Home / Romansa / Terjebak Hasrat Bos Mafia / Bab 41. Kembali Dosa

Share

Bab 41. Kembali Dosa

Author: Capucinno
last update Last Updated: 2025-03-28 10:37:06
“Pak Teo—”

Viana terkejut Teofilano menelpon. Dia pikir pria itu sudah berhenti mengganggunya karena seminggu lebih tak ada kabar. Viana bingung, antara mengangkat telponnya atau tidak.

Telpon berakhir, Viana syok membaca pesan dari Teofilano.

Nomor tak dikenal : Angkat telponku atau aku akan naik.

Viana segera menyeret kaki menuju jendela kamarnya yang menghadap ke arah jalan. Tidak percaya melihat mobil sedan warna putih yang parkir di sebrang rumahnya. Dia tahu betul mobil siapa itu, karena pernah menggunakannya. Ya, mobil Lauren.

“Kebiasaan!” umpat Viana. Dia ingin respect kepada Teofilano, tapi tingkah lakunya membuat Viana muak.

Viana mengunci pintu kamar tidurnya sebelum menerima telpon. “Kenapa Bapak ke sini?!”

“Apa menstruasimu sudah selesai?”

Viana tidak bodoh-bodoh amat. Dia tahu maksud Teofilano menanyakan hal itu.

Sumpah, Viana ingin menyobek mulut Teofilano lalu melempar pria itu ke planet mars. Dia sudah tidak tahan satu planet dengan mantan CEOnya itu.

“Selesai atau bel
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 42. Ketika Hati Ikut Bercinta

    Teofilano menyembunyikan senyum. Dia membatin, ‘You will be mine.’ Tapi yang keluar dari mulutnya berbeda.“Bukan urusanku. Aku sudah menyuruhmu KB waktu itu!”Viana panik karena mansion ini jauh dari mana-mana. Dia takut sel sperma Teofilano terburu bertemu dengan sel telurnya. Hanya satu pikirannya saat ini, alkohol. Ya! di mansion ini pasti ada alkohol.Tanpa membersihkan badan, Viana keluar dari kamarnya yang berada di lantai 3. Dia turun ke lantai 2 mencari alkohol. Viana terkejut melihat sebuah ruang tampak gelap, karena tidak memiliki jendela.Wug!Dalam sekejab otak Viana segera tahu, itu suara Ceko.“Ceko, aku tidak akan mengganggumu.” Viana bergidik ngeri tapi tangannya terus meraba tembok mencari saklar. Rasa takutnya akan hamil anak Teofilano jauh lebih besar dari takutnya kepada anjing.Ceko mengeram, seolah dendam kepada Viana karena telah membuatnya yatim piatu. Dia tahu, dia adalah anak kesayangan Lauren. Sebab itu akan membuat ibunya bangga dengan menggoyak tubuh Vian

    Last Updated : 2025-03-28
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 43. Curhat

    Teofilano membuang wajah ke arah lain. Tidak rela peliharaannya dipelihara pria lain.Tapi kota yang dijuluki kota surga ini bisa menjadi kota mati jika dia cerai dengan Cintya. Karena cerai sama dengan kembali ke kehidupannya yang lama. Tidak hanya bisnisnya yang terancam bangkrut, tapi juga bisnis orang lain.“Jangan katakan kalimat mengerikan itu padaku!”Viana tidak membalas ucapan Teofilano. Dia berhak minta jaminan keamanan dari pria itu karena saat ini mungkin sel sperma Teofilano sudah bertemu dengan sel telurnya. Dia mau melahirkan anak bagi Teofilano jika pria itu mau menceraikan Cintya. Karena hanya itu satu-satunya cara agar nyawanya dan anaknya aman.Intinya, Viana tak mau banyak cincong. Kalau Teofilano sayang padanya, pasti akan menuruti permintaannya. Kalau tidak, ya sudah, dia tidak mau menghabiskan waktu dengan orang yang hanya mau dengan tubuhnya tapi tidak menyayanginya ini.Viana turun dari sofa karena dahaganya haus. Usai minum, dia membawakan segelas untuk Teofi

    Last Updated : 2025-03-29
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 44.

