Bruukk....
"Aww ma-maaf aku tidak sengaja," ucapnya yang belum menyadari wajah pria yang ia tabrak.
Tetapi ketika Carissa menyadari aroma parfum pria ini, aroma yang sangat ia kenal parfum yang suka dipakai Kak Marco. Dengan berani ia mengangkat wajahnya dan menatap pria tersebut untuk memastikan apakah dugaannya tepat atau salah, ternyata dugaannya tepat Pria itu sudah menatap Carissa dengan penuh emosi di wajahnya sangat terlihat jelas.
"Siapa yang ngijinin kamu masuk sini?" tanya Marco.
"Ini 'kan tempat umum Kak masa aku nggak boleh masuk sih," ucap Carrisa.
"Bagus sekali jawabanmu Carrisa, aku akan telpon Jack untuk menjemputmu," ancam Marco yang mengeluarkan ponselnya.
Carissa yang melihat itu pun langsung merampas ponsel Marco dan memasukkan ponselnya ke dalam bra-nya, Marco terkejut melihat aksinya.
"Kalo kak Marco mau telpon Kak Jack coba ambil ponselnya dari dalam bra-ku," tantang Carrisa tanpa rasa ada malu.
"Carrisa jangan macam-macam, cepat kembalikan aku tidak mau Jack mengira aku menjerumuskanmu," peringatan yang diberikan oleh Marco padanya.
"Makanya Kak Marco jangan telpon Kak Jack, soalnya aku berbohong pada Kak Jack dia tidak tahu aku ada disini, jadi tolong aku ya Kak rahasiakan ini," rayu Carrisa pada Marco dengan manja memeluk tubuhnya sehingga membuat detak jantung Marco berpacu lebih cepat.
"Ya ampun nih anak make meluk-meluk segala lagi, bikin pertahanan gue runtuh dah," batin Marco saat Carrisa masih memeluknya.
Marco memang memiliki perasaan lebih kepada Carrisa sejak empat tahun ini , disaat Carrisa mulai memasuki perguruan tinggi, disaat Marco putus dari kekasihnya Carrisa yang selalu menghiburnya dari situ tumbuh lah perasaan lebih ingin memiliki Carrisa, semula ia mengira rasa sayang ini hanya sayang antara Kakak kepada Adiknya, ternyata ia menyadari bahwa perasaan ini lebih dari sekedar sayang Kakak kepada Adiknya.
Hanya saja ia belum berani mengatakan perasaannya kepada Carrisa, terlebih lagi Marco mengetahui Darren sahabatnya yang terang-terangan mengejar Carrisa, walaupun ditentang oleh Jack. Namun Darren tidak pernah menyerah mengejar cinta Carrisa bagaimana jika sampai Darren dan Jack tahu kalau Marco juga mencintai Carrisa, mungkin akan ada pertengkaran dalam persahabatan ini, maka dari itu Marco berusaha menahan perasaannya.
"Cuihh, bahkan kau mulai nakal Risa selain berbohong kamu juga sudah berani meminum alkohol," cibir Marco yang menghirup bau alkohol dari tubuh Carrisa.
"Ya maaf deh Kak. Aku cuma minum dua gelas aja kok terus udahan langsung pusing banget kepalaku kak," ceritanya.
"Dua gelas Cuma!! ya ampun Carrisa," kesal Marco ditambah Carrisa masih saja memeluknya membuat detak jantung Marco semakin tidak karuan.
"Maaf Kak Marco yang ganteng dan baik hati," ucap Carrisa dan langsung mengecup bibir Marco, benar-benar membuat Marco tidak percaya dan lepas diri.
"Kau sudah mabuk Carrisa!!" ucap Marco.
Marco yang sudah lepas kendali melumat bibir Carrisa dengan kasar dan mengunci tubuh Carrisa di dinding. Tanpa memperdulikan orang-orang yang memperhatikan mereka. Sedangkan Carrisa yang memang sudah dalam pengaruh Alkohol pun begitu menikmati ciuman Marco yang menggairahkan.
