Pertanyaan Marco membuat jantung Carrisa berdegup lebih kencang dari biasanya sehingga menimbulkan rasa senang dan takut.
"Kakak serius?? terus kalo Kak Jack tahu gimana ? " tanya Carrisa kembali dengan gugup karena merasa tidak percaya dengan perkataan Marco."Kalo aku tidak serius aku tidak akan menghentikan perjalanan kita, dan Jack kita bisa berhubungan dibelakangnya sampai dia bisa merestui hubungan kita , bagaimana apakah kamu mau Ris?"jawab Marco tersenyum.Carrisa baru tersadar bahwa mobil yang ia tumpangi saat ini sedang berhenti."Tu-tunggu Kak Marco emang juga suka sama aku? Kak Marco mau balas perasaanku bukan karena kasihan atau hal lainnya kan?" tanya Carrisa.Ucapan Carrisa membuat Marco merasa gemas denga Carrisa , alih-alih ingin menjawab pertanyaan Carrisa, Marco mendekati wajah Carrisa dan langsung melumat bibir Carrisa, Carrisa terkejut mendapat serangan yang tidak diduga-duga oleh Marco, namun Carrisa menikmati serangan tersebut. Melihat Carrisa seperti kehabisan nafas Marco melepaskan bibirnya dari bibir Carrisa dan mengelap bibir Carrisa sambil berkata "Itu bukti keseriusanku dan mewakili perasaanku, aku tidak ingin mengatakan cinta biar kamu yang menilai rasa cintaku padamu dari sikap dan perlakuanku padamu, karena aku tidak suka mengobral kata cinta pada seorang wanita" . "Entah kenapa perkataan itu membuatku merasa terpukau pada Kak Marco, merasa sedikit tidak percaya Kak Marco juga menyukaiku"batin Carrisa."Well, apa keputusanmu sekarang Carrisa Dominique apakah kau mau menerimaku untuk masuk lebih dalam ke kehidupanmu? " tanya Marco menegaskan sambil menggenggam jemari Carrisa."Lagi-lagi pertanyaan itu membuat hatiku meleleh" batin Shireen."Nggak usah ditanya Kakak, aku pasti mau banget, tapi janji jangan sampe Jack tahu yah" jawab Carrisa senang." Iya kita akan sembunyikan ini dari Jack dan Darren" ucap Marco."Dan kamu harus inget Ris, mulai hari ini kamu sudah menjadi milikku, jadi aku harap kemanapun kamu pergi kabari aku, dan satu hal lagi jangan terlalu dekat dengan teman-teman priamu aku cemburu" ucap Marco tersenyum."Wah , aku nggak nyangka Kakak bisa cemburu juga, aku pikir ini hari sialku sepertinya ini hari keberuntunganku karena aku bisa memiliki Kak Marco dan aku janji mulai hari ini aku akan mengabari Kakak kemanapun aku pergi" jawab Carrisa." Bagus gadis penurut" ucap Marco sambil mengusap pucuk kepala Carrisa dan menyalakan mesin mobil kembali melanjutkan perjalanan mereka mengantar Carrisa pulang.Tak berselang lama merekapun tiba di depan gerbang rumah keluarga Dominique. Sebelum Carrisa turun Marco mengecup kening Carrisa.
"Hati-hati ya Kak , nanti aku telpon" ucap Carrisa."Oke" jawab Marco.Marco menuju kantornya karena kebetulan kemarin pamannya menguhubunginya ingin berbicara mengenai masalah perusahaan keluarga Marco, dalam perjalanan Marco sangat merasa bahagia karena perubahan status pada dirinya saat ini yang sudah resmi berpacaran dengan Carrisa, layaknya seorang ABG yang sedang di mabuk kasmaran mulut Marco melantunkan lagu-lagu cinta sambil tersenyum. Firma hukum Darren,"Baiklah Nona Zelin saya akan berusaha membantu anda dalam perceraian anda , anda bisa mengirimkan beberapa dokumen yang kami butuhkan untuk menggugat suami anda kepada asistent saya." ucap Darren tersenyum ramah."Terimakasih Pak Darren, saya sudah benar-benar ingin cepat selesai semua masalah ini" ucap Zelin" Iya pasti tindakan KDRT yang dilakukan suami anda itu akan menjadi poin kemenangan kita, oh ya sebaiknya panggil saya Darren saja , jika dilihat dari berkas anda sepertinya kita seumuran" jawab Darren." Bolehkah hanya memanggil nama, bukankah terkesan tidak sopan?" tanya Zelin ragu-ragu."Tentu bukankah baru saja saya katakan saya yang meminta anda memanggil nama saya" ucap Darren "Baiklah Darren, kalau begitu saya pamit dulu, terimakasih atas waktunya " pamit