Terjebak Bersama Wanita Gila
Bab 11 : Ditolak
Dengan kesal, kupacu mobil menuju pulang. Tak kuhiraukan Putri yang meringis ketakutan melihat beberapa kali mobil kami hampir menabrak kendaraan lain.
"Mas, jangan ngebut!" ujar Putri sambil berpegangan pada kursinya dan memeluk erat bayi Minah.
Aku melengos dan memacu mobil makin kencang, kuacuhkan saja jeritan baby sitter itu.
Kupukul setir dengan keras saat mobil telah sampai di depan rumah mama. Aku langsung berlari masuk dan menghampiri lemari koleksi minuman yang sudah dipindahkan ke kamar mama. Kuambil tiga botol dan membawanya masuk ke kamar.
Kubuka pakaian dengan kasar, lalu melemparnya dengan kesal. Percuma saja sudah berpenampilan ala eksekutif
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 12 : PencitraanKuamati Minah yang terlihat sedang berbicara sendirian di rauangan rawat khusus itu. Mungkin ini kelas VIP bagi orang yang gilanya akut kayak si Minah. Dua minggu di sini, rambutnya masih saja acak-acakan banyak kutu begitu.“Selamat pagi, Pak Yoppy,” sapa seorang perawat yang dikhususkan untuk menjaga di depan ruang Minah.“Selamat pagi juga. Gimana kabar Minah? Udah waras belum dia, ya?” tanyaku dengan gaya cool ala pengusaha muda tentunya.Perawat tak cantik itu terlihat menahan senyum. Sudah pasti dia terpesona dengan dengan tampilanku yang kerenku. Bagaimana tidak, jas Tuan Marko yang masih berlabel harga sepuluh juta melekat di tubuh six-pack ini.Kuputar leher ke belakang, Winda terlihat semakin mendekat ke arah kami. Segera kusuruh perawat yang hanya cengar-cengir itu untuk segera membuka pintu kamar rawat si Minah. Heran, mungkin wabah penyakit gila ini sudah m
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 13 : Kabar dari KampungMama menarik Putri keluar dari kamar, ia terlihat sangat marah dengan ucapanku. Ah, bodo deh! Aku juga gagal dapat apem, eh! Kuhembuskan napas kecewa campur kesal campur geli juga, kayak es campur sama seperti jenis kelamin mamaku yang campuran.Kulangkahkan kaki menuju pintu, lalu menutupnya. Di telingaku terngiang kata-kata mama yang mengaku akan menikah dengan Putri. Terus aku manggil dia apa dong? Ya ampun, Tuan Marko makin gila deh. Kayaknya cuma aku saja yang waras dalam cerita ini. Hmmm ... gara-gara Minah, semuanya tokohnya jadi hancur.“Yoppy!” Mama tiba-tiba masuk ke kamarku, masih dengan tampang sangar.“Hey, Bro, mau ngapain lagi? Masih kurang puas udah nampar gue dua kali?” tanyaku dengan cengengesan sambil membuka kemeja dan melemparnya ke arah mama.“Kamu ini emang saraf, ya! Bisa-bisanya kamu mau merkosa Putri, untung aja mama ada kelupaan
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 14 : Ditangkap Polisi“Ma, lagi di mana?” Aku menepikan mobil untuk menelepon Mama, sebab takut diciduk Polisi karena ulah Nek Ona yang melaporkan ke pihak yang berwajib atas kasus bawa kabur cucunya. Nyesak hati mengingatnya, itu fitnah keji!“Mama lagi meeting di kantor, ada apa?” jawab Mama dengan nada tegas dan suara yang ia buat berwibawa, ceileh pasti ia sedang di hadapan anak buahnya makanya sok pasang suara ala laki-laki begini.“Ma—““Nanti saja, Yop, Mama sedang sibuk.”‘Klik’Sambungan telepon diputus begitu saja, sebelum aku sempat mencurahkan
