Share

Skin to Skin

Author: Anggrek Hitam
last update Last Updated: 2021-05-14 22:38:29

Zayna memposisikan laki-laki disampingnya untuk dia praktik kan cara yang ia dapat di internet itu. Dia memeluk pria itu erat untuk menyalurkan hangat tubuhnya.

Cara ini di sebut teknik Skin to Skin. Memang jika di prektik kan pada orang dewasa kadar keberhasilannya kurang sehingga tidak disarankan menjadi pertolongan pertama.

Tapi dengan kompres juga tidak membuat suhu laki-laki itu turun, sehingga Zayna mencoba teknik ini, semoga saja bisa.

Walaupun Zayna agak ragu tapi tetap dia lakuka hal ini. Dia harap usahanya tidak sia-sia. 

Di bawah selimut tebal, dia mematikan AC nya juga, Zayna memulai cara yang ia dapat itu. Sekitar satu jam Zayna terjaga menungggu panas pria itu turun, dan hasilnya, ini berhasil. Ttidakterasa senyumnya mengembang. 

Dia memandangi wajah laki-laki itu yang tidur dengan damai. Dia menyentuh dahi laki-laki itu dan senyumnya makin mengembang merasa panasnya sudah benar-benar hilang. Perlahan Zayna menguraikan pelukan nya. Dia bergerak pelan turun untuk menuju ke kamarnya. 

Dia merapihkan semuanya dan memeakai bajunya, juga pria yang masih tertidur itu. Setelah semua selesai baru dia kembali ke kamarnya.

Zayna mengerjap mengingat hal itu. Dia sungguh tidak menduga jika mungkin saja Arta mengganggunya karena perbuatan lancangnya itu. Tapi dia hanya ingin membantu apa itu salah? Zayna bahkan tidak memusingkan hal itu setelahnya. Zayna juga tidak pernah melewati batas, dia saat itu hanya panik dan melakukan cara yang terbaik, ini jelas bukan salahnya.

"Nggak nggak mungkin dia inget itu." Ucap Zayna.

"Apa? Ingat apa?" 

Suara dari arah pintu mengagetkan Zayna. Zayna seketika jadi gugup melihat Arta yang sedang bersandar di pintu kamarnya yang tertutup itu. 

"Kenapa kau disini!" Suara Zayna meninggi, dia takut akan terjadi sesuatu hal yang tidak ingin dia katakan.

"Tenang aku hanya ingin memelukmu saja." 

Zayna melotot mendengar penuturan Arta yang terlampau santai itu. Dia bilang apa? Peluk? 

"Kita sudah pernah melakukan nya sayang, jangan terlalu tegang," ucap Arta, yang tiba-tiba sudah berada di sampingnya.

Saat Zayna menoleh, pria itu langsung menarik tubuhnya dan dia peluk dengn erat. 

"Kau mengenalnya, sayang.." ucapan itu dila jutkan dengn kikikan kecil.

"Padahal kau yang melakukannya lebih dulu, bahkan aku masih ingat bagaimana sensasi panasmu, itu yang membuatku melakukan ini semua."

Zayna seketika tegang dia tidak bisa berucap apapun. Pikirannya seketika kosong. Sikap yang dia tafsirkan sebagai hal menolong orang lain malah berujung membawanya pada brondong sinting ini.

"Lepaskan," ucap Zayna dengan nada rendahnya. 

Arta tidak menggubris nya dia malah semakin mempererat pelukannya. Dia meresapi semua yang ia rasakan malam yang telah lama usai. Pelukan nyaman yang membuatnya tenang dan melupakan semua masalahnya. 

Inilah yang membuatnya bangkit.

"Kau tidak boleh pergi, kau milikku, kau miikku sayang.." 

Rancauan Arta membuat jantung Zayna makin berdetak cepat. Dia sungguh sudah jatuh pada singa yang tidak akan pernah membiarkan buruannya lepas begitu saja. 

"Kau tidak punya pilihan lain selain aku, hanya aku!" Ucapnya lagi dengn memandang Zayna sejenak. Setelahnya dia mencium seluruh wajah Zayna, dan terakhir di bibir nya.

"Aku akan persiapkan pernikahan kita, jaga dirimu, calon istri.." ucap Arta sambil melangkah keluar dari kamar Zayna.

