Share

Ingatan Masa Lalu

Penulis: Anggrek Hitam
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-14 22:37:58

"Sini Zee, kamu harus memutuskan ini semua. Nenek ingin melihat bagaimana kau memilih yang terbaik, untukmu dan untuk kami."

Zayna yang dipanggil namanya itu, memeikirkan perkataan sang nenek. Jika ada sang nenek yang datang kerumah sudah dipastikan akan ada bau-bau hal tidak menyenangkan.

Netra Zayna menyapu keseluruhan orang yang ada di ruangan itu. Dia menangkap ada kedua orang tuanya, nenek dan juga 4 orang asing yang kesemuanya laki-laki. Entah apa yang dilakukan orang-orang itu dengan neneknya dan malah menyeret nama nya itu. 

Netra Zayna juga sempat meminta kejelasan pada sang ayah lewat tatapan mata, namun ayahnya hanya balik menatap Zayna dengn sendu. Dengan itu, feeling Zayna malah tambah kacau dia yakin sekali akan ada kejadian yang sial menimpa nasibnya.

"Kau tidak mendengar nenek ini, Zayna?!" Suara neneknya membuyarkan semua pemikiran Zayna mengenai teka-teki fakta kali ini. 

Jika membenci nenek sendiri bukan perilaku kurang ajar, maka dia dengan senang hati akan membenci neneknya yang tidak kunjung dipanggil Tuhan itu. 

Neneknya ini keturunan tetua di kampungnya dulu yang sangat di hormati. Dia kini hidup dengan anak bungsunya, adik sang ayah. Sampai saat ini fakta yang membuat dia sangat senang adalah, ayahnya tidak lahir sebagai putra terakhir! 

Jika iya, maka dapat dipastikan hidupnya akan tentram setiap hari sampai tidak bisa mengenali jati diri sendiri lagi. Dalam adat yang dianut memang seperti itu ketentuannya, bahwa anak bungsu akan tinggal dengan sang ibu untuk merawatnya.

Zayna menghembuskan nafasnya dan menghampiri orang tuanya.

"Duduk di sebelah Arta, Zayna!" 

Lihat! Bahkan posisi dudukpun dibuat masalah oleh neneknya. Zayna mana tau siapa yang bernama Arta itu. Tapi karena mengingat ajaran dari ayahnya yang selalu membuatnya untuk terus berlaku baik pada nenek nya ini dia masih sabar menghadapi tingkah nenek yang ia sayangi ini.

Arta yang tau kalau dirinya harus memudahkan Zayna, melambaikan tangannya. Zayna melihat sekilas lambaian tangan itu tanpa melihat dengan detail wajah dari orangnya. Dia sudah dilingkupi kemarahan Karena neneknya yang cerewet itu. 

Zayna duduk di samping Arta. Sesuai kemauan neneknya itu. 

"Silahkan Arta." 

Zayna hanya melirik sang nenek yang gayanya seperti orang misterius begitu. Zayna hanya bungkam. Dia ingin melihat dramaapa yang sebenarnya terjadi.

"Ekh.. ehm.. begini saya Arta Satya Adiwirya, ingin melamar kamu Zayna, ka-"

"Whatt!!" 

"Jaga bicara kamu Zayna!" 

Zayna memeincinhkan matanya pada Arya. Dia ingat dengan jelas siapa pria di hadapannya ini. Kenapa dia sampai bisa kecolongan dengan model brondong begini? Dan sialnya dia sekarang tau alur ceritanya seperti apa.

"Pria licik!"

Arta yang mendengar desisan Zayna tersenyum lebar. Dia sekarang menang satu langkah dari Zayna. Hatinya kini sangat berbunga-bunga, dia dapat melihat raut yang sedari lama membuatnya jadi linglung dan seakan ingin jadi gila.

"Kau milikku, sayang.." bisik Arta disebelah telinga Zayna yang memebuat nya langsung merinding. Kata-kata itu lagi yang terlontar dari pria gila ini. Zayna langsung menjauhkan diri dari Arta dia benar-benar merinding melihat senyum dan suara itu. 

"Nenek! Dia ornag gila! Zayna nggak akan terima, dia--" 

"Cukup!" Potong neneknya dengan suara tidak kalah lantang. 

