Home / Romansa / Terjebak Cinta Penculik Tampan / BAB 3 Hari Ke 5 Melarikan Diri

Share

BAB 3 Hari Ke 5 Melarikan Diri

Author: Takehiro
last update Last Updated: 2024-03-07 22:34:11

Isabella di ijinkan untuk keluar kamarnya, kesempatan ini tak Isabella sia-siakan, dalam beberapa hari ini dia sudah menghapalkan denah lantai dua, dan lantai satu rumah itu. Tentu hal itu bukan perkara yang mudah mengingat rumah itu sangat besar.

Isabella perlu persiapan yang matang untuk kabur dari tempat ini, Beberapa kali dia berpapasan dengan para pelayan dan penjaga di rumah itu.

"Selamat pagi, Nona," Isabella tersenyum membalas sapa seorang pelayan. Beberapa orang tersenyum ramah kepada Isabella, dan tak lama kemudian Isabella sampai di depan pintu Lift.

Ting!

Pintu Lift itu terbuka, tak buang waktu Isabella masuk kedalam Lift, tak lama kemudian pintu Lift itu tertutup kembali.

"Tenang Bella kamu pasti bisa melakukannya," katanya sambil menekan tombol lift itu.

Pintu Lift itu terbuka kembali, kemudian Isabella segera keluar, dia melangkah mantap mencoba bersikap sewajarnya agar tak menarik perhatian.

Belum sampai beberapa langkah, dia berpapasan dengan pelayan yang bertugas mengatar makanan dan keperluannya.

"Nona Isabella," Sapanya sambil tersenyum ramah.

"Hi Eh ..." Isabella tak mengingat nama pelayan itu.

"Grace Nona," Sahutnya.

"Oh, hi Grace."

"Ada yang bisa saya bantu Nona?" tanya Grace.

"Ti-dak Grace aku hanya sedang bosan, aku hanya ingin meng hirup udara segar," jawab Isabella. Di sambut Grace dengan senyuman.

"Ngomong ngomong, aku tak melihat Christian hari ini?" tanya Isabella penasaran.

"Tuan sedang ke kantor Nona nanti malam baru pulang," Jawab Grace kemudian. "Kalau begitu saya permisi Nona," ucap Grace lagi sambil berlalu dari hadapan Isabella. Isabella membalasnya dengan senyuman.

Isabella terus berjalan tanpa menoleh ke belakang, dia menuju pintu samping rumah itu. Sebetulnya dia agak ragu untuk kabur.

Berlahan Isabella membuka pintu yang cukup besar yang berada di bagian samping rumah itu.

Isabella menghela nafas sejenak , jatungnya sedikit agak berdebar membayangkan kalau dia ketahuan dan tertangkap oleh penjaga.

Namun sejauh ini tidak terjadi apa-apa, hal itu membuat Isabella lega.

"Syukur lah," katanya seraya terus berjalan."Sepertinya Alam semesta mendukung ku," Ucap Isabella lagi penuh dengan percaya diri.

Disana tampak taman bunga yang tak terlihat ujungnya, Isabella agak putus asa kemudian dia Berbalik melihat kediaman itu.

"Astaga, rumah itu seperti istana," katanya takjub. Terlihat lebih megah jika dilihat dari luar.

"Bagaimana aku bisa kabur dari tempat ini?" Isabella mulai ragu. "Orang kaya yang suka menculik gadis belia, bisa saja maniak sikopat," kata Isabella pelan. Pikiran itu membulatkan tekatnya untuk kabur dari tempat itu.

Bisa saja Christian akan membunuhnya atau menjadikannya sebagai pemuas nafsunya, seketika bulu kuduk Isabella merinding memikirkannya.

Dia terus berjalanan menyusuri taman bunga yang sangat indah itu, berbagai jenis bunga ada di situ, tulip, Lily, Rose, dan masih banyak jenis bunga yang lain. Isabella tampak takjub melihat ke sekeliling, setelah berjalan cukup jauh dia melihat hutan pinus terbentang tidak jauh dari situ.

