Share

Pria Posesif

Penulis: Anggrek Hitam
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-15 00:24:43

Arta menghentikan semuanya saat ia baru menyadari bahwa Zayna menangis ketakutan. Dia tadi benar-benar emosi dengan sikap Zayna yang menolaknya itu. 

Dia sedih wanita yang ia cintai menolak dirinya. Ini memang bukan yang pertama untuk Arta, sudah menjadi makanannya sikap penolakan Zayna ini. Di manapun selalu Zayna menolak keberadaannya. Ada apa? Apa salahnya? Dia hanya ingin selalu didekat orang yang dia cintai, apa itu salah?

"Maaf, jika kau tidak bersikap kasar begitu aku pasti tidak hilang kendali begini. Maaf," ucap Arta dan langsung meninggalkan Zayna yang masih terisak begitu saja. 

Zayna menangis sesenggukan saat Arta pergi. Hatinya sakit dengan sikap Arta yang bringas. Dia begitu benci dengan dirinya yang sewaktu itu berbaik hati menolong singa yang kini malah menyerangnya. 

"Kuat, harus kuat!" 

Zayna mencoba memaksakan diri untuk tetap tegar dengan apa yang telah terjadi di hidup nya ini. Dia tidak boleh menyerah hanya karena sikap satu orang. 

Tapi air matanya kembali menetes tanpa izin. Dia begitu sedih dengan kenyataan yang pahit ini. Menikah dengn orang yang tidak dia kenal, bekerja di tempat yang mengekang dengan orang yang sama. Setelah pernikahannya sudah dapat dipastikan, dia akan dikekang seperti ini selamanya. Dia benci itu.

***

Di luar Arta meluapkan emosi di ruang kerjanya. Dia meninju tembok sampai semua emosnya meluap. Dia merasa sangat tidak berguna  membuat orang yang dia cintai bahkan menitihkan air mata karenanya sendiri. Miris sekali!

"Apa susahnya sepanjang hari bersamaku?! Apa ruginya juga untuk nya?! Selalu dia tidak mau! Kenapa dia malah menangis!! Arghhh!!" 

Arta meninju tembok Sampai tangannya berdarah. Dia tidak peduli dengan perih yang ia rasakan, dia sekarang benar-benar sedang emosi. 

Marco yang melihat itu, merasa sedih. Asisten pribadi Arta itu tau betul apa yang menimpa tuan mudanya ini.

Marco telah bekerja dengan keluarga Arta sejak Arta bahkan masih didalam kandungan sampai sekarang umurnya 22 tahun, Marco tetap setia pada keluarga Arta.

Arta sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri. Dia sudah hapal betul hidup tuan muda nya ini. Dia yang selalu tangguh dan disegani di luar, tentu tidak akan sempurna seperti kelihatannya.

Dia juga manusia yang punya sisi rapuh, seperti orang biasa.  

"Sudah tuan muda, anda akan menyakiti diri sendiri."

Perkataan Marco tidak sama sekali di hiraukan Arta. Dia terus meninju tembok sampai pada akhirnya, Marco yang menyeret nya paksa menjauh dari tembok. 

Marco geram dan juga takut tuan muda nya kenapa-kenapa. Dia harus menjaga amanah dari ayah Arta. Dia akan menjaga Arta seperti anaknya sendiri. 

"Marco! Salahku apa?! Kanapa semuanya ingin meninggalkanku! Kenapa ?!" Arta merancau dengan semua emosi yang dia keluarkan. Pertanyaan-pertanyaan random yang selalu ia pikirkan  dan tidak mudah mendapatkan di mana jawabannya sampai sekarang.

"Nona Zayna hanya belum terbiasa tuan, kita butuh adaptasi, kita juga butuh waktu untuk berpindah dari fase satu ke fase lainnya. Jangan terburu-buru tuan. Jika rasa nyaman telah datang, maka tanpa disuruh pun mereka akan memikirkan kita. Orang yang membuat nya nyaman." Jelas Marco menenangkan Arta.

