Share

Bab 33. Wawancara

Author: Capucinno
last update Last Updated: 2025-03-22 14:51:47

“Tidak ada hubungan apa-apa diantara kami. Dia resepsionis saya,” jawab Teofilano, saat di wawancarai wartawan di King Palace Hotel pagi ini.

Hari ini King Palace Hotel menjadi trending topik. Bukan hanya baku hantamnya, tapi juga scandal perselingkuhan Teofilano dengan Viana. Sebab wajah mereka tertangkap kamera ponsel pengunjung hotel.

Viana yang baru stabil keadaannya, senang mendengar jawaban Teofilano di layar televisi. Dari tadi pria itu berhasil menutupi perselingkuhannya.

Jawaban Teofilano sangat meringankan bebannya. Dengan begini, dia tak perlu cemas sampai migrain mencari alasan untuk Galla, keluarga dan kakeknya

“Tapi menurut keterangan istri anda, anda mengencaninya dalam 2 tahun terakhir?” tanya seorang wartawan perempuan.

Astaga, kepala Viana kembali migrain mendengar pertanyaan wartawan yang semakin lama semakin tajam. Tapi dia percaya Teofilano bisa menjawab pertanyaan itu dengan cerdas. Seperti yang dari tadi pria itu lakukan.

“Boleh ditanyakan ke suaminya, pengusaha
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 34. Pikiran

    Viana kesal ucapan Teofilano benar. Yang membuatnya tidak bisa melupakan Teofilano adalah kepiawaiannya memainkan titik C, G, dan A nya, sehingga dia tahu nikmatnya sebuah sentuhan. Apalagi pria itu pria pertama baginya.Tapi, perempuan waras mana yang meninggalkan suami dan berlari ke pria lain karena urusan batin?Norma mana yang akan membenarkannya?Apalagi Galla sudah merawatnya siang malam. Tidak. Viana tidak bisa melakukan ini.Ceklek“Pagi Viana!”Fokus Viana teralihkan. Dia tersenyum kepada pria paruh baya berpakaian serba putih yang baru masuk ke dalam kamar rawat inapnya. Di belakangnya seorang suster dengan menggunakan masker.“Pagi Dokter Andrew.”“Gimana, ada keluhan?”“Sakit,” keluh Viana. Dia memang merasakan nyeri di dada.Dokter Andrew tertawa. “Sudah minum obat?”“Belum, Dok,” sahut Viana.“Coba nanti diminum dulu obatnya, kalau masih sakit, tambah dosis.”Sementara suster menegecek infus Viana, Dokter Andrew bertanya. “Sudah berapa lama?”“Apa, Dok?” Vian tidak paha

    Last Updated : 2025-03-22
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 35. Menstruasi

    “Kenapa Bapak tidur di sini?!” nada Viana mulai tinggi.“Mau buat saya mati?!” imbuh Viana.Viana tidak habis pikir, Teofilano benar-benar tidak memikirkan nasibnya yang sudah mengenaskan setelah ditembak Cintya. Terpaksa Viana turun dari ranjang, karena tidak mau dekat-dekat dengan Teofilano lagi.Sembari menyeret tiang infus dan kaki kanan, Viana mendekati Teofilano yang tidur di ranjang. Dia akan memaksa Teofilano keluar dari kamarnya karena takut Cintya datang tiba-tiba seperti semalam.Viana menarik tangan Teofilano. “Kalau Bapak sayang sama saya, tolong pergi dari sini!”Viana benar-benar takut Cintya tiba-tiba muncul dan menembaknya lagi. Belum lagi jika Galla atau kakeknya datang. Bisa tamat riwayatnya.Viana salah perhitungan. Dia mendekati singa yang sedang marah. Dalam sekejab tubuhnya yang lemah sudah berada di bawah kungkungan Teofilano.“Justru karena sayang, aku harus di sini.”Viana cemas, jari pipih Teofilano mulai melepas kancing bajunya satu persatu.“Bapak nggak sa