"Apa, apa itu hutan!" ungkapnya sedikit terkejut.

Isabella terus berjalan awalnya jaraknya terlihat dekat semakin dia berjalan mendekat tempat itu semakin menjauh.

"Aku benci orang kaya!" dia berteriak frustasi sambil menyeka keringatnya.

Padahal saat itu cuaca mendung, tapi tetap saja dia berkeringat saking lelahnya, kemudian dia berhenti berjalan dia jongkok sambil menagis.

"Kakek bagai mana ini, sikopat itu pasti akan membunuh ku," ungkapnya masih sesegukan menangis.

Dia duduk pasrah di atas hamparan rumput, sambil merengek menangisi keadaannya, dia tak sanggup lagi berjalan.

Langit mulai gelap mungkin karena sudah sore, angin berhembus begitu kencang membuatnya semakin ketakutan.

Rambut Isabella berkibar tertiup angin wajah cantiknya tertutup oleh rambutnya. Dia termenung putus asa kakinya sudah kaku tak kuat berjalan, dia sedikit berfikir tentang resiko yang mungkin akan dia hadapi kalau masuk ke hutan itu.

"Aku bisa mati kalau masuk ke tempat itu." dia sedikit mengerutkan dahinya."Bisa saja aku di makan binatang buas!"

"Bisa juga aku mati kelaparan," ungkapnya lagi."Aaaa, aku harus bagaimana?"

Isabella beranjak berdiri, setelah menimbang dengan segala resikonya dia putuskan untuk kembali ke rumah itu. Namun tiba-tiba Isabella di kejutkan dengan suara Klakson.

Tin! Tin! Tin!

Seketika Isabella menoleh ke arah samping. Disana tampak Christian sedang mengendarai Buggy Car, Christian menatap Isabella, dan menghetikan Buggy Carnya, kemudian mundur sedikit mendenkat ke arah Isabella.

"Oh, Bella, sedang apa di sini?" Tanya Christian sambil memperhatikan Isabella.

Isabella terdiam bibirnya tak sanggup berucap, dia sangat ketakutan, akan tetapi setelah melihat Christian yang sangat tampam, dengan senyuman terukir di wajahnya rasa takutnya sedikit mereda.

"Aku sedang haiking," jawab Isabella ragu.

"Kaki mu kuat juga," kata Christian tersenyum meledek.

"Iya, itu karena aku rajin berolah raga," jawab Isabella berbicara sekenanya saja.

"Hmm, orang akan mengira kau akan kabur," kata Christian lagi sambil tersenyum.

"Hahahah" Isabella mencoba tertawa agak di paksakan.

"Sudah ku bilang aku suka haiking," ucap Isabella sambil tersenyum ke arah Christian.

"Bagus kalau begitu," ungkap Christian sambil memakai kaca mata hitamnya. "Aku duluan , aku tidak suka haiking" kata Christian menatap Isabella yang tampak berantakan. "Itu sangat melelahkan," katanya lagi seraya melaju dengan Buggy Carnya.

Isabella melongo, melihat Christian yang pergi meninggalkannya begitu saja. Matanya berkedip kedip mencerna apa yang sedang terjadi.

"Hah, sungguh tak bisa di percaya," ucapnya sambil berjalan sempoyongan.

Setelah hampir satu Jam Isabella berjalan, akhirnya dia sampai di kediaman itu. Langit sudah mulai agak gelap, waktu yang tepat untuk melihat sun rise, Christian nampak sedang duduk santai menikmati coffenya.

Dia tersenyum ke arah Isabella sambil mengangkat segelas coffee. Isabella tampak berantakan rambutnya acak-acakan tertiup angin, wajahnya sangat kusam, langkahnya kakinya gemetar seperti jombie.

"Bagaimana haikingnya?" Christian nyengir tampak meledek."Pasti sangat menyenangkan," kata Christian lagi tak kalah meledek.

