Share

Bab 3

Author: naranaluna
last update Last Updated: 2021-05-26 10:36:39

Malam ini, keluarga Rendi makan malam bersama. Firly terlihat sangat lelah sekali, karena seharian ini butiknya benar-benar ramai pengunjung, belum lagi banyak orang yang ingin menggunakan jasa wedding organizer di butiknya Firly.

"Sayang, padahal kalau kamu banyak kerjaan, lebih baik kamu gak usah ikut camping. Masa banyak kerjaan malah camping sih," protes Rendi.

"Camping itu kan bagian dari workshop juga. Ibarat kita melepas penat, sayang. Gak apa-apa kok, aku enjoy menjalaninya, Mas." ucap Firly.

"Kamu selalu aja bantah suami. Aku gak ngerti, kapan kamu mau nurut sama apa yang aku ucapkan." timpal Rendi.

"Loh, Mas kok jadi pemarah gitu sih?" Firly cemberut.

Rendi menghela nafas, "Maaf sayang. Enggak kok, aku cuma khawatir aja sama kesehatan kamu. Kalau kamu sakit, Mas yang sedih Fir." Rendi mengusap rambut Firly.

Selesai makan malam, Firly dan Calief menonton televisi bersama. Rendi terlihat sibuk dengan handphonenya, ia sedang menanyakan kabar restoran pada managernya. Seperti biasa, Mila membersihkan sisa-sisa makanan keluarga Rendi. Aktifitas di rumah itu terpantau aman, hingga tak lama Firly memanggil Rendi.

"Mas," seru Firly.

"Apa sayang?"

"Kayaknya aku butuh supir deh, aku pengen ada yang anterin aku, Mas. Aku masih trauma untuk mengendarai mobilku sendiri. Apa Mas bisa carikan aku supir?" tanya Firly.

"Supir? Mm, siapa ya? Memang kamu sangat membutuhkan supir, sayang?" tanya Rendi.

"Iya, Mas. Sekarang WO aku lagi booming, banyak sekali yang ingin memakai jasa WO dan gaun dari aku. Jadi, aku harus cek lapangan, survei lokasi dan aku juga terkadang harus ke pabrik garmen untuk mengecek stok bahan." ucap Firly.

"Kamu gak cape, sayang? Bukannya kamu punya banyak karyawan ya? Kenapa harus kamu yang cape-cape ke sana kemari sih?" Rendi keberatan.

"Mereka suka melakukan kesalahan. Makanya untuk hal penting, aku yang harus pergi. Please, give me a driver, baby?" rayu Firly.

"Baiklah, besok aku akan mencarikan supir untukmu." ucap Rendi seraya tersenyum.

"Benarkah? Makasih Mas-ku, kamu memang suami yang paling baik." ucap Firly.

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Calief telah tertidur di kamarnya, Firly dan Rendi pun segera masuk ke dalam kamar mereka. Firly terlihat santai dan membuka ponselnya untuk mengecek pekerjaan kawan-kawannya. Rendi terlihat tak suka, jika Firly selalu sibuk dan tak pernah memperhatikan dirinya.

"Sayang," ucap Rendi.

"Iya, Mas?" jawab Firly.

"Aku kangen," Rendi mengusap rambut Firly.

"Kangen apa?"

"Kangen itu, sayang. Aku ingin bertemu milikmu!" ujar Rendi.

Firly menatap Rendi, "Mas, Mas tahukan kalau aku seharian ini tuh capek kerja? Aku juga sibuk, ke sana kemari tapi aku gak punya sopir pribadi. Kesel, capek bercampur menjadi satu. Aku lelah sekarang, aku mau istirahat. Aku harap, Mas juga ngerti dan jangan maksa aku untuk berhubungan. Aku bukannya gak mau, cuma aku terlalu lelah malam ini. Maafkan aku mengecewakanmu, Mas." Firly mematikan ponselnya, dan menyimpannya di meja. Ia segera mengambil selimut, dan mencoba untuk terlelap.

"Baiklah, Fir. Maafkan aku," Rendi terlihat kecewa.

Rendi pun turut berbaring di samping Firly, sang istri. Ia kesal, ia kecewa karena Firly menolaknya. Padahal, malam ini Rendi ingin sekali bercinta dengan sang istri, namun sayangnya, Firly menolaknya mentah-mentah.

