Share

Bab 20

Penulis: Lusia Sudarti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-24 12:38:01

20. Terjebak Cinta Terlarang

Selain Pelet, Ada Juga Siluman Kera Yang Mengikutiku.

Penulis: Lusia Sudarti

Part 20

WARNING!! Bijaklah dalam memilih bacaan.

Mengandung unsur Dewasa

RATE 21+++++

***

"Istigfar Pak! Istigfar, maafkan Nardi Pak!" ratap Ibunya, dalam tangisnya meluluhkan emosi beliau.

Dengan menahan amarah yang meluap.

Pak Herman pun meninggalkan mereka.

Nardi hanya bisa meratapi kesalahannya dan menangis tersedu.

'Maafin Paman Dek, Paman khilaf, tapi Paman benar-benar menyukai Adek," ratapnya semakin pilu.

Begitulah Mbah Herman bercerita kepada Bapak saat melakukan panggilan telpon dikamarku, pada saat itu aku mendengarnya dengan sangat jelas.

šŸŒŗšŸŒŗšŸŒŗšŸŒŗšŸŒŗšŸŒŗ

Sementara dirumahku beberapa hari kemudian.

Bapak merawat dan menjagaku dengan penuh kasih.

Anjani menangis disisiku sambil mengusap pucuk kepalaku.

"Mama kenapa? Mama cepet sembuh dong!" dengan lembut dibelai wajahku yang nampak pucat menurutnya.

Drrtt! Drrtt! Drrtt,"

"Pak! Ada telpon!" teriak Anjani kep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Cinta TerlarangĀ Ā Ā Bab 21

    21. Terjebak Cinta Terlarang.Penolakan Ningsih Penulis:Lusia Sudarti Part 21 Rate 21+++++ *** "Maaf saat itu, aku betul-betul sibuk!" kilahku. "Oh ya sudah! Kalo sekarang, kira-kira sibuk enggak nih? "Baru banget pulang! Duduk pun belum Ga!" ketusku. Ya udah, enggak pa-pa," sahutnya. Pasti ia kecewa terhadapku.Fikiranku bercabang-cabang antara Arga dan Rafa. 'Ahh pusing! Biarlah waktu yang menjawabnya." Hari ini ritual pun dimulai.Setelah semalam melakukan tirakatan.Tidak tidur sekejap pun.Satu hari ini makan nasi tujuh kepal yang harus habis.Dan kepalan itu harus Ibu yang membuat, karena dari beliaulah restuku. Begitu juga keesokan harinya.Di hari kedua, enam buah nasi putih kepal. Begitu selanjutnya. Selalu dikurang satu. Hari terakhir hanya satu kepal nasi putih.Dan kepalan itu sebesar mangkuk bakso. Setelah tujuh hari tujuh malam, ini yang paling berat. Puasa satu hari satu malam, tanpa tidur, makan dan minum.Menjelang pukul tiga dinihari, harus melakukan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Terjebak Cinta TerlarangĀ Ā Ā Bab 22

    22. Terjebak Cinta Terlarang Baru saja mau membuka hati, kecewa kembali Penulis: Lusia Sudarti WARNING!!! Mengandung konten dewasa!! Bijaklah untuk memilih.RATE 21++++ Part 22 Aku mengangguk. Anjani tertidur dipelukanku.Kasihan sekali, usianya masih terlalu kecil untuk mendengarkan kata-kata yang tak pantas. Kubaringkan ia dikamar. Lalu aku menemani Sella ngopi yang tadi belum sempat kami minum.Aku menghempaskan bobot disamping Sella. Huuffftt ...! Kuhempas nafas dengan kasar dan emosi masih menguasai hati dan fikiran. "Lalu apa yang kamu lakukan setelah kejadian tadi May? Aku turut bersedih tentang hal ini," Sella mengusap lembut pundakku, untuk memberikan kekuatan. "Entahlah Sel ... aku sedang berusaha menata hatiku sekarang! Baru saja aku membuka lembaran baru, tapi ternyata kenyataan dan kebahagiaan hanyalah khayalan belaka," desahku sendu. "Sabar ya May? Mungkin Allah sedang menunjukkan siapa nantinya yang terbaik untukmu," ujar Sella. "Nanti malam ia berjanji un

