Share

Memeriksa Kandungan

Penulis: M ria
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-02 18:36:51

Sarah melangkah masuk ke dalam rumah sakit dengan perasaan campur aduk. Dia sudah merasakan kehamilannya semakin nyata, dan meskipun dia berusaha untuk kuat, tekanan emosional dan stres akibat situasinya dengan Alexander semakin membuatnya merasa lemah. Dia berharap kunjungannya ke dokter kandungan hari ini bisa memberinya sedikit ketenangan.

Dr. Bayu, dokter kandungan yang sudah dikenal baik oleh Sarah, menyambutnya dengan senyuman hangat saat dia masuk ke ruang periksa. “Selamat datang, Sarah. Bagaimana kabarmu hari ini?” tanyanya sambil mempersiapkan alat ultrasonografi.

Sarah mencoba tersenyum, tapi kekhawatiran masih terlihat di wajahnya. “Aku baik-baik saja, Dok. Hanya sedikit lelah.”

Dr. Bayu menatap Sarah dengan penuh perhatian, dia sudah mendengar sedikit tentang masalah yang sedang dihadapi oleh pasiennya ini.

“Mari kita periksa dulu keadaan bayimu,” katanya lembut sambil membantu Sarah untuk berbaring di tempat tidur periksa.

Selama beberapa menit, suara mesin ultrasonogra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Emosi Meledak

    Setelah seharian bersama Emily, Alexander pulang ke rumah dengan perasaan campur aduk. Ia merasa bingung dan marah karena harus menjalani kehidupan yang rumit. Saat mobilnya mendekati rumah, ia melihat sosok yang tak asing sedang berdiri di depan pintu rumahnya, berbicara dengan Sarah."Dr. Bayu?" gumam Alexander dengan nada dingin. Hatinya langsung terasa panas melihat istrinya berbicara dengan pria lain. Alexander memarkir mobilnya dengan cepat dan keluar dengan langkah tergesa-gesa. Dia bisa melihat Sarah tersenyum saat berbicara dengan Dr. Bayu. Pemandangan itu membuat amarahnya semakin memuncak."Sarah!" panggil Alexander dengan suara keras, menarik perhatian keduanya. Sarah dan Dr. Bayu sama-sama menoleh, terlihat terkejut dengan kemunculan Alexander yang tiba-tiba."Oh, Alexander," sapa Dr. Bayu dengan sopan. "Saya baru saja memeriksa keadaan Sarah dan bayi dalam kandungannya. Semua baik-baik saja."Alexander tidak merespons sapaan itu, pandangannya terpaku pada Sarah. "Apa ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Pagi yang Penuh Kebingungan

    Pagi itu, Alexander duduk di kantornya, matanya terfokus pada dokumen di depan. Namun, pikirannya melayang-layang, kembali pada kejadian semalam ketika ia melihat Sarah bersama Dr. Bayu. Ia tidak bisa menghilangkan bayangan senyum Sarah yang ditujukan pada pria lain itu dari benaknya.Ketukan di pintu membuyarkan lamunannya. "Masuk," katanya dengan nada datar.Pintu terbuka, dan Emily melangkah masuk. Senyumannya yang biasanya membuat hati Alexander berdebar, kini terasa hambar di matanya. "Hai, Alex," sapa Emily dengan lembut."Hai, Emily," balasnya singkat tanpa mengangkat pandangannya dari dokumen.Emily mendekati meja dan duduk di kursi di depan Alexander. "Aku merasa kita perlu bicara," katanya dengan suara serius. "Tentang pernikahanmu dengan Sarah."Alexander menghela napas panjang. "Emily, aku tidak punya banyak waktu sekarang. Kita bisa bicarakan ini nanti."Emily terkejut dengan respons dingin Alexander. "Alex, ini penting. Aku butuh tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kamu me

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Pertemuan Sarah dan Emily

    Emily berdiri di depan rumah sederhana yang dihuni oleh Sarah. Ia menggenggam erat kemarahannya, menguatkan tekadnya untuk mendapatkan jawaban. Emily merasa hatinya hancur setiap kali memikirkan Alexander bersama wanita lain. Ia mengetuk pintu dengan keras, tidak sabar menunggu.Pintu terbuka, dan Sarah muncul di hadapannya. Sarah tampak terkejut melihat Emily berdiri di sana. "Emily? Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Sarah dengan suara gemetar.Emily tidak bisa menahan emosinya. "Aku di sini untuk mendapatkan jawaban, Sarah. Bagaimana bisa kamu merebut Alexander dariku?"Sarah terdiam, tidak tahu harus berkata apa. Emily melangkah masuk ke dalam rumah tanpa diundang, langsung menuju ruang tamu. Sarah mengikuti, merasa bingung dan cemas."Emily, dengarkan aku," kata Sarah mencoba tenang. "Ini bukan seperti yang kamu pikirkan. Aku tidak pernah berniat untuk merebut Alexander darimu."Emily menatap Sarah dengan mata berkilat marah. "Lalu kenapa kamu tinggal di rumah Alexander? Kena