    Viana tidak menjawab. Seperti biasa, ketika marah dia diam seribu bahasa.Viana marah pada semuanya. Teofilano, Galla, Cintya, Vonny dan tetangganya yang sampai sekarang masih hidup dan sehat wal afiat.Teofilano bingung menghadapi Viana kalau sedang marah. Dia lebih suka Viana cerewet dari pada diam.“Masuklah! aku akan mengantarmu pulang,” kata Teofilano pada akhirnya.Melihat Viana tetap membisu dan terus berjalan, lama-lama Teofilano emosi. Dia turun dari mobil.Tak perlu waktu lama untuk mencekal siku Viana. “Jika ibumu hidup, pasti menyuruhku tanggung jawab! Aku sudah mengajakmu menikah, kamu ingat itu?! tapi apa jawabanmu?! ….. meskipun kamu diceraikan oleh suamimu, kamu TIDAK AKAN menikah denganku! …… sekarang, tiba-tiba kamu bawa-bawa kata sayang dan menyuruhku cerai dengan Cintya …… ke plin planan apa lagi ini?”Viana diam. Hanya menatap Teofilano dengan mata nanar. Dia akui, dia memang plin plan.Teofilano melanjutkan “Sekarang ku balik ……. kalau kamu sayang aku, ceraikan s

    Last Updated : 2025-03-30
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 45. Hari Terburuk

    “Viana?”Viana menoleh mendengar namanya dipanggil. Wajahnya sempat pucat pasi, tapi dia berhasil merubahnya menjadi merona lagi.“Ya?” sahut Viana tenang.Kalau sedang marah, Viana memang tidak takut siapapun. Setan jendral, malaikat maut, kala jengking, cobra, anaconda dia hadapi. Apalagi cuma Cintya, yang sama-sama punya jigong seperti dirinya.Cintya memperhatikan Viana dari ujung rambut hingga kaki, berkali-kali. Heran, apa yang disukai Teofilano dari perempuan muda di depannya ini. Uang tidak punya, otak pas-pas an, cantik? Di banding dirinya, tak ada apa-apanya.Viana juga melakukan hal yang sama. Dia menatap Cintya. Mengakui, tak hanya kalah secara postur. Tapi juga uang serta kekuasaan.“Menjijikkan,” desis Cintya tanpa sadar.“Terima kasih,” balas Viana.Viana terkejut Cintya tiba-tiba menjambak rambutnya panjangnya. Dia jambak balik rambut Cintya.“Kenapa kamu merebut suamiku?!”“Aku tidak pernah merebut suamimu! Dia yang terus-terusan datang padaku!” Viana emosi mulut Cint

    Last Updated : 2025-03-31
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 46. Flashback

    4 hari sebelumnya……Sekitar pukul 8 pagi, puluhan anak buah Cintya mendatangi Kwan Bank dengan membawa balok. Mereka menyekap karyawan dan nasabah yang ada.Sementara Cintya, menabur abu ibunya ke atas laut dengan berurai air mata. Dia terpaksa mengkremasi ibunya karena tidak mendapatkan makam.Di kota ini pemakaman umum sangat jarang dan rata-rata yang dikubur di sana rakyat jelata. Cintya tidak mau ibunya bersanding dengan orang-orang miskin itu.Mau tak mau Cintya mengambil jalan kremasi.Teofilano juga ada di sana untuk memberi penghormatan terakhir. Meski dia yang memberi perintah untuk menggantung ibu Cintya, dia hadir di rumah duka, kremasi, bahkan pagi ini saat menabur abu ke laut.Malah, ayah Cintya yang tidak hadir.“Beristirahatlah dengan tenang, Ibu. Aku menyayangimu,” kata Teofilano.Cintya mendorong Teofilano ke laut. “Pembunuh!”Teofilano terkejut tiba-tiba dirinya tercebur. Tapi kemudian tersenyum kepada Cintya—istrinya yang besok malam ulang tahun ke 39.Melihat Teofil