    Last Updated : 2025-03-24
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 36. Sakit

    Viana memaksa diri memejamkan mata sebab obatnya tidak akan bekerja jika dia tidak tidur.Meskipun tidak mudah memejamkan mata di tengah hantaman perut yang seperti lubang sebesar ember, pinggang seperti putus dan paha linu, tapi Viana berusaha tidak mempedulikan rasa sakitnya.Seperti biasa, dia berusaha mengosongkan pikiran. Setiap gelombang sakit itu datang, dia melarang otaknya merespon. Tangannya berhenti memijit paha, tapi masih meremas perut. Entah kenapa, hangatnya telapak tangan mengurangi rasa sakitnya.Setelah beberapa lama, Viana merasa intensitas sakitnya berkurang, pertanda obat mulai bekerja. Tubuh Viana lemas setelah melalui sakit luar biasa, namun dia senang sebentar lagi penderitaannya berakhir.Melihat Viana sudah tenang dan tidur, Teofilano keluar kamar. Dia melihat Reynhart dan beberapa anak buahnya berjaga. “Kalian sudah sarapan?”“Belum, Pak,” sahut Reynhart mewakili teman-temannya.“Pergilah bergantian.” Perintah Teofilano yang langsung diiyakan oleh Reynhart.3

    Last Updated : 2025-03-25
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 37. Libido Saat Mens

    Perawat itu melongo melihat Dokter Dante yang selama ini terlihat tegas terhadap aturan malah menemani Teofilano merokok. Ya, mereka berdua merokok di depan poster dilarang merokok. Dia pergi sebelum mendapat masalah.Teofilano melirik sekilas punggung perawat itu. “Saya butuh baju ganti untuk pasien di dalam dan kain pel.”Lantai kamar Viana memang kotor terkena darah menstruasinya. Begitu pula bajunya.“Baik, Tuan. Ada yang lain?” tanya Dokter Dante.“Itu saja.”“Stevi!” Dokter Dante segera memanggil perawat senior itu. “Tolong ambilkan baju ganti untuk Nona Viana dan panggilkan Office boy untuk membersihkan kamarnya.”Stevy menghela nafas tajam sebelum menghembuskannya. Sadar, dirinya sedang diincar Teofilano gara-gara menegur masalah rokok. “Ya. Dok.”“Saya mau dia yang ngepel,” ucap Teofilano.Dokter Dante segera meralat perintahnya. Tidak memberi ruang bagi Stevy yang keberatan karena sedang sibuk mengurus 5 pasien lansia.Sembari menunggu Stevi, Teofilano menceritakan keadaan V

    Last Updated : 2025-03-25
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   38. Galau

    Glek!Cairan kental Teofilano tertelan. Viana marah karena rasanya tidak enak. Dia memukuli perut six pack Teofilano.“Jilat, Viana!” Teofilano benar-benar ingin Viana menuntaskan tugasnya hingga tetes terakhir.Satu jam berlalu. Viana menatap makanan di depannya tapi tidak bisa menelan. Meskipun sudah menetralkan lidahnya dengan mouthwash, tapi rasanya menancap di pikiran.Viana lari ke toilet. “Huek!” masih tidak percaya dengan apa yang barusan dia lakukan.Selama menikah, Viana tidak pernah membahas nafkah batin dengan Galla kecuali saat menstruasi. Karena di moment itu libidonya sedang tinggi. Dan jawaban Galla sangat menyenangkan hatinya. Pria itu akan berkata “Siapa yang tidak mau sama kamu, aku mau.”Nyatanya, meskipun siklus itu berulang, Galla lupa dengan ucapannya.Viana kembali ke meja makan. Bagaimanapun dia harus menelan makanan itu karena ada obat yang perlu dia minum.“Dari mana kamu belajar?” Teofilano masih surprise.“Ilham.”Teofilano tertawa. Perempuan seperti Vian

