19. Terjebak Cinta Terlarang Perbuatan Nardi Terkuak Penulis: Lusia Sudarti Part 19 Sebelum baca jika berkenan, Subscribe, Follow, komen dan pencet lopenya ya!🥰 WARNING!! Bijaklah dalam memilih bacaan. Mengandung Konten Dewasa Rate 21+++++ ***"Maya mau pulang Mas, lebaran ketupat nanti." Rico terdiam mendengar ucapanku."Mama, Om sini!" suara imut Anjani mengagetkan kami.Dan aku seoalah tersadar dari alam mimpi, begitu pun dengan Rico. Tanpa aba-aba kami tertawa, karena tersadar dari kekonyolan yang tercipta tanpa sengaja. "Hehehe, untung aja!" gumamnya yang nampak salah tingkah. Aku pun demikian dan rasanya ingin menceburkan diri disaluran irigasi agar menghilang. "Sebentar Tuan Putri cantik!" teriaknya seraya melambaikan tangannya kepada Anjani. "Ayo Om, ihh gak asyik ah!" gerutunya, disertai dengan wajah cemberut. Aku tersenyum melihatnya cemberut dengan wajah semakin imut. "Iya-iya Ruan Putri." Rico pun melangkah mendekati Anjani yang sedang asyik bermain air.
20. Terjebak Cinta Terlarang Selain Pelet, Ada Juga Siluman Kera Yang Mengikutiku. Penulis: Lusia Sudarti Part 20 WARNING!! Bijaklah dalam memilih bacaan.Mengandung unsur Dewasa RATE 21+++++ *** "Istigfar Pak! Istigfar, maafkan Nardi Pak!" ratap Ibunya, dalam tangisnya meluluhkan emosi beliau. Dengan menahan amarah yang meluap.Pak Herman pun meninggalkan mereka. Nardi hanya bisa meratapi kesalahannya dan menangis tersedu. 'Maafin Paman Dek, Paman khilaf, tapi Paman benar-benar menyukai Adek," ratapnya semakin pilu. Begitulah Mbah Herman bercerita kepada Bapak saat melakukan panggilan telpon dikamarku, pada saat itu aku mendengarnya dengan sangat jelas.🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Sementara dirumahku beberapa hari kemudian. Bapak merawat dan menjagaku dengan penuh kasih. Anjani menangis disisiku sambil mengusap pucuk kepalaku. "Mama kenapa? Mama cepet sembuh dong!" dengan lembut dibelai wajahku yang nampak pucat menurutnya. Drrtt! Drrtt! Drrtt," "Pak! Ada telpon!" teriak Anjani kep
21. Terjebak Cinta Terlarang.Penolakan Ningsih Penulis:Lusia Sudarti Part 21 Rate 21+++++ *** "Maaf saat itu, aku betul-betul sibuk!" kilahku. "Oh ya sudah! Kalo sekarang, kira-kira sibuk enggak nih? "Baru banget pulang! Duduk pun belum Ga!" ketusku. Ya udah, enggak pa-pa," sahutnya. Pasti ia kecewa terhadapku.Fikiranku bercabang-cabang antara Arga dan Rafa. 'Ahh pusing! Biarlah waktu yang menjawabnya." Hari ini ritual pun dimulai.Setelah semalam melakukan tirakatan.Tidak tidur sekejap pun.Satu hari ini makan nasi tujuh kepal yang harus habis.Dan kepalan itu harus Ibu yang membuat, karena dari beliaulah restuku. Begitu juga keesokan harinya.Di hari kedua, enam buah nasi putih kepal. Begitu selanjutnya. Selalu dikurang satu. Hari terakhir hanya satu kepal nasi putih.Dan kepalan itu sebesar mangkuk bakso. Setelah tujuh hari tujuh malam, ini yang paling berat. Puasa satu hari satu malam, tanpa tidur, makan dan minum.Menjelang pukul tiga dinihari, harus melakukan