    Last Updated : 2025-04-01
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 47. Flashback Again

    “Di ruangan saya, Pak,” sahut Emily, lega Teofilano sudah datang.Teofilano terkejut Cintya duduk di meja kerja Emily dengan setumpuk uang kertas serta sertifikat-sertifikat rumah milik nasabah yang dia simpan di ruangan khusus. Hanya dia dan Oleg yang tahu kombinasi rumit untuk membuka ruang berangkas.Jika bukan dirinya yang memberitahu Cintya hal itu, pasti Oleg. Sehingga ,ruangan teraman di gedung 6 lantai ini berhasil dibobol. Tapi itu bukan hal penting sekarang.“Apa maumu?!” kesabaran Teofilano kepada Cintya habis.“Aku terima hubunganmu dengan Lauren karena kalian sudah menikahinya. Tapi jangan menjalin hubungan dengan perempuan lain.”Teofilano mengusap wajah. Dia tahu perempuan lain yang Cintya maksud adalah Viana. Detik ini, dia terngiang-ngiang ucapan perempuan plin plan itu.“Aku tidak akan menceraikannya. Meskipun dia menceraikanku aku tidak mau nikah sama Bapak!” tegas Viana kala itu.“Aku tidak akan menceraikannya. Meskipun dia menceraikanku aku tidak mau nikah sama Ba

    Last Updated : 2025-04-01
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 48. Black Day

    “Jangan menemuiku!” Viana menutup telpon sepihak.“Good Night, Viana,” kata Teofilano meskipun Viana sudah menutup telpon.Usai telpon, Teofilano tersenyum kepada anjing border collienya sembari mengelus punggung hewan berbulu itu.Semua yang dekat karena dia masih berguna untuk kantong mereka. Jika sudah tidak berguna, entahlah, mungkin hanya Ceko yang setia di sisinya.Teofilano baru ingat, dia belum memberi makan Ceko dari kemarin!“I have roast turkey for you (Aku punya kalkun panggang untukmu).”Ceko turun dari pangkuan Teofilano dengan suasana hati girang karena akan dapat kalkun.Saat tidak ada Viana, Ceko bebas berkeliaran di mansion. Seperti saat ini, sembari menunggu makanan datang, dia berlari ke sana ke mari mencari Reynhart untuk diajak main. Sebab itu dia berharap Viana tidak sering-sering datang, karena dia benci di kurung dalam keranjang. Viana is enemy.Sementara Ceko makan, Teofilano kembali memikirkan masalahnya. Cintya bukan lawan yang bisa tumbangkan sekali serang

    Last Updated : 2025-04-02
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 49. Anan

    “Kendalikan dirimu, Alessio,” Anan angkat bicara.Karena pertimbangan itu, mulut Viana tetap dibiarkan tersumpal tisu. Alessio merasa Viana sudah basah, tanda siap dimasuki. Dia segera memindahkan Viana ke lantai dan melepas celana.Air mata Viana menetes, merasakan kejantanan Alessio melesak masuk ke dalam intinya. Dia jijik kepada benda itu.Alessio memejamkan mata sembari mencekram lutut Viana ketika pelepasannya tiba. Saat membuka mata, terkejut melihat Teofilano bersandar di ambang pintu. Pria itu merokok sembari menatap dirinya.“Tu—Tuan Teo?”Alessio segera mencabut diri dari Viana dan memakai celana. Sementara tubuh polos Viana dia tutupi dengan jasnya. Jantung Alessio berdebar gugup ketakutan, sudah berapa lama pria itu berdiri di sana?Ya. Alessio bertanya-tanya. Sudah berapa lama Teofilano berada di sana. Alessio pucat pasi, sepertinya bukan Viana yang mati hari ini, tapi dirinya!Bukan hanya Alessio. Sandy, Miller, Jay dan Anan yang baru menyadari kehadiran Teofilano ikut

