Share

BAB 82 Pesan Terakhir

Author: Prisma
last update Last Updated: 2023-12-18 21:24:07

Kondisi Cakra semakin menurun beberapa hari kemudian. Semua orang sudah berkumpul di dalam kamarnya.

“Maafkan Papa ya, Rin. Maaf kalau selama ini Papa belum bisa menjadi ayah yang baik untuk kamu,” kata Cakra sambil mengusap kepala Arini.

“Arini juga minta maaf, Pa. Maafkan semua kesalahan Rini,” bala Arini dengan air mata berlinang.

“Tolong jaga putri Papa ya, No.” Cakra menyatukan tangan Arini dan juga Arseno yang kini menganggukan kepalanya seolah mengatakan jika Cakra tidak perlu khawatir.

Setelah berbicara dengan Arini dan Arseno. Cakra menatap ke arah Varisha dan Sebastian.

“Terima kasih, Pa. Terima kasih sudah hadir dalam hidup Varisha dan memberikan kasih sayang yang tidak pernah Varisha bayangkan. Varisha sayang Papa,” ucap Varisha sebelum Cakra sempat berbicara. Ia mendekat beberapa langkah lalu mencium kening ayahnya.

Cakra tersenyum sambil mengusap sisa-sisa air mata di wajah putrinya. “Jangan menangis lagi, Varisha. Nikmatilah hidupmu. Mulai sekarang, apa pun pilihan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 83 Seperti kutukan

    Arshaka memasuki ruang kerja ayahnya dengan langkah-langkah berat. Udara yang terasa pengap dan harum kertas bergelayutan di sekitarnya, menyapa Arshaka dengan kenangan lama yang sudah hampir terlupakan. Delapan tahun tak melangkah ke sini, namun ruangan ini seolah membawa kembali alur masa lalu.Ruangan itu masih seperti yang ia kenal, meski terlihat sedikit berbeda. Lukisan-lukisan megah yang menghiasi dinding memberikan aura kesan klasik pada ruangan tersebut. Arshaka melihat lukisan favorit ayahnya, sebuah karya seni yang selalu mencuri perhatiannya. Di antara gambar-gambar itu, ada tambahan beberapa karya lain yang tak terlalu diperhatikan oleh Arshaka.Lalu, pandangannya beralih ke meja kayu yang sudah menjadi saksi bisu pertemuan pertama mereka dalam beberapa tahun terakhir. Di antara tumpukan kertas, pena, dan alat tulis, terdapat bingkai foto yang membawa Arshaka kembali ke masa kecilnya. Di situ, senyumnya bersanding dengan senyum bahagia sang ayah. Saat itu, dunia terasa be

    Last Updated : 2023-12-20
  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 84 Duka yang Pekat

    Dua tahun kemudian, segalanya berubah total. Kata-kata Arshaka yang seperti kutukan itu seolah berhasil meluluhlantahkan kehidupan Varisha yang bahagia. Varisha kembali merasakan duka mendalam karena Sebastian telah meninggalkannya untuk selamanya dalam kecelakaan pesawat yang menimpanya. Varisha merasa sangat terpukul. Masih terbayang jerit tangis dan sesak di dadanya ketika mendengar kabar mengejutkan itu. Varisha tidak bisa merasakan apa pun kecuali rasa sakit yang teramat dalam. Mereka baru saja merayakan anniversary yang ke sepuluh. Namun, takdir seolah kembali merenggut semuanya. Seolah Varisha masih bertahan hanya demi anak-anaknya yang masih membutuhkannya. Varisha harus berjuang seorang diri setelah kepergian suaminya. Ia mengambil alih perusahaan Sebastian dan terus menyibukkan waktunya. Hubungannya dengan anak-anaknya menjadi sedikit terganggu karena kesibukan Varisha yang tidak ada habisnya. Bahkan, ia hampir tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri. “Rissa mau pergi

