Home / Romansa / Terjebak Hasrat Bos Mafia / Bab 67. Di Salahpahami

Share

Bab 67. Di Salahpahami

Author: Capucinno
last update Huling Na-update: 2025-04-21 21:55:53

“Saya tidak akan menghindar meskipun Bapak tikam.”

Teofilano tertawa. Berapa banyak nyawa yang dia bunuh? Dia hanya menghitung ketika masih 1 – 300. Setelah itu tidak menghitung lagi. Karena terlalu banyak jumlah anak buah Nit King dan Cintya yang mencari masalah dengannya.

Satu hal yang pasti seluruh anggota keluarga dan anak buah Nit King sudah dia habisi, bahkan binatang peliharaan dan cicak yang ada pada dinding rumah Nit king. Hanya satu yang tersisa yaitu Stefanie Laurencia King, bayi Gabriella yang saat ini di depan matanya.

Teofilano menghirup aroma pipi Viana yang mungil, mulus dan wangi. Jantungnya berdebar, peredaran darah ke arah kejantanannya yang lancar membuat benda itu cepat mengeras.

Terkadang, antara benci, cinta, dan obsesi beda tipis. Ketiganya seperti persamaan linier. Satu garis lurus yang bernama INGIN.

Jika cinta INGIN membahagiakan, benci INGIN menghancurkan, maka obsesi INGIN menguasai atau memiliki.

“Aromamu aroma bayi … wajahmu wajah Gaby … kekurang ajaranm
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 68.

    Viana termangu di salahpahami oleh Teofilano.Entah setan mana yang merasuki Viana, urat malunya tiba-tiba putus. Sudah diperlakukan seperti itu, tangannya masih meraih kembali milik Teofilano yang sudah mengecil dari tadi.Membelai lembut dan penuh kasih sayang ketika Teofilano tidak lagi menolaknya. Viana berhenti ketika benda itu diameternya mengetarkan jantung. Benar-benar ingin benda itu menggantikan jari Teofilano.Viana menatap mata Teofilano. “Aku mohon … masukin ….”Alih-alih mendengarkan Viana, Teofilano terus memainkan lubang peranakan yang basah itu dengan penuh nafsu. Semakin Viana tersiksa, semakin berkurang amarahnya. Setidaknya sampai beberapa detik kemudian.Jika memohon tidak di dengarkan, maka jalan satu-satunya main hakim sendiri. Viana mendorong Teofilano sekuat tenaga hingga pria itu mundur beberapa langkah. Jangan menindas orang yang lemah.Viana baru keluar dari ruang kerja Teofilano pukul 12 siang. Berjalan layaknya tidak terjadi apa-apa, padahal baru saja mel

    Huling Na-update : 2025-04-21
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 69. Hari Pertama

    Viana kembali ke konter resepsionisnya dengan wajah penuh tanda tanya. Hal apa kira-kira yang membuat Galla tiba-tiba dingin dan mendiaminya. Memang ini pertanyaan bodoh yang pernah terlintas dalam benaknya setelah melakukan dosa bersama Teofilano, tapi tetap saja ingin tahu.“Woi! Ngelamun aja!”Viana menjingkat tiba-tiba ada yang menepuk bahunya dengan suara nyaring. Tangannya gatal untuk tidak memukul lengan pria yang dari dulu suka menggodanya itu.“Kenapa sih Pak Adam hobi banget kagetin orang?!” Viana emosi, benci di kageti.sAdam cekikikan sembari mengikuti Viana yang masuk ke lobby KIC, senang cewek cantiknya kembali. Sebenarnya di KIC bertabur cewek cantik karena Bos mereka—Teofilano membuat aturan jelas untuk terima karyawan yaitu harus good looking.Meskipun cuma SMA seperti Viana, asal cantik dan seksi pasti ketrima kerja di KIC, dari pada lulusan S2 dengan wajah hancur dan body ala kadar.Tapi khusus Viana, selain kecantikannya mirip Lauren, dia tidak merokok, minum alkoh

