Beranda / CEO / Terjebak Cinta CEO / Pekerjaan yang tak sesuai harapan

Share

Pekerjaan yang tak sesuai harapan

Penulis: Suzy Ru
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-06 11:51:55

"Jangan bercanda deh, Tan? Bagaimana kamu menyuruhku untuk mengontrak sendiri di saat aku tak punya uang?" Rachel memanyunkan bibirnya. Ia tak bisa bayangkan jika ia hidup seorang diri tanpa uang sepersenpun.

Gelak tawa Intanpun pecah melihat kelucuan sahabatnya itu.

Rachel mengernyit memicing menatap Intan yang benar-benar menguji kesabarannya.

Tepukan keraspun melayang di bahu Intan.

Buk

"Apaan sih? Sakit tau nggak?" keluh Intan memegang bahunya.

"Kamu 'tuh yang apa-apaan! Bisa-bisanya kamu menggodaku seperti ini," kata Rachel kembali menatap wajahnya ke arah kaca kecil yang masih ada di tangan kirinya.

 Intan hanya tersenyum tipis melihat sahabatnya yang dari dulu tidak berubah. Selalu membawa kaca kesayangannya ke manapun pergi.

"Rachel-Rachel, berapa tahun kaca ini bersama kamu?" tanya Intan meledek sembari menunjuk kaca jadul itu.

"Apaan, sih!" ujar Rachel memasukkan kacanya kembali.

Sesampai di kantor, kedua mata Rachel berputar melihat kemegahan perusahaan yang ada di hadapannya itu. Perusahaan yang memperkerjakan mau memperkerjakan tubuh besar seperti Intan.

Untuk pertama kalinya, ia melamar pekerjaan di tempat perkantoran yang sesungguhnya. Sejak lulus kuliah, ia ingin sekali bekerja di kantoran seperti teman-temannya. Tapi, semua itu hanyalah mimpi bagi Rachel ketika orangtuanya menyuruh dirinya berdiam diri di rumah dan menunggu orang yang di jodohkan dengan dirinya datang untuk melamarnya.

"Ya Tuhan, aku merasa sangat bangga jika aku bekerja di tempat seperti ini," gumam batin Rachel tersenyum senang. Dan berandai-andai memakai baju perkantoran seperti mereka yang keluar masuk dari kantor itu.

 Intan mulai merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Ia mengernyit melirik sahabatnya yang tersenyum-senyum sendiri seperti orang gila.

"Sekarang mencari pekerjaan sangat sulit. Pokoknya, apapun pekerjaannya, kamu harus menerimanya. Meskipun, gajinya tak sesuai dengan keinginan kita. Yang pasti, cukuplah untuk makan.  Ok!" Intan yang membenarkan kemeja milik Rachel.

"Ok!" jawabnya yang begitu semangat.

"Ya sudah, kalo begitu aku masuk dulu, ya? Kamu tau 'kan? Ruang Hrdnya dimana?" tanya Intan melihat Rachel menganggukkan kepala.

"Kamu tenang saja, aku tau, kok!"

"Semangat!" ucap Intan mengepalkan tangannya untuk menyemangati Rachel. 

***

Jantung Rachel berdetak begitu kencang, tangannya tak berhenti meremas tangan satunya secara bergantian.

Pandangannya hanya tertuju pada Hrd yang mulai sibuk melihat berkas-berkas lamaran pekerjaannya. 

"Aduh, kenapa Hrd ini lama banget? Hampir satu jam ia membolak-balikkan berkas-berkas yang aku tujukan padanya. Apa aku terlalu pintar sehingga dia mau menempatkanku sebagai seorang sekretaris?" gumam batin Rachel tersenyum senang seraya berharap lebih.

Sesaat, senyum itu memudar ketika Hrd melirik ke arahnya. Tatapan yang begitu tajam, kedua tangan menempel di dagu membuat Rachel mengernyitkan keningnya.

"Ehm, bagaimana, Pak? Apa saya diterima?" tanya Rachel melihat Hrd yang begitu serius menatapnya.

"Kamu memiliki kualitas yang sempurna dan kamu juga sangat berbakat dalam dunia perkantoran," ujar Hrd tersenyum bangga pada Rachel.

Rachel tersenyum akan pujian yang terlontar dari mulut Hrd tersebut. 

