Home / Romansa / Terbawa Hasrat / Bab 14. New Style

Share

Bab 14. New Style

last update Last Updated: 2023-06-24 01:17:01

Langit cerah telah berganti langit gelap. Xena tengah bersandar di dada bidang Morgan. Setelah kejadian Xena berkelahi dengan Amelia, gadis itu berada di kamar berduaan dengan Morgan. Saling bercumbu satu sama lain adalah hal biasa bagi dua insan itu.

“Morgan,” panggil Xena seraya menatap Morgan.

“Hm? Ada apa?” Morgan membelai pipi Xena.

“Kenapa kau—” Perkataan Xena terpotong kala ponsel Morgan berdering. Refleks, Morgan mengambil ponselnya dan menatap ke layar tertera nama ‘Biana’ yang ada di layar. Xena yang melihat nama Biana di layar ponsel Morgan, langsung menunjukan kekesalannya.

“Mantan istrimu masih menghubungimu?” tukas Xena kesal.

Morgan mengangguk. “Ya, tunggulah. Aku akan menjawab telepon Biana.”

“Jawab di sini saja. Jangan pergi ke mana-mana,” kata Xena seraya menatap jengkel Morgan. Entah apa tujuan Biana menghubungi Morgan. Padahal mereka sudah bercerai, tapi Biana masih saja mendekati Morgan.

“Alright, aku akan menjawab di sini.” Morgan menggeser tombol hijau yang ada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Puspita Adi Pratiwi
lhaa xena koq malah ganti pasangan xender ngk boleh bercita dg yg lain selama bersama dia eh malah dia yg berhianat ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terbawa Hasrat    Bab 15. Crazy in Love

    Morgan memasang dasi di lehernya, menatap Xena yang baru saja membuka mata. Pria itu bangun jauh lebih pagi. Morgan mendekat, dan memberikan kecupan di bibir Xena yang tengah menguap. Melihat Xena terbangun dengan tubuh polos, yang hanya terbalut oleh selimut tebal, membuat Morgan sangatlah gemas.“Morning.” Morgan berbisik di depan bibir Xena.“Morning, Sayang.” Xena sedikit menatap bingung Morgan. “Hari ini kau ke kantor?” tanyanya.Morgan mengangguk. “Ya, aku memiliki meeting yang tidak bisa diwakilkan.”Xena nampak kecewa Morgan akan pergi ke kantor. Gadis itu tak rela berjauhan dengan Morgan. “Apa kau akan pulang malam?” tanyanya dengan raut wajah muram. Morgan mengecup bahu telanjang Xena. “Aku akan usahakan pulang lebih awal. Sekarang lebih baik kau mandi. Kita sarapan bersama.”Xena menganggukan kepalanya. Lantas, gadis itu menyibak selimut, turun dari ranjang—melangkah menuju kamar mandi dengan tubuh telanjangnya. Tampak senyuman di wajah Morgan terlukis melihat tubuh mulus

    Last Updated : 2023-06-24
  • Terbawa Hasrat    Bab 16. Break the Rules

    Morgan menyesap vodka di tangannya, menatap gedung-gedung bertingkat dari balik kaca besar yang ada di ruang kerjanya. Pria itu berdiri dengan tatapan dingin menatap gedung-gedung bertingkat di Paris. Langit cerah seakan menyempurnakan pemandangan gedung pencakar langit yang ada di Paris.“Tuan Morgan.” Seorang sekretaris melangkah menghampiri Morgan, setelah dia mengetuk dua kali ruang kerja Morgan.Morgan mengalihkan pandangannya, menatap sang sekretaris yang ada di hadapannya. “Ada apa?” tanyanya dingin.“Maaf, Tuan. Di depan ada wanita bernama Nona Laina Edith ingin bertemu dengan Anda,” ujar sang sekretaris memberi tahu Morgan.“Persilahkan dia untuk masuk,” jawab Morgan datar.“Baik, Tuan.” Sekretaris itu segera pamit undur diri dari hadapan Morgan, lalu mempersilahkan wanita yang bernama Laina Edith untuk segera masuk ke dalam ruang kerja Morgan.Tak selang lama, tatapan Morgan teralih pada sosok wanita cantik berambut merah menghampirinya. Dress yang dipakai Laina begitu seksi