Waktu menunjukkan pukul dua belas malam, dan Rendi tak bisa memejamkan matanya. Ia gelisah, dan ia kesal. Rendi beranjak dari tidurnya, dan segera menuju lemari pribadi miliknya. Ia mengambil sebotol wine dari lemarinya. Lalu, ia segera keluar menuju ruang tamu.

Rendi kesal, ia marah pada Firly, namun ia tak bisa berbuat apa-apa. Ia membuka wine tersebut, lalu meneguknya tanpa gelas. Ia marah, ia emosi, ingin rasanya marah pada Firly karena sudah menolaknya, tapi Rendi sadar, hal itu tak akan membuat Firly tunduk padanya.

Satu botol wine di teguk sampai hampir habis oleh Rendi. Kesadarannya menurun, ia mulai dikuasai oleh alkohol. Kepalanya berat, ia benar-benar pusing dan kliyengan. Hingga matanya teler, ia merem melek tanpa sasar bahwa dirinya telah mabuk berat.

Rendi bangkit dari tidurnya, ia berjalan sempoyongan. Matanya sudah terlihat remang-remang, ia tak jelas melihat sekitar rumahnya. Ia berjalan menuju ruang meja makan dan dapur. Ia bukan masuk ke kamarnya, ia malah terus berjalan menuju kamar Mila, sang pembantu.

Rendi membuka pintu kamar Mila, namun pintunya terkunci. Rendi masih berjalan sempoyongan, ia terus mengetuk-ngetuk pintu kamar Mila. Namun, Mila tak juga membuka pintunya. Rendi terus mengetuk lagi dan lagi, hingga beberapa saat kemudian pintu terbuka. Mila terlihat muka bantal, mungkin Mila telah tidur.

Rendi menyeringai ketika melihat Mila membukakan pintunya, dengan cepat Rendi pun segera masuk ke kamar Mila, dan mengunci kamar sang pembantunya. Mila kaget, ia benar-benar ketakutan, apalagi melihat Rendi yang mabuk berat. Rendi memegang Mila, Rendi memaksa memeluk Mila, dan Mila berteriak meronta-ronta, dengan sigap Rendi mengambil kain didekat meja Mila, dan Mila dibekap agar tak banyak berbicara lagi.

Rendi memaksa Mila untuk berbaring di ranjang. Mila hanya bisa menangis dan meronta-ronta. Namun Rendi tak mengindahkannya. Ia segera mendekati Mila, dan memegangi tubuh Mila dengan kuat.

"Firly, Firly ... Kamu istriku, kenapa kamu tak mau bercinta denganku, ha? Apa kamu ingin aku paksa seperti ini? Baiklah, akan ku lakukan memaksamu malam ini. Hahahahaha." Rendi tertawa puas.

"Aaaarrrgghhhhhh, MMMHHHH," Mila ingin berbicara, namun mulutnya dibekap oleh Rendi.

"Sayang, akan kupastikan kau basah malam ini. Aku sudah tak sabar, ingin memasukkan seluruh milikku pada milikmu." Rendi terus meracau, ia tak bisa berpikir jernih.

Mila meronta-ronta, namun tangan Rendi terlalu kuat memegangnya. Pertahannya bobol ketika Rendi membuka paksa kancing bajunya. Rendi memaksa, hingga akhirnya gunung kenyal milik Mila terlihat. Buah dada yang menyembul segar, membuat Rendi tak sabar ingin segera melahap dan menciuminya.

"Buah dadamu indah sekali, sayang ..."

"Pak Rendi, cukup Pak, aarrghhh, mmmhhh, hentikan semua ini," Mila menangis menjerit-jerit.

"Kenapa wajahmu mirip dengan Mila? Kenapa kau tak seperti Firly? Ah, aku tak peduli. Yangbjelas, buah dadamu benar-benar indah dan membuatku sangat bergairah malam ini. mmhhhh," Rendi mulai membuka bungkusan bra di payudara Mila.

Mila menutup buah dadanya dengan kedua tangannya. Tapi, lagi-lagi Rendi memaksa tangan Mila untuk lepas dari buah dadanya, hingga Mila lemas, karena Rendi terus memaksa. Ia menuruti Rendu, tangannya mulai dilepaskan dari payudaranya.