    Huling Na-update : 2025-04-22
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 70. Masih Hari Pertama

    “Kamu angkat telpon Bapak,” perintah Luigi kepada Viana.Rahang Viana jatuh, dia belum sempet menjawab tapi kepala resepsionis itu sudah mengangkat telpon dari luar duluan. Tapi kemudian bersyukur, ternyata telpon dari luar orang yang tanya-tanya paket wedding, hal yang belum dia kuasai.Luigi menerangkan sedikit karena departemen marketing sedang diluar kantor untuk makan siang.Terpaksa Viana mengangkat telpon dari nomor ekstensi 201 itu.“Ya, Pak,” sahut Viana sembari menatap Adam. Suaranya agak kaku mengingat apa yang beberapa saat lalu dia lakukan ke pentolan silent killer itu. Tadi saat berbuat dia tidak berpikir karena terbawa keadaan, sekarang baru mikir tidak seharusnya dia begitu.“Pak … ada yang bisa saya bantu?”Viana bingung, Teofilano memutus sambungan tanpa sepatah kata.“Kenapa Bapak?” tanya Lolita.Viana mengedikkan bahu. “Gak ada ngomong apa-apa. Mungkin maunya diangkat Kak Luigi atau Kak Lolita.”“Ngusir aku kayaknya,” Adam perasaan.Sementara Adam pergi Viana jadi m

    Huling Na-update : 2025-04-22
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 71. Malu Hati

    “Makasih Rumi,” ucap Teofilano.“Ya, Pak.” Rumi meninggalkan Viana dan majikannya setelah menyiapkan makan siang untuk mereka.Teofilano menuang beberapa sendok daging sapi ke piring Viana. “Hari ini kamu membuatku surprise sampai tidak tahu harus memberimu SP atau penghargaan.”Viana menyumpit nasi dan memasukkan ke dalam mulut sembari menunduk. Begitu pula dengan daging sapi lada hitam di depannya, dia masukkan satu persatu ke dalam mulut dengan kepala menunduk.Tadi saat memperkosa Teofilano tidak semalu ini, kenapa sekarang malunya minta ampun?Rasanya Viana tidak mampu menghadapi sisa hari.Ah! Tidak. Yang dia rasakan saat ini bukan cuma malu tapi juga merasa telah kurang ajar kepada CEOnya itu. Harusnya dia tak melakukan hal tak wajar bin stupid itu.“Lihat aku, Viana.”Viana tak menjawab apalagi melihat pria itu. Dia sedang menghalu andai bisa menghilang seperti jin detik ini.Cowok menyatakan cinta duluan itu wajar. Tapi cewek menembak cowok, memalukan. Apalagi dalam hubungan

    Huling Na-update : 2025-04-23
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 72. Sah Jadi ...

    Teofilano mendorong piring Viana. Menyuruh perempuan itu menghabiskan makanannya. Begitu pula dengan dirinya.“Sudah jam 1 siang, saya harus kembali,” ucap Viana.“Nanti malam aku ke Irish menemui Lauren.”Viana memasukkan baju dan lain-lain ke dalam koper yang akan dibawa Teofilano. Sementara pria itu menelpon Lauren.“Aku sudah beli semua pesanan kamu. Semua sudah masuk ke dalam koper,” ucap Teofilano usai melirik hasil pekerjaan Viana.Lauren memesan beberapa makanan khas Triodes dan restoran KIC. Sebab itu Teofilano membawa koper besar, padahal baju yang dia bawa hanya 3 pasang.Teofilano memang tidak suka bepergian dengan membawa banyak barang, dia lebih suka bawa uang, sesampainya di tempat biasanya beli baju dan baju kotornya dia buang ke tempat sampah.“Makasih, Honey. Aku gak sabar ketemu kamu,” ucap Lauren manja.“Aku juga.” Teofilano memperhatikan Viana yang memasukkan charger, laptop, parfum dan waxnya ke dalam tas. Kini perempuan itu usai dan duduk di sofa membuka ponsel.