    Last Updated : 2023-06-24
  • Terbawa Hasrat    Bab 17. Biana’s Warning

    *Nona Xena, apa Anda masih belum ingin meninggalkan Paris?* Xena berdecak kesal membaca pesan singkat dari sang asisten. Padahal sudah berkali-kali dirinya menegaskan masih ingin tinggal di Paris, tapi tetap saja asistennya itu masih mengajukan pertanyaan yang sama padanya.Tak mau ambil pusing, Xena memutuskan untuk menonaktifkan ponselnya, dan segera menyimpan ponselnya ke dalam laci nakas. Mana mungkin Xena kembali ke Roma. Hati dan pikiran gadis itu telah tertambat oleh sosok Morgan Louise.Xena menatap cermin, melihat penampilannya siang ini cantik dan segar. Sayangnya, Morgan masih ada di kantor. Morgan masih belum pulang bekerja. Padahal, kalau ada Morgan pasti Xena akan bermesraan dengan Morgan.Merasa sedikit jenuh di kamar, Xena memutuskan melangkah keluar kamar. Mansion megah Morgan ini belum sepenuhnya Xena kelilingi. Dan sekarang gadis itu ingin berkeliling mansion, demi mengurangi rasa bosan di dalam kamar.Saat tiba di ruang tengah, tatapan Xena teralih pada sang pela

    Last Updated : 2023-06-24
  • Terbawa Hasrat    Bab 18. Selfishness

    Xena tak bisa tenang mengingat perkataan Biana. Sebuah perkataan yang membuat hati Xena seakan menjadi sedikit cemas. Biana seolah mengingatkan Xena akan hal bahaya. Akan tetapi, bahaya apa? Sunguh, Xena benar-benar tak mengerti.Xena mengatur napasnya seraya memejamkan mata sebentar. Kepala Xena penuh dengan dugaan-dugaan tak menentu yang timbul, akibat ucapan Biana. Xena ingin sekali meneguhkan hatinya bahwa ucapan Biana hanya angin lalu, tapi semua itu tidak mudah.Ceklek!Pintu kamar terbuka. Refleks, Xena mengalihkan pandangannya ke arah pintu, menatap Morgan yang ternyata sudah pulang. Harusnya Xena menyambut Morgan dengan sebuah pelukan atau ciuman, namun faktanya Xena menyambut Morgan dengan tatapan dingin, seakan tatapan yang tersirat menyelidik.“Maaf, aku sedikit terlambat.” Morgan mendekat, dan memberikan pelukan serta ciuman pada Xena. Tampak kening Morgan mengerut kala Xena sama sekali tidak membalas ciumannya.“Kau kenapa, Xena? Kau marah karena aku pulang terlambat?” M

    Last Updated : 2023-06-24
  • Terbawa Hasrat    Bab 19. Madness

    Xena menguap di kala terbangun di pagi hari. Perlahan mata Xena mengerjap beberapa kali saat sinar matahari menyentuh wajahnya. Gadis itu merentangkan kedua tangan, menggeliat seakan puas tidur nyenyak. Xena membuka mata. Mengendar ke sekitar rupanya pagi telah menyapa, dan dirinya kembali terbangun di kamar Morgan. Tentu, Xena tak mungkin lupa akan kegilaannya—yang tengah menjalin sebuah hubungan dengan Morgan Louise.Xena mengalihkan pandamgannya ke samping melihat ranjang di sampingnya sudah kosong. Padahal seharusnya Morgan ada di sampingnya. Raut wajah Xena sedikit kecewa, namun gadis itu memilih untuk berusaha mengendalikan perasaan dalam dirinya serta menekan ego yang muncul.Xena menyibak selimut, turun dari ranjang, dan melangkahkan kaki masuk ke dalam kamar mandi. Di pagi hari seperti ini, akan jauh lebih segar jika dirinya berendam. Belakangan ini tubuh Xena kerap dibuat kelelahan akibat serangan Morgan yang tak pernah henti.Tiga puluh menit kemudian, Xena sudah selesai b

