Share

Bab 23

Penulis: Lusia Sudarti
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-03 01:39:16

23. Terjebak Cinta Terlarang

Penulis : Lusia Sudarti

Kedatangan Mas Rafa

Part 23

"Ini tehnya Mas," Sella membawakan teh untuk kami.

Lalu segera pamit.

"Iya Sell terimakasih," sela hanya tersenyum.

"Sell, ini tolong bawain kebelakang ya," aku meminta tolong padanya membawakan oleh-oleh dari Mas Rafa, ia pun menyambut plastik yang kuberikan untuk dibawa serta kedapur.

***

Sella datang lagi membawa piring diatas baki berisi makanan dari Mas Rafa.

Mas Rafa menatapku dengan pandangan sulit untukku jabarkan. Aku pun masih diam seribu basa, entah dari mana aku harus memulai percakapan dengannya.

Aku teringat akan kata dan penghinaan Tante Ningsih. Tante dari Mas Rafa, yang begitu menyakitkan. 'Sehina itukah aku dimata mereka?" lirihku.

"Oh ada tamu to?" sapa Bapak yang baru keluar dari dapur. Entah habis dari mana! Dan duduk disebelahku berbasa-basi sebentar.

"Iya Pak, barusan datang," jawabku.

Setelah Mas Rafa menyalaminya.

"Kabarnya, mau pulang ke Bengkulu Mas, kapan?" tanya Ba
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 24

    24. Terjebak Cinta Terlarang Kehebohanku Bersama Sahabatku Penulis : Lusia Sudarti Part 24 "May aku sebelah sana, anjani ditengah, kamu dipinggir ya." "Iya, aku dipinggir aja," tukasku. Kami pun terlelap dalam buaian mimpi.*** Sayup-sayup terdengar suara adzan dari masjid di desaku.Aku mengumpulkan segenap tenagaku, aku merenggangkan otot-otot yang terasa kaku. Aku membangunkan Sella yang masih tertidur pulas. Hem, tidurnya kok pulas banget, sampai-sampai suara adzan tak terdengar olehnya. "Sell! Sella ... ayo bangun sholat dulu. Nanti kalau masih ngantuk tidurlah lagi!" aku memanggilnya perlahan sambil menepuk-nepuk pipinya perlahan agar terbangun. Ia pun membuka mata dengan tatapan heran kearahku. Mungkin ia lupa kalau tidur di tempatku. "Hei, kok bengong sih? Ayo bangun sholat! Nanti keburu habis waktu lho," ajakku lagi. Ia mengerjapkan mata, memandang berkeliling, menyapu setiap sudut dengan netranya. "Heem May, aku lupa kalau aku dikamar mu!" ucapnya menggeliat lal

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 25

    25. Terjebak Cinta Terlarang Berkenalan Di Dunia Maya Penulis: Lusia Sudarti Part 25 "Oh iya Pak, tadi pagi-pagi buta mereka bikin heboh lho, Ibu sampai kebangun." Ibu menyela sejenak sembari mengunyah nasi goreng. "Apa iya Bu?" tanya Bapak menatap Ibu sejenak. "Bener Pak," Ibu meyakinkan Bapak, sedang aku dan Sella hanya nyengir. *** Hari ini Sella pulang kerumahnya, aku jadi kesepian lagi. Anakku sekolah sedang Ibu sama Bapak dengan kesibukannya masing-masing. 'Aduuhhh bosen banget siihh," ucapku gusar. Mending aku nonton ahh ... aku hendak beranjak ~ Suara nada panggilan dari gawaiku terdengar nyaring. Aku raih benda pintar tersebut dari atas nakas disamping pembaringan. Tertera nama si pemanggil. Arga memanggil ... (Halo May, apa kabar nih? Sombong banget kamu sekarang, mentang-mentang aku sibuk. Enggak mau sama sekali telfon aku!) semprotnya. Arga sama sekali tak memberi waktu untukku menjawab, bahkan untuk bernafas sekalipun. (May, kok diam. Kamu ma

