Share

Tergoda Gairah Pembantuku
Tergoda Gairah Pembantuku
Author: naranaluna

Bab 1.

Author: naranaluna
last update Last Updated: 2021-05-26 07:47:19

Firly Syafieka, seorang wanita karir yang berusia 30 tahun. Profesinya adalah seorang fashion designer ternama di Jakarta. Ia telah menikah dan mempunyai seorang anak yang berusia 5 tahun. Firly menikah dengan Rendi Abizar, seorang pengusaha restoran ternama di Jakarta. Saat Firly lulus kuliah, ia menikah dengan Rendi.

Awalnya, Firly keberatan menikah dengan Rendi, karena ia ingin mengejar cita-citanya dulu. Namun, Rendi berniat akan meninggalkan Firly, jika ia lebih memilih karir daripada cintanya. Karena itulah, Firly menikah dengan Rendi. Rendi meyakinkan Firly, bahwa setelah menikah pun karir dan cita-cita masih bisa dikejar.

Satu tahun pertama, hubungan Firly dan Rendi masih terbilang manis. Tahun ke empat dan kelima, hubungannya mulai renggang, tak seromantis biasanya. Rendi dan Firly sama-sama menyadari kesibukannya masing-masing. Oleh karena itu, mereka berdua memahami kerenggangan yang terjadi dan tak menganggap itu masalah besar.

"Mas, besok aku ada acara workshop sama karyawan-karyawanku. Aku akan camping di puncak, Mas. Sesuai kesepakatan karyawanku. Maaf, aku harus ikut, karena ini acara butik-ku." ucap Firly pada Rendi.

"Jadi, kamu mau ninggalin aku dan Calief?" tanya Rendi.

"Maaf ya, Mas. Aku gak bisa nolak keinginan mereka, karena mereka semuanya ikut. Aku harus menyenangkan mereka." ujar Firly.

"Baiklah, jika kamu memaksa. Aku izinkan." jawab Rendi.

Firly mencium lengan Rendi, "Mas gak marah kan sama aku?"

"Enggak, itu pilihan yang kamu inginkan. Bukankah kamu bahagia menjadi seorang fashion designer? Tentu saja aku harus mendukungmu, sayang." Rendi memeluk Firly.

"Terima kasih, suamiku. Oh, iya Mas, bilang sama Mila, Calief hari minggu harus lari pagi, terus nanti video ya, kalau sudah selesai, nanti kirim ke aku ya, Mas. Gurunya suruh buat tugas lari pagi di hari minggu. Awalnya, aku senang bisa menemani Calief lari pagi, tapi ternyata aku tak bisa menemaninya, karena acara camping bersama karyawanku." ucap Firly.

"Kenapa kamu gak bilang sendiri sama Mila?"

"Aku takut lupa, akhir-akhir ini sangat sibuk dengan berbagai rancangan busana baru, maklum lah Mas, memoriku terbatas, jadi aku ingatkan Mas Rendi juga, takutnya aku lupa, kan ada Mas yang bakal ingetin ke Mila. Gitu lho, sayang." Firly tersenyum manis.

"Ya sudah, ayo berangkat. Aku anterin, aku gak ke restoran pagi ini. Mungkin siang nanti aku baru akan ke restoran." ujar Rendi.

"Iya, Mas. Ayo," Firly menenteng tas nya.

Firly berangkat diantar oleh Rendy seperti biasa. Restoran Rendi terbilang sudah cukup sukses dan terkenal. Ia memiliki beberapa cabang restoran. Salah satunya di Bandung dan juga Bogor, namun pusatnya tetap di Jakarta. Ia merintis restorannya dari awal. Sejak kuliah, ia meneruskan bisnis orang tuanya, hingga kini ia mampu mendulang kesuksesan.

"Semangat kerjanya ya sayang," Rendi mengecup kening Firly.

"Makasih, Mas. I love you,"

"Love u too, my wife!" Rendi segera masuk ke mobilnya dan berlalu.

Sesampainya di rumah, Rendi segera memarkirkan mobilnya, dan Rendi melihat Mila sang pembantu di rumahnya, sedang memakaikan sepatu Calief, karena pagi ini Calief harus sekolah. Calief sekarang sekolah di TK A. Mila yang selalu mengantar jemput Calief, karena kebetulan, sekolahnya tak terlalu jauh, naik satu kali angkutan umum pun, pasti akan cepat sampai di sekolah Calief.