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Terima Kasih yang Tertunda

    Sarah mengunci pintu belakang rumahnya dengan hati yang masih berdebar. Pertemuan dengan Emily tadi meninggalkan bekas yang dalam di hatinya. Setelah memastikan pintu terkunci, dia berjalan ke dapur, menemukan Amelia sedang mencuci piring. Ia mendekat dengan langkah pelan, mencoba menenangkan dirinya."Amelia," panggil Sarah dengan suara lembut.Amelia tidak menoleh, masih sibuk dengan pekerjaannya. "Ada apa, Kak?" tanyanya dingin.Sarah merasa canggung. Amelia selalu bersikap keras di luar, tetapi Sarah tahu betapa besar perhatian yang diberikan adiknya. "Aku ingin berterima kasih atas apa yang kau lakukan tadi. Kau membelaku dengan sangat berani. Aku benar-benar terharu."Amelia berhenti sejenak, meletakkan piring yang sudah bersih. Ia menoleh, menatap Sarah dengan mata yang masih memancarkan ketegasan. "Itu bukan apa-apa, Kak. Aku hanya tidak bisa diam melihat orang menyakitimu."Sarah mendekat, meraih tangan Amelia yang dingin karena air. "Tetap saja, Amelia. Aku sangat berterima

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Menjemput Sarah

    Alexander berdiri di depan rumahnya, merasa gelisah karena tidak menemukan Sarah di dalam. Pikirannya penuh dengan pertanyaan. Setelah beberapa saat berdiam diri, ia memutuskan untuk pergi ke rumah Sarah dan menjemputnya kembali.Dalam perjalanan, Alexander merasakan campuran emosi yang sulit dijelaskan. Ia tahu bahwa Sarah sedang hamil anaknya, dan ia merasa bertanggung jawab atas keadaan ini. Namun, di sisi lain, hatinya masih terikat pada Emily, wanita yang selama ini ia cintai.Setibanya di rumah Sarah, Alexander turun dari mobilnya dengan langkah tegas. Ia mengetuk pintu dan menunggu. Amelia, yang mendengar ketukan tersebut, segera membuka pintu dan melihat Alexander berdiri di depannya."Amelia, aku datang untuk menjemput Sarah," kata Alexander tanpa basa-basi.Amelia menatap Alexander dengan mata tajam. "Kakakku tidak akan pergi denganmu, Alexander. Kau hanya membuat hatinya terluka."Alexander menghela napas panjang. "Aku tahu aku telah berbuat salah. Tapi Sarah sedang mengand

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Sesal yang Menyakitkan

    Sesampainya di rumah, Alexander merasa hatinya penuh dengan rasa bersalah. Dia segera menuju kamar Sarah dengan harapan bisa memperbaiki kesalahannya. Pintu kamar terbuka sedikit, memperlihatkan Sarah yang duduk di tepi tempat tidur, menatap kosong ke luar jendela."Sarah," panggil Alexander pelan, suaranya penuh penyesalan. Dia mendekat dengan langkah hati-hati, berharap bisa meredakan kekacauan yang telah ia buat.Sarah menoleh dengan senyum tipis, mata merah karena menangis. "Apa yang ingin kau katakan, Alexander?" tanyanya lembut namun tegas.Alexander menarik napas dalam. "Aku ingin meminta maaf. Aku tahu tadi siang aku membuat kesalahan besar. Aku tidak seharusnya meninggalkanmu demi Emily."Sarah mengangguk pelan. "Aku sudah menduga ini akan terjadi. Kau selalu memilih Emily, bahkan ketika kau berjanji padaku."Alexander merasa hatinya tercabik-cabik. "Sarah, aku tidak bisa mengubah masa lalu, tapi aku ingin kita bisa memperbaiki hubungan ini. Aku ingin bertanggung jawab."Sara

