Share

51. Perempuan Tua yang Memohon

"Sayang, katakan padaku jabatan apa yang kau inginkan di perusahaanku?" tanya Arnold saat pertama kali ia masuk kamar setelah pulang dari kantor sore itu. 

Kezia sedang duduk di depan cermin rias sambil menyisir rambut panjangnya. Dia langsung membalikkan tubuh demi mendengar pertanyaan suaminya. "Apa kau benar-benar serius kalau aku boleh memilihnya sendiri?"

Arnold berjalan mendekat, kemudian menaikkan satu pundak. "Tentu saja. Jangan pernah kau ragukan tentang cintaku," jawabnya. Dia menundukkan tubuh, sehingga posisi wajahnya sejajar dengan Kezia yang masih duduk. 

Dengan tanpa izin, Kezia mencium pipi Arnold begitu saja. "Terima kasih, Sayang. Aku sungguh beruntung bisa menjadi istri dari seorang Tuan yang sangat baik."

Arnold membalas dengan ciuman di bibir, tapi ia tak sampai hati untuk melakukan semua terlalu brutal karena sadar kalau belum mandi. Meskipun ingin terus-menerus dipuaskan oleh istrinya, tapi Arnold selalu memastikan dirinya sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status