"Papah ..." sapa Calief.

"Halo, Lief. Mau berangkat sekolah ya? Mau Papa antar?" ajak Rendi.

"Mau, Papa. Tapi Mbak Mila harus ikut." ujar Calief.

"Loh, kenapa ikut? Kan ada Papa," ucap Rendi.

"Papa pasti gak mau anterin Alief masuk ke dalam kelas, kalau Mbak Mila kan selalu anterin Alief sampai kedalam sekolah." ujar Calief.

"Baiklah, ayo kita berangkat." ajak Rendi.

Calief dan Mila duduk dibelakang kemudi. Rendi memang tahu, Calief dan Mila sangat dekat, karena sejak bayi, Calief diasuh oleh Mila karena Firly sibuk dengan butiknya. Mila sudah bekerja selama lima tahun di rumah Rendi. Mila masih gadis, ia adalah gadis sebatang kara yang tak punya keluarga. Kini usianya baru menginjak 24 tahun. Ia hanya seorang lulusan SMP, karena itulah ia bekerja menjadi pembantu di rumah Rendi dan Firly.

Rendi dan Firly sangat mempercayai Mila. Karena sejak usianya 19 tahun, Mila seperti diangkat menjadi bagian dari keluarga Rendi. Firly menemukan Mila saat Mila terkapar lemah di jalanan, ia di usir oleh Ibu tirinya, karena Ayahnya sudah meninggal. Mila begitu baik dan jujur, karena itulah Firly sangat menyayangi Mila. Begitu pun dengan Mila, ia sangat bahagia ada keluarga kaya yang mau mengangkatnya dan mempekerjakannya.

Calief sudah masuk kelas. Mila kembali ke parkiran dan menemui Rendi yang sedang menunggunya. Mila awalnya canggung sekali karena Rendi menunggunya, ini baru pertama kalinya Rendi berada di rumah, dan mau mengantar Calief ke sekolah.

"Pak, Calief sudah masuk kelas." ucap Mila dari luar mobil.

"Ya sudah, kamu pulang saja bersamaku. Kalau menunggu di sekolah, pasti lama. Nanti biar aku jemput Calief lagi." ujar Rendi.

"Baik Pak," Mila akan membuka pintu belakang mobil,

"Mil, didepan saja. Memangnya saya supir kamu apa, kamu duduk dibelakang," tukas Rendi.

"Ah, i-iya Pak. Maaf," Mila membuka pintu depan mobil dan segera masuk ke mobil Rendi.

Baru kali ini Rendi dan Mila berada satu mobil bersama. Biasanya, Rendi sangat sibuk dengan restorannya. Namun, kali ini entah mengapa ia mau meluangkan waktunya untuk berada di rumah dan mengantar Calief pergi ke sekolah.

"Mil, pakai sabuk pengamannya." perintah Rendi.

"Ba-baik, Pak." Mila memakaikan sabuk pengamannya.

Ia begitu kesulitan memakai sabuk pengaman. Berulang kali masih saja tak berhasil. Selama naik mobil Rendi, Mila tak pernah duduk didepan. Jika duduk dibelakang pun, jarang menggunakan sabuk pengaman karena Calief tak bisa diam jika dipakaikan sabuk pengaman.

"Bisa gak?" tanya Rendi.

"Bentar, Pak. Ini gak nyantol terus." ujar Mila.

"Sini saya bantuin," Rendi menawarkan diri untuk membantu Mila yang kesulitan memakai sabuk pengaman.

Mila terlihat keberatan, " Eh, Pak biar saya saja."

Rendi tak mendengarkan ucapan Mila. Mila mengelak pun percuma, karena ia tak bisa menggunakan sabuk pengaman dengan benar. Rendi mengambil sabuk pengaman yang berada di dada Mila, Rendi menarik sabuk pengaman itu, hingga Rendi sadar bahwa tangannya telah bersentuhan dengan dada Mila yang menonjol sangat menggoda. Tangannya terlalu kuat menarik sabuk pengaman, sehingga ia menyenggol dada Mila yang besar.