Terjebak Bersama Wanita GilaPart 15 : Nenek Minah"Silakan duduk, Nek! Biar saya bangunkan Yoppy terlebih dahulu. Anak itu susah sekali bangunnya." Tuan Marko menyapa neneknya Minah yang baru saja keluar dari kamar.Wanita tua itu terlihat sudah mandi. Tadi malam ia menginap di sini, dan sore nanti sudah berencana untuk pulang. Tentunya setelah menengok Minah di RSJ. Ia tak menyangka, sekaligus senang karena cucunya yang gila sudah menikah, begitulah menurut penuturan Tuan Marko kepadanya.Tuan Marko pun memanggil pembantu rumahnya. Suaranya yang serak terdengar sedikit aneh. Namun,tidak membuat nenek Ona terganggu. Dengan tergopoh-gopoh seorang wanita paruh baya berjalan ke arah Tuan Marko dan nenek Ona berada. Setelah sampai, wanita yang merupakan pembantu rumah tangga di rumah Tuan Marko itu bertanya pada majikannya."Ada apa, Tuan?" tanyanya sopan."Tolong buatkan minuman untuk nenek Ona,ya, Bik Ijah. Oh iya, perkenalkan di samping saya ini Nenek Ona namanya, dia Nenek Minah. D
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 16 : Makan Siang BarengSetelah puas menghabiskan waktu dan berbincang bersama Minah, nenek Ona mengajak Yoppy pulang. Yoppy sendiri sudah merasa kesal pada nenek tua itu karena begitu lama saat menemui Minah. Dirinya sudah tidak sabar untuk segera keluar dari rumah sakit jiwa itu. Rasanya sangat tidak mengenakkan. Jika saja tidak demi uang yang mamanya janjikan, Yoppy tidak akan mau menemani nenek tua di sampingnya ini. Selain tidak suka tidur paginya diganggu, Yoppy juga masih memiliki dendam karena nenek tua itu menjebloskannya ke penjara. Meski tidak lama di penjara. Namun, tetap saja Yoppy merasa kesal dan tidak terima."Ayok! Buset dah, lo ngerepotin gue aja! Gak tahu apa gue lagi tidur enak-enak, malah disuruh nganterin lo yang tua karatan! Ck!" Yoppy menggerutu tidak jelas saat keduanya berjalan pulang. Dengan nada suara yang kecil, dirinya terus saja menggerutu hingga mobil sampai di rumah mamanya. Nenek Ona turun, sedangkan Yoppy lebih memi
Terjebak Bersama Wanita GilaPart 17 : Ayah Dokter WindaUsai makan siang bersama siang tadi, malam harinya, Yoppy berniat pergi ke rumah Dokter Winda, dengan tujuan untuk membuktikan kesungguhannya dalam mengutarakan cintanya. Sebelumnya laki-laki muda itu, sudah lebih dulu mengobrak-abrik lemari berisi pakaian kantor tuan Marko. Dirinya ingin terlihat menarik dan istimewa di depan Dokter Winda. Dan sekarang Yoppy sudah siap dengan pakaian kemeja putih, celana panjang hitam, serta jas yang berwarna sama. Dia tidak ingin Dokter Winda memberikan kesan jelek padanya. Yoppy benar-benar sudah jatuh cinta pada dokter itu. Bagaimana tidak, sosoknya yang lemah lembut, penuh perhatian, cantik dan juga baik, pasti akan membuat siapa pun yang melihatnya merasa jatuh cinta."Lo benar-benar tampan, Py," ujarnya pada diri sendiri. Dia merapikan jas dan juga rambutnya agar terlihat rapi dan klimis. Setelah merasa cukup puas dengan penampilannya, Yoppy keluar kamar dan menuju garasi, tempat mobiln
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 18 : Kesal"Nggak Dokter, aku gak pernah ketemu orang ini. Ini pertama kalinya aku lihat dia," ujar Yoppy penuh keseriusan.Namun, ayah dari dokter Winda masih tidak percaya. Tatapan matanya masih menelisik Yoppy dari atas hingga ke bawah. Laki-laki paruh baya itu sangat yakin jika laki-laki muda di depannya itu adalah orang yang sama dengan orang yang hampir menabrak dirinya dulu. Meski penampilan keduanya berbeda, tetapi ayah dokter Winda masih mengenalinya.Ayah dokter Winda berdecak, lalu berucap, "Sudahlah kamu sudah terlalu banyak bicara. Saya pusing mendengarnya. Lebih baik kamu pulang. Saya risi melihat kamu di rumah saya ini." Ucapan yang keluar dari mulut ayah Winda terdengar begitu pedas di telinga Yoppy. Rasa-rasanya dirinya ingin menepuk bibir ayah dokter Winda itu.Benar-benar berniat sekali ayah dokter Winda itu membuatnya kesal. Yoppy pun tidak menyangka jika ayah dokter Winda termasuk sosok orang yang teliti meskipun usianya yang sudah
