Chapter: Bab 58. Setelah 10 Juta Dollar“Terimakasih, Tuan Teo. Silahkan dihitung,” sahut Vonny.Teofilano meminta tolong Simon menghitungnya. Sementara dia, merokok setelah diberi lilin oleh Vonny.Vonny canggung, setelah menawarkan diri kepada pria muda itu. Rasanya ingin menghapus hari ini dari ingatan Teofilano.Berbeda dengan Teofilano, dia biasa saja.“Kapan Tuan Gustav pulang?” tanya Teofilano.“Seminggu lagi.”“Apa dia tidak marah kehilangan 10 juta dollar?”Vonny menertawakan kesialannya. Semua ini gara-gara Viana tidak mau ikut Teofilano. Kalau perempuan tak berguna itu nurut sedikit saja, tak perlu dia menguras tabungan seperti ini.“Apa anda akan mengembalikan uang saya, jika dia marah?”“Tidak.”“Seharusnya saya seret saja Viana ke depan anda.”Teofilano tertawa lalu menyesap rokoknya. Asapnya dia hembuskan ke samping, supaya tidak mengganggu Vonny.“Anda menyukainya?”“Saya suka uang.”Teofilano berbohong atau tidak memang beda tipis, sebab itu Vonny tidak percaya dan semakin penasaran.“Tadi anda bilang mengi
Terakhir Diperbarui: 2025-04-10
Chapter: Bab 57. 10 Juta Dollar“Maaf, Nyonya,” tolak Teofilano dengan halus lalu pergi.Sejak dengan Viana, Teofilano tidak pernah menyentuh wanita lain. Rasanya aneh jika menerima tawaran Vonny.Vonny berpikir alasan Teofilano menolaknya karena usia, jika itu masalahnya, Teofilano salah besar. Meski sudah cukup umur, dia masih kuat meladeni anak muda seperti Teofilano. Dan urusan badan, dia tak pernah kuatir karena selama ini investasi banyak untuk itu.Vonny memang masih cantik dan berisi. Karena bokong dan buah dadanya terbantu implant, wajahnya tertolong operasi plastik.Vonny kembali meraih tangan Teofilano. “Tuan Teo, saya tidak akan mengecewakan anda.”Teofilano menyingkirkan tangan Vonny, masih sopan meski malu dilihat Simon—satpam Vonny. “Maaf, Nyonya.”Jika Galla tidak tersandung narkoba, Vonny bisa maju sendiri dengan uangnya. Tapi ini narkoba. Vonny tahu dimana dirinya tinggal, dia tinggal di negeri para mafia. Mafia-mafia itu tidak hanya ada di luar pemerintah, seperti Teofilano. Tapi juga di dalam pem
Terakhir Diperbarui: 2025-04-09
Chapter: Bab 56. Permintaan Ibu MertuaTapi, setelah Viana duduk di samping Vonny, dia baru menyadari kalau perempuan berusia 57 tahun itu ternyata meneteskan air mata.“Mama kenapa?”Vonny mengusap air matanya. “Barusan Tuan Teo bilang, Galla tertangkap polisi gara-gara pesta miras dan narkoba. Mama nggak mau putra mama dipenjara, Viana. Mama nggak mau.”Viana menatap Teofilano, berharap yang dia dengar tidak nyata. “Benarkah?”Sayangnya Teofilano mengangguk, Viana menutup mulut, mata coklatnya yang bening berkaca-kaca.Setahu dia Galla adalah pria baik. Rokok, alkohol, judi, perempuan, club malam apalagi narkoba, bukanlah hal yang biasa Galla sentuh. Tapi kenapa tiba-tiba konsumsi narkoba?“Apa dia dijebak? Jawab aku pak Teo, apa dia dijebak?!” tangis Viana pecah.Viana mendekati Teofilano, sedikit banyak dia curiga, jangan-jangan Teofilano yang menjebak Galla karena pria gila ini datang ke sini untuk menjemputnya. “Aku tidak akan mengampuni siapapun yang menjebaknya! Aku sumpahi tidak bahagia seumur hidup!”“Viana, Tuan
Terakhir Diperbarui: 2025-04-08