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 26

    26. Terjebak Cinta Terlarang. Maaf Mas, Aku Enggak Bisa Bersamamu! Penulis : Lusia Sudarti Part 26(Iya Mas, kutunggu kedatangan Mas nanti malam, alhamdulillah sudah selesai sholat) Segera aku kirimkan balasan dan berwarna biru.(Iya Dek, Mas harap keputusan Adek benar-benar yang keluar dari sanubari yang paling dalam) balasnya. (Insyaallah Mas) 🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Aku melenggang kedapur setelah meletakkan gawaiku diatas nakas, untuk menyiapkan sarapan pagi sebelumnya, aku bangunkan Anjani untuk segera mandi. Setelah berada di dapur ...Aku termenung sejenak berfikir enaknya bikin sarapan apa pagi ini. 'Ahh iya, aku masak indomie sambal aja, bikin mendoan sama nasi uduk aja deh," tiba-tiba ideku muncul. Aku segera menyiapkan semua keperluan lalu mengekskusinya. "Ma, harum banget. Mama bikin apa?" Tiba-tiba Anjani mengagetkanku yang sedang menumis bumbu tambahan untuk indomie. Anjani sudah harum dan memakai seragam dengan rapi. Hanya saja belum dikucir rambutnya yang hitam dan panja

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 27

    27. Terjebak Cinta Terlarang Mendapat Kenalan Di Dunia Maya Penulis : Lusia Sudarti Part 27Aku menikmati sejenak perasaan bahagia ini. Mungkin esok takkan bertemu lagi atau mungkin takkan terjadi lagi momen-momen seperti ini.*** Aku mengambil keputusan.Menolak Mas Rafa dengan baik-baik. Walau hatiku hancur berkeping-keping. Tapi itulah yang terbaik. Begitu pun dengan Mas Rafa, ia menerima keputusanku dengan legowo (ikhlas) karena cinta itu tidak harus memiliki. Arti cinta yang sesungguhnya adalah ... bahagia jika melihat orang yang kita cintai hidup bahagia! Walau ia tak bersama kita. Itulah arti SEJATI cinta yang sesungguhnya. Begitu pun aku dan Mas Rafa saling mencintai dan saling mengikhlaskan karena ada sebuah jurang yang memisahkan. Dan kami berdua saling mendoakan untuk kebahagiaan kami dan jika sama-sama telah menemukan jodoh masing-masing. Sebelum kami berpisah, kami berdua menghabiskan malam ditemani sinar rembulan. "Dek, lihatlah bintang itu!" ujarnya sembari menun

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 28

    28. Terjebak Cinta Terlarang Kambuhnya Penyakitku Penulis : Lusia Sudarti Part 28(Terserah kamu Ga!) kuputuskan panggilan sepihak. Aku bingung, kenapa keras kepala sekali.Entah harus dengan cara apa aku memberikan pengertian kepadanya.Aku hanya pasrah dengan takdirku.🌷🌷🌷🌷🌷Karena aku bosan dirumah, aku memutuskan untuk nguli lagi diperkebunan. Kali ini aku masih sendirian, Sella belum bisa ikut kerja. Aku menghabiskan waktu diperkebunan. Hanya ditemani musik dari gawai yang aku hubungkan ke earphone aku menyelesaikan pekerjaanku. Maklum anak ndeso ya kerjanya pun buruh. "Lho May, kok sendirian?" ujar tetanggaku.Aku kaget, karena aku fokus dipekerjaan sehingga tak menyadari kehadirannya. "Oh iya Mbak, Sella belum bisa ikut. Mungkin besok," jawabku mengulas senyum dan berhenti sejenak. "Mau kemana Mbak?" tanyaku. "Ini lho, mau menabur pupuk disebelah sana!" ia menunjuk arah dimana ia bekerja. "Oh iya, enggak jauh dari sini," pandanganku mengikuti arah telunjuknya.🌷?