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 19 : TerminalYoppy segera menyelesaikan acara makannya. Setelahnya berdiri dan berucap. "Eh, kalau lo udah selesai, cepetan! Gue tunggu di depan. Awas ya, lama!" ancam Yoppy. Suara ancaman dari Yoppy yang tidak seperti biasanya kembali menjadi sesuatu yang Tuan Marko perhatikan. Lama-lama tuan Marko rasanya seperti ingin gila karena anaknya. Ya, memang dirinya ingin anaknya berubah. Namun, tidak seperti ini juga.Nenek Ona hanya menganggukkkan kepalanya tanpa bersuara. Sedangkan tuan Marko memijat pelan pelipisnya. Pusing melanda dirinya. "Saya selesai," ujar Nenek Ona.Mendengar seruan nenek Ona, Tuan Marko menoleh dan benar saja, Nenek Ona sudah menyelesaikan acara makan paginya. Tuan Marko mengulas senyum, lalu berucap, "Kalau sudah selesai, nenek bisa bersiap-siap terlebih dahulu, ya. Baru setelahnya nanti Yoppy antar ke terminal." Dengan sabar tuan Marko menjelaskan.Nenek Ona mengangguk paham, lalu segera berlalu ke kamar dan untuk berganti pa
Terjebak Bersama Wanita GilaPart 58 : GodaanKetika kedua bibir insan itu sedang sibuk menikmati permainan di dalam sana, pria bermata cokelat itu tiba-tiba sadar dan sontak saja langsung mendorong tubuh wanita yang di hadapannya. Maya meringis kesakitan karena bagian tubuh belakangnya mengenai sofa dengan kasar. Yoppy tidak peduli dengan Maya yang terlihat sedang merasa kesakitan. “Aw!”Yoppy segera menggeser tubuhnya agak jauh dari gadis itu. Yoppy terlena oleh godaan setan yang berwujud mantan di depannya. Kedua mata Yoppy mengerjap beberapa kali.“Heh, dah gila lo, ya! Ngapain lo deket-deket gue? Pake acara cium-cium gue lagi. Cari kesempatan kan elo?” tuduh Yoppy pada Maya dengan tatapan mata setajam silet.Yoppy menyadari bahwa kejadian tadi adalah karena dia tak bisa mengontrol nafsunya sendiri. Matanya terpesona oleh body yang ditampilkan Maya. Dengan bajunya yang seksi dan dadanya terekspos keluar, membuat jiwa laki-laki Yoppy bangkit. Yoppy juga tadi sudah menahan-nahan un
Terjebak Bersama Wanita GilaPart 57 : Disamperin MantanMaya mencium tangan Tuan Marko dengan takzim. Tuan Marko terkejut ketika wanita seksi dengan body semok itu menyalaminya. Wanita di hadapan Tuan Marko itu mulutnya melengkung membentuk senyuman. Tuan Marko memalsukan senyumnya pada gadis asing itu.“Kenal kan Om, saya mantan pacarnya Yoppy,” ucap Maya sembari tersenyum seolah merasa bangga sehabis mengucapkan kalimat itu.Yoppy refleks dan langsung bangun dari tempat duduknya. Mata Yoppy melebar. Yoppy mencoba mencubit pahanya sendiri. Rasanya sakit. Ternyata dia sedang tidak bermimpi. Namun, Yoppy masih bergeming dan hanya memerhatikan Maya yang bersikap sok kenal dengan mamanya itu. Yoppy tak menyangka bahwa Maya akan mengaku sebagai mantannya di depan Tuan Marko. Yoppy ingin mencegahnya, tapi sudah terlambat. Tuan Marko hanya mengangguk sambil memandangi Maya dari atas sampai bawah. “Oh, oke. Silakan ngobrol dengan Yoppy. Saya masih ada kerjaan. Saya tinggal dulu, ya.” Tuan
