Share

BAB 23

Author: LaSheira
last update Last Updated: 2025-03-26 12:31:32

Hati Miria kembali mendapat pukulan telak. Hati nuraninya kembali terpanah oleh kepolosan kakak beradik di depannya. Rumor seputar pengawal Argen dibuat agar tidak ada yang mendekatinya untuk mengancam Tuan Argen. Sepertinya yang termakan rumor itu bukan hanya musuh Tuan Argen, namun dua orang di depannya sekarang.

"Apa Nona takut padanya?"

Ah, lucunya mereka, kagetnya bisa bareng begitu.

Wajah Ale dan Ana terlihat menegang dan mengkerut bersamaan.

"Anda tidak perlu takut padanya."

"Dia terlihat galak dan menakutkan." Dengan polosnya Ana mengeluarkan isi hatinya. "Ah, maaf bukan maksud saya menjelekkan orang, saya hanya sedikit takut."

"Dia memang menakutkan kok, kakak saja ngeri kalau melihatnya. Apalagi kalau cuma berdiri diam di belakang Argen, membuatku merinding walau cuma bersitatap."

Ahhh, lucunya mereka. Miria sampai ingin tertawa mengeluarkan suara. Seperti dua bocah yang sedang mengadu pada ibunya kalau ada teman sekolah yang nakal. Tapi Miria bisa mengendalikan diri dan han
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Siti Aisa
klu dah bucin makanan apa aja enak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 24

    Malam sudah menggantikan keperkasaan matahari. Lelah pun sudah berangsur menghilang ketika tubuh kembali ke pelukan keluarga dan rumah.Namun, ada seseorang yang disambut kesunyian ketika dia sudah kembali pulang. Ruang-ruang sepi di apartemennya, kosong dan sunyi seperti hatinya. Dialah Argen, statusnya tidak bisa mengubur ruang hampa di hatinya. Semenjak memutuskan untuk pergi dari rumah ibu dan tinggal sendiri, dia sudah berteman dengan kesendirian untuk sekian lama.Setelah memasukkan botol air dinginnya ke dalam kulkas, dia belum beranjak dari dapur. Argen berdiri diam di depan kulkas, tangannya terangkat perlahan, menyentuh memo kecil berwarna pink yang sengaja ia tempelkan di depan pintu kulkas. Pesan Ana yang dia temukan di dalam tas kotak bekalnya secara tidak sengaja waktu itu. Kesalahan besar Miria karena tidak melihatnya. Namun, karena makan siang yang bukan hanya enak di lidahnya, namun hati dan perutnya ikut merasakan kehangatan. Argen memaafkan Miria, dia tidak mengungki

    Last Updated : 2025-03-26
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 25

    Ale dan Ana berjalan memasuki sebuah restoran, seorang pelayan wanita berjalan di depan mereka sebagai pemandu arah. Dress warna biru muda yang di pakai Ana adalah baju yang dikirim Argen. Begitupula dengan kemeja warna biru tua yang dipakai Ale sekarang. "Silahkan masuk dan menunggu di dalam Tuan dan Nona." "Terimakasih." Pelayan ini menundukkan kepala, meninggalkan kedua kakak beradik yang terlihat gelisah. Bukan hanya karena restoran yang mereka datangi terasa asing, namun, dengan siapa Argen nanti akan datang menjadi salah satu alasan kecemasan mereka."Kak, kita cuma mau makan dengan Kak Argen kan? Tidak ada keluarga yang lainnya kan, seperti ibu atau kakeknya." Jujur saja, keringat bahkan keluar dari telapak tangan Ana karena dia sedang gelisah. "Kak Argen bahkan mengirimi kita pakaian mewah begini." Ana tahu, baju yang dia pakai adalah brand itu, yang setara dengan dua kali lipat gaji Dalila di toko roti."Nona Miria bilang begitu, tenanglah, Argen kan tidak menyuruh kita m

    Last Updated : 2025-03-26
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 26

    Taman kota masih ramai di jam-jam sekarang ini, banyak pasangan muda mudi bergandengan tangan atau duduk menikmati camilan yang di jual di pinggir danau kota. Danau buatan yang berukuran tidak terlalu besar. Taman kota dengan danau buatannya adalah ikon kebanggaan penduduk. Sebuah supermarket besar milik Domaz Group terlihat terang dikejauhan, dengan pengunjung yang hilir mudik. Mobil dan motor keluar dari area parkir. Jalan sedikit saja, para pengunjung supermarket sudah bisa menikmati pemandangan malam di taman kota. Pemilihan lokasi supermarket itu sangat strategis.Semilir angin menggoyangkan rambut Ana yang terurai di bahunya. Gadis itu menyelipkannya di telinga. Tidak lama, pengawal Argen berlari mendekat. Membawa jas milik Argen. Setelah menyerahkan jas dia berdiri menjauh dari ketiganya. Terlihat kesepian menatap danau dan langit malam secara bergantian.Sementara itu, ketiga orang itu duduk di undakan-undakan kecil yang berderet mengelilingi danau, sengaja di buat sebagai tem