22. Terjebak Cinta Terlarang Baru saja mau membuka hati, kecewa kembali Penulis: Lusia Sudarti WARNING!!! Mengandung konten dewasa!! Bijaklah untuk memilih.RATE 21++++ Part 22 Aku mengangguk. Anjani tertidur dipelukanku.Kasihan sekali, usianya masih terlalu kecil untuk mendengarkan kata-kata yang tak pantas. Kubaringkan ia dikamar. Lalu aku menemani Sella ngopi yang tadi belum sempat kami minum.Aku menghempaskan bobot disamping Sella. Huuffftt ...! Kuhempas nafas dengan kasar dan emosi masih menguasai hati dan fikiran. "Lalu apa yang kamu lakukan setelah kejadian tadi May? Aku turut bersedih tentang hal ini," Sella mengusap lembut pundakku, untuk memberikan kekuatan. "Entahlah Sel ... aku sedang berusaha menata hatiku sekarang! Baru saja aku membuka lembaran baru, tapi ternyata kenyataan dan kebahagiaan hanyalah khayalan belaka," desahku sendu. "Sabar ya May? Mungkin Allah sedang menunjukkan siapa nantinya yang terbaik untukmu," ujar Sella. "Nanti malam ia berjanji un
23. Terjebak Cinta TerlarangPenulis : Lusia Sudarti Kedatangan Mas Rafa Part 23"Ini tehnya Mas," Sella membawakan teh untuk kami. Lalu segera pamit. "Iya Sell terimakasih," sela hanya tersenyum. "Sell, ini tolong bawain kebelakang ya," aku meminta tolong padanya membawakan oleh-oleh dari Mas Rafa, ia pun menyambut plastik yang kuberikan untuk dibawa serta kedapur.*** Sella datang lagi membawa piring diatas baki berisi makanan dari Mas Rafa. Mas Rafa menatapku dengan pandangan sulit untukku jabarkan. Aku pun masih diam seribu basa, entah dari mana aku harus memulai percakapan dengannya. Aku teringat akan kata dan penghinaan Tante Ningsih. Tante dari Mas Rafa, yang begitu menyakitkan. 'Sehina itukah aku dimata mereka?" lirihku. "Oh ada tamu to?" sapa Bapak yang baru keluar dari dapur. Entah habis dari mana! Dan duduk disebelahku berbasa-basi sebentar. "Iya Pak, barusan datang," jawabku. Setelah Mas Rafa menyalaminya. "Kabarnya, mau pulang ke Bengkulu Mas, kapan?" tanya Ba
24. Terjebak Cinta Terlarang Kehebohanku Bersama Sahabatku Penulis : Lusia Sudarti Part 24 "May aku sebelah sana, anjani ditengah, kamu dipinggir ya." "Iya, aku dipinggir aja," tukasku. Kami pun terlelap dalam buaian mimpi.*** Sayup-sayup terdengar suara adzan dari masjid di desaku.Aku mengumpulkan segenap tenagaku, aku merenggangkan otot-otot yang terasa kaku. Aku membangunkan Sella yang masih tertidur pulas. Hem, tidurnya kok pulas banget, sampai-sampai suara adzan tak terdengar olehnya. "Sell! Sella ... ayo bangun sholat dulu. Nanti kalau masih ngantuk tidurlah lagi!" aku memanggilnya perlahan sambil menepuk-nepuk pipinya perlahan agar terbangun. Ia pun membuka mata dengan tatapan heran kearahku. Mungkin ia lupa kalau tidur di tempatku. "Hei, kok bengong sih? Ayo bangun sholat! Nanti keburu habis waktu lho," ajakku lagi. Ia mengerjapkan mata, memandang berkeliling, menyapu setiap sudut dengan netranya. "Heem May, aku lupa kalau aku dikamar mu!" ucapnya menggeliat lal
25. Terjebak Cinta Terlarang Berkenalan Di Dunia Maya Penulis: Lusia Sudarti Part 25 "Oh iya Pak, tadi pagi-pagi buta mereka bikin heboh lho, Ibu sampai kebangun." Ibu menyela sejenak sembari mengunyah nasi goreng. "Apa iya Bu?" tanya Bapak menatap Ibu sejenak. "Bener Pak," Ibu meyakinkan Bapak, sedang aku dan Sella hanya nyengir. *** Hari ini Sella pulang kerumahnya, aku jadi kesepian lagi. Anakku sekolah sedang Ibu sama Bapak dengan kesibukannya masing-masing. 'Aduuhhh bosen banget siihh," ucapku gusar. Mending aku nonton ahh ... aku hendak beranjak ~ Suara nada panggilan dari gawaiku terdengar nyaring. Aku raih benda pintar tersebut dari atas nakas disamping pembaringan. Tertera nama si pemanggil. Arga memanggil ... (Halo May, apa kabar nih? Sombong banget kamu sekarang, mentang-mentang aku sibuk. Enggak mau sama sekali telfon aku!) semprotnya. Arga sama sekali tak memberi waktu untukku menjawab, bahkan untuk bernafas sekalipun. (May, kok diam. Kamu ma