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 29

    29.. Terjebak Cinta Terlarang Aku Dilamar Orang Yang Tidak Aku Kenal. Penulis : Lusia Sudarti Part 29"Ayo naik, ntar aku ceritain dikebun!" ujarku sambil mengambil tas bekalnya. Tanpa bantahan ia mengikutiku dari belakang dan naik keatas motor tuaku. "Kenapa terlambat May?" tanya Sella langsung tancap gas ketika kami telah tiba diperkebunan. "Biasa kali Sell, Mak-mak rempong. Itulah warga datangan sok-sok'an membulli aku, yah kamu tahu sendiri mulutku. Enggak bisa ngerem kalau udah kesal." Aku menjelaskan sembari memarkir motor. "Eh Sell, ngomong-ngomong. Lakinya cakep lho, pingin tak gaet rasanya." Aku tersenyum saat mengucapkan itu pada Sella. "Enggak usah ngadi-ngadi kamu May ..." Kepalaku ditoyor olehnya saat mendengar ucapanku.Aku tergelak melihat ekspresi Sella. "Bercandyaaa, bercandyaa. Emang aku doyan laki orang, apalagi bekas tuh Mak gempal," candaku lagi yang membuat Sella terbahak. "Hahaha, kamu ini bener-bener ya May." Aku dan Sella memulai bekerja dan masi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 30

    30. Terjebak Cinta Terlarang Berkenalan Dengan Duda Anak Dua Penulis : Lusia Sudarti Part 30"Baiklah May, tapi Ibu mohon temui dahulu dan ajak bicara pelan-pelan, jangan membuat seorang laki-laki sakit hati ya?" Ibu memberikan petuah. Aku mengangguk dan tersenyum. "Baiklah, tolong Ibu bilang kalau aku mandi dulu."Ibu tersenyum lalu melangkah keruang tamu. Aku bergegas mandi, tak lupa keramas, maklum kerja diperkebunan sebagai buruh yang harus mengeluarkan tenaga dan keringat. Aku menemui tamu yang sedari tadi menunggu diruang tamu ditemani Ibu. Aku mengulas senyum tipis, ketika yang namanya Reno menatapku lembut. Ia pun membalasnya dengan tersenyum.Aku menjabat tangannya memperkenalkan diri. "Maya," ujarku. "Reno," jawabnya masih tetap menebarkan senyum. "Ibu kebelakang dulu Nak Reno.Maya ajak ngobrol Mas Reno nya!" lalu beliau bangkit dari duduk. "Iya Bu makasih," jawabnya kepada Ibu. Seraya melirik sekilas kepadaku. Kemudian suasana menjadi hening, kami bergulat den

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 31

    31. Terjebak Cinta Terlarang Aku Menerima Kehadiran Mas Reno. Penulis: Lusia Sudarti Part 31"Mas suka wangi rambut Adek," pujinya. Wajahku memerah mendengar pujiannya untukku. Aku hanya tersenyum lalu melenggang kedapur membawa sejuta kuntum bunga yang bermekaran dihatiku.(Dek, Mas kangen) pesan dari Mas Reno. (Perasaan baru aja pulang, kok kangen) balasku. Wajahku udah mirip dengan udang goreng, untung aja ia tak melihatnya. 'Coba aja seandainya ia melihat kedua pipiku yang memerah, mau ditaruh dimana wajahku," gumamku. (Beneran lho Dek, Mas enggak bohong) balasnya lagi. (Iya, iya ... gitu aja kok) balasku lagi.Hatiku terasa damai dan nyaman saat bersamanya. Akhirnya aku resmi berpacaran dengan Mas Reno. Entah ... hatiku begitu bahagia sejak bertemu dengannya. **** "Mas, ada waktu enggak besok? Adek mau minta antar berobat ke Kota. Tapi, kalau Mas ada waktu lho," tanyaku, disaat Mas Reno datang kerumah untuk yang kedua kalinya. "Lihat besok ya Dek, kalau seandainya bes