"Indah sekali, sayang ... Mmmmpphhhh,"

Rendi mencium dan menjilati buah dada milik Mila. Mila mendesah dan melenguh hebat. Baru pertama kali Rendi melihat buah dada sekencang ini, dan tentu saja hal ini membuatnya bersemangat. Mila merasakan dirinya sudah mulai terangsang, miliknya sudah mulai basah karena permainan Rendi pada payudaranya.

"Pak Rendi, aahhhh aahhhh, hentikan! Cukup, Pak. Mila gak tahan lagi," Mila meringis menahan semuanya.

"Aku tak akan berhenti sampai menyodok milikmu, sayang. Ini sangat lezat, dan aku benar-benar menyukai tubuh ini ..."

Mila hanya bisa pasrah, ketika Rendi terus memainkan tubuhnya. Payudara Mila terus dicium dan dijilat oleh Rendi, hingga satu tangannya mulai nakal memasuki milik Mila yang mulai basah.

"Pak Rendi, aahhhh ...."

*Bersambung*

Related chapters

  • Tergoda Gairah Pembantuku   Bab 4

    Keesokan harinya.Mila menangis tersedu-sedu di ujung ranjangnya, ia teringat Rendi yang menggagahi habis dirinya. Sprei abu-abu polos ini menjadi saksi, bercak darah yang menempel akibat perbuatan bajingan yang Rendi lakukan. Bagaimana brutalnya Rendi merenggut kesuciannya yang selama ini ia jaga. Hancur sudah harapan hidup Mila untuk bisa menikah dengan laki-laki yang dicintainya. Ia sedih, ia menyesal harus berakhir seperti ini.Rendi tertidur pulas di ruang tamu nya. Setelah berhasil merenggut mahkota Mila, ia tertawa puas dan segera berlalu keluar dari kamar Mila, meninggalkan Mila yang terbaring lemas dan menangis. Rendi dalam kondisi mabuk berat, pagi ini kepalanya sangat berat dan terasa pusing. Firly membangunkan Rendi yang tertidur sangat pulas."Ya ampun, Mas. Kamu kok tidur disini sih, pantesan tadi pagi aku lihat kamu gak ada. Ya ampun, bau banget lagi. Pasti Mas Rendi abis minum lagi. Mas, bangun! Ayo, ini udah

    Last Updated : 2021-05-26
  • Tergoda Gairah Pembantuku   Bab 5

    SUBSCRIBE YA GUYSSS 💗💗💗Mila menangis, air matanya jatuh tak tertahankan, setelah ia memberikan surat pengunduran diri pada Rendi. Ia meratapi bagaimana nasib kehidupannya nanti. Hidupnya sudah hancur, mana ada laki-laki yang mau pada wanita yang sudah tak perawan lagi seperti dirinya. Ia sempat ragu menuliskan surat pengunduran diri, tapi mau bagaimana lagi? Semua sudah terjadi, jika diteruskan bekerja disini pun akan sangat menyakitkan sekali.Tiba-tiba, ketika Mila sedang membersihkan dapur, datanglah Rendi, lalu Rendi menghampiri dirinya. Rendi melihat Mila yang sedang menangis tersedu-sedu."Mila ... Maafkan aku," Rendi menghampiri Mila yang terlihat menangis.Mila berbalik, ia tak bergeming. Mila segera mengusap air matanya dengan cepat. Ia tak menjawab ucapan Rendi, ia segera berjalan pergi dan meninggalkan Rendi. Mila sudah tak mau lagi berurusan dengan maj

    Last Updated : 2021-05-26
  • Tergoda Gairah Pembantuku   Bab 6

    Mila dan Rendi segera menuju rumah kedua orang tua Rendi untuk membawa perlengkapan Calief. Mila gugup dan takut, apalagi jika ia harus bertemu dengan keluarga besar Rendi. Ia takut disangka yang tidak-tidak jika ia terus bersama majikannya itu."Pak, saya takut sama keluarga besar Bapak," ucap Rendi."Kenapa harus takut? Bilang aja kamu mau jemput Calief sekalian ke pasar. Gak apa-apa kan?" Rendi menenangkan."Tapi Pak, saya takut disangka yang aneh-aneh sama keluarga Bapak, apalagi dandanan saya sekarang seperti ini." ujar Mila."Udah, tenang aja Mil." ucap Rendi.Kediaman keluarga Rendi tak terlalu jauh dari rumahnya, hanya butuh waktu setengah jam untuk sampai di rumah Ibunya. Ibu Rendi tinggal bersama Kakaknya dan kedua adik Rendi yang masih kuliah serta yang satu yang telah menikah. Kakak Rendi adalah seorang duda, karena istrinya telah meninggal. Oleh karena itu, Kakak Rendi tinggal