    Last Updated : 2025-04-02

Latest chapter

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   bab 74. Mr Fox

    “Wah, hebat sekali kamu. Kecil-kecil jago bisnis,” puji Galla.Jika Reyna malu dipuji seorang Galla, pebisnis muda yang sukses menyulap Galardi Kitchen dari 3 cabang menjadi 9 cabang dalam waktu kurang dari 5 tahun, Vonny menatap Galla sebal karena saat ini merangkul pundak Viana—perempuan miskin, bodoh, dan tak berguna itu.Reyna memang layak dipuji dan dibanggakan. Usianya masih 19 tahun, baru lulus SMA, tapi sudah punya bisnis online shop yang sukses. Bisa beli apartemen serta mobil dengan uangnya sendiri.“Itulah pentingnya latar belakang keluarga. Keluarganya pebisnis semua, makanya Reyna jago bisnis. Coba kalau orang tuanya buruh cuci dan sopir angkutan umum, anaknya pasti gak bisa apa-apa. Gak mampu otaknya buat melihat peluang dan cari uang.”Deg!Viana merasa tersindir. Setelah bisnis toko lampu orang tuanya bangkrut, mendiang Ibunya—Hesti Tanama memang menjadi buruh cuci baju dari rumah ke rumah, dan mendiang ayahnya—Adnan Tanama menjadi sopir bis milik pemerintah.Kalau dir

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 73. Belajar Rela Hati

    Mata coklat Viana memperhatikan pesawat yang sedang take off. Kalau boleh teriak, dia ingin menyuruh Teofilano turun dari pesawat itu atau jangan pergi selama itu.Tapi Viana hanya bisa menelan semua itu sendiri. Karena sadar Teofilano sedang melakukan tugasnya sebagai suami.Sebenarnya sudah lama Lauren meminta Teofilano menemuinya. Tapi baru kali ini Teofilano sempat.Teofilano berani meninggalkan Viana karena Cintya sudah dia kurung di rumah sakit jiwa dan Tiger tidak berkutik setelah Teofilano menemukan bukti bahwa pembunuh berantai yang selama ini memutilasi korbannya setelah diperkosa adalah Tiger.Viana memarkir mobil milik Teofilano di KIC. Segera dia temui Dion yang sedang mengopi di pos satpam malam ini.“Dion, ini kunci mobil Bapak.”Dion bingung. “ Kenapa dikasih ke aku? Kan bapak suruh kamu pake selama Bapak nggak ada.”“Tahu. Tapi aku nggak mau. Nih.” Viana menyuruh Dion menerima kuncinya.Viana masih cukup waras. Bawa mobil Teofilano pulang ke rumah sama dengan minta d

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 72. Sah Jadi ...

    Teofilano mendorong piring Viana. Menyuruh perempuan itu menghabiskan makanannya. Begitu pula dengan dirinya.“Sudah jam 1 siang, saya harus kembali,” ucap Viana.“Nanti malam aku ke Irish menemui Lauren.”Viana memasukkan baju dan lain-lain ke dalam koper yang akan dibawa Teofilano. Sementara pria itu menelpon Lauren.“Aku sudah beli semua pesanan kamu. Semua sudah masuk ke dalam koper,” ucap Teofilano usai melirik hasil pekerjaan Viana.Lauren memesan beberapa makanan khas Triodes dan restoran KIC. Sebab itu Teofilano membawa koper besar, padahal baju yang dia bawa hanya 3 pasang.Teofilano memang tidak suka bepergian dengan membawa banyak barang, dia lebih suka bawa uang, sesampainya di tempat biasanya beli baju dan baju kotornya dia buang ke tempat sampah.“Makasih, Honey. Aku gak sabar ketemu kamu,” ucap Lauren manja.“Aku juga.” Teofilano memperhatikan Viana yang memasukkan charger, laptop, parfum dan waxnya ke dalam tas. Kini perempuan itu usai dan duduk di sofa membuka ponsel.

