita itu langsung berlari menghampiri Sashi. “Sepertinya bayinya mau lahir,” jawab Sashi sambil menahan sakit

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bumi & Winnie

    “Kenapa kamu ke sini lagi?” Bumi melotot ke Winnie yang kembali datang ke kafenya. Dia sepertinya sedikit tak senang dengan Winnie yang sangat cerewet. “Apa? Aku mau jajan, kenapa kamu galak sekali? Ingat, Om. Tidak boleh galak-galak, nanti cepat tua,” balas Winnie tak takut sama sekali meski Bumi memasang wajah garang. “Kalau mau beli makanan atau minuman di sini, take away jangan makan di sini,” ucap Bumi karena sebelumnya Winnie begitu cerewet bertanya soal seseorang yang menemuinya waktu itu. Padahal jika dipikir, Winnie tak ada hubungan dengan Bumi, tapi kenapa gadis itu bertanya seolah sedang menginterogasi. Selama beberapa bulan ini, Winnie memang sering datang ke kafe Bumi meski tidak tiap hari. Bukannya senang mendapat pelanggan tetap, Bumi malah kesal karena sikap Winnie cerewet dan penasaran dengan apa pun yang dilihat di kafe itu.Baru saja Winnie ingin membalas ucapan Bumi. Tiba-tiba beberapa anak berseragam masuk ke kafe dan langsung menatap Winnie. “Eh, kamu di sin

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bahagia itu Sederhana

    “Kamu benar-benar tidak apa-apa jika aku balik ke indo?” tanya Nanda sambil membelai rambut Sashi dengan lembut. Nanda sudah beberapa hari di sana. Dia harus kembali ke Indonesia untuk mengurus pekerjaan, tapi Nanda juga masih berat jika harus meninggalkan Sashi. “Iya, tidak apa-apa. Lagian aku juga baik-baik saja, bahkan tidak mengalami morning sickness. Jadi kamu jangan cemas,” jawab Sashi. Sebenarnya bukan masalah takut Sashi sakit atau mengalami kendala saat menjaga kesehatan. Dia hanya tak bisa jauh dari istrinya yang sedang hamil, Nanda seperti perlu terus berada di sisi istrinya itu. Saat keduanya masih berbincang, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Nanda pun memilih membuka pintu, hingga melihat pelayan rumah berdiri di hadapannya. “Ada apa?” tanya Nanda. “Nyonya besar datang bersama yang lain, Tuan.” Pelayan itu menyampaikan kedatangan Rihana. “Mama datang? Baiklah, aku akan segera turun,” kata Nanda lantas kembali masuk menghampiri Sashi. “Ada apa?” t

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Sama Saja

    “Kamu benar-benar tidak apa?” tanya Sashi saat melihat Nanda sedang berganti pakaian.Nanda menoleh saat mendengar pertanyaan Sashi. Dia lantas mendekat ke Sashi yang duduk di ranjang.“Apanya tidak apa, hm?” tanya balik Nanda lantas duduk di samping Sashi.Sashi sepertinya masih takut jika Nanda belum bisa menerima jika dirinya hamil, meski tadi sudah berkata tidak apa-apa.“Kamu tidak apa-apa kalai aku hamil?” tanya Sashi memastikan.Nanda memulas senyum mendengar pertanyaan Sashi. Dia lantas mengusap lembut rambut istrinya itu.“Tentu saja tidak apa-apa. Aku malah bahagia karena akhirnya kamu bisa hamil. Mungkin dulu aku belum siap karena takut kamu sakit, tapi sekarang berbeda karena yang terpenting bagiku sekarang kamu bahagia,” jawab Nanda sambil tersenyum begitu tulus dan penuh kasih sayang.Sashi menautkan jemari mereka, lantas menyandarkan kepala di pundak Nanda.“Aku janji akan selalu sehat dan menjaga bayi kita dengan baik,” ucap Sashi agar Nanda tak perlu cemas.Nanda ters

