Share

Bab 30 : Cemas

Alarm ponsel Divya bergetar pukul enam pagi. Gadis itu merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku. Tidurnya sangat nyaman meski sempat terbangun tengah malam. Matanya menyapu sekeliling dan senyum tipisnya mengembang. Mengingat apa yang terjadi semalam. Kendati dirinya merasa bodoh dengan melakukan hal gila tetapi dia bahagia.

“Gue beneran jatuh cinta ama dia?” gumam Divya. Ia menyibak selimutnya dan menurunkan kedua kakinya. Keluar dari kamar dan tidak mendapati Ghazi di ranjang luar.

Divya menggedikkan bahu dan kemudian berdiri di samping pembatas kaca. Menikmati embusan angin pagi ini. Mendung sudah berjejer di langit. Hanya awan hitam yang tampak, sehingga udaranya semakin bertambah dingin.

“Aku sudah buat sarapan untukmu. Tugasmu ada di meja ruang tengah.” Suara Ghazi yang khas selalu mampu mengalihkan perhatian Divya kepada sosok yang saat ini berdiri cukup jauh dari Divya.

Menampilkan otot-otot tubuhnya, lencir karena terkena keringat. Ghazi baru saja melatih masa ototny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status