    Last Updated : 2021-05-28
  • Tergoda Gairah Pembantuku   Bab 7

    Part Of View Firly.Firly Syafieka, adalah nama panjangku. Aku biasa dipanggil Firly oleh kerabat dekatku. Aku senang menggambar dan melukis. Hingga suatu hari, aku menemukan jati diriku sebagai seorang fashion designer. Aku mencintai profesiku, dan aku bersungguh-sungguh menekuni karir ini, hingga aku bisa lulus kuliah dengan nilai IP tertinggi, dan berhasil membuka butik serta wedding organizer sendiri.Pernikahanku dengan Mas Rendi tak menjadi halangan untuk aku berkarir. Ketika aku memilih fokus pada karirku, Mas Rendi selalu mendukungku, dan ia tak keberatan dengan profesiku saat ini. Dengan berkarir, otomatis ada keluarga yang harus aku korbankan. Aku harus membagi waktu antara keluargaku dan pekerjaanku.Jujur, aku merasa bersalah pada anakku, Calief Adinata. Dia memang kurang kasih sayang dariku, karena aku yang terlalu sibuk. Semua ini kulakukan untuknya juga, walau ada kasih sayang yang tak bisa a

    Last Updated : 2021-06-01
  • Tergoda Gairah Pembantuku   Bab 8

    Malam ini, Rendi pulang ke rumahnya dengan perasaan senang dan bahagia. Bagaimana tidak, Mila sudah mulai mau menerimanya dan tak canggung padanya. Rendi awalnya takut karena Mila akan pergi meninggalkannya, ternyata hanya dengan diajak jalan-jalan seperti itu saja Mila sudah mulai menurut pada Rendi.Rendi masuk kedalam rumahnya, dan mendengar suara Mila yang sedang sibuk di dapur. Rendi segera menuju dapurnya dan melihat Mila sedang menyiapkan makan malam untuknya. Rendi perlahan mendekati Mila, dan memeluk Mila dari belakang, seperti yang ia lakukan waktu itu."Selamat malam, Mil." pelukan hangat Rendi membuat Mila kaget."Eh, Bapak. Pak, lepas. Saya malu," Mila keberatan."Malu sama siapa, Mil? Di rumah ini hanya ada kita berdua." ucap Rendi."Pak, tapi," Mila sangat tak nyaman.Rendi melepaskan pelukannya. Dan ia segera duduk di meja makan. Rendi ingin m

    Last Updated : 2021-06-06
  • Tergoda Gairah Pembantuku   Bab 9

    Rendi dan Mila melakukan perbuatan itu lagi. Ketika Mila masuk ke kamar Rendi, seketika itu pula Rendi melahapnya seperti singa yang akan menerkam mangsanya. Rendi begitu bergairah ketika bersama Mila. Hingga mereka melakukannya berkali-kali. Rendi sangat puas, dengan apa yang Mila lakukan padanya, hingga mereka melepaskannya bersama-sama."Pak, saya capek." Mila menutup tubuhnya dengan selimut."Saya puas Mila, terima kasih." ucap Rendi."Pak, saya takut. Kenapa Bapak melakukan hal ini lagi pada saya?" Mila menggigit bibirnya."Mila, malam ini aku sudah menggunakan pengaman. Kamu tenang saja ya," Rendi mengelus-elus rambut Mila."Pak, tapi, yang pertama kan?" Mila bertanya-tanya."Jangan dipikirkan, Mila. Semoga saja itu tak terjadi." ucap Rendi.Mila menghela nafas lega, "Ah, baiklah, Pak. Semoga saja.""Mil, kamu memang hebat dalam urus

    Last Updated : 2021-06-12
  • Tergoda Gairah Pembantuku   Bab 1.