    Last Updated : 2025-03-27
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 27

    Setelah kepergian Ale "Terimakasih Ya Kak." Tiba-tiba Ana bersuara ketika Ale sudah jauh dari pandangan. "Sudah menjaga Kak Ale dan menjadi teman terbaik kakakku." Hubungan persahabatan kalian terlalu menggemaskan batin Ana. Bisa-bisa, aku bahkan cemburu dengan kakakku sendiri."Terimakasih sudah membantu kami menjaga toko Daisy. Toko itu sangat berharga untuk kami, banyak kenangan dan cinta ayah dan ibu di sana." Argen mencengkeram tangannya saat mendengar Ana bicara. Namun, segera ia gelengkan kepalanya. Semua yang dia lakukan juga untuk melindungi Ana. Kalau dia secara terang-terangan menunjukkan perasaannya pada Ana, dan kekek menolaknya. Argen tidak mau membayangkan, bahaya yang mengancam gadis yang ia sukai. Para paman bisa saja menargetkannya menjadi kelemahan terbesar Argen.Maaf, karena aku ingin memiliki. Lirih bisikan hati Argen."Kak, Kak Argen mendengarkan aku kan." Ana menyenggol bahu Argen."Hemmm."Ih, gemasnya, dia acuh tapi mendengarkan ku. Sepertinya budak cinta

    Last Updated : 2025-03-27
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 28

    Di lain tempat, di waktu yang bersamaan dengan kejadian di taman kota.Ibu Argen berdiri di depan ruang tamu, pelayan wanita yang mengantarnya diam di depan pintu. Menoleh padanya."Kenapa Anda harus keras kepala seperti ini Nyonya, posisi Anda tidak akan tergantikan karena Anda adalah ibu tuan muda." Itu terdengar seperti kalimat merendahkan di telinga ibu. Namun ibu menahan diri karena wanita di depannya adalah pelayan pribadi kakek. Kakek sudah duduk di sofa ketika ibu masuk. Setelah sopan santun dan salam kakek mengizinkan ibu untuk duduk. Pelayan maupun pengawal pribadi kakek tidak beranjak dari tempatnya. Ibu meremas tangannya mengumpulkan keberanian."Apa Anda benar-benar mengizinkan Argen menikah dengan keluarga yang hanya memiliki toko roti?" Kakek terlihat tidak terkejut dengan pertanyaan menantunya."Padahal aku sudah bilang untuk jangan ikut campur soal pernikahan Argen." Suara kakek membuat mimik wajah ibu pias dan tertekan, semakin kuat kuku tangannya menekan. Supaya t

    Last Updated : 2025-03-27
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 29

    Ana buru-buru mengusir keluh kesah dan kegalauan hatinya. Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri, untuk cukup mencintai Kak Argen dan tidak mengharapkan selain kak Argen memperlakukannya dengan baik."Maaf Nona Ana, bisa kita mulai." Ana yang tadi termangu mengagumi keindahan baju pengantinnya tersenyum malu."Maaf, saya malah melamun. Bajunya cantik sekali. Terimakasih atas kerja keras kalian semua." Ana menyusuri pakaian yang tergantung di manekin dengan tangannya."Terimakasih Nona, kami merasa bahagia dan terhormat karena Anda menyukainya. Silahkan berganti dalaman dulu Nona." Seorang pelayan membantu Ana, mendorong pembatas, untuk Ana melepas pakaiannya. Setiap melepas kancing bajunya Ana berdebar antusias.Aku deg, degkan. Aaaaaa!"Maaf Nona Ana, saya keluar sebentar, menjawab telepon Tuan Argen." Suara Miria terdengar di luar pembatas."Ia Kak." Langkah kaki Miria terdengar menghilang, hanya suara para pelayan toko dan pemilik toko. Ana sudah memakai dalaman putih, bahannya t

    Last Updated : 2025-03-27
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 30