"Ya iyalah, aku memiliki kualitas yang sempurna. Aku 'kan merupakan mahasiswa terbaik di kampus," gumam batin Rachel menyapu rambutnya yang sedikit mengenai lentik indah matanya.

"Tapi ...."

"Tapi? Tapi kenapa? Saya ketrima ' kan, Pak?" tanya Rachel penasaran.

"Tapi, maaf. Tenaga yang kami butuhkan tidak sesuai dengan kemampuan Anda," jawabnya tersenyum tipis.

Senyum Rachel seketika memudar dengan kata-kata yang keluar dari Hrd tersebut.

"Tak sesuai dengan kemampuan saya? Bukankah Anda bilang, kalo saya memiliki kualitas yang sempurna? Tapi, kenapa Anda menolak saya?" kata Rachel yang tak terima.

"Iya. Masalahnya, saat ini kami hanya membutuhkan seorang cleaning servis. Dan tak mungkin juga, jika Anda menerima pekerjaan seperti ini."

"What? Cleaning servis? Yang benar saja, aku menjadi cleaning servis di kantor ini. Ya Tuhan ...," desah Rachel dalam hati.

Sesaat, ia terdiam sejenak seraya mengingat kembali perkataan Intan kepadanya.

"Apapun pekerjaannya, kamu harus terima. Sekarang 'tuh, sangat sulit mencari pekerjaan. Ya, meskipun gajinya kecil, yang penting bisa buat makan." Kata-kata Intan yang mulai terlintas di benaknya.

"Saya yakin, di kantor lain pasti Anda bisa mendapatkan posisi yang Anda inginkan," kata Hrd itu membuyarkan lamunannya.

"Tapi, nggak apalah. Untuk sementara juga. Jika nanti ada yang lebih bagus, aku bisa keluar dari pekerjaan ini. Yang terpenting sekarang adalah dapat pekerjaan. Supaya Intan tak menyuruhku untuk pulang ke Jakarta," gumam batin Rachel mengembangkan senyumnya.

Dengan penuh semangat dan senyum manisnya, Rachel menerima pekerjaan yang ditawarkan oleh kantor tersebut. 

"Anda serius dengan keputusan ini?" tanya Hrd itu terkejut jika Rachel akan menerima pekerjaan yang gajinya lebih rendah daripada yang lain.

"Serius, Pak! Saya siap bekerja. Sekarang juga bisa!" kata  Rachel dengan semangat.

"Baiklah. Kalo begitu, mulai besok saja Anda mulai bekerja," ucap Hrd itu sumringah seraya mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Rachel.

****

Rachel menghela nafas seraya mengepalkan tangannya untuk bersemangat.

"Nggak apalah, menjadi seorang cleaning servis. Lagian, pekerjaannya cuma bersih-bersih seperti bi Inem. Bisalah!" ujar Rachel melangkah pergi meninggalkan ruang Hrd tersebut.

Sejenak, Rachel membaca beberapa chat dari temannya tanpa memperhatikan jalan.

"Ya Tuhan, enak banget kalian. Andai aja nenek tidak merencanakan perjodohan konyol itu. Pasti sekarang, aku bisa kumpul sama kalian," kata Rachel terkejut ketika kepalanya menatap sesuatu.

Kedua matanya mengerling,bpenglihatannya berubah menjadi gelap.

Sesaat, kedua matanya terpejam mencium aroma wangi yang membuatnya seakan terbang ke alam mimpi.

Detakan jantung kian terdengar jelas di telinganya. Suaranya mulai menjauh dari telinganya. Kedua matanya sedikit terbuka saat ada tangan yang berusaha menegakkan kepalanya.

Rachel terkejut, terperangah dan seakan tak percaya melihat orang yang tak asing baginya berdiri tegak di hadapannya.

"Kamu!" tunjuk Rachel ke arah Satria, orang yang mengatai dirinya dengan sebutan anak manja.

Alis tebal, hidung mancung, gayanya yang cool dan tatapan tajam tanpa senyum itulah yang melekat pada diri CEO ANGKASA GROUP. Satria Angkasa, pengusaha muda yang terlahir sangat sempurna. Hanya saja, sifatnya yang angkuh dan dingin membuatnya di segani oleh semua orang.

"Kenapa kamu di sini? Kamu juga bekerja di sini?" tanya Rachel yang tak mendapat respon dari Satria.

