Share

Bab 4 : Patah Hati

Penulis: Evhae Naffae
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Terjebak Cinta Bersmaa Wanita Gila

Bab 4 : Patah Hati

Kutuang botol minuman ke gelas lalu menyodorkannya kepada Minah.

"Minum nih!"

Minah memencet hidungnya sambil menggelengkan kepalanya sambil merengek, "Nggak mau! Mau es cendol aja .... "

"Eh, gue bilang minum!" Kupaksa meminumkan minuman itu kepada Minah.

"Woekkk, pahit ... gak enak, gak mau lagi .... " Minah menjauhkan diri dariku lalu memeluk bayinya yang tadi di atas kursi.

Aku terbahak melihat Minah ketakutan. Rasain lo, gue bikin mabok lo! Kini kutuangkan segelas lagi untuk bayinya Minah.

"Nah, ini untuk bayi lo lagi. Siapa namanya?"

"Eh, jangan! Yoppy, jangan Yoppy .... "

"Biar anak lo waras kayak gue dan gak gila kayak elo," ucapku sambil berjalan sempoyongan menuju ke arah Minah yang ngumpet di balik kursi ruang tamu sambil memeluk bayinya yang menangis.

Namun, belum sempat aku mendekati Minah dan bayinya, tubuhku sudah keburu ambruk lalu tak sadarkan diri.

*******

Kepalaku terasa sakit sekali saat pintu rumah digedor dari luar. Ah, siapa itu? Menggangu saja. Aku bangkit dari lantai dan berjalan menuju pintu.

Segera kubuka pintu dengan geram dan siap memukul orang yang sudah menggedor pintu seenaknya begini.

"Awww .... " Maya menutup wajahnya.

Astaga, segera kuturunkan tangan dan melempar senyum pada pacarku yang sudah lama tidak bertemu ini. Lalu mengucek mata yang terasa masih berat untuk dibuka.

"Abis mabok lo?" tanya Maya ketus sambil memencet hidungnya.

"Eh, nggak kok, Sayang. Ayo masuk! Aku kangen kamu, Cinta!" Kurangkul pinggangnya tapi Maya langsung mendorong tubuhku dengan kasar.

Kenapa dia? Biasanya juga langsung nempel tiap ketemu. Ah, Maya, aku rindu. Hasrat lelakiku mulai bangkit.

"Gue ke sini cuma mau kasih surat undangan ini saja, datang ya!" ucapnya lagi sambil menyodorkan undangan bewarna ungu ke depan wajahku.

Segera kuraih undangan itu dan membukanya, lalu berkata, "Lo mau nikah, May? Bukannya kita masih pacaran?"

"Pacaran apaan? Sudah dua bulan kita jarang ketemu, dan sebulan ini lo malah menghilang tanpa kabar. Siapa juga yang betah pacaran sama lelaki pecandu minuman keras kayak lo, Yop! Mungkin lo pantasnya pacaran dan nikah sama orang gila saja!" ucap wanita bertubuh tinggi langsing itu dengan sinis.

"Ponsel gue jual, Sayang. Maaf, ya." Kucoba meraih tangannya.

"Jangan mendekat, gue udah mau nikah. Kita sudah tak punya hubungan apa-apa lagi!

Aku tersenyum masam, lalu berkata lirih, "Emang calon suami lo tahu kalo lo udah gak perawan?" balasku sinis.

"Ah, jangan bahas masalah begituan! Gue pamit," ujarnya dengan wajah bimbang lalu membalik badan.

"Oke, terima kasih untuk servis extra lo selama ini, Sayang. Kalo calon suami lo menanyakan siapa yang sudah memperawani lo, bilang saja ... Yoppy Gunanda!" teriakku kesal dengan perasaan campur aduk.

Maya masuk ke sebuah taxi dan segera berlalu. Berani sekali dia memutuskan hubungan secara sepihak dan meninggalkanku demi menikah dengan pria lain. Kalau semua wanita waras memang tukang selingkuh, oke ... Aku bakal nikah sama orang gila saja.