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Terjebak Cinta TerlarangĀ Ā Ā Bab 23

    23. Terjebak Cinta TerlarangPenulis : Lusia Sudarti Kedatangan Mas Rafa Part 23"Ini tehnya Mas," Sella membawakan teh untuk kami. Lalu segera pamit. "Iya Sell terimakasih," sela hanya tersenyum. "Sell, ini tolong bawain kebelakang ya," aku meminta tolong padanya membawakan oleh-oleh dari Mas Rafa, ia pun menyambut plastik yang kuberikan untuk dibawa serta kedapur.*** Sella datang lagi membawa piring diatas baki berisi makanan dari Mas Rafa. Mas Rafa menatapku dengan pandangan sulit untukku jabarkan. Aku pun masih diam seribu basa, entah dari mana aku harus memulai percakapan dengannya. Aku teringat akan kata dan penghinaan Tante Ningsih. Tante dari Mas Rafa, yang begitu menyakitkan. 'Sehina itukah aku dimata mereka?" lirihku. "Oh ada tamu to?" sapa Bapak yang baru keluar dari dapur. Entah habis dari mana! Dan duduk disebelahku berbasa-basi sebentar. "Iya Pak, barusan datang," jawabku. Setelah Mas Rafa menyalaminya. "Kabarnya, mau pulang ke Bengkulu Mas, kapan?" tanya Ba

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Terjebak Cinta TerlarangĀ Ā Ā Bab 24

    24. Terjebak Cinta Terlarang Kehebohanku Bersama Sahabatku Penulis : Lusia Sudarti Part 24 "May aku sebelah sana, anjani ditengah, kamu dipinggir ya." "Iya, aku dipinggir aja," tukasku. Kami pun terlelap dalam buaian mimpi.*** Sayup-sayup terdengar suara adzan dari masjid di desaku.Aku mengumpulkan segenap tenagaku, aku merenggangkan otot-otot yang terasa kaku. Aku membangunkan Sella yang masih tertidur pulas. Hem, tidurnya kok pulas banget, sampai-sampai suara adzan tak terdengar olehnya. "Sell! Sella ... ayo bangun sholat dulu. Nanti kalau masih ngantuk tidurlah lagi!" aku memanggilnya perlahan sambil menepuk-nepuk pipinya perlahan agar terbangun. Ia pun membuka mata dengan tatapan heran kearahku. Mungkin ia lupa kalau tidur di tempatku. "Hei, kok bengong sih? Ayo bangun sholat! Nanti keburu habis waktu lho," ajakku lagi. Ia mengerjapkan mata, memandang berkeliling, menyapu setiap sudut dengan netranya. "Heem May, aku lupa kalau aku dikamar mu!" ucapnya menggeliat lal

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Terjebak Cinta TerlarangĀ Ā Ā Bab 1

    1. PELET(Terjebak Cinta Terlarang) Dalam perjalanan Penulis:Lusia Sudarti Part1 * "Maya bersiap-siaplah besok kita sekeluarga akan berangkat kerumah Mbahmu di desa Tegal Sari, untuk menghadiri pernikahan Bibikmu disana, bawa pakaian untuk satu minggu ...!" kata Bapak sambil melongok ke dalam kamarku. "Kok lama banget sih Pak, gimana nanti pekerjaanku?" jawabku protes karena bepergian terlalu lama. "Tenang saja Maya, kan cuma satu minggu ...!" bujuk Bapak. "Ok lah Pak ...!" akhirnya aku mengalah. Perkenalkan namaku Maya! Aku janda punya anak satu.Bekerja sebagai buruh kasar di perkebunan kelapa sawit. Tidak sedikit Emak-emak yang menaruh cemburu padaku! Yaah ... secara walaupun aku bekerja jadi buruh kasar, itu tidak mengurangi daya tarikku lho hehehe. Kata orang wajahku manis berambut panjang lurus hidung mungil mata coklat sendu, tubuh langsing walau pun tidak terlalu tinggi, justru membuat kaum adam ter gila-gila hehehe. Pede sedikit gak pa-pa kan! Keesokan harinya, sesu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Terjebak Cinta TerlarangĀ Ā Ā Bab 2