26. Terjebak Cinta Terlarang. Maaf Mas, Aku Enggak Bisa Bersamamu! Penulis : Lusia Sudarti Part 26(Iya Mas, kutunggu kedatangan Mas nanti malam, alhamdulillah sudah selesai sholat) Segera aku kirimkan balasan dan berwarna biru.(Iya Dek, Mas harap keputusan Adek benar-benar yang keluar dari sanubari yang paling dalam) balasnya. (Insyaallah Mas) 🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Aku melenggang kedapur setelah meletakkan gawaiku diatas nakas, untuk menyiapkan sarapan pagi sebelumnya, aku bangunkan Anjani untuk segera mandi. Setelah berada di dapur ...Aku termenung sejenak berfikir enaknya bikin sarapan apa pagi ini. 'Ahh iya, aku masak indomie sambal aja, bikin mendoan sama nasi uduk aja deh," tiba-tiba ideku muncul. Aku segera menyiapkan semua keperluan lalu mengekskusinya. "Ma, harum banget. Mama bikin apa?" Tiba-tiba Anjani mengagetkanku yang sedang menumis bumbu tambahan untuk indomie. Anjani sudah harum dan memakai seragam dengan rapi. Hanya saja belum dikucir rambutnya yang hitam dan panja
37. Terjebak Cinta Terlarang Mas Reno Mengirim Kabar. Penulis: Lusia Sudarti Part 37Mas jangan kenceng-kenceng, aku takut!" Teriaknya sembari memeluk erat pinggang Reno. Sedang Reno hanya mengusap jemari Maya dengan mesra memberikan kekuatan dan keberanian. Aku semakin erat memeluk Reno, jantungku bertalu-talu antara takut dan bahagia karena bertemu dengan Reno lelaki yang telah tiga bulan ini mengisi ruang kosong dalam hatiku, yang telah dua pekan ini meninggalkanku, pamit hanya satu pekan tetapi belum kembali juga. Reno mengendarai motornya semakin kencang, ia piawai sekali memegang kendali, bagai seorang pembalap yang sedang tanding disircuit. Gedung tinggi menjulang di daerah perkotaan, kota yang sangat asing bagiku. Dikawasan elit, Reno mengurangi kecepatan motornya, kemudian ia memasuki halaman luas yang berpagar tinggi, rumah mewah dua lantai bertengger dengan megah. Motor pun berhenti tepat disisi bangunan nan megah, ia melepaskan helm yang membalut kepalanya. Aku s
36. Terjebak Cinta Terlarang Mimpi Bertemu Mas Reno Penulis : Lusia Sudarti Part 36 "Hehehe, bisa aja kamu," Sella terkekeh sambil mencubit tanganku pelan. "Yah kamu itu. Masa iya laporan tertulis, kayak yang resmi aja," sungutku. "Ya kan biar kamu yakin! Enggak anggap ucapanku modus, wek," sungutnya sembari menjulurkan lidah untuk menggodaku. Aku mencibir mendengar ucapannya. "Ehh, masih gak percaya!" ujarnya seraya berdiri dan melangkah menuju kearahku dengan tatapan tajam dan kedua tangannya diangkat hendak menyentuh pinggangku. Aku yang menyadari situasi, segera ambil ancang-ancang menggunakan langkah seribu.Ia melompat menyergapku. "Iya ampun Sell, ampun, iya percaya kok, hehehe," kataku terpingkal-pingkal ketika kedua tangan Sella menggelitik punggangku tanpa ampun. "Ampun Sell, ampun!" teriakku memohon kepadanya dengan wajah memelas. "Lagi?" tanyanya hendak bersiap menggelitikku kembali. "Enggak Sell, ampun," jawabku sembari duduk dilantai karena lemas di gelitikn