Astaga, orang gila! Bukannya tadi aku sedang berpesta miras bersama Minah dan bayinya, ke mana mereka? Aku celingukan, namun wanita gila itu telah kabur rupanya.

Ah, Maya memang anj**g!!! Beraninya dia membuatku patah hati begini. Hatiku sakit, Tuhan. Baru dicampakkan pacar saja sudah sesakit ini, apalagi dicampakkan istri, seperti yang dialami mendiang bapakku dulu.

Kutenggak kembali minuman yang masih bersisa di atas meja, lalu melempar ke dinding satu persatu botol yang sudah kosong itu. Pikiran semakin kusut saja. Maya, aku itu cinta sama kamu.

*******

Keesokan harinya, pikiranku sudah bulat untuk meninggalkan kampung ini. Tak ada gunanya lagi aku di sini, Bapak juga sudah meninggal. Aku juga jemu direcoki masalah Si Minah hancur, kalau sudah tak tinggal di sini ... otomatis aku terbebas dari rasa iba yang tak bisa membiarkannya wanita gila itu didzolimi warga kampung yang terkenal tak beradab ini. Maya juga sudah mau menikah dengan orang lain.

"Gimana, Yop, jadi lo mau numpang mobil gue ke Kota?" Angga berhenti di depan rumahku dengan mobil truknya.

Aku masih termenung sambil mengerutkan dahi, menatap rumah peninggalan bapak dari depan pagar. Tiba-tiba saja, saat aku berbalik, Si Minah malah sedang melenggang sambil menggendong bayinya.

Astaga, wanita gila ini lagi. Ia berjalan sambil bersenandung, dan menepuk pantat bayinya yang hanya terbungkus popok itu. Ya tuhan, aku harus segera pergi dari sini. Langsung saja aku masuk ke mobil truk besar milik Angga.

"Tujuan lo mau ke Kota, ke mana, Bro?" tanya Angga sambil bersiap hendak tancap gas.

"Ke rumah nyokap gue, Ga."

"Emangnya lo masih punya nyokap? Kok gak pernah keliatan?"

"Punyalah, dia jadi pelakor di Kota sana, haaaa .... "

"Masa sih? Gila lo!"

"Ya udah, buruan jalan!" Kutepuk pundak pemuda bertubuh gelap yang bekerja sebagai supir truk angkutan itu.

Mobil truk pun melaju, aku bersandar lega. Selamat tinggal, Minah. Semoga bayimu tidak gila seperti kamu. Ketika mengingat Maya, hatiku mendadak sakit lagi. Kuambil tas ransel yang berisi beberapa botol minuman favorit, lalu menenggaknya.

"Mau gak lo, Ga?" tawarku pada Angga.

"Mau dong," ujarnya sambil merebut botol minuman itu dari tanganku.

"Jangan banyak-banyak, woiii! Gue belum siap mati kalo mobil lo nih tabrakan karena supirnya mabok, hahaaa .... " Aku memukul pundak Angga.

"Hahahaaa, cuma setengah botol mah gue kagak akan mabok, Bro. Tenang aja lo, gue juga belum siap masuk neraka!"

Dasar Angga, dia juga pemabuk sama sepertiku. Lagaknya saja hanya setengah botol, dia malah habis dua botol. Perjalanan terus berlanjut, walau beberapa kali harus berhenti karena Angga merasa pusing.

Entah sudah berapa jam perjalanan yang telah kami tempuh, kini mobil Angga telah berhenti di alamat yang kukasih. Sebuah rumah mewah di komplek perumahan orang kaya. Semoga saja mamaku masih tinggal di sini.

Aku turun dari mobil truck itu, hari sudah malam. Langsung kutekan bel yang ada di depan pagar tinggi itu.

"Nyokap lo orang kaya, Yop?" Angga menatap kagum rumah bertingkat dua itu.