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bahagia

    Nanda masuk ke ruang USG, hingga melihat Sashi yang berbaring dan kini sedang diperiksa.“Bagaimana kondisi istri saya?” tanya Nanda saat sudah masuk ke ruangan itu.Sashi terkejut hingga tatapannya tertuju ke Nanda yang baru saja datang.“Kamu datang.” Sashi terlihat senang melihat Nanda di sana.Nanda mendekat dengan ekspresi wajah cemas, lantas memandang ke monitor yang baru saja diperhatikan oleh dokter.“Sebenarnya istri saya kenapa, Dok?” tanya Nanda.Dokter itu tersenyum sambil meletakkan alat USG, hingga kemudian menjawab, “Selamat, istri Anda hamil.”Nanda tertegun tak percaya mendengar ucapan selamat dari dokter itu. Dia sampai memandang Sashi dengan rasa tak percaya.Sashi sendiri hanya tersenyum karena tadi sudah memberitahu kalau dirinya hamil, kini usia kandungan Sashi pun baru enam minggu.“Hamil? Serius hamil? Bukan penyakit?” tanya Nanda memastikan dengan sedikit rasa tidak percaya.Sashi meraih tangan Nanda yang dekat dengannya, lantas menautkan jemari mereka.“Iya,

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Sakit Lagi

    Satu tahun berlalu. Sashi masih setia menemani Aruna di luar negeri, Nanda sendiri datang setiap seminggu sekali, lantas tinggal beberapa hari sebelum kembali ke Indonesia.Sashi sendiri mulai lega karena akhirnya Aruna bisa menyesuaikan diri dan kini sudah memiliki beberapa teman di kampus barunya.“Bagaimana kuliahmu hari ini?” tanya Sashi saat melihat Aruna baru saja pulang.“Menyenangkan,” jawab Aruna sambil melebarkan senyum.“Mommy tadi telepon, tanya apa kamu masih suka murung-murungan, kujawab tidak karena kamu sudah baik-baik saja,” ucap Sashi.Aruna tersenyum tipis mendengar ucapan Sashi. Meski dia terlihat baik-baik saja, tapi tetap saja sudah satu tahun belum bisa melupakan Ansel.“Jika nanti sudah lulus, aku ingin kerja di sini saja. Di sini lebih enak, meski pergaulan di sini berbeda dengan di Indonesia, tapi aku sudah berusaha menjaga batasan,” ujar Aruna.Sashi sangat terkejut mendengar ucapan Aruna. Dia lantas membalas, “Apa kamu tidak ingin meneruskan perusahaan Dadd

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Meringankan Beban

    “Bagaimana dengan Runa?” tanya Nanda saat menemui Sashi di kamar. Mereka sudah ada di sana sebulan. Aruna sendiri belum keluar dari rumah sama sekali sejak sebulan ini. “Masih sama. Hanya di kamar, duduk di teras, atau jalan-jalan,” jawab Sashi yang sedih mengetahui Aruna tak seperti dulu dan lebih banyak murungnya. Nanda menghela napas, mereka sudah berusaha membuat Aruna bersemangat, soal Aruna mau bangkit atau tidak, semua harus dari diri sendirinya. “Kalian tidak apa-apa jika aku tinggal? Aku tidak tega melihatmu sedih melihat Aruna seperti itu,” ucap Nanda sambil mengusap rambut Sashi. Nanda masih harus bolak-balik mengurus pekerjaan, sehingga dia pun tidak bisa setiap saat ada di sana. “Kamu tenang saja, aku baik-baik saja di sini. Soal Runa, aku akan berusaha mengajaknya jalan-jalan mencari suasana baru. Dia juga seharusnya sudah mulai mengurus perpindahan kuliahnya, tapi dia belum bersemangat,” balas Sashi. Sashi mencoba memahami posisi suaminya yang tak bisa terus berad

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Penyebab Aruna Pergi

    Aruna memandangi kamar yang akan ditinggalkannya. Dia sudah memantapkan hati untuk pergi karena benar-benar tak bisa melupakan Ansel begitu saja jika masih di kota itu. Baginya Ansel adalah cinta pertama yang tak bisa dilupakan. Meski dulu awalnya dia menyukai Bumi, tapi kenyataannya Ansellah yang menduduki hatinya pertama kali. “Kamu sudah siap?” tanya Sashi yang menghampiri Aruna di kamar. Aruna menatap Sashi, lantas menganggukkan kepala. Dia mengambil tas dan jaketnya, lantas menarik koper yang ada di dekat ranjang. Setelah mengurus visa tinggal terbatas dan pasport, akhirnya Aruna akan pergi ke Amerika untuk belajar sekalian menenangkan diri. Namun, tentunya Aruna akan pergi bersama keluarga, lalu nantinya akan tinggal bersama Sashi dan Nanda sesuai kesepakatan, meski Nanda akan bolak-balik karena urusan pekerjaan. Bintang menatap Aruna yang baru saja menuruni anak tangga bersama Sashi. Bintang tak kuasa melihat kedua putrinya akan pergi dan tinggal jauh darinya. Sopir yang

DMCA.com Protection Status