    2. PELET (Terjebak Cinta Terlarang) Diminta Membawakan Lagu Penulis: Lusia Sudarti Part 2 *** Setelah melepas lelah sejenak, Dan menyantap makanan untuk kami sekeluarga. Kami menuju kerumah Mbah yang lain! Disini kami menginap selama menghadiri acara. Jaraknya tidak terlalu jauh, juga tidak dekat, cukup untuk sekedar olah raga dengan berjalan kaki, kami bersenda gurau dalam perjalanan, tak terasa akhirnya kami pun tiba. ā£ā£ā£ā£ā£ā£ Keesokan harinya ...Pagi yang cerah, udara begitu sejuk. Hhmmm ... kuhirup udara yang begitu sejuk memenuhi seluruh ruang pernafasan dan kuhembuskan perlahan! Aku berjalan pagi ini mengelilingi halaman, pemandangan begitu asri, sawah yang menghijau, saluran irigasi yang berair jernih. Para petani hilir mudik kesawah menggunakan sepeda ontel. sungguh asri ... Matahari bersinar terang, pantulannya berkilau di air yang jernih. Di sebuah saung di tepi sawah, aku duduk termenung. Para petani melakukan pekerjaan mereka, ada yang menanam padi, ada yang mena

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Terjebak Cinta TerlarangĀ Ā Ā Bab 3

    3. PELET(Terjebak Cinta Terlarang) Aku Juga Jago Nyanyi Penulis: Lusia Sudarti Part 3 *** "Maya sebentar lagi kamu akan di panggil keatas panggung untuk menyumbangkan sebuah lagu, permintaan dari kedua belah pihak," kata Ibu sembari menatapku lekat. "A-apaa buuu?" teriakku tanpa sadar, aku pun menutup mulut dengan kedua tanganku. Dengan dada berdebar tak menentu nafas tak beraturan keringat dingin bercucuran aku mencoba untuk tidak grogi sedikitpun. Kutarik napas dalam-dalam dan kuhembuskan perlahan, agar lebih rileks dan santai. Akhirnya Alhamdulillah berhasil. Maklum karena aku, sudah lama sekali tidak pernah bernyanyi. Tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara Nardi yang telah berdiri disampingku seraya menepuk pundakku perlahan. Seketika aku mendongak menatapnya sejenak. "Eehh Dek kamu kenapa kok pucat dan kayaknya lelah gitu?" tanyanya, ia menautkan kedua alisnya. "Eh Paman, gak kok cuma nerfes aja. Karna sebentar lagi Maya mau bawain lagu diatas pentas," jawabku santai. "

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Terjebak Cinta TerlarangĀ Ā Ā Bab 4

    4. PELET(Terjebak Cinta Terlarang) Insiden Paman Dengan Fotografer Penulis: Lusia Sudarti Part 4 *****Lagi! Lagi! Lagi! MC pun bertanya. "Bagaimana Mbak? Mereka suka sekali sama suara merdu Mbak Maya," tanyanya, ia mengumbar senyuman dan mengedipkan mata genitnya. Hufft! Apa ini?" aku memutar bola mata dengan perasaan sebal. ā£ā£ā£ā£ā£ā£ "Baiklah! Saya akan coba membawakan sebuah lagu kesayangan saya.Dan lagu kali ini sebuah lagu dari Sony Josh. Orang Desa ..." Plok! Plok! Plok! Tepuk tangan meriah kembali terdengar riuh dan membahana, dari ratusan tamu undangan. Dan seketika hening dan senyap dikala musik mulai mengalun. 'Hitam kulitku, putih kulitmu, Rombeng bajuku, dari toko bajumuu ... Pikirlah duluu, kalo cinta padaku, Yang lebih baik, jangan buru-buru ... Aku orang desa, engkau orang kota ... Ku orang miskiiinn ...Hidupmu terjamin ... Jangankan mobiiill ... Jangankan motoorr ... Sepeda sajaa, aku tak punyaa ... Aku ini Maaas ... Anak orang miskiiin, Bapak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28