Marco yang tersadar atas kelakuannya melepaskan bibirnya dari bibir Carrisa walaupun sebenarnya ia masih ingin merasakan bibir manis Carrisa, namun ia sadar bahwa apa yang ia lakukan saat ini adalah salah memanfaatkan Carrisa yang sedang mabuk. Marco pun membawa Carrisa keluar dari Club'nya menuju mobil sports mewahnya, ia mendorong tubuh Carrisa kedalam mobilnya dan menutup pintu mobilnya dan ia pun memutari mobilnya dan masuk kedalam mobil, menyalakan mesin dan melajukan mobilnya ke arah rumahnya.
"Kak kepalaku sakit banget deh ,kok Kak Marco ada dua yah Kak," racau Carrisa.
"Kak Marco kok ganteng banget sih, terus kok kissing nya udahan sih padahal aku suka tau kissing sama Kak Marco," beo Carrisa.
Marco yang mendengarkan ocehan Carrisa hanya geleng-geleng kepala dan diam sambil sesekali menatap ke arah Carrisa.Tak lama mereka tiba di Rumah Marco, Marco membuka pintu mobil sebelah penumpang dan membantu Carrisa keluar dari mobilnya, Carrisa yang terlihat lemas dan sempoyongan membuat Marco berinisiatif menggendongnya ala Bridal style dan membawa Carrisa masuk ke dalam rumah Marco yang besar dan mewah rumah bergaya Eropa, dilangit-langit rumah itu ada beberapa Chandelier yang menggantung indah terlihat jelas betapa mahal harganya.
Carrisa baru pertama kali di bawa Ke Rumah Marco , karena sebelumnya Carrisa hanya tahu Apartement Marco yang biasa dibuat tempat berkumpul oleh Darren, Jack, Marco dan Carrisa yang suka ikut Jack jika bosan dirumahnya.
"Bik ... bik Asih," teriak Marco.
Bik Asih muncul dari arah dapur, dan kaget melihat kedatangan Tuannya karena sudah hampir dua bulan Tuannya tidak pulang ke rumah.
"Tu- Tuan sudah pulang. Itu siapa Tuan yang di gendong?" tanya Bik Asih penasaran.
"Udah bik nggak usah kepo!! tolong bikinin air jeruk nipis hangat dicampur madu ya bik," pinta Marco.
"Iya Tuan. bik Asih buatin," jawab Bik Asih.
"Nanti langsung antar ke kamar saya ya bik," perintah Marco kembali.
"Iya Tuan," jawab Bik Asih yang langsung menuju dapur untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh Marco.
Marco langsung membawa Carrisa naik ke lantai atas menuju kamarnya, pada saat ia menaiki tangga tiba-tiba Carrisa memuntahkan cairan dari mulutnya ke tubuh Marco mengenai kemeja dan Jas nya. Carrisa pun langsung tertidur di gendongan Marco tanpa merasa bersalah.
"Shitt !!! Carrisa kalau aja kamu bukan adiknya Jack udah aku makan kamu," umpat Marco.
Tiba di kamarnya Marco meletakkan Carrisa diatas kasur nya, dan meninggalkan ke kamar mandi untuk mengganti pakaian, karena pakaiannya saat ini sudah benar-benar bau muntah Carrisa, oleh karena itu Marco membersihkan tubuhnya sekaligus untuk mendinginkan gairah nya yang sudah terbangun oleh Carrisa.
Marco keluar dari kamar mandi dengan memakai kimono handuknya, ia melihat nampan berisi air jeruk nipis hangat dan madu di atas nakas dekat ranjang nya. Lalu ia pun berjalan ke arah lemari pakaiannya dan mengambil sebuah kaos oblong dan diletakkannya di tepi ranjang.Marco pun keluar dari kamarnya menuruni anak tangga dan memanggil Bik asih .
"Bik tolong bantu saya bersihkan tubuh Carrisa di kamar saya, dan pakaikan kaos yang ada di tepi ranjang." perintah Marco.
"Baik Tuan, oh ya Tuan maaf ini tas Non Carrisa terjatuh diluar tadi," ucap Bik Asih sambil menyerahkan handbag Carrisa kepada Marco.
"Oh ya makasih Bik," balas Marco.