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10

Bab terbaru

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 58

    58 Terjebak Cinta TerlarangIiAkhirnya Aku Menjemput Pujaan Hatiku.Penulis : Lusia SudartiPart 58Aku tertawa puas melihat ekspresi Ayu, kemudian aku segera meninggalkan tempat itu.Siang ini lumayan terik, matahari seolah tepat berada di atas kepala.Kulit seolah terbakar, seperti halnya hatiku saat ini.Entah mengapa, ujian yang kuhadapi datang bertubi-tubi.Kasus dengan Sunardi, masalah dengan Arga, Rafa yang semuanya hampir membuatku g1l4.Kini, masalah dengan Mas Reno, aku berharap semuanya cepat selesai. Bagaimana pun juga, ingin sekali membina rumah tangga sakinah mawadah dan warohma bersama lelaki yang aku cintai.Semua itu kudapatkan dari Mas Reno.Semoga Allah memberikan kemudahanatas semua urusanku. Amiin.Aku hendak membaringkan tubuh, ketika jeritan ponselku terdengar nyaring.Karena aku melamun, sepulang dari rumah Sella. Mendengar deringan dari ponsel pun menjadi terkejut.Aku meraih ponsel yang sedari tadi berada di atas nakas, karena sedang mengisi daya. Kedua ma

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 57

    57. Terjebak Cinta Terlarang Ujian Selalu Datang Penulis : Lusia Sudarti Part 57"Bu, Maya mau ketempat Sella sebentar ya Bu," teriakku dari samping. "Iya May," jawab Ibu dari ruang televisi. Aku meluncur bersama kuda besiku menyusuri jalan beraspal, ketika tiba di perempatan jalan, yang terdapat sebuah gardu pos ronda, banyak kerumunan Mak-Mak rempong, mereka selalu bergosip ria. Suara riuh yang tadi terdengar, kini tiba-tiba hening ketika melihatku melintasi mereka. Minah, Ginah, Dewi, dan masih ada beberapa orang lagi, yang aku gak kenal, mungkin warga baru, mereka berbisik-bisik ketika melihatku. Aku tak perduli, aku terus melajukan kendaraanku menuju rumah Sella. Di perempatan sekolahan, tampak Agus entah dari mana! Sepertinya ia hendak menghentikan laju kendaraanku, dengan segera aku menambah kecepatan laju motorku. Ia pun mengurungkan niatnya untuk menghampiri.Setelah tiba di rumah Sella, aku memarkir kendaraanku di bawah pohon rambutan yang berdaun rimbun. Sella da

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 56

    56. Terjebak Cinta Terlarang Bunga Cinta Bersemi Penulis : Lusia Sudarti Part 56 "Sabar Sayang, ada Mas disini, jangan menangis terus, nanti kesehatan kamu terganggu!" kata lelaki yang bernama Robi membingkai wajah Dian, dan mencium keningnya dengan lembut. Aku pun tak dapat membendung air mataku menyaksikan mereka berpelukan dalam duka.Aku merasa ini seperti mimpi atau aku berada di dimensi yang berbeda.Karena dalam waktu singkat mampu berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Aku kebingungan mencari keberadaan Dian dan Robi yang baru saja saling berpelukan dalam tangisan. Kini aku berada di sebuah ruangan khusus untuk pasien VIP, dimana semua alat-alat medis yang entah apa saja namanya terpasang di saluran pernafasan dan kepala seorang pasien. Infus masih tertanam di tangannya. Aku melangkah mendekati seseorang yang berbaring lemah dan tanpa gerakan sama sekali, di layar komputer garis-garis yang menggambarkan sebuah pernafasan terus bergerak, dan berbunyi. 'Astagfirrull