Jantung Rendi berdebar. Ia merasa, darahnya mengalir cepat seperti hantaran listrik. Baru kali ini, ia bersentuhan dengan dada pembantunya. Mila begitu kaget, ketika merasa bahwa tangan majikannya menyenggol buah dadanya. Sesegera mungkin Mila memalingkan wajah karena begitu malu. Rendi pun segera memasangkan sabuk pengaman dengan benar.

"Maaf, saya tak sengaja." ucap Rendi.

"I-iya, gak apa-apa Pak." Mila merasa tak enak hati.

Pikiran Rendi sangat kacau. Rendi tak bisa fokus menyetir. Ia terbayang-bayang saat tadi, tangannya yang menyentuh barang paling sensitif milik Mila. Rendi mencoba menghapus bayang-bayang nakal itu. Namun, pikiran itu selalu menghantui kepalanya.

Mila dan Rendi telah sampai di rumah. Mila kembali bekerja seperti biasa. Ia mencuci piring, karena ia belum mencuci piring bekas sarapan. Setelah sarapan, Mila langsung mengantar Calief ke sekolah, dan belum sempat mencuci piring.

Rendi meminum teh nya yang sudah dingin hingga habis. Ia melihat Mila sedang mencuci piring, karena ia telah selesai minum teh, ia pun berinisiatif pergi ke dapur untuk memberikan cangkir kotornya pada Mila. Dari belakang, Rendi sudah memperhatikan bentuk tubuh Mila yang melekuk indah bak gitar spanyol.

Rasanya, kini Mila sudah tumbuh dewasa. Semuanya telah matang, termasuk dada yang tadi aku senggol. Saat dia baru datang disini, aku tahu sekali, bagaimana kondisi tubuhnya saat itu. Mila sangat kurus dan tak berisi. Kini, tubuhnya sangat kencang dan padat. Mila yang dulu, bukanlah yang sekarang. Mila kini mampu menarik perhatian ku sebagai lelaki. Selain dia cantik, dia juga begitu menggoda. Batin Rendi.

"Mil, ini cangkir bekas teh ku," Rendi menyerahkan cangkirnya pada Mila.

"Baik, Pak. Akan saya cuci sekarang," ujar Mila.

Rendi menatap Mila. Entah kenapa, jika menatap Mila, pikiran Rendi menjadi semakin liar dan bergairah. Baru kali ini Rendi merasa hatinya sangat bahagia menatap seorang pembantu.

Mila merasa tak nyaman, karena ia tahu, bahwa Rendi sedang memperhatikannya dari belakang. Rendi tak meninggalkan dapur sedikit pun, ia malah fokus melihat Mila yang sedang mencuci piring.

Rendi perlahan mendekati Mila, Rendi sudah kalang kabut, dan ia tak bisa menoleransi lagi sifat nakalnya. Ia terus melangkah mendekati Mila, mencoba memperhatikan Mila dari belakang, dan dengan pelan tapi pasti, Rendi melingkarkan tangannya di pinggang Mila. Ya, Rendi memberanikan diri memeluk Mila dari belakang, saking tak kuatnya ia menahan gairahnya ketika melihat Mila.

Mila terperanjat kaget, "Eh, Eh Pak. Bapak ngapain? Le-lepasin, saya! Saya mohon, Pak. Lepasin saya,"

"Mila, maafkan saya. Saya tertarik dengan tubuh kamu. Izinkan saya memeluknya seperti ini," Rendi tetap memeluk Mila.

"Pa-Pak, saya mohon lepas, gak enak dilihat orang. Pak, saya mohon. Bapak jangan kurang ajar sama saya!" Mila hampir menangis karena ketakutan.

"Saya gak akan ngapa-ngapain kamu, saya cuma pengen meluk kamu aja! Gak lebih, Mil." Rendi mendekatkan kepalanya pada bahu Mila, membuat tubuh Mila merinding hebat karena sentuhannya.