"Ah, atau jangan-jangan kamu ngikutin aku dan mau menagih uang kemarin?"

Satria terdiam. Tatapan matanya tak berhenti menatap Rachel yang begitu cerewetnya.

Rachel mengernyit.

"Aduh, gimana kalo dia benar-benar menagih uangnya? Aku kan, belum ada uang," gumam batin Rachel melirik Satria yang terlihat begitu perfect. 

"Kenapa kamu diam! Uang kamu pasti akan aku balikin, kok! Tenang, saja. Tapi, satu bulan lagi, ya. Nunggu gajian," bisik Rachel meringis.

"Sudah?" tanya Satria melihat ekspresi wajah Rachel yang begitu imut. Tanpa sepatah katapun terucap dari mulutnya, Rachel hanya menganggukkan kepala untuk menjawab pertanyaan dari Satria.

"Minggir!" ketus Satria pergi meninggalkan Rachel seorang diri. Rachel mendesah sebal dengan pengusiran yang ditujukan kepadanya.

"Hah, siapa dia? Bisa-bisanya dia berkata seperti itu padaku. Emangnya dia pemilik kantor ini apa? Paling juga karyawan biasa. Huh,  tapi, kalo dia bekerja di sini, secara tidak langsung aku akan selalu bertemu dengannya," gumam Rachel menoleh ke arah Satria yang mulai masuk ke dalam lift.

"Ya Tuhan, bagaimana ini? Bagaimana kalo dia ingin menagih uangnya?" gumam batin Rachel mendesah.

Bab terkait

  • Terjebak Cinta CEO   Mantan kekasih

    "Ya Tuhan, kenapa aku harus bertemu dengannya lagi?" gumam batin Rachel mendesah dan melangkah pergi meninggalkan kantor tersebut. Di ruang kerjanya, Satria menyandarkan kepala seraya menopangkan kedua kakinya tepat di atas meja. Perlahan, Ia mulai mengendorkan dasinya. Ia mendesah sebal jika teringat perkataan mamanya yang selalu membahas tentang calon tunangannya. "Siapa cewek itu? Berani-beraninya, dia malah kabur di hari yang sangat spesial," desah Satria memejamkan matanya sejenak. "Untung saja, para wartawan tidak tau masalah ini. Jika ada salah satu media mengetahuinya, mau taruh dimana mukaku ini," gerutu Satria beralih berdiri seraya mondar-mandir ke sana kemari dengan kedua tangan yang memegang pinggangnya. "Mama juga, kenapa nggak dibatalkan saja pertunangan ini? Kenapa malah di tunda segala? Secara tidak langsung, cewek itu menolakku secara mentah-mentah," ucap Satria geram. Tok tok tok Satria menoleh.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-07
  • Terjebak Cinta CEO   Masa lalu

    "Rachel? Benarkah itu dia?" tanya batin Darwin menyeringai melihat wanita yang wajahnya sama persis dengan mantan kekasihnya itu. Kedua matanya terbelalak kaget saat Rachel menoleh ke arahnya. "Rachel? Benarkah itu dia?" tanya batin Darwin menyeringai melihat wanita yang wajahnya sama persis dengan mantan kekasihnya. Sesaat, senyum Darwin memudar ketika wanita yang ia kira Rachel adalah orang lain. "Hah, bicara apa aku ini. Mana mungkin dia ada di sini? Apalagi sebentar lagi dia akan menikah dengan orang lain," gumam batin Darwin memakai kacamatanya kembali. "Papa Darwin liatin apa?" tanya anak kecil tersebut yang bernama Olivia, putri dari atasannya. "Ti-dak. Om Darwin hanya melihat kucing sedang menyeberang jalan," jawab Darwin berbohong. Sesaat, Darwin mengkode Olivia untuk diam. Dia tak mau, jika at

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08
  • Terjebak Cinta CEO   Hari pertama kerja