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 55

    55. Terjebak Cinta Terlarang Bermimpi Tentang Keluarga Mas Reno Penulis : Lusia Sudarti Part 55Aku tak dapat memejamkan kedua netraku yang terasa berat, aku teringat Mas Reno yang jauh disana. Aku bangkit dan melangkah keluar kamar, menuju ke kamar mandi, aku mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat sunnah hajat dua rakaat. Lebih baik aku bersujud memohon kebaikan, dari pada aku hanya duduk melamun. Setelah puas aku berdoa kepada Allah swt, aku melipat kembali mukena yang kukenakan dan menaruhnya di tempat semula. Kemudian aku merebahkan diri, karena rasa kantuk telah menyerang, aku menitipkan Mas Reno, kedua orang tuaku, juga Anakku dalam perlindungan Allah, kemudian aku terlelap dalam buaian mimpi.🌷🌷🌷🌷🌷🌷Aku berada disebuah gedung perkantoran yang mewah dan megah.Aku melihat laki-laki memakai stelan jas berwarna biru dan seorang wanita dengan gaya elegant, sama seperti yang laki-laki, wanita tersebut mengenakan blues berwarna biru, rok mini pas selutut. Stelan kant

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 54

    54. Terjebak Cinta Terlarang Mantan Mengajak Rujuk, Aku Tolak Mentah-Mentah.Penulis : Lusia Sudarti Part 54 "Assalamualaikum." Dari teras depan terdengar ketukan pintu dan salam. Aku mengurungkan niatku kemudian menguping dan mengintip kearah luar melalui celah hordeng pintu kamarku. "Waalaikumsalam," Ibu menjawab salam dari seseorang dari luar.🌷🌷🌷🌷Ceklek! Ibu membuka pintu. "Mau perlu apa?" tanya Ibu dengan suara sedikit meninggi, aku terkejut mendengar suara familiar seseorang, segera aku beranjak menuju keluar, untuk mengetahui secara pasti siapa gerangan yang datang! "Siap ... a!" suaraku tercekat di tenggorokan setelah mengetahui pasti siapa yang datang dan berdiri di ambang pintu. "Mau apa kamu kerumahku!" hardikku kepada Agus dan temannya, aku berkacak pinggang menatap tajam kepada mereka berdua, sedang Ibu duduk di kursi dengan tatapan datar. Mereka berdua menjadi salah tingkah, mungkin mereka tak enak hati dengan sikapku dan Ibu menyambut mereka. "Bo-boleh

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 53

    53. Terjebak Cinta Terlarang Kedatangan Mantan Penulis : Lusia Sudarti Part 53"Eh si Mamang, gak usah lirikin Mamaku terus!" ujar Anjani sambil mencibir si Mamang bakso. Aku merasa tak enak hati dengan Mamang bakso."Husstt gak boleh gitu," ujarku mengingatkan kepada Anjani. "Maaf Mang, Anak aku memang beda dari Anak orang lain," jelasku karena tak enak hati kepada Mamang bakso itu yang seketika terdiam setelah mendengar ucapan Anjani. "Enggak apa-apa kok Mbak, biasa Anak kecil, hehehe," jawabnya sambil terkekeh. "Ini baksonya Dek!" Mang bakso memberikan empat bungkus bakso kepada Anjani. "Asyiiikk, makasih Mang." Kemudian ia berlari pulang dengan membawa bakso dengan wajah sumringah dan bahagia. "Berapa Mang?" tanyaku kepada Mang bakso sembari menyodorkan uang kepada beliau. "Empat puluh Mbak," jawabnya sambil membereskan dagangannya. "Ini Mang." "Waduh, besar banget Mbak! Gak ada duit pas!" tanya Mang bakso sembari membuka tas punggungnya untuk mencari kembalian. "Eng