Bik Asih pun langsung menuju lantai atas dengan membawa handuk serta baskom ke arah kamar Marco untuk membersihkan tubuh Carrisa yang sudah penuh dengan bau alkohol dan muntahnya.
Marco duduk di kursi mini bar dekat ruang makan dan mengambil sebotol wine miliknya dan sebuah gelas kaca, Marco memang mengoleksi berbagai macam wine di rumahnya, ia pun mulai meneguk wine yang sudah ia tuang ke dalam gelas dan meresapi rasa wine tersebut. Tak lama terdengar suara dering ponsel dari dalam tas Carrisa, Marco yang penasaran pun membuka tas Carrisa dan mengambil ponsel Carrisa, Marco melihat layar ponsel Carrisa tertera nama Anya dilayar ponsel tersebut, dengan penasaran Marco pun coba menerima panggilan tersebut.
[ Risa...., lo dimana gue nyariin lo juga kata Bartender lo ke toilet, gue cek ke toilet lo kagak ada, lo dimana sih?]
[ Oh, jadi kamu Anya yang ajak Carrisa ke Club saya]
"Ups mati gue," batin Anya.
[ I-iya Kak maaf, tadi Anya cuma minta temenin aja kok sama Risa, tapi beneran deh suer nggak ngapa-ngapain]
[Nggak ngapa-ngapain!! kamu bilang nggak ngapa-ngapain? kamu tahu Kak Marco ketemu Risa lagi mabuk ]
[Hahh!! Anya nggak tahu Kak, sumpah deh!! tapi keadaan Risa gimana Kak sekarang? ]
[Risa udah Kak Marco bawa pulang tugas kamu kalo Jack tanya ke kamu tentang Risa, bilang aja Risa nginep di rumah kamu, jangan sampai Jack tahu Risa mabuk]
[Siap Kak, maaf ya Kak]
Anya langsung menutup panggilannya. Marco pun mulai membuka aplikasi pesan pada ponsel Carrisa untuk mengirimkan sebuah pesan ke Jack.
"Kak malam ini aku nginep di rumah Anya, besok aku balik "
Setelah selesai mengirim pesan Marco mulai iseng dan menjelajahi ponsel Carrisa, ia mulai membuka galeri photo yang ada di ponsel Carrisa, Marco tersenyum geli melihat beberapa photo di galeri ponsel Carrisa.
"Kamu cantik dan ngegemesin banget sih Ris," gumam Marco lirih.
Dan ada beberapa photo yang ia kirim ke ponselnya. Marco terlalu asyik memainkan ponsel Carrisa hingga ia tak sadar Bik Asih sudah memanggil namanya beberapa kali.
"Tuan-tuan," panggil Bik Asih yang menyentuh lengan Marco, hingga ia tersadar.
"Oh, iya Bik," jawab Marco.
"Tuan Non Carrisa udah Bibik bersihkan, apa ada lagi yang Tuan perlukan?" tanya Bibik.
"Oh nggak Bik sudah, terimakasih ya Bik," ucap Marco.
"Sama-sama Tuan, kalau begitu Bibik pamit istirahat ya Tuan," pamit Bik Asih.
"Iya silahkan Bik," jawab Marco.
Marco naik ke lantai atas menuju kamarnya dengan membawa tas Carrisa, setelah memasuki kamarnya ia letakkan tas Carrisa di meja dekat sofa kamarnya, dan ia mendekati Carrisa duduk di tepi ranjangnya. Marco memandangi wajah Carrisa dan membelai lembut rambutnya, ketika arah pandangnya turun ke bibir Carrisa ,ia teringat akan ciumannya dengan Carrisa di Club tadi, Marco tersenyum lalu ia memberanikan diri mengecup bibir itu sekali lagi dengan lembut.