    "Kau!" Mengeram pada Miria dengan kesal. "Ayo pergi!" Rene terperanjat ketika suara keras itu tertuju untuknya. Saat Angela sudah keluar dari ruangan VVIP dia harus membereskan sisa kejadian di tempat ini."Ma, maafkan Nona Angela, nona sekretaris, saya mewakili Nona Angela benar-benar minta maaf." Rene menundukkan tubuhnya dalam. Tetesan kopi jatuh ke lantai."Kenapa Kakak yang minta maaf." Ana bergerak cepat mendekat, menyentuh bahu Rene. Membuat gadis itu gelagapan mengangakat kepala. Ana mengusap wajah Rene dengan lembut, menghapus sisa noda kopi dengan kain basah yang dia minta dari pelayan toko. "Kakak kan sudah menerima siraman kopi melindungi saya, seharusnya saya yang minta maaf kan."Rene bahkan tidak bisa berkata apa-apa, saat gadis manis bertubuh mungil di depannya membersihkan noda kopi di pakaiannya."Terimakasih, Domaz Group akan membayar apa yang sudah Anda lakukan untuk Nona Ana, calon istri Tuan Argen." Miria mengantar Rene keluar dari ruang VVIP. Rene hanya bisa me

    Last Updated : 2025-03-27
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 31

    Hari ini, akan merubah hidup banyak orang. Aleando berdiri dengan bola mata sembab, dia menangis dengan beragam alasan. Saat melihat Ana yang sedang merias diri. Setelah adiknya berganti pakaian, entah kenapa, wajah cantik itu membuatnya terpesona, bahagia, sekaligus bersedih secara bersamaan."Anda tidak apa-apa?" Miria mengulurkan sapu tangannya untuk menyeka ujung mata Ale.Maaf ya Tuhan, dia sedang menangis, tapi kenapa dia manis sekali. Aku jadi ingin mengusap kepalanya kan. Ekspresi tenang di wajah Miria, namun hati dipenuhi gejolak.Padahal Miria tidak pernah merasakan hal begitu pada adik-adiknya. Kenapa, karena kepribadian adiknya tidak ada manis-manisnya, prilaku adiknya tidak jauh dengannya dari pola hidup dan sikap. Dia bahkan tidak pernah melihat adiknya menangis atau melihat mereka bertampang imut dan memelas begitu.Lingkungan dia bekerja jauh dari hal yang menggemaskan seperti saat ini."Nona Miria, tolong jaga Ana ya. Hiks." Mengusap ujung matanya lagi. "Aku masih t

    Last Updated : 2025-03-27

Latest chapter

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 199 (Final Episode 4)

    Meja mereka memang tidak memiliki nomor, namun diatur berdasarkan nama keluarga. Kakek berjalan menuju mejanya, Ana tersenyum hangat saat kakek mendekat. Gadis itu dan Argen duduk di meja kakek. Ale dan Miria bergabung bersama Gara dan ibunya.Saat kakek menggerakkan tangannya mereka semua duduk dengan teratur. Setelah semua orang duduk, kakek mengambil sendok dan membenturkannya ke gelas. Suara dentingan itu membuat suasana senyap."Apa kalian menyukai suasana baru makan malam kali ini?"Hening, tidak ada yang berani menjawab. "Kalian pasti merasa aneh, apalagi saat melihat banyak sekali yang hadir di acara makan malam kali ini. Kalian semua adalah anak-anak dan cucu-cucuku, aku mengundang kalian semua tanpa terlewat satupun." Kakek mengedarkan pandangan. "Kedepannya aku akan mengundang kalian semua juga."Hening... Hati semua orang berdebar."Jadi, jangan saling bertengkar dan menjatuhkan. Dukung Argen membangun Domaz Group dan mempertahankan kejayaan Domaz Group. Jangan ada dari k

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 198 (Final Episode 3)

    Perjamuan makan malam bulan ini di rumah vila tepi pantai, akan sangat berbeda dengan perjamuan bulan yang lalu atau bulan-bulan sebelumya. Karena bulan ini bertepatan dengan ulang tahun kakek. Perayaan ulang tahun kakek disiapkan bibi dengan sepenuh hati. Wanita itu bahkan menawarkan apakah tuan besar juga ingin membuat pesta kembang api seperti kejutan yang diberikan Tuan muda. Kakek menghardik bibi dengan marah."Maaf Tuan, karena saya melihat Anda menyukainya jadi saya pikir Anda ingin melakukannya. Apa Anda menyukainya karena itu kejutan dari tuan muda?" Kakek tidak mau menjawabnya. Tapi terlihat sekali, kalau dia menikmati kembang api yang diberikan cucu kepada cucu menantunya.Perjamuan makan malam seperti apa yang disiapkan bibi untuk merayakan ulang tahun kakek?Mari kita lihat, sedikit persiapan yang dilakukan orang-orang yang akan datang ke perjamuan makan malam. Rumah Gara.Pengantin baru itu terlihat kaget saat menerima undangan yang dikirimkan seorang pengawal ke rumah