Terjebak Bersama Wanita GilaPart 56 : CeramahTuan Marko berdiri dan beranjak dari tempat duduknya. Dia berjalan dengan gontai menuju ruangan Yoppy. Mungkin antara mereka masih butuh bicara empat mata. Tuan Marko masih perlu membimbing dan mengajarinya secara halus agar bisa menyentuh hatinya yang keras itu.Sesampainya di depan pintu ruangan Yoppy, tanpa mengetuk, Tuan Marko mendorong pintu kaca itu. Terlihat Yoppy sedang bersantai dengan ponsel di genggamannya. Yoppy mendengar suara jejak sepatu yang memasuki ruangannya, segera pria itu mendongakkan wajahnya dari layar hape. “Jadi seperti ini pekerjaan kamu di kantor tiap hari? Seperti ini pekerjaan yang kamu mau?” tegur Tuan Marko sambil memasang tampang marahnya. Yoppy meletakkan ponselnya kembali ke dalam saku celana. “Kalau seperti ini pekerjaan kamu, ini sama aja gak ngerubah sifatmu jadi lebih baik lagi. Katanya kamu mau diterima jadi mantunya ayah dokter Winda, tapi disuruh kerja aja gak becus.” Tuan Marko masih mengomeli
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 55 : Semakin PusingMentari telah bersinar di langit biru, burung-burung telah berkicauan dan terbang ke sana kemari mencari makan. Tak ubahnya juga manusia sedang berlalu lalang di jalanan menuju tempat kerja masing-masing untuk mengais rezeki. Mulai dari pekerja kantoran, pekerja buruh, sopir, hingga pemulung pun sudah bersiap-siap untuk menjemput rezeki. Pekerjaan mereka memang tak serupa, tapi tujuan mereka sama. Mereka yang bekerja adalah orang-orang yang hebat dan tangguh serta bertanggung jawab. Mereka hebat bisa memikul beban berat yang di pundaknya. Dan mereka mampu bertanggung jawab atas beban yang dipikulnya. Hari ini adalah hari kedua Yoppy bekerja. Yoppy masih mengambil dan memakai jas mamanya. Meski pun mereka adu mulut tadi malam, tapi Yoppy masih mempunyai akses bebas keluar masuk di kamar Tuan Marko. Kaki jenjang berbalut celana hitam itu melangkah gontai ke mobilnya. Namun, sebelum masuk ke mobil hitam itu, Yoppy sempat melihat ke
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 54 : PencuriTuan Marko berjalan dengan langkah gontai menuju ke kamar Yoppy. Niat awalnya dia ingin membicarakan sesuatu yang tidak terlalu penting tetapi tetap saja Yoppy berhak tahu karena itu menyangkut masalah pekerjaan di kantor. Langkah kaki tuan Marko sudah semakin dekat dengan kamar, kini Tuan Marko sudah tepat berada di depan pintu kamar Yoppy yang tertutup rapat. Tuan Marko ingin langsung masuk begitu saja, akan tetapi saat ingin memegang gagang pintu itu dia dengan tidak sengaja perlahan mendengar suara Yoppy dari tempatnya berdiri saat ini karena dari nada suaranya yang kuat dan terdengar sedang gembira. Tuan Marko diam sejenak karena dia seperti mendengar perkataan mengenai cincin. Kebetulan sekali cincin yang sudah dia simpan untuk dia berikan kepada Putri yaitu sang calon istrinya itu belum lama ini pun menghilang.Setelah sengaja menguping pembicaraan Yoppy dengan seseorang yang sedang dia telpon sepertinya benar, Yoppy memberikan sebu
Terjebak Bersama Wanita GilaPart 53 : GalauBulan yang menggantung di langit sedang bersinar cerah ditemani oleh ribuan bintang yang bertaburan. Sama halnya dengan seorang wanita cantik yang kini tengah berada di dalam kamar. Bibirnya dari tadi selalu tersenyum. Seolah ada hal yang menggelitik di perutnya hingga membuat perasaannya seceria itu. Mata yang indah dengan bulu mata lentik natural itu sedang menatap langit-langit kamarnya. Kamar gadis itu sederhana dan jauh dari kata aestethic. Bukan karena dia tidak punya waktu atau tidak bisa memodifikasi kamarnya. Namun karena dia lebih suka kamar yang simple. Itu lebih elegan menurutnya.Dokter Winda sedang memandangi cincin berlian yang tengah melingkar di jari manisnya dengan anteng. Kembali teringat dengan momen di saat pemakaian dan mendengarkan status paksaan atas barang yang kini telah tersemat di salah satu jarinya. Dokter itu kini merasa dilema dan dia membutuhkan teman untuk menampung semua ceritanya. Dokter Winda mengambil