Sejujurnya dia juga tidak tau bagaiman tragedi sampai Arta mengenal dan menginginkan Zayna begitu kuatnya. Dia bisa kecolongan dengan informasi sebesar ini.

"Saran saya, turuti dulu kemauan nona Zayna tuan, kita masih bisa memantau nya lewat pegawai satu divisinya. Itu pasti tidak akan sulit." Lanjut Marco memberi solusi pada tuan muda yang sedang marah itu.

Arta berhenti dan berfikir sejenak. Ide Marco ada benarnya juga. Zayna tipe tidak ingin di kekang, dan jika memaksakan kehendak untuk selalu bersama dengan Arta dan juga melihatnya setiap hari maka tidak menutup kemungkinan Zayna kan melakukan hal yang nekad.

Dia tidak ingin Zayna nya terluka sedikitpun.

"Ide bagus, Marco," ucap Arta sambil tersenyum tipis.

Marco menghembuskan nafas lega. Dia kali ini bisa membuat tuan mudanya berhenti melukai diri sendiri. Jika memang sudah akut amarah yang dimiliki tuan muda nya itu, setelahnya pasti tuan muda akan begini. Memukuli tembok, dan menyakiti diri sendiri.

Marco hanya menggelengkan kepala, dia tersenyum tipis sembari mengingat tingkah tuan mudanya dulu yang sungguh tidak berubah sampai sekarang.

Semua tentang cinta sebenarnya sangat simple. Tapi banyak gaya penyampaian dan juga masalah yang dialami saat perjalanan membuat terkadang seharusnya, mungkin pilihan tidak terlahir saja di dunia ini adalah hal terbaik.

"Buat posisi Zayna persis seperti di kantor sebelumnya, tugasi dia juga banyak proyek yang menyangkut keahliannya. Cepat segera kerjakan, saya mau hari ini semua sudah beres!" Ucap Arta melalui telponnya pada HRD di perusahaan itu.

Dia benar-benar melakukan saran dari Marco dan akan mencoba merelakan Zayna nya itu, untuk beberapa saat sampai dia bisa menerima dirinya juga. 

"Kau hanya milikku Zayna, milikku!" 

***

Sekarang Zayna sedang mempelajari semua yang seharusnya dia lakukan nanti sebagai sekretaris. 

Jujur dia tidak ingin melawan tapi perlakuan dan penyalah guna wewenang ini seharusnya tidak dilakukan. Ini tindakan tidak terpuji.

"Sudahlah, kita ikuti saja permainan laki-laki itu." Pasrah, Zayna pasrah dengan keadaannya sekarang 

Bagaimanapun juga dia yang menjerumuskan dirinya pada kandang sianga ini, dan sudah terlanjur maka jangan pernah disesali. 

Zayna hanya butuh belajar dan tidak menyulut emosi Arta saja. Sebenarnya Arta itu orang baik, hanya saja dia seperti melihat sisi yang membuat Arta jadi sangat posesif.

Zayna mengusir pikiran aneh nya itu. 

Saat Zayna sedang sibuk dalam pikirannya, tiba-tiba pintu terketuk menampilkan sosok ibu HRD yang tadi di temuinya itu.

"Maaf mengganggu pekerjaan anda ibu Zayna," katanya sambil duduk di sebelah Zayna.

"Saya hanya ingin menyampaikan kalau tugas anda bukan sekretaris lagi. Anda akan di tempatkan di team divisi pemasaran perusahaan ini."

Kata-kata itu sungguh membuat Zayna terkejut. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan ini. Tapi intinya dia senang, keahliannya akan sama dengn tugas dan kewajiban pekerjaaan yabg selama ini dia tekuni.

Tidak terasa senyumnya mengembang.

Zayna tentu tau bahwa keputusan ini diperintahkan oleh Arta. Seseorang yang selalu mengekang, kini sedikit melonggar? 