Zelin.Setelah kepergian Zelin, Darren menghubungi Jack, dengan bermaksud mengajak makan siang dengan Carrisa. Entah kenapa saat semalam pulang dari Club Darren selalu teringat Carrisa dipikirannya, bahkan sampai detik ini. Darren berpikir ia benar- benar merindukan Carrisa, padahal baru dua hari yang lalu ia bertemu Carrisa saat ia berkunjung kerumah Jack. "Akhh Carrisa sepertinya rasa cintaku padamu bertambah terus setiap harinya, membuat aku tidak bisa terlalu lama jauh darimu, mungkin sebaiknya aku meminta ijin pada Jack untuk melamarmu" gumam Darren tersenyum sambil membayangkan wajah Carrisa.(Hallo kenapa Ren )(Jack makan siang bareng yok) (Gue jam 2 ada jadwal operasi)(Deket-deket Rumah sakit deh kalo gitu)(Yaudah , gue ajak Carrisa juga ya kasian dia kalo makan siang sendirian di rumah)(Wah modus lo ya, niat lo bukan ngajakin gue tapi Carrisa kan?)(Hehehehe , kalo gue ajak Carrisa sendiri, lo pasti ngamuk sama gue sama Carrisa)(Yaudah terserah lo, kalo dia enggak mau jangan dipaksa, oh ya sekalian Marco jangan lupa ajak biar enggak stress tuh anak, dari malam gue liatin dia gelisah terus )( Gelisah ? masa sih )(Iya gelisah duitnya diporotin mulu sama lo kalo ke Club enggak pernah bayar)( Sial lo Jack, ada Dokter somplak kaya lo)(Ssst udah -udah gue tutup ya telponnya )(Ok)Darren menutup panggilannya, dan beralih menghubungi Carrisa namun tidak dijawab oleh Carris, setelan panggilan ketiga barulah panggilan tersebut dijawab oleh Carrisa.( Hallo)(Iya Kak Darren kenapa?)(Risa, nanti kita makan siang bareng ya sama Jack, sama Marco )(Aduh, udah ijin sama Kak Jack?)(Udah dong, kan sebelum bawa peliharaannya harus ijin dulu sama majikannya)( Maksud Ka Darren , Risa peliharaannya Ka Jack?)(Hehehhe becanda sayang ups..sory keceplosan)( Huft Ka Darren bisa aja, yaudah mau makan siang dimana?)(Deket Rumah sakit, nanti Ka Darren jemput kamu dirumah ya Ris)(Oke Ka, Risa tunggu)(Pasti sayangku)(Ka Darren, mulai ya!!)(Heheheh yaudah Ris, Kak tutup dulu ya cantikku )(Iya)Darren menutup panggilannya wajahnyapun langsung sumringah setelah mendapa amunisi suara Carrisa. Darren melanjutkan menghubungin Marco namun hingga ke 5 kali panggilannya tidak ada yang dijawab ."Akh barangkali Marco sedang sibuk, sebaiknya kau kirim pesan saja" ucap Darren.*****Carrisa sedang berdiri didepab cermin sambil memutar-mutar tubuhnya, " Aku cantik kan enggak gemukkan, aku harus jaga penampilanku nih, biar Kak Marco enggak lirik perempuan lain, soalnya waktu di club aku liat perempuannya bodynya oke-oke , Kak Marco pasti sering lirik cewe-cewe itu, aku enggak mau Kak Marco lirik perempuan lain selain aku" gumam Carrisa sambil berdiri di depan cermin. "Oh iya kan aku nanti siang mau makan siang sama mereka dan ada Ka Marco, aku harus tampil cantik nih, biar Kak Marco tahu kalo pacara barunya ini lebih cantik dari perempuan diluar sana" ucap Carrisa semangat dan mulai berlari ke wardrobe roomnya untuk memilih pakaian yangam akan dipakai makan siang nanti.Akhirnya Carrisa menjatuhkan pilihannya pada pakaian mini dress berwarna mocca dengan panjang diatas lutut. Carrisa melirik jam masih menunjukkan pukul 10.30 WIB , " masih ada waktu aku untuk berendam dulu nih sampa Ka Darren jemput" ucapnya. Carrisa pun masik kedalam kamar mandi untuk melanjutkan keinginannya .Marco sedang fokus menatap berkas - berkas yang diberikan oleh Pamannya, Pamannya meminta Marco untuk mempelajari berkas tersebut, dan meminta Marco untuk segera mengambil alih posisinya , Karena penyakit Pamannya yang harus lebih banyak istirahat dirumah. Marco mulai merasa pusing, pasalnya ia terbiasa di club yang memeriksa keuangan adalah para karyawan kepercayaannya. Sementara dikantor ini bagaimana ia bisa mempercayai karyawannya, baru proyek yang kecil saja sudah ada yang mengkorupsi, bagaimana yang besar? dan terlebih Marco belum mengenal para karyawan disini , hanya sang Paman yang ia percaya, tapi karena kondisi Paman yang sedang sakit, ia jarang ke Kantor dan para karyawan seenaknya saja memainkan anggaran dana proyek.Membuat Marco kesal. Marco yang mulai pusing, mencoba menghentikan sejenak aktifitasnya dan melihat ponselnya terlihat 5x panggilan telepon dari Darren, dan sebuah pesan yang langsung dibaca oleh Marco.