    Last Updated : 2025-03-25
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 39. Depresi

    Viana mengeluarkan tiket bioskop yang dia temukan di saku kemeja Galla, dia letakkan di dashboard mobil lalu pergi. Hati Viana sakit. Galla punya waktu untuk nonton dengan orang lain, tapi tidak punya waktu dengannya.Tapi sakit hatinya tak bertahan lama, sebab dia menyimpan dosa yang lebih mengerikan dibanding tiket bioskop itu. Perselingkuhan.Meskipun terlihat tenang, Viana depresi. Itulah kenapa moodnya swing, selain dasarnya sudah moody. Dia heran, sudah seminggu sejak Galla menjenguknya di rumah sakit, 24 jam sejak dia kembali ke rumah ini, pria itu tidak pernah bertanya tentang berita perselingkuhannya dengan Teofilano. Apa separah itu sikap tidak keponya?Memikirkan Galla, Teofilano, Cintya, dan bayangan ketika dirinya tertembak, semua itu membuat kepala Viana hampir pecah. Disaat yang sama dia harus bersikap seolah tidak terjadi apa-apa karena belum berani mengklaim ingatannya pulih.“Viana, tunggu!”Viana membalik badan, sebagai bukti tidak sakit hati. “Kenapa?”Mata adalah

    Last Updated : 2025-03-26
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 40. Karma

    “Apa dia hidup dijaman flintstone?” Viana heran Teofilano tidak punya sosmed. Lebih tepatnya kesal karena tak menemukan jawaban atas rasa penasarannya.Kwan Bank adalah bank yang didirikan oleh Teofilano dan sahabatnya—Vincenzo dan Don Alberto. Tentu saja, untuk bisa membuka bank dibutuhkan modal awal yang cukup besar untuk disetor.Tapi mereka bertiga orang-orang beruntung yang ceprot di keluarga kaya raya, warisannya melimpah, modal awal bukanlah perkara sulit bagi mereka. Tapi lebih ke pikiran berhasil atau tidak.Ternyata berhasil. Bank yang baru berumur 10 tahun itu kini market capnya hampir setara bank milik pemerintah yang sudah berumur puluhan tahun.Dengan cara kerja yang sama, 10 tahun ini Kwan Bank memberikan bunga tinggi kepada debiturnya. Dengan agunan berupa tanah atau bangunan. Sebagian orang beruntung, bisa melunasi pokok serta bunganya yang mencekik leher. Sisanya, harus merasakan pahitnya aset disita.Sebab itu, Teofilano menikahi Cintya. Karena hanya Cintya musuh be

    Last Updated : 2025-03-26
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 41. Kembali Dosa

    “Pak Teo—”Viana terkejut Teofilano menelpon. Dia pikir pria itu sudah berhenti mengganggunya karena seminggu lebih tak ada kabar. Viana bingung, antara mengangkat telponnya atau tidak.Telpon berakhir, Viana syok membaca pesan dari Teofilano.Nomor tak dikenal : Angkat telponku atau aku akan naik.Viana segera menyeret kaki menuju jendela kamarnya yang menghadap ke arah jalan. Tidak percaya melihat mobil sedan warna putih yang parkir di sebrang rumahnya. Dia tahu betul mobil siapa itu, karena pernah menggunakannya. Ya, mobil Lauren.“Kebiasaan!” umpat Viana. Dia ingin respect kepada Teofilano, tapi tingkah lakunya membuat Viana muak.Viana mengunci pintu kamar tidurnya sebelum menerima telpon. “Kenapa Bapak ke sini?!”“Apa menstruasimu sudah selesai?”Viana tidak bodoh-bodoh amat. Dia tahu maksud Teofilano menanyakan hal itu.Sumpah, Viana ingin menyobek mulut Teofilano lalu melempar pria itu ke planet mars. Dia sudah tidak tahan satu planet dengan mantan CEOnya itu.“Selesai atau bel

