Share

63 > Titipan

Hari demi hari terlewati seperti biasanya. Matahari malu-malu menyapa langit biru, menyingsing rembulan dan menyisakan kenangan yang indah setiap malamnya.

Setiap mimpi-mimpi yang ada, punya harapan tersendiri di balik ekspetasinya. Perjuangan untuk tidak tidur larut malam hingga pukul dua belas salah satu perjuangan Mery mewujudkan harapan Aldevan.

Tidak terhitung lagi berapa coretan penuh angka di kertas putih itu, sambil sesekali mengerjapkan mata atau menahan kantuk yang membuatnya sesekali tertunduk.

Dan kini, kejaAldevan itu terulang lagi mengingat waktu olimpiade tinggal menghitung hari. 

Mery rasa semua materi sudah ia pelajari, semua rumus sudah ia hapal, hanya saja ia ingin memantapkan tiap materi agar tak ada lagi canggung ketika menjawab nanti.

Dengan seluruh kemampuannya, Mery akan membuktikan ia pasti bisa. 

"Susunya diminum dulu ya, Non." Bi Asih datang dengan segelas susu, berjalan menghampiri.

"Iya Bi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status