Mil, Mila ... Kamu hangat sekali, berbeda jika aku memeluk Firly. Rasanya sudah tak ada gairah mendalam saat dengan Firly. Apalagi, Firly lebih mementingkan karirnya daripada aku. Kini, baru aku sadari, ternyata aku mempunyai seorang pembantu yang bisa membuatku kembali bergairah. Maafkan aku, Firly. Aku sungguh hanya ingin memeluknya saja, tak lebih.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Charlotte Lee
menarik ceritanya.. boleh tau akun medsosnya gaa biar bisa aku follow?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Tergoda Gairah PembantukuĀ Ā Ā Bab 2

    "Pak, lepaskan! Kenapa Bapak kurang ajar sekali pada saya? Aarrgghh, lepas!" Mila meronta.Astaga, apa yang telah kulakukan? Mila, maafkan aku. Aku heran, kenapa aku tak bisa menahan hasratku pada Mila? Kenapa dia begitu menggairahkan hasratku? Batin Rendi.Rendi segera melepaskan pelukannya pada tubuh Mila. Mila menghindar dari Rendi, karena takut Rendi berbuat macam-macam padanya. Rendi menyesal telah memeluk Mila. Namun, disisi lain Rendi sangat bahagia bisa memeluk tubuh indah itu."Mila, maafkan aku. Aku lupa diri. Aku tak bermaksud melecehkan mu, sekali lagi maafkan aku. Kuharap, kamu melupakan apa yang barusan terjadi. Anggap saja hal itu tak pernah terjadi." Rendi berlalu meninggalkan Mila seorang diri.Mila kaget. Ia tak menyangka, Rendi sang majikan bisa berbuat seperti itu padanya. Mila mencoba melupakan hal yang telah Rendi lakukan padanya. Karena, jika ia berontak dan marah pada Rendi, ia pasti dipecat

    Last Updated : 2021-05-26
  • Tergoda Gairah PembantukuĀ Ā Ā Bab 3

    Malam ini, keluarga Rendi makan malam bersama. Firly terlihat sangat lelah sekali, karena seharian ini butiknya benar-benar ramai pengunjung, belum lagi banyak orang yang ingin menggunakan jasa wedding organizer di butiknya Firly."Sayang, padahal kalau kamu banyak kerjaan, lebih baik kamu gak usah ikut camping. Masa banyak kerjaan malah camping sih," protes Rendi."Camping itu kan bagian dari workshop juga. Ibarat kita melepas penat, sayang. Gak apa-apa kok, aku enjoy menjalaninya, Mas." ucap Firly."Kamu selalu aja bantah suami. Aku gak ngerti, kapan kamu mau nurut sama apa yang aku ucapkan." timpal Rendi."Loh, Mas kok jadi pemarah gitu sih?" Firly cemberut.Rendi menghela nafas, "Maaf sayang. Enggak kok, aku cuma khawatir aja sama kesehatan kamu. Kalau kamu sakit, Mas yang sedih Fir." Rendi mengusap rambut Firly.Selesai makan malam, Firly dan Calief menonton televisi bersama. Rendi terlihat sibuk dengan handphonenya, ia sedang menanyaka

    Last Updated : 2021-05-26
  • Tergoda Gairah PembantukuĀ Ā Ā Bab 4

    Keesokan harinya.Mila menangis tersedu-sedu di ujung ranjangnya, ia teringat Rendi yang menggagahi habis dirinya. Sprei abu-abu polos ini menjadi saksi, bercak darah yang menempel akibat perbuatan bajingan yang Rendi lakukan. Bagaimana brutalnya Rendi merenggut kesuciannya yang selama ini ia jaga. Hancur sudah harapan hidup Mila untuk bisa menikah dengan laki-laki yang dicintainya. Ia sedih, ia menyesal harus berakhir seperti ini.Rendi tertidur pulas di ruang tamu nya. Setelah berhasil merenggut mahkota Mila, ia tertawa puas dan segera berlalu keluar dari kamar Mila, meninggalkan Mila yang terbaring lemas dan menangis. Rendi dalam kondisi mabuk berat, pagi ini kepalanya sangat berat dan terasa pusing. Firly membangunkan Rendi yang tertidur sangat pulas."Ya ampun, Mas. Kamu kok tidur disini sih, pantesan tadi pagi aku lihat kamu gak ada. Ya ampun, bau banget lagi. Pasti Mas Rendi abis minum lagi. Mas, bangun! Ayo, ini udah