    Last Updated : 2023-12-22
  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 85 Mimpi Buruk yang Terulang

    Varisha membelai kepala putrinya dengan lembut. Perhatiannya tercurahkan ke wajah damai Marissa yang sedang tertidur pulas. Napasnya yang teratur membuat Varisha bersyukur karena beberapa waktu lalu hampir saja napas itu berhenti berdetak.Air mata Varisha kembali mengalir, ketakutan dan kegelisahan menyelimuti hatinya ketika mengingat pertemuannya dengan Arshaka tadi. Pria itu masih tidak banyak berubah dalam dua tahun, masih tampan, tubuhnya tegap, dan pandangannya selalu dingin dan tajam. Namun, kali ini, Arshaka bersikap seolah tidak mengenalnya. Mungkin memang itulah jalan yang terbaik. Tapi entah mengapa Varisha merasakan rasa sakit di hatinya melihat keasingan yang ditunjukkan oleh pria itu.Pria itu kembali menghilang saat Varisha mencarinya untuk berterima kasih. Arshaka seolah kembali menghilang ditelan bumi. Begitu pun ketika Varisha mencari pria itu keesokan harinya di hotel yang masih menjadi tempat bersejarah bagi keduanya, Arshaka tidak ada di sana. Varisha menyerah da

    Last Updated : 2023-12-26
  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 86 Kalian Memang Bodoh

    Varisha tidak mau menyia-nyiakan waktunya yang tidak banyak. Setelah turun dari pesawat, ia segera memesan taksi yang mengantarnya ke alamat yang sudah ia tunjukkan pada sang supir. Butuh waktu satu jam, hingga akhirnya Varisha sampai di sebuah apartemen mewah di kota tersebut. Kemegahan apartemen itu segera mencuri perhatian Varisha begitu ia tiba. Penjagaan yang ketat menambah aura eksklusif di sekitarnya. Setelah beberapa menit, Varisha diberi izin untuk masuk. Tanpa banyak menunggu, ia naik ke lantai apartemen tempat Arshaka berada. Ia melangkah keluar dengan harap-harap cemas. Semoga harapannya untuk bertemu dengan pria itu bisa terjadi tanpa banyak drama lagi.Merasa tegang, Varisha menghela napas dalam-dalam sebelum akhirnya mengetuk pintu dengan tegas. Detak jantungnya berdegup kencang ketika pintu terbuka, mengungkap seorang wanita berambut pirang dengan postur tubuh yang memikat, melengkung indah dengan pesona yang tak terbantahkan. Wanita tersebut jauh lebih tinggi dari Va

    Last Updated : 2023-12-27
  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 87 Tak Terkendali

    “Adikmu datang untuk mencarimu,” kata Sophia yang kini sudah kembali ke meja makan bersama dengan Varisha. Arshaka terdiam dengan wajah yang dingin dan pandangan tajamnya. Ada amarah yang cukup besar dalam sorot matanya ketika melihat Varisha dan wanita itu sangat menyadarinya.“Aku akan keluar sebentar. Kalian bisa mengobrol dengan nyaman.” Sophia segera meninggalkan ruangan dan pergi keluar. “Siapa yang menyuruhmu masuk?” Arshaka melontarkan setiap perkataannya dengan tajam. “Jangan salahkan Sophia, dia tidak tahu siapa aku.”Arshaka tersenyum mengejek. “Tentu saja dia tidak tahu siapa kamu. Kalau dia tahu… saya yakin kamu tidak akan pernah bisa melewati pintu itu.”“Aku tahu… tapi aku datang bukan untuk itu,” ujar Varisha dengan suara yang dibuat setenang mungkin. Berurusan dengan Arshaka tetap membuat tubuhnya gemetar. Apalagi saat melihat sorot matanya yang seolah bisa berbicara. Varisha tahu jika amarah dan kebencian pria itu belum hilang sepenuhnya. “Saya tidak peduli apa p