"Zayna, jika kamu menolak lamaran yang ketiga ini maka keluarga kita kan terkena sial! Kamu mau dengan hal itu terjadi pada keluarga mu? Ibu dan ayahmu akan sial termasuk juga nenek? Begitu?" 

Perkataan neneknya membuat dada Zayna semakin sesak. Ini yang dimaksud oleh ayahnya lewat tatapan tadi. Pria licik ini benar telah memanfaatkan keberadaan neneknya disini. Tangan Zayna mengepal kuat. Emosinya benar-benar naik. 

Tanpa sadar Zayna, Arta mendekat dan berbisik, "Terimalah sayang, kau akan hidup bahagia bersamaku." 

Zayna melototkan matanya. Arta malah terkikik, dan merasa Zayna malah semakin menggemaskan.

"Zayna tetap ingin menolak lamaran ini," ucap Zayna tegas pada neneknya.

"Kau ingin leluhurmu marah dan menghukum kami? Bagus! Anak tidak tahu di untung!" Ucapan itu keluar mulus dari pita suara neneknya. 

Zayna yang akan beranjak itu menghembuskan nafasnya kasar. Sebisa mungkin dia meredam emosinya agar tidak tersulut seperti nenknya ini.

Zayna kembali duduk. Dia memikirkan semua yang akan dia dapat jika memang memilih untuk melawan neneknya itu. Bisa saja ayahnya akan dimusuhi oleh sang nenek dan sampai pada semua keluarga besar ayahnya. Belum lagi entah apa yang akan dilakukan pria licik ini. Dia tidak bisa membahayakan keluarganya demi ke egoisan nya semata.

"Oke, Zee mau, bila perlu buat acara secepatnya agar Zayna tidak berubah pikiran!" 

Suara Zayna meninggi dengan tatapan mengejek dilemparnya pada Arta. Nasibnya memang sudah sial, jadi dia yang harus berubah cerdas. Lihat saja nanti apa yang akan dia lakukan pada pria licik itu.

***

Zayna bergegas ke kamarnya. Dia tidak ingin mendengar perbincangan selanjutnya untuk acara sakralnya. Sesampainya Zayna di kamar dia mendudukkan dirinya di tepi ranjang. Helaan nafas terdengar lagi. Zayna mengingat semua kejadian dimana dia dan Arta pertama kali bertemu.

Saat itu dia dan Nara juga semua team pemasaran sedang berada di luar kota untuk melakukan pekerjaan. Zayna menginap terpisah dengn teamnya, dia menginap di salah satu resort kecil milik ayahnya. Saat dia sampai di resort, saat itulah dia melihat Arta pertama kali.

Arta yang saat itu menabraknya tidak sengaja dengan kondisi yang babak belur dan berantakan.

"Anda tidak apa-apa?" Tanya Zayna saat itu. 

Arta hanya menggeleng dengan wajah babak belur itu, ia langsung bangkit dan berjalan meninggalkan Zayna sendiri. Saat itu Zayna ingat sekali, waktunya sudah larut malam. Zayna yang penasaran sekaligus juga takut diam-diam mengikuti langkah Arta yang membawanya ke kamar pria itu. 

Pintu yang terbuka sedikit mengantarkan kaki Zayna tidak sadar melangkah masuk dan mendapati Arta yang membuatnya sungguh tidak habis pikir. Zayna terpekik dan langsung menghampiri orang itu.

"Apa yang anda lakukan?!" Suara Zayna lantang memenuhi ruangan itu. 

Zayna bisa melihat kalau Arta sedikit lagi akan melenyapkan nyawanya sendiri. Arta saat itu telah mengiris pergelangan tanganya dan untung nya belum begitu parah. Zayna langsung mengambil peralatan obat dan mengobati Arta yang telah pingsan itu. 

"Badannya panas." Sekarang Zayna yang ketakutan. Dia panik dengan orang yang baru ditemuinya ini. Selain kondisinya sekarat sekarang dia juga demam. 