35. Terjebak Cinta Terlarang Kasus dengan Ibu-Ibu Pembuat Masalah. Penulis : Lusia Sudarti Part 35 "Ma, Anjani berangkat dulu ya?" aku terkejut, tiba-tiba ia telah berada disampingku. Sepontan aku menoleh kesamping dan menatapnya, sembari mengusap dada. "Ngagetin aja sih!" ujarku sambil mencubit gemas kedua pipinya yang cubby, ia malah terkekeh. "Hehehe, semenjak Om pergi, Mama melamun terus deh," ujarnya menggoda aku."Mama kangen ya?" sambungnya sembari duduk disampingku, aku hanya diam tak menjawab. "Ayo kalo mau Mama anter ngaji," ujarku sembari menarik tanyanya perlahan. Aku mencoba mengalihkan pertanyaannya. "Aduh sebentar donk Ma! Anjanikan belum bawa tas," jawabnya, seketika aku menoleh kebelakang untuk menatapnya, ia masih terkekeh melihatku. Dengan segera aku melepaskan pegangan tanganku, membiarkannya mengambil tas di dalam kamar, sementara aku hanya mampu menggelengkan kepala. "Ayo Ma!" ujarnya seraya menarik tangan kiriku.Aku mengikuti langkahnya menuju ke arah
34. Terjebak Cinta Terlarang Mas Reno Mengunjungi Orang Tuanya. Penulis : Lusia Sudarti Part 34Aku masih mendengarkan pembicaraan mereka dari balik pintu.Tak berselang lama, Mas Reno menutup sambungan telpon, lalu melangkah masuk kembali, aku melompat dan kembali ketempat dudukku semula."Maaf lama Dek," ia tersenyum menatapku lalu duduk disisiku."Enggak apa-apa kok Mas," jawabku, aku menatapnya sejenak. 'Untung aja tak ketahuan kalau aku nguping, hehehe," ujarku dalam hati. Mas Reno termenung, ia menarik nafas gusar. Ada apakah gerangan? Tapi aku tak mempunyai keberanian untuk sekedar bertanya penyebabnya ia menjadi murung. Untuk beberapa saat suasan terasa sunyi, kami terlibat dalam fikiran masing-masing.Wajahnya tampak begitu sendu. Hingga sejurus kemudian, ia berbicara memecah keheningan. "Dek, Mas harus bagaimana ya?Mas bingung antara pulang atau gak pulang! Jika Mas pulang, itu artinya gak akan bertemu Adek untuk waktu yang lumayan lama. Jika Mas gak pulang, Mas gak
33. Terjebak Cinta Terlarang Penulis: Lusia Sudarti Part 33"Iya Bu, lapar banget," jawab Mas Reno tanpa canggung. Ibu tersenyum lalu melangkah kedapur untuk memasak. "Emang beneran lapar ya Mas?" tanyaku sambil menggodanya.Iya tersenyum menatapku sembari berucap. "Iya, lapar pengennya makan kamu ...," jawabnya berbisik ditelingaku seraya mengerlingkan netranya. "Ihh, mulai ya." Aku memukul bahunya perlahan, sambil menahan malu. Dengan sigap ia menangkap tanganku dan menariknya agar semakin dekat dengannya."Ish malu tau kalo dilihat Ibu," aku menggeser tubuhku sedikit menjauh darinya.🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Tak terasa aku menjalin hubungan dengan Mas Reno telah berjalan dua bulan. Setiap hari rasa cintaku semakin dalam. Dan begitu pun dengannya. Siang ini aku merebahkan diri untuk beristirahat sejenak. Ting! Aku mendengar samar notifikasi dari ponselku dan aku meraih ponsel diatas nakas. (Reno, pulanglah Nak, Mama kangen. Dimana kamu sekarang?) Aku membaca sebuah pesan yang masuk
32. Terjebak Cinta Terlarang Kehujanan Penulis : Lusia Sudarti Part 32Aku tersenyum melihat mereka antusias menerima kehadiran Mas Reno. Biismillhirrohmanirohim, mungkin inilah jodohku setelah lima tahun menyendiri," lirihku.🌺🌺🌺🌺🌺 "Pak, Bu Maya pamit mau ikut seminar ya," aku berpamitan kepada kedua orang tuaku. "Iya, hati-hati di jalan, Nak Reno Bapak sama Ibu titip Maya, antarkan sampai tujuan ya?" sahut Bapak dan diringi senyuman dibibir mereka berdua. "Iya Pak, Bu. Kami pamit," Mas Reno mencium punggung tangan Ibu dan Bapak bergantian. "Anjani, Mama berangkat dulu jangan nakal ya?" aku mencium pipi Anjani, kemudian tanganku di cium takzim, juga Mas Reno. "Adek cantik banget, cocok pakai stelan blazer, seperti pegawai kantor," puji Mas Reno sewaktu dalam perjalanan mengendarai motor. Wajahku bersemu merah mendengar pujiannya yang tampak dari spion motor, untung saja aku duduk dibelakang, jadi ia tak melihat wajahku yang memerah karena malu dan bahagia. Ternyata begi