    Sesaat, kedua matanya mengerling saat nama Darwin menelpon dirinya. "Darwin?" tanyanya terkejut.Sesaat, kedua matanya mengerling saat nama Darwin menelpon dirinya. "Darwin?" tanyanya terkejut. Seketika, ia mematikan ponselnya. Ia tak mau berbicara ataupun mendengar suara dari Darwin. Ia ingin melupakan semuanya. Perlahan, ia merebahkan tubuhnya kembali seraya mendekap guling membelakangi Intan. Ia mulai memejamkan matanya kembali. Intan melirik sahabatnya yang terlihat muram dan tak bersemangat. "Chel," lirih Intan mencoba menggagalkan tidur sahabatnya itu. "Hem," lirih Rachel dengan mata yang masih tertutup. "Bagaimana? Apa kamu di terima?" tanya Intan penasaran. Saking penasarannya, ia beralih untuk duduk dan membangunkan Rachel. "Apaan, sih?" rengek Rachel dengan malesnya. "Cerita dulu, bagaimana apa kamu ket

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • Terjebak Cinta CEO   Cowok rese itu pemilik perusahaan

    "Kenapa bengong?" tanya Satria seraya menopangkan kedua tangan di dada. "Serius?" tanya Dinda seakan tak percaya. "Kalian tau, saya tak suka mengulang perkataan saya lagi," ketus Satria. "Ya, Pak!" jawab mereka serempak. "Let' go!" kata Satria membalikkan badannya dan terkejut saat suara teriakan tertuju padanya. "Pak Satria," teriak mereka serempak. Brak! Semua mata tertuju pada CEO yang terjatuh dan tertindih oleh cleaning servis tepat di atasnya. Ya, siapa lagi kalo bukan Rachel. Rachel tak berhenti berkedip ketika semua orang menatap dirinya dengan wajah yang terlihat begitu syok. Tangannya gemetar, ia melepas lap dan alat pembersih kaca itu dari tangannya. Jantungnya berdetak begitu kencang saat ia berada tepat di atas tubuh seseorang. "Kenapa kalian diam saja! Singkirkan orang yang menindihku ini!" ketus Satria dengan posisi yang tengkurap dan tak tau kalo seoran

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-10
  • Terjebak Cinta CEO   Kecocokan Mama Rita

    "Tapi, kenapa aku merasa mengenal postur tubuh cleaning servis itu.Trus, kenapa dia terdiam saat aku bertanya padanya? Apa aku mengenalnya?" katanya berpikir sejenak. Iapun melangkah pergi meninggalkan ruang kerjanya. Tanpa senyum, pandangan yang lurus membuat Satria tak merespon Dinda yang bertanya kepadanya. "Mau kemana? Tumben, dia pergi tak memberitahuku dulu? Apa mungkin, dia akan pulang? Tapi, jika dia pulang sekarang bukan Satria namanya. Dia 'kan, selalu pulang kerja di saat semua staf kantor pulang," gumam Dinda berpikir sejenak dan merapikan kembali laporan yang tertumpuk di meja kerjanya. Satria menuju ruang cctv yang letaknya dekat dengan receptionist. Ia berniat untuk melihat siapa cleaning servis yang menimpanya itu. Pikirannya selalu ada tanda tanya tentang cleaning servis itu. Ceklek! Suara pintu ruang cctv membuat dua karyawan yang bertugas di sana terkejut ketika atasannya berdiri dengan wajah yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-12
  • Terjebak Cinta CEO   Janji Satria

    Sayang, tadi waktu perjalanan ke sini. Mama lihat Rachel," tutur mama yang membuat satria mengernyit mendengar nama yang sangat asing baginya. "Rachel? Siapa Rachel?"Sayang, tadi waktu perjalanan ke sini. Mama lihat Rachel," tutur mama yang membuat satria mengernyit mendengar nama yang sangat asing baginya. "Rachel? Siapa Rachel?" tanya Satria penasaran. Drt ... Drt ... Satria mengangkat telepon dari klien dan meninggalkan mereka. Mama Rita mennghela nafas panjang, ia tak menyangka jika putranya benar-benar sibuk dengan pekerjaannya. "Ini sudah malam, tapi dia tetap saja mengurus pekerjaannya," keluh mama Rita yang seakan tak ada waktu untuk berbicara dengan putranya. "Ma, alangkah baikny

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-13
  • Terjebak Cinta CEO   Cewek bawel itu seorang cleaning servis