(Makan siang bareng Jack, Carrisa , gue di Resto sebrang Rumah sakit Jack , jangan sampe kaga datang)Marco melirik jam tangannya setelah membaca pesan tersebut, dan meminta ijin kepada Pamannya untuk makan siang bersama temanya, setelah itu berjanji akan kembali ke kantor.Darren sudah tiba di kediaman Dominique, ia menunggu Carrisa diruang tamu, tak lama Carrisa turun dengan mengenakan minidress yang sudah ia pilih, Darren yang melihat penampilan Carrisa sangat terpesona dengan kecantikan Carrisa, kulit putihnya, rambut panjang yang bergelombang di bagian bawahnya dan yang paling menjadi daya tarik paling kuat dari Carrisa adalah senyumannya."Ka Darren nunggu lama ya?" tanya Cariisa tersenyum."Enggak sayang, enggak lama kok. Risa tambah cantik aja udah gitu harum banget lagi" gombal Darren." Ah, masa sih perasaan Risa make parfumnya biasa aja" ucap Carrisa."Wah make biasa aja harumnya kemana-keman sampe masuk ke hati Ka Daren"gombal Darren dengan tersenyum."Ka Darren gombal mulu, udah yuk jalan nanti Jack marah-marah" ajak Risa ."Iya - iya yuk jalan, tapi Ka Darren enggak gombal loh serius beneran, jangan kaget aja kalo nanti Papi Mami Ka Darren ngelamar kamu" ucap Darren sambil membukakan pintu mobil untuk Carrisa." Iya -iya Ka ditunggu lamarannya, palingan yang nolak Jack , hehehe" ucap Risa terkekeh, Risa memang tidak pernah menganggap gombalan Darren karena sudah terlalu sering Darren mengucapakan kata-kata itu, sehingga membuat anggapan itu hanyalah lelucon saja..Jack dan Marco lebib dulu tiba di Resto, "Lama banget Darren, dia yang ngajakin dia yang telat" gerutu Jack" Mungkin di jalan" jawab Marco " Oh ya Mar, lo kenapa sih kusut banget nanti ke Rumah sakit bentar deh gue kasih resepin Vitamin buat lo" tanya Jack." Hahaha emang ya kelihatan banget? " tanya Marco." Lo berteman ama gue dari kecil, masa gue nggak hafal sama sifat lo, kenapa ceritalah" jawab Jack."Paman gue sakit, dan gue diminta buat ngejalanin perusahaan almarhum Bokap-Nyokap gue, dan saat ini di perusahaan gue ada beberapa karyawan yang maenin anggaran dana proyek sewaktu Paman gue lagi sakit" cerita Marco pada Jack."Sekarang pilihan lo apa" tanya Jack."Yaitu yang gue pikirin, dan gue butuh orang yang ngerti masalah pekerjaan gue di kantor nanti" ucap Jack." Eh coba aja lo tanya Carrisa , dia mau kerja di perusahaan lo enggak? dia kan jurusan Manajemen tuh kuliahnya pasti ngerti lah, daripada dia nganggur kaga jelas maen mulu, Mama Papa udah ngebilangin dia buat kerja ,alasannya banyak banget, coba lo tawarin dia mau atau enggak buat pengalaman dia juga, kalo enggak mau nanti gue coba bantu bujuk" ucap Jack." Lo serius ? nyuruh Carrisa kerja di tempat gue" tanya Marco." Iya seriuslah, abis gue tawarin dia dirumah sakit enggak mau, di perusahaan Om gue juga ogah, barangkali ditempat lu mau" ucap Jack."Yaudah nanti gue coba tanya deh sama dia" jawab Marco."Panjang umur adek gue, lagi diomongin datang"ucap Jack melihat ke arah pintu Restorant diikuti oleh Marco yang melihat Carrisa tersenyum ke arah mereka bersama Darren.Entah kenapa wajah Marco jadi berubah agak marah melihat Carrisa dan Darren jalan bersama , sementara tangan Darren merangkul bahu Carrisa yang terlihat sepasang kekasih "Wues tangannya udah berani ya" ancam Jack pada Darren. Daren pun terkekeh dan langsung menurunkan tangannya dari Carrisa. Carrisa memilih kursi disamping Jack jadi ia langsung berhadapan dengan Marco." Lama amat sih nyampenya, kamu enggak di modusin sama dia dulu kan dek" tanya