Bab terbaru

  • Terjebak Cinta TerlarangĀ Ā Ā Bab 24

    24. Terjebak Cinta Terlarang Kehebohanku Bersama Sahabatku Penulis : Lusia Sudarti Part 24 "May aku sebelah sana, anjani ditengah, kamu dipinggir ya." "Iya, aku dipinggir aja," tukasku. Kami pun terlelap dalam buaian mimpi.*** Sayup-sayup terdengar suara adzan dari masjid di desaku.Aku mengumpulkan segenap tenagaku, aku merenggangkan otot-otot yang terasa kaku. Aku membangunkan Sella yang masih tertidur pulas. Hem, tidurnya kok pulas banget, sampai-sampai suara adzan tak terdengar olehnya. "Sell! Sella ... ayo bangun sholat dulu. Nanti kalau masih ngantuk tidurlah lagi!" aku memanggilnya perlahan sambil menepuk-nepuk pipinya perlahan agar terbangun. Ia pun membuka mata dengan tatapan heran kearahku. Mungkin ia lupa kalau tidur di tempatku. "Hei, kok bengong sih? Ayo bangun sholat! Nanti keburu habis waktu lho," ajakku lagi. Ia mengerjapkan mata, memandang berkeliling, menyapu setiap sudut dengan netranya. "Heem May, aku lupa kalau aku dikamar mu!" ucapnya menggeliat lal

  • Terjebak Cinta TerlarangĀ Ā Ā Bab 23

    23. Terjebak Cinta TerlarangPenulis : Lusia Sudarti Kedatangan Mas Rafa Part 23"Ini tehnya Mas," Sella membawakan teh untuk kami. Lalu segera pamit. "Iya Sell terimakasih," sela hanya tersenyum. "Sell, ini tolong bawain kebelakang ya," aku meminta tolong padanya membawakan oleh-oleh dari Mas Rafa, ia pun menyambut plastik yang kuberikan untuk dibawa serta kedapur.*** Sella datang lagi membawa piring diatas baki berisi makanan dari Mas Rafa. Mas Rafa menatapku dengan pandangan sulit untukku jabarkan. Aku pun masih diam seribu basa, entah dari mana aku harus memulai percakapan dengannya. Aku teringat akan kata dan penghinaan Tante Ningsih. Tante dari Mas Rafa, yang begitu menyakitkan. 'Sehina itukah aku dimata mereka?" lirihku. "Oh ada tamu to?" sapa Bapak yang baru keluar dari dapur. Entah habis dari mana! Dan duduk disebelahku berbasa-basi sebentar. "Iya Pak, barusan datang," jawabku. Setelah Mas Rafa menyalaminya. "Kabarnya, mau pulang ke Bengkulu Mas, kapan?" tanya Ba

  • Terjebak Cinta TerlarangĀ Ā Ā Bab 22

    22. Terjebak Cinta Terlarang Baru saja mau membuka hati, kecewa kembali Penulis: Lusia Sudarti WARNING!!! Mengandung konten dewasa!! Bijaklah untuk memilih.RATE 21++++ Part 22 Aku mengangguk. Anjani tertidur dipelukanku.Kasihan sekali, usianya masih terlalu kecil untuk mendengarkan kata-kata yang tak pantas. Kubaringkan ia dikamar. Lalu aku menemani Sella ngopi yang tadi belum sempat kami minum.Aku menghempaskan bobot disamping Sella. Huuffftt ...! Kuhempas nafas dengan kasar dan emosi masih menguasai hati dan fikiran. "Lalu apa yang kamu lakukan setelah kejadian tadi May? Aku turut bersedih tentang hal ini," Sella mengusap lembut pundakku, untuk memberikan kekuatan. "Entahlah Sel ... aku sedang berusaha menata hatiku sekarang! Baru saja aku membuka lembaran baru, tapi ternyata kenyataan dan kebahagiaan hanyalah khayalan belaka," desahku sendu. "Sabar ya May? Mungkin Allah sedang menunjukkan siapa nantinya yang terbaik untukmu," ujar Sella. "Nanti malam ia berjanji un