Suara Dering Ponsel Marco berbunyi membuat mengalihkan pandangannya dari Carrisa ke tempat ponselnya berbunyi yang berada di atas meja riasnya, ketika Marco ingin bangkit berdiri mengambil ponselnya di meja rias tiba-tiba Carrisa menahan tangan Marco dan mengigau."Aku sayang banget sama Kakak, tapi gara-gara si Jack sialan aku jadi nggak bisa dekat sama Kakak," igau Carrisa.Marco terkejut mendengar racauan Carrisa, dia jadi terpikir. Kakak? Kakak siapa yang kamu maksud aku atau Darren?" batin Marco.Ponsel Marco terus berdering, akhirnya Marco melepaskan tangan Carrisa dan mengambil ponselnya diatas meja, ia menatap layar ponselnya tertera nama Darren, Marco pun langsung menerima panggilan tersebut.[Bro, lama banget sih ngangkatnya?][Sorry-sorry lagi di kamar mandi, kenapa?][ Gue , ada di Club lo nih sama Jack kemari lah!!][Hmmh gimana ya][Parah lo, temen datang Tuan rumahnya kagak nongol, calon Kakak ipar gue ngoc
BAB 4"Kamu mau kemana Ris?" bisik Marco ditelinga Carrisa membuat ia merinding."A-aku mau ke kamar mandi Kak," jawab Carrisa gugup."Kamu tahu letak kamar mandinya yang mana?" tanya Marco kembali yang masih dalam keadaan memeluk Carrisa.Carrisa yang gugup melihat beberapa banyak pintu kaca di kamar ini membuat dia bingung dimana letak kamar mandinya."Ehm nggak tahu Kak," jawab Carrisa kaku."Itu pintu kaca sebelah kiri," jawab Marco sambil menunjuk pintu kaca dengan jari telunjuknya dan diekori dengan mata Carrisa untuk mengetahui arahnya."Oh itu, yaudah aku ke kamar mandi dulu ya Kak," ijin Carrisa."Jangan lama Ris, aku ingin memelukmu lagi," ucap Marco lembut yang melepas pelukannya dari tubuh Carrisa seakan tidak rela melepasnya."Iya Kak Marco ganteng," ceplos Carrisa yang langsung
Darren terlihat serius sedang membaca berkas-berkas perkara Kliennya. Siang ini dia jadwal Sidang untuk kasus penipuan yang dituduhkan kepada Klieennya. Ketika ia sedang fokus tiba-tiba dari arah luar ruangan kerjanya terdengar suara ketukan pintu.Tok...tok....tok...."Ya masuk," ucap Darren.Masuklah Tania asistent Darren bersama seorang wanita cantik yang modis, Darren agak sedikit terpukau dengan kecantikannya hanya saja ia tidak terlalu tertarik karena di hatinya sudah ada Carrisa, entah kenapa segala hal yang berbau Carrisa pasti akan membuat Darren tertarik, Dareen seringkali dikelilingi wanita cantik tetapi ia selalu menolakk dan berusaha menghindar untuk menghargai Carrisa bagaimanapun didepan Carrisa ia tidak ingin dicap playboy."Pak ini Nona Zelin dia ingin bertemu Pak Darren untuk konsultasi masalah perceraian dengan suaminya," ucap Tania."Oh ya si
Pertanyaan Marco membuat jantung Carrisa berdegup lebih kencang dari biasanya sehingga menimbulkan rasa senang dan takut."Kakak serius?? terus kalo Kak Jack tahu gimana ? " tanya Carrisa kembali dengan gugup karena merasa tidak percaya dengan perkataan Marco."Kalo aku tidak serius aku tidak akan menghentikan perjalanan kita, dan Jack kita bisa berhubungan dibelakangnya sampai dia bisa merestui hubungan kita , bagaimana apakah kamu mau Ris?"jawab Marco tersenyum.Carrisa baru tersadar bahwa mobil yang ia tumpangi saat ini sedang berhenti."Tu-tunggu Kak Marco emang juga suka sama aku? Kak Marco mau balas perasaanku bukan karena kasihan atau hal lainnya kan?" tanya Carrisa.Ucapan Carrisa membuat Marco merasa gemas denga Carrisa , alih-alih ingin menjawab pertanyaan Carrisa, Marco mendekati wajah Carrisa dan langsung melumat bibir Carrisa, Carrisa terkejut mendapat serangan yang tidak diduga-duga oleh Marco, namun Carrisa menikmati serangan tersebut. Melihat Carrisa seperti kehabisan