Entahlah.  Zayna cukup dibuat sedikit terharu. Dia akan berterimakasih nanti 

Setelah pamitnya ibu  HRD , ponsel Zayna berdering menandakan ada yang menelponnya 

Seperti kebiasaan, dia tidak melihat nama yang tertera di ponsel 

"Hallo.."

Bab terkait

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Ketakutan Zayna

    "Orang gila sekarang emang ngalahin pejabat, sibuk parah!!"Telinga Zayna berdenging mendengar suara cempreng yang nyaring. Dia mencoba menjauhkan ponselnya dari telinga, lalu melihat seiapa sebenarnya yang menelpon dirinya itu."Nara?" Gumaman kecil Zayna ternayata terdengar oleh Nara di sebrang telpon. Nara dengan senang hati memaki sang sahabat yang bahkan baru mengetahui dia yang menelpon."Wah parah! Gue kesel sumpah!"Zayna menghembuskan nafasnya panjang. Sudah biasa kalau Nara itu begini. Bertingkah mungkin agak berlebihan untuk Zayna."Hehe, sory-sory, gue nggak liat namanya pas ngangkat tadi.""Gue kutuk Lo makin dikejar sama berondong Minggu lalu!"Deg.Seperti disambar petir, jantung Zayna berdebar lebih capat mendengar penuturan dari Nara tadi. Ya, memang Zayna menceritakan semua pada Nara, termasuk seorang berondong yang mengejarnya akhir-akhir ini. Dan kalau kalian tau, berondong itu adalah Arta. Ya benar, itu Arta!Zayna

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-01
  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Kantor Baru

    Zayna sudah sampai di ruangan baru nya, yang kedua ini."Perhatian!" Suara Anton memenuhi ruangan.Semua orang langsung melihat ke arah Anton yang memberi perintah itu, dan artinya tidak lepas juga Zayna dari pandangan mereka. Dari pendengaran Zayna sebagian ada yang berbisik ada yang tersenyum padanya sekilas, ada yang memilih melanjutkan pekerjaannya tanpa pusing menoleh dan lebih banyak yang menatapnya terang-terangan, menilai penampilan mungkin atau lainnya pada diri Zayna. Muali dari atas sampai bawah.Zayna merasa sungguh tidak nyaman seperti itu. Dia memilih untuk tidak menatap balik semua orang yang di anggapnya aneh, dia memilih melihat tembok, lurus saja."Ini Zayna, dia member baru marketing! Keluarga baru kita sumua! Welcome Zayna!"Suara riuh bersautan, percampuran banyak sekali ucapan dari sekitar 15 orang di satu ruangan ini. Zayna hanya tersenyum sekadarnya dan membungkuk hormat."Salam kenal semuanya. Semoga kita bisa menjad

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03
  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Perkara Lamaran ke 2

    Rumah dengan tulisan "Adipati Wiguna" yang nampak menyatu dengan gerbang tinggi itu kini sedang ramai di kunjungi satu rombongan dengan gaya pakaian khas kalangan atas. Mereka tentu sebanding, tidak ada yang salah jika dilihat seksama dan tanpa pengamatan mendalam.Namun berbanding terbalik dengan suasana di dalam sisi rumah. Sekarang semua orang sedang mematung mendengar penuturan satu anggota keluarga yang saat ini menjadi tokoh utama acara yang sedang di gelar ini."Hmm.. Zee, maksud kamu bagaimana?" Tanya Adipati Wiguna bingung dengan tingkah anaknya yang menurutnya itu tidak masuk akal.Bayangkan saja sekarang ada rombongan beranggotakan 4 orang yang salah satunya mengaku akan melamar putri tunggalnya ini, dan Zayna, atau biasa di panggil Zee itu, mengatakan bahwa dia bahkan tidak mengenal orang yang melamarnya! Bagaimana bisa?Zaman sekarang Adipati yakin sekali bukan era berjayanya sistem Siti Nurbaya, yang dijodohkan orang tuanya. Sekarang era semua mandiri

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-13
  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Mutasi dan Promosi