Isabella membelalak kearah Christian, dia sangat kesal, tapi dia berpura-pura seolah semua baik baik saja.

"Iya, sangat menyenangkan," Isabella menjawab dengan nada kesal. Kemudian dia terus beranjak dari hadapan Christian.

"Mau kemana?" tanya Christian. "Duduk lah dulu, aku ingin mendengar mu bercerita," ungkap Christian menghentikan langkah Isabella sejenak.

"Terimakasih atas tawarannya," sahut Isabella. "Aku mau beristirahat" katanya lagi sambil berlalu dari hadap Christian.

Christian tampak terhibur melihat kekonyolan Isabella, dia senyum-senyum sendiri memperhatikan Isabella yang berlalu dari hadapannya.

Isabella berjalan sedikit demi sedikit di tengah perjalanan dia bertemu dengan Grace.

"Nona kau tidak apa-apa?" tanya Grace agak kuatir.

"Aku baik-baik saja Grace, terima kasih,"sahut Isabella sambil berjalan menuju lift.

Ting!

Lift itu terbuka tak perlu butuh waktu lama Isabella langsung masuk kedalam Lift itu, menekan angka dua tak lama pintu lift itu tertutup.

Tak butuh waktu lama Lift itu terbuka kembali. Isabella segera keluar dan bergegas menuju kamarnya.

Seketika Isabella masuk ke dalam kamarnya, dan langsung berbaring di tempat tidurnya yang empuk. Akhirnya dia bisa bebas dari penderitaan yang panjang.

Related chapters

  • Terjebak Cinta Penculik Tampan   BAB 4 Jalan-Jalan

    Tepat pukul 19.30 Grace hendak pergi ke kamar Isabella, untuk menyampaikan undangan makan malam dari Christian, tampaknya Christian belum puas menggodanya."Nona, saya Grace," katanya sambil mengetuk pintu kamar itu berlahan.Namun tak terdengar jawaban dari dalam kamar itu. setelah beberapa saat, Akhirnya Grace memutuskan untuk melaporkan kepada Tuannya.Singkat cerita Grace sudah sampai diruang makan menghadap Christian, Grace tampak cemas."Nona tak menyahut tuan," kata Grace cemas. Christian tampak santai menanggapi laporan Grace."Dia pasti cuman kelelahan, setelah berjalan beberapa kilo," ungkap Christian tenang. Grace tampak kaget mendengar perkataan tuannya. "Pastikan saja keadaannya baik-baik saja," Grace tampak menyimak. "Jangan lupa sediakan makanan di kamarnya, pasti dia lapar" kata Christian lagi mengakhiri pembicaraan itu."Baik tuan," sahut Grace sambil beranjak dari hadapan Christian.Tak butuh waktu lama, Grace sudah ada di depan pintu kamar Isabella, dia membuka pintu

    Last Updated : 2024-03-07
  • Terjebak Cinta Penculik Tampan   BAB 5 Labirin

    ***Kenapa kau selalu, menghindar saat ku tanya soal Kakek ku?""Aku tidak menghidar, hanya saja aku belum bisa meberikan informasi apapun."Mereka saling menatap satu sama lain, Christian merasa di tekan dengan pertanyaan Isabella, Isabella juga tidak salah dia berhak tau keadaan Kakeknya, dan alasan kenapa dia harus berada di pulau itu."Apa untungnya, mengurungku di sini?" tanya Isabella dengan nada suara yang tinggi."Tidak ada, sebetulnya aku rugi waktu, rugi tenaga, aku sangat rugi," kata Christian agak berteriak."Kalau begitu lepaskan aku!" "Kalau saja aku bisa," katanya dengan nada suara lebih tinggi. "Sebetulnya aku malas berurusan dengan mu dan seleruh keluarga mu," katanya lagi seraya meninggalkan Isabella."Christian!"***Sudah hampir dua minggu Isabella terjebak di pulau itu, sampai saat ini dia belum mendengar kabar dari kakeknya, dia sangat marah kepada Christian karena tak memberikan penjelasan apa-apa.Beberapa hari ini, Isabella tak mau berbicara dan menerima undan