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 71. Malu Hati

    “Makasih Rumi,” ucap Teofilano.“Ya, Pak.” Rumi meninggalkan Viana dan majikannya setelah menyiapkan makan siang untuk mereka.Teofilano menuang beberapa sendok daging sapi ke piring Viana. “Hari ini kamu membuatku surprise sampai tidak tahu harus memberimu SP atau penghargaan.”Viana menyumpit nasi dan memasukkan ke dalam mulut sembari menunduk. Begitu pula dengan daging sapi lada hitam di depannya, dia masukkan satu persatu ke dalam mulut dengan kepala menunduk.Tadi saat memperkosa Teofilano tidak semalu ini, kenapa sekarang malunya minta ampun?Rasanya Viana tidak mampu menghadapi sisa hari.Ah! Tidak. Yang dia rasakan saat ini bukan cuma malu tapi juga merasa telah kurang ajar kepada CEOnya itu. Harusnya dia tak melakukan hal tak wajar bin stupid itu.“Lihat aku, Viana.”Viana tak menjawab apalagi melihat pria itu. Dia sedang menghalu andai bisa menghilang seperti jin detik ini.Cowok menyatakan cinta duluan itu wajar. Tapi cewek menembak cowok, memalukan. Apalagi dalam hubungan

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 70. Masih Hari Pertama

    “Kamu angkat telpon Bapak,” perintah Luigi kepada Viana.Rahang Viana jatuh, dia belum sempet menjawab tapi kepala resepsionis itu sudah mengangkat telpon dari luar duluan. Tapi kemudian bersyukur, ternyata telpon dari luar orang yang tanya-tanya paket wedding, hal yang belum dia kuasai.Luigi menerangkan sedikit karena departemen marketing sedang diluar kantor untuk makan siang.Terpaksa Viana mengangkat telpon dari nomor ekstensi 201 itu.“Ya, Pak,” sahut Viana sembari menatap Adam. Suaranya agak kaku mengingat apa yang beberapa saat lalu dia lakukan ke pentolan silent killer itu. Tadi saat berbuat dia tidak berpikir karena terbawa keadaan, sekarang baru mikir tidak seharusnya dia begitu.“Pak … ada yang bisa saya bantu?”Viana bingung, Teofilano memutus sambungan tanpa sepatah kata.“Kenapa Bapak?” tanya Lolita.Viana mengedikkan bahu. “Gak ada ngomong apa-apa. Mungkin maunya diangkat Kak Luigi atau Kak Lolita.”“Ngusir aku kayaknya,” Adam perasaan.Sementara Adam pergi Viana jadi m

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 69. Hari Pertama

    Viana kembali ke konter resepsionisnya dengan wajah penuh tanda tanya. Hal apa kira-kira yang membuat Galla tiba-tiba dingin dan mendiaminya. Memang ini pertanyaan bodoh yang pernah terlintas dalam benaknya setelah melakukan dosa bersama Teofilano, tapi tetap saja ingin tahu.“Woi! Ngelamun aja!”Viana menjingkat tiba-tiba ada yang menepuk bahunya dengan suara nyaring. Tangannya gatal untuk tidak memukul lengan pria yang dari dulu suka menggodanya itu.“Kenapa sih Pak Adam hobi banget kagetin orang?!” Viana emosi, benci di kageti.sAdam cekikikan sembari mengikuti Viana yang masuk ke lobby KIC, senang cewek cantiknya kembali. Sebenarnya di KIC bertabur cewek cantik karena Bos mereka—Teofilano membuat aturan jelas untuk terima karyawan yaitu harus good looking.Meskipun cuma SMA seperti Viana, asal cantik dan seksi pasti ketrima kerja di KIC, dari pada lulusan S2 dengan wajah hancur dan body ala kadar.Tapi khusus Viana, selain kecantikannya mirip Lauren, dia tidak merokok, minum alkoh

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 68.