Aku hanya tertawa, lalu kembali menekan bel rumah gedong itu. Taklama kemudian, seorang wanita paruh baya langsung berlari ke depan pagar.

"Oh, Den Yoppy, kirain siapa? Ke mana saja udah lama tak pernah ke sini?" sapa wanita yang bernama Bik Sumi itu, dia pembantu di rumah mamaku dari sejak lima tahun yang lalu, ketika aku masih sering ke sini.

"Mama masih tinggal di sini, Bik?" Aku tersenyum, ternyata wanita bertubuh semok itu masih mengenaliku.

"Masih, Den. Ayo masuk!" ujarnya.

"Mau mampir gak lo, Ga? " tawarku pada Angga.

"Ah, lain kali saja, Yop. Gue harus cepat ke gudang."

"Okelah, makasih ya .... " Belum selesai ucapanku, namun mulut ini menganga lebar kala melihat penampakan Minah berjalan dari arah mobil truk Angga sambil menggendong bayinya.

Minah mendekat pada kami, wanita gila itu sempoyongan. Ia tersenyum-senyum sendiri sambil celingukan ke kanan dan kiri.

"Minah, kok lo ada di mana-mana sih?" Kepalaku mendadak pusing.

"Siapa dia, Yop? Lo kenal orang gila ini?" Angga terbahak.

Kutarik napas panjang sambil menatap Minah dengan geram.

"Yoppy, Yoppy ... aku lapar .... " ucapnya sambil menarik-narik tanganku.

Astaga, Minah, entah apa rencana Tuhan sehingga aku selalu dipertemukan denganmu? Oh Minah hancur, kuusap wajah dengan kasar lalu menarik tangannya masuk ke rumah mama.

"Gue cabut dulu, Yop!" teriak Angga.

Kuacungkan jempol ke belakang.

Bersambung .....

Bab terkait

  • Terjebak Bersama Wanita Gila   Bab 5 : Om, Minta Duit!

    Terjebak Bersama Wanita GilaBab 5 : Om, Minta Duit!Kupandangi Minah yang sedang makan dengan lahabnya, lalu beralih kepada bayinya yang tertidur di atas sopa. Oh iya, masih hidup atau sudah mati nih bayi? Kudekati bayi lusuh itu, keadaannya dan tampilan sangat memprihatinkan. Sungguh malang nasibmu bayi, punya ibu gila seperti Minah.Kudekatkan jari telunjukku ke hidung sang bayi, ingin merasakan hembusan napasnya. Aku tersenyum, ternyata bayi ini masih bernapas."Mama mana, Bik?" tanyaku pada Bik Sumi yang datang menghampiriku."Nyonya, eh Tuan ... Eh," jawabnya dengan tergagap sambil menggaruk kepala. "Lagi keluar, Den, perginya udah dari sore. Mungkin bentar lagi datang," sambung Bik Sumi dengan wajah bingung."Ya sudah. Bik, ke Supermarket gih! Belikan baju buat Minah dan bayi ini," perintahku padanya sambil memijat kepada."Maaf, Den, mereka ini siapa?" Bik Sumi mulai banyak tanya, gue gak suka ini."Anak dan istri gue,"

  • Terjebak Bersama Wanita Gila   Bab 6 : Gue Bacok Lo!

    Terjebak Bersama Wanita GilaBab 6 : Gue Bacok lo!Taklama kemudian, Minah kembali berlari ke arahku sambil mengibarkan selembar uang seratus ribu."Yoppy, Yoppy ... dapat duit," ucapnya senang sambil mencium uang itu."Gila lo ya, Minah, beraninya lo nodong Mama gue!" Aku menahan tawa.Minah langsung mengambil bayinya dariku, lalu mengajaknya duduk di pojok Sofa. Kulihat ia menyingkap baju lalu menyusuinya."Mira, mimik dulu, ya! Abis itu baru kita main lagi .... " oceh Minah pada bayinya.Lagi-lagi aku terbahak melihat kelakuan Minah, tadi dia bilang nama anaknya Desi, kok sekarang malah jadi Mira? Dasar orang gila!Ah, lama-lama mengamati kelakuan Minah bikin otakku makin error. Aku beranjak menuju dapur dan menghampiri Bik Sumi. Lalu menyuruhnya menutup semua pintu dan pagar, agar Minah tak bisa keluar dari rumah ini dan berkeliaran ke mana-mana.Aku kembali ke kamar sambil menenteng dua botol anggur hasil curian dar