Jack." Enggak Kak , aku enggak di modusin cuma bilang dia mau ngelamar aku aja" jawab Carrisa tersenyum."Sial lo" ucap Jack marah pada Darren. Darren hanya terkekeh, sementara Marco hanya diam menahan rasa cemburunya." Emang bener kok Jack, tapi nanti kalo gue sama Carrisa udah siap buat melanjutkan ke jenjang pernikahan" jawab Darren tersenyum."Iya dan gue juga udah siap" ucap Jack, membuat Risa,Marco dan Darren menatap ke arah Jack." Hah lu serius Jack udah siap buat restuin gue sama Carrisa?" tanya Darren yang senang dan tidak percaya. Pasalnya Jack sangat melarang kedua sahabatnya ini mendekati adiknya."Iya gue udah siap buat nolak lu, kalo lo datang ngelamar adek gue" ucap Jack santai. Sedangkan Carrisa dan Marco hanya tertawa."Sial lo bikin seneng gue luntur aja" gerutu Darren."Udah deh buruan pesen makanan, kamu mau makan apa Ris?" tanya Jack."Aku saikoro aja Kak" jawab Carrisa yang sekilas melirik Marco sedang melihat menu. Tiba-tiba terlintas dipikiran Carrisa mengirim pesan pada Marco melalui aplikasi diponselnya.Carrisa: Pilih makanan yang kenyang ya sayang?Marco pun memilih Spaghety seafood Nero dan air mineral kemudian ia membuka ponselnya karena bergetar diliihat notifikasi pesan dari Carrisa, ia pun langsung menatap Carrisa sekilas dan membuka pesannya kemudian langsung membalas.Marco: Kalau begitu bolehkah aku memilih memakanmuCarrisa: Ternyata pacarku ini sangat mesum Marco: Oh ya, apakah kau akan berpaling kepada Darren pria yang akan melamarmu? Carrisa: Maksudmu?Marco : Aku cemburu dengan kedekatanmu dengan Darren.Carrisa: Ya ampun sayang kau sangat so sweet ternyata wajahmu terlihat cemberut karena cemburu ."Kamu lagi chatingan sama siapa Risa, serius banget senyum-senyum gitu" tanya Darren dan Risa langsung menutuo aplikasi chatnya dan menatap ke arah Darren." Oh ini lagi chat sama Anya" jawab Carrisa gugup.***"Kamu lagi chatingan sama siapa Risa, serius banget senyum-senyum gitu" tanya Darren dan Risa langsung menutup aplikasi chatnya dan menatap ke arah Darren." Oh ini lagi chat sama Anya" jawab Carrisa gugup dan matanya menatap Darren."Oh Anya ! kamu makan dulu dong Risa, enggak baik kalo lagi makan malah maen ponsel" ucap Darren."Iya Kak Dareen ganteng" jawab Risa imut dengan tersenyum manis."Makasih Risa aku emang tampan dan ketampanan aku ini emang ditakdirkan menemani kecantikanmu Risa" ucap Darren tersenyum hangat. Namun kata-kata Darren malah membuat Jack dan Marco tertawa sedangkan Risa hanya merasa agak sedikit mual mendengarkan gombalan Darren."Kok ketawa? " tanya Darren pada kedua sahabatnya. "Lo emang cocok Dare jadi pengacara, lo jago ngerangakai kata-kata" ucap Jack sambil melirik jam tangannya. "Apaan sih lo Jack, gue tuh emang ngomong nyata" protes Darrren."Iya-iya Dare. Eh sory ya gue duluan soalnya ada jam visit nih" pamit Jack."Kak terus aku pulang sama siapa?"
Darren sudah tiba di kantor firma hukumnya, ia masih kesal dengan keputusan Jack, karena lebih memilih Marco dibanding dirinya untuk mempekerjakan Risa. "Sial, padahal gue udah ngarep banget bisa ketemu sama Risa setiap hari, kenapa harus Marco sih? Marco kan udah ganteng tajir, kalo Risa suka sama Marco gimana?. Akh kok gue jadi parno gini sih, justru gue harunya tenang karena Marco kan tahu gue cinta mati sam Risa, dan dia enggak mungkin khianatin gue, kalo Risa kerja diluaran bukan sama Marco atau bukan sama gue, nanti dia malah jatuh cinta sama cowok lain lagi" gumam Darren didalam kantornya. Dan terdengar suara ketukan pintu yang membuyarkan pikiran Darren tentang Risa. "Iya masuk" ucap Darren. Sekertaris Darren masuk keruangan Darren bahwa ada klien yang ingin bertemu dengannya. Darren pun menyuruh kliennya untuk masuk."Permisi Pak Darren, perkenalkan saya Anita" ucap klien Darren."Iya saya Darren, apa ada yang bisa saya bantu" ucap Darren mengeluarkan sisi keprofesionalannya.