    Last Updated : 2021-05-26
  • Tergoda Gairah PembantukuĀ Ā Ā Bab 5

    SUBSCRIBE YA GUYSSS šŸ’—šŸ’—šŸ’—Mila menangis, air matanya jatuh tak tertahankan, setelah ia memberikan surat pengunduran diri pada Rendi. Ia meratapi bagaimana nasib kehidupannya nanti. Hidupnya sudah hancur, mana ada laki-laki yang mau pada wanita yang sudah tak perawan lagi seperti dirinya. Ia sempat ragu menuliskan surat pengunduran diri, tapi mau bagaimana lagi? Semua sudah terjadi, jika diteruskan bekerja disini pun akan sangat menyakitkan sekali.Tiba-tiba, ketika Mila sedang membersihkan dapur, datanglah Rendi, lalu Rendi menghampiri dirinya. Rendi melihat Mila yang sedang menangis tersedu-sedu."Mila ... Maafkan aku," Rendi menghampiri Mila yang terlihat menangis.Mila berbalik, ia tak bergeming. Mila segera mengusap air matanya dengan cepat. Ia tak menjawab ucapan Rendi, ia segera berjalan pergi dan meninggalkan Rendi. Mila sudah tak mau lagi berurusan dengan maj

    Last Updated : 2021-05-26
  • Tergoda Gairah PembantukuĀ Ā Ā Bab 6

    Mila dan Rendi segera menuju rumah kedua orang tua Rendi untuk membawa perlengkapan Calief. Mila gugup dan takut, apalagi jika ia harus bertemu dengan keluarga besar Rendi. Ia takut disangka yang tidak-tidak jika ia terus bersama majikannya itu."Pak, saya takut sama keluarga besar Bapak," ucap Rendi."Kenapa harus takut? Bilang aja kamu mau jemput Calief sekalian ke pasar. Gak apa-apa kan?" Rendi menenangkan."Tapi Pak, saya takut disangka yang aneh-aneh sama keluarga Bapak, apalagi dandanan saya sekarang seperti ini." ujar Mila."Udah, tenang aja Mil." ucap Rendi.Kediaman keluarga Rendi tak terlalu jauh dari rumahnya, hanya butuh waktu setengah jam untuk sampai di rumah Ibunya. Ibu Rendi tinggal bersama Kakaknya dan kedua adik Rendi yang masih kuliah serta yang satu yang telah menikah. Kakak Rendi adalah seorang duda, karena istrinya telah meninggal. Oleh karena itu, Kakak Rendi tinggal

    Last Updated : 2021-05-28
  • Tergoda Gairah PembantukuĀ Ā Ā Bab 7

    Part Of View Firly.Firly Syafieka, adalah nama panjangku. Aku biasa dipanggil Firly oleh kerabat dekatku. Aku senang menggambar dan melukis. Hingga suatu hari, aku menemukan jati diriku sebagai seorang fashion designer. Aku mencintai profesiku, dan aku bersungguh-sungguh menekuni karir ini, hingga aku bisa lulus kuliah dengan nilai IP tertinggi, dan berhasil membuka butik serta wedding organizer sendiri.Pernikahanku dengan Mas Rendi tak menjadi halangan untuk aku berkarir. Ketika aku memilih fokus pada karirku, Mas Rendi selalu mendukungku, dan ia tak keberatan dengan profesiku saat ini. Dengan berkarir, otomatis ada keluarga yang harus aku korbankan. Aku harus membagi waktu antara keluargaku dan pekerjaanku.Jujur, aku merasa bersalah pada anakku, Calief Adinata. Dia memang kurang kasih sayang dariku, karena aku yang terlalu sibuk. Semua ini kulakukan untuknya juga, walau ada kasih sayang yang tak bisa a

    Last Updated : 2021-06-01
  • Tergoda Gairah PembantukuĀ Ā Ā Bab 8

    Malam ini, Rendi pulang ke rumahnya dengan perasaan senang dan bahagia. Bagaimana tidak, Mila sudah mulai mau menerimanya dan tak canggung padanya. Rendi awalnya takut karena Mila akan pergi meninggalkannya, ternyata hanya dengan diajak jalan-jalan seperti itu saja Mila sudah mulai menurut pada Rendi.Rendi masuk kedalam rumahnya, dan mendengar suara Mila yang sedang sibuk di dapur. Rendi segera menuju dapurnya dan melihat Mila sedang menyiapkan makan malam untuknya. Rendi perlahan mendekati Mila, dan memeluk Mila dari belakang, seperti yang ia lakukan waktu itu."Selamat malam, Mil." pelukan hangat Rendi membuat Mila kaget."Eh, Bapak. Pak, lepas. Saya malu," Mila keberatan."Malu sama siapa, Mil? Di rumah ini hanya ada kita berdua." ucap Rendi."Pak, tapi," Mila sangat tak nyaman.Rendi melepaskan pelukannya. Dan ia segera duduk di meja makan. Rendi ingin m