  • Terjebak Cinta TerlarangĀ Ā Ā Bab 21

    21. Terjebak Cinta Terlarang.Penolakan Ningsih Penulis:Lusia Sudarti Part 21 Rate 21+++++ *** "Maaf saat itu, aku betul-betul sibuk!" kilahku. "Oh ya sudah! Kalo sekarang, kira-kira sibuk enggak nih? "Baru banget pulang! Duduk pun belum Ga!" ketusku. Ya udah, enggak pa-pa," sahutnya. Pasti ia kecewa terhadapku.Fikiranku bercabang-cabang antara Arga dan Rafa. 'Ahh pusing! Biarlah waktu yang menjawabnya." Hari ini ritual pun dimulai.Setelah semalam melakukan tirakatan.Tidak tidur sekejap pun.Satu hari ini makan nasi tujuh kepal yang harus habis.Dan kepalan itu harus Ibu yang membuat, karena dari beliaulah restuku. Begitu juga keesokan harinya.Di hari kedua, enam buah nasi putih kepal. Begitu selanjutnya. Selalu dikurang satu. Hari terakhir hanya satu kepal nasi putih.Dan kepalan itu sebesar mangkuk bakso. Setelah tujuh hari tujuh malam, ini yang paling berat. Puasa satu hari satu malam, tanpa tidur, makan dan minum.Menjelang pukul tiga dinihari, harus melakukan

  • Terjebak Cinta TerlarangĀ Ā Ā Bab 20

    20. Terjebak Cinta Terlarang Selain Pelet, Ada Juga Siluman Kera Yang Mengikutiku. Penulis: Lusia Sudarti Part 20 WARNING!! Bijaklah dalam memilih bacaan.Mengandung unsur Dewasa RATE 21+++++ *** "Istigfar Pak! Istigfar, maafkan Nardi Pak!" ratap Ibunya, dalam tangisnya meluluhkan emosi beliau. Dengan menahan amarah yang meluap.Pak Herman pun meninggalkan mereka. Nardi hanya bisa meratapi kesalahannya dan menangis tersedu. 'Maafin Paman Dek, Paman khilaf, tapi Paman benar-benar menyukai Adek," ratapnya semakin pilu. Begitulah Mbah Herman bercerita kepada Bapak saat melakukan panggilan telpon dikamarku, pada saat itu aku mendengarnya dengan sangat jelas.šŸŒŗšŸŒŗšŸŒŗšŸŒŗšŸŒŗšŸŒŗ Sementara dirumahku beberapa hari kemudian. Bapak merawat dan menjagaku dengan penuh kasih. Anjani menangis disisiku sambil mengusap pucuk kepalaku. "Mama kenapa? Mama cepet sembuh dong!" dengan lembut dibelai wajahku yang nampak pucat menurutnya. Drrtt! Drrtt! Drrtt," "Pak! Ada telpon!" teriak Anjani kep

  • Terjebak Cinta TerlarangĀ Ā Ā Bab 19

    19. Terjebak Cinta Terlarang Perbuatan Nardi Terkuak Penulis: Lusia Sudarti Part 19 Sebelum baca jika berkenan, Subscribe, Follow, komen dan pencet lopenya ya!šŸ„° WARNING!! Bijaklah dalam memilih bacaan. Mengandung Konten Dewasa Rate 21+++++ ***"Maya mau pulang Mas, lebaran ketupat nanti." Rico terdiam mendengar ucapanku."Mama, Om sini!" suara imut Anjani mengagetkan kami.Dan aku seoalah tersadar dari alam mimpi, begitu pun dengan Rico. Tanpa aba-aba kami tertawa, karena tersadar dari kekonyolan yang tercipta tanpa sengaja. "Hehehe, untung aja!" gumamnya yang nampak salah tingkah. Aku pun demikian dan rasanya ingin menceburkan diri disaluran irigasi agar menghilang. "Sebentar Tuan Putri cantik!" teriaknya seraya melambaikan tangannya kepada Anjani. "Ayo Om, ihh gak asyik ah!" gerutunya, disertai dengan wajah cemberut. Aku tersenyum melihatnya cemberut dengan wajah semakin imut. "Iya-iya Ruan Putri." Rico pun melangkah mendekati Anjani yang sedang asyik bermain air.