    Last Updated : 2024-03-07
  • Terjebak Cinta Penculik Tampan   BAB 6 Labirin part 2

    ***"Diam, kalau tidak, aku akan ..." Christian tak meneruskan bicaranya dia hanya menatap wajah Isabella kemudian matanya berlahan menatap bibir isabella yang tampak menggoda."Atau apa?" teriak isabella. Nafas mereka berembun saking dinginnya seperti mengeluarkan asap.Christian mendekatkan bibirnya ke wajah Isabella,, dadanya naik turun dengan cepat, Isabella memalingkan wajahnya, tapi gerakannya kalah cepat bibir Christian mendarat pas di bibir Isabella.Tubuh Isabella membeku dia tak bisa bergerak, Ciuman itu terasa hangat di bibirnya, dia seperti ingin menangis, ingin berteriak, tapi dia tak mampu melakukan apapun. Isabella tak membalas ciuman itu, dia bingung harus melakukan apa, itu adalah ciuman pertamanya.Sedang Christian terus mencium Isabella berkali kali berharap mendapat balasan ciuman yang menggairahkan, tapi harapannya sirna Isabella tak membalas ciumannya.Christian menatap Wajah Isabella dengan heran, dia merasa di tolak, kemudian dia menghetikannya.JGEER!Spontan

    Last Updated : 2024-03-07
  • Terjebak Cinta Penculik Tampan   BAB 7 Ruang kerja

    Dorr! Dorr! Dorr!Christian menembak sasarannya dengan membabi buta, dia teringat dengan kata-kata Isabella, dengan wajah sangar dia terus mebidik sasarannya, hal itu membuat Billy sedikit ngeri."Akh Sialan!" Billy mundur sedikit demi sedikit, namun usahanya sia-sia mata Christian menagkap sosoknya."Billy, lihat aku!" Billy kontan kaget mendengar kata-kata tuanya."Iya tuan ...""Apa aku terlihat tua?" Billy sedikit bingung sekaligus kaget mendengar hal itu.Tentu saja tuannya terlihat sangat muda pikirnya, mungkin saja tuanya ingin mendapatkan jawaban yang lain, Billy berfikir untuk memberikan jawaban yang memuaskan."Anda terlihat lebih berwibawa dari usia anda," ucap Billy mantap. Christian tampak tak puas dengan jawaban Billy."Jadi aku terlihat tua?" kali ini Christian agak sedikit marah, Billy mulai bergidik dia tak berani menatap wajah tuannya."Ti-dak tuan masud ku, anda terlihat berwibawa, itu tidak mengurangi ketampanan anda." Billy cepat-cepat menjilat tuannya."Aku ingin

    Last Updated : 2024-03-07
  • Terjebak Cinta Penculik Tampan   BAB 8 Perjodohan

    ***"Jangan menatap ku seperti itu, aku sungguh tidak nyaman" senyuman terukir di wajah Christian. Isabella sedikit menunduk malu."Maaf, aku tak bisa," ungkap Christian menatap Isabella dalam. Dia seperti terpesona dengan kecantikan wajahnya."Aku sunggu tak nyaman, Criss!" Mereka saling menatap, kemudian terdiam untuk beberapa saat, mereka hanya memuji keindahan paras mereka masing-masing dalam hati. Getaran-getaran itu seperti membangkitkan adrenalin."Aku lebih baik pergi," kata Isabella seraya bangkit dari duduknya.Dengan cepat Christian menarik tangan Isabella, Sontak Isabella jatuh di pangkuan Christian, mata mereka beradu nafas mereka berhenti sejenak.Nafas Isabela seketika jadi berat Dadanya naik turun dia tak bisa menolak pesona Christian tatap matanya membuat Isabella terhipnotis.Christian Menyetuh bibir isabella dengan jarinya berlahan.Isabella menelan ludahnya, kemudian Christian menciumnya dengan lembut, Isabella terdiam jatungnya berdebar. Christian tersenyum sambil