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Upaya Memperbaiki Segalanya

    Pagi itu, Alexander bangun dengan tekad baru. Dia tahu bahwa dia harus mengambil langkah nyata untuk memperbaiki hubungannya dengan Sarah. Setelah berpikir semalaman, dia memutuskan untuk mengajak Sarah jalan-jalan ke mall, berharap bisa meminta maaf dan menunjukkan keseriusannya untuk memperbaiki hubungan mereka.Alexander masuk ke kamar Sarah dengan hati-hati. Sarah sedang duduk di depan cermin, menyisir rambutnya yang panjang. Ketika dia melihat bayangan Alexander di cermin, Sarah menoleh dan tersenyum tipis."Pagi, Sarah," sapa Alexander dengan lembut. "Aku ingin mengajakmu jalan-jalan hari ini. Kita bisa pergi ke mall, makan siang, dan berbelanja. Bagaimana menurutmu?"Sarah tampak terkejut dengan ajakan itu. Namun, dia bisa melihat kesungguhan di mata Alexander. Setelah berpikir sejenak, dia mengangguk pelan. "Baiklah, Mas Alex. Aku pikir kita memang perlu waktu untuk berbicara dan mencoba memperbaiki semuanya."Mendengar persetujuan Sarah, Alexander merasa lega. Dia berharap

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Senjata Rahasia Emily

    Emily berjalan keluar dari sebuah kafe dengan suasana hati yang gundah. Hari itu, dia memutuskan untuk mencari hiburan di tengah kekacauan emosional yang dialaminya akibat pernikahan Alexander dengan Sarah. Sambil memikirkan strategi untuk merebut kembali Alexander, Emily tidak sengaja melihat Richard, ayah Alexander, di seberang jalan.Richard sedang berjalan bersama seorang wanita yang tampak lebih muda darinya. Mereka terlihat mesra, dengan tangan Richard melingkari pinggang wanita itu. Emily merasa terkejut dan penasaran. Dia memutuskan untuk mengikuti mereka secara diam-diam, memastikan apa yang dia lihat memang benar adanya.Mereka berdua masuk ke dalam sebuah restoran mewah. Emily menyelinap masuk, memilih meja yang agak tersembunyi namun tetap bisa melihat jelas gerak-gerik Richard dan wanita itu. Sambil memesan minuman, Emily terus mengawasi mereka.Richard dan wanita itu tampak menikmati makan malam mereka. Mereka tertawa bersama, saling bergenggaman tangan, dan Richard bahk

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-12

Bab terbaru

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Akhir dari Dendam

    Kebahagiaan yang sempat Adrian rasakan saat kelahiran putrinya berubah menjadi kekhawatiran yang dalam. Ia tak bisa benar-benar tenang, mengingat betapa berbahayanya situasi antara Daniel dan Alexander. Adrian tahu bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan siklus dendam ini adalah dengan menghadapi Daniel dan menemukan solusi yang benar-benar damai.Alexander juga menyadari ancaman yang belum sepenuhnya berlalu. Meski sempat tersentuh oleh kebahagiaan Adrian, pikirannya tak bisa lepas dari bayang-bayang pertemuan terakhirnya dengan Daniel. Dalam pertemuan itu, Daniel menunjukkan kemarahan dan kebencian yang mendalam, terutama setelah merasa dikhianati oleh Adrian. Alexander memahami bahwa dendam yang tersimpan dalam hati Daniel tak akan hilang begitu saja.Adrian akhirnya memutuskan bahwa ia harus berbicara langsung dengan Daniel. Ia mengatur pertemuan rahasia di tempat yang jauh dari hiruk-pikuk kota, berharap bisa melunakkan hati sepupunya itu. Sebelum pergi, ia menatap Amelia dan

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Kehadiran yang Ditunggu

    Amelia duduk di kursi malas di rumah sakit, perutnya yang besar jelas menunjukkan bahwa ia sudah sangat dekat dengan waktu persalinan. Adrian duduk di sampingnya, menggenggam tangannya erat-erat. Meski bibirnya tersenyum lembut, ada ketegangan yang jelas di wajahnya. Hari itu, hari yang seharusnya dipenuhi kebahagiaan, malah diwarnai kekhawatiran karena ancaman Daniel yang masih menggantung di udara."Semua akan baik-baik saja," bisik Adrian, berusaha menenangkan istrinya. "Kita fokus pada kelahiran bayi kita dulu. Jangan pikirkan hal-hal yang lain."Amelia mengangguk, meskipun ia tahu Adrian juga sedang memikirkan hal yang sama. Ia tahu suaminya tertekan dengan situasi yang melibatkan Daniel. Namun, saat ini, yang terpenting baginya adalah menyambut buah hati mereka.Tiba-tiba, Amelia merasakan rasa sakit yang tajam di perutnya, seperti ada kontraksi yang datang lebih kuat dari sebelumnya. Ia mengerang pelan, membuat Adrian segera panik.“Amelia, kamu baik-baik saja?” Adrian langsung