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 197 (Final Episode 2)

    Gadis di depan Gara tersenyum malu. Mereka tidak saling memberi tahu isi dari janji pernikahan, bukan untuk kejutan, namun karena mereka ingin menunjukkan ketulusan. Bahwa janji pernikahan yang mereka buat bukan sekedar membaca tulisan, namun memang curahan isi hati terdalam mereka."Rene, terimakasih sudah melihatku dengan cara yang berbeda saat pertama kali kita bertemu. Aku bukan siapa-siapa saat pertama kali melihatmu. Tapi entah kenapa, kau bahkan sudah tersenyum padaku saat itu." Tangan keduanya semakin tergenggam dengar erat. "Semakin aku mengenalmu, semakin aku tahu, kau gadis yang luar biasa. Tanpa ayah dan ibu, kau membesarkan adik-adikmu dengan penuh cinta. Bagiku kau adalah berlian terindah Rene, terimakasih sudah menerima sebongkah batu tak berharga ini dalam hidupmu. Aku mencintaimu Rene dengan sepenuh hatiku. Aku akan membahagiakanmu dan melindungimu." Kecupan manis mengakhiri janji pernikahan Gara.Airmata menetes membasahi pipi Rene. Saat mic yang dipegang Gara tersod

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 196 (Final Episode 1)

    Dan akhirnya, hari yang sudah dinantikan oleh semua orang. Mereka sudah duduk ditempat yang telah disediakan. Deretan kursi sudah ditempati para tamu. Musik dengan tim yang di bawa WO dari ibu kota. Para pelayan yang merapikan hidangan serta mengecek semua kelengkapan untuk terakhir kali.Sepupu Miria menggangkat tangannya, sebagai isyarat acara dimulai.Acara pernikahan Gara dan Rene pun dimulai.Ruben maju ke atas podium, dia ditunjuk sebagai MC acara. Ya, kemampuan bicaranya memang cukup baik. Dia pun mengajukan diri saat WO bertanya apakah dari pihak keluarga yang menentukan MC acara. Sebenarnya dalam hati kecilnya, dia ingin terlihat di antara banyaknya orang. Terlihat oleh kakek.Ruben mengetuk mik di depannya. Menyapukan pandangan pada orang-orang yang ada di depannya. Dia mencari sosok seseorang. Apa kakek tidak ada gumamnya, melihat lagi memastikan. Sekilas tertangkap rasa kecewa di matanya, namun buru-buru dia tersenyum. Karena tugasnya jauh lebih penting sekarang. Ternyata

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 195

    Hari pernikahan Gara dan Rene.Untuk sampai pada hari ini, seorang laki-laki bernama Anggara, telah melewati banyak hal, jalan yang tidak mudah. Namun, seperti janji Tuhan, Dia menjawab setiap usaha dan doa manusia, hari ini laki-laki itu merasakan kebahagiaan yang teramat sangat. Memetik buah dari usahanya selama ini.Ibu yang ia sayangi, telah masuk ke dalam keluarga Domaz Group, bukan hanya sebagai wanita pelayan yang menggoda majikan, namun sebagai ibu dari cucu sang pendiri Domaz Group.Adik laki-laki yang dulu dia panggil tuan muda, dengan manisnya memanggilnya kakak. Itu adalah buah dari kesabaran seorang laki-laki bernama Anggara. Membayar semua pengorbanan yang sudah dia lakukan.Kesibukan pagi sudah dimulai sejak sebelum matahari terbit, memperbaiki dekorasi yang kurang atau kelengkapan yang lainnya dilakukan oleh para panitia WO. Waktu bergerak perlahan, ditengah semua orang bersiap.Langit hari ini berwarna biru, secerah hati calon mempelai yang akan mengikat janji. Mataha