    Zayna rasanya senang sekali sekarang, dia mendapatkan kabar baik bahwa rencana nya dia akan di promosikan menjadi pegawai dengan tingkat lebih tinggi. Siapa yang tidak senang dengan berita itu?Tapi di sisi lain dia juga harus rela dengan mutasi yang di lakukan oleh perusahaan terhadapnya."Ya ampun, gadis manis nggak boleh cemberut! Nggak ada raut sedih di berita bahagia, Zee.."Suara Nara menguatkan sahabatnya itu. Dia tentu tau bagaimana rasanya jika kita sudah nyaman dan malah di pindah di tempat yang baru, yang tentu saja akan membuat Zayna ini beradaptasi lagi. Baik dengan lingkungan maupun cara kerja."Gue pasti akan kangen Lo Ra, banget malah!" Ucap Zayna sambil memeluk Nara yang sudah menjadi sahabatnya sejak awal masuk kantor ini sampai sekarang.Nara adalah orang yang paling mengenal Zayna. Dia selalu bisa mengimbangi watak dingin dari dirinya dan juga sering membuat suasana menjadi cair jika dirinya merusuh untuk bersikap p

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-13
  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Ingatan Masa Lalu

    "Sini Zee, kamu harus memutuskan ini semua. Nenek ingin melihat bagaimana kau memilih yang terbaik, untukmu dan untuk kami."Zayna yang dipanggil namanya itu, memeikirkan perkataan sang nenek. Jika ada sang nenek yang datang kerumah sudah dipastikan akan ada bau-bau hal tidak menyenangkan.Netra Zayna menyapu keseluruhan orang yang ada di ruangan itu. Dia menangkap ada kedua orang tuanya, nenek dan juga 4 orang asing yang kesemuanya laki-laki. Entah apa yang dilakukan orang-orang itu dengan neneknya dan malah menyeret nama nya itu.Netra Zayna juga sempat meminta kejelasan pada sang ayah lewat tatapan mata, namun ayahnya hanya balik menatap Zayna dengn sendu. Dengan itu, feeling Zayna malah tambah kacau dia yakin sekali akan ada kejadian yang sial menimpa nasibnya."Kau tidak mendengar nenek ini, Zayna?!" Suara neneknya membuyarkan semua pemikiran Zayna mengenai teka-teki fakta kali ini.Jika membenci nenek sendiri bukan perilaku kurang ajar, maka dia deng

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-14
  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Skin to Skin

    Zayna memposisikan laki-laki disampingnya untuk dia praktik kan cara yang ia dapat di internet itu. Dia memeluk pria itu erat untuk menyalurkan hangat tubuhnya.Cara ini di sebut teknik Skin to Skin. Memang jika di prektik kan pada orang dewasa kadar keberhasilannya kurang sehingga tidak disarankan menjadi pertolongan pertama.Tapi dengan kompres juga tidak membuat suhu laki-laki itu turun, sehingga Zayna mencoba teknik ini, semoga saja bisa.Walaupun Zayna agak ragu tapi tetap dia lakuka hal ini. Dia harap usahanya tidak sia-sia.Di bawah selimut tebal, dia mematikan AC nya juga, Zayna memulai cara yang ia dapat itu. Sekitar satu jam Zayna terjaga menungggu panas pria itu turun, dan hasilnya, ini berhasil. Ttidakterasa senyumnya mengembang.Dia memandangi wajah laki-laki itu yang tidur dengan damai. Dia menyentuh dahi laki-laki itu dan senyumnya makin mengembang merasa panasnya sudah benar-benar hilang. Perlahan Zayna menguraikan pelukan ny