    Last Updated : 2021-06-06
  • Tergoda Gairah PembantukuĀ Ā Ā Bab 9

    Rendi dan Mila melakukan perbuatan itu lagi. Ketika Mila masuk ke kamar Rendi, seketika itu pula Rendi melahapnya seperti singa yang akan menerkam mangsanya. Rendi begitu bergairah ketika bersama Mila. Hingga mereka melakukannya berkali-kali. Rendi sangat puas, dengan apa yang Mila lakukan padanya, hingga mereka melepaskannya bersama-sama."Pak, saya capek." Mila menutup tubuhnya dengan selimut."Saya puas Mila, terima kasih." ucap Rendi."Pak, saya takut. Kenapa Bapak melakukan hal ini lagi pada saya?" Mila menggigit bibirnya."Mila, malam ini aku sudah menggunakan pengaman. Kamu tenang saja ya," Rendi mengelus-elus rambut Mila."Pak, tapi, yang pertama kan?" Mila bertanya-tanya."Jangan dipikirkan, Mila. Semoga saja itu tak terjadi." ucap Rendi.Mila menghela nafas lega, "Ah, baiklah, Pak. Semoga saja.""Mil, kamu memang hebat dalam urus

    Last Updated : 2021-06-12

Latest chapter

  • Tergoda Gairah PembantukuĀ Ā Ā Bab 9

    Rendi dan Mila melakukan perbuatan itu lagi. Ketika Mila masuk ke kamar Rendi, seketika itu pula Rendi melahapnya seperti singa yang akan menerkam mangsanya. Rendi begitu bergairah ketika bersama Mila. Hingga mereka melakukannya berkali-kali. Rendi sangat puas, dengan apa yang Mila lakukan padanya, hingga mereka melepaskannya bersama-sama."Pak, saya capek." Mila menutup tubuhnya dengan selimut."Saya puas Mila, terima kasih." ucap Rendi."Pak, saya takut. Kenapa Bapak melakukan hal ini lagi pada saya?" Mila menggigit bibirnya."Mila, malam ini aku sudah menggunakan pengaman. Kamu tenang saja ya," Rendi mengelus-elus rambut Mila."Pak, tapi, yang pertama kan?" Mila bertanya-tanya."Jangan dipikirkan, Mila. Semoga saja itu tak terjadi." ucap Rendi.Mila menghela nafas lega, "Ah, baiklah, Pak. Semoga saja.""Mil, kamu memang hebat dalam urus

  • Tergoda Gairah PembantukuĀ Ā Ā Bab 8

    Malam ini, Rendi pulang ke rumahnya dengan perasaan senang dan bahagia. Bagaimana tidak, Mila sudah mulai mau menerimanya dan tak canggung padanya. Rendi awalnya takut karena Mila akan pergi meninggalkannya, ternyata hanya dengan diajak jalan-jalan seperti itu saja Mila sudah mulai menurut pada Rendi.Rendi masuk kedalam rumahnya, dan mendengar suara Mila yang sedang sibuk di dapur. Rendi segera menuju dapurnya dan melihat Mila sedang menyiapkan makan malam untuknya. Rendi perlahan mendekati Mila, dan memeluk Mila dari belakang, seperti yang ia lakukan waktu itu."Selamat malam, Mil." pelukan hangat Rendi membuat Mila kaget."Eh, Bapak. Pak, lepas. Saya malu," Mila keberatan."Malu sama siapa, Mil? Di rumah ini hanya ada kita berdua." ucap Rendi."Pak, tapi," Mila sangat tak nyaman.Rendi melepaskan pelukannya. Dan ia segera duduk di meja makan. Rendi ingin m