"Kamu lagi chatingan sama siapa Risa, serius banget senyum-senyum gitu" tanya Darren dan Risa langsung menutup aplikasi chatnya dan menatap ke arah Darren." Oh ini lagi chat sama Anya" jawab Carrisa gugup dan matanya menatap Darren."Oh Anya ! kamu makan dulu dong Risa, enggak baik kalo lagi makan malah maen ponsel" ucap Darren."Iya Kak Dareen ganteng" jawab Risa imut dengan tersenyum manis."Makasih Risa aku emang tampan dan ketampanan aku ini emang ditakdirkan menemani kecantikanmu Risa" ucap Darren tersenyum hangat. Namun kata-kata Darren malah membuat Jack dan Marco tertawa sedangkan Risa hanya merasa agak sedikit mual mendengarkan gombalan Darren."Kok ketawa? " tanya Darren pada kedua sahabatnya. "Lo emang cocok Dare jadi pengacara, lo jago ngerangakai kata-kata" ucap Jack sambil melirik jam tangannya. "Apaan sih lo Jack, gue tuh emang ngomong nyata" protes Darrren."Iya-iya Dare. Eh sory ya gue duluan soalnya ada jam visit nih" pamit Jack."Kak terus aku pulang sama siapa?"
Darren sudah tiba di kantor firma hukumnya, ia masih kesal dengan keputusan Jack, karena lebih memilih Marco dibanding dirinya untuk mempekerjakan Risa. "Sial, padahal gue udah ngarep banget bisa ketemu sama Risa setiap hari, kenapa harus Marco sih? Marco kan udah ganteng tajir, kalo Risa suka sama Marco gimana?. Akh kok gue jadi parno gini sih, justru gue harunya tenang karena Marco kan tahu gue cinta mati sam Risa, dan dia enggak mungkin khianatin gue, kalo Risa kerja diluaran bukan sama Marco atau bukan sama gue, nanti dia malah jatuh cinta sama cowok lain lagi" gumam Darren didalam kantornya. Dan terdengar suara ketukan pintu yang membuyarkan pikiran Darren tentang Risa. "Iya masuk" ucap Darren. Sekertaris Darren masuk keruangan Darren bahwa ada klien yang ingin bertemu dengannya. Darren pun menyuruh kliennya untuk masuk."Permisi Pak Darren, perkenalkan saya Anita" ucap klien Darren."Iya saya Darren, apa ada yang bisa saya bantu" ucap Darren mengeluarkan sisi keprofesionalannya.
BAB 9Warning 21+!!!Carrisa mulai mengerjakan beberapa soal psikotes yang diberikan oleh Sukma, walaupun hatinya merasa kesal namun Carrisa tetap mengerjakan soal tersebut. Hanya dalam waktu kurang lima menit Carrisa menyelesaikan tugas tersebut, sebenarnya Carrisa ini adalah gadis yang pintar hanya saja ia lebih menutupi kepintarannya dari keluarganya karena Carrisa tidak ingin jika keluarganya tahu Carrisa memiliki otak yang cerdas sudah pasti ia akan dipaksa oleh Papa dan Mamanya juga Jack.Carrisa berdiri melangkahkan kakinya ke arah meja Sukma untuk memberikan tugas yang telah ia selesaikan.“Permisi Bu Sukma, ini tugasnya sudah selesai.” Jelas Carrisa sambil menyerahkan lembaran kertas yang telah ia kerjakan.“Oh, sudah selesai. Baiklah kamu duduk dulu ditempatmu ya!! tunggu hasilnya.” Jawab Sukma sambil mengambil lembaran kertas yang disodorkan oleh Carrisa.“Baik Bu,” Carrisa kembali duduk dan kedua bola matanya memutar ke segala arah penjuru ruangan ini, ia memperhatikan de