    Firly Syafieka, seorang wanita karir yang berusia 30 tahun. Profesinya adalah seorang fashion designer ternama di Jakarta. Ia telah menikah dan mempunyai seorang anak yang berusia 5 tahun. Firly menikah dengan Rendi Abizar, seorang pengusaha restoran ternama di Jakarta. Saat Firly lulus kuliah, ia menikah dengan Rendi. Awalnya, Firly keberatan menikah dengan Rendi, karena ia ingin mengejar cita-citanya dulu. Namun, Rendi berniat akan meninggalkan Firly, jika ia lebih memilih karir daripada cintanya. Karena itulah, Firly menikah dengan Rendi. Rendi meyakinkan Firly, bahwa setelah menikah pun karir dan cita-cita masih bisa dikejar. Satu tahun pertama, hubungan Firly dan Rendi masih terbilang manis. Tahun ke empat dan kelima, hubungannya mulai renggang, tak seromantis biasanya. Rendi dan Firly sama-sama menyadari kesibukannya masing-masing. Oleh karena itu, mereka berdua memahami kerenggangan yang terjadi dan tak menganggap itu masalah besar. "Mas, besok aku

    Last Updated : 2021-05-26
  • Tergoda Gairah Pembantuku   Bab 2

    "Pak, lepaskan! Kenapa Bapak kurang ajar sekali pada saya? Aarrgghh, lepas!" Mila meronta.Astaga, apa yang telah kulakukan? Mila, maafkan aku. Aku heran, kenapa aku tak bisa menahan hasratku pada Mila? Kenapa dia begitu menggairahkan hasratku? Batin Rendi.Rendi segera melepaskan pelukannya pada tubuh Mila. Mila menghindar dari Rendi, karena takut Rendi berbuat macam-macam padanya. Rendi menyesal telah memeluk Mila. Namun, disisi lain Rendi sangat bahagia bisa memeluk tubuh indah itu."Mila, maafkan aku. Aku lupa diri. Aku tak bermaksud melecehkan mu, sekali lagi maafkan aku. Kuharap, kamu melupakan apa yang barusan terjadi. Anggap saja hal itu tak pernah terjadi." Rendi berlalu meninggalkan Mila seorang diri.Mila kaget. Ia tak menyangka, Rendi sang majikan bisa berbuat seperti itu padanya. Mila mencoba melupakan hal yang telah Rendi lakukan padanya. Karena, jika ia berontak dan marah pada Rendi, ia pasti dipecat

    Last Updated : 2021-05-26

Latest chapter

  • Tergoda Gairah Pembantuku   Bab 9

    Rendi dan Mila melakukan perbuatan itu lagi. Ketika Mila masuk ke kamar Rendi, seketika itu pula Rendi melahapnya seperti singa yang akan menerkam mangsanya. Rendi begitu bergairah ketika bersama Mila. Hingga mereka melakukannya berkali-kali. Rendi sangat puas, dengan apa yang Mila lakukan padanya, hingga mereka melepaskannya bersama-sama."Pak, saya capek." Mila menutup tubuhnya dengan selimut."Saya puas Mila, terima kasih." ucap Rendi."Pak, saya takut. Kenapa Bapak melakukan hal ini lagi pada saya?" Mila menggigit bibirnya."Mila, malam ini aku sudah menggunakan pengaman. Kamu tenang saja ya," Rendi mengelus-elus rambut Mila."Pak, tapi, yang pertama kan?" Mila bertanya-tanya."Jangan dipikirkan, Mila. Semoga saja itu tak terjadi." ucap Rendi.Mila menghela nafas lega, "Ah, baiklah, Pak. Semoga saja.""Mil, kamu memang hebat dalam urus

  • Tergoda Gairah Pembantuku   Bab 8

    Malam ini, Rendi pulang ke rumahnya dengan perasaan senang dan bahagia. Bagaimana tidak, Mila sudah mulai mau menerimanya dan tak canggung padanya. Rendi awalnya takut karena Mila akan pergi meninggalkannya, ternyata hanya dengan diajak jalan-jalan seperti itu saja Mila sudah mulai menurut pada Rendi.Rendi masuk kedalam rumahnya, dan mendengar suara Mila yang sedang sibuk di dapur. Rendi segera menuju dapurnya dan melihat Mila sedang menyiapkan makan malam untuknya. Rendi perlahan mendekati Mila, dan memeluk Mila dari belakang, seperti yang ia lakukan waktu itu."Selamat malam, Mil." pelukan hangat Rendi membuat Mila kaget."Eh, Bapak. Pak, lepas. Saya malu," Mila keberatan."Malu sama siapa, Mil? Di rumah ini hanya ada kita berdua." ucap Rendi."Pak, tapi," Mila sangat tak nyaman.Rendi melepaskan pelukannya. Dan ia segera duduk di meja makan. Rendi ingin m