    Last Updated : 2023-12-27
  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 88 Malang Tak Bisa Ditawar

    Varisha termenung di samping ranjang Marissa. Sudah satu bulan sejak putrinya dirawat di rumah sakit dan juga kepulangannya dari Spanyol yang ternyata malah semakin menambah rasa bersalahnya. “Mama mikirin apa?” Marissa membuka matanya perlahan lalu memandang wajah Varisha.“Mama nggak mau lihat Marissa sakit lagi. Kalau bisa biar Mama saja yang menggantikannya, Sayang.” Varisha mengecup kening Marissa cukup lama.“Rissa akan baik-baik saja, Ma. Mama jangan khawatir. Rissa kuat seperti Mama,” balas Marissa dengan nada menennagkan yang justru membuat air mata Varisha meleleh.“Maafkan Mama, Sayang. Maaf karena Mama belum bisa menjadi ibu yang terbaik untuk Rissa,” lirih Varisha dengan suara gemetar. Marissa menggeleng. “Mama adalah ibu terhebat di hati Rissa. Nggak ada yang kayak Mama. Rissa sayang Mama.” “Apa kamu masih mau bertemu dengan Om yang menyelamatkan kamu, Rissa?” tanya Varisha setelah mengusap air matanya dan menenangkan hatinya.Marissa terdiam sejenak, anak itu tampak

    Last Updated : 2023-12-28
  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 89 Kau Beruntung Memilikinya

    “Untuk apa lagi kau datang menemuinya?” tanya Sophia saat melihat Varisha sedang menunggu di ruang kerja Arshaka.“Aku minta maaf soal malam itu. Tapi, hari ini aku datang karena ada hal yang harus aku bicarakan dengannya.” Varisha menatap wajah Sophia dengan serius.“Hal apa yang masih perlu kalian bicarakan?” tuntut Sophia dengan ketus.“Aku tidak bisa memberitahukannya padamu. Tapi, percayalah aku tidak akan mengganggu hubungan kalian,” kata Varisha dengan lelah. Rasanya sudah tidak ada tenaganya yang tersisa untuk berdebat. Varisha mengosongkan jadwalnya untuk menemui Arshaka di Paris. Dia sama sekali belum istirahat sedikit pun. Tubuhnya terasa lemah, apalagi kalau dirinya harus menghadapi hal diluar perkiraannya. Varisha tidak menyangka akan bertemu dengan Sophia lagi setelah apa yang terjadi malam itu. “Dasar wanita bodoh dan tidak tahu malu. Aku heran kenapa kau masih berani datang menemuinya setelah rasa sakit yang kau tinggalkan untuknya.” Kata-kata Sophia keluar dengan

    Last Updated : 2023-12-28
  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 90 Mau apa lagi?

    “Jadi, apa yang kamu mau kali ini?” tanya Arshaka tanpa basa-basi setelah Varisha menghabiskan seluruh makanannya. Varisha terdiam untuk sejenak, mencoba memproses segala sesuatu yang sedang terjadi. Otaknya seperti semakin lambat untuk berpikir. Beberapa kali ia meremas ujung roknya atau menggigit bibir bawahnya. Namun, belum ada kata-kata yang keluar dari mulutnya.“Katakanlah, Varisha!” seru Arshaka dengan sangat tegas.“Apa hubunganmu dengan Sophia?” Varisha langsung memejamkan matanya dan merutuki dirinya karena kata-kata yang keluar dari mulutnya sangat tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya ingin ia sampaikan. “Apa kamu datang hanya untuk ini?” tanya Arshaka dengan pandangan dan nada mengejek.“Aku cuma nggak mau merusak hubungan kalian. Aku nggak mau dia salah paham dengan kehadiranku di sini.”“Memangnya apa yang akan terjadi? Apa kita akan bercinta di sini?”“Mas! Aku serius!”“Kamu pikir saya sedang bergurau,” balas Arshaka dengan tatapan dinginnya. “Apa sebenarnya tuju