    Last Updated : 2025-03-28

Latest chapter

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 79. Gaji Di Tahan

    Viana baru yakin pria yang berdiri di depannya pagi ini adalah pentolan silent killer, setelah hidungnya mencium aroma wangi parfum pria itu.“Mana kunci mobilku,” pinta Teofilano dengan suara dingin.“Ada di tas.” Viana bergegas meninggalkan Teofilano, menuju konter resepsionis.Teofilano menunggu Viana di samping mobilnya ketika resepsionisnya itu menyerahkan kunci mobilnya dengan wajah acuh tak acuh.“Baru dua lebih aku pergi, ka—”“Permisi.” Viana bergegas pergi setelah meletakkan kunci di atas mobil. Karena tahu lanjutannya.Pasti pria brengsek itu akan berkata ‘Kenapa sudah mencari penggantiku?! Apa kamu belum sadar kamu miliku?!’Ya, pasti begitu. Dan Viana malas menanggapi.“Viana, berhenti!”Tapi Viana tak peduli. Viana baru peduli ketika pria itu mengancam tidak akan memberinya uang.“Bapak tahu kenapa saya tidak pernah minta uang? Karena saya tidak ingin merasa dipelihara,” jawab Viana penuh penekanan pada kalimat setelah karena.Viana menstater kunci motornya lalu pergi.

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 78. 1 Minggu Sebelum Masa Bantu Usai

    Semalam-malaman Viana berada di tempat pembuangan akhir, mencari piring dan gelas plastiknya di tempat yang sangat bau ini.Jantung Viana berdebar karena begadang, tapi barang yang dia cari belum ketemu.“Kak Luigi, aku ijin nggak masuk kerja, karena ada urusan mendadak,” kata Viana pagi ini.“Waduh, nggak ada yang jaga dong pagi ini. Sebab tadi Lolita juga ijin perutnya sakit.”Viana menatap gunung sampah yang belum sempat dia jajaki. Viana bingung, kesempatannya tinggal hari ini sebelum sampah-sampah itu di bakar.“Maaf ya Kak, aku ada perlu yang gak bisa ditunda.”Luigi akhirnya mengalah, meskipun baru sampai rumah setelah jaga malam, dia berangkat lagi.Viana kembali mencari piring dan gelas plastik miliknya, tak peduli bau dan kotor.“Nyari apa, Non?” tanya Felix—bodyguard Viana yang sudah menyamar jadi pemulung.Viana menoleh, tertegun menatap pria yang sebenarnya tampan tapi lusuh, berjalan ke arahnya.“Noah?”“Kamu masih mengingatku?” Felix—bodyguard bayangan Viana yang sudah

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 77. Inspirasi Dari Linda

    Galla barusan menelpon. Viana pikir untuk menanyainya karena sudah lewat jam pulang dia belum ada di rumah. Ternyata untuk memberitahu kalau malam ini pria itu tidak pulang, menginap di resto karena ada tukang yang akan membenahi saluran pembuangan yang mampet.Akhirnya Viana putuskan menunggu Linda meski sudah absen pulang. Jam 11 malam, perempuan itu baru muncul. Viana terkejut, ternyata dia pernah bertemu Linda sebelumnya. Kala itu perempuan ini bersama Ceko.“Viana.”“Linda.”Mereka berkenalan. Kemudian Darren menyuruh Linda cerita pengalamannya kepada Viana selama jadi teman minum para tamu-tamu KIC.Linda tertawa. “Kenapa, kamu tertarik?”“Penasaran aja, Kak.” Viana balas tersenyum.Linda kembali tertawa. “Kita ngomong dewasa ya. Tamu-tamu itu kadang suruh aku salto, nyanyi meskipun aku nggak bisa nyanyi, lepas baju, menari, masturbasi di depan mereka. Awalnya aku syok, tapi Pak Teo ngingetin tujuanku datang ke sini. Kalau nggak ada Pak Teo aku udah mengundurkan diri dari hari p