  • Tergoda Gairah PembantukuĀ Ā Ā Bab 7

    Part Of View Firly.Firly Syafieka, adalah nama panjangku. Aku biasa dipanggil Firly oleh kerabat dekatku. Aku senang menggambar dan melukis. Hingga suatu hari, aku menemukan jati diriku sebagai seorang fashion designer. Aku mencintai profesiku, dan aku bersungguh-sungguh menekuni karir ini, hingga aku bisa lulus kuliah dengan nilai IP tertinggi, dan berhasil membuka butik serta wedding organizer sendiri.Pernikahanku dengan Mas Rendi tak menjadi halangan untuk aku berkarir. Ketika aku memilih fokus pada karirku, Mas Rendi selalu mendukungku, dan ia tak keberatan dengan profesiku saat ini. Dengan berkarir, otomatis ada keluarga yang harus aku korbankan. Aku harus membagi waktu antara keluargaku dan pekerjaanku.Jujur, aku merasa bersalah pada anakku, Calief Adinata. Dia memang kurang kasih sayang dariku, karena aku yang terlalu sibuk. Semua ini kulakukan untuknya juga, walau ada kasih sayang yang tak bisa a

  • Tergoda Gairah PembantukuĀ Ā Ā Bab 6

    Mila dan Rendi segera menuju rumah kedua orang tua Rendi untuk membawa perlengkapan Calief. Mila gugup dan takut, apalagi jika ia harus bertemu dengan keluarga besar Rendi. Ia takut disangka yang tidak-tidak jika ia terus bersama majikannya itu."Pak, saya takut sama keluarga besar Bapak," ucap Rendi."Kenapa harus takut? Bilang aja kamu mau jemput Calief sekalian ke pasar. Gak apa-apa kan?" Rendi menenangkan."Tapi Pak, saya takut disangka yang aneh-aneh sama keluarga Bapak, apalagi dandanan saya sekarang seperti ini." ujar Mila."Udah, tenang aja Mil." ucap Rendi.Kediaman keluarga Rendi tak terlalu jauh dari rumahnya, hanya butuh waktu setengah jam untuk sampai di rumah Ibunya. Ibu Rendi tinggal bersama Kakaknya dan kedua adik Rendi yang masih kuliah serta yang satu yang telah menikah. Kakak Rendi adalah seorang duda, karena istrinya telah meninggal. Oleh karena itu, Kakak Rendi tinggal

  • Tergoda Gairah PembantukuĀ Ā Ā Bab 5

    SUBSCRIBE YA GUYSSS šŸ’—šŸ’—šŸ’—Mila menangis, air matanya jatuh tak tertahankan, setelah ia memberikan surat pengunduran diri pada Rendi. Ia meratapi bagaimana nasib kehidupannya nanti. Hidupnya sudah hancur, mana ada laki-laki yang mau pada wanita yang sudah tak perawan lagi seperti dirinya. Ia sempat ragu menuliskan surat pengunduran diri, tapi mau bagaimana lagi? Semua sudah terjadi, jika diteruskan bekerja disini pun akan sangat menyakitkan sekali.Tiba-tiba, ketika Mila sedang membersihkan dapur, datanglah Rendi, lalu Rendi menghampiri dirinya. Rendi melihat Mila yang sedang menangis tersedu-sedu."Mila ... Maafkan aku," Rendi menghampiri Mila yang terlihat menangis.Mila berbalik, ia tak bergeming. Mila segera mengusap air matanya dengan cepat. Ia tak menjawab ucapan Rendi, ia segera berjalan pergi dan meninggalkan Rendi. Mila sudah tak mau lagi berurusan dengan maj

  • Tergoda Gairah PembantukuĀ Ā Ā Bab 4

    Keesokan harinya.Mila menangis tersedu-sedu di ujung ranjangnya, ia teringat Rendi yang menggagahi habis dirinya. Sprei abu-abu polos ini menjadi saksi, bercak darah yang menempel akibat perbuatan bajingan yang Rendi lakukan. Bagaimana brutalnya Rendi merenggut kesuciannya yang selama ini ia jaga. Hancur sudah harapan hidup Mila untuk bisa menikah dengan laki-laki yang dicintainya. Ia sedih, ia menyesal harus berakhir seperti ini.Rendi tertidur pulas di ruang tamu nya. Setelah berhasil merenggut mahkota Mila, ia tertawa puas dan segera berlalu keluar dari kamar Mila, meninggalkan Mila yang terbaring lemas dan menangis. Rendi dalam kondisi mabuk berat, pagi ini kepalanya sangat berat dan terasa pusing. Firly membangunkan Rendi yang tertidur sangat pulas."Ya ampun, Mas. Kamu kok tidur disini sih, pantesan tadi pagi aku lihat kamu gak ada. Ya ampun, bau banget lagi. Pasti Mas Rendi abis minum lagi. Mas, bangun! Ayo, ini udah