Zayna coba menghubungi dokter diluar yang mungkin bisa ke resort nya segera tapi tidak ada yang bersedia. Dia merutuki sendiri fasilitas di resort ini yang menurutnya kurang lengkap, yaitu tenaga kesehatan yang mungkin saja mendadak diperlukan. Dia setelah ini akan menyarankan pada ayahnya agar menambahkan fasilitas itu di sini.

Sekarang Zayna beralih memikirkan cara lain. 

"Kompres." Satu kata yang mungkin bisa menyembuhkan orang yang sekarat itu.

***

Satu jam berlalu, Zayna masih setia menunggu dan mengompres orang asing dihadapannya ini, namun sampai sekarang suhunya tidak berubah, tetap saja tinggi. Zayna bisa saja keluar dan meninggalkan sang laki-laki yang sekarat ini, tapi hatinya tidak tega. 

Dia mencari cara lain untuk menyembuhkan demam tinggi ini, dia mencari-cari di internet cara yang bisa dilakukan. Dia menemukan satu cara, yang mungkin kurang ampuh tapi ini bisa jadi solusi.

Walaupun dia ragu tapi tetap coba dia lakukan.

Bab terkait

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Skin to Skin

    Zayna memposisikan laki-laki disampingnya untuk dia praktik kan cara yang ia dapat di internet itu. Dia memeluk pria itu erat untuk menyalurkan hangat tubuhnya.Cara ini di sebut teknik Skin to Skin. Memang jika di prektik kan pada orang dewasa kadar keberhasilannya kurang sehingga tidak disarankan menjadi pertolongan pertama.Tapi dengan kompres juga tidak membuat suhu laki-laki itu turun, sehingga Zayna mencoba teknik ini, semoga saja bisa.Walaupun Zayna agak ragu tapi tetap dia lakuka hal ini. Dia harap usahanya tidak sia-sia.Di bawah selimut tebal, dia mematikan AC nya juga, Zayna memulai cara yang ia dapat itu. Sekitar satu jam Zayna terjaga menungggu panas pria itu turun, dan hasilnya, ini berhasil. Ttidakterasa senyumnya mengembang.Dia memandangi wajah laki-laki itu yang tidur dengan damai. Dia menyentuh dahi laki-laki itu dan senyumnya makin mengembang merasa panasnya sudah benar-benar hilang. Perlahan Zayna menguraikan pelukan ny

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-14
  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Pria Posesif

    Arta menghentikan semuanya saat ia baru menyadari bahwa Zayna menangis ketakutan. Dia tadi benar-benar emosi dengan sikap Zayna yang menolaknya itu.Dia sedih wanita yang ia cintai menolak dirinya. Ini memang bukan yang pertama untuk Arta, sudah menjadi makanannya sikap penolakan Zayna ini. Di manapun selalu Zayna menolak keberadaannya. Ada apa? Apa salahnya? Dia hanya ingin selalu didekat orang yang dia cintai, apa itu salah?"Maaf, jika kau tidak bersikap kasar begitu aku pasti tidak hilang kendali begini. Maaf," ucap Arta dan langsung meninggalkan Zayna yang masih terisak begitu saja.Zayna menangis sesenggukan saat Arta pergi. Hatinya sakit dengan sikap Arta yang bringas. Dia begitu benci dengan dirinya yang sewaktu itu berbaik hati menolong singa yang kini malah menyerangnya."Kuat, harus kuat!"Zayna mencoba memaksakan diri untuk tetap tegar dengan apa yang telah terjadi di hidup nya ini. Dia tidak boleh

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-15
  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Ketakutan Zayna

    "Orang gila sekarang emang ngalahin pejabat, sibuk parah!!"Telinga Zayna berdenging mendengar suara cempreng yang nyaring. Dia mencoba menjauhkan ponselnya dari telinga, lalu melihat seiapa sebenarnya yang menelpon dirinya itu."Nara?" Gumaman kecil Zayna ternayata terdengar oleh Nara di sebrang telpon. Nara dengan senang hati memaki sang sahabat yang bahkan baru mengetahui dia yang menelpon."Wah parah! Gue kesel sumpah!"Zayna menghembuskan nafasnya panjang. Sudah biasa kalau Nara itu begini. Bertingkah mungkin agak berlebihan untuk Zayna."Hehe, sory-sory, gue nggak liat namanya pas ngangkat tadi.""Gue kutuk Lo makin dikejar sama berondong Minggu lalu!"Deg.Seperti disambar petir, jantung Zayna berdebar lebih capat mendengar penuturan dari Nara tadi. Ya, memang Zayna menceritakan semua pada Nara, termasuk seorang berondong yang mengejarnya akhir-akhir ini. Dan kalau kalian tau, berondong itu adalah Arta. Ya benar, itu Arta!Zayna