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 76. Tipping 800 Dollar

    Viana teringat Teofilano. Minuman alkohol inilah yang dulu dia lihat di meja kerja pria itu di mansion, saat dia ingin mencegah kehamilan.Alkohol bukan kebutuhan primer. Bahkan masih tidak layak disebut kebutuhan tersier. Tapi bos mafia itu rela membuang uang banyak untuk sesuatu yang bukan kebutuhan dasar.Itu artinya Teofilano cukup kaya. Karena tidak mungkin minum seharga jutaan dollar kalau uangnya pas-pas an.Viana tersenyum simpul. Meskipun pria itu kaya dan berkuasa kini hobinya menciumi intinya dan mengatakan suka dengan aromanya yang khas. Lalu mengigiti pahanya sebelum akhirnya memasukinya.Teofilano memang sangat menjijikkan saat di ranjang. Baik perkataan maupun perbuatan. Sampai kadang Viana ingin mencabuti rambut kepala pria itu satu persatu sampai habis.Kesal, kapok campur jadi satu di hati Viana. Karena dia baru bisa keluar dari ruang VIP jam 9 malam.“Viana.”“Ya, Mr?”“Next aku mau kamu yang temani aku lagi.”“What?!”Viana benar-benar tidak percaya masih ada next.

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 75. 3,7 Juta Dollar Per Gelas

    Bagi Viana yang tidak pernah menemani orang minum, melihat kepala Mr Fox ambruk ke meja dikira mabuk, padahal pria itu baru kehilangan koordinasi.“Lagi.”“Tapi—"Mr fox menatap Viana kesal, perempuan ini berani mengatur hidupnya.“Kamu mau menghabiskan sisanya?”Viana menggeleng. Agak takut dengan tatapan muak dari Mr Fox.“Kalau begitu tuang minuman itu ke gelas, sekarang!”Viana gemetar Mr Fox tiba-tiba menyentaknya. Padahal tujuannya mengingatkan agar pria itu tak berlebihan mengkonsumsi alkohol.Akhirnya, Viana kembali menggunakan kedua tangannya untuk menuang isi botol itu ke dalam gelas. Karena botol itu berat, isinya 5 liter.Viana merasa Mr Fox sudah sinting karena pengaruh alkohol. Beberapa detik lalu pria itu menyentaknya dengan nada tinggi, seperti orang marah. Tapi sekarang senyum-senyum melihatnya, sepertinya hati pria itu senang setelah meluapkan emosi padanya.“Kamu tahu berapa harga pergelas minuman ini?”Viana menggeleng.“3,7 juta dollar pergelas.”Rahang Viana jatu

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   bab 74. Mr Fox

    “Wah, hebat sekali kamu. Kecil-kecil jago bisnis,” puji Galla.Jika Reyna malu dipuji seorang Galla, pebisnis muda yang sukses menyulap Galardi Kitchen dari 3 cabang menjadi 9 cabang dalam waktu kurang dari 5 tahun, Vonny menatap Galla sebal karena saat ini merangkul pundak Viana—perempuan miskin, bodoh, dan tak berguna itu.Reyna memang layak dipuji dan dibanggakan. Usianya masih 19 tahun, baru lulus SMA, tapi sudah punya bisnis online shop yang sukses. Bisa beli apartemen serta mobil dengan uangnya sendiri.“Itulah pentingnya latar belakang keluarga. Keluarganya pebisnis semua, makanya Reyna jago bisnis. Coba kalau orang tuanya buruh cuci dan sopir angkutan umum, anaknya pasti gak bisa apa-apa. Gak mampu otaknya buat melihat peluang dan cari uang.”Deg!Viana merasa tersindir. Setelah bisnis toko lampu orang tuanya bangkrut, mendiang Ibunya—Hesti Tanama memang menjadi buruh cuci baju dari rumah ke rumah, dan mendiang ayahnya—Adnan Tanama menjadi sopir bis milik pemerintah.Kalau diri