Zayna yang sedari tadi diam seperti orang linglung kini tersentak kaget dengan suara pintu yang sedikit keras itu. Sesaat dia menyadari kalau Arta sudah keluar dari kamarnya. Lutut Zayna lemas dia meluruh di lantai.

"Hidupku benar-benar dalam bahaya."

***

Paginya dia mengurus semua keperluan kerjanya di kantor baru. Kantor cabang yang sebenarnya tidak jauh sekali dari kantor dulu tempatnya bekerja. Zayna mendengar kalau kantor cabang ini akan di alihkan pemimpinnya menjadi di tangan sang anak. Pewaris tunggal yang tidak pernah terkena potret media bahkan orang dikantornya saja tidak pernah melihat pewaris tunggal itu. Katanya dia terlalu tertutup.

"Selamat ibu. Sekarang anda resmi bergabung dengan kami," ucap seorang wanita seusianya yang memegang kepala HRD di perusahaan barunya ini.

"Terimakasih." 

"Mari saya antar keruangan anda." 

Mereka berdua menuju suatu ruangan yang nantinya kan menjadi ruangan tempat Zayna bekerja.

Zayne melihat seluruh hiasan dan struktur ruangan yang di punya perusahaan ini. Terlihat elegan dan sederhana tapi berkesan.

Sampai di suatu ruangan yang cukup luas, dengan warna pastel yang tentu sangat dia suka. Hal kecil ini membuat Zayna tersenyum. Dia beruntung sekali, bisa mendapatkan ruangan dengan cat seperti kesuakaannya. 

"Disinilah ruangan anda, anda bisa bekerja mulai sekarang. Saya permisi terlebih dahulu. Semoga hari anda menyenangkan Bu Zayna." 

"Terimakasih Bu," Ucap Zayna sambil menunduk hormat. 

Sekilas dia melihat ruangannya yang terkesan terlalu berlebihan? Biasanya seorang karyawan yang sekelas hanya team pemasaran seperti dirinya akan diberikan cukup kubikel dengan satu ruangan ada beberapa orang sebagai satu team, tapi kenapa dia diberikan ruangan layaknya petinggi perusahaan? Seperti CEO?

Zayna menggelengkan kepala guna menolak prasangka buruknya. Dia sepertinya harus menanyakan ini pada ibu HRD tadi. 

Saat langkah Zayna sudah dipintu dan ingin menarik pintu itu untuk keluar, seseorang sudah membuka nya dulu. 

Zayna terkejut bukan main melihat siapa sosok itu.

"Selamat atas mutasinya, sayang.." 

Ucapan itu bagai petir yang menyambar pikirna Zayna. 

Dia menafsirkan semua kejadian yang baru dia alami. Mulai dari perasaanya yang tidka enak dengn promosi dan mutasi dadakan, juga ruangan yang aneh dan sekarang mungkin dengan sedikit pertanyaan, dia bisa menemukan jawaban atas pertanyaan besarnya.

"Kau.. kau pemimpin perusahaan yang baru?!" Tanya Zayna ingin memastika pikirannya, dia berharap bahwa itu salah.

"That's right! Kau memang cerdas sayang, tidak salah aku memilihmu sebagai sekretaris!" Ucapan itu lagi-lagi membuatnya tercengang dan kaget bukan main.

"S-sekretaris?" Tanya Zayna kaget.

"Yup, sekretaris ku," ucap Arta dengan senyum bangga nya.

Tiba-tiba kepala Zayna pusing tidak karuan. Dia terhuyung sedikit kebelakang. Arta yang tau itu, sigap menahan tubuh calon istrinya agar tidak jatuh.

"Kau kenapa?! Sakit? Aku akan panggilkan dokter!" Ucap Arta beruntun dan panik tentunya.

Zayna yang mendengar itu malah terisak lirih, dia menyayangi nasibnya yang seperti dikurung dimanapun dia berada. Dia suka kebebasan bukan pengekangan seperti ini.

"Kau menangis?" Tanya Arta sedikit mendengar isakan kecil Zayna tadi.

"Kenapa kamu lakukan ini?! Kanapa harus aku?! Aku ingin kembali! Aku bukan budakmu yang seenaknya kamu kekang seperti ini!"

Sungguh suara Zayna saat itu membuat hati Arta teriris. Ternyata perjungannya ini belum selesai. Zayna bahkan membencinya sekarang, itu bukanlah hal yang diinginkan Arta.

