Share

29. Tuan Selalu Tidak Sabar

Dua minggu berikutnya, semua berjalan dengan normal. Rebecca tak terlihat lagi seperti telah ditelan bumi. Namun, Arnold tahu dengan pasti kalau perempuan itu bisa muncul kapan pun dalam waktu yang tak urut. 

"Hari ini aku akan mengajakmu ke mall," ujar Arnold sebelum ia berangkat ke kantor. Tubuhnya telah terbungkus setelan jas formal yang membuat ia terlihat sangat tampan.

Kezia sedang membantu Puri menyapu lantai ruang tamu saat itu. Narendra belum bangun dari pejamnya.

"Untuk apa Tuan mengajak saya ke mall?" tanya gadis itu tak mengerti. Ia mengangkat matanya sejenak dari sapu. 

"Ya, untuk mengajakmu shopping, lah. Masa aku mau menyuruhmu jadi tukang parkir di mall?"

Seorang gadis cantik mengenakan dress berbahan mewah terlihat sangat aneh ketika menyapu, tapi Kezia bukan buta pada cara memegang gagang sapu. Dia memandang Arnold dengan tatapan bertanya. 

"Mengapa kau selalu butuh banyak waktuku untuk menjelaskan?" Arnold mengedikkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status