Share

Satu keluarga

Evengeline baru saja bangun dan langsung pergi ke kamar Naraya untuk melihat kondisi gadis itu. Hingga dia sangat terkejut ketika melihat Naraya yang tidur sambil menggenggam telapak tangan Kalandra.

Kalandra sendiri sudah bangun, dia menoleh ketika mendengar suara pintu terbuka. Kalandra memberikan isyarat ke ibunya agar tidak bersuara. Pemuda itu mencoba melepas genggaman tangan dari Naraya dan bangun dengan perlahan untuk membicaraka soal kondisi Naraya saat ini.

“Kenapa kamu berada di kamar Anira sepagi ini?” tanya Evangeline saat mereka sudah di luar kamar Naraya.

Kalandra menutup pintu kamar Naraya dengan perlahan, sebelum kemudian memandang sang mama yang menunggu jawabannya.

“Semalam Anira mimpi buruk lagi, Ma. Tampaknya kejadian itu benar-benar membuatnya trauma,” jawab Kalandra menjelaskan.

Evangeline sangat terkejut, hingga terlihat jelas gurat kecemasan di wajah wanita paruh baya itu.

“Sekarang bagaimana? Apa kita ajak Naraya ke psikiater saja? Mama takut jika Anira terus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status