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 194

    Siang hari kesibukan di halaman vila mulai terlihat untuk persiapan acara besok. WO acara saudara Miria sudah datang. Mereka dengan cekatan menata setiap sudut taman menjadi sangat indah. Para karyawan toko Daisy sudah datang juga. Amira juga ikut. Dokter William akan menyusul dan sampai malam hari, karena masih ada pekerjaan yang tidak bisa dia wakilkan. Semoga dia bisa menemani Amira saat pesta kembang api nanti malam. Setelah meletakan barang masing-masing, mereka terlihat membantu ini dan itu. Ada yang menata bunga-bunga, ada yang memberi pita pada kursi. Setelah selesai membantu dekorasi mereka lari ke pantai, bermain di laut dan menikmati liburan gratis yang diberikan Kak Ale, memakai uang Argen tentunya. Semua orang bahagia, pesta pernikahan sederhana Gara dan Rene memberi kebahagiaan pada semua orang. Bahkan Ben menyapa takut-takut menyapa kakek, dengan perantara Argen. Kakek tidak bereaksi, namun dia menanyakan kepada bibi siapa nama orangtua Ben.Begitulah hari ini berlal

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 193

    Bibi sempat menolak, tapi bukan Ana kalau tidak bisa memohon cenderung memaksa. Kalau nanti bibi dimarahi, biar aku gantikan dimarahi kakek. Begitulah, akhirnya Ana dan Rene bisa masuk ke kamar kakek."Pasti dia acuh dan bilang tidak perlu berterimakasih, karena dia sebenarnya mau membuang perhiasan itu." Argen yang menyahut, sekarang ana yang terkejut. Walaupun tidak sama persis seperti yang Kak Argen katakan tapi memang yang kakek ucapkan agak mirip seperti itu.Kakek merestui Kak Rene tapi tidak ingin terlalu terlihat kalau di memperdulikan dan menantikan pernikahan Kak Rene dan Kak Gara. Begitu yang ditangkap Ana dari sikap acuh kakek."Kakek kan suka menyebalkan kalau bicara." Argen mengangkat bahu sambil mengejek."Gen...""Kak..."Gara dan Ana bersamaan bicara."Ia, ia, aku nggak boleh bilang begitu. Dia kakekku. Cih. Kalian ini kompak sekali." Ana mangut-mangut mengusap pipi suaminya.Argen menatap Gara, tatapannya artinya pengusiran, menyuruh kakaknya keluar dari kamar. Yang

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 192

    Masih di hari yang sama dengan waktu kedatangan mereka ke vila, tempat berlangsungnya pernikahan Gara dan Rene.Malam hari setelah makan malam. Dua kakak beradik sedang ada di dalam kamar, sedangkan Ana tertahan menemani kakek selepas makan malam.Argen duduk dengan mengangkat kakinya ke pijakan meja, dari mulutnya terdengar dia mengomel yang entah ditujukan untuk siapa. Mungkin pada alam yang tidak bersahabat dengan rencananya, atau kecewa pada Gara yang tidak bisa mewujudkan keinginannya. Masih terdengar dia mengomel sambil menyandarkan kepala malas.Wajah muram Argen melihat kakaknya yang sedang berdiri di dekat jendela.Gara menghela nafas perlahan, dia menyibak tirai dengan tangan kiri, berharap cuaca akan segera berganti. Tapi hujan yang jatuh dari langit selepas senja telah menghancurkan rencana malam ini. Sekarang saja masih gerimis. Tangannya mengusap jendela, masih terasa dingin. Uap air memang tidak merembes ke telapak tangannya, tapi dia bisa memprediksi hujan belum akan

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 191

    "Suruh mereka kesini, dan berangkat bersama kita." Kakek menjawab singkat, lalu berlalu, senyum bahagia tertangkap sekilas dibibirnya.Dasar, sesenang itu kau mendengar Ale mau mempunyai anak. Kalau Ana sampai hamil, bisa-bisa kau menari dengan bibi di teras rumah. Argen melihat punggung kakek yang berjalan menuju pesawat. Pilot dan pramugari menundukkan kepala saat kakek berjalan mendekat.Kakek bahkan menelepon dokter pribadinya, untuk datang dan ikut dalam penerbangan.Kabar kehamilan Miria memang sungguh diluar dugaan, bahkan gadis itu tidak merasakan keanehan dalam tubuhnya. Sehari setelah kecurigaan Ale dia membeli alat tes kehamilan, saat dia menunjukkan garis dua di alat tes itu Ale memegangnya dengan tangan gemetar. Airmata kebahagiaan langsung bercucuran. Calon ayah itu sangat berbahagia.Ale menelepon Ana sambil menangis, saking kagetnya Ana dia berlari masuk lift turun ke lantai bawah, tanpa mendengar penjelasan Ale berikutnya. Gadis itu yang awalnya ketakutan karena mend

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status