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-01
  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Kantor Baru

    Zayna sudah sampai di ruangan baru nya, yang kedua ini."Perhatian!" Suara Anton memenuhi ruangan.Semua orang langsung melihat ke arah Anton yang memberi perintah itu, dan artinya tidak lepas juga Zayna dari pandangan mereka. Dari pendengaran Zayna sebagian ada yang berbisik ada yang tersenyum padanya sekilas, ada yang memilih melanjutkan pekerjaannya tanpa pusing menoleh dan lebih banyak yang menatapnya terang-terangan, menilai penampilan mungkin atau lainnya pada diri Zayna. Muali dari atas sampai bawah.Zayna merasa sungguh tidak nyaman seperti itu. Dia memilih untuk tidak menatap balik semua orang yang di anggapnya aneh, dia memilih melihat tembok, lurus saja."Ini Zayna, dia member baru marketing! Keluarga baru kita sumua! Welcome Zayna!"Suara riuh bersautan, percampuran banyak sekali ucapan dari sekitar 15 orang di satu ruangan ini. Zayna hanya tersenyum sekadarnya dan membungkuk hormat."Salam kenal semuanya. Semoga kita bisa menjad

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03
  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Perkara Lamaran ke 2

    Rumah dengan tulisan "Adipati Wiguna" yang nampak menyatu dengan gerbang tinggi itu kini sedang ramai di kunjungi satu rombongan dengan gaya pakaian khas kalangan atas. Mereka tentu sebanding, tidak ada yang salah jika dilihat seksama dan tanpa pengamatan mendalam.Namun berbanding terbalik dengan suasana di dalam sisi rumah. Sekarang semua orang sedang mematung mendengar penuturan satu anggota keluarga yang saat ini menjadi tokoh utama acara yang sedang di gelar ini."Hmm.. Zee, maksud kamu bagaimana?" Tanya Adipati Wiguna bingung dengan tingkah anaknya yang menurutnya itu tidak masuk akal.Bayangkan saja sekarang ada rombongan beranggotakan 4 orang yang salah satunya mengaku akan melamar putri tunggalnya ini, dan Zayna, atau biasa di panggil Zee itu, mengatakan bahwa dia bahkan tidak mengenal orang yang melamarnya! Bagaimana bisa?Zaman sekarang Adipati yakin sekali bukan era berjayanya sistem Siti Nurbaya, yang dijodohkan orang tuanya. Sekarang era semua mandiri

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-13
  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Mutasi dan Promosi

    Zayna rasanya senang sekali sekarang, dia mendapatkan kabar baik bahwa rencana nya dia akan di promosikan menjadi pegawai dengan tingkat lebih tinggi. Siapa yang tidak senang dengan berita itu?Tapi di sisi lain dia juga harus rela dengan mutasi yang di lakukan oleh perusahaan terhadapnya."Ya ampun, gadis manis nggak boleh cemberut! Nggak ada raut sedih di berita bahagia, Zee.."Suara Nara menguatkan sahabatnya itu. Dia tentu tau bagaimana rasanya jika kita sudah nyaman dan malah di pindah di tempat yang baru, yang tentu saja akan membuat Zayna ini beradaptasi lagi. Baik dengan lingkungan maupun cara kerja."Gue pasti akan kangen Lo Ra, banget malah!" Ucap Zayna sambil memeluk Nara yang sudah menjadi sahabatnya sejak awal masuk kantor ini sampai sekarang.Nara adalah orang yang paling mengenal Zayna. Dia selalu bisa mengimbangi watak dingin dari dirinya dan juga sering membuat suasana menjadi cair jika dirinya merusuh untuk bersikap p