Terjebak Bersama Wanita GilaPart 52 : Cincin Berlian[Win, Lo sibuk gak? Makan siang bareng gue, yuk. Lo lagi istirahat siang kan ini?] tanya Yoppy kepada Dokter Winda melalui pesan WhatsApp.Dokter Winda menghela napas. Siang ini dia tak berselera untuk makan bersama siapa pun. Dokter Winda bingung harus menjawab apa. Wanita itu pun berpikir sejenak untuk menolak ajakan pria tampan itu.[Maaf, Yopp, bukan bermaksud untuk menolak, tapi saya sedang ada kerjaan yang harus diselesaikan.] Akhirnya seperti itu lah balasan Dokter Winda.Yoppy pun sepertinya tak mau kehabisan cara untuk mengajak sang pujaan hati. [Pekerjaan bisa diselesaikan nanti. Lagi pula, perusahaan mana yang masih memperkerjakan pekerjanya di saat jam istirahat begini. Seorang dokter juga butuh makan dan nutrisi. Agar bisa konsentrasi dengan baik ketika menangani pasiennya.] Balas Yoppy lagi.Pria itu tampak seperti bijak sekali ketika di depan Dokter Winda. Yoppy ingin selalu menampilkan yang terbaik di depan Dokter
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 51 : Perasaan AnehSiang itu, wanita cantik yang memakai jas putih khas rumah sakit berjalan anggun menuju kembali ke ruangannya. Dia adalah Dokter Winda. Dia baru saja mengunjungi dan memeriksa beberapa pasien-pasiennya. Gadis itu menarik kursinya agar bisa leluasa memberikan celah untuk kakinya masuk ke bawah meja. Lalu dia pun duduk dan mengambil ponselnya dari dalam saku kemeja. Jarinya membuka layar kunci dan terpampang notifikasi di layar paling atas. Dia pun membukanya. Kemudian, Dokter Winda refleks membulatkan mata melihat yang tertera di layarnya. Sebuah foto dari Yoppy yang membuatnya sampai terkejut seperti itu. Dia berdecak kesal.“Ck! Untuk apa sih dia ngirimi foto dirinya begini? Mau pamer apa dia? Ketampanannya? Ah yang benar saja! Siang ini lagi panas, makin tambah gerah saja melihat fotonya. Bikin tambah sakit kepala juga. Gak habis pikir. Dikiranya saya ini pacarnya dia gitu? Dikit-dikit kirim pap, dikit-dikit chattingan? Gitu?” Do
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 50 : PansosSetelah memotret beberapa kali, Yoppy melihat-lihat fotonya sendiri. Semua fotonya tampak keren karena penampilannya yang memakai jas dan duduk di kursi direktur. Bibirnya tersungging ke atas merasa puas dengan hasilnya.“Sempurna. Gagah banget gue ya. Hahaha.” Yoppy berkata sendiri sambil tertawa lalu mengibaskan jasnya dan menyandarkan punggungnya ke kursi. Lalu meraih ponselnya yang berada di samping laptop. “Gue bakalan posting ke Insta story dan story WhatsApp. Lalu, mengirimkan satu foto yang tampak keren ini kepada Dokter Winda agar dia semakin terpesona dengan gue.” Yoppy bergumam sendiri. Lalu jarinya menari di atas layar membuka aplikasi Instagram kemudian memasukkan satu fotonya, di story WhatsApp juga dimasukkan. Tak lupa memberikan foto tertampannya juga pada wanita yang dicintainya yang berprofesi sebagai dokter. Setelah memposting foto-fotonya di akun sosial medianya, Yoppy meletakkan kembali hapenya. Tak lama kemudian ben