    Sesaat, kedua matanya mengerling dan terkejut ketika melihat foto cewek yang begitu tak asing baginya, terpampang jelas dengan senyum manis bak seperti model. "Bukankah cewek ini?" tunjuk Satria yang mengingat momen pertemuan mereka. Sejenak, senyum yang tak pernah tertoreh di dirinya, kini sedikit tertoreh saat melihat beberapa foto Rachel yang membuatnya sedikit terpesona. "Jika, diperhatikan cewek ini cantik juga," gumam batin Satria yang selalu melihat foto Rachel selanjutnya. Senyum itu hilang seketika saat menyadari dirinya hanyut dalam perasaan. Ia memilih menjauh dari laptopnya seraya mendengus sebal. "Bicara apa aku ini? Bisa-bisanya, aku bilang cewek bawel dan manja itu cantik," gumam Satria mematikan laptopnya. *** Di satu sisi, Pak Dirga terkejut ketika mendengar kabar kalo putrinya pergi ke kota Bogor. Ia tak menyangka, jika Rachel benar-benar tak memperdulikan perasaan keluarganya. Kabur dari

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-14
  • Terjebak Cinta CEO   Sarangheo

    "Rachel Anastasya?" kata Satria datar dan membuat Rachel terkejut ketika atasan yang terbilang sangat kejam mengetahui nama lengkapnya. Lentik indah matanya terbelalak kaget, bibir mungilnya yang merah sedikit bergetar dan menggigitnya dengan pelan. Ia mencoba menahan kata-kata yang ingin terlontar dari mulutnya saat Satria bersiap mencecarnya. "Siapa kamu sebenarnya?" tanya Satria duduk di kursi putarnya seraya menatap Rachel dari bawah sampai ke atas. "Bukankah kamu terlahir dari orang yang berada?" tanya Satria yang membuat Rachel semakin bingung saatsSatria mengetahui semua tentang dirinya. "Kenapa dia tau tentang diriku? Apa dia tau tentang aku yang kabur dari rumah?" tebak Rachel dalam hati. "Kenapa kamu diam? Apa nada bicara saya kurang jelas?" Pertanyaan Satria yang benar-benar membuat kesabaran Rachel habis. Rachel menghela nafas panjang dan mencoba untuk tersenyum menghadapi Satria. "Maaf,

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-15

Bab terbaru

  • Terjebak Cinta CEO   Perjuangan Terakhir

    Kak Sakti calling ..."Ngapain pagi-pagi menelpon istri orang?" tanya batin Satria mendesah dan mulai mengangkat telepon dari Sakti.Dengan gayanya yang perfect, Satria menyilangkan kedua kakinya dan bersiap mendengar apa yang akan dibicarakan Sakti pada istrinya.(Rachel, apa Satria sudah berangkat? Aku sudah mencoba menghubunginya tapi tidak ada jawaban!) Perkataan Sakti membuat Satria mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja. Ia mengernyit dan tak habis pikir jika Sakti benar-benar menghubungi dirinya."Sayang siapa?" tanya Rachel mengejutkan Satria.Rachel mengernyit menatap suaminya melempar ponsel miliknya di atas tempat tidur."Sayang, kenapa kamu melemparnya?" Rachel tak berhenti mengerjap saat suaminya berjalan mendekati dirinya."Bagaimana bisa ada nomor asing masuk ke nomor kamu? Apa kamu berusaha mengkhianatiku?" tanya Satria memicing dan terlihat seperti singa yang sedang marah."M

  • Terjebak Cinta CEO   Cemburu

    Rachel tak habis pikir jika suaminya akan membahas tentang masalah yang ia hadapi di depan semua orang. Ia menoleh ke arah oma yang terdiam dan memilih sibuk dengan ponsel yang ada di tangannya.Maafkan Rachel, oma. Cucu oma terlalu jenius hingga aku tak bisa menyembunyikan rahasia ini! gumam hati Rachel.Sesaat, kedua mata Rachel mengerling menatap orang yang tersenyum manis ke arahnya."Kak Sakti?" tanya batin Rachel menyeringai.****"Ini sudah malam. Lebih baik oma pulang sekarang!" pinta Satria mencium punggung tangan sang Oma."Satria, maafkan oma, ya! Oma tak bermaksud membuat Rachel tertekan. Oma hanya tak mau saja semua orang bilang kalo kamu hanya dijadikan kacung olehnya. Sebagai seorang suami tidak wajib membawa anak dalam bekerja!" tutur oma menjelaskan alasannya.Satria menghela nafas panjang."Yang bilang Satria seperti itu hanya oma saja. Oma dengar 'kan? Tadi mereka bilang apa? Bahkan beberapa pihak agensi menginginkan j