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-13

Bab terbaru

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Kantor Baru

    Zayna sudah sampai di ruangan baru nya, yang kedua ini."Perhatian!" Suara Anton memenuhi ruangan.Semua orang langsung melihat ke arah Anton yang memberi perintah itu, dan artinya tidak lepas juga Zayna dari pandangan mereka. Dari pendengaran Zayna sebagian ada yang berbisik ada yang tersenyum padanya sekilas, ada yang memilih melanjutkan pekerjaannya tanpa pusing menoleh dan lebih banyak yang menatapnya terang-terangan, menilai penampilan mungkin atau lainnya pada diri Zayna. Muali dari atas sampai bawah.Zayna merasa sungguh tidak nyaman seperti itu. Dia memilih untuk tidak menatap balik semua orang yang di anggapnya aneh, dia memilih melihat tembok, lurus saja."Ini Zayna, dia member baru marketing! Keluarga baru kita sumua! Welcome Zayna!"Suara riuh bersautan, percampuran banyak sekali ucapan dari sekitar 15 orang di satu ruangan ini. Zayna hanya tersenyum sekadarnya dan membungkuk hormat."Salam kenal semuanya. Semoga kita bisa menjad

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Ketakutan Zayna

    "Orang gila sekarang emang ngalahin pejabat, sibuk parah!!"Telinga Zayna berdenging mendengar suara cempreng yang nyaring. Dia mencoba menjauhkan ponselnya dari telinga, lalu melihat seiapa sebenarnya yang menelpon dirinya itu."Nara?" Gumaman kecil Zayna ternayata terdengar oleh Nara di sebrang telpon. Nara dengan senang hati memaki sang sahabat yang bahkan baru mengetahui dia yang menelpon."Wah parah! Gue kesel sumpah!"Zayna menghembuskan nafasnya panjang. Sudah biasa kalau Nara itu begini. Bertingkah mungkin agak berlebihan untuk Zayna."Hehe, sory-sory, gue nggak liat namanya pas ngangkat tadi.""Gue kutuk Lo makin dikejar sama berondong Minggu lalu!"Deg.Seperti disambar petir, jantung Zayna berdebar lebih capat mendengar penuturan dari Nara tadi. Ya, memang Zayna menceritakan semua pada Nara, termasuk seorang berondong yang mengejarnya akhir-akhir ini. Dan kalau kalian tau, berondong itu adalah Arta. Ya benar, itu Arta!Zayna

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Pria Posesif

    Arta menghentikan semuanya saat ia baru menyadari bahwa Zayna menangis ketakutan. Dia tadi benar-benar emosi dengan sikap Zayna yang menolaknya itu.Dia sedih wanita yang ia cintai menolak dirinya. Ini memang bukan yang pertama untuk Arta, sudah menjadi makanannya sikap penolakan Zayna ini. Di manapun selalu Zayna menolak keberadaannya. Ada apa? Apa salahnya? Dia hanya ingin selalu didekat orang yang dia cintai, apa itu salah?"Maaf, jika kau tidak bersikap kasar begitu aku pasti tidak hilang kendali begini. Maaf," ucap Arta dan langsung meninggalkan Zayna yang masih terisak begitu saja.Zayna menangis sesenggukan saat Arta pergi. Hatinya sakit dengan sikap Arta yang bringas. Dia begitu benci dengan dirinya yang sewaktu itu berbaik hati menolong singa yang kini malah menyerangnya."Kuat, harus kuat!"Zayna mencoba memaksakan diri untuk tetap tegar dengan apa yang telah terjadi di hidup nya ini. Dia tidak boleh

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Skin to Skin

    Zayna memposisikan laki-laki disampingnya untuk dia praktik kan cara yang ia dapat di internet itu. Dia memeluk pria itu erat untuk menyalurkan hangat tubuhnya.Cara ini di sebut teknik Skin to Skin. Memang jika di prektik kan pada orang dewasa kadar keberhasilannya kurang sehingga tidak disarankan menjadi pertolongan pertama.Tapi dengan kompres juga tidak membuat suhu laki-laki itu turun, sehingga Zayna mencoba teknik ini, semoga saja bisa.Walaupun Zayna agak ragu tapi tetap dia lakuka hal ini. Dia harap usahanya tidak sia-sia.Di bawah selimut tebal, dia mematikan AC nya juga, Zayna memulai cara yang ia dapat itu. Sekitar satu jam Zayna terjaga menungggu panas pria itu turun, dan hasilnya, ini berhasil. Ttidakterasa senyumnya mengembang.Dia memandangi wajah laki-laki itu yang tidur dengan damai. Dia menyentuh dahi laki-laki itu dan senyumnya makin mengembang merasa panasnya sudah benar-benar hilang. Perlahan Zayna menguraikan pelukan ny