    Last Updated : 2024-03-07
  • Terjebak Cinta Penculik Tampan   BAB 9 Perjodohan Part 2

    ***Grace menyimpan gaun itu di atas tempat tidur, Isabella tampak terkejut melihat Grace membawa sebuah gaun berwarna nude lengkap dengan sepatu berwarna senada."Apa ini, Grace?""Tuan, meminta saya untuk membawakan gaun ini untuk anda nona," ungkap Grace.Isabella tampak bingung dia menatap Grace berharap mendapatkan informasi yang lebih, setelah beberapa saat Grace baru mengingat sesuatu setelah Isabella menatapanya seperti itu."Maaf Nona, saya lupa bilang, kalau Tuan besar mengundang anda dan tuan Jacob untuk pergi ke pesta pembukaan hotel baru milik Tuan" ungkap Grace mencoba menjelaskan dengan detail. "Saya juga sudah menyiapkan Jas dan sepatu untuk tuan Jacob," katanya lagi."Pesta pembukaan hotel?""Iya Nona!"Isabella terseyum menghampiri gaun yang tergeletak di tempat tidurnya, matanya tertuju ke arah Grace."Terima kasih Grace, aku akan mencobanya" ungkap Isabella."Ada lagi yang bisa saya bantu Nona?" Isabella menggeleng seraya tersenyum ke arah Grace."Oya Nona, Tuan men

    Last Updated : 2024-03-09
  • Terjebak Cinta Penculik Tampan   BAB 10 Pesta Pertunangan

    Isabella tampak cantik mengenakan Gaun berwarna Nude, Prof Jacob menggandeng cucunya berjalan kearah Tuan James dan Christian. Mata Christian tak beranjak menatap Isabella, dia benar-benar terpesona dengan kecantikan dan kemolekan tubuh Isabella."ya ampun, aku pangling kau kelihatan sangat cantik," kata Tuan James takjub, kemudian matanya melirik ke arah Christian."Dia sangat cantik kan Criss?" tanya Tuan James kemudian."Eh, Iya sangat cantik," jawab Christian gelagapan masih menatap Isabella. Isabella menunduk sejenak sedikit malu mendengar perkataan Christian."Christian, tolong jaga cucu ku," ucap Prof Jacob seraya menarik berlahan tangan Isabella mendekatkan kepada Christian. Kemudian Christian mengulurkan tangannya. "Gaunnya sangat cocok dengan mu, kau terlhat sangat cantik" Isabella tampak gugup kemudian berlahan dia menerima uluran tangan Christian."Terimakasih," kata Isabella membalas pujian dari Christian."Aku akan menjaganya," sahut Christian tersenyum ke arah Prof Jacob

    Last Updated : 2024-03-11
  • Terjebak Cinta Penculik Tampan   BAB 11 Perselingkuhan

    Tiba-tiba Christian teringat sesuatu,"Bella, sepertinya Paspor ku ada di apartemen pacar ku," ungkap Christian "Apa yang akan kau lakukan, kita harus pergi beberapa jam lagi," Isabella merasa tak nyaman Christian menyebutkan kata pacar di depan mukanya. "Aku akan mengambilnya," kemudian Christian menghubungi Billy."Billy bisa kau siapkan mobil untuk ku" kata Christian " ku tunggu, di kamar ku" kata Christian lagi seraya menutup sambungan telponnya. Christian memperhatikan Isabella yang terlihat kesal, tak lama kemudian terdengar suara bel berbunyi dari arah pintu kamar itu, kemudian Christian berjalan menuju pintu kamar itu dan membukanya berlahan.Dan benar saja di sana tampak Billy "Tuan Muda, mobil anda sudah siap," katanya seraya menyerahkan kunci mobil kepada Christian. Awalnya Christian akan pergi seorang diri namun melihat mimik muka Isabella yang tampak marah akhirnya dia memutuskan untuk mengajak Isabella."Ayo, Ikut dengan ku," kata Christian menatap ke arah Isabella. "Hah,