Arta tersenyum miring walau hatinya sakit tidak terbanding.

"Sudah ku katakan kau hanya milikku, hanya milikku sayang.." suara Arta lembut tapi terkesan mengancam jelas terdengar pendengaran Zayna. Zayna semakin sesak rasanya.

"Kamu! Tidak, aku tidak akan mau dengan mu! Kau pecundang dengan segala tipu muslihat agar apa yang kamu mau bisa tercapai! Kamu pria licik!" Balas Zayna memberontak di dalam pelukan Arta. 

Arta yang mendapat penolakan keras membuat emosinya tersulut. Dia menahan Zayna yang memberontak keras itu. Dia tidak akan membiarkan seorang pun mengambil apa yang membuatnya bangkit lagi, untuk kedua kali.

"Kau hanya milikku! Milikku! Milikku!! Tidak yang lain dan tidak siapapun!!"

Zayna terbelalak saat Arta tiba-tiba menciumnya, dengn kasar dan tidak ada celah. Dia menangis memikirkan nasib kedepannya.

'Help me God, please!!' Batin Zayna memohon.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
alanasyifa11
kayaknya bakal menarik nih,btw author bakal update tiap berapa hari yah..? author ada sosmed engga?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Pria Posesif

    Arta menghentikan semuanya saat ia baru menyadari bahwa Zayna menangis ketakutan. Dia tadi benar-benar emosi dengan sikap Zayna yang menolaknya itu.Dia sedih wanita yang ia cintai menolak dirinya. Ini memang bukan yang pertama untuk Arta, sudah menjadi makanannya sikap penolakan Zayna ini. Di manapun selalu Zayna menolak keberadaannya. Ada apa? Apa salahnya? Dia hanya ingin selalu didekat orang yang dia cintai, apa itu salah?"Maaf, jika kau tidak bersikap kasar begitu aku pasti tidak hilang kendali begini. Maaf," ucap Arta dan langsung meninggalkan Zayna yang masih terisak begitu saja.Zayna menangis sesenggukan saat Arta pergi. Hatinya sakit dengan sikap Arta yang bringas. Dia begitu benci dengan dirinya yang sewaktu itu berbaik hati menolong singa yang kini malah menyerangnya."Kuat, harus kuat!"Zayna mencoba memaksakan diri untuk tetap tegar dengan apa yang telah terjadi di hidup nya ini. Dia tidak boleh

    Last Updated : 2021-05-15
  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Ketakutan Zayna

    "Orang gila sekarang emang ngalahin pejabat, sibuk parah!!"Telinga Zayna berdenging mendengar suara cempreng yang nyaring. Dia mencoba menjauhkan ponselnya dari telinga, lalu melihat seiapa sebenarnya yang menelpon dirinya itu."Nara?" Gumaman kecil Zayna ternayata terdengar oleh Nara di sebrang telpon. Nara dengan senang hati memaki sang sahabat yang bahkan baru mengetahui dia yang menelpon."Wah parah! Gue kesel sumpah!"Zayna menghembuskan nafasnya panjang. Sudah biasa kalau Nara itu begini. Bertingkah mungkin agak berlebihan untuk Zayna."Hehe, sory-sory, gue nggak liat namanya pas ngangkat tadi.""Gue kutuk Lo makin dikejar sama berondong Minggu lalu!"Deg.Seperti disambar petir, jantung Zayna berdebar lebih capat mendengar penuturan dari Nara tadi. Ya, memang Zayna menceritakan semua pada Nara, termasuk seorang berondong yang mengejarnya akhir-akhir ini. Dan kalau kalian tau, berondong itu adalah Arta. Ya benar, itu Arta!Zayna

    Last Updated : 2021-06-01
  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Kantor Baru