  • Tergoda Gairah Pembantuku   Bab 7

    Part Of View Firly.Firly Syafieka, adalah nama panjangku. Aku biasa dipanggil Firly oleh kerabat dekatku. Aku senang menggambar dan melukis. Hingga suatu hari, aku menemukan jati diriku sebagai seorang fashion designer. Aku mencintai profesiku, dan aku bersungguh-sungguh menekuni karir ini, hingga aku bisa lulus kuliah dengan nilai IP tertinggi, dan berhasil membuka butik serta wedding organizer sendiri.Pernikahanku dengan Mas Rendi tak menjadi halangan untuk aku berkarir. Ketika aku memilih fokus pada karirku, Mas Rendi selalu mendukungku, dan ia tak keberatan dengan profesiku saat ini. Dengan berkarir, otomatis ada keluarga yang harus aku korbankan. Aku harus membagi waktu antara keluargaku dan pekerjaanku.Jujur, aku merasa bersalah pada anakku, Calief Adinata. Dia memang kurang kasih sayang dariku, karena aku yang terlalu sibuk. Semua ini kulakukan untuknya juga, walau ada kasih sayang yang tak bisa a

  • Tergoda Gairah Pembantuku   Bab 6

    Mila dan Rendi segera menuju rumah kedua orang tua Rendi untuk membawa perlengkapan Calief. Mila gugup dan takut, apalagi jika ia harus bertemu dengan keluarga besar Rendi. Ia takut disangka yang tidak-tidak jika ia terus bersama majikannya itu."Pak, saya takut sama keluarga besar Bapak," ucap Rendi."Kenapa harus takut? Bilang aja kamu mau jemput Calief sekalian ke pasar. Gak apa-apa kan?" Rendi menenangkan."Tapi Pak, saya takut disangka yang aneh-aneh sama keluarga Bapak, apalagi dandanan saya sekarang seperti ini." ujar Mila."Udah, tenang aja Mil." ucap Rendi.Kediaman keluarga Rendi tak terlalu jauh dari rumahnya, hanya butuh waktu setengah jam untuk sampai di rumah Ibunya. Ibu Rendi tinggal bersama Kakaknya dan kedua adik Rendi yang masih kuliah serta yang satu yang telah menikah. Kakak Rendi adalah seorang duda, karena istrinya telah meninggal. Oleh karena itu, Kakak Rendi tinggal

  • Tergoda Gairah Pembantuku   Bab 5

    SUBSCRIBE YA GUYSSS 💗💗💗Mila menangis, air matanya jatuh tak tertahankan, setelah ia memberikan surat pengunduran diri pada Rendi. Ia meratapi bagaimana nasib kehidupannya nanti. Hidupnya sudah hancur, mana ada laki-laki yang mau pada wanita yang sudah tak perawan lagi seperti dirinya. Ia sempat ragu menuliskan surat pengunduran diri, tapi mau bagaimana lagi? Semua sudah terjadi, jika diteruskan bekerja disini pun akan sangat menyakitkan sekali.Tiba-tiba, ketika Mila sedang membersihkan dapur, datanglah Rendi, lalu Rendi menghampiri dirinya. Rendi melihat Mila yang sedang menangis tersedu-sedu."Mila ... Maafkan aku," Rendi menghampiri Mila yang terlihat menangis.Mila berbalik, ia tak bergeming. Mila segera mengusap air matanya dengan cepat. Ia tak menjawab ucapan Rendi, ia segera berjalan pergi dan meninggalkan Rendi. Mila sudah tak mau lagi berurusan dengan maj

  • Tergoda Gairah Pembantuku   Bab 4

    Keesokan harinya.Mila menangis tersedu-sedu di ujung ranjangnya, ia teringat Rendi yang menggagahi habis dirinya. Sprei abu-abu polos ini menjadi saksi, bercak darah yang menempel akibat perbuatan bajingan yang Rendi lakukan. Bagaimana brutalnya Rendi merenggut kesuciannya yang selama ini ia jaga. Hancur sudah harapan hidup Mila untuk bisa menikah dengan laki-laki yang dicintainya. Ia sedih, ia menyesal harus berakhir seperti ini.Rendi tertidur pulas di ruang tamu nya. Setelah berhasil merenggut mahkota Mila, ia tertawa puas dan segera berlalu keluar dari kamar Mila, meninggalkan Mila yang terbaring lemas dan menangis. Rendi dalam kondisi mabuk berat, pagi ini kepalanya sangat berat dan terasa pusing. Firly membangunkan Rendi yang tertidur sangat pulas."Ya ampun, Mas. Kamu kok tidur disini sih, pantesan tadi pagi aku lihat kamu gak ada. Ya ampun, bau banget lagi. Pasti Mas Rendi abis minum lagi. Mas, bangun! Ayo, ini udah