BAB 9Warning 21+!!!Carrisa mulai mengerjakan beberapa soal psikotes yang diberikan oleh Sukma, walaupun hatinya merasa kesal namun Carrisa tetap mengerjakan soal tersebut. Hanya dalam waktu kurang lima menit Carrisa menyelesaikan tugas tersebut, sebenarnya Carrisa ini adalah gadis yang pintar hanya saja ia lebih menutupi kepintarannya dari keluarganya karena Carrisa tidak ingin jika keluarganya tahu Carrisa memiliki otak yang cerdas sudah pasti ia akan dipaksa oleh Papa dan Mamanya juga Jack.Carrisa berdiri melangkahkan kakinya ke arah meja Sukma untuk memberikan tugas yang telah ia selesaikan.“Permisi Bu Sukma, ini tugasnya sudah selesai.” Jelas Carrisa sambil menyerahkan lembaran kertas yang telah ia kerjakan.“Oh, sudah selesai. Baiklah kamu duduk dulu ditempatmu ya!! tunggu hasilnya.” Jawab Sukma sambil mengambil lembaran kertas yang disodorkan oleh Carrisa.“Baik Bu,” Carrisa kembali duduk dan kedua bola matanya memutar ke segala arah penjuru ruangan ini, ia memperhatikan de
BAB 10“Lakukanlah!! Asal kamu berjanji tidak akan pernah melepaskanku!!” ucap Carrisa denga suara paraunya karena dirinya sudah benar-benar bergairah.“Aku tidak akan pernah melepaskan milikku, sayang.” Ucap Marco semangat.“Oh iya? Kalau begitu lakukanlah.” Balas Carrisa.Marco yang sudah dipenuhi oleh hasrat birahinya benar-benar bersiap untuk memangsa Carrisa, junior miliknya sudah sangat sesak ingin segera dikeluarkan dari sangkarnya. Sementara Carrisa sudah sangat terbuai oleh sentuhan-sentuhan lembut dari Marco pada tubuhnya.“Apa kamu yakin sayang??” tanya Marco sekali lagi. Biar bagaimanapun Marco ingin melakukan ini atas dasar suka sama suka bukan sekedar terpaksa, ia tetap ingin Carrisa nyaman bersamanya.“Lakukanlah!!! Kamu sudah membangkitkan gairahku tapi masih saja banyak bertanya!!” umpat Carrisa membuat Marco tersenyum lucu karena melihat Carrisa terbuai akan cumbunya.“Hahaha, baiklah sayang!! Aku pastikan kamu tidak akan menyesal.” Ucap Marco terkekeh.“Aku tidak
Brak...Seketika bunyi benda jatuh dari kamar pribadi Marco,hingga terdengar ke telinga Darren dan membuat tatapan matanya beralih kepintu tersebut.“Apaan tuh Mar yang jatuh??” tanya Darren.“Hah!! bukan apa-apa. Udah sana pulang!!” usir Marco.“Lo enggak nyembunyiin sesuatu diruangan itu kan, Mar??”“Enggak ‘lah!! Mana mungkin gue nyembunyiin sesuatu, buat apa juga coba. Mungkin itu berkas gue kali jatuh kena angin, karena tadi buru-buru gue keluar.” Dalih Marco.“Ooh.. angin. Eh angin? Emang ruangan lo pakai kipas angin bukannya pakai Ac ya, soalnya gue enggak pernah lihat ada kipas angin disitu.” Ucap Darren.“Oh itu baru di beli sama Toni tadi kipasnya, gue lagi males pakai Ac masalahnya. “ dalih Marco kembali.“Ciih... aneh lo, gue pikir lo bawa cewek kesini terus lo lagi ena-ena pas gue datang tadi.” Sindir Darren.“Gila lo!! Mana berani gue bawa perempuan bookingan ke kantor. Jatuh harga diri gue ‘lah!!” sahut Marco.Darren masih memperhatikan pintu ruangan itu, ia sebenarnya
“Kamu mau tahu jawabannya kan?” tanya Jack.Jack memberikan beberapa lembaran kertas yang sudah di kliping dengan tulisan Standart Operational Procedure RS HEALTH& HEALTHY INDONESIA kepada Brenda.Brenda mengernyitkan dahinya, sambil menerima lembaran kertas yang diberikan oleh Jack.“Baca itu!! Biar kamu paham!!” jelas Jack.“Dokter, nyuruh saya baca SOP Rumah sakit ini??” tanya Brenda.“Iya, kamu bisa baca itu saat kamu sedang tidak sibuk. Dan karena hari ini saya lihat kamu sedang tidak sibuk, maka sebaiknya kamu bisa baca SOP itu hari ini.” Tegas Jack.“Hari ini saya sibuk Dok, ada jadwal visit pasien Dokter Cahyo karena hari ini dia tidak bisa datang.” Ketus Brenda.Jawaban Brenda dengan nada ketus tentu saja membuat Jack semakin kesal dengan Dokter baru ini. Selama ini di Rumah Sakit tidak pernah ada yang berani menjawabnya dengan ketus, meskipun itu Dokter Senior.“Maaf Dokter, untuk pasien Dokter Cahyo saya akan minta Dokter jaga yang melakukan visit. Karena saya rasa anda