    Zayna sudah sampai di ruangan baru nya, yang kedua ini."Perhatian!" Suara Anton memenuhi ruangan.Semua orang langsung melihat ke arah Anton yang memberi perintah itu, dan artinya tidak lepas juga Zayna dari pandangan mereka. Dari pendengaran Zayna sebagian ada yang berbisik ada yang tersenyum padanya sekilas, ada yang memilih melanjutkan pekerjaannya tanpa pusing menoleh dan lebih banyak yang menatapnya terang-terangan, menilai penampilan mungkin atau lainnya pada diri Zayna. Muali dari atas sampai bawah.Zayna merasa sungguh tidak nyaman seperti itu. Dia memilih untuk tidak menatap balik semua orang yang di anggapnya aneh, dia memilih melihat tembok, lurus saja."Ini Zayna, dia member baru marketing! Keluarga baru kita sumua! Welcome Zayna!"Suara riuh bersautan, percampuran banyak sekali ucapan dari sekitar 15 orang di satu ruangan ini. Zayna hanya tersenyum sekadarnya dan membungkuk hormat."Salam kenal semuanya. Semoga kita bisa menjad

    Last Updated : 2021-06-03
  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Perkara Lamaran ke 2

    Rumah dengan tulisan "Adipati Wiguna" yang nampak menyatu dengan gerbang tinggi itu kini sedang ramai di kunjungi satu rombongan dengan gaya pakaian khas kalangan atas. Mereka tentu sebanding, tidak ada yang salah jika dilihat seksama dan tanpa pengamatan mendalam.Namun berbanding terbalik dengan suasana di dalam sisi rumah. Sekarang semua orang sedang mematung mendengar penuturan satu anggota keluarga yang saat ini menjadi tokoh utama acara yang sedang di gelar ini."Hmm.. Zee, maksud kamu bagaimana?" Tanya Adipati Wiguna bingung dengan tingkah anaknya yang menurutnya itu tidak masuk akal.Bayangkan saja sekarang ada rombongan beranggotakan 4 orang yang salah satunya mengaku akan melamar putri tunggalnya ini, dan Zayna, atau biasa di panggil Zee itu, mengatakan bahwa dia bahkan tidak mengenal orang yang melamarnya! Bagaimana bisa?Zaman sekarang Adipati yakin sekali bukan era berjayanya sistem Siti Nurbaya, yang dijodohkan orang tuanya. Sekarang era semua mandiri

    Last Updated : 2021-05-13
  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Mutasi dan Promosi

    Zayna rasanya senang sekali sekarang, dia mendapatkan kabar baik bahwa rencana nya dia akan di promosikan menjadi pegawai dengan tingkat lebih tinggi. Siapa yang tidak senang dengan berita itu?Tapi di sisi lain dia juga harus rela dengan mutasi yang di lakukan oleh perusahaan terhadapnya."Ya ampun, gadis manis nggak boleh cemberut! Nggak ada raut sedih di berita bahagia, Zee.."Suara Nara menguatkan sahabatnya itu. Dia tentu tau bagaimana rasanya jika kita sudah nyaman dan malah di pindah di tempat yang baru, yang tentu saja akan membuat Zayna ini beradaptasi lagi. Baik dengan lingkungan maupun cara kerja."Gue pasti akan kangen Lo Ra, banget malah!" Ucap Zayna sambil memeluk Nara yang sudah menjadi sahabatnya sejak awal masuk kantor ini sampai sekarang.Nara adalah orang yang paling mengenal Zayna. Dia selalu bisa mengimbangi watak dingin dari dirinya dan juga sering membuat suasana menjadi cair jika dirinya merusuh untuk bersikap p

    Last Updated : 2021-05-13
  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Ingatan Masa Lalu

    "Sini Zee, kamu harus memutuskan ini semua. Nenek ingin melihat bagaimana kau memilih yang terbaik, untukmu dan untuk kami."Zayna yang dipanggil namanya itu, memeikirkan perkataan sang nenek. Jika ada sang nenek yang datang kerumah sudah dipastikan akan ada bau-bau hal tidak menyenangkan.Netra Zayna menyapu keseluruhan orang yang ada di ruangan itu. Dia menangkap ada kedua orang tuanya, nenek dan juga 4 orang asing yang kesemuanya laki-laki. Entah apa yang dilakukan orang-orang itu dengan neneknya dan malah menyeret nama nya itu.Netra Zayna juga sempat meminta kejelasan pada sang ayah lewat tatapan mata, namun ayahnya hanya balik menatap Zayna dengn sendu. Dengan itu, feeling Zayna malah tambah kacau dia yakin sekali akan ada kejadian yang sial menimpa nasibnya."Kau tidak mendengar nenek ini, Zayna?!" Suara neneknya membuyarkan semua pemikiran Zayna mengenai teka-teki fakta kali ini.Jika membenci nenek sendiri bukan perilaku kurang ajar, maka dia deng