  • Terjebak Bersama Wanita Gila   Bab 7 : Minah Ada di Mana-mana

    Terjebak Bersama Wanita GilaBab 7 : Minah Ada di Mana-mana"Ma, cariin baby sitter buat bayinya Minah dong!" pintaku pada Mama yang sudah berpenampilan rapi dengan jas warna abu-abu dan rambut yang klimis. Jambang dan kumisnya tertata rapi."Emangnya istrimu gak sanggup apa ngurusin anaknya?" tanyanya sambil mengerlingku dari balik cermin di hadapannya.Kuhempaskan tubuh di atas springbeb sambil tak mengalihkan pandangan dari pria yang dulunya adalah wanita itu."Yeah, seperti yang lo lihat, Ma!" sahutku.Mama mendekat padaku dan menaikkan sebelah alisnya, lalu berkata dengan raut wajah serius, "Kamu menyebutnya bayi Minah, dia anak kamu bukan sih? Coba jawab jujur!""Anak dan istri Yoppy, Ma. Makanya tolongin!""Benar? Tidak bohong?""Kalo gak mau nolong ya sudah, bawel amat!" Aku beranjak bangkit dari tempat tidur dan menatapnya sinis dengan niat ingin merajuk."Yoppy, bukannya gak mau nolongin kamu. Cuma Mama

  • Terjebak Bersama Wanita Gila   Bab 8 : Baby Sitter

    Terjebak Bersama Wanita GilaBab 8 : Baby SitterKutatap bayi berkulit putih itu, lalu mencubit pipi. Aww, sakit! Aku meringis. Ini nyata dan bukan mimpi."Kenapa bengong gitu? Heran ya lihat Minah dan bayinya masih hidup? Makanya, jangan mabok melulu!" ujar Mama sambil menjitak kepalaku dengan geram."Aaghhh, sakit tahu!" Aku melotot garang padanya."Untung saja tadi malam Mama ketemu Minah di jalan, kalau nggak ... udah jadi duda kamu sekarang!""Ah, kenapa dipungut lagi tuh wanita gila!" lirihku kesal."Buruan mandi sana!" Mama mengambil bayi Minah lalu memberikan pada wanita cantik berpakaian putih sexi, lengkap dengan topinya. Ia terlihat seperti perawat saja.Aku tersenyum cool pada wanita itu, maklum udah lama jadi jomlo kesepian."Ini Putri, baby sitter yang akan membantu mengurus bayi Minah. Kamu baruan mandi sana, Yop! Hari ini juga kita bawa istrimu ke RSJ. Mama gak mau kamu menelantarkan mereka lagi!" ucap Ma

  • Terjebak Bersama Wanita Gila   Bab 9 : Rumah Sakit Jiwa

    Terjebak Bersama Wanita GilaBab 9 : Rumah Sakit JiwaDengan sangat terpaksa, aku menginjak kembali Rumah Sakit Jiwa tempat minah dirawat sebelum dia kabur. Ini semua hanya demi mobil baru dari Tuan Marko. Lumayan, kalau dijual tuh mobil, bisa bikin kolam renang minuman. Lagi-lagi senyum jahat tersungging di bibir ini."Pak Yoppy?" sapa perawat di RSJ sembari mempersilakanku masuk ke ruangan Dokter yang menangani Minah."Gimana Si Minah, udah ketemu belum?" tanyaku di depan ruangan itu sambil mengeluarkan sebatang rokok dan menggigitnya di ujung bibir."Maaf, Pak, di sini dilarang merokok!" tegur perawat itu.Yeah, kulirik sengit perawat laki-laki itu lalu menyimpan kembali rokok ke dalam saku celana. Tak lama berselang, seorang wanita cantik dengan jas putih menuju ke kami. Aku menyipitkan mata menatapnya, hasrat jomlo akut kembali berterbangan.Wanita cantik itu menatapku sambil tersenyum. Astaga, aura ketampananku pasti membuatnya