    Huling Na-update : 2025-04-23
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 73. Belajar Rela Hati

    Mata coklat Viana memperhatikan pesawat yang sedang take off. Kalau boleh teriak, dia ingin menyuruh Teofilano turun dari pesawat itu atau jangan pergi selama itu.Tapi Viana hanya bisa menelan semua itu sendiri. Karena sadar Teofilano sedang melakukan tugasnya sebagai suami.Sebenarnya sudah lama Lauren meminta Teofilano menemuinya. Tapi baru kali ini Teofilano sempat.Teofilano berani meninggalkan Viana karena Cintya sudah dia kurung di rumah sakit jiwa dan Tiger tidak berkutik setelah Teofilano menemukan bukti bahwa pembunuh berantai yang selama ini memutilasi korbannya setelah diperkosa adalah Tiger.Viana memarkir mobil milik Teofilano di KIC. Segera dia temui Dion yang sedang mengopi di pos satpam malam ini.“Dion, ini kunci mobil Bapak.”Dion bingung. “ Kenapa dikasih ke aku? Kan bapak suruh kamu pake selama Bapak nggak ada.”“Tahu. Tapi aku nggak mau. Nih.” Viana menyuruh Dion menerima kuncinya.Viana masih cukup waras. Bawa mobil Teofilano pulang ke rumah sama dengan minta d

    Huling Na-update : 2025-04-23
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   bab 74. Mr Fox

    “Wah, hebat sekali kamu. Kecil-kecil jago bisnis,” puji Galla.Jika Reyna malu dipuji seorang Galla, pebisnis muda yang sukses menyulap Galardi Kitchen dari 3 cabang menjadi 9 cabang dalam waktu kurang dari 5 tahun, Vonny menatap Galla sebal karena saat ini merangkul pundak Viana—perempuan miskin, bodoh, dan tak berguna itu.Reyna memang layak dipuji dan dibanggakan. Usianya masih 19 tahun, baru lulus SMA, tapi sudah punya bisnis online shop yang sukses. Bisa beli apartemen serta mobil dengan uangnya sendiri.“Itulah pentingnya latar belakang keluarga. Keluarganya pebisnis semua, makanya Reyna jago bisnis. Coba kalau orang tuanya buruh cuci dan sopir angkutan umum, anaknya pasti gak bisa apa-apa. Gak mampu otaknya buat melihat peluang dan cari uang.”Deg!Viana merasa tersindir. Setelah bisnis toko lampu orang tuanya bangkrut, mendiang Ibunya—Hesti Tanama memang menjadi buruh cuci baju dari rumah ke rumah, dan mendiang ayahnya—Adnan Tanama menjadi sopir bis milik pemerintah.Kalau diri

    Huling Na-update : 2025-04-24
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 75. 3,7 Juta Dollar Per Gelas

    Bagi Viana yang tidak pernah menemani orang minum, melihat kepala Mr Fox ambruk ke meja dikira mabuk, padahal pria itu baru kehilangan koordinasi.“Lagi.”“Tapi—"Mr fox menatap Viana kesal, perempuan ini berani mengatur hidupnya.“Kamu mau menghabiskan sisanya?”Viana menggeleng. Agak takut dengan tatapan muak dari Mr Fox.“Kalau begitu tuang minuman itu ke gelas, sekarang!”Viana gemetar Mr Fox tiba-tiba menyentaknya. Padahal tujuannya mengingatkan agar pria itu tak berlebihan mengkonsumsi alkohol.Akhirnya, Viana kembali menggunakan kedua tangannya untuk menuang isi botol itu ke dalam gelas. Karena botol itu berat, isinya 5 liter.Viana merasa Mr Fox sudah sinting karena pengaruh alkohol. Beberapa detik lalu pria itu menyentaknya dengan nada tinggi, seperti orang marah. Tapi sekarang senyum-senyum melihatnya, sepertinya hati pria itu senang setelah meluapkan emosi padanya.“Kamu tahu berapa harga pergelas minuman ini?”Viana menggeleng.“3,7 juta dollar pergelas.”Rahang Viana jatu