  • Tergoda Gairah Pembantuku   Bab 3

    Malam ini, keluarga Rendi makan malam bersama. Firly terlihat sangat lelah sekali, karena seharian ini butiknya benar-benar ramai pengunjung, belum lagi banyak orang yang ingin menggunakan jasa wedding organizer di butiknya Firly."Sayang, padahal kalau kamu banyak kerjaan, lebih baik kamu gak usah ikut camping. Masa banyak kerjaan malah camping sih," protes Rendi."Camping itu kan bagian dari workshop juga. Ibarat kita melepas penat, sayang. Gak apa-apa kok, aku enjoy menjalaninya, Mas." ucap Firly."Kamu selalu aja bantah suami. Aku gak ngerti, kapan kamu mau nurut sama apa yang aku ucapkan." timpal Rendi."Loh, Mas kok jadi pemarah gitu sih?" Firly cemberut.Rendi menghela nafas, "Maaf sayang. Enggak kok, aku cuma khawatir aja sama kesehatan kamu. Kalau kamu sakit, Mas yang sedih Fir." Rendi mengusap rambut Firly.Selesai makan malam, Firly dan Calief menonton televisi bersama. Rendi terlihat sibuk dengan handphonenya, ia sedang menanyaka

  • Tergoda Gairah Pembantuku   Bab 2

    "Pak, lepaskan! Kenapa Bapak kurang ajar sekali pada saya? Aarrgghh, lepas!" Mila meronta.Astaga, apa yang telah kulakukan? Mila, maafkan aku. Aku heran, kenapa aku tak bisa menahan hasratku pada Mila? Kenapa dia begitu menggairahkan hasratku? Batin Rendi.Rendi segera melepaskan pelukannya pada tubuh Mila. Mila menghindar dari Rendi, karena takut Rendi berbuat macam-macam padanya. Rendi menyesal telah memeluk Mila. Namun, disisi lain Rendi sangat bahagia bisa memeluk tubuh indah itu."Mila, maafkan aku. Aku lupa diri. Aku tak bermaksud melecehkan mu, sekali lagi maafkan aku. Kuharap, kamu melupakan apa yang barusan terjadi. Anggap saja hal itu tak pernah terjadi." Rendi berlalu meninggalkan Mila seorang diri.Mila kaget. Ia tak menyangka, Rendi sang majikan bisa berbuat seperti itu padanya. Mila mencoba melupakan hal yang telah Rendi lakukan padanya. Karena, jika ia berontak dan marah pada Rendi, ia pasti dipecat

  • Tergoda Gairah Pembantuku   Bab 1.

    Firly Syafieka, seorang wanita karir yang berusia 30 tahun. Profesinya adalah seorang fashion designer ternama di Jakarta. Ia telah menikah dan mempunyai seorang anak yang berusia 5 tahun. Firly menikah dengan Rendi Abizar, seorang pengusaha restoran ternama di Jakarta. Saat Firly lulus kuliah, ia menikah dengan Rendi. Awalnya, Firly keberatan menikah dengan Rendi, karena ia ingin mengejar cita-citanya dulu. Namun, Rendi berniat akan meninggalkan Firly, jika ia lebih memilih karir daripada cintanya. Karena itulah, Firly menikah dengan Rendi. Rendi meyakinkan Firly, bahwa setelah menikah pun karir dan cita-cita masih bisa dikejar. Satu tahun pertama, hubungan Firly dan Rendi masih terbilang manis. Tahun ke empat dan kelima, hubungannya mulai renggang, tak seromantis biasanya. Rendi dan Firly sama-sama menyadari kesibukannya masing-masing. Oleh karena itu, mereka berdua memahami kerenggangan yang terjadi dan tak menganggap itu masalah besar. "Mas, besok aku

DMCA.com Protection Status