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Ingatan Masa Lalu

    "Sini Zee, kamu harus memutuskan ini semua. Nenek ingin melihat bagaimana kau memilih yang terbaik, untukmu dan untuk kami."Zayna yang dipanggil namanya itu, memeikirkan perkataan sang nenek. Jika ada sang nenek yang datang kerumah sudah dipastikan akan ada bau-bau hal tidak menyenangkan.Netra Zayna menyapu keseluruhan orang yang ada di ruangan itu. Dia menangkap ada kedua orang tuanya, nenek dan juga 4 orang asing yang kesemuanya laki-laki. Entah apa yang dilakukan orang-orang itu dengan neneknya dan malah menyeret nama nya itu.Netra Zayna juga sempat meminta kejelasan pada sang ayah lewat tatapan mata, namun ayahnya hanya balik menatap Zayna dengn sendu. Dengan itu, feeling Zayna malah tambah kacau dia yakin sekali akan ada kejadian yang sial menimpa nasibnya."Kau tidak mendengar nenek ini, Zayna?!" Suara neneknya membuyarkan semua pemikiran Zayna mengenai teka-teki fakta kali ini.Jika membenci nenek sendiri bukan perilaku kurang ajar, maka dia deng

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Mutasi dan Promosi

    Zayna rasanya senang sekali sekarang, dia mendapatkan kabar baik bahwa rencana nya dia akan di promosikan menjadi pegawai dengan tingkat lebih tinggi. Siapa yang tidak senang dengan berita itu?Tapi di sisi lain dia juga harus rela dengan mutasi yang di lakukan oleh perusahaan terhadapnya."Ya ampun, gadis manis nggak boleh cemberut! Nggak ada raut sedih di berita bahagia, Zee.."Suara Nara menguatkan sahabatnya itu. Dia tentu tau bagaimana rasanya jika kita sudah nyaman dan malah di pindah di tempat yang baru, yang tentu saja akan membuat Zayna ini beradaptasi lagi. Baik dengan lingkungan maupun cara kerja."Gue pasti akan kangen Lo Ra, banget malah!" Ucap Zayna sambil memeluk Nara yang sudah menjadi sahabatnya sejak awal masuk kantor ini sampai sekarang.Nara adalah orang yang paling mengenal Zayna. Dia selalu bisa mengimbangi watak dingin dari dirinya dan juga sering membuat suasana menjadi cair jika dirinya merusuh untuk bersikap p

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Perkara Lamaran ke 2

    Rumah dengan tulisan "Adipati Wiguna" yang nampak menyatu dengan gerbang tinggi itu kini sedang ramai di kunjungi satu rombongan dengan gaya pakaian khas kalangan atas. Mereka tentu sebanding, tidak ada yang salah jika dilihat seksama dan tanpa pengamatan mendalam.Namun berbanding terbalik dengan suasana di dalam sisi rumah. Sekarang semua orang sedang mematung mendengar penuturan satu anggota keluarga yang saat ini menjadi tokoh utama acara yang sedang di gelar ini."Hmm.. Zee, maksud kamu bagaimana?" Tanya Adipati Wiguna bingung dengan tingkah anaknya yang menurutnya itu tidak masuk akal.Bayangkan saja sekarang ada rombongan beranggotakan 4 orang yang salah satunya mengaku akan melamar putri tunggalnya ini, dan Zayna, atau biasa di panggil Zee itu, mengatakan bahwa dia bahkan tidak mengenal orang yang melamarnya! Bagaimana bisa?Zaman sekarang Adipati yakin sekali bukan era berjayanya sistem Siti Nurbaya, yang dijodohkan orang tuanya. Sekarang era semua mandiri

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status