    Last Updated : 2021-05-14

Latest chapter

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Kantor Baru

    Zayna sudah sampai di ruangan baru nya, yang kedua ini."Perhatian!" Suara Anton memenuhi ruangan.Semua orang langsung melihat ke arah Anton yang memberi perintah itu, dan artinya tidak lepas juga Zayna dari pandangan mereka. Dari pendengaran Zayna sebagian ada yang berbisik ada yang tersenyum padanya sekilas, ada yang memilih melanjutkan pekerjaannya tanpa pusing menoleh dan lebih banyak yang menatapnya terang-terangan, menilai penampilan mungkin atau lainnya pada diri Zayna. Muali dari atas sampai bawah.Zayna merasa sungguh tidak nyaman seperti itu. Dia memilih untuk tidak menatap balik semua orang yang di anggapnya aneh, dia memilih melihat tembok, lurus saja."Ini Zayna, dia member baru marketing! Keluarga baru kita sumua! Welcome Zayna!"Suara riuh bersautan, percampuran banyak sekali ucapan dari sekitar 15 orang di satu ruangan ini. Zayna hanya tersenyum sekadarnya dan membungkuk hormat."Salam kenal semuanya. Semoga kita bisa menjad

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Ketakutan Zayna

    "Orang gila sekarang emang ngalahin pejabat, sibuk parah!!"Telinga Zayna berdenging mendengar suara cempreng yang nyaring. Dia mencoba menjauhkan ponselnya dari telinga, lalu melihat seiapa sebenarnya yang menelpon dirinya itu."Nara?" Gumaman kecil Zayna ternayata terdengar oleh Nara di sebrang telpon. Nara dengan senang hati memaki sang sahabat yang bahkan baru mengetahui dia yang menelpon."Wah parah! Gue kesel sumpah!"Zayna menghembuskan nafasnya panjang. Sudah biasa kalau Nara itu begini. Bertingkah mungkin agak berlebihan untuk Zayna."Hehe, sory-sory, gue nggak liat namanya pas ngangkat tadi.""Gue kutuk Lo makin dikejar sama berondong Minggu lalu!"Deg.Seperti disambar petir, jantung Zayna berdebar lebih capat mendengar penuturan dari Nara tadi. Ya, memang Zayna menceritakan semua pada Nara, termasuk seorang berondong yang mengejarnya akhir-akhir ini. Dan kalau kalian tau, berondong itu adalah Arta. Ya benar, itu Arta!Zayna

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Pria Posesif

    Arta menghentikan semuanya saat ia baru menyadari bahwa Zayna menangis ketakutan. Dia tadi benar-benar emosi dengan sikap Zayna yang menolaknya itu.Dia sedih wanita yang ia cintai menolak dirinya. Ini memang bukan yang pertama untuk Arta, sudah menjadi makanannya sikap penolakan Zayna ini. Di manapun selalu Zayna menolak keberadaannya. Ada apa? Apa salahnya? Dia hanya ingin selalu didekat orang yang dia cintai, apa itu salah?"Maaf, jika kau tidak bersikap kasar begitu aku pasti tidak hilang kendali begini. Maaf," ucap Arta dan langsung meninggalkan Zayna yang masih terisak begitu saja.Zayna menangis sesenggukan saat Arta pergi. Hatinya sakit dengan sikap Arta yang bringas. Dia begitu benci dengan dirinya yang sewaktu itu berbaik hati menolong singa yang kini malah menyerangnya."Kuat, harus kuat!"Zayna mencoba memaksakan diri untuk tetap tegar dengan apa yang telah terjadi di hidup nya ini. Dia tidak boleh