    Last Updated : 2024-03-11

Latest chapter

  • Terjebak Cinta Penculik Tampan   BAB 19 Bangker Rahasia

    Akhirnya setelah berjalan begitu jauh mereka sampai di tepi danau, Chrsitian membantu Isabella naik perahu boot. Selanjutnya Christian menarik tali untuk menghidupkan mesin boot itu.Perahu itu pun melaju hari sudah mulai sore, langit pun berwarna Jingga rumah peristirahat sudah terlihat mereka menikmati sunrise dari atas perahu, Christian menggenggam tangan Isabella seraya menatapnya, Isabella membalas tatapan Christian."Aku Mencintai mu" ungkap Cristian sambil memeluk Isabella, perahu boot itu semakin dekat dan samapai di tepi, Christian membantu Isabella turun dari perahu."Hati-hati" kata Christian"Mau sampai kapan kau akan mengenggam tangan ku?" tanya Isabella"Sampai selamanya" kata Christian menggoda Isabella, isabella hanya tertawa kecil menanggapi gombalan Cristian, mereka berjalan beriringan masuk kedalam rumah itu nampaknya Maria sudah tak berada di sana, kemudian Christian mengantar isabella sampai depan pintu kamarnya."Sudah lepaskan tangan ku" kata Isabella, Christia

  • Terjebak Cinta Penculik Tampan   BAB 17 Dosa Terindah

    Setelah berjalan beberapa kilo akhirnya mereka tiba di suatu tepat yang sangat indah, tempat itu dulu sering di datangi Christian dan keluarganya. Isabella tampak takjup melihat pemandangan di tempat itu, tak jauh dari sana tampak air terjun dengan bebantuan besar membentuk lingkaran besar di bawahya.Disana juga tampak beberapa rumah kayu yang tampak sudah tak terawat ,Chiristian Memperlihatkan rumah pohon yang dulu sering dia datangi."Waktu aku kecil, ayah sering mengajak ku bermain di rumah pohon itu," katanya. Sambil menujuk ke arah rumah pohon yang terlihat sudah tak terawat"Luar biasa," kata Isabella takjub."Aku dan adik ku , sering di ajak untuk berkemah di sini," Christian mengenang masa kecilnya yang bahagia bersama kedua orang tuanya."Setiap Liburan kami menghabiskan waktu bersama," kata Christian lagi sambil tersenyum melihat ke sekeliling."Pasti seru!" Isabella sedikit merasa iri, melihat Christian memiliki memory yang indah tentang orang tuanya, Christian memeluk Is

  • Terjebak Cinta Penculik Tampan   BAB 16 Kecan Pertama

    Selamat pagi Nona?" sapa Maria. Isabella menoleh seraya membalasnya dengan senyuman."Selamat pagi Maria," sahut Isabella kemudian."Bagaimana keadaan mu Nona?" Tanya Maria. Dia tampak sibuk menyiapkan beberapa gelas jus orangge di atas meja."Cukup baik," Jawab Isabella singkat seraya menghampiri Maria lebih dekat."Akh, syukur lah, Tuan Muda terlihat sangat kuatir" ungkap Maria. Isabella hanya menunduk malu tak berkata apapun."Dia terus menayakan keadaanya anda Nona," ungkap Maria lagi. Isabella tersenyum menangapi Maria dia sedikit tersipuh sekarang."Apa kau melihat Christian, Maria?" tanya Isabella sedikit malu-malu matanya mencari Christian kesetiap sudut rungan itu."Tuan sedang berolah raga Nona," jawab Maria seraya memberikan segelas jus orangge kepada Isabella."Terimakasih Maria" seraya meneguk jus orange itu, Maria hanya tersenyum kembali melanjutkan aktifitasnya."Tuan ada di belakang," kata Maria lagi. Menujuk ke arah pekarangan belakang. Isabella tersenyum dia tampak