    Last Updated : 2023-06-24
  • Terbawa Hasrat    Bab 20. Meet Laina

    “Apa tidak bisa satu hari saja, kau tidak menyerangku, Morgan?” Xena merapikan dress-nya serta memoles wajahnya dengan make up. Tujuan Xena awalnya menemui Morgan karena ingin mengajak Morgan makan siang dan membahas Biana yang menghubungi pria itu. Tapi malah Xena sudah dijadikan santapan menu utama oleh Morgan. Sungguh benar-benar menyebalkan. Sialnya, Xena pun tak pernah bisa mengendalikan diri jika Morgan sudah mencumbu dirinya.Morgan memasang dasinya yang sedikit berantakan. Pria itu menatap Xena sambil berkata enteng tanpa beban. “Bukankah tadi saat permainan, aku sudah bertanya padamu, kau ingin berhenti atau tidak? Dan kau sendiri menjawab tidak ingin berhenti. Artinya kau menikmati sentuhanku, Nona Foster.” Xena berdecak kesal. “Mana bisa berhenti! Kau itu menyebalkan sekali.”Morgan tertawa pelan. Pria itu menangkup kedua pipi Xena, dan memberikan lumatan di bibir gadis itu. “Aku tahu kau memang tidak mungkin bisa menghentikan sentuhanku.”Pipi Xena merona malu. “Sudah, a

    Last Updated : 2023-06-24
  • Terbawa Hasrat    Bab 21. The Photo

    “Xena, kau duluan saja ke kamar. Aku harus ke ruang kerjaku sebentar.” Morgan berucap kala dirinya dan Xena sudah tiba di mansion. Pria itu melihat ke layar ponsel, di mana dirinya mendapatkan banyak pesan dari sang sekretaris meminta untuk memeriksa email.“Apa kau sibuk?” tanya Xena seraya menatap Morgan.“Tidak, aku tidak sibuk. Aku hanya ingin memeriksa email. Setelah itu, aku akan segera menyusulmu.” Morgan membelai pipi Xena lembut.Xena mendesah pelan, dan mengangguk. “Jangan lama-lama. Segera susul aku jika kau sudah selesai membaca email.”“Ya.” Morgan melumat lembut bibir Xena. Lantas, pria itu melangkah pergi meninggalkan Xena—menuju ruang kerjanya. Tampak raut wajah Xena masih kesal. Entah kenapa hati Xena seperti terganjal di kala tadi Xena bertemu dengan wanita bernama Laina. “Sudahlah, lebih baik aku masuk ke kamar saja.” Xena menepis segala pikiran yang muncul dalam benaknya. Detik selanjutnya, Xena melangkah menuju undakan tangga. Xena enggan naik lift. Meski lelah

    Last Updated : 2023-06-25
  • Terbawa Hasrat    Bab 22 . Are You Crazy?!

    Bulir air mata Xena menetes jatuh membasahi pipinya. Mata gadis itu sudah memerah akibat air mata yang terus berlinang. Xena membenci ini. Xena paling membenci menangis hanya karena seorang pria. Akan tetapi, Xena tidak bisa menghentikan air matanya. Seakan air matanya sudah otomatis mengalir hanya karena Morgan Louise.‘Morgan sialan! Berengsek!’ umpat Xena dalam hati. Sungguh, Xena tak mengira Morgan murka hanya karena dirinya masuk ke dalam sebuah kamar. Padahal apa yang dilakukannya, bukanlah tindakan kesalahan.Xena menatap jalanan gelap dengan sorot mata membendung kemarahan. Saat ini, Xena berada di dalam taksi. Gadis itu akan menuju penthouse pribadi miliknya. Bisa saja Xena langsung terbang ke Roma, meninggalkan kota Paris. Akan tetapi, Xena tak mau pulang ke kota di mana orang tuanya tempati dalam keadaan memiliki masalah. Paling tidak Xena harus menenangkan diri lebih dulu.“Nona, boleh tunjukan pada saya alamat apartemenmu lagi? Saya ingin memastikan jalan,” ujar sang sopi