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Dendam yang Tak Terelakkan

    Malam itu, suasana rumah Alexander dipenuhi ketenangan setelah kelahiran anak keduanya. Namun, di luar sana, badai besar sedang mendekat. Daniel, yang masih dikuasai amarah dan dendam, tidak bisa menerima kenyataan bahwa Adrian, adik sepupunya, memilih untuk melawan dan menghentikan niatnya.Sementara itu, di rumah sakit, Sarah telah dipindahkan ke kamar pemulihan bersama bayi perempuannya yang sehat. Alexander tak lepas dari sisi istrinya. Meski ia merasa lega karena anak keduanya lahir dengan selamat, pikirannya tetap terpecah dengan ancaman yang menggantung di atas kepala mereka—Daniel.“Alex,” bisik Sarah dengan suara lembut, menggenggam tangan suaminya. “Kamu kelihatan sangat khawatir. Ada apa? Apakah sesuatu terjadi dengan Daniel?”Alexander mengangguk pelan. Ia tak ingin menyembunyikan apapun dari Sarah, meskipun ia tahu bahwa ini bukan saat yang tepat untuk membicarakan masalah besar. Namun, Sarah mengenalnya terlalu baik untuk dibiarkan dalam kegelapan.“Daniel... dia... mara

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Kelahiran dan Ketegangan

    Suara napas Sarah semakin cepat, tubuhnya bergetar menahan rasa sakit yang semakin tak tertahankan. Pecahnya ketuban membuat semua orang di rumah panik, terutama Amelia yang tidak pernah melihat kakaknya dalam keadaan selemah ini. Amelia segera memegang tangan Sarah dengan erat, mencoba menenangkan kakaknya meski hatinya sendiri dipenuhi kekhawatiran. Sementara itu, Adrian sedang dalam perjalanan, berusaha secepat mungkin untuk menemukan Alexander."Adrian, tolong cepat kembali! Kak Sarah tidak sanggup lagi!" suara Amelia terdengar putus asa melalui telepon.Adrian mempercepat langkahnya, berpacu dengan waktu. Di tengah perjalanan, ia tak henti-hentinya mencoba menghubungi Alexander, tetapi ponselnya tetap mati. Rasa takut dan kekhawatiran merayap dalam dirinya. Ia tahu bahwa Daniel mungkin sudah melancarkan rencananya, dan jika Alexander tidak segera ditemukan, semuanya bisa berakhir buruk. Namun, saat ini, Adrian tidak hanya memikirkan Alexander, tapi juga Sarah dan bayinya yang aka

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Di Tengah Kegentingan

    Di ruang gawat darurat rumah sakit, situasi semakin tegang. Sarah yang berbaring di ranjang rumah sakit sudah tampak pucat pasi. Pecah ketubannya datang lebih cepat dari perkiraan, dan rasa sakit yang menyiksanya semakin hebat. Amelia menggenggam erat tangan kakaknya, mencoba menenangkan Sarah, namun ketegangan tetap terasa jelas di wajahnya."Amelia... aku tidak bisa... ini terlalu sakit," bisik Sarah dengan suara yang nyaris putus asa."Sabar, Sarah. Kamu kuat. Aku di sini bersamamu, dan Adrian sedang berusaha menghubungi Alexander," ucap Amelia dengan nada lembut, meski dalam hatinya ia sendiri mulai panik. Adrian, yang berdiri tak jauh dari pintu, terlihat mondar-mandir sambil terus menempelkan ponselnya di telinga, mencoba menghubungi Alexander berkali-kali."Kenapa teleponnya selalu mati?" gumam Adrian, frustrasi. Ia menghela napas panjang, matanya terarah ke arah Sarah yang sedang berjuang. Rasa tanggung jawab mulai menekan hatinya. Apalagi dengan firasat buruk yang terus mengg