    Last Updated : 2023-12-28

Latest chapter

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 108 Kembali Ke tempat Semula (Tamat)

    Matahari pagi bersinar lembut memasuki ruangan, memberikan sentuhan hangat pada wajah Arshaka yang baru saja terbangun. Saat matanya terbuka perlahan, ia mencoba mengumpulkan ingatan tentang malam sebelumnya. Ruangan masih terasa hangat dan akrab, sementara aroma malam yang terakhir kali ia rasakan masih melayang di udara.Arshaka merasakan sesuatu yang tidak biasa di sekelilingnya. Pandangannya melesat ke lantai, di mana pakaiannya tergeletak dengan keadaan asal-asalan. Ia menyadari bahwa ia masih berada di sofa, terbalut selimut. Serpihan ingatan mulai menyusun diri dalam benaknya, dan tiba-tiba, semuanya menjadi jelas. Malam yang penuh gairah bersama Sophia, ciuman yang membara, dan sentuhan-sentuhan yang melibatkan jiwa dan raga mereka.Arshaka segera mengenakan pakaiannya dengan cepat, seolah-olah ingin melepaskan diri dari kenangan yang begitu intens. Tatapan matanya mengedarkan pandangannya di sekitar ruangan, mencari keberadaan Sophia. Namun, yang ditemukannya hanyalah selemba

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 107 Malam Perpisahan

    Arshaka merasa begitu lelah, hampir seperti semua energinya telah dihisap oleh rutinitas harian yang tak kunjung berakhir. Dengan langkah berat, ia melangkah menuju ruang tamu, melempar tubuhnya di atas sofa dengan begitu lepas. Langit Spanyol sudah menggelap, menciptakan suasana kesunyian sejenak sebelum malam tiba.Dia menutup mata, mencoba untuk melepaskan diri dari segala beban pikiran yang menyertainya sepanjang hari. Namun, ketika ketukan pintu mulai mengejutkan kedamaiannya, Arshaka menggeram kesal. Dia paling tidak suka diganggu ketika sedang lelah seperti ini. Beberapa detik berlalu, dan ketukan itu masih berlanjut tanpa henti, mengganggu istirahatnya yang begitu dia nantikan.Dengan perlahan, Arshaka membuka mata dan menarik napas panjang. Dia berusaha mengabaikan ketukan pintu itu, mengharapkan bahwa orang di luar akan menyadari bahwa dia membutuhkan waktu untuk dirinya sendiri. Namun, semakin lama dia mencoba untuk mengesampingkan suara ketukan, semakin tak tertahankan men

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 106 Akhir dari Segalanya?

    Sudah satu bulan sejak Marissa menghilang bersama Sophia. Arshaka masih belum bisa menemukan mereka. Entah di mana Sophia membawa putrinya itu pergi. Rasanya sudah tidak ada lagi ketenangan dalam keluarga mereka. Setiap kali ia melihat Varisha menangis saat masuk ke kamar Marissa, perasaannya pun ikut tersiksa. Apa lagi ketika menemukan secarik kertas yang berisi tulisan tangan Marissa, rasa penyesalan dan bersalah selalu berkecamuk di hati mereka.“Rissa akan baik-baik saja, Ma. Rissa yang meminta Tante Sophia membawa Rissa. Mama dan Daddy harus bahagia. Oh ya, tolong jaga Mama dan adik-adik Rissa ya, Dad. Dan Mama jangan menangis terus. Rissa sayang kalian.”Varisha membaca tulisan itu setiap hari sambil berdoa dalam hatinya agar Tuhan mengembalikan Marissa padanya. “Kenapa akhirnya jadi seperti ini, Mas?” tanya Varisha dengan lirih sambil menyandarkan kepalanya di bahu suaminya. “Ini akan menjadi urusan saya, Sha. Saya akan mencari Rissa sampai ketemu. Sampai ke ujung dunia pun

