Share

Bab 86 Masa Lalu yang Tak Terduga 1

Adnan Budiraharja merentangkan senyum menawannya dengan pesona jahat ala seorang playboy, lalu mencubit dagu wanita itu dengan tatapan dingin yang sedikit angkuh. “Sebenarnya, saat itu apa yang terjadi denganmu?”

Risa menelan saliva kuat-kuat, bibirnya merapat erat.

“Aku rasa, saat itu bukan karena kamu kelelahan oleh pekerjaan barumu sebagai sekretaris pria sombong itu, kan?”

Risa Abdullah tidak tahu harus berkata apa. Pada akhirnya, mereka pasti akan sampai ke titik ini, bukan?

Mata Risa melirik ke arah lain, membuatnya memiliki visual cantik yang tidak berdaya. Hati Adnan seketika berdebar kuat oleh perasaan yang timbul tanpa diminta itu.

Bulu mata pria ini merendah lembut. Gara-gara provokasi ayahnya, dia sampai kembali ingin melampiaskan amarahnya kepada wanita menyebalkan di depannya. Tapi, saat dia lemah seperti ini, dan begitu rapuh, membuatnya merasa tidak tega.

“Kenapa kamu diam saja? Apa jangan-jangan kamu menyukai bosmu itu? Apa gosip di kantormu tidak sepenuhnya sala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status