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Persimpangan Takdir

    Malam itu, Sarah terbangun dengan rasa mulas yang menusuk di perutnya. Ia mengerang pelan, tangannya memegangi perut yang semakin membesar. Detik itu juga ia tahu bahwa ini adalah tanda bahwa waktu kelahiran anak keduanya telah tiba. Namun, Alexander belum juga kembali. Ia mencoba menenangkan diri, menarik napas dalam-dalam, tapi kontraksi semakin kuat.Dengan tangan gemetar, Sarah meraih ponselnya dan segera menghubungi adiknya, Amelia. Sambil menunggu Amelia mengangkat panggilan, Sarah menggigit bibirnya, menahan rasa sakit yang semakin tak tertahankan."Amelia... aku butuh bantuanmu," suara Sarah terdengar panik saat Amelia akhirnya mengangkat telepon.Amelia yang mendengar suara panik kakaknya langsung terbangun dari tidurnya. "Sarah? Ada apa? Kau baik-baik saja?""Ini... aku rasa aku akan melahirkan, Amelia. Alexander belum juga pulang. Bisa kau datang ke sini dengan Adrian? Aku tidak kuat..."Mendengar suara lemah Sarah, Amelia langsung bergegas membangunkan Adrian yang masih te

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Mencari Solusi

    Setelah Daniel pergi, Adrian duduk termenung di ruangannya, memikirkan langkah berikutnya. Situasi semakin memburuk. Meski ia sudah mencoba berbicara dengan Daniel, semuanya malah semakin rumit. Kini, ia harus memikirkan cara untuk menghentikan Daniel sebelum balas dendam itu benar-benar menghancurkan semua orang, termasuk Amelia yang kini menjadi pusat perhatian di antara mereka.Amelia, yang selama ini selalu tampak ceria, belakangan mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan emosional. Adrian menyadari betapa sulitnya bagi Amelia untuk berada di tengah konflik yang ia sendiri mungkin tidak sepenuhnya pahami. Ia tak pernah membayangkan bahwa Amelia akan terjebak di antara dendam keluarga yang tak berkesudahan ini.Setelah beberapa saat berpikir, Adrian memutuskan untuk pulang lebih awal. Ia ingin berbicara dengan Amelia tentang semua yang terjadi. Ada banyak hal yang belum Amelia ketahui, dan Adrian merasa ini adalah saat yang tepat untuk mengungkapkan semuanya. Di satu sisi, Adrian ta

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Pertikaian yang Memuncak

    Daniel berjalan bolak-balik di dalam ruangan gelap dengan wajah tegang. Pikiran tentang pengkhianatan Adrian terus membayangi. Adrian, yang seharusnya berada di sisinya, justru mulai menunjukkan sikap sebaliknya. Dan sekarang, Adrian bahkan meminta dia berhenti dari rencana balas dendam yang sudah lama dia susun. Suara langkah kaki Daniel menggema di ruangan itu, hingga akhirnya dia menghentikan gerakannya dan memandang Adrian dengan sorot mata marah."Kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran, Adrian?" tanya Daniel dengan nada dingin yang menggigilkan. "Kita sudah sepakat bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk membalas dendam pada Alexander. Kenapa sekarang kau memutuskan untuk mengkhianatiku?"Adrian, yang berdiri di sudut ruangan, menghela napas panjang. Wajahnya tampak lelah, dan dia menatap Daniel dengan tatapan tenang, tapi tegas. "Ini bukan soal pengkhianatan, Daniel. Ini soal menghentikan siklus kebencian yang tak ada gunanya. Apa yang kau harapkan dari semua ini? Kehancuran Ale

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Bayang-Bayang Masa Lalu

    Hari itu, Alexander kembali ke rumah dengan hati yang penuh beban. Pikirannya tak bisa lepas dari pesan-pesan di ponsel tua yang ia temukan di kantor lama Daniel. Jika benar Daniel masih hidup, apa tujuan dari semua ini? Apa yang sebenarnya sedang dia rencanakan? Di dalam hatinya, Alexander tahu ini bukan lagi sekadar balas dendam pribadi, ada sesuatu yang lebih besar, lebih gelap, yang terpendam di bawah permukaan.Sesampainya di rumah, Alexander disambut oleh Sarah yang sedang bermain bersama Zacky di ruang tengah. Melihat kebahagiaan di wajah istri dan anaknya sedikit meredakan kegelisahan yang menghantuinya."Kamu pulang terlambat lagi, Sayang," kata Sarah sambil tersenyum hangat. "Ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan?"Alexander tersenyum tipis, mendekati Sarah dan mencium pipinya. "Banyak yang terjadi di kantor, tapi aku tidak ingin membebanimu dengan masalah itu."Sarah menatap Alexander dengan penuh perhatian, mengetahui bahwa suaminya sedang menutupi sesuatu. Namun, dia memi

DMCA.com Protection Status