  • Terjebak Cinta Penculik Tampan   BAB 15 Rahasia Yang Terungkap Part 3

    Buk ...Dan benar saja Joshua meninju wajah putanya Tristan dengan keras. Badan Tristan ambruk ke lantai hidungnya meler berdarah, Tetesan darah dari hidungnya meninggalkan bercak di kemejanya."Apa benar kau putra ku?" Tristan menunduk, tak berani melihat mata Ayahnya, suaranya begitu keras membuat Sarah gemetar ketakutan walau terhalang jendela kaca segara Joshua menutup tirai dengan menarik talinya."Kalau dalam 1 bulan ini dia masih hidup," kata Joshua. Mata Tristan membelalak ke arahnya tak percaya dengan yang apa yang dia dengar, apakah Ayahnya benar-benar menyuruhnya menghabisi sodarinya."Kamu tamat!" tatapan itu penuh intimidasi insting bertahan hidup Tristan bekerja dia memikirkan cara bagaimana suapaya ayahnya tak fokus dengan rencananya membunuh Isabella. Tristan terus berfikir bagaiman caranya agar Ayahnya berhenti menyiksanya, akhirnya dia memutuskan untuk memberi tahu Ayahnya tentang pertemuannya dengan Isabella."Ayah, ada yang ingin aku sampaikan," kata Tristan samb

  • Terjebak Cinta Penculik Tampan   Bab 14 Rahasia Yang Terungkap Part 2

    "Apa yang sudah kau lakukan Josh?" mata sarah sedikit berkaca-kaca nada suaranya sedikit bergetar, dia menatap suaminya penuh dengan rasa kecewa, tarkejut , dan sedikit tidak percaya."Rupanya kau sudah mengetahuinya," Sahut Joshua. Menatap wajah Sarah dingin."Apa harus sejauh itu?""Apa kau tidak mengenal ku?" Joshua balik bertanya. Hal itu membuat Sarah merasa sedikit ngeri dan ketakutan, mengingat apa saja yang Joshua lakukan kepada orang-orang yang menghalangi jalannya, kali ini dia menghabisi Prof Jacob dan Sarah tak bisa menghetikannya."Akan ku jadikan putra ku sehebat diri ku." mata Joshua menatap tajam ke arah Sarah."Kau hanya perlu diam dan menyimpan rahasia ini sampai mati" ungkapnya lagi."Apa yang akan kau lakukan pada putra ku?" Joshua hanya tersenyum menatap Sarah."Dia perlu sedikit membuktikan kalau dia layak menjadi penerus keluarga Dante," Sahut Joshua kemudian."Itu bukan hak putra mu, itu hak Isabella" kata Sarah bicara dengan nada yang tegas."Aku akan memikirk

  • Terjebak Cinta Penculik Tampan   BAB 13 Rahasia Yang Terungkap

    Prof, Jacob menerima panggilan telpon dari universitas tempat dia mengajar, dia mendapat kelas tambahan terpaksa dia harus membatalkan janji ketemu dengan James sahabatnya, Awalnya dia memiliki rencana memancing bersama sahabatnya.Dia membawa mobilnya sendiri dari kediamannya menuju kampus, jalanan cukup sepi dia menjalankan kendaraan dengan kecepatan standar mengingat usianya sudah tak muda lagi, tiba-tiba saja dia melihat dari arah depan mobil mini bus dengan kecepatan tinngi menuju ke arahnya, sontak dia terkejut, dia mengelak dari tabrakan dan membanting setirnya ke sebelah kiri. Mobil itu kehilangan ke seimbangan, dan seketika menabrak tihang listrik, benturan terdengar sangat keras, mobil min bus yang hendak menabrak mobil Prof, Jacob berhenti.Dari dalam mobil itu keluar 2 orang laki-laki, mereka berlahan berjalan sambil memperhatikan keadaan di sekitar menghampiri mobil prof Jacobs yang sudah ringsek dan berasap, salah satu dari mereka mengeluarkan pistol kemudian melirik kep