  • Terjebak Cinta TerlarangĀ Ā Ā Bab 18

    18. Terjebak Cinta Terlarang Kejujuran Maya Tentang Nardi Penulis: Lusia Sudarti Part 18 WARNING!!! Bacaan mengandung konten dewasa. Bijak lah untuk memilih bacaan!Rate 21+++++ ****"Eeheemm!" deheman Ferdi menyadarkan Rico dan aku. Lalu genggamannya dilepas dari tanganku. "Ric, ada orang disini! Kamu fikir kami ini Patung!" cecar Angga yang melihat gelagat panas dari Nardi. Mbah yang gak tahu menahu pun tersenyum mendengar kata-kata Angga. "Biarin aja lho Ngga! Maya kan singel, Rico jugakan belum menikah," ujar Mbah memberi dukungan.Sepertinya Mbah memberikan lampu hijau. Aku hanya menunduk, Rico seperti mendapat angin segar mendengar kata-kata Mbah Herman. Ia tersenyum kepadaku sembari menatapku dengan mesra, hatiku menjadi berdebar tak menentu. Jangan ditanya kalau Nardi, wajahnya sudah seperti makan belimbing wuluh. "Ma, ayo kita keluar! Anjani bosan di dalam terus!" Anjani mengajakku lebaran kerumah tetangga dan aku mengiyakan. "Mbah, Maya mau ketempat Mbah Asih du

  • Terjebak Cinta TerlarangĀ Ā Ā Bab 17

    17. Terjebak Cinta Terlarang Hari Raya Idul Fitri Penulis: Lusia Sudarti Part 17 *** Setelah setengah jam bersama melakukan penyatuan tanpa ikatan. Ia pun lunglai dengan nafas terengah, keringat membasahi seluruh tubuhnya. Entah tenaga apa yang dimiliki oleh Sunardi itu? Setelah 30 menit istirahat sambil memeluk tubuhku yang masih berbalut selimut, hasratnya bangun kembali dan tegak menantang. Sunardi pun melancarkan serangan kedua dengan tanpa ampun. Tubuhku bergetar tak mampu menolak semuanya. Tanpa ampun ia melakukan penyatuan berkali-kali yang membuatku semakin tak berdaya. "Aku gak mau Paman." "Pa-amaan, hentikan!" teriakku, namun ia tak menghiraukan ucapanku, gerakannya semakin membabi buta ia beranjak untuk merubah posisinya bergantian. Dengan kedua tangan-nya ia membantu mengangkat dan menurunkan tubuhku diatasnya, sementara bibirnya memagut mengvlvm put**g d4d4ku dengan rakus, sehingga membuatku menggelepar tak berdaya. Tak hanya dengan satu g4y4 dan posis

  • Terjebak Cinta TerlarangĀ Ā Ā Bab 16

    16. Terjebak Cinta Terlarang BERKENALAN Penulis: Lusia Sudarti Part 16 "Eh Ric, gantian dong ngobrolnya! Masa kamu aja yang deket Dek Maya," sungut Ferdi di sambung sama Angga. "Enggak tau nih si Rico, dipepet teruus kalo ada yang bening-bening!" sungut Angga. Rico dan aku hanya tersenyum mendengar candaan mereka. Sedangkan Sunardi semakin kesal mendengar dan melihat obrolan kami. Raut gelisah semakin terlihat jelas di wajahnya sebentar-sebentar dia membuang nafas kasar.Melihat gelagatnya, teman-teman Sunardi pun heran. "Lho kamu kenapa Di ... kok kayaknya kesal begitu," tanya Ferdi. Sunardi gelagapan ditanya demikian oleh Ferdi. "Eeh gak apa-apa bro! Santai aja, terusin aja ngobrolnya, aku mau kedalam sebentar!" sahutnya sambil berlalu menuju kedalam rumah. "Oh iya Dek! Ambilin minum buat mereka, nanti protes nggak dikasih minum!" perintahnya kepadaku sembari tersenyum kaku. Aku pun bergegas kedapur karena malam hampir larut semua sudah terlelap dalam mimpi masing-masing

DMCA.com Protection Status