Share

Daun Pisang

Satria hanya melirik Dinda yang mulai duduk di depannya. Jari jemari tangannya tak berhenti memilah-milah beberapa lembaran yang menumpuk di hadapannya.

"Daripada ngoceh tak jelas seperti itu, mendingan bantu aku merevisi semua laporan ini," ucap Satria melempar beberapa berkas di meja.

"Beres! Oiya, Sat. Aku baru tau, kalo Oma sangat peduli banget sama kamu." Senyum Dinda memudar saat Satria tak merespon kata-katanya.

Dinda hanya mendesah sebal, lagi dan lagi dia harus kecewa dengan sikap jutek sahabatnya itu.

"Sat, kamu kan sekarang sudah menikah, hilangkanlah sifat jutekmu itu. Aku nggak bisa bayangin, nasib istri kamu jika berhadapan dengan suami kayak kamu," lirik Dinda yang masih saja tak mendapat respon dari Satria. 

Dinda menghela nafas panjang.

'Bener-bener nih, orang. Jika urusan pekerjaan, meskipun suaraku seperti petir menyambar tetap saja ia tak mendengarkannya,' gerutunya dalam hati dan mulai membuka beberapa berkas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status