  • Terjebak Cinta Penculik Tampan   BAB 12 Animal Instinct

    Seketika Christian dan Isabella melaju dengan mobil sport warna hitam metalik itu. Kali ini Christian mengendarai mobil itu dengan lebih santai.Tak lama kemudian mereka sampai di Bandara, mereka di sambut Billy." Silahkan Tuan, Nona," sambut Billy ramah. Kemudian mereka di arahkan untuk naik ke dalam jet pribadi, dengan beberapa orang pengawal menjaga mereka.Di sepajang perjalanan, Christian tidak berkata apapun kepada Isabella, dia duduk menyendiri sambil menatap langit dari balik jendela, Isabella hanya memperhatikan Christian dari jauh. Sekitar 1 jam, akhirnya pesawat yang mereka tumpangi lending di sebuah bandara kecil, Christian dan Isabella turun dari pesawat hanya berdua saja. Christian yang meminta tak mau ada pengawal mengikuti mereka.Tampak mobil truk kecil di sana, Billy memberikan kunci mobil itu kepada Christian, Christian menoleh kepada Isabella, Bella paham dengan isyaratnya kemudian dia mengikutinya menuju truk itu.Christian membuka pintu dari Arah kemudi, kemudian I

  • Terjebak Cinta Penculik Tampan   BAB 11 Perselingkuhan

    Tiba-tiba Christian teringat sesuatu,"Bella, sepertinya Paspor ku ada di apartemen pacar ku," ungkap Christian "Apa yang akan kau lakukan, kita harus pergi beberapa jam lagi," Isabella merasa tak nyaman Christian menyebutkan kata pacar di depan mukanya. "Aku akan mengambilnya," kemudian Christian menghubungi Billy."Billy bisa kau siapkan mobil untuk ku" kata Christian " ku tunggu, di kamar ku" kata Christian lagi seraya menutup sambungan telponnya. Christian memperhatikan Isabella yang terlihat kesal, tak lama kemudian terdengar suara bel berbunyi dari arah pintu kamar itu, kemudian Christian berjalan menuju pintu kamar itu dan membukanya berlahan.Dan benar saja di sana tampak Billy "Tuan Muda, mobil anda sudah siap," katanya seraya menyerahkan kunci mobil kepada Christian. Awalnya Christian akan pergi seorang diri namun melihat mimik muka Isabella yang tampak marah akhirnya dia memutuskan untuk mengajak Isabella."Ayo, Ikut dengan ku," kata Christian menatap ke arah Isabella. "Hah,

  • Terjebak Cinta Penculik Tampan   BAB 10 Pesta Pertunangan

    Isabella tampak cantik mengenakan Gaun berwarna Nude, Prof Jacob menggandeng cucunya berjalan kearah Tuan James dan Christian. Mata Christian tak beranjak menatap Isabella, dia benar-benar terpesona dengan kecantikan dan kemolekan tubuh Isabella."ya ampun, aku pangling kau kelihatan sangat cantik," kata Tuan James takjub, kemudian matanya melirik ke arah Christian."Dia sangat cantik kan Criss?" tanya Tuan James kemudian."Eh, Iya sangat cantik," jawab Christian gelagapan masih menatap Isabella. Isabella menunduk sejenak sedikit malu mendengar perkataan Christian."Christian, tolong jaga cucu ku," ucap Prof Jacob seraya menarik berlahan tangan Isabella mendekatkan kepada Christian. Kemudian Christian mengulurkan tangannya. "Gaunnya sangat cocok dengan mu, kau terlhat sangat cantik" Isabella tampak gugup kemudian berlahan dia menerima uluran tangan Christian."Terimakasih," kata Isabella membalas pujian dari Christian."Aku akan menjaganya," sahut Christian tersenyum ke arah Prof Jacob

DMCA.com Protection Status