  • Terjebak Cinta CEO   Satria terlalu jenius untuk dibohongi

    Maafkan aku! Aku tak bisa menceritakannya sama kamu. Aku tak mau gara-gara aku, hubungan kamu dan oma menjadi renggang! gumam batin Rachel mengusap air matanya yang sempat terjatuh.Sejenak, sudut mata Satria mengerut melihat apa yang terjadi di layar ponselnya. Kata-kata oma terdengar begitu pedas dan melukai hati istrinya.Satria menoleh. Lagi dan lagi, istrinya menyembunyikan sesuatu hal yang seharusnya ia ketahui. Tanpa banyak buang waktu, Satria menghubungi Dinda untuk mengatur jadwal konferensi pers untuknya."Iya. Satu jam lagi, semuanya harus siap!" perintah Satria yang mengejutkan Rachel."Doni, kita langsung ke GM Grand!""Ok!" jawab Doni memutar arah.Rachel penasaran dan bingung dengan apa yang akan di lakukan suaminya. Perlahan, jari jemari tangannya mulai meraih tangan Satria yang berdiam di sampingnya."Sayang, kita ngapain ke GM Grand? Bukankah kita mau ke rumah oma?" tanya Rachel penasaran."Kit

  • Terjebak Cinta CEO   Kecurigaan Satria

    Akhirnya kamu pulang juga!" kata Doni mengejutkan Satria."Ada apa? Apa terjadi sesuatu pada istri dan anakku?" tanya Satria penasaran."Aku juga tidak tau! Yang jelas, tadi oma datang ke sini dan terlihat seperti orang marah," tutur Doni yang membuat Satria terkejut."Marah?" tanya Satria mengernyit heran."Iya, dan aku lihat! Rachel dan junior menangis tiada henti saat oma pulang." Kata-kata Doni membuat Satria berpikir sejenak. Apa yang di katakan oma sehingga membuat Rachel dan putranya menangis.Apa oma menyudutkannya lagi? tanya batin Satria mendesah sebal. Sudut matanya mengerut menatap ke arah kamarnya. Wanita yang ia cintai duduk termenung menatap ke arah jendela. Tanpa banyak buang waktu, Satria bergegas masuk ke dalam rumah.Sesaat, langkah Satria terhenti melihat Bayu dan Fajar bermain dengan junior di teras rumahnya. Tawa kecil junior membuat rasa rindu Satria terobati."Selamat sore, Pak!" jawab mereka berdiri meny

  • Terjebak Cinta CEO   Kemarahan oma

    Duduk! Oma ingin bicara sama kamu!" ketus oma yang mengejutkan Rachel.Kenapa oma terlihat begitu marah padaku? batin Rachel bertanya. Perlahan, ia mulai duduk tepat di depan sang oma. Tenggorokannya seakan kering dan tak mampu menegak salivanya sendiri. Tatapan sang oma membuatnya begitu takut."Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Oma memicing."Terjadi apa, Oma?" tanya Rachel bingung dan tak mengerti apa maksud sang Oma."Bagaimana bisa kamu berbohong padaku?" ucap Oma terlihat begitu emosi. Rachel terdiam dan mulai memikirkan sesuatu yang membuat sang oma marah kepadanya."Bondan, perlihatkan vidionya!" perintah Oma."Siap, Oma!" jawab Bondan memperlihatkan vidio Satria dan junior pada Rachel."Apa ada masalah di antara kalian? Sehingga kamu meninggalkan junior dan membiarkannya bersama Satria?" cecar Oma yang memang benar adanya.Rachel seakan tak mampu menegak salivanya sendiri. Mulutnya seakan terkunci dan tak mampu menja

  • Terjebak Cinta CEO   Salah mengartikan

    Rachel memicing dan yakin kalo suara itu adalah suara Laura.Laura? Ngapain dia ingin bertemu dengan suamiku? batin Rachel bertanya. Wajahnya yang cantik mulai muram mendengar suara orang yang membuat dirinya cemburu.Rachel, hilangkan rasa cemburu kamu ini. Kamu tau 'kan? Suami kamu tak mungkin melakukan hal yang menyakiti dirimu! gumam batin Rachel menarik nafas dalam-dalam."Rachel, nanti kita sambung lagi, ya! Ada klien yang datang," bisik Dinda berbohong."Iya," jawab Rachel seakan tak percaya kalo suara yang ia duga Laura adalah suara klien.Dinda menghela nafas panjang. Perlahan, ia meletakkan ponselnya seraya melirik Laura yang sedari tadi berdiri di depannya."Apa kamu sudah janji untuk bertemu dengannya?" tanya Dinda yang membuat Laura terkekeh."Kamu itu apa-apaan, sih, Din. Aku 'kan bukan orang lain," ujar Laura duduk di depan Dinda.Dinda menghela nafas panjang. Sudut matanya mengerut, kedua tangannya menopang di d