BAB 10“Lakukanlah!! Asal kamu berjanji tidak akan pernah melepaskanku!!” ucap Carrisa denga suara paraunya karena dirinya sudah benar-benar bergairah.“Aku tidak akan pernah melepaskan milikku, sayang.” Ucap Marco semangat.“Oh iya? Kalau begitu lakukanlah.” Balas Carrisa.Marco yang sudah dipenuhi oleh hasrat birahinya benar-benar bersiap untuk memangsa Carrisa, junior miliknya sudah sangat sesak ingin segera dikeluarkan dari sangkarnya. Sementara Carrisa sudah sangat terbuai oleh sentuhan-sentuhan lembut dari Marco pada tubuhnya.“Apa kamu yakin sayang??” tanya Marco sekali lagi. Biar bagaimanapun Marco ingin melakukan ini atas dasar suka sama suka bukan sekedar terpaksa, ia tetap ingin Carrisa nyaman bersamanya.“Lakukanlah!!! Kamu sudah membangkitkan gairahku tapi masih saja banyak bertanya!!” umpat Carrisa membuat Marco tersenyum lucu karena melihat Carrisa terbuai akan cumbunya.“Hahaha, baiklah sayang!! Aku pastikan kamu tidak akan menyesal.” Ucap Marco terkekeh.“Aku tidak
“Issh kak Marco, lain kali aja deh. Aku mau pulang dulu, bisa-bisa aku digantung sama Kak Jack.” Jawab Carrisa.Marco menghembuskan nafas dengan pasrah, pasalnya sudah dua kali ia di tolak oleh Carrisa hari ini, membuatnya harus menahan kembali hasratnya.“Baiklah, aku antar kamu pulang!!” jawab Marco.“Yaudah ayok kak, cepat!!” sahut Carrisa sambil memasukkan ponselnya kedalam tas.Marco dan Carrisa pun keluar dari gedung M&J Corporate, selama perjalanan menuju luar gedung Carrisa merasa ada keanehan pada Marco.‘Kok Kak Marco enggak pegang tangan aku ya??kenapa tiba-tiba jadi dingin sama cuek dia?? tadi di ruangan mesum banget??’ dalam benak Carrisa dalam perjalanan ke luar gedung.Dalam perjalanan pun hanya ada keheningan, padahal saat ini Marco menggunakan sopir seharusnya dia bisa lebih leluasa bersama Carrisa di dalam mobil, namun Marco hanya diam dan fokus pada layar ponselnya sejak dari mesin mobil menyala hingga tiba menuju kediaman Dominique.“Makasih ya Kak, udah anterin
“Kamu mau tahu jawabannya kan?” tanya Jack.Jack memberikan beberapa lembaran kertas yang sudah di kliping dengan tulisan Standart Operational Procedure RS HEALTH& HEALTHY INDONESIA kepada Brenda.Brenda mengernyitkan dahinya, sambil menerima lembaran kertas yang diberikan oleh Jack.“Baca itu!! Biar kamu paham!!” jelas Jack.“Dokter, nyuruh saya baca SOP Rumah sakit ini??” tanya Brenda.“Iya, kamu bisa baca itu saat kamu sedang tidak sibuk. Dan karena hari ini saya lihat kamu sedang tidak sibuk, maka sebaiknya kamu bisa baca SOP itu hari ini.” Tegas Jack.“Hari ini saya sibuk Dok, ada jadwal visit pasien Dokter Cahyo karena hari ini dia tidak bisa datang.” Ketus Brenda.Jawaban Brenda dengan nada ketus tentu saja membuat Jack semakin kesal dengan Dokter baru ini. Selama ini di Rumah Sakit tidak pernah ada yang berani menjawabnya dengan ketus, meskipun itu Dokter Senior.“Maaf Dokter, untuk pasien Dokter Cahyo saya akan minta Dokter jaga yang melakukan visit. Karena saya rasa anda
Brak...Seketika bunyi benda jatuh dari kamar pribadi Marco,hingga terdengar ke telinga Darren dan membuat tatapan matanya beralih kepintu tersebut.“Apaan tuh Mar yang jatuh??” tanya Darren.“Hah!! bukan apa-apa. Udah sana pulang!!” usir Marco.“Lo enggak nyembunyiin sesuatu diruangan itu kan, Mar??”“Enggak ‘lah!! Mana mungkin gue nyembunyiin sesuatu, buat apa juga coba. Mungkin itu berkas gue kali jatuh kena angin, karena tadi buru-buru gue keluar.” Dalih Marco.“Ooh.. angin. Eh angin? Emang ruangan lo pakai kipas angin bukannya pakai Ac ya, soalnya gue enggak pernah lihat ada kipas angin disitu.” Ucap Darren.“Oh itu baru di beli sama Toni tadi kipasnya, gue lagi males pakai Ac masalahnya. “ dalih Marco kembali.“Ciih... aneh lo, gue pikir lo bawa cewek kesini terus lo lagi ena-ena pas gue datang tadi.” Sindir Darren.“Gila lo!! Mana berani gue bawa perempuan bookingan ke kantor. Jatuh harga diri gue ‘lah!!” sahut Marco.Darren masih memperhatikan pintu ruangan itu, ia sebenarnya