31. Terjebak Cinta Terlarang Aku Menerima Kehadiran Mas Reno. Penulis: Lusia Sudarti Part 31"Mas suka wangi rambut Adek," pujinya. Wajahku memerah mendengar pujiannya untukku. Aku hanya tersenyum lalu melenggang kedapur membawa sejuta kuntum bunga yang bermekaran dihatiku.(Dek, Mas kangen) pesan dari Mas Reno. (Perasaan baru aja pulang, kok kangen) balasku. Wajahku udah mirip dengan udang goreng, untung aja ia tak melihatnya. 'Coba aja seandainya ia melihat kedua pipiku yang memerah, mau ditaruh dimana wajahku," gumamku. (Beneran lho Dek, Mas enggak bohong) balasnya lagi. (Iya, iya ... gitu aja kok) balasku lagi.Hatiku terasa damai dan nyaman saat bersamanya. Akhirnya aku resmi berpacaran dengan Mas Reno. Entah ... hatiku begitu bahagia sejak bertemu dengannya. **** "Mas, ada waktu enggak besok? Adek mau minta antar berobat ke Kota. Tapi, kalau Mas ada waktu lho," tanyaku, disaat Mas Reno datang kerumah untuk yang kedua kalinya. "Lihat besok ya Dek, kalau seandainya bes
30. Terjebak Cinta Terlarang Berkenalan Dengan Duda Anak Dua Penulis : Lusia Sudarti Part 30"Baiklah May, tapi Ibu mohon temui dahulu dan ajak bicara pelan-pelan, jangan membuat seorang laki-laki sakit hati ya?" Ibu memberikan petuah. Aku mengangguk dan tersenyum. "Baiklah, tolong Ibu bilang kalau aku mandi dulu."Ibu tersenyum lalu melangkah keruang tamu. Aku bergegas mandi, tak lupa keramas, maklum kerja diperkebunan sebagai buruh yang harus mengeluarkan tenaga dan keringat. Aku menemui tamu yang sedari tadi menunggu diruang tamu ditemani Ibu. Aku mengulas senyum tipis, ketika yang namanya Reno menatapku lembut. Ia pun membalasnya dengan tersenyum.Aku menjabat tangannya memperkenalkan diri. "Maya," ujarku. "Reno," jawabnya masih tetap menebarkan senyum. "Ibu kebelakang dulu Nak Reno.Maya ajak ngobrol Mas Reno nya!" lalu beliau bangkit dari duduk. "Iya Bu makasih," jawabnya kepada Ibu. Seraya melirik sekilas kepadaku. Kemudian suasana menjadi hening, kami bergulat den
29.. Terjebak Cinta Terlarang Aku Dilamar Orang Yang Tidak Aku Kenal. Penulis : Lusia Sudarti Part 29"Ayo naik, ntar aku ceritain dikebun!" ujarku sambil mengambil tas bekalnya. Tanpa bantahan ia mengikutiku dari belakang dan naik keatas motor tuaku. "Kenapa terlambat May?" tanya Sella langsung tancap gas ketika kami telah tiba diperkebunan. "Biasa kali Sell, Mak-mak rempong. Itulah warga datangan sok-sok'an membulli aku, yah kamu tahu sendiri mulutku. Enggak bisa ngerem kalau udah kesal." Aku menjelaskan sembari memarkir motor. "Eh Sell, ngomong-ngomong. Lakinya cakep lho, pingin tak gaet rasanya." Aku tersenyum saat mengucapkan itu pada Sella. "Enggak usah ngadi-ngadi kamu May ..." Kepalaku ditoyor olehnya saat mendengar ucapanku.Aku tergelak melihat ekspresi Sella. "Bercandyaaa, bercandyaa. Emang aku doyan laki orang, apalagi bekas tuh Mak gempal," candaku lagi yang membuat Sella terbahak. "Hahaha, kamu ini bener-bener ya May." Aku dan Sella memulai bekerja dan masi