    Viana termangu di salahpahami oleh Teofilano.Entah setan mana yang merasuki Viana, urat malunya tiba-tiba putus. Sudah diperlakukan seperti itu, tangannya masih meraih kembali milik Teofilano yang sudah mengecil dari tadi.Membelai lembut dan penuh kasih sayang ketika Teofilano tidak lagi menolaknya. Viana berhenti ketika benda itu diameternya mengetarkan jantung. Benar-benar ingin benda itu menggantikan jari Teofilano.Viana menatap mata Teofilano. “Aku mohon … masukin ….”Alih-alih mendengarkan Viana, Teofilano terus memainkan lubang peranakan yang basah itu dengan penuh nafsu. Semakin Viana tersiksa, semakin berkurang amarahnya. Setidaknya sampai beberapa detik kemudian.Jika memohon tidak di dengarkan, maka jalan satu-satunya main hakim sendiri. Viana mendorong Teofilano sekuat tenaga hingga pria itu mundur beberapa langkah. Jangan menindas orang yang lemah.Viana baru keluar dari ruang kerja Teofilano pukul 12 siang. Berjalan layaknya tidak terjadi apa-apa, padahal baru saja mel

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 67. Di Salahpahami

    “Saya tidak akan menghindar meskipun Bapak tikam.”Teofilano tertawa. Berapa banyak nyawa yang dia bunuh? Dia hanya menghitung ketika masih 1 – 300. Setelah itu tidak menghitung lagi. Karena terlalu banyak jumlah anak buah Nit King dan Cintya yang mencari masalah dengannya.Satu hal yang pasti seluruh anggota keluarga dan anak buah Nit King sudah dia habisi, bahkan binatang peliharaan dan cicak yang ada pada dinding rumah Nit king. Hanya satu yang tersisa yaitu Stefanie Laurencia King, bayi Gabriella yang saat ini di depan matanya.Teofilano menghirup aroma pipi Viana yang mungil, mulus dan wangi. Jantungnya berdebar, peredaran darah ke arah kejantanannya yang lancar membuat benda itu cepat mengeras.Terkadang, antara benci, cinta, dan obsesi beda tipis. Ketiganya seperti persamaan linier. Satu garis lurus yang bernama INGIN.Jika cinta INGIN membahagiakan, benci INGIN menghancurkan, maka obsesi INGIN menguasai atau memiliki.“Aromamu aroma bayi … wajahmu wajah Gaby … kekurang ajaranm

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 66. Benci, Cinta, dan Obsesi

    Viana mengambil nafas. Meskipun sudah berkali-kali tanpa busana di depan Teofilano, jantungnya tetap deg-degan seperti pertama kali melakukannya.“Kenapa kamu berpikir aku mencintaimu?” ulang Teofilano sembari melepas kancing kemejanya sendiri.“Karena Bapak selalu mengajakku berhubungan badan. Aku tahu sex bukanlah cinta, tapi salah satu manifestasi cinta adalah sex.”Teofilano tertawa sebelum meletakkan kemeja hitamnya di atas meja. “Jangan salah, Viana. Tubuh pria setiap hari memproduksi sperma. Mau tidak mau kita para pria melakukan sex untuk mengeluarkan supaya tidak penuh. Aku mengajakmu berhubungan badan karena kamu yang membuatku kehilangan istri. Tidak lebih dari itu.”Viana menarik nafas. Ingin mensuwir-suwir mulut Teofilano, tapi tidak ada yang salah dengan ucapannya. Pria itu mengajaknya berhubungan badan memang bukan atas dasar cinta tapi memberi hukuman atas kesalahan yang dia buat.Akhirnya Viana hanya bisa melengos ketika Teofilano membuka ikat pinggang serta celana ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status