BAB 10“Lakukanlah!! Asal kamu berjanji tidak akan pernah melepaskanku!!” ucap Carrisa denga suara paraunya karena dirinya sudah benar-benar bergairah.“Aku tidak akan pernah melepaskan milikku, sayang.” Ucap Marco semangat.“Oh iya? Kalau begitu lakukanlah.” Balas Carrisa.Marco yang sudah dipenuhi oleh hasrat birahinya benar-benar bersiap untuk memangsa Carrisa, junior miliknya sudah sangat sesak ingin segera dikeluarkan dari sangkarnya. Sementara Carrisa sudah sangat terbuai oleh sentuhan-sentuhan lembut dari Marco pada tubuhnya.“Apa kamu yakin sayang??” tanya Marco sekali lagi. Biar bagaimanapun Marco ingin melakukan ini atas dasar suka sama suka bukan sekedar terpaksa, ia tetap ingin Carrisa nyaman bersamanya.“Lakukanlah!!! Kamu sudah membangkitkan gairahku tapi masih saja banyak bertanya!!” umpat Carrisa membuat Marco tersenyum lucu karena melihat Carrisa terbuai akan cumbunya.“Hahaha, baiklah sayang!! Aku pastikan kamu tidak akan menyesal.” Ucap Marco terkekeh.“Aku tidak
BAB 9Warning 21+!!!Carrisa mulai mengerjakan beberapa soal psikotes yang diberikan oleh Sukma, walaupun hatinya merasa kesal namun Carrisa tetap mengerjakan soal tersebut. Hanya dalam waktu kurang lima menit Carrisa menyelesaikan tugas tersebut, sebenarnya Carrisa ini adalah gadis yang pintar hanya saja ia lebih menutupi kepintarannya dari keluarganya karena Carrisa tidak ingin jika keluarganya tahu Carrisa memiliki otak yang cerdas sudah pasti ia akan dipaksa oleh Papa dan Mamanya juga Jack.Carrisa berdiri melangkahkan kakinya ke arah meja Sukma untuk memberikan tugas yang telah ia selesaikan.“Permisi Bu Sukma, ini tugasnya sudah selesai.” Jelas Carrisa sambil menyerahkan lembaran kertas yang telah ia kerjakan.“Oh, sudah selesai. Baiklah kamu duduk dulu ditempatmu ya!! tunggu hasilnya.” Jawab Sukma sambil mengambil lembaran kertas yang disodorkan oleh Carrisa.“Baik Bu,” Carrisa kembali duduk dan kedua bola matanya memutar ke segala arah penjuru ruangan ini, ia memperhatikan de
Darren sudah tiba di kantor firma hukumnya, ia masih kesal dengan keputusan Jack, karena lebih memilih Marco dibanding dirinya untuk mempekerjakan Risa. "Sial, padahal gue udah ngarep banget bisa ketemu sama Risa setiap hari, kenapa harus Marco sih? Marco kan udah ganteng tajir, kalo Risa suka sama Marco gimana?. Akh kok gue jadi parno gini sih, justru gue harunya tenang karena Marco kan tahu gue cinta mati sam Risa, dan dia enggak mungkin khianatin gue, kalo Risa kerja diluaran bukan sama Marco atau bukan sama gue, nanti dia malah jatuh cinta sama cowok lain lagi" gumam Darren didalam kantornya. Dan terdengar suara ketukan pintu yang membuyarkan pikiran Darren tentang Risa. "Iya masuk" ucap Darren. Sekertaris Darren masuk keruangan Darren bahwa ada klien yang ingin bertemu dengannya. Darren pun menyuruh kliennya untuk masuk."Permisi Pak Darren, perkenalkan saya Anita" ucap klien Darren."Iya saya Darren, apa ada yang bisa saya bantu" ucap Darren mengeluarkan sisi keprofesionalannya.