  • Tergoda Gairah PembantukuĀ Ā Ā Bab 3

    Malam ini, keluarga Rendi makan malam bersama. Firly terlihat sangat lelah sekali, karena seharian ini butiknya benar-benar ramai pengunjung, belum lagi banyak orang yang ingin menggunakan jasa wedding organizer di butiknya Firly."Sayang, padahal kalau kamu banyak kerjaan, lebih baik kamu gak usah ikut camping. Masa banyak kerjaan malah camping sih," protes Rendi."Camping itu kan bagian dari workshop juga. Ibarat kita melepas penat, sayang. Gak apa-apa kok, aku enjoy menjalaninya, Mas." ucap Firly."Kamu selalu aja bantah suami. Aku gak ngerti, kapan kamu mau nurut sama apa yang aku ucapkan." timpal Rendi."Loh, Mas kok jadi pemarah gitu sih?" Firly cemberut.Rendi menghela nafas, "Maaf sayang. Enggak kok, aku cuma khawatir aja sama kesehatan kamu. Kalau kamu sakit, Mas yang sedih Fir." Rendi mengusap rambut Firly.Selesai makan malam, Firly dan Calief menonton televisi bersama. Rendi terlihat sibuk dengan handphonenya, ia sedang menanyaka

  • Tergoda Gairah PembantukuĀ Ā Ā Bab 2

    "Pak, lepaskan! Kenapa Bapak kurang ajar sekali pada saya? Aarrgghh, lepas!" Mila meronta.Astaga, apa yang telah kulakukan? Mila, maafkan aku. Aku heran, kenapa aku tak bisa menahan hasratku pada Mila? Kenapa dia begitu menggairahkan hasratku? Batin Rendi.Rendi segera melepaskan pelukannya pada tubuh Mila. Mila menghindar dari Rendi, karena takut Rendi berbuat macam-macam padanya. Rendi menyesal telah memeluk Mila. Namun, disisi lain Rendi sangat bahagia bisa memeluk tubuh indah itu."Mila, maafkan aku. Aku lupa diri. Aku tak bermaksud melecehkan mu, sekali lagi maafkan aku. Kuharap, kamu melupakan apa yang barusan terjadi. Anggap saja hal itu tak pernah terjadi." Rendi berlalu meninggalkan Mila seorang diri.Mila kaget. Ia tak menyangka, Rendi sang majikan bisa berbuat seperti itu padanya. Mila mencoba melupakan hal yang telah Rendi lakukan padanya. Karena, jika ia berontak dan marah pada Rendi, ia pasti dipecat

  • Tergoda Gairah PembantukuĀ Ā Ā Bab 1.

    Firly Syafieka, seorang wanita karir yang berusia 30 tahun. Profesinya adalah seorang fashion designer ternama di Jakarta. Ia telah menikah dan mempunyai seorang anak yang berusia 5 tahun. Firly menikah dengan Rendi Abizar, seorang pengusaha restoran ternama di Jakarta. Saat Firly lulus kuliah, ia menikah dengan Rendi. Awalnya, Firly keberatan menikah dengan Rendi, karena ia ingin mengejar cita-citanya dulu. Namun, Rendi berniat akan meninggalkan Firly, jika ia lebih memilih karir daripada cintanya. Karena itulah, Firly menikah dengan Rendi. Rendi meyakinkan Firly, bahwa setelah menikah pun karir dan cita-cita masih bisa dikejar. Satu tahun pertama, hubungan Firly dan Rendi masih terbilang manis. Tahun ke empat dan kelima, hubungannya mulai renggang, tak seromantis biasanya. Rendi dan Firly sama-sama menyadari kesibukannya masing-masing. Oleh karena itu, mereka berdua memahami kerenggangan yang terjadi dan tak menganggap itu masalah besar. "Mas, besok aku

DMCA.com Protection Status