    Huling Na-update : 2025-04-25

Pinakabagong kabanata

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 79. Gaji Di Tahan

    Viana baru yakin pria yang berdiri di depannya pagi ini adalah pentolan silent killer, setelah hidungnya mencium aroma wangi parfum pria itu.“Mana kunci mobilku,” pinta Teofilano dengan suara dingin.“Ada di tas.” Viana bergegas meninggalkan Teofilano, menuju konter resepsionis.Teofilano menunggu Viana di samping mobilnya ketika resepsionisnya itu menyerahkan kunci mobilnya dengan wajah acuh tak acuh.“Baru dua lebih aku pergi, ka—”“Permisi.” Viana bergegas pergi setelah meletakkan kunci di atas mobil. Karena tahu lanjutannya.Pasti pria brengsek itu akan berkata ‘Kenapa sudah mencari penggantiku?! Apa kamu belum sadar kamu miliku?!’Ya, pasti begitu. Dan Viana malas menanggapi.“Viana, berhenti!”Tapi Viana tak peduli. Viana baru peduli ketika pria itu mengancam tidak akan memberinya uang.“Bapak tahu kenapa saya tidak pernah minta uang? Karena saya tidak ingin merasa dipelihara,” jawab Viana penuh penekanan pada kalimat setelah karena.Viana menstater kunci motornya lalu pergi.

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 78. 1 Minggu Sebelum Masa Bantu Usai

    Semalam-malaman Viana berada di tempat pembuangan akhir, mencari piring dan gelas plastiknya di tempat yang sangat bau ini.Jantung Viana berdebar karena begadang, tapi barang yang dia cari belum ketemu.“Kak Luigi, aku ijin nggak masuk kerja, karena ada urusan mendadak,” kata Viana pagi ini.“Waduh, nggak ada yang jaga dong pagi ini. Sebab tadi Lolita juga ijin perutnya sakit.”Viana menatap gunung sampah yang belum sempat dia jajaki. Viana bingung, kesempatannya tinggal hari ini sebelum sampah-sampah itu di bakar.“Maaf ya Kak, aku ada perlu yang gak bisa ditunda.”Luigi akhirnya mengalah, meskipun baru sampai rumah setelah jaga malam, dia berangkat lagi.Viana kembali mencari piring dan gelas plastik miliknya, tak peduli bau dan kotor.“Nyari apa, Non?” tanya Felix—bodyguard Viana yang sudah menyamar jadi pemulung.Viana menoleh, tertegun menatap pria yang sebenarnya tampan tapi lusuh, berjalan ke arahnya.“Noah?”“Kamu masih mengingatku?” Felix—bodyguard bayangan Viana yang sudah

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 77. Inspirasi Dari Linda

    Galla barusan menelpon. Viana pikir untuk menanyainya karena sudah lewat jam pulang dia belum ada di rumah. Ternyata untuk memberitahu kalau malam ini pria itu tidak pulang, menginap di resto karena ada tukang yang akan membenahi saluran pembuangan yang mampet.Akhirnya Viana putuskan menunggu Linda meski sudah absen pulang. Jam 11 malam, perempuan itu baru muncul. Viana terkejut, ternyata dia pernah bertemu Linda sebelumnya. Kala itu perempuan ini bersama Ceko.“Viana.”“Linda.”Mereka berkenalan. Kemudian Darren menyuruh Linda cerita pengalamannya kepada Viana selama jadi teman minum para tamu-tamu KIC.Linda tertawa. “Kenapa, kamu tertarik?”“Penasaran aja, Kak.” Viana balas tersenyum.Linda kembali tertawa. “Kita ngomong dewasa ya. Tamu-tamu itu kadang suruh aku salto, nyanyi meskipun aku nggak bisa nyanyi, lepas baju, menari, masturbasi di depan mereka. Awalnya aku syok, tapi Pak Teo ngingetin tujuanku datang ke sini. Kalau nggak ada Pak Teo aku udah mengundurkan diri dari hari p