  • Terjebak Bersama Wanita Gila   Bab 10 : Dokter Winda

    Terjebak Bersama Wanita GilaBab 10 : Dokter WindaAku membalikkan badan dengan jengkel, lalu mengembalikan bayi Minah kepada Putri. Kemudian menaiki anak tangga menuju lantai atas. Heran, perasaan jam di kamarku udah pukul 09.00 deh. Kututup pintu dengan kasar lalu mengehempaskan tubuh di tempat tidur.Kuhela napas panjang, lalu mengendorkan kancing kemeja yang terasa mencekik leher. Kemudian meraih ponsel dan mencari kontak dokter Winda.[Pagi, dokter. Lagi apa?] Kukirim pesan itu padanya.Taklama kemudian, pesanku langsung terbalas.[Pagi juga, ini siapa dan ada perlu?]Aku tersenyum simpul membaca balasan pesan dari sang calon istri, aku suka wanita seperti ini. Judes dan bikin gregetan, kalau dekat saja, sudah kugigit dia. Hahaaa, kugigit bantal dengan girang. Jiwa maskulinku sangat tertantang untuk menaklukkan sang dokter cantik yang akan menemaniku bersanding di pelaminan nanti.Langsung kutelepon dia, rindu mendengar su

  • Terjebak Bersama Wanita Gila   Bab 11 : Ditolak

    Terjebak Bersama Wanita GilaBab 11 : DitolakDengan kesal, kupacu mobil menuju pulang. Tak kuhiraukan Putri yang meringis ketakutan melihat beberapa kali mobil kami hampir menabrak kendaraan lain."Mas, jangan ngebut!" ujar Putri sambil berpegangan pada kursinya dan memeluk erat bayi Minah.Aku melengos dan memacu mobil makin kencang, kuacuhkan saja jeritan baby sitter itu.Kupukul setir dengan keras saat mobil telah sampai di depan rumah mama. Aku langsung berlari masuk dan menghampiri lemari koleksi minuman yang sudah dipindahkan ke kamar mama. Kuambil tiga botol dan membawanya masuk ke kamar.Kubuka pakaian dengan kasar, lalu melemparnya dengan kesal. Percuma saja sudah berpenampilan ala eksekutif

  • Terjebak Bersama Wanita Gila   Bab 12 : Pencitraan

    Terjebak Bersama Wanita GilaBab 12 : PencitraanKuamati Minah yang terlihat sedang berbicara sendirian di rauangan rawat khusus itu. Mungkin ini kelas VIP bagi orang yang gilanya akut kayak si Minah. Dua minggu di sini, rambutnya masih saja acak-acakan banyak kutu begitu.“Selamat pagi, Pak Yoppy,” sapa seorang perawat yang dikhususkan untuk menjaga di depan ruang Minah.“Selamat pagi juga. Gimana kabar Minah? Udah waras belum dia, ya?” tanyaku dengan gaya cool ala pengusaha muda tentunya.Perawat tak cantik itu terlihat menahan senyum. Sudah pasti dia terpesona dengan dengan tampilanku yang kerenku. Bagaimana tidak, jas Tuan Marko yang masih berlabel harga sepuluh juta melekat di tubuh six-pack ini.Kuputar leher ke belakang, Winda terlihat semakin mendekat ke arah kami. Segera kusuruh perawat yang hanya cengar-cengir itu untuk segera membuka pintu kamar rawat si Minah. Heran, mungkin wabah penyakit gila ini sudah m