“Issh kak Marco, lain kali aja deh. Aku mau pulang dulu, bisa-bisa aku digantung sama Kak Jack.” Jawab Carrisa.Marco menghembuskan nafas dengan pasrah, pasalnya sudah dua kali ia di tolak oleh Carrisa hari ini, membuatnya harus menahan kembali hasratnya.“Baiklah, aku antar kamu pulang!!” jawab Marco.“Yaudah ayok kak, cepat!!” sahut Carrisa sambil memasukkan ponselnya kedalam tas.Marco dan Carrisa pun keluar dari gedung M&J Corporate, selama perjalanan menuju luar gedung Carrisa merasa ada keanehan pada Marco.‘Kok Kak Marco enggak pegang tangan aku ya??kenapa tiba-tiba jadi dingin sama cuek dia?? tadi di ruangan mesum banget??’ dalam benak Carrisa dalam perjalanan ke luar gedung.Dalam perjalanan pun hanya ada keheningan, padahal saat ini Marco menggunakan sopir seharusnya dia bisa lebih leluasa bersama Carrisa di dalam mobil, namun Marco hanya diam dan fokus pada layar ponselnya sejak dari mesin mobil menyala hingga tiba menuju kediaman Dominique.“Makasih ya Kak, udah anterin
Darren, Marco, Jack bersahabat dari mereka berusia 5 tahun hingga sekarang mereka berusia 25 tahun, Jack memiliki seorang adik perempuan yang saat ini berusia 22 tahun dia adalah Carrisa Dominique, Carrisa pun sangat dekat dengan sahabat Kakaknya Darren dan Marco mereka sudah Carrisa anggap seperti Kakaknya sendiri.Darren berprofesi sebagai Pengacara terkenal bahkan ia memiliki Gedung Firma hukum sendiri yang sudah sangat dikenal di dunia hukum, sementara Marco dia adalah pemilik beberapa club malam di kota ini dan dia juga merupakan seorang Pewaris dari MJ Corporate,hanya saja Marco belum mau fokus untuk mengurus Perusahaannya yang sudah dialihkan kepada nya semenjak kedua Orangtuanya meninggal karena kecelakaan dua tahun lalu, dia mempercayakan Perusahaannya kepada Pamannya.Karena Marco masih merasa asyik mengurus bisnis club malamnya yang selalu meraup keuntungan hingga ratusan juta setiap malamnya. Berbeda dengan Jack Dominique Kakak Carrisa dia berprofesi sebaga
“Issh kak Marco, lain kali aja deh. Aku mau pulang dulu, bisa-bisa aku digantung sama Kak Jack.” Jawab Carrisa.Marco menghembuskan nafas dengan pasrah, pasalnya sudah dua kali ia di tolak oleh Carrisa hari ini, membuatnya harus menahan kembali hasratnya.“Baiklah, aku antar kamu pulang!!” jawab Marco.“Yaudah ayok kak, cepat!!” sahut Carrisa sambil memasukkan ponselnya kedalam tas.Marco dan Carrisa pun keluar dari gedung M&J Corporate, selama perjalanan menuju luar gedung Carrisa merasa ada keanehan pada Marco.‘Kok Kak Marco enggak pegang tangan aku ya??kenapa tiba-tiba jadi dingin sama cuek dia?? tadi di ruangan mesum banget??’ dalam benak Carrisa dalam perjalanan ke luar gedung.Dalam perjalanan pun hanya ada keheningan, padahal saat ini Marco menggunakan sopir seharusnya dia bisa lebih leluasa bersama Carrisa di dalam mobil, namun Marco hanya diam dan fokus pada layar ponselnya sejak dari mesin mobil menyala hingga tiba menuju kediaman Dominique.“Makasih ya Kak, udah anterin
“Kamu mau tahu jawabannya kan?” tanya Jack.Jack memberikan beberapa lembaran kertas yang sudah di kliping dengan tulisan Standart Operational Procedure RS HEALTH& HEALTHY INDONESIA kepada Brenda.Brenda mengernyitkan dahinya, sambil menerima lembaran kertas yang diberikan oleh Jack.“Baca itu!! Biar kamu paham!!” jelas Jack.“Dokter, nyuruh saya baca SOP Rumah sakit ini??” tanya Brenda.“Iya, kamu bisa baca itu saat kamu sedang tidak sibuk. Dan karena hari ini saya lihat kamu sedang tidak sibuk, maka sebaiknya kamu bisa baca SOP itu hari ini.” Tegas Jack.“Hari ini saya sibuk Dok, ada jadwal visit pasien Dokter Cahyo karena hari ini dia tidak bisa datang.” Ketus Brenda.Jawaban Brenda dengan nada ketus tentu saja membuat Jack semakin kesal dengan Dokter baru ini. Selama ini di Rumah Sakit tidak pernah ada yang berani menjawabnya dengan ketus, meskipun itu Dokter Senior.“Maaf Dokter, untuk pasien Dokter Cahyo saya akan minta Dokter jaga yang melakukan visit. Karena saya rasa anda