    Last Updated : 2023-06-25

Latest chapter

  • Terbawa Hasrat    Bab 94. Ending Scene (TAMAT)

    Beberapa minggu kemudian …Suara tangis bayi memecahkan ruang persalinan. Tangis bayi laki-laki itu begitu kencang bercampur dengan tangis haru bahagia dari Xena dan Morgan. Berkali-kali Morgan mengecupi bibir Xena. Dua insan saling mencintai itu tengah berbahagia dengan kelahiran anak kedua mereka. Setelah sekian lama, akhirnya mereka kembali memiliki buah cinta lagi.Sang dokter meminta Xena untuk melakukan proses IMD. Bayi laki-laki Xena lahir dengan sehat dan sempurna, tanpa kekurangan apa pun. Meski baru lahir, tapi bayi laki-laki Xena itu sudah memiliki rambut yang hitam dan tebal. Bibir mungil sedikit belah, dan hidung nan mancung. Jika di lihat, wajah bayi laki-laki itu perpaduan dari wajah Xena dan Morgan.“Sayang … kau tampan sekali,” ucap Xena dengan air mata yang terus berlinang. Hatinya lega sekarang putranya sudah berada di dalam pelukannya. Bahkan sekarang putra kecilnya itu begitu lahap meminum susu. Sepertinya putranya sangat lapar.Morgan tersenyum menatap hangat put

  • Terbawa Hasrat    Bab 93. Extra Part VIII

    Lampu kamera menyorot di ballroom hotel megah pernikahan Biana berlangsung. Para tamu undangan menyaksikan janji suci pernikahan Biana Faye dan Lake Tate. Tampak semua tamu undangan turut berbahagia atas pernikahan Biana dan pria yang bernama Lake Tate—yang sekarang telah resmi menjadi suaminya. Xena dan Morgan duduk di kursi bagian depan nomor tiga, mereka melihat jelas upacara pernikahan Biana dan Lake yang tengah berlangsung. Keluarga besar Xena duduk di kursi di belakang Xena dan Morgan.Bonita berada di pangkuan Morgan. Tentu gadis kecil itu diajak ke pesta. Xena dan Morgan memang sengaja mengajak Bonita. Lagi pula, Rikkard dan Rachel juga ikut, jadi Bonita tak merasa kesepian sama sekali.Sejak tadi, Xena menjadi sorotan para media. Terutama Bonita yang duduk di pangkuan Morgan. Kilat kamera tak henti terarah pada keluarga kecil Morgan. Bagaimana tidak? Morgan Louise adalah mantan suami dari Biana Faye, wajar kalau kehidupan keluarga pria itu menjadi sorotan para media. Berunt

  • Terbawa Hasrat    Bab 92. Extra Part VII

    Xena menatap undangan pernikahan Biana yang baru saja diantar oleh kurir. Sebuah undangan dengan design kombinasi gold dan putih, membuat undangan itu nampak sangat indah dan elegan. Hanya melihat undangan pernikahan saja, Xena sudah yakin bahwa konsep pernikahan Biana akan sangat cantik.Hal itu tidak perlu diragukan. Mengingat Biana adalah anak dari seorang Presiden Prancis. Pasti pernikahannya dibuat dengan konsep sedemikian indah dan cantik. Iri? Jelas saja Xena tidak iri. Malah, Xena sangat bahagia mendengar kabar tentang Biana telah menemukan belahan jiwanya.Xena ingat dulu Biana mengatakan tak pernah bisa melupakan Morgan. Padahal Morgan hanya menjadikan Biana sebagai alat agar Morgan memiliki chanel demi bisa menemukan Angie. Jika saja Xena berada di posisi Biana, sudah pasti Xena akan sangat hancur dan terpuruk.Bagi Xena, sosok Biana adalah sosok wanita yang kuat, hebat, dan tegar. Bahkan di detik-detik terakhir dirinya memilih menyerah dengan Morgan, Biana datang memberika