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 76. Tipping 800 Dollar

    Viana teringat Teofilano. Minuman alkohol inilah yang dulu dia lihat di meja kerja pria itu di mansion, saat dia ingin mencegah kehamilan.Alkohol bukan kebutuhan primer. Bahkan masih tidak layak disebut kebutuhan tersier. Tapi bos mafia itu rela membuang uang banyak untuk sesuatu yang bukan kebutuhan dasar.Itu artinya Teofilano cukup kaya. Karena tidak mungkin minum seharga jutaan dollar kalau uangnya pas-pas an.Viana tersenyum simpul. Meskipun pria itu kaya dan berkuasa kini hobinya menciumi intinya dan mengatakan suka dengan aromanya yang khas. Lalu mengigiti pahanya sebelum akhirnya memasukinya.Teofilano memang sangat menjijikkan saat di ranjang. Baik perkataan maupun perbuatan. Sampai kadang Viana ingin mencabuti rambut kepala pria itu satu persatu sampai habis.Kesal, kapok campur jadi satu di hati Viana. Karena dia baru bisa keluar dari ruang VIP jam 9 malam.“Viana.”“Ya, Mr?”“Next aku mau kamu yang temani aku lagi.”“What?!”Viana benar-benar tidak percaya masih ada next.

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 75. 3,7 Juta Dollar Per Gelas

    Bagi Viana yang tidak pernah menemani orang minum, melihat kepala Mr Fox ambruk ke meja dikira mabuk, padahal pria itu baru kehilangan koordinasi.“Lagi.”“Tapi—"Mr fox menatap Viana kesal, perempuan ini berani mengatur hidupnya.“Kamu mau menghabiskan sisanya?”Viana menggeleng. Agak takut dengan tatapan muak dari Mr Fox.“Kalau begitu tuang minuman itu ke gelas, sekarang!”Viana gemetar Mr Fox tiba-tiba menyentaknya. Padahal tujuannya mengingatkan agar pria itu tak berlebihan mengkonsumsi alkohol.Akhirnya, Viana kembali menggunakan kedua tangannya untuk menuang isi botol itu ke dalam gelas. Karena botol itu berat, isinya 5 liter.Viana merasa Mr Fox sudah sinting karena pengaruh alkohol. Beberapa detik lalu pria itu menyentaknya dengan nada tinggi, seperti orang marah. Tapi sekarang senyum-senyum melihatnya, sepertinya hati pria itu senang setelah meluapkan emosi padanya.“Kamu tahu berapa harga pergelas minuman ini?”Viana menggeleng.“3,7 juta dollar pergelas.”Rahang Viana jatu

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   bab 74. Mr Fox

    “Wah, hebat sekali kamu. Kecil-kecil jago bisnis,” puji Galla.Jika Reyna malu dipuji seorang Galla, pebisnis muda yang sukses menyulap Galardi Kitchen dari 3 cabang menjadi 9 cabang dalam waktu kurang dari 5 tahun, Vonny menatap Galla sebal karena saat ini merangkul pundak Viana—perempuan miskin, bodoh, dan tak berguna itu.Reyna memang layak dipuji dan dibanggakan. Usianya masih 19 tahun, baru lulus SMA, tapi sudah punya bisnis online shop yang sukses. Bisa beli apartemen serta mobil dengan uangnya sendiri.“Itulah pentingnya latar belakang keluarga. Keluarganya pebisnis semua, makanya Reyna jago bisnis. Coba kalau orang tuanya buruh cuci dan sopir angkutan umum, anaknya pasti gak bisa apa-apa. Gak mampu otaknya buat melihat peluang dan cari uang.”Deg!Viana merasa tersindir. Setelah bisnis toko lampu orang tuanya bangkrut, mendiang Ibunya—Hesti Tanama memang menjadi buruh cuci baju dari rumah ke rumah, dan mendiang ayahnya—Adnan Tanama menjadi sopir bis milik pemerintah.Kalau diri