"Kamu lagi chatingan sama siapa Risa, serius banget senyum-senyum gitu" tanya Darren dan Risa langsung menutup aplikasi chatnya dan menatap ke arah Darren." Oh ini lagi chat sama Anya" jawab Carrisa gugup dan matanya menatap Darren."Oh Anya ! kamu makan dulu dong Risa, enggak baik kalo lagi makan malah maen ponsel" ucap Darren."Iya Kak Dareen ganteng" jawab Risa imut dengan tersenyum manis."Makasih Risa aku emang tampan dan ketampanan aku ini emang ditakdirkan menemani kecantikanmu Risa" ucap Darren tersenyum hangat. Namun kata-kata Darren malah membuat Jack dan Marco tertawa sedangkan Risa hanya merasa agak sedikit mual mendengarkan gombalan Darren."Kok ketawa? " tanya Darren pada kedua sahabatnya. "Lo emang cocok Dare jadi pengacara, lo jago ngerangakai kata-kata" ucap Jack sambil melirik jam tangannya. "Apaan sih lo Jack, gue tuh emang ngomong nyata" protes Darrren."Iya-iya Dare. Eh sory ya gue duluan soalnya ada jam visit nih" pamit Jack."Kak terus aku pulang sama siapa?"
Pertanyaan Marco membuat jantung Carrisa berdegup lebih kencang dari biasanya sehingga menimbulkan rasa senang dan takut."Kakak serius?? terus kalo Kak Jack tahu gimana ? " tanya Carrisa kembali dengan gugup karena merasa tidak percaya dengan perkataan Marco."Kalo aku tidak serius aku tidak akan menghentikan perjalanan kita, dan Jack kita bisa berhubungan dibelakangnya sampai dia bisa merestui hubungan kita , bagaimana apakah kamu mau Ris?"jawab Marco tersenyum.Carrisa baru tersadar bahwa mobil yang ia tumpangi saat ini sedang berhenti."Tu-tunggu Kak Marco emang juga suka sama aku? Kak Marco mau balas perasaanku bukan karena kasihan atau hal lainnya kan?" tanya Carrisa.Ucapan Carrisa membuat Marco merasa gemas denga Carrisa , alih-alih ingin menjawab pertanyaan Carrisa, Marco mendekati wajah Carrisa dan langsung melumat bibir Carrisa, Carrisa terkejut mendapat serangan yang tidak diduga-duga oleh Marco, namun Carrisa menikmati serangan tersebut. Melihat Carrisa seperti kehabisan
Darren terlihat serius sedang membaca berkas-berkas perkara Kliennya. Siang ini dia jadwal Sidang untuk kasus penipuan yang dituduhkan kepada Klieennya. Ketika ia sedang fokus tiba-tiba dari arah luar ruangan kerjanya terdengar suara ketukan pintu.Tok...tok....tok...."Ya masuk," ucap Darren.Masuklah Tania asistent Darren bersama seorang wanita cantik yang modis, Darren agak sedikit terpukau dengan kecantikannya hanya saja ia tidak terlalu tertarik karena di hatinya sudah ada Carrisa, entah kenapa segala hal yang berbau Carrisa pasti akan membuat Darren tertarik, Dareen seringkali dikelilingi wanita cantik tetapi ia selalu menolakk dan berusaha menghindar untuk menghargai Carrisa bagaimanapun didepan Carrisa ia tidak ingin dicap playboy."Pak ini Nona Zelin dia ingin bertemu Pak Darren untuk konsultasi masalah perceraian dengan suaminya," ucap Tania."Oh ya si