Bab terbaru

  • Terjebak Bersama Wanita Gila   Bab 58 : Godaan

    Terjebak Bersama Wanita GilaPart 58 : GodaanKetika kedua bibir insan itu sedang sibuk menikmati permainan di dalam sana, pria bermata cokelat itu tiba-tiba sadar dan sontak saja langsung mendorong tubuh wanita yang di hadapannya. Maya meringis kesakitan karena bagian tubuh belakangnya mengenai sofa dengan kasar. Yoppy tidak peduli dengan Maya yang terlihat sedang merasa kesakitan. “Aw!”Yoppy segera menggeser tubuhnya agak jauh dari gadis itu. Yoppy terlena oleh godaan setan yang berwujud mantan di depannya. Kedua mata Yoppy mengerjap beberapa kali.“Heh, dah gila lo, ya! Ngapain lo deket-deket gue? Pake acara cium-cium gue lagi. Cari kesempatan kan elo?” tuduh Yoppy pada Maya dengan tatapan mata setajam silet.Yoppy menyadari bahwa kejadian tadi adalah karena dia tak bisa mengontrol nafsunya sendiri. Matanya terpesona oleh body yang ditampilkan Maya. Dengan bajunya yang seksi dan dadanya terekspos keluar, membuat jiwa laki-laki Yoppy bangkit. Yoppy juga tadi sudah menahan-nahan un

  • Terjebak Bersama Wanita Gila   Bab 57 : Disamperin Mantan

    Terjebak Bersama Wanita GilaPart 57 : Disamperin MantanMaya mencium tangan Tuan Marko dengan takzim. Tuan Marko terkejut ketika wanita seksi dengan body semok itu menyalaminya. Wanita di hadapan Tuan Marko itu mulutnya melengkung membentuk senyuman. Tuan Marko memalsukan senyumnya pada gadis asing itu.“Kenal kan Om, saya mantan pacarnya Yoppy,” ucap Maya sembari tersenyum seolah merasa bangga sehabis mengucapkan kalimat itu.Yoppy refleks dan langsung bangun dari tempat duduknya. Mata Yoppy melebar. Yoppy mencoba mencubit pahanya sendiri. Rasanya sakit. Ternyata dia sedang tidak bermimpi. Namun, Yoppy masih bergeming dan hanya memerhatikan Maya yang bersikap sok kenal dengan mamanya itu. Yoppy tak menyangka bahwa Maya akan mengaku sebagai mantannya di depan Tuan Marko. Yoppy ingin mencegahnya, tapi sudah terlambat. Tuan Marko hanya mengangguk sambil memandangi Maya dari atas sampai bawah. “Oh, oke. Silakan ngobrol dengan Yoppy. Saya masih ada kerjaan. Saya tinggal dulu, ya.” Tuan

  • Terjebak Bersama Wanita Gila   Bab 56 : Ceramah

    Terjebak Bersama Wanita GilaPart 56 : CeramahTuan Marko berdiri dan beranjak dari tempat duduknya. Dia berjalan dengan gontai menuju ruangan Yoppy. Mungkin antara mereka masih butuh bicara empat mata. Tuan Marko masih perlu membimbing dan mengajarinya secara halus agar bisa menyentuh hatinya yang keras itu.Sesampainya di depan pintu ruangan Yoppy, tanpa mengetuk, Tuan Marko mendorong pintu kaca itu. Terlihat Yoppy sedang bersantai dengan ponsel di genggamannya. Yoppy mendengar suara jejak sepatu yang memasuki ruangannya, segera pria itu mendongakkan wajahnya dari layar hape. “Jadi seperti ini pekerjaan kamu di kantor tiap hari? Seperti ini pekerjaan yang kamu mau?” tegur Tuan Marko sambil memasang tampang marahnya. Yoppy meletakkan ponselnya kembali ke dalam saku celana. “Kalau seperti ini pekerjaan kamu, ini sama aja gak ngerubah sifatmu jadi lebih baik lagi. Katanya kamu mau diterima jadi mantunya ayah dokter Winda, tapi disuruh kerja aja gak becus.” Tuan Marko masih mengomeli