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 105 Kembali Hilang

    Langkah Sophia tercekat di depan pintu ruang perawatan Varisha. Wanita itu menggigit bibir bawahnya dengan kuat agar air mampu menahan air matanya yang sudah berada di pelupuk mata. Pemandangan di hadapannya terasa sangat menyesakkan hatinya. Sophia memang tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Tetapi dirinya bisa tahu jika cinta mereka lah yang sedang berbicara. Ia melihat sendiri bagaimana sorot mata penuh cinta yang Varisha berikan pada Arshaka. Meskipun dirinya tidak bisa melihat sosok Arshaka dengan jelas, namun dirinya juga tahu jika pria itu merasakan yang sama.Air mata Sophia sudah tidak mampu terbendung lagi. Ia menutup mulutnya dengan kedua tangan, mencoba menahan isak tangisnya agar tidak terdengar. Rasanya begitu sakit ketika melihat pria yang dicintainya mendekap tubuh perempuan lain yang sebenarnya lebih berhak atas pria itu. Sophia berbalik dan melangkah dengan berat, ia hanya ingin menjauh dari tempat itu. Namun, melarikan diri dari sana tidak semudah itu keti

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 104 Tak Sanggup Berpisah

    Bulir-bulir bening di mata Arshaka kembali menetes ketika masuk ke dalam ruang perawatan Varisha. Wanita itu terbaring lemah di ranjangnya, wajahnya sedikit pucat, namun senyumnya yang hangat masih terukir setia di bibir indahnya. “Hey,” sapa Varisha dengan lemah. Binar-binar kerinduan terlihat jelas di matanya ketika melihat wajah pria yang dicintainya mendekat ke arahnya.“Saya ingin memeluk dan menciummu,” ujar Arshaka secara jujur. Tetapi yang dilakukannya hanyalah memegang tangan Varisha dan meremasnya lembut.Varisha tersenyum lembut, dibelainya wajah suaminya dengan segala kerinduannya. Diusapnya sisa-sisa air mata di pipinya. “Bagaimana keadaanmu, Mas?” “Tidak lebih baik tanpa kamu, Sayang. Setiap hari saya selalu menunggu hari ini, hari di mana kita bisa bertemu lagi. Hari dimana saya bisa melihat wajahmu lagi,” lirih Arshaka lalu mencium tangan Varisha dengan penuh kasih sayang.Sebisa mungkin Varisha menahan air matanya agar tidak jatuh. Rasanya tidak ada hukuman yang leb

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 103 Pertanyaan Rissa

    Varisha menoleh ke arah pintu kamarnya saat Marissa masuk dengan raut wajah murung. Raut wajah yang seringkali Varisha lihat ketika Marissa baru saja bertemu dengan Arshaka dan Sophia. Sakit sekali rasanya melihat kesedihan yang terpancar dalam wajah putrinya itu. Namun, tidak ada yang bisa Varisha lakukan selain menabahkan hatinya dan terus memberi perhatian. Meskipun awalnya sulit karena Marissa tidak bisa menerima begitu saja penjelasan Varisha saat itu. Ketika sebulan setelah Marissa sembuh, Arshaka sudah tidak tinggal bersama mereka dan beberapa hari kemudian datang bersama wanita lain.“Kenapa Daddy tidak tinggal lagi bersama kita, Ma? Kenapa Daddy pergi?” tanya Marissa dengan lirih dan kecewa. “Daddy tidak pergi, Rissa. Daddy hanya tidak tinggal lagi bersama kita.” “Tapi kenapa, Ma? Kenapa Daddy tidak mau tinggal di sini?” tuntut Marissa dengan suara meninggi. “Daddy mau tinggal di sini, Rissa. Tapi dia tidak bisa,” teriak Varisha dalam hatinya. “Daddy tidak tinggal di sin