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 52

    52. Terjebak Cinta Terlarang Kabar Meninggalnya Mama Mas Reno. Penulis : Lusia Sudarti Part 52"Mas Reno bisa gak pulang dulu ke Jakarta? Dian telpon Mbak Maya, tetapi kata Mbak Maya, Mas Reno belum kembali. Kasihan Mbak Maya Mas, ia nangis terus! Mama meninggal Mas!" Itu kabar dari Dian, Dek. Rupanya Dian menelpon Adek ya? Aku membenarkan dalam hati kabar yang Dian sampaikan tempo hari.Mas Reno terdiam untuk beberapa saat lamanya. Ternyata firasat buruk yang menghantui itu, kini terbukti. Mas Reno meneteskan air mata, Mas menyesal karena tak mendampingi Mama saat menghembuskan nafasnya yang terakhir, Sayang. Tetapi mau bagaimana lagi! "Mas, halo, Mas masih di sana ..." Suara Dian melengking hingga menyadarkan Mas dari lamunan. "Iya, masih ... jadi kapan Mama meninggal Yan?" tanya Mas kepada Dian. "Sudah tiga hari yang lalu Mas, ini di rumah sedang ada takziah keempat malam Mama Mas, Dian di toilet menghubungi Mas," ujar Dian. "Mas akan menuju kesana Yan!" jawab Mas Reno b

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 51

    51. Terjebak Cinta Terlarang. Suka Duka Reno Dalam Perjalanan Penulis : Lusia Sudarti Part 51"Moal A, ieu bade ngeureuyeuh. (Tidak A, ini sudah mau berangkat.) jawab Iwan sambil menyalakan mesin mobilnya.🌷🌷🌷🌷🌷🤣Akhirnya Mas Reno mendapatkan tumpangan, dan akan ikut ke Cirebon. Apakah perjalanan Mas Reno kali ini akan mulus semulus jalan tol? Baca terus sambungan-sambungan surat Mas ya Sayang?●●●"A, hayu abi bade ka warung, bade tuang," Iwan mengguncang tubuh Mas Reno, untuk membangunkan Mas yang tertidur tanpa sengaja. Tentu Mas Reno terkejut ketika Iwan membangunkan dirinya. Mas Reno tak menyadari jika ia terlelap terlalu lama.Sesaat Mas Reno mengedarkan pandangan keluar, ternyata hari telah beranjak malam. "Astagfirullah, ternyata aku ketiduran ya Wan?" kata Mas pelan. "Muhun A, hayu tuang heula(iya A, ayo makan)"Sok Iwan wae nya? Aa eungkeu wae(silahkan Iwan aja ya? Aa nanti aja) ujar Mas Reno kepada Iwan, bukan apa-apa, Reno tak ingin menampakkan diri dahulu di

  • Terjebak Cinta Terlarang   bab 50

    50. Terjebak Cinta Terlarang Antek-antek Viona Berhasil Mengambil Paksa Motor Mas Reno. Penulis : Lusia Sudarti Part 50"Iya Pak, nama saya Reno, saya ingin mengambil kunci motor dan berterima kasih karena Bapak telah menolong saya," ucap Mas Reno lagi, sembari memberikan dua lembar uang ratusan ribu.Kedua bola mata Pak security membelalak melihat uang dua ratus ribu yang di ulurkan oleh Mas Reno. "Enggak usah Mas, saya Ikhlas kok, perkenalkan nama saya Adam," jawab Pak Adam. "Saya lebih ikhlas Pak, saya berterima kasih kepada Bapak, karena telah membantu saya," ujar Mas Reno mendesak Pak Adam agar menerima pemberian Mas Reno. Setelah Mas Reno berhasil membujuk Pak Adam. Mas menyalakan motor, setelah di rasa cukup Mas meluncur dengan kecepatan sedang, hatiku saat ini tidak tenang, entah kenapa! Di dalam hati Mas melafadzkan doa, memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Mas selalu waspada akan bahaya yang setiap saat akan menyergap Mas. Bukan tidak mungkin Viona dan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status