  • Terbawa Hasrat    Bab 91. Extra Part VI

    Jam dinding menunjukkan pukul sembilan malam. Xena masuk ke dalam kamar, setelah tadi dia membacakan dongeng untuk Bonita. Tentu Xena tak hanya sendiri, Morgan pun turut menemani Bonita. Namun, setelah Bonita terlelap, Morgan ke luar sebentar karena ingin menjawab telepon.Xena mengusap-usap perutnya yang begitu buncit. Perutnya sudah terasa begitu begah. Makan sedikit ataupun makan banyak tetap saja Xena merasakan perutnya terasa begah. Sampai membuatnya kesulitan untuk bergerak.Xena ingin membaringkan tubuh di ranjang, namun Morgan dengan sigap membantu sang istri untuk berbaring di ranjang. Ya, Morgan tahu kalau Xena pasti kesulitan untuk berbaring karena posisinya perut Xena semakin hari semakin bertumbuh besar.Xena tersenyum sambil menatap Morgan yang membantunya. “Terima kasih, Sayang.”Morgan ikut berbaring di samping Xena, menarik tubuh Xena masuk ke dalam pelukannya. “Jangan berterima kasih. Kau seperti ini kan karena mengandung anakku.” Tangan Morgan mengusap-usap perut bu

  • Terbawa Hasrat    Bab 90. Extra Part V

    “Paman Zack, ice cream ini enak sekali. Aku boleh nambah tidak?” Bonita begitu lahap memakan ice cream cokelat yang dibelikan oleh Zack. Gadis kecil itu nampak begitu riang gembira. Layaknya gadis kecil kebanyakan. Memang ice cream memang makanan favorite anak kecil. Zack tersenyum sambil mencubit pelan pipi bulat Bonita. “Memangnya kau tidak sakit gigi kalau makan ice cream terlalu banyak, hm?”“Tidak, Paman. Aku tidak pernah sakit gigi. Aku selalu rajin menggosok gigiku. Lihat saja gigiku bagus.” Bonita menunjukan gigi putih bersih dan rata di hadapan Zack. Ya, memang gigi gadis kecil itu sangat rapi dan putih. Itu menunjukkan bahwa memang gadis kecil itu diurusi dengan benar-benar. Zack kembali tersenyum. “Nanti bisa-bisa Paman dimarahi Mommy dan Daddy-mu kalau kau terlalu banyak makan ice cream, Little Girl.” Bonita mendesah panjang. “Paman, kau tenang saja. Mommy dan Daddy tidak akan tahu kalau aku makan banyak ice cream. Ayolah Paman, belikan aku ice cream lagi. Aku masih in

  • Terbawa Hasrat    Bab 89. Extra Part IV

    “Iya, Kak. Kau tidak usah mencemaskanku. Aku dan kandunganku sehat-sehat. Bonita juga sehat, Kak.”“Jangan lupa minum vitaminmu, Xena. Jangan kelelahan. Jangan berpikir negative. Ingat kandunganmu sudah besar. Sebentar lagi kau akan melahirkan.” “Iya, Kak. Aku pasti mendengar semua perintahmu.”“Ya sudah, aku tutup dulu. Sebentar lagi pesawatku akan take off.” “Take care, Kak. Salamkan untuk Dad, Mom, Kak Audrey, dan dua keponakanku tersayang.”“Ya, aku akan menyampaikan.” Panggilan tertutup. Xena meletakan ponselnya ke tempat semula, dan menatap ke cermin melanjutkan memoles wajahnya dengan pelembab. Meski hamil, tapi Xena wajib merawat kulitnya. Tentunya dalam pengawasan dokter kandungan.Walau sebenarnya, terkadang Xena malas sekali merawat kulitnya. Apalagi sejak hamil anak laki-laki. Namun, yang memicu Xena tetap wajib menjaga kecantikannya adalah karena dirinya memiliki suami yang sangat tampan. Xena tak mau sampai sang suami melirik wanita lain. Sekalipun sang suami setia, t