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-14

Bab terbaru

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Kantor Baru

    Zayna sudah sampai di ruangan baru nya, yang kedua ini."Perhatian!" Suara Anton memenuhi ruangan.Semua orang langsung melihat ke arah Anton yang memberi perintah itu, dan artinya tidak lepas juga Zayna dari pandangan mereka. Dari pendengaran Zayna sebagian ada yang berbisik ada yang tersenyum padanya sekilas, ada yang memilih melanjutkan pekerjaannya tanpa pusing menoleh dan lebih banyak yang menatapnya terang-terangan, menilai penampilan mungkin atau lainnya pada diri Zayna. Muali dari atas sampai bawah.Zayna merasa sungguh tidak nyaman seperti itu. Dia memilih untuk tidak menatap balik semua orang yang di anggapnya aneh, dia memilih melihat tembok, lurus saja."Ini Zayna, dia member baru marketing! Keluarga baru kita sumua! Welcome Zayna!"Suara riuh bersautan, percampuran banyak sekali ucapan dari sekitar 15 orang di satu ruangan ini. Zayna hanya tersenyum sekadarnya dan membungkuk hormat."Salam kenal semuanya. Semoga kita bisa menjad

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Ketakutan Zayna

    "Orang gila sekarang emang ngalahin pejabat, sibuk parah!!"Telinga Zayna berdenging mendengar suara cempreng yang nyaring. Dia mencoba menjauhkan ponselnya dari telinga, lalu melihat seiapa sebenarnya yang menelpon dirinya itu."Nara?" Gumaman kecil Zayna ternayata terdengar oleh Nara di sebrang telpon. Nara dengan senang hati memaki sang sahabat yang bahkan baru mengetahui dia yang menelpon."Wah parah! Gue kesel sumpah!"Zayna menghembuskan nafasnya panjang. Sudah biasa kalau Nara itu begini. Bertingkah mungkin agak berlebihan untuk Zayna."Hehe, sory-sory, gue nggak liat namanya pas ngangkat tadi.""Gue kutuk Lo makin dikejar sama berondong Minggu lalu!"Deg.Seperti disambar petir, jantung Zayna berdebar lebih capat mendengar penuturan dari Nara tadi. Ya, memang Zayna menceritakan semua pada Nara, termasuk seorang berondong yang mengejarnya akhir-akhir ini. Dan kalau kalian tau, berondong itu adalah Arta. Ya benar, itu Arta!Zayna

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Pria Posesif

    Arta menghentikan semuanya saat ia baru menyadari bahwa Zayna menangis ketakutan. Dia tadi benar-benar emosi dengan sikap Zayna yang menolaknya itu.Dia sedih wanita yang ia cintai menolak dirinya. Ini memang bukan yang pertama untuk Arta, sudah menjadi makanannya sikap penolakan Zayna ini. Di manapun selalu Zayna menolak keberadaannya. Ada apa? Apa salahnya? Dia hanya ingin selalu didekat orang yang dia cintai, apa itu salah?"Maaf, jika kau tidak bersikap kasar begitu aku pasti tidak hilang kendali begini. Maaf," ucap Arta dan langsung meninggalkan Zayna yang masih terisak begitu saja.Zayna menangis sesenggukan saat Arta pergi. Hatinya sakit dengan sikap Arta yang bringas. Dia begitu benci dengan dirinya yang sewaktu itu berbaik hati menolong singa yang kini malah menyerangnya."Kuat, harus kuat!"Zayna mencoba memaksakan diri untuk tetap tegar dengan apa yang telah terjadi di hidup nya ini. Dia tidak boleh

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Skin to Skin

    Zayna memposisikan laki-laki disampingnya untuk dia praktik kan cara yang ia dapat di internet itu. Dia memeluk pria itu erat untuk menyalurkan hangat tubuhnya.Cara ini di sebut teknik Skin to Skin. Memang jika di prektik kan pada orang dewasa kadar keberhasilannya kurang sehingga tidak disarankan menjadi pertolongan pertama.Tapi dengan kompres juga tidak membuat suhu laki-laki itu turun, sehingga Zayna mencoba teknik ini, semoga saja bisa.Walaupun Zayna agak ragu tapi tetap dia lakuka hal ini. Dia harap usahanya tidak sia-sia.Di bawah selimut tebal, dia mematikan AC nya juga, Zayna memulai cara yang ia dapat itu. Sekitar satu jam Zayna terjaga menungggu panas pria itu turun, dan hasilnya, ini berhasil. Ttidakterasa senyumnya mengembang.Dia memandangi wajah laki-laki itu yang tidur dengan damai. Dia menyentuh dahi laki-laki itu dan senyumnya makin mengembang merasa panasnya sudah benar-benar hilang. Perlahan Zayna menguraikan pelukan ny