  • Terjebak Bersama Wanita Gila   Bab 55 : Semakin Pusing

    Terjebak Bersama Wanita GilaBab 55 : Semakin PusingMentari telah bersinar di langit biru, burung-burung telah berkicauan dan terbang ke sana kemari mencari makan. Tak ubahnya juga manusia sedang berlalu lalang di jalanan menuju tempat kerja masing-masing untuk mengais rezeki. Mulai dari pekerja kantoran, pekerja buruh, sopir, hingga pemulung pun sudah bersiap-siap untuk menjemput rezeki. Pekerjaan mereka memang tak serupa, tapi tujuan mereka sama. Mereka yang bekerja adalah orang-orang yang hebat dan tangguh serta bertanggung jawab. Mereka hebat bisa memikul beban berat yang di pundaknya. Dan mereka mampu bertanggung jawab atas beban yang dipikulnya. Hari ini adalah hari kedua Yoppy bekerja. Yoppy masih mengambil dan memakai jas mamanya. Meski pun mereka adu mulut tadi malam, tapi Yoppy masih mempunyai akses bebas keluar masuk di kamar Tuan Marko. Kaki jenjang berbalut celana hitam itu melangkah gontai ke mobilnya. Namun, sebelum masuk ke mobil hitam itu, Yoppy sempat melihat ke

  • Terjebak Bersama Wanita Gila   Bab 54 : Pencuri

    Terjebak Bersama Wanita GilaBab 54 : PencuriTuan Marko berjalan dengan langkah gontai menuju ke kamar Yoppy. Niat awalnya dia ingin membicarakan sesuatu yang tidak terlalu penting tetapi tetap saja Yoppy berhak tahu karena itu menyangkut masalah pekerjaan di kantor. Langkah kaki tuan Marko sudah semakin dekat dengan kamar, kini Tuan Marko sudah tepat berada di depan pintu kamar Yoppy yang tertutup rapat. Tuan Marko ingin langsung masuk begitu saja, akan tetapi saat ingin memegang gagang pintu itu dia dengan tidak sengaja perlahan mendengar suara Yoppy dari tempatnya berdiri saat ini karena dari nada suaranya yang kuat dan terdengar sedang gembira. Tuan Marko diam sejenak karena dia seperti mendengar perkataan mengenai cincin. Kebetulan sekali cincin yang sudah dia simpan untuk dia berikan kepada Putri yaitu sang calon istrinya itu belum lama ini pun menghilang.Setelah sengaja menguping pembicaraan Yoppy dengan seseorang yang sedang dia telpon sepertinya benar, Yoppy memberikan sebu

  • Terjebak Bersama Wanita Gila   Bab 53 : Galau

    Terjebak Bersama Wanita GilaPart 53 : GalauBulan yang menggantung di langit sedang bersinar cerah ditemani oleh ribuan bintang yang bertaburan. Sama halnya dengan seorang wanita cantik yang kini tengah berada di dalam kamar. Bibirnya dari tadi selalu tersenyum. Seolah ada hal yang menggelitik di perutnya hingga membuat perasaannya seceria itu. Mata yang indah dengan bulu mata lentik natural itu sedang menatap langit-langit kamarnya. Kamar gadis itu sederhana dan jauh dari kata aestethic. Bukan karena dia tidak punya waktu atau tidak bisa memodifikasi kamarnya. Namun karena dia lebih suka kamar yang simple. Itu lebih elegan menurutnya.Dokter Winda sedang memandangi cincin berlian yang tengah melingkar di jari manisnya dengan anteng. Kembali teringat dengan momen di saat pemakaian dan mendengarkan status paksaan atas barang yang kini telah tersemat di salah satu jarinya. Dokter itu kini merasa dilema dan dia membutuhkan teman untuk menampung semua ceritanya. Dokter Winda mengambil