Chapter: Bab 55. Setiap Ketemu Selalu ...Keringat Viana sebesar biji jagung, entah apa yang dia takutkan sekarang. Takut dengan profile Teofilano yang ternyata pentolan organisasi kriminal atau takut jatuh cinta pada pria brengsek itu!Viana pucat pasi Teofilano semakin dekat dan menyerangnya dengan tatapan penuh emosi. Dalam sekejab, dirinya dan Teofilano terkubur dalam restoran pizza yang luas ini.Ya, kini hanya ada dirinya dan Teofilano yang sudah membuang balok kayunya ke lantai.Viana terkejut Teofilano tiba-tiba merengkuh pinggangnya dan merampas bibirnya, setelah menyingkirkan penutup mulut. Viana mencoba melepaskan diri ketika jari-jari pipih Teofilano ikut berimprovisasi dengan membuka resleting jaketnya.“Mau apa kamu?!”“Aku mau tubuh resepsionisku!”Jari Teofilano kembali meraih resleting jaket Viana dan menurunkannya ke bawah.Tekanan darah Viana seketika tembus angka 200.Ternyata benar yang dikatakan Alice, buaya-buaya ini tidak tahu cinta, tahunya bercinta. Teofilano hanya menginginkan tubuhnya, bukan hatiny
Terakhir Diperbarui: 2025-04-07
Chapter: Bab 54. Bersua KembaliViana segera mengambil masker mulut dari jaket dan memakainya. Berharap cara ini bisa sedikit menyamarkannya sehingga terhindar dari mata Teofilano.“Oh my God! Oh my God! Mereka berkelahi lagi. Ya Tuhan, selamatkan kami," histeris oma-oma, mengagetkan seisi resto.Viana memicingkan mata, sepertinya kenal oma itu. Tapi lupa tempatnya.Dalam hitungan detik, kondisi di restoran ikut chaos. Banyak pelanggan yang sedang makan pizza kabur.Memang menakutkan berada dalam situasi gebuk-gebukan seperti ini. Dan Viana baru tahu rasanya sekarang.Meski pertikaian Teofilano dengan Tiger—ayah mertuanya pecah di toko buah, resto ini kena dampaknya. Karena tidak ada yang membayar pizza, semua kabur. Entah lupa karena panik atau aji mumpung, susah dibedakan.Tapi kaki Viana tetap berdiri di sini, menunggu pesanan yang sedang diproses. Dia tidak tega ikut-ikutan membuat resto ini rugi.Tindakannya itu dilakukan juga oleh beberapa orang yang masih antri, termasuk si remaja perempuan yang ternyata cuc
Terakhir Diperbarui: 2025-04-07
Chapter: Bab 53. Apa Dia Sekejam Itu?“Kurang dari 1 jam?!” pekik Devdan tak percaya. “Jangan-jangan dia yang umpetin bini loe.”“Ngaco! Anak buah dia itu banyak dan dimana-dimana. Sekali kirim foto dan perintah, ratusan laporan masuk.”“Iya juga sih.” Devdan akhirnya juga paham. “Trus kalau Viana udah ketemu, kenapa muka loe masih bete?”“Sekarang gue pusing gimana caranya bayar Teofilano.”“Maksud loe?”Galla mengambil nafas sebelum menjawab pertanyaan Devdan. “Dompet gue disita sama Mama.”Devdan bertambah melongo sebelum akhirnya menertawakan kesialan sahabatnya. “Mampus, loe!”“Sialan loe!”Galla pusing. Tadinya dia mengajak ketemuan Jasmine karena ingin pinjam duit ke perempuan itu. Tapi, sampai Jasmine pulang mulutnya tidak bisa mengatakan sepatah katapun. Sebab tidak pernah hutang ke perempuan.“Kapan loe janji bayar?” Devdan ingin tahu meski tidak bisa membantu.“Hari ini.”Kepala Galla langsung cenat cenut.Hening. Mereka minum bir dengan pikiran masing-masing.“Gue sampe sekarang gak ngerti, kenapa loe masih pe
Terakhir Diperbarui: 2025-04-05