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Ingatan Masa Lalu

    "Sini Zee, kamu harus memutuskan ini semua. Nenek ingin melihat bagaimana kau memilih yang terbaik, untukmu dan untuk kami."Zayna yang dipanggil namanya itu, memeikirkan perkataan sang nenek. Jika ada sang nenek yang datang kerumah sudah dipastikan akan ada bau-bau hal tidak menyenangkan.Netra Zayna menyapu keseluruhan orang yang ada di ruangan itu. Dia menangkap ada kedua orang tuanya, nenek dan juga 4 orang asing yang kesemuanya laki-laki. Entah apa yang dilakukan orang-orang itu dengan neneknya dan malah menyeret nama nya itu.Netra Zayna juga sempat meminta kejelasan pada sang ayah lewat tatapan mata, namun ayahnya hanya balik menatap Zayna dengn sendu. Dengan itu, feeling Zayna malah tambah kacau dia yakin sekali akan ada kejadian yang sial menimpa nasibnya."Kau tidak mendengar nenek ini, Zayna?!" Suara neneknya membuyarkan semua pemikiran Zayna mengenai teka-teki fakta kali ini.Jika membenci nenek sendiri bukan perilaku kurang ajar, maka dia deng

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Mutasi dan Promosi

    Zayna rasanya senang sekali sekarang, dia mendapatkan kabar baik bahwa rencana nya dia akan di promosikan menjadi pegawai dengan tingkat lebih tinggi. Siapa yang tidak senang dengan berita itu?Tapi di sisi lain dia juga harus rela dengan mutasi yang di lakukan oleh perusahaan terhadapnya."Ya ampun, gadis manis nggak boleh cemberut! Nggak ada raut sedih di berita bahagia, Zee.."Suara Nara menguatkan sahabatnya itu. Dia tentu tau bagaimana rasanya jika kita sudah nyaman dan malah di pindah di tempat yang baru, yang tentu saja akan membuat Zayna ini beradaptasi lagi. Baik dengan lingkungan maupun cara kerja."Gue pasti akan kangen Lo Ra, banget malah!" Ucap Zayna sambil memeluk Nara yang sudah menjadi sahabatnya sejak awal masuk kantor ini sampai sekarang.Nara adalah orang yang paling mengenal Zayna. Dia selalu bisa mengimbangi watak dingin dari dirinya dan juga sering membuat suasana menjadi cair jika dirinya merusuh untuk bersikap p

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Perkara Lamaran ke 2

    Rumah dengan tulisan "Adipati Wiguna" yang nampak menyatu dengan gerbang tinggi itu kini sedang ramai di kunjungi satu rombongan dengan gaya pakaian khas kalangan atas. Mereka tentu sebanding, tidak ada yang salah jika dilihat seksama dan tanpa pengamatan mendalam.Namun berbanding terbalik dengan suasana di dalam sisi rumah. Sekarang semua orang sedang mematung mendengar penuturan satu anggota keluarga yang saat ini menjadi tokoh utama acara yang sedang di gelar ini."Hmm.. Zee, maksud kamu bagaimana?" Tanya Adipati Wiguna bingung dengan tingkah anaknya yang menurutnya itu tidak masuk akal.Bayangkan saja sekarang ada rombongan beranggotakan 4 orang yang salah satunya mengaku akan melamar putri tunggalnya ini, dan Zayna, atau biasa di panggil Zee itu, mengatakan bahwa dia bahkan tidak mengenal orang yang melamarnya! Bagaimana bisa?Zaman sekarang Adipati yakin sekali bukan era berjayanya sistem Siti Nurbaya, yang dijodohkan orang tuanya. Sekarang era semua mandiri

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status