  • Terjebak Cinta CEO   Musibah membawa berkah

    Keesokan harinya, Oma terperangah melihat Satria presentasi sambil menggendong junior."Apa-apaan ini? Kenapa cicit oma bisa ikut kerja? Bukankah kemarin, Junior berada di rumah?" ketus Oma marah."Bondan, kita ke rumah pak Satria sekarang!" perintah sang oma seraya menutup teleponnya."Berani-beraninya, dia membohongiku!" gumam oma memicing.Seperti biasa, Rachel mempersiapkan setelan jas untuk sang suami. Senyum manis mulai terpancar di raut wajah mereka. Pelukan hangat Satria membuat Rachel tak bisa melepaskannya."Apa aku boleh kerja?" tanya Satria yang masih mengenkan kimono. Dengan lembut, ia mencium pipi istrinya.Rachel menyeringai, secara spontan tangan kanannya terbiasa mencubit pinggang Satria."Kamu tuh, ya? Hobi banget menggodaku!" kata Rachel mencubit pinggang suaminya."Sayang, sakit!" keluh Satria kesakitan."Biarin! Habisnya, suka banget godain aku. Sudah tau, punya istri cemburuan. Trus aja diledeki

  • Terjebak Cinta CEO   Junior viral

    "Aku salah lagi menilainya? Ya Tuhan, apa yang aku lakukan? Tak seharusnya aku menuduh suamiku yang bukan-bukan!" gumamnya seraya menutup wajah cantiknya dengan kedua tangannya."Apa dia mau memaafkan aku?" kata Rachel membuka ponselnya. Jari jemari tangannya dengan cepat mencari kontak Satria. Tapi, ia terhenti saat rasa gengsi menghampiri dirinya."Masa' aku harus minta maaf? Dia juga salah. Tak seharusnya dia menangkap tubuh Laura seperti kemarin. Apa dia lupa jika jiwa dan raganya adalah milikku?" gumam Rachel yang masih saja cemburu buta."Tapi, apa yang di katakan Doni memang benar. Dia tak mungkin melakukannya! Kalo aku tidak minta maaf, yang ada aku juga tidak akan dengar dia untuk mengucapkan kata maaf. Apalagi, dia 'kan sangat kekeh dengan pendiriannya. Kalo dia nggak salah ia nggak mungkin meminta maaf," gumamnya cemberut.Drt ...Rachel melirik ke arah ponselnya. Kedua matanya mengerling saat Intan mengirimkan pesan untuknya.

  • Terjebak Cinta CEO   Rasa bersalah

    Intan yang melihatnyapun terbelalak kaget. Ia seakan tak percaya melihat pemandangan yang mustahil terjadi pada atasannya itu. Kenapa pak Satria bawa junior? Ke mana Rachel? Apa dia sakit? batin Intan bertanya dan kembali melanjutkan pekerjaannya.Senyum Dinda selalu tertoreh saat melihat junior ikut datang ke kantor. Wajahnya yang imut menggemaskan dengan senyum kecil indahnya membuat Dinda tak mau jauh dari Junior."Sat, biar aku gendong!" kata Dinda merentangkan kedua tangannya dan bersiap menggendong junior."Sayang, ikut aunty dulu, ya!" ucap Dinda yang terlihat begitu bahagia."Ini sudah siap semua?" tanya Satria membuka berkas-berkas yang tertumpuk di meja."Iya, kamu tinggal revisi saja!" jawab Dinda seraya memegang pipi chubby junior."Sayang, kamu ganteng banget, sih?"Sesaat, Dinda melirik Satria yang terdiam memikirkan sesuatu. Dengan hati-hati, ia mulai mempertanyakan apa yang terjadi pada sahabatnya."Apa semua baik-baik saja? Ap

DMCA.com Protection Status