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Skin to Skin

    Zayna memposisikan laki-laki disampingnya untuk dia praktik kan cara yang ia dapat di internet itu. Dia memeluk pria itu erat untuk menyalurkan hangat tubuhnya.Cara ini di sebut teknik Skin to Skin. Memang jika di prektik kan pada orang dewasa kadar keberhasilannya kurang sehingga tidak disarankan menjadi pertolongan pertama.Tapi dengan kompres juga tidak membuat suhu laki-laki itu turun, sehingga Zayna mencoba teknik ini, semoga saja bisa.Walaupun Zayna agak ragu tapi tetap dia lakuka hal ini. Dia harap usahanya tidak sia-sia.Di bawah selimut tebal, dia mematikan AC nya juga, Zayna memulai cara yang ia dapat itu. Sekitar satu jam Zayna terjaga menungggu panas pria itu turun, dan hasilnya, ini berhasil. Ttidakterasa senyumnya mengembang.Dia memandangi wajah laki-laki itu yang tidur dengan damai. Dia menyentuh dahi laki-laki itu dan senyumnya makin mengembang merasa panasnya sudah benar-benar hilang. Perlahan Zayna menguraikan pelukan ny

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Ingatan Masa Lalu

    "Sini Zee, kamu harus memutuskan ini semua. Nenek ingin melihat bagaimana kau memilih yang terbaik, untukmu dan untuk kami."Zayna yang dipanggil namanya itu, memeikirkan perkataan sang nenek. Jika ada sang nenek yang datang kerumah sudah dipastikan akan ada bau-bau hal tidak menyenangkan.Netra Zayna menyapu keseluruhan orang yang ada di ruangan itu. Dia menangkap ada kedua orang tuanya, nenek dan juga 4 orang asing yang kesemuanya laki-laki. Entah apa yang dilakukan orang-orang itu dengan neneknya dan malah menyeret nama nya itu.Netra Zayna juga sempat meminta kejelasan pada sang ayah lewat tatapan mata, namun ayahnya hanya balik menatap Zayna dengn sendu. Dengan itu, feeling Zayna malah tambah kacau dia yakin sekali akan ada kejadian yang sial menimpa nasibnya."Kau tidak mendengar nenek ini, Zayna?!" Suara neneknya membuyarkan semua pemikiran Zayna mengenai teka-teki fakta kali ini.Jika membenci nenek sendiri bukan perilaku kurang ajar, maka dia deng

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Mutasi dan Promosi

    Zayna rasanya senang sekali sekarang, dia mendapatkan kabar baik bahwa rencana nya dia akan di promosikan menjadi pegawai dengan tingkat lebih tinggi. Siapa yang tidak senang dengan berita itu?Tapi di sisi lain dia juga harus rela dengan mutasi yang di lakukan oleh perusahaan terhadapnya."Ya ampun, gadis manis nggak boleh cemberut! Nggak ada raut sedih di berita bahagia, Zee.."Suara Nara menguatkan sahabatnya itu. Dia tentu tau bagaimana rasanya jika kita sudah nyaman dan malah di pindah di tempat yang baru, yang tentu saja akan membuat Zayna ini beradaptasi lagi. Baik dengan lingkungan maupun cara kerja."Gue pasti akan kangen Lo Ra, banget malah!" Ucap Zayna sambil memeluk Nara yang sudah menjadi sahabatnya sejak awal masuk kantor ini sampai sekarang.Nara adalah orang yang paling mengenal Zayna. Dia selalu bisa mengimbangi watak dingin dari dirinya dan juga sering membuat suasana menjadi cair jika dirinya merusuh untuk bersikap p

  • Terjebak Cinta Pesohor Muda   Perkara Lamaran ke 2

    Rumah dengan tulisan "Adipati Wiguna" yang nampak menyatu dengan gerbang tinggi itu kini sedang ramai di kunjungi satu rombongan dengan gaya pakaian khas kalangan atas. Mereka tentu sebanding, tidak ada yang salah jika dilihat seksama dan tanpa pengamatan mendalam.Namun berbanding terbalik dengan suasana di dalam sisi rumah. Sekarang semua orang sedang mematung mendengar penuturan satu anggota keluarga yang saat ini menjadi tokoh utama acara yang sedang di gelar ini."Hmm.. Zee, maksud kamu bagaimana?" Tanya Adipati Wiguna bingung dengan tingkah anaknya yang menurutnya itu tidak masuk akal.Bayangkan saja sekarang ada rombongan beranggotakan 4 orang yang salah satunya mengaku akan melamar putri tunggalnya ini, dan Zayna, atau biasa di panggil Zee itu, mengatakan bahwa dia bahkan tidak mengenal orang yang melamarnya! Bagaimana bisa?Zaman sekarang Adipati yakin sekali bukan era berjayanya sistem Siti Nurbaya, yang dijodohkan orang tuanya. Sekarang era semua mandiri

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status