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 73. Belajar Rela Hati

    Mata coklat Viana memperhatikan pesawat yang sedang take off. Kalau boleh teriak, dia ingin menyuruh Teofilano turun dari pesawat itu atau jangan pergi selama itu.Tapi Viana hanya bisa menelan semua itu sendiri. Karena sadar Teofilano sedang melakukan tugasnya sebagai suami.Sebenarnya sudah lama Lauren meminta Teofilano menemuinya. Tapi baru kali ini Teofilano sempat.Teofilano berani meninggalkan Viana karena Cintya sudah dia kurung di rumah sakit jiwa dan Tiger tidak berkutik setelah Teofilano menemukan bukti bahwa pembunuh berantai yang selama ini memutilasi korbannya setelah diperkosa adalah Tiger.Viana memarkir mobil milik Teofilano di KIC. Segera dia temui Dion yang sedang mengopi di pos satpam malam ini.“Dion, ini kunci mobil Bapak.”Dion bingung. “ Kenapa dikasih ke aku? Kan bapak suruh kamu pake selama Bapak nggak ada.”“Tahu. Tapi aku nggak mau. Nih.” Viana menyuruh Dion menerima kuncinya.Viana masih cukup waras. Bawa mobil Teofilano pulang ke rumah sama dengan minta d

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 72. Sah Jadi ...

    Teofilano mendorong piring Viana. Menyuruh perempuan itu menghabiskan makanannya. Begitu pula dengan dirinya.“Sudah jam 1 siang, saya harus kembali,” ucap Viana.“Nanti malam aku ke Irish menemui Lauren.”Viana memasukkan baju dan lain-lain ke dalam koper yang akan dibawa Teofilano. Sementara pria itu menelpon Lauren.“Aku sudah beli semua pesanan kamu. Semua sudah masuk ke dalam koper,” ucap Teofilano usai melirik hasil pekerjaan Viana.Lauren memesan beberapa makanan khas Triodes dan restoran KIC. Sebab itu Teofilano membawa koper besar, padahal baju yang dia bawa hanya 3 pasang.Teofilano memang tidak suka bepergian dengan membawa banyak barang, dia lebih suka bawa uang, sesampainya di tempat biasanya beli baju dan baju kotornya dia buang ke tempat sampah.“Makasih, Honey. Aku gak sabar ketemu kamu,” ucap Lauren manja.“Aku juga.” Teofilano memperhatikan Viana yang memasukkan charger, laptop, parfum dan waxnya ke dalam tas. Kini perempuan itu usai dan duduk di sofa membuka ponsel.

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 71. Malu Hati

    “Makasih Rumi,” ucap Teofilano.“Ya, Pak.” Rumi meninggalkan Viana dan majikannya setelah menyiapkan makan siang untuk mereka.Teofilano menuang beberapa sendok daging sapi ke piring Viana. “Hari ini kamu membuatku surprise sampai tidak tahu harus memberimu SP atau penghargaan.”Viana menyumpit nasi dan memasukkan ke dalam mulut sembari menunduk. Begitu pula dengan daging sapi lada hitam di depannya, dia masukkan satu persatu ke dalam mulut dengan kepala menunduk.Tadi saat memperkosa Teofilano tidak semalu ini, kenapa sekarang malunya minta ampun?Rasanya Viana tidak mampu menghadapi sisa hari.Ah! Tidak. Yang dia rasakan saat ini bukan cuma malu tapi juga merasa telah kurang ajar kepada CEOnya itu. Harusnya dia tak melakukan hal tak wajar bin stupid itu.“Lihat aku, Viana.”Viana tak menjawab apalagi melihat pria itu. Dia sedang menghalu andai bisa menghilang seperti jin detik ini.Cowok menyatakan cinta duluan itu wajar. Tapi cewek menembak cowok, memalukan. Apalagi dalam hubungan

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status