  • Terbawa Hasrat    Bab 88. Extra Part III

    “Daddy!” Bonita berlari menghamburkan tubuhnya di kala melihat Morgan berada di ruang makan. Refleks, Morgan menggendong putri kecilnya itu, dan menghujani putri kecilnya dengan kecupan lembut penuh dengan kasih sayang mendalam.“Little girl, satu minggu tidak melihatmu, kau semakin cantik dan tinggi.” Morgan memeluk erat Bonita. Pun dia sangat merindukan putri kecilnya. Tak bertemu satu minggu, membuatnya sangatlah tersiksa. Bonita memeluk leher Morgan. “Daddy aku kesal pada Daddy. Daddy pulang lama sekali. Tadi saja Mommy menelepon tapi Daddy tidak jawab. Apa Daddy tidak merindukanku?” Bibir Bonita tertekuk kala mengatakan itu.Xena tersenyum samar melihat Bonita begitu manja pada Morgan. Ya, saat ini Xena bersama dengan suami dan putrinya berada di ruang makan. Bonita belum tahu kepulangan Morgan. Itu yang membuat gadis kecil itu bahagia dan riang di kala melihat keberadaan Morgan.Morgan menyapukan hidungnya ke hidung Bonita. “Little Girl, tentu saja Daddy merindukanmu. Daddy cep

  • Terbawa Hasrat    Bab 87. Extra Part II

    Morgan menurunkan tubuh Xena tepat di kala tiba di kamar. Pria itu menangkup kedua pipi sang istri, memberikan ciuman yang tersirat sedikit agresif. Tampak Xena sedikit kewalahan mendapatkan ciuman dari suamunya itu.Xena meremas pelan kemeja sang suami, dan mulai membalas ciuman suaminya, meski sedikit kesulitan mengimbangi ciuman liar dari suaminya itu. Ciuman yang menunjukkan jelas kerinduan yang mendalam.“Morgan.” Xena menepuk lengan kekar Morgan. “Kau membuat napasku hampir putus. Apa kau berniat membunuh istrimu yang sedang hamil, lalu kau bisa menikah lagi?” tukasnya menuduh. Morgan menyentil pelan kening Xena yang berbicara konyol. “Aku sangat merindukanmu. Seminggu tidak melihatmu membuatku tersiksa.”Bibir Xena tertekuk. “Kau bilang merindukanku, tapi tadi ponselmu saja tidak aktif. Apa kau sedang bersama dengan seorang wanita?!” serunya jengkel.Morgan tersenyum samar sambil menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar tuduhan sang istri. Sejak hamil anak kedua memang istrin

  • Terbawa Hasrat    Bab 86. Extra Part

    Note: Karena banyak yang request, extra part jadi muncul di sini juga ya. Follow IG: abigail_kusuma95Tiga tahun berlalu … “Bonita, jangan berlari-lari. Nanti kau jatuh, Sayang.” Xena berseru sambil bertolak pinggang, menatap Bonita yang sejak tadi terus berlari. Tampak raut wajah Xena sedikit kesal, karena sudah sejak tadi Bonita bermain tapi tak juga merasa lelah.“Mommy, aku masih ingin bermain.” Bonita berlari mengelilingi taman, dengan raut wajah riang. Gadis kecil itu memegang bola kecil. Seiring berjalannya waktu, Bonita tumbuh menjadi sosok gadis yang lincah. Terkadang, Xena sampai kewalahan menghadapi Bonita yang terlalu lincah.Well, bisa jadi sifat lincah Bonita ini menurun dari Xena yang memang sejak dulu terkenal lincah. Sewaktu Xena kecil, dia selalu terkenal dengan gadis pembuat masalah. Kedua orang tuanya sekaligus kakaknya sampai dibuat sakit kepala dengan ulah Xena yang kerap kabur-kaburan sekaligus berfoya-foya.Xena mengusap-usap perutnya yang buncit. “Bonita, per

DMCA.com Protection Status