Brak...Seketika bunyi benda jatuh dari kamar pribadi Marco,hingga terdengar ke telinga Darren dan membuat tatapan matanya beralih kepintu tersebut.“Apaan tuh Mar yang jatuh??” tanya Darren.“Hah!! bukan apa-apa. Udah sana pulang!!” usir Marco.“Lo enggak nyembunyiin sesuatu diruangan itu kan, Mar??”“Enggak ‘lah!! Mana mungkin gue nyembunyiin sesuatu, buat apa juga coba. Mungkin itu berkas gue kali jatuh kena angin, karena tadi buru-buru gue keluar.” Dalih Marco.“Ooh.. angin. Eh angin? Emang ruangan lo pakai kipas angin bukannya pakai Ac ya, soalnya gue enggak pernah lihat ada kipas angin disitu.” Ucap Darren.“Oh itu baru di beli sama Toni tadi kipasnya, gue lagi males pakai Ac masalahnya. “ dalih Marco kembali.“Ciih... aneh lo, gue pikir lo bawa cewek kesini terus lo lagi ena-ena pas gue datang tadi.” Sindir Darren.“Gila lo!! Mana berani gue bawa perempuan bookingan ke kantor. Jatuh harga diri gue ‘lah!!” sahut Marco.Darren masih memperhatikan pintu ruangan itu, ia sebenarnya
BAB 10“Lakukanlah!! Asal kamu berjanji tidak akan pernah melepaskanku!!” ucap Carrisa denga suara paraunya karena dirinya sudah benar-benar bergairah.“Aku tidak akan pernah melepaskan milikku, sayang.” Ucap Marco semangat.“Oh iya? Kalau begitu lakukanlah.” Balas Carrisa.Marco yang sudah dipenuhi oleh hasrat birahinya benar-benar bersiap untuk memangsa Carrisa, junior miliknya sudah sangat sesak ingin segera dikeluarkan dari sangkarnya. Sementara Carrisa sudah sangat terbuai oleh sentuhan-sentuhan lembut dari Marco pada tubuhnya.“Apa kamu yakin sayang??” tanya Marco sekali lagi. Biar bagaimanapun Marco ingin melakukan ini atas dasar suka sama suka bukan sekedar terpaksa, ia tetap ingin Carrisa nyaman bersamanya.“Lakukanlah!!! Kamu sudah membangkitkan gairahku tapi masih saja banyak bertanya!!” umpat Carrisa membuat Marco tersenyum lucu karena melihat Carrisa terbuai akan cumbunya.“Hahaha, baiklah sayang!! Aku pastikan kamu tidak akan menyesal.” Ucap Marco terkekeh.“Aku tidak
BAB 9Warning 21+!!!Carrisa mulai mengerjakan beberapa soal psikotes yang diberikan oleh Sukma, walaupun hatinya merasa kesal namun Carrisa tetap mengerjakan soal tersebut. Hanya dalam waktu kurang lima menit Carrisa menyelesaikan tugas tersebut, sebenarnya Carrisa ini adalah gadis yang pintar hanya saja ia lebih menutupi kepintarannya dari keluarganya karena Carrisa tidak ingin jika keluarganya tahu Carrisa memiliki otak yang cerdas sudah pasti ia akan dipaksa oleh Papa dan Mamanya juga Jack.Carrisa berdiri melangkahkan kakinya ke arah meja Sukma untuk memberikan tugas yang telah ia selesaikan.“Permisi Bu Sukma, ini tugasnya sudah selesai.” Jelas Carrisa sambil menyerahkan lembaran kertas yang telah ia kerjakan.“Oh, sudah selesai. Baiklah kamu duduk dulu ditempatmu ya!! tunggu hasilnya.” Jawab Sukma sambil mengambil lembaran kertas yang disodorkan oleh Carrisa.“Baik Bu,” Carrisa kembali duduk dan kedua bola matanya memutar ke segala arah penjuru ruangan ini, ia memperhatikan de
Darren sudah tiba di kantor firma hukumnya, ia masih kesal dengan keputusan Jack, karena lebih memilih Marco dibanding dirinya untuk mempekerjakan Risa. "Sial, padahal gue udah ngarep banget bisa ketemu sama Risa setiap hari, kenapa harus Marco sih? Marco kan udah ganteng tajir, kalo Risa suka sama Marco gimana?. Akh kok gue jadi parno gini sih, justru gue harunya tenang karena Marco kan tahu gue cinta mati sam Risa, dan dia enggak mungkin khianatin gue, kalo Risa kerja diluaran bukan sama Marco atau bukan sama gue, nanti dia malah jatuh cinta sama cowok lain lagi" gumam Darren didalam kantornya. Dan terdengar suara ketukan pintu yang membuyarkan pikiran Darren tentang Risa. "Iya masuk" ucap Darren. Sekertaris Darren masuk keruangan Darren bahwa ada klien yang ingin bertemu dengannya. Darren pun menyuruh kliennya untuk masuk."Permisi Pak Darren, perkenalkan saya Anita" ucap klien Darren."Iya saya Darren, apa ada yang bisa saya bantu" ucap Darren mengeluarkan sisi keprofesionalannya.