  • Terjebak Bersama Wanita Gila   Bab 52 : Cincin Berlian

    Terjebak Bersama Wanita GilaPart 52 : Cincin Berlian[Win, Lo sibuk gak? Makan siang bareng gue, yuk. Lo lagi istirahat siang kan ini?] tanya Yoppy kepada Dokter Winda melalui pesan WhatsApp.Dokter Winda menghela napas. Siang ini dia tak berselera untuk makan bersama siapa pun. Dokter Winda bingung harus menjawab apa. Wanita itu pun berpikir sejenak untuk menolak ajakan pria tampan itu.[Maaf, Yopp, bukan bermaksud untuk menolak, tapi saya sedang ada kerjaan yang harus diselesaikan.] Akhirnya seperti itu lah balasan Dokter Winda.Yoppy pun sepertinya tak mau kehabisan cara untuk mengajak sang pujaan hati. [Pekerjaan bisa diselesaikan nanti. Lagi pula, perusahaan mana yang masih memperkerjakan pekerjanya di saat jam istirahat begini. Seorang dokter juga butuh makan dan nutrisi. Agar bisa konsentrasi dengan baik ketika menangani pasiennya.] Balas Yoppy lagi.Pria itu tampak seperti bijak sekali ketika di depan Dokter Winda. Yoppy ingin selalu menampilkan yang terbaik di depan Dokter

  • Terjebak Bersama Wanita Gila   Bab 51 : Perasaan Aneh

    Terjebak Bersama Wanita GilaBab 51 : Perasaan AnehSiang itu, wanita cantik yang memakai jas putih khas rumah sakit berjalan anggun menuju kembali ke ruangannya. Dia adalah Dokter Winda. Dia baru saja mengunjungi dan memeriksa beberapa pasien-pasiennya. Gadis itu menarik kursinya agar bisa leluasa memberikan celah untuk kakinya masuk ke bawah meja. Lalu dia pun duduk dan mengambil ponselnya dari dalam saku kemeja. Jarinya membuka layar kunci dan terpampang notifikasi di layar paling atas. Dia pun membukanya. Kemudian, Dokter Winda refleks membulatkan mata melihat yang tertera di layarnya. Sebuah foto dari Yoppy yang membuatnya sampai terkejut seperti itu. Dia berdecak kesal.“Ck! Untuk apa sih dia ngirimi foto dirinya begini? Mau pamer apa dia? Ketampanannya? Ah yang benar saja! Siang ini lagi panas, makin tambah gerah saja melihat fotonya. Bikin tambah sakit kepala juga. Gak habis pikir. Dikiranya saya ini pacarnya dia gitu? Dikit-dikit kirim pap, dikit-dikit chattingan? Gitu?” Do

  • Terjebak Bersama Wanita Gila   Bab 50 : Pansos

    Terjebak Bersama Wanita GilaBab 50 : PansosSetelah memotret beberapa kali, Yoppy melihat-lihat fotonya sendiri. Semua fotonya tampak keren karena penampilannya yang memakai jas dan duduk di kursi direktur. Bibirnya tersungging ke atas merasa puas dengan hasilnya.“Sempurna. Gagah banget gue ya. Hahaha.” Yoppy berkata sendiri sambil tertawa lalu mengibaskan jasnya dan menyandarkan punggungnya ke kursi. Lalu meraih ponselnya yang berada di samping laptop. “Gue bakalan posting ke Insta story dan story WhatsApp. Lalu, mengirimkan satu foto yang tampak keren ini kepada Dokter Winda agar dia semakin terpesona dengan gue.” Yoppy bergumam sendiri. Lalu jarinya menari di atas layar membuka aplikasi Instagram kemudian memasukkan satu fotonya, di story WhatsApp juga dimasukkan. Tak lupa memberikan foto tertampannya juga pada wanita yang dicintainya yang berprofesi sebagai dokter. Setelah memposting foto-fotonya di akun sosial medianya, Yoppy meletakkan kembali hapenya. Tak lama kemudian ben

DMCA.com Protection Status