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 73. Belajar Rela Hati

    Mata coklat Viana memperhatikan pesawat yang sedang take off. Kalau boleh teriak, dia ingin menyuruh Teofilano turun dari pesawat itu atau jangan pergi selama itu.Tapi Viana hanya bisa menelan semua itu sendiri. Karena sadar Teofilano sedang melakukan tugasnya sebagai suami.Sebenarnya sudah lama Lauren meminta Teofilano menemuinya. Tapi baru kali ini Teofilano sempat.Teofilano berani meninggalkan Viana karena Cintya sudah dia kurung di rumah sakit jiwa dan Tiger tidak berkutik setelah Teofilano menemukan bukti bahwa pembunuh berantai yang selama ini memutilasi korbannya setelah diperkosa adalah Tiger.Viana memarkir mobil milik Teofilano di KIC. Segera dia temui Dion yang sedang mengopi di pos satpam malam ini.“Dion, ini kunci mobil Bapak.”Dion bingung. “ Kenapa dikasih ke aku? Kan bapak suruh kamu pake selama Bapak nggak ada.”“Tahu. Tapi aku nggak mau. Nih.” Viana menyuruh Dion menerima kuncinya.Viana masih cukup waras. Bawa mobil Teofilano pulang ke rumah sama dengan minta d

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 72. Sah Jadi ...

    Teofilano mendorong piring Viana. Menyuruh perempuan itu menghabiskan makanannya. Begitu pula dengan dirinya.“Sudah jam 1 siang, saya harus kembali,” ucap Viana.“Nanti malam aku ke Irish menemui Lauren.”Viana memasukkan baju dan lain-lain ke dalam koper yang akan dibawa Teofilano. Sementara pria itu menelpon Lauren.“Aku sudah beli semua pesanan kamu. Semua sudah masuk ke dalam koper,” ucap Teofilano usai melirik hasil pekerjaan Viana.Lauren memesan beberapa makanan khas Triodes dan restoran KIC. Sebab itu Teofilano membawa koper besar, padahal baju yang dia bawa hanya 3 pasang.Teofilano memang tidak suka bepergian dengan membawa banyak barang, dia lebih suka bawa uang, sesampainya di tempat biasanya beli baju dan baju kotornya dia buang ke tempat sampah.“Makasih, Honey. Aku gak sabar ketemu kamu,” ucap Lauren manja.“Aku juga.” Teofilano memperhatikan Viana yang memasukkan charger, laptop, parfum dan waxnya ke dalam tas. Kini perempuan itu usai dan duduk di sofa membuka ponsel.

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 71. Malu Hati

    “Makasih Rumi,” ucap Teofilano.“Ya, Pak.” Rumi meninggalkan Viana dan majikannya setelah menyiapkan makan siang untuk mereka.Teofilano menuang beberapa sendok daging sapi ke piring Viana. “Hari ini kamu membuatku surprise sampai tidak tahu harus memberimu SP atau penghargaan.”Viana menyumpit nasi dan memasukkan ke dalam mulut sembari menunduk. Begitu pula dengan daging sapi lada hitam di depannya, dia masukkan satu persatu ke dalam mulut dengan kepala menunduk.Tadi saat memperkosa Teofilano tidak semalu ini, kenapa sekarang malunya minta ampun?Rasanya Viana tidak mampu menghadapi sisa hari.Ah! Tidak. Yang dia rasakan saat ini bukan cuma malu tapi juga merasa telah kurang ajar kepada CEOnya itu. Harusnya dia tak melakukan hal tak wajar bin stupid itu.“Lihat aku, Viana.”Viana tak menjawab apalagi melihat pria itu. Dia sedang menghalu andai bisa menghilang seperti jin detik ini.Cowok menyatakan cinta duluan itu wajar. Tapi cewek menembak cowok, memalukan. Apalagi dalam hubungan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status