"Kamu lagi chatingan sama siapa Risa, serius banget senyum-senyum gitu" tanya Darren dan Risa langsung menutup aplikasi chatnya dan menatap ke arah Darren." Oh ini lagi chat sama Anya" jawab Carrisa gugup dan matanya menatap Darren."Oh Anya ! kamu makan dulu dong Risa, enggak baik kalo lagi makan malah maen ponsel" ucap Darren."Iya Kak Dareen ganteng" jawab Risa imut dengan tersenyum manis."Makasih Risa aku emang tampan dan ketampanan aku ini emang ditakdirkan menemani kecantikanmu Risa" ucap Darren tersenyum hangat. Namun kata-kata Darren malah membuat Jack dan Marco tertawa sedangkan Risa hanya merasa agak sedikit mual mendengarkan gombalan Darren."Kok ketawa? " tanya Darren pada kedua sahabatnya. "Lo emang cocok Dare jadi pengacara, lo jago ngerangakai kata-kata" ucap Jack sambil melirik jam tangannya. "Apaan sih lo Jack, gue tuh emang ngomong nyata" protes Darrren."Iya-iya Dare. Eh sory ya gue duluan soalnya ada jam visit nih" pamit Jack."Kak terus aku pulang sama siapa?"
Pertanyaan Marco membuat jantung Carrisa berdegup lebih kencang dari biasanya sehingga menimbulkan rasa senang dan takut."Kakak serius?? terus kalo Kak Jack tahu gimana ? " tanya Carrisa kembali dengan gugup karena merasa tidak percaya dengan perkataan Marco."Kalo aku tidak serius aku tidak akan menghentikan perjalanan kita, dan Jack kita bisa berhubungan dibelakangnya sampai dia bisa merestui hubungan kita , bagaimana apakah kamu mau Ris?"jawab Marco tersenyum.Carrisa baru tersadar bahwa mobil yang ia tumpangi saat ini sedang berhenti."Tu-tunggu Kak Marco emang juga suka sama aku? Kak Marco mau balas perasaanku bukan karena kasihan atau hal lainnya kan?" tanya Carrisa.Ucapan Carrisa membuat Marco merasa gemas denga Carrisa , alih-alih ingin menjawab pertanyaan Carrisa, Marco mendekati wajah Carrisa dan langsung melumat bibir Carrisa, Carrisa terkejut mendapat serangan yang tidak diduga-duga oleh Marco, namun Carrisa menikmati serangan tersebut. Melihat Carrisa seperti kehabisan
Darren terlihat serius sedang membaca berkas-berkas perkara Kliennya. Siang ini dia jadwal Sidang untuk kasus penipuan yang dituduhkan kepada Klieennya. Ketika ia sedang fokus tiba-tiba dari arah luar ruangan kerjanya terdengar suara ketukan pintu.Tok...tok....tok...."Ya masuk," ucap Darren.Masuklah Tania asistent Darren bersama seorang wanita cantik yang modis, Darren agak sedikit terpukau dengan kecantikannya hanya saja ia tidak terlalu tertarik karena di hatinya sudah ada Carrisa, entah kenapa segala hal yang berbau Carrisa pasti akan membuat Darren tertarik, Dareen seringkali dikelilingi wanita cantik tetapi ia selalu menolakk dan berusaha menghindar untuk menghargai Carrisa bagaimanapun didepan Carrisa ia tidak ingin dicap playboy."Pak ini Nona Zelin dia ingin bertemu Pak Darren untuk konsultasi masalah perceraian dengan suaminya," ucap Tania."Oh ya si