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 102 Tak Dapat Diingkari

    Operasi pencangkokan ginjal itu berlangsung dengan sukses dan lancar. Satu ginjal Sophia sudah berada di dalam tubuh Marissa.Sementara itu keadaan Sophia sudah berangsur membaik pascabedah. Kondisi tubuhnya cepat pulih. Begitu Sophia memperoleh kembali kesadarannya, Arshaka sudah berada di samping wanita itu. Varisha sendiri lah yang memintanya menemani Sophia kalau wanita itu sudah sadar. “Terima kasih, Soph. Terima kasih karena kau telah membantu anakku. Satu ginjalmu sudah berada di tubuhnya.”Sophia tersenyum dengan lemah. Ia sangat senang karena Arshaka lah orang yang pertama kali ia lihat setelah bangun. “Bagaimana keadaannya sekarang?”“Dia belum sadar. Tapi dokter mengatakan kalau dia akan segera pulih.”“Semoga ginjalku diterima baik oleh tubuhnya,” ujar Sophia dengan lemah.“Pengorbananmu tidak akan sia-sia, Soph,” balas Arshaka dengan tenang. Namun tetap saja pria itu tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Pilihan sulit yang Sophia berikan membuatnya tersiksa. Tetapi i

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 101 Pelukan Terakhir?

    Varisha kembali ke rumah setelah seharian menemani Marissa di rumah sakit. Besok adalah hari yang sangat-sangat ditunggu olehnya. Hari tercerah di mana Marissa akan menjalani tahapan baru dalam kehidupannya. Jadi, dirinya memutuskan untuk istirahat karena mertuanya dan Arini yang memaksanya. Awalnya Varisha menolak, tetapi sejak tahu dirinya hamil, Varisha berusaha untuk tidak memaksakan diri dan menjaga kondisinya. Tetapi entah mengapa, hari itu rasanya ia begitu gelisah. Apa lagi saat Arshaka masih juga belum pulang. Pria itu belum memberi kabar, ponselnya tidak aktif, dan Arshaka sama sekali tidak muncul di rumah sakit. Alhasil, Varisha kembali ke rumah dengan taxi. Varisha mencoba memejamkan matanya. Namun, semuanya terasa sia-sia. Pikirannya terlalu berisik, perasaannya tak karuan. Semuanya menjadi serba salah. Pandangannya beralih ke sampingnya, kosong dan dingin. Arshaka sama sekali belum pulang dan tidak dapat dihubungi. Rasa cemas mulai menghampirinya. Varisha langsung me

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 100 Di Antara Pilihan Sulit

    Varisha terus memikirkan kata-kata Sophia yang sangat mengusik benaknya. Tidurnya menjadi tak nyenyak dan gelisah. “Ada apa, Sayang? Susah tidur?” tanya Arshaka yang langsung berbalik ke arahnya. Varisha tidak menjawab dan hanya mengangguk. Arshaka mendekatkan tubuhnya dan membawa tubuh istrinya ke dalam pelukan hangatnya. Kalau biasanya Varisha merasa nyaman dan mungkin langsung tertidur. Kali ini, pelukan itu seakan tidak mempan untuknya. “Kenapa? Masih mikir tentang pendonor Marissa?” tuntut Arshaka seolah menyadari kegelisahan istrinya.Pertanyaan Arshaka membuat Varisha semakin gelisah. “Kamu… kamu sudah tahu siapa yang mendonorkan ginjalnya untuk Marissa?” tanya Varisha sambil menahan suaranya yang gemetar.Arshaka menggeleng pelan. “Masih belum. Rey masih belum kasih kabar.” “Mas…” panggil Varisha lembut. “Iya, Sayang,” balas Arshaka.“Kalau misal suatu saat aku ninggalin kamu… apa yang akan kamu lakukan?” “Jujur dulu saya marah sekali